PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM KOPLING DAN KOMPONENNYA KELAS XI TKR SMK BUDI AGUNG MEDAN T.A. 2015/2016.

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED

LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA PADA KOMPETENSI MEMPERBAIKI SISTEM

KOPLING DAN KOMPONENNYA KELAS XI TKR

SMK BUDI AGUNG MEDAN T.A. 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif

Oleh :

SAIPUL ANWAR

5103122035

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

i ABSTRAK

SAIPUL ANWAR, NIM. 5103122035. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya Kelas XI TKR SMK Budi Agung Medan T.A. 2015/2016. Skripsi, Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar kompetensi memperbaiki sistem kopling dan komponennya pada siswa kelas XI Teknik Kendaran Ringan SMK Budi Agung Medan melalui model Pembelajaran problem based learning. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 30 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observating), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data dengan tes hasil belajar. Berdasarkan evaluasi hasil belajar pada setiap pembelajaran dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, ditemukan pada nilai rata-rata pretest siswa 50,67, lalu pada pelaksanaan posttest siklus I meningkat menjadi 79,33. Kemudian setelah dilakukan tindakan perbaikan model pembelajaran problem based learnig pada siklus II terjadi peningkatan nilai rata-rata posttest siswa, nilai rata-rata posttest meningkat menjadi 89,0. Demikian halnya dengan ketuntasan belajar siswa siklus I sebanyak 19 orang siswa (63,33%) dinyatakan tuntas dan setelah dilakukan tindakan perbaikan siklus II sebanyak 25 orang siswa (83,33%) yang dinyatakan telah tuntas, sedangkan 5 orang siswa (16,67%) belum tuntas. Dengan demikian dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya Kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Budi Agung Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Kata Kunci: Hasil Belajar, Model Pembelajaran Problem Based Learning


(5)

ii ABSTRACT

SAIPUL ANWAR, NIM. 5103122035. Application of Problem Based Learning Model Learning To Improve Learning Outcomes On Improving Competence Clutch Systems and Components Class XI SMK Light Vehicle Engineering Budi Agung Medan School Year 2015/2016. Essay, Automotive Engineering Education Program Study, Faculty of Engineering, state university of Medan.

The purpose of this reasearch is to increase learning outcomes competence repair clutch system with the compenent student class XI light vehicle engineering SMK Budi Agung Medan through problem based learning. This reasearch is action class reasearch at even semester 2015/2016 with amount 30 students. This reasearch was conduct in two cycles each cycle consisting of two meetings. Each cycle consisting the stages of planning, acting, observating, reflecting. Data collection techniques achievment test. According the evaluation of learning outcomes in learning and according the success criteria set out in this study, it is foud average value. Pretest students 50,67 and the implementation posttest siclus I increase to be 79,33. Then after do action improvement problem based learning at siclus II happend increase average value posttest student, average value increase to be 89,0. Then with mastery learning student siclus I 19 students (63,33%) otherwise completed. and after do removement siclus II 25 students (83,33%) otherwise completed, but 5 students (16,67%) not yet completed. That is why from this reasearch we can conclude that problem based learning can increase the result student learning competence. To fix clutch system and component class XI light vehicle engineering SMK Budi Agung Medan 2015/2016.

Password : Learning Outcomes, Problem Based Learning


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu melindungi dan memberikan yang terbaik bagi penulis sehingga dapat menyusun skripsi ini dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya Kelas XI TKR SMK Budi Agung Medan T.A. 2015/2016.

Shalawat dan salam ke arwah Nabi Muhammad SAW sebagai sosok manusia panutan dan contoh pemimpin yang menginspirasi penulis melalui semangat dan keberhasilannya mempertahankan dan memperjuangkan peradaban manusia.

