Perkembangan Anak Anak dan Perkembangan Anak 1 Anak

2. Hak atas identitas diri dan status kewarganegaraan 3. Hak untuk beribadah menurut agamanya 4. Hak untuk mengetahui orang tua 5. Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial 6. Hak untuk memperoleh pendidikan 7. Hak untuk memperoleh perlindungan diri 8. Hak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum 9. Hak menyatakan pendapat Kewajiban negara dalam rangka memberikan hak-hak anak tertuang pada Konvensi Hak-hak Anak yang telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia yaitu: 1. Menghormati dan menjamin hak-hak anak 2. Mempertimbangkan kepentingan utama anak 3. Menjamin adanya perlindungan anak 4. Menghormati hak anak dan mempertahankan identitasnya 5. Jaminan anak tidak dipisahkan dengan orang tuanya 6. Jaminan hak pribadi anak Prinst, 1997: 103-109

2.1.2. Perkembangan Anak

Dalam siklus kehidupannya, manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari segi fisik maupun psikologisnya. Dalam proses perkembangannya, jelas adanya perubahan- perubahan yang meliputi aspek fisik, intelektual, sosial, moral, bahasa, emosi, dan perasaan, minat, motivasi, sikap, kepribadian, bakat, dan kreatifitas. Dalam setiap aspek tersebut pada dasarnya membuat kombinasi-kombinasi atau hubungan baru yang kemudian membentuk Universitas Sumatera Utara spesialisasi fisik dan psikologis yang berbeda antara manusia yang satu dan lainnya Jahja, 2011: 1. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi, dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk perkembangan emosi, intelektual, dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Perkembangan dan pertumbuhan memiliki perbedaan, yaitu pertumbuhan akan terhenti setelah mencapai kematangan. Adapun perkembangan terus sampai akhir hayat Jahja, 2011: 28-29. Berdasarkan pengertian di atas perkembangan dan pertumbuhan anak merupakan sebuah proses yang dialami individu menuju kedewasaan yang berakibat perubahan secara progresif, kualitatif yang tidak dapat diulang dimana kedua hal tersebut sama-sama membawa perubahan. Proses perkembangan individu manusia beberapa fase yang secara kronologis dapat diperkiraan batas waktunya. Setiap fase akan ditandai dengan ciri-ciri tingkah laku tertentu sebagai karakteristik dari fase tersebut, fase-fase tersebut adalah sebagai berikut: a. Permulaan kehidupan konsepsi b. Fase prenatal dalam kandungan c. Proses kelahiran ±0-9 bulan d. Maa bayianak kecil ±0-1 tahun e. Masa kanak-kanak ±1-5 tahun f. Masa anak-anak ±5-12 tahun g. Masa remaja ±12-18 tahun h. Masa dewasa awal ±18-25 tahun Universitas Sumatera Utara i. Masa dewasa ±25-45 tahun j. Masa dewasa akhir ±45-55 tahun k. Masa akhir kehidupan ±55 tahun ke atas. Adapun teori dalam perkembangan anak, yaitu: 1. Teori Nativisme, teori ini pertama kali digagas oleh Schopenhauer. Menurut teori ini, perkembangan manusia ditentukan oleh faktor-faktor nativus yaitu faktor-faktor keturunan yang merupakan faktor yang dibawa pada waktu melahirkan. Teori ini meyakini bahwa faktor yang paling mempengaruhi dalam perkembangan manusia adalah pembawaan sejak lahir atau boleh dibilang ditentukan oleh bakat. Teori nativisme bersumber dari Leibnitzian tradition yang menekankan pada kemampuan dalam diri seorang anak. Orang-orang yang mengikuti teori nativisme sangat menekankan bakat yang dimilikinya sehingga dapat mengembangkan secara maksimal 2. Teori dalam perkembangan anak selanjutnya yaitu Teori Empirisme oleh John Locke. Teori empirisme menyatakan bahwa perkembangan seseorang ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama perkembangan individu dalam kehidupannya. Faktor lingkungan lebih khusus adalah dunia pendidikan sangat besar menentukan perkembangan anak. 3. Teori Konvergensi, dikemukakan oleh William Stern. Menurut teori ini, baik pembawaan maupun lingkungan mempunyai peranan penting dalam perkembangan anak. Perkembangan individu akan ditentukan oleh faktor yang dibawa sejak lahir maupun faktor lingkungan Azzet, 2010: 19-24 Berdasarkan teori perkembangan anak di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan atau bakat anak, pengalaman dan lingkungan sangat mempengaruhi perkembangan anak. Artinya, anak dapat berkembang dengan baik dan sesuai dengan masa pertumbuhan dan perkembangannya apabila mengalami pengalaman yang baik dan lingkungan yang Universitas Sumatera Utara mendukung tumbuh dan kembang anak, sebaliknya pengalaman dan lingkungan yang buruk dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak. Masa remaja adalah masa datangnya pubertas 11-14 sampai usia sekitar 18 tahun, masa transisi dari kanak-kanak ke dewasa. Berbagai permasalahan yang dialami remaja yaitu: a. Remaja mulai menyampaikan kebebasan dan haknya untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Tidak terhindarkan, ini dapat menciptakan ketegangan dan perselisihan, dan dapat menjauhkan ia dari keluarganya. b. Remaja lebih mudah dipengaruhi teman-temannya daripada ketika masih lebih muda. Ini berarti pengaruh orang tua pun melemah. Anak remaja berperilaku dan mempunyai kesenangan yang berbeda bahkan bertentangan dengan perilaku dan kesenangan keluarga c. Remaja mengalami perubahan fisik yang luar biasa, baik pertumbuhan maupun seksualitasnya. Perasaan seksual yang mulai muncul dapat menakutkan, membingungkan, dan menjadi sumber perasaan salah dan frustasi. d. Remaja sering menjadi terlalu percaya diri dan ini bersama-sama dengan emosinya yang biasanya meningkat, mengakibatkan ia sukar menerima nasihat orang tua.

2.2 Anak Bekerja dan Pekerja Anak