Reformasi Birokrasi

3.2.9 Reformasi Birokrasi

Cetak biru postur

Cetak biru tersebut berisi time-frame dan rencana kerja reformasi birokrasi

Organisasi

Kementerian Perdagangan berdasarkan 9 program dan 23 rencana aksi dari

Kementerian

Kementerian Negara PAN dan RB, dalam rangka mencapai postur birokrasi

Perdagangan 2025

Kementerian Perdagangan tahun 2025 yaitu: Organisasi Kementerian Perdagangan RI yang tepat fungsi & tepat ukuran; budaya organisasi Kementerian Perdagangan RI dengan integritas dan kinerja tinggi; ketatalaksanaan Kementerian Perdagangan dengan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip good governance; regulasi-deregulasi birokrasi lebih tertib dan tidak tumpang tindih;serta SDM yang berintegritas, kompeten, profesional, berkinerja tinggi dan sejahtera.

Kepmendag Nomor

Upaya menggambarkan kondisi reformasi birokrasi saat ini diawali dengan

276/M-

menunjukkan komitmen Kementerian Perdagangan pada proses pelaksanaan

DAG/KEP/2/2011

reformasi birokrasi.Komitmen reformasi birokrasi didasarkan pada 3 (tiga)

tentang

sasaran reformasi birokrasi, yaitu terwujudnya pemerintahan yang bersih dan

Pembentukan Tim

bebas KKN, meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, dan

Pengarah, Tim Pelaksana dan

meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi.

Sekretariat

Pembentukan Tim Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan didasarkan

Reformasi Birokrasi

pada Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 276/M-DAG/KEP/2/2011

Kementerian

Tentang Pembentukan Tim Pengarah, Tim Pelaksana dan Sekretariat

Perdagangan

Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan.

SASARAN

Sasaran khusus reformasi birokrasi di lingkungan Perdagangan RI mencakup 8 area perubahan, sebagai berikut:

1. Pola Pikir dan Budaya Kerja (Manajemen Perubahan) : terbangunnya kesamaan persepsi, komitmen, konsistensi serta keterlibatan dalam pelaksanaan program dan kegiatan reformasi birokrasi pada seluruh tingkatan pegawai.

2. Penataan Peraturan Perundang-undangan :tercapainya peraturan perundang – undangan yang harmonis dan sinkron dan pelaksanaannya

yang efektif dan efisien.

3. Penataan dan Penguatan Organisasi : Meningkatnya eferktivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan fungsi serta terhindarkannya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat mendorong percepatan reformasi birokrasi.

4. Penataan Tatalaksana : terselenggaranya transparansi, akuntabilitas dan standardisasi proses penyelenggaraan pemerintahan.

5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur : diperolehnya pegawai baru maupun yang sedang berkarir yang memiliki tingkat kompetensi yang dipersyaratkan jabatannya, terwujudnya profil kompetensi untuk masing – masing jabatan di dalam organisasi dan tersedianya informasi secara komprehensif dan akurat mengenai profil kompetensi individu sesuai dengan uraian tugasnya, sistem pendidikan dan pelatihan pegawai yang 5. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur : diperolehnya pegawai baru maupun yang sedang berkarir yang memiliki tingkat kompetensi yang dipersyaratkan jabatannya, terwujudnya profil kompetensi untuk masing – masing jabatan di dalam organisasi dan tersedianya informasi secara komprehensif dan akurat mengenai profil kompetensi individu sesuai dengan uraian tugasnya, sistem pendidikan dan pelatihan pegawai yang

6. Penguatan Pengawasan : tercapainya tujuan organisasi secara efisien dan efektif serta taat pada peraturan dan berjalannya pengelolaan keuangan

negara yang handal dan terpercaya.

7. Penguatan Akuntabilitas Kinerja : berjalannya sistem akuntabilitas kinerja organisasi yang efektif.

8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik : terselenggaranya pelayanan publik yang lebih cepat, lebih aman, lebih baik, dan lebih terjangkau.

Penyampaian

Kementerian Perdagangan telah menyampaikan dokumen usulan reformasi

Dokumen Usulan

birokrasi kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi

Reformasi Birokrasi pada bulan April 2010. Namun dengan dikeluarkannya

dan Road Map

Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi

Reformasi Birokrasi

Birokrasi dan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010

Tahun 2011 – 2014

tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 – 2014, maka pada tanggal 11 Oktober 2011 Kementerian Perdagangan menyampaikan kembali Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi beserta Roadmap Reformasi Birokrasi Kemendag 2011 – 2014 kepada Kementerian PAN dan Reformasi Birokrasi.