Dalam penulisan skripsi ini Penulis tentu tidak terhindar dari banyaknya permasalahan yang muncul karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki Penulis. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak yang selalu memberikan dukungan moril maupun materiil kepada Penulis sehingga skripsi ini dapat tersusun dengan baik. Terkhusus kepada Bapak Indra Koto, S.T, M.Eng selaku dosen pembimbing yang tanpa rasa bosan memberi pengarahan dan bimbingannya dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada :

1. Bapak Drs. M. Banjarnahor, M.Pd selaku dosen Pembimbing Akademik 2. Bapak Dr. Lisyanto, M.Si selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Otomotif

Universitas Negeri Medan

3. Bapak Drs. Selamat Riadi, M.T selaku Sekretaris Jurusan Teknik Mesin 4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin

Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M. Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan

6. Seluruh dosen di Universitas Negeri Medan khususnya dosen Fakultas Teknik yang telah memberikan tenaga juga pikirannya membimbing Penulis dalam menyelesaikan akademisnya


(7)

iv

7. Kedua Orang tua tercinta dari Penulis yang senantiasa selalu memberikan doa, dukungan moril dan materiil serta bimbingan dan arahan kepada penulis.

8. Keluarga yang memberikan dukungan doa dan semangat.

9. Untuk sebuah nama Penulis ucapkan terima kasih banyak kepada Ikhlasiah Hasibuan, Am. Keb, S.ST yang selalu memberi semangat dan dorongan motivasi dalam menyelesaikan studi ini

10. Rekan juang di Ikatan Mahasiswa Mandailing Natal atas nama Bang Che, Kang Poler, Birju, Tah, Gurning, Potan, Papah, Ejen, Badanan, Ishak, Paradil, Abu, Hambali, Saroh, Tanti, Fatimah, serta Kakanda dan Adinda semua yang tidak dapat dicantumkan namanya satu persatu serta teman-teman prodi Pendidikan Teknik Otomotif stambuk 2010 yang memberikan dukungan, semangat dan motivasi kepada penulis, serta masih banyak pihak lain yang membantu namun tidak terucapkan satu persatu, maka penulis mohon maaf.

Demikian penulisan skripsi ini penulis perbuat. Penulis berharap kritik dan saran yang bersifat membangun dengan rendah hati untuk perbaikan dikemudian hari. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Medan, April 2016 Penulis,

Saipul Anwar NIM. 5103122035


(8)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 8

C.Pembatasan Masalah ... 8

D.Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A.Kerangka Teori ... 11

1. Hakikat Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) ... 11

2. Hakikat Hasil Belajar ... 19

3. Kompetensi Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya ... 23

B. Kerangka Berpikir ... 26

C.Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 28

B. Jenis Penelitian ... 28


(9)

vi

D.Objek Penelitian... 28

E. Defenisi Operasional Variabel ... 29

F. Desain Penelitian ... 29

G.Prosedur Penelitian ... 30

H.Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 39

I. Teknik Analisis Data ... 40

J. Indikator Keberhasilan... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil dan Pembahasan ... 44

1. Kemampuan Awal Siswa ... 44

2. Siklus I ... 45

3. Siklus II ... 50

B. Perkembangan Nilai Siklus... 54

C.Hipotesis Penelitian ... 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 58

B. Saran ... 69

DAFTAR PUSTAKA ... 60 LAMPIRAN


(10)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel1. Perolehan Hasil Belajar ... 5

Tabel 2.Langkah-Langkah Sintaks Model PBM ... 19

Tabel 3. Langkah-Langkah Tindakan Siklus ... 32

Tabel 4. Format Observasi Aktivitas Siswa ... 36

Tabel 5. Kategori Persentase Tingkat Keaktifan Siswa ... 38

Tabel 6. Ketuntasan Penguasaan Materi Pelajaran ... 42

Tabel 7. Perolehan Nilai Siswa Pada Setiap Siklus ... 54


(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Skema Peran Guru Dalam Kelas PBI ... 18

