Teknik Analisis Data
E. Teknik Analisis Data
Beberapa teknik yang dipakai dalam penelitian ini yaitu; uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas Setelah data ditabulasi, maka penulis menggunakan rumus korelasi Product Moment untuk menguji validitas kuesioner penelitian. Distribusi t untuk = 0.05 dan uji dua pihak dengan derajat kebebasan = n –2 sehingga di dapat t table. Dengan demikian maka instrumen yang tidak valid tidak dipergunakan dalam analisis lanjutan.
b. Uji Reliabilitas Uji realibilitas dilakukan dengan teknik sekali ukur ( one shot technique) dan diuji dengan pendekatan alpha Cronbach, dengan criteria reliabilitas 0.60 (Nunally, 1994).
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Untuk mengukur gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance atau VIF ( Variance Inflation Factor ) dari masing-masing variabel. Jika nilai toleransi < 0.10 atau VIF > 10 maka dapat terdapat multikolinearitas, sehingga variabel tersebut harus dibuang (atau sebaliknya). Untuk mengukurnya dipergunakan bantuan program SPSS.
b. Uji heterokedastis Untuk mengukur gejala heterokedastis dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan nilai residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi - Y sesungguhnya) yang telah di- studentized . Dasar analisis yang dipergunakan adalah jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastis. Untuk mengoperasikannya dipergunakan program SPSS.
c. Uji Autokorelasi Untuk mengukur Autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Waston Test (DW test). Jika nilai DW terletak antara d u dan (4 - d u ) atau Jika nilai d u ≤ DW ≤ (4 - d u ) berarti bebas dari autokorelasi. Jika nilai DW < d L atau DW > (4 - d L ) berarti terdapat autokorelasi.
Nilai d u dilihat pada table Durbin Waston.
d L, d u = a; n; (k-1) dimana n = sampel, k = variabel, a = taraf nyata. Untuk mengukurnya juga dipergunakan program SPSS.
d. Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dapat dilakukan dengan
menggunakan metode normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal.
3. Uji Hipotesis dan Uji Variabel Dominan
a. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis sejauh mana pengaruh antara komitmen aparatur terhadap prestasi kerja digunakan teknik statistika regresi berganda.
1. Rumus Persamaan Regresi Berganda : Y = a + b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +e Di mana :
Y = Prestasi Kerja
a = Nilai konstanta
b 1 X1 = Koefisien Regresi Komitmen Afektif
b 2 X2 = Koefisien Regresi Komitmen Continuance
b 3 X3 = Koefisien Regresi Komitmen Normatif
e = error
2. Rumus Koefisien Determinan Selanjutnya untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variable X terhadap variable Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien determinan sebagai berikut;
KP 2 r x 100 %
Sumber: Ridwan (2004:221)
Di mana:
KP = Nilai koefisien determinan dan r = Nilai koefisien Korelasi
3. Uji regresi partial (uji t) Pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variable X terhadap variable Y, maka hasil korelasi Pearson Product Moment (PPM) tersebut diuji dengan uji signifikansi dengan rumus;
r n 2 thit
2 Sumber: Ridwan (2004:221)
n r Di mana:
t hitung = Nilai t r = Nilai koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel
Distribusi (table t) untuk = 0.05 dan derajat kebebasan (dk=n-2) Kaidah pengambilan keputusan:
jika t hit t tabel berarti Ho di tolak atau Ha diterima. jika t hit t tabel berarti Ho di terima atau Ha ditolak.
4. Uji simultan (uji f)
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi regresi berganda dicari dahulu f hitung kemudian dibandingkan dengan f tabel.
F hitung
Sumber: Ridwan (2004:222) Di mana:
f hitung = nilai f yang dihitung
R = Nilai koefisien Regresi berganda k = Jumlah variabel bebas (independen) n = Jumlah Sampel
Kaidah pengambilan keputusan :
jika f hit f tabel berarti Ho di tolak artinya signifikan. jika f hit ft abel berarti Ho di terima artinya tidak signifikan.
b. Uji Variabel Dominan Untuk mengetahui variabel komitmen yang paling dominan berpengaruh terhadap prestasi kerja maka dipergunakan analisis nilai beta yang paling tinggi pada Standardized Coefficients (Ghozaly, 2003) Keuntungan dengan menggunakan Standardized Coefficients Beta adalah mampu mengeliminasi perbedaan ukuran variabel bebas, tidak adanya multikolineritas antar variabel
bebas. Pengukuran tersebut didasarkan pada hasil perhitungan dengan program SPSS.