Penyampaian

Kementerian Perdagangan telah divalidasi oleh Kementerian PAN dan

Lampiran Dokumen

Reformasi Birokrasi pada tanggal 4 Nopember 2011 dan oleh BKN pada

Usulan Reformasi

tanggal 15 Nopember 2011. Berdasarkan hasil validasi terdapat sebanyak 754

Birokrasi

nama jabatan struktural (kelas 8 – 17) dan 138 nama jabatan fungsional (kelas 3 - 15).

Quick Wins

Jenis layanan unggulan yang ada di Kementerian Perdagangan yang ada saat

Kementerian

ini adalah perijinan sektor perdagangan dalam negeri, perijinan sektor

Perdagangan

perdagangan luar negeri, dan perijinan perdagangan berjangka komoditi. Berikut kondisi layanan perizinan di target waktu yang ingin dicapai oleh Kementerian Perdagangan hingga tahun 2014 :

1. Perijinan Sektor Perdagangan Dalam Negeri, pada tahun 2011 memiliki target jumlah perijinan yang dilayani secara online sebanyak 12 ijin dan dapat diselesaikan selama 6 hari.

2. Perijinan Sektor Perdagangan Luar Negeri, pada tahun 2011 memiliki target jumlah perijinan yang dilayani secara online sebanyak 40 ijin dan dapat diselesaikan selama 4 hari.

3. Perijinan Perdagangan Berjangka Komoditi dan Sistem Resi Gudang, pada tahun 2011 memiliki dengan target waktu penyelesaian 32 hari.

Tahapan Reformasi

Terdapat 3 (tiga) tahapan besar dalam proses reformasi birokrasi yang harus

Birokrasi

dilaksanakan oleh Kementerian Perdagangan, yaitu: (1).Perencanaan;

Kementerian

(2).Pelaksanaan, dan (3).Monitoring dan evaluasi.

Perdagangan Manajemen

Pembentukan tim manajemen perubahan sebagai kegiatan pertama dalam

Perubahan

program manajemen perubahan dilakukan untuk membantu tugas tim pengarah dan tim pelaksana reformasi birokrasi Kementerian Perdagangan dalam melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan. Hal-hal yang telah dicapai pada program ini antara lain telah tersusun roadmap dan rencana aksi pokja manajemen perubahan serta hasil self-assessment tentang identifikasi kesiapan organisasi untuk berubah.

Penataan Peraturan

Dalam rangka memberikan jaminan kepastian hukum dan kepastian berusaha

Perundang-

bagi para pelaku usaha dalam melakukan kegiatan usaha dibidang

undangan

perdagangan. Kemendag telah berhasil menelaah dan menyusun berbagai Peraturan Perundang-undangan di bidang Perdagangan, Hal-hal yang telah dicapai pada program ini antara lain telah dilakukan inventarisasi peraturan dari tahun 1996 sampai dengan 2011 dan Evaluasi terhadap peraturan Menteri Perdagangan dengan fokus utama yang terkait dengan perijinan dan non perijinan serta penetapan Peraturan Menteri Perdagangan terkait dengan perijinan dan non perijinan (antara lain: SIUP, SIUP PL, SIUP MB, SIUP B2, STPW, TDP) dan sedang melakukan penyusunan dan pembahasan rancangan peraturan perundang-undangan

Penataan dan

Kementerian Perdagangan telah melakukan evaluasi kinerja organisasi sesuai

penguatan

dengan Peraturan Menteri Negara PAN Nomor : PER/19/M.PAN/11/2008

Organisasi

tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Kinerja Organisasi Pemerintah, guna menilai kinerja organisasi komprehensif untuk dapat memberikan saran perbaikan/pembaharuan berkelanjutan (continuing improvement) terhadap berbagai aspek kinerja organisasi pemerintah yang masih lemah untuk mewujudkan organisasi pemerintah yang berorientasi pada hasil/outcome (result oriented government) yang efektif dan efisien.

Penataan

Penyusunan SOP dalam rangka penataan ketatatalaksanaan di Kementerian

Tatalaksana

Perdagangan dengan menetapkan 15 business process, 83 sub process, 83 CFM dan 116 judul SOP. Dalam rangka pengembangan konsep E-Arsip, Kementrian perdagangan petunjuk teknik yang sudah dibuat dalam kaitannya dengan pengelolaan kearsipan adalah Pedoman Kearsipan Kementerian Perdagangan, Pedoman Pengelolaan Arsip Inaktif, Pola Klasifikasi Arsip Fasilitatif Keuangan dan Kepegawaian, Jadwal Retensi Arsip (JRA) Keuangan dan Kepegawaian yang tahun ini selesai di buat dan kedepannya Biro Umum akan membuat Pedoman Pemindahan Arsip Inaktif, Pedoman Penyusunan Program Arsip Vital, Pedoman Penyerahan Arsip Statis ke Arsip Nasional, Pedoman Pemusnahan Arsip, Pembuatan JRA fasilitatif non Keuangan dan Kepegawaian serta Pembuatan JRA substantif Kementerian Perdagangan.