Gambar 2. Sistem Kopling dan Komponennya Pada Kendaraan ... 25

Gambar 3. Model Penelitian Tindakan Kelas ... 30

Gambar 4. Diagram Ketuntasan Pre Test ... 44

Gambar 5. Diagram Ketuntasan Pada Siklus I ... 48

Gambar 6. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 49

Gambar 7. Diagram Ketuntasan Pada Siklus II ... 52

Gambar 8. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 48


(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Silabus ... 62

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 65

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 69

4. Materi Pembelajaran ... 73

5. Kisi-Kisi Soal ... 80

6. Soal Pre Test ... 81

7. Test Siklus I ... 82

8. Test Siklus II... 83

9. Kunci Jawaban Pre Test dan Post Test ... 84

10. Daftar Nilai Pre Test dan Post Test ... 89

11. Lembar Aktivitas Siswa Siklus I ... 90

12. Lembar Aktivitas Siswa Siklus II ... 91


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dinamika sosial kehidupan yang terus berkembang menuntut untuk dilakukannya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dengan segala dimensinya baik di bidang pengetahuan, nilai dan sikap, maupun keterampilan. Pengembangan dimensi manusia yang dilandasi kemampuan intelektual, kecerdasan emosional dan kreativitas yang tinggi hanya dapat dilakukan melalui proses pendidikan. Pendidikan pada dasarnya memiliki peranan yang sangat penting dalam menghasilkan kaderisasi bangsa yang selalu siap dalam kondisi bangsa kedepannya dengan kemampuan fisik, mentalitas, maupun ilmu pengetahuan.

Pendidikan sangat diperlukan untuk menghasilkan manusia terampil, produktif, inisiatif, dan kreatif tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar yang dimiliki oleh setiap manusia seperti keimanan dan ketaqwaan, akhlak, disiplin, dan etos kerja, serta nilai-nilai instrumen seperti penguasaan IPTEK dan kemampuan berkomunikasi yang merupakan unsur pembentukan kemajuan dan kemandirian bangsa. Oleh karena itu, pendidikan dianggap berperan penting dalam proses mewujudkan manusia yang dapat mengembangkan kemampuannya dan membina kehidupan yang baik di dalam masyarakat.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu lembaga pendidikan formal yang memberikan bekal pengetahuan teknologi, keterampilan, karakter,


(14)

2

dan etos kerja tingkat menengah yang terampil dan kreatif, dan sebagai salah satu sumber penghasil tenaga-tenaga terampil di berbagai jenis bidang keterampilan. Hal ini sesuai dengan apa yang tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 3 yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah bagian dari pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan tertentu. Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Sesuai dengan bentuknya, sekolah menengah kejuruan menyelenggarakan program-program pendidikan yang disesuaikan dengan jenis-jenis lapangan kerja (PP nomor 29 tahun 1990 pasal 1 ayat 3, dan pasal 3 ayat 2).

Tujuan khusus pendidikan menengah kejuruan menurut makna undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 15 adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya.


(15)

3

2. Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya.

3. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

4. Memberikan peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih.

Berdasarkan tujuan SMK di atas dapat dikatakan bahwa lulusan SMK diharapkan menguasai materi pelajaran baik secara teori maupun secara praktek supaya dapat mandiri dengan penerapan ilmu yang diperolehnya sesuai dengan bidangnya di lapangan kerja. Namun pada kenyataan lulusan SMK sekarang ini adalah paling banyak membuat angka pengangguran dibandingkan dengan lulusan dari jenjang pendidikan lainnya. Hal itu sesuai dengan data Badan Pusat Statistik Nasional (BPSN) pada Agustus 2014, yaitu jumlah pengangguran terbuka tercatat 7,24 juta orang yang didominasi oleh lulusan SMK sekitar 11,24 %, lulusan SMA sebesar 9,55 %. Sedangkan hasil dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sumatera Utara pada Agustus 2013 mencapai 6,53 %.

Perolehan angka pengangguran yang sangat signifikan tersebut sangatlah sebanding dengan rendahnya kemampuan dan keterampilan siswa SMK dalam menguasai seluruh materi pelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Hal ini juga menjadikan lulusan SMK minim pengalaman dan pengetahuan yang pada


(16)

4

akhirnya sulit mendapatkan lapangan pekerjaan di industri maupun lapangan pekerjaan lainnya yang membutuhkan tingkat kemampuan atau skil yang tinggi. Hal inilah yang mungkin memicu tingginya angka pengangguran lulusan SMK yang seharusnya lebih mampu bersaing dengan lulusan sederajat lainnya untuk bekerja dan memenuhi ekspektasi pemerintah dan masyarakat.

