Perilaku Etis 1. Pengertian Etika dan Perilaku Etis Karyawan

c.Pekerjaan itu sendiri adalah tingkat hingga di mana tugas-tugas pekerjaan dianggap menarik dan memberikan peluang untuk belajar dan menerima tanggung jawab. Indikatornya adalah memberikan rasa keberhasilan, membosankan, memuaskan,tidak menarik, menantang. d.Supervisi adalah kemampuan sang supervisor untuk menunjukkan perhatian terhadap karyawan. Indikatornya adalah memuji kerja yang baik, bijaksana dan Up to Date . e.Teman kerja adalah tingkat hingga di mana para rekan sekerja bersikap bersahabat, kompeten, dan saling bantu membantu. Indikatornya adalah bermanfaat, membosankan, cerdas, malas, bertanggung jawab. 2.1.4. Perilaku Etis 2.1.4.1. Pengertian Etika dan Perilaku Etis Karyawan Menurut Bertens 2000:33 “Etika adalah nilai-nilai dan norma-norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak dipraktekkan, walaupun seharusnya dipraktekkan”. Dapat dikatakan juga, etika sebagai praksis adalah apa yang dilakukan sejauh sesuai atau tidak sesuai dengan nilai dan norma moral. Menurut Daft 2002:201 “Etika adalah kode yang berisi prinsip-prinsip dan nilai-nilai moral yang mengatur perilaku orang atau kelompok terkait dengan apa yang benar atau salah”. Etika menentukan standart sejauh mana sesuatu dalam tingkah laku dan pengambilan keputusan dianggap baik atau buruk. Etika dapat dipahami lebih jelas jika dibandingkan dengan perilaku yang diatur berdasarkan hukum dan oleh pilihan bebas. Universitas Sumatera Utara Menurut Griffin 2006:5 8 “Etika adalah keyakinan pribadi seseorang mengenai apakah suatu perilaku, tindakan, atau keputusan adalah benar atau salah. Sedangkan menurut Griffin 2006:58 perilaku etis merupakan perilaku yang sesuai dengan norma sosial yang diterima secara umum. Perilaku etis merupakan perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial yang diterima secara umum sehubungan dengan tindakan-tindakan yang bermanfaat dan yang membahayakan. Perilaku etis dari karyawan menunjukkan bagaimana karyawan dapat berperilaku sesuai dengan norma dan peraturan yang berlaku di dalam perusahaan. Menurut Robbins Judge 2008:127 faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis karyawan meliputi: 1. Faktor personal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu seperti kecerdasan emosional, gender, sifat-sifat personal, 2. Faktor situasional, yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia sehingga dapat mengakibatkan seseorang cenderung berperilaku sesuai dengan karakteristik kelompok yang diikuti seperti kondisi geografis, iklim, struktur kelompok, etos kerja, budaya organisasi, iklim organisasi 3. Faktor stimulasi yang mendorong dan meneguhkan perilaku seseorang seperti orang lain dan situasi pendorong perilaku Pola perilaku etis dalam diri masing-masing individu berkembang sepanjang waktu. Oleh karena itu, setiap orang akan menunjukkan perubahan yang terus-menerus terhadap perilaku etis. Perilaku akan dipengaruhi oleh Universitas Sumatera Utara pengalaman pribadi, organisasi, lingkungan organisasi, dan masyarakat umum. Perilaku etis seseorang juga sering kali mengacu pada apa yang diyakini. Teori sikap dan perilaku dapat mempengaruhi individu untuk bertindak jujur, tegas, adil tanpa dipengaruhi tekanan maupun permintaan dari. Perilaku etis terbukti dapat memberikan manfaat yang besar terhadap organisasi diantaranya perilaku etis dapat menghemat sumber daya yang dimiliki manajemen dan organisasi secara keseluruhan, perilaku etis dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengkoordinasikan kegiatan tim secara efektif, perilaku etis dapat meningkatkan kemampuan organisasi untuk merekrut dan mempertahankan karyawan dengan kualitas performance yang baik, perilaku etis dapat mempertahankan stabilitas kinerja organisasi, perilaku etis dapat membantu kemampuan organisasi untuk bertahan dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan Sebagian besar perusahaan memiliki kode etik untuk mendorong para karyawan berperilaku secara etis. Namun kode etik saja belum cukup sehingga pihak pemilik dan manajer perusahaan harus menetapkan standar etika yang tinggi agar tercipta lingkungan pengendalian yang efektif dan efisien.

2.1.4.2. Prinsip - Prinsip Etis

Dokumen yang terkait

Kualitas Pelayanan Publik Pada Perusahaan Daerah Air Minum (Pdam) Tirta Wampu Unit Pangkalan Berandan Kabupaten Langkat – Sumatera Utara

5 62 105

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

8 49 182

Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Stres Kerja dan Kepuasan Kerja Karyawan PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung.

1 3 40

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA MANGUTAMA BADUNG.

0 1 28

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 13

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 2

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 10

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 3

Pengaruh Kecerdasan Emosional, Iklim Organisasi, dan Kepuasan Kerja Terhadap Perilaku Etis Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Malem Kabanjahe Kabupaten Karo

0 0 34

PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP KEDISIPLINAN KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM TIRTA KENCANA SAMARINDA

0 0 9