Penataan Sistem

Sampai dengan tahun 2011, output yang telah dicapai oleh Kementerian

Manajemen SDM

Perdagangan terkait dengan Pokja Penataan Sistem Manajemen SDM

Aparatur

Aparatur antara lain hasil Analisa dan Evaluasi jabatan (Peta dan uraian jabatan di lingkungan Kementerian Perdagangan serta peringkat dan harga jabatan, dalam proses validasi dengan Menpan & RB), Standar Kompetensi Jabatan Kementerian Perdagangan meliputi Kompetensi manajerial Es. II, Atase/ITPC dan kompetensi teknis Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Jasa sebanyak 31 unit kompetensi, standar kompetensi jabatan fungsional Penera, seleksi Pejabat Luar Negeri meliputi TOEFL dan asesmen psikologis yang hasilnya akan direkomendasikan untuk diikutkan dalam Diklat Atase/ ITPC, Pelatihan manajemen ISO 9001-2008 untuk rekrutmen CPNS dan telah dilakukan evaluasi kinerja pasca diklat bagi peserta diklat fungsional Penera, Sistem Informasi Kepegawaian online serta penegakan disiplin kehadiran pegawai melalui absensi elektronik yang terintegrasi.

Penguatan

Hal-hal yang sudah dicapai dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Pengawasan

pada area perubahan Penguatan Pengawasan agar tujuan organisasi yang efisien, efektif dan taat pada peraturan serta berjalannya pengelolaan keuangan yang andal dan terpecaya tercapai , Hal-hal yang telah dicapai pada program ini antara lain tersusunnya Pedoman Pelaksanaan SPIP, Laporan

Keuangan Kementerian Perdagangan dengan opini WTP dari BPK, Monitoring dan evaluasi SPIP, Juklak dan Juknis WTA, Penilaian WTA di unit Kementerian Perdagangan, Review Laporan Keuangan Seluruh Satker dan Tertib LHKPN, Pedoman pelaksanaan Kormonev, Sosialisasi Inpres 5, dan laporan pelaksanaan Inpres 5; dan SK Menteri Perdagangan tentang LPSE di Kementerian Perdagangan.

Penguatan

Hal-hal yang sudah dicapai dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Akuntabilitas

pada area perubahan Penguatan Akuntabilitas Kinerja agar berjalannya

Kinerja

akuntabilitas kinerja organisasi yang efektif , Hal-hal yang telah dicapai pada program ini antara lain Kepmendag Pedoman Penyusunan Dokumen SAKIP, Buku Pedoman Penyusunan Dokumen SAKIP dan Laporan Sosialisasi SAKIP serta Dokumen SAKIP Kementerian Perdagangan, Strategic Map/Arsitektur BSC Kementerian Perdagangan serta Pelatihan BSC bagi operator perwakilan perdagangan di luar negeri dan unit-unit Kementerian Perdagangan serta IKU Kementerian Perdagangan;

Peningkatan Kalitas

a. Unit Pelayanan Perdagangan : Diresmikan tanggal 5 Maret 2007 oleh

Pelayanan Publik

Menteri Perdagangan sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada dunia usaha dan meningkatkan pelayanan kepada dunia usaha dan meningkatkan iklim usaha yang yang kondusif, cepat tepat, efisien dan memiliki prinsip “single entry and single exit point”.

b. INATRADE : Sistem perijinan elektronik (e-licensing) untuk pelayanan perdagangan (publik) yang dapat dilakukan secara manual dan online yang menjadi ojung tombak system pelayanan terpadu, bersih dan transparan. Termasuk di dalamnya tracking dokumen online, laporan realisasi ekpor dan impor dan call centre (7x24).

Monitoring, Evaluasi

Untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan Reformasi Birokrasi di masing-

dan Pelaporan

masing Pokja Reformasi birokrasi di kementerian Perdagangan, setahun sekali tim pokja Monev Reformasi Birokrasi melaksanakan evaluasi pada masing- masing Pokja Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan. Evaluasi dilakukan berdasarkan program dan kegiatan yang harus dilaksankan oleh masing-masing Pokja sebagaimana diuraikan dalam Road Map Reformasi Birokrasi. Hasil evaluasi disusun dalam bentuk laporan, Hal-hal yang telah dicapai pada program ini antara lain Monitoring Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan dan Penyusunan Laporan Hasil Evaluasi Reformasi Birokrasi Kementerian Perdagangan Tahunan 2011