Memperbaiki sistem kopling dan komponennya merupakan salah satu kompetensi pada mata diklat yang terdapat dalam kurikulum pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Penguasaan materi pelajaran tentang memperbaiki sistem kopling dan komponennya sangat potensial dan berpengaruh besar bagi kemampuan dan keterampilan siswa dalam menghadapi dunia kerja serta bagi perkembangan ilmu otomotif kedepannya. Oleh karena itu dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 pada SMK Teknik Kendaraan Ringan terdapat kompetensi memperbaiki sistem kopling dan komponennya. Dengan mempelajari kompetensi memperbaiki sistem kopling dan komponennya, siswa lulusan SMK diharapkan mampu menguasai segala sesuatu yang relevan dalam bidang otomotif supaya dapat memenuhi tuntutan di dalam dunia kerja khususnya dalam memperbaiki sistem kopling dan komponennya.

Hasil dan informasi yang diperoleh melalui observasi pada guru bidang studi, hasil belajar siswa pada kompetensi memperbaiki sistem kopling dan komponennya kelas XI TKR 3 SMK Budi Agung Medan tahun ajaran tiga tahun terakhir dapat dilihat dalam tabel berikut :


(17)

5

Tabel 1. Perolehan Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya Kelas XI TKR SMK Budi Agung Medan 3 Tahun Terakhir

Kelas Tahun Ajaran Nilai Jumlah Siswa Presentase (%)

XI TKR 3

XI TKR 3

XI TKR 3

2014/2015

< 76 17 56,67

76-79 10 33,33

80-89 3 10

≥ 90 0 0

Jumlah 30 100

2013/2014

< 75 17 60,71

75-79 7 25

80-89 4 14,28

≥ 90 0 0

Jumlah 28 100

2012/2013

< 75 16 51,61

75-79 8 25,80

80-89 7 22,58

≥ 90 0 0

Jumlah 31 100

Hasil belajar siswa pada kompetensi memperbaiki sistem kopling dan komponennya kelas XI TKR 3 di SMK Budi Agung Medan tahun ajaran tiga tahun terakhir masih rendah yang dibuktikan dengan adanya siswa yang tidak memenuhi angka KKM (>76), dengan indikasi Tahun Ajaran 2014/2015 dari 30 siswa sebanyak 17 siswa atau 56,67% siswa memperoleh kategori tidak tuntas KKM (<76), dan 13 siswa atau 43,33% siwa telah mencapai KKM dengan rata-rata nilai 79,3. Dan pada tahun 2013/2014 dari 28 siswa sebanyak 17 siswa atau 60,71% siswa memperoleh kategori tidak tuntas KKM (<75), dan 11 siswa atau 39,28% siswa telah mencapai KKM dengan rata-rata nilai 80. Dan pada tahun 2012/2013 dari 31 siswa sebanyak 16 siswa atau 51,61% memperoleh kategori


(18)

6

tidak tuntas KKM (<75), dan 15 siswa atau 48,38% siswa telah mencapai KKM dengan rata-rata nilai 80,86.

Sehubungan dengan masalah ini penulis akan melakukan penelitian untuk meningkatkan hasil belajar kompetensi memperbaiki sistem kopling dan komponennya. Berdasarkan hasil observasi dan pengamatan dalam proses pembelajaran ada beberapa kendala yang dihadapi seperti penyampaian materi yang masih bersifat konvensional yaitu bersifat teacher centered atau berpusat pada guru, rendahnya keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus juga perlu dikembangkan agar pemahaman dan penguasaan terhadap materi semakin baik dan kemampuan dalam membuat soal semakin meningkat. Proses pembelajaran juga masih pasif dimana proses pembelajaran ini kurang mendukung siswa untuk aktif dalam menyelesaikan ide/ide atau gagasannya sendiri.

