Bagan 1 Struktur Organisasi Kecamatan
Doloksanggul
Sumber : Profil Kecamatan Doloksanggul.
3. Desa dan Pemerintah Desa
Pasca reformasi proses penyelenggaraan pemerintahan daerah menjadi salah satu sasaran reformasi. Hal ini ditandai dengan dikeluarkannya Undang-
Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang sekaligus mengatur Daerah Otonom dan Desa yang kemudian di revisi kembali melalui
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 serta diubah kembali menjadi Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 Tentang Pemerintahan Daerah.
Desa berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 ini adalah Desa atau yang disebut dengan nama
lain, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang meiliki batas-batas wilayah, berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui danatau dibentuk dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di kabupatenkota.
Berdasarkan UU No 32 Tahun 2004 dan PP No 72 Tahun 2005, urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan desa mencakup :
a. Urusan pemerintahan yang sudah ada berdasarkan hak asal usul desa;
b. Urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan kabupatenkota yang
diserahkan pengaturannya kepada desa; c.
Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah provinsi danatau pemerintah kabupatenkota;
d. Urusan pemerintahan lainya yang oleh peraturan perundang undangan
diserahkan kepada desa. Dalam melaksanakan Pemerintahan Desa terdiri dari kepala desa beserta
perangkat desa dan Badan Permusyawaratan Desa BPD yang berkedudukan sebagai mitra kerja Pemerintahan Desa. Kepala desa bertanggung jawab kepada
rakyat desa, yang dalam tata cara dan prosedur pertanggungjawabannya
disampaikan kepada BupatiWalikota melalui Camat. Kepada BPD kepala desa wajib memberikan keterangan laporan pertanggungjawaban dan kepada rakyat
menyampaikan informasi pokok-pokok peratanggung jawaban namun tetap memberikan kepada masyarakat melalui BPD untuk menanyakan dan atau
meminta keterangan lebih lanjut hal-hal yang bertalian dengan pertanggung jawaban yang dimaksud.
Pemerintahan Desa terdiri dari pemerintahan Desa dan Badan Permusyawaratan Desa BPD. Dalam hal ini pemerintahan Desa terdiri dari
Kepala Desa dan Perangkat Desa yang sejajar dengan Badan Permusyawaratan Desa BPD yang menjalankan roda-roda pemerintah Desa seperti pembuatan dan
melaksanakan peraturan Desa anggaran dan pendapatan Desa dan keputasan Kepala Desa sebagaimana yang diatur dalam UU No. 32 Tahun 2004 Bab XI
tentang Desa pasal 200 ayat 1. Di dalam Desa Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk Desa warga
negara Republik Indonesia dengan masa jabatan 5 lima tahun. Calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan kepala desa akan ditetapkan
sebagai Kepala Desa oleh BPD dan dilantik oleh Bupati. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa merupakan penyelenggaraan desa yang mempunyai
kewenangan dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat. Kepala Desa mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan, pembangunan
dan kemasyarakatan. Dalam melaksanakan tugas, kepala desa mempunyai wewenang yang diatur dalam PP No.72 Tahun 2005 pasal 14 ayat 2 :
a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan kebijakan
yang ditetapkan bersama BPD. b.
Mengajukan rancangan peraturan Desa. c.
Menetapkan peraturan desa yang telah mendapat persetujuan bersama BPD.
d. Menyusun dan mengajukan rancangan peraturan desa mengenai APB
Desa untuk dibahas dan ditetapkan bersama BPD. e.
Membina kehidupan masyarakat Desa. f.
Membina perekonomian Desa. g.
Mengkoordinasikan pembangunan desa secara partisipatif. h.
Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. i.
Melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
Kepala Desa juga mempunyai hak sebagaimana diatur dalam UU No 6 Tahun 2014 Pasal 26 ayat 3 sebagai berikut :
a. Mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa.
b. Mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa.
c. Menerima penghasilan tetap setiap bulan, tunjangan, dan penerimaan
lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan.
d. Mendapatkan pelindungan hukum atas kebijakan yang dilaksanakan,
dan e.
Memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada perangkat Desa.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 kedudukan Badan Permusyawaratan Desa BPD sejajar dengan Pemerintahan Desa dimana
BPD merupakan mitra kerja dalam Pemerintahan Desa dan memiliki kedudukan sejajar dalam menjalankan pemerintahan, pembangunan Desa dan pemberdayaan
masyarakat. Hal ini membuat BPD bersama Kepala Desa menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Pasal 35 BPD mempunyai wewenang sebagai berikut :
a. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa.
b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan Desa dan
peraturan Kepala Desa. c.
Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian Kepala Desa. d.
Membentuk panitia pemilihan Kepala Desa. e.
Menggali, menampung, menghimpun, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat, dan
f. Menyusun tata tertib BPD.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 pasal 37 ayat 1 BPD mempunyai hak sebagai berikut :
a. Mengajukan rancangan peraturan desa.
b. Mengajukan pertanyaan.
c. Menyampaikan usul dan pendapat.
d. Memilih dan dipilih, dan
e. Memperoleh tunjangan.
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 pasal 37 ayat 2 BPD mempunyai kewajiban dalam penyelenggara Pemerintahan Desa sebagai berikut :
a. Mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala peraturan perundang-undangan.
b. Melaksanakan kehidupan demokrasi dalam penyelenggaraan
Pemerintahan Desa. c.
Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi
masyarakat. e.
Memproses pemilihan Kepala Desa. f.
Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan.
g. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat
setempat, dan h.
Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan.
Dalam Undang-undang 32 Tahun 2004 pasal 210 keanggotaan BPD adalah sebagai berikut :
a. Anggota BPD adalah wakil dari penduduk desa bersangkutan yang
ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat. b.
Pimpinan BPD dipilih dari dan oleh anggota BPD. c.
Masa jabatan BPD adalah 6 enam tahun dan dapat dipilih lagi untuk 1 satu masa jabatan berikutnya, dan
d. Syarat dan tata cara penetapan anggota dan pimpinan BPD diatur dalam
peraturan Daerah Perda yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah PP.
BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa yang dimana mempunyai kedudukan dalam pembangunan masyarakat Desa. BPD
mempunyai tugas dalam meberikan pendapat dan pertimbangan terhadap Pemerintahan Desa dalam menyangkut kepentingan Desa dan masyarakat Desa,
dan dapat disimpulkan bahwa BPD sebagai perwujudan dalam demokrasi di Desa sebagai berikut :
a. Mengayomi, yaitu menjaga kelestarian adat-istiadat yang hiudp dan
berkembang di desa yang bersangkutan sepanjang menunjang kelangsungan pembangunan.
b. Legislasi, yaitu merumuskan dan menetapkan Peraturan Desa bersama