Penataan Sistem

Sampai dengan tahun 2011, output yang telah dicapai oleh Kementerian

Manajemen SDM

Perdagangan terkait dengan Pokja Penataan Sistem Manajemen SDM

Aparatur

Aparatur antara lain hasil Analisa dan Evaluasi jabatan (Peta dan uraian jabatan di lingkungan Kementerian Perdagangan serta peringkat dan harga jabatan, dalam proses validasi dengan Menpan & RB), Standar Kompetensi Jabatan Kementerian Perdagangan meliputi Kompetensi manajerial Es. II, Atase/ITPC dan kompetensi teknis Perundingan Perdagangan Jasa sebanyak

31 unit kompetensi, standar kompetensi jabatan fungsional Penera, seleksi Pejabat Luar Negeri meliputi TOEFL dan asesmen psikologis yang hasilnya akan direkomendasikan untuk diikutkan dalam Diklat Atase/ ITPC, Pelatihan manajemen ISO 9001-2008 untuk rekrutmen CPNS dan telah dilakukan evaluasi kinerja Sistem Informasi Kepegawaian online serta penegakan disiplin kehadiran pegawai melalui absensi elektronik yang terintegrasi.

Penguatan

Hal-hal yang sudah dicapai dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Pengawasan Pengawasan

Penguatan

Hal-hal yang sudah dicapai dalam rangka pelaksanaan Reformasi Birokrasi

Akuntabilitas

pada area perubahan Penguatan Akuntabilitas Kinerja agar berjalannya

Kinerja

akuntabilitas kinerja organisasi yang efektif antara lain Kepmendag Pedoman Penyusunan Dokumen SAKIP, Buku Pedoman Penyusunan Dokumen SAKIP dan Laporan Sosialisasi SAKIP serta Dokumen SAKIP Kementerian Perdagangan, Strategic Map/Arsitektur BSC Kementerian Perdagangan serta Pelatihan BSC bagi operator perwakilan perdagangan di luar negeri dan unit- unit Kementerian Perdagangan serta IKU Kementerian Perdagangan;

Kondisi Pelayanan

Kementerian Perdagangan berusaha untuk memberikan pelayanan prima

Publik di

kepada pelanggan dengan cara mempercepat waktu pemrosesan perizinan.

Kementerian

Berikut kondisi layanan perizinan di target waktu yang ingin dicapai oleh

Perdagangan

Kementerian Perdagangan hingga tahun 2014 :

1. Waktu pelayanan perizinan perdagangan dalam negeri tahun 2011 adalah 6 (enam) hari kerja dengan 6 (enam) jenis perizinan online;

2. Waktu pelayanan perizinan perdagangan luar negeri pada tahun 2011 adalah 3 (tiga) hari kerja dengan 55 jenis perizinan online;

3. Waktu pelayanan perizinan perdagangan berjangka komoditi adalah selama 28 hari kerja.

Kondisi Upaya

Salah satu upaya Kementerian Perdagangan dalam melakukan pemberantasan Pemberantasan KKN KKN dengan mengikuti program Komisi Pemberantasan Korupsi, yaitu Penilaian

Inisiatif Anti Korupsi (PIAK). Keikutsertaan Kementerian Perdagangan dalam program PIAK menunjukkan keterbukaan Kementerian untuk diukur oleh pihak eksternal dalam hal sistem dan mekanisme yang telah dilakukan dalam mencegah dan menghilangkan korupsi. Upaya lainnya yang dilakukan terkait pemberantasan KKN adalah telah dibentuknya Satgas SPIP.

Kementerian

Pada tahun 2011, Kementerian Perdagangan memperoleh “CC” atau setara

Perdagangan

62,45 atas SAKIP Tahun 2010 dari Kementerian MENPAN dan RB. Diharapkan

memperoleh

di tahun 2012 Kementerian Perdagangan akan mendapatkan penilaian kinerja

penilaian “CC” atas

yang lebih baik dengan secara konsisten berupaya mencapai visi dan misi

Sistem Akuntabiltas

Kementerian Perdagangan yang telah dijabarkan ke dalam indikator kinerja

Kinerja (SAKIP)

masing-masing Unit Eselon I.

Penerapan Program

Kementerian Perdagangan melalui Permendag 30/M-DAG/PER/7/2010 telah

WTA

mencanangkan program Wilayah Tertib Administrasi (WTA) sebagai salah satu langkah kongkrit untuk membangun tata kelola birokrasi yang lebih professional, transparan dan akuntabel sebagai ciri pemerintahan yang baik dan bebas dari korupsi. Hasil penilaian tahun 2011 telah ditetapkan 11 (sebelas) unit yang memperoleh predikat WTA dan penyerahan piagamdilakukan pada saat Upacara Kemerdekaan HUT RI ke 66 tanggal 17 Agustus 2011.

Mempertahankan

Pada tahun 2011, Kementerian Perdagangan berhasil mempertahankan opini