Menurut Trianto (2007:1): “Rendahnya hasil belajar disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran konvensional”. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher centered sehingga siswa menjadi pasif. Siswa tidak memiliki keterlibatan untuk menemukan dan merumuskan sendiri informasi sebagai bahan pengajaran. Selain itu, siswa hanya menggantungkan pengalaman belajarnya pada kemampuan guru dan tidak memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

Model pembelajaran yang digunakan untuk mengubah pembelajaran konvensional atau yang bersifat teacher centered learning menjadi student centered learning sangatlah banyak. Salah satunya adalah model problem based


(19)

7

learning. Karena model ini menyajikan suatu kondisi belajar siswa aktif serta melibatkan siswa dalam suatu pemecahan masalah melalui tahap-tahap model ilmiah.

Pengajaran berdasarkan masalah adalah suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akuisisi dan integrasi pengetahuan baru (Trianto, 2014: 63).

Problem Based Learning sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pembelajaran.

PBL merupakan model pembelajaran yang berorientasi pada kerangka kerja teoritik konstruktivisme. Dalam model PBL, fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu, siswa tidak saja harus memahami konsep yang relevan dengan masalah yang menjadi pusat perhatian tetapi juga memperoleh pengalaman belajar yang berhubungan dengan keterampilan menerapkan metode ilmiah dalam pemecahan masalah dan menumbuhkan pola berpikir kritis.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengangkat judul: “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Kompetensi Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya Kelas XI TKR SMK Budi Agung Medan Tahun Ajaran 2015/2016”.


(20)

8

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Rendahnya kemampuan dan keterampilan lulusan SMK mengisi lowongan kerja baik di industri maupun lingkungannya yang berakibat pada tingginya angka pengangguran lulusan SMK

2. Hasil belajar di SMK Budi Agung Medan pada kompetensi Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya tahun ajaran 2014/2015 masih rendah. 3. Guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional

4. Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru.

5. Proses pembelajaran yang kurang mendukung siswa untuk aktif dalam menyelesaikan ide-ide/gagasannya sendiri.

C. Pembatasan Masalah

Demi fokusnya penelitian dan keterbatasan waktu serta kemampuan penulis maka penelitian ini hanya dibatasi pada “Guru masih mengunakan model pembelajaran konvensional”. Untuk itu, dalam penelitian ini akan dilaksanakan proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran problem based learning pada kompetensi Memeperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya di SMK Budi Agung Medan tahun ajaran 2015/2016.


(21)

9

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang dikemukakan maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah model problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar memperbaiki sistem kopling dan komponennya di kelas XI TKR SMK Budi Agung Medan tahun ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model problem based learning dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya di kelas XI TKR SMK Budi Agung Medan tahun ajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Sebagai informasi bagi mahasiswa calon guru umumnya dan khususnya bagi peneliti dalam meningkatkan kemampuan melakukan penelitian tindakan kelas dan kemampuan menggunakan model pembelajaran problem based learning. 2. Merupakan masukan dalam memperluas wawasan tentang pembelajaran

problem based learning.

3. Bagi Unimed, sebagai informasi atau sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.


(22)

10

4. Bagi sekolah, hasil penelitian akan memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam upaya penerapan model pembelajaran problem based learning.

5. Bagi peneliti, sebagai bahan referensi bagi penelitian lain dengan bidang kajian yang sama.


(23)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran problem based learning melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari data hasil belajar memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada Siklus I ketuntasan secara klasikal diperoleh 63,33% sedangkan pada Siklus II ketuntasan secara klasikal diperoleh 83,33%.

2. Penerapan model pembelajaran problem based learning melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dari data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan hasil aktivitas belajar siswa yaitu pada Siklus I diperoleh 11 siswa (36,67%) kategori siswa kurang aktif dan berkurang pada Siklus II diperoleh 4 siswa (13,33%) kategori siswa kurang aktif.

