yang nyata ialah bagaimana kita melihat diri dengan sebenarnya. Sedangkan konsep diri idealnya bagaimana diri kita yang kita inginkan. Dalam
hubungannya dengan prilaku konsumen, pemasaran perlu menciptakan situasi yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Begitu pula
menyediakan dan melayani konsumen dengan produk dan merek yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.
2.1.7 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan stimuli dari luar dirinya, baik berupa
rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses diolah dalam diri, sesuai dengan karakeristik
pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat
kompleks, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli. Perilaku keputusan pembelian adalah mengacu pada prilaku pembelian
konsumen akhir-perorangan dan rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi akhir. Keputusan pembelian merupakan hasil dari suatu proses keputusan
dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk yang terdiri dari 5 lima tahapan yaitu pengenalan klebutuhan, pencarian informasi, pengevaluasian
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Sehingga jelas
bahwa pemasaran perlu fokus pada seluruh pengambilan keputusan pembelian Kotler dan Amstrong, 2008, 179.
Tahap-tahap proses pengambilan keputusan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Kolter dan Armstrong 2008:179
Secara rinci tahap-tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pengenalan masalah
Proses membeli dimulai dengan pengenalan masalah. Pembeli merasakan adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan suatu perbedaan antara keadaannya
yang aktual dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat dipicu oleh rangsangan internal maupun rangsangan eksternal.
2. Pencarian Informasi Seorang konsumen yang terdorong kebutuhannya mungkin atau mungkin juga
tidak mencari informasi lebih lanjut. Jika dorongan konsumen itu kuat dan objek pemuas kebutuhan yang telah ditentukan dengan baik itu berada di dekatnya,
sangatlah mungkin konsumen ini hanya menjadi ingatan belaka.
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku pasca
pembelian
3. Evaluasi Alternatif Setelah melakukan pencarian informasi sebanyak mungkin tentang banyak hal,
selanjutnya konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merk alternatif didalam serangkaian pilihan.
4. Keputusan Membeli Setelah tahap pengevaluasian selesai, sekarang saatnya bagi pembeli untuk
menentukan keputusan pembelian, apakah menjadi pembeli atau tidak terhadap keputusan yang menyangkut harga, manfaat poduk yang diharapkan, merek,
kualitas dan lain sebagainya. 5. Perilaku Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau tidak ada kepuasan. Pembelian yang puas akan kembali membeli
produk, berbicara yang menyenangkan tentang produk itu, lebih sedikit memperhatikan merek dan iklan pesaing, serta membeli produk lain dari
perusahaan yang sama. Sementara pembeli yang tidak puas akan memberikan tanggapan secara berbeda. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengukur kepuasan
konsumen secara teratur.
2.2 Penelitian Terdahulu
Siagian 2013 dalam judul : “pengaruh pemasaran online terhadap keputusan pembelian produk PT. Oriflame”. Dari hasil penelitian hasil analisis data dengan
menggunakan metode analisis regresi linier berganda menyatakan bahwa faktor