3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan beberapa penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya telah dipaparkan dalam pembahasan, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa.


(24)

59

59

B. Saran

Dengan diketahui adanya keefektifan model pembelajaran problem based learning khususnya untuk kompetensi Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya, maka beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut : 1. Dalam diskusi kelompok, guru harus membimbing siswa secara keseluruhan

tidak hanya pada siswa yang berprestasi saja agar tidak menimbulkan rasa kecemburuan sosial dalam diri siswa yang tidak dapat bimbingan oleh guru. 2. Jika ingin menerapkan model pembelajaran problem based learning perlu

adanya sistem kontrol yang baik oleh guru pada saat siswa melakukan diskusi sehingga siswa benar-benar memanfaatkan waktu dan memahami materi pembelajaran dengan baik.

3. Bagi guru diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi pada akhir pembelajaran yang telah dilakukan sehingga kesulitan atau kelemahan yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dapat diatasi atau diperbaiki sehingga pembelajaran kedepannya menjadi lebih baik.

4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai petunjuk, pertimbangan, dan informasi kepada guru dan calon guru kompetensi Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya dalam memilih model pembelajaran yang sesuai, efektif, dan efesien dalam kegiatan pembelajaran Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(25)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, (2012) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara Aunurrahman (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Hamalik (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Haris, A. J. d. A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

http://ekbis.sindonews.com/read/920262/34/pengangguran-lulusan-universitas-dan-smk-meningkat-1415186476 (diaksespadaRabu, 21 Januari 2015, 15.43)

https://iendah09.wordpress.com/2010/01/17/model-pembelajaran-pbi-problem- based-instruction/ (diakses pada Sabtu, 31 Januari 2015, 12.05) (Iendah09’s blog)

https://pratiwikomala.wordpress.com/2014/04/ (diakses pada kamis, 29 Januari 2015) (Pratiwi blog)

http://www.sekolahdasar.net/2011/10/model-pembelajaran-problem-based.html (diakses pada Kamis, 12 November 2015, 10.23)

Istarani, (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Medan:Media Persada

Kamdi, Waras. (2007). Model-Model PembelajaeanInovatif. Malang :UniversitasNegeri Malang

Mudjiono, (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Mulyasa, (2008). StandarKompetensidanSertifikasi Guru, Bandung:RemajaRosdakarya

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah : Jakarta

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sardiman (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.


(26)

61

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suprijono (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Belajar

Syah, M. (2010).Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja RosdaKarya.

Trianto,(2007). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group

______,(2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta, Kencana Prenada Group

______,(2014).Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional: Jakarta

Djamarah, Saiful B. dan Zain, Aswin (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.


(1)

9

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah yang dikemukakan maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah model problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar memperbaiki sistem kopling dan komponennya di kelas XI TKR SMK Budi Agung Medan tahun ajaran 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang dibuat, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah model problem based learning dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya di kelas XI TKR SMK Budi Agung Medan tahun ajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Sebagai informasi bagi mahasiswa calon guru umumnya dan khususnya bagi peneliti dalam meningkatkan kemampuan melakukan penelitian tindakan kelas dan kemampuan menggunakan model pembelajaran problem based learning. 2. Merupakan masukan dalam memperluas wawasan tentang pembelajaran

problem based learning.

3. Bagi Unimed, sebagai informasi atau sumbangan pemikiran dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.


(2)

10

4. Bagi sekolah, hasil penelitian akan memberikan masukan dan bahan pertimbangan dalam upaya penerapan model pembelajaran problem based learning.

5. Bagi peneliti, sebagai bahan referensi bagi penelitian lain dengan bidang kajian yang sama.


(3)

58

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran problem based learning melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari data hasil belajar memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa yaitu pada Siklus I ketuntasan secara klasikal diperoleh 63,33% sedangkan pada Siklus II ketuntasan secara klasikal diperoleh 83,33%.

2. Penerapan model pembelajaran problem based learning melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Dari data hasil pengamatan aktivitas belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan hasil aktivitas belajar siswa yaitu pada Siklus I diperoleh 11 siswa (36,67%) kategori siswa kurang aktif dan berkurang pada Siklus II diperoleh 4 siswa (13,33%) kategori siswa kurang aktif.

3. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan beberapa penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya telah dipaparkan dalam pembahasan, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran problem based learning dapat meningkatkan hasil dan aktivitas belajar siswa.


(4)

59 B. Saran

Dengan diketahui adanya keefektifan model pembelajaran problem based learning khususnya untuk kompetensi Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya, maka beberapa saran yang dapat diberikan sebagai berikut : 1. Dalam diskusi kelompok, guru harus membimbing siswa secara keseluruhan

tidak hanya pada siswa yang berprestasi saja agar tidak menimbulkan rasa kecemburuan sosial dalam diri siswa yang tidak dapat bimbingan oleh guru. 2. Jika ingin menerapkan model pembelajaran problem based learning perlu

adanya sistem kontrol yang baik oleh guru pada saat siswa melakukan diskusi sehingga siswa benar-benar memanfaatkan waktu dan memahami materi pembelajaran dengan baik.

3. Bagi guru diharapkan selalu mengadakan evaluasi dan refleksi pada akhir pembelajaran yang telah dilakukan sehingga kesulitan atau kelemahan yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran dapat diatasi atau diperbaiki sehingga pembelajaran kedepannya menjadi lebih baik.

4. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai petunjuk, pertimbangan, dan informasi kepada guru dan calon guru kompetensi Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya dalam memilih model pembelajaran yang sesuai, efektif, dan efesien dalam kegiatan pembelajaran Memperbaiki Sistem Kopling dan Komponennya sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(5)

60

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, (2012) Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:Bumi Aksara Aunurrahman (2012). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Hamalik (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Haris, A. J. d. A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

http://ekbis.sindonews.com/read/920262/34/pengangguran-lulusan-universitas-dan-smk-meningkat-1415186476 (diaksespadaRabu, 21 Januari 2015, 15.43)

https://iendah09.wordpress.com/2010/01/17/model-pembelajaran-pbi-problem- based-instruction/ (diakses pada Sabtu, 31 Januari 2015, 12.05) (Iendah09’s blog)

https://pratiwikomala.wordpress.com/2014/04/ (diakses pada kamis, 29 Januari 2015) (Pratiwi blog)

http://www.sekolahdasar.net/2011/10/model-pembelajaran-problem-based.html (diakses pada Kamis, 12 November 2015, 10.23)

Istarani, (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Medan:Media Persada

Kamdi, Waras. (2007). Model-Model PembelajaeanInovatif. Malang :UniversitasNegeri Malang

Mudjiono, (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Mulyasa, (2008). StandarKompetensidanSertifikasi Guru, Bandung:RemajaRosdakarya

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah : Jakarta

Sagala, S. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana

Sardiman (2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo.


(6)

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Suprijono (2010). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Belajar

Syah, M. (2010).Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja RosdaKarya.

Trianto,(2007). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Group

______,(2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta, Kencana Prenada Group

______,(2014).Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual. Jakarta: Prenadamedia Group.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional: Jakarta

Djamarah, Saiful B. dan Zain, Aswin (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.


Dokumen yang terkait

ENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI TEMPEH

0 5 18

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

0 5 69

PENGGUNAAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN

1 19 69

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B SD NEGERI 01 METRO BARAT

1 23 66

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PJBL) UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 3 SD Tri Utami

0 0 12

View of PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PEMASARAN ONLINE PADA SISWA KELAS X PEMASARAN SMK BINA BANGSA SEDONG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 11

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK PADA SISWA KELAS IV SD 1 BAKALAN KRAPYAK

0 0 23

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA SEKOLAH DASAR Rosnah Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan rosnah641gmail.com ABSTRAK - PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKAT

0 1 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS V SD NEGERI GUWO 01

0 3 21

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN HAPMATCH (PROBBLEMATCH) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS 3 SDN MADYOGONDO 02

0 1 14