"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.." (Luk 5:32)

"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka bertobat.." (Luk 5:32)

Inilah pendekatan yang dilakukan Yesus.. Berbeda dengan apa yang dilakukan Muhammad, nabi Islam.. Islam menghukum orang berdosa akan tetapi Yesus mengajarkan kami untuk mengasihi para pendosa ... Oleh karena Islam akan ada orang berdosa yang dibunuh.. Pezinah dirajam, pencuri diminta tangannya dan pembunuh kehilangan nyawanya... Taurat pun membenarkan apa yang mereka lakukan.. Berita dan ajaran yang dibawa Muhammad sebenarnya sudah kedaluwarsa selama 600 tahun ... Yesus sudah memperbaharui apa yang tertulis dalam Taurat... Orang berdosa memang harus dihukum akan tetapi ada satu pribadi yang sangat mengasihi mereka, pribadi yang memanggil mereka, yang mencari mereka, pribadi yang mau membantu mereka keluar dari jurang dosa bahkan pribadi yang sudah menggantikan hukuman yang harus mereka tanggung... DIA-lah Yesus Kristus, Tuhan kami orang Kristen.. Inilah esensi berita Injil yang nilainya kekal dan amat indah... Menakjubkan dan membuat banyak orang terkejut dan tak percaya... Kalian yang menjadi sasaran FPI, dengarkanlah..!! Hukum yang ingin mereka tegakkan akan membunuh anda atau membuat anda cacat.. Anda memang layak mendapatkan itu karena dosa yang anda lakukan.. Akan tetapi percayalah kepada berita Injil yaitu berita yang jauh lebih baik daripada berita yang dibawa dan dipercaya FPI...Isinya bahwa Yesus sudah menggantikan Anda sebagai orang hukuman oleh karena dosa.. Bertobatlah dan percayalah kepada DIA maka anda akan selamat... Kepada para anggota FPI, saya ingin mengutip kata-kata Isa Almasih : "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Anda pun orang berdosa, sama seperti mereka yang menjadi sasaran Anda, sama juga seperti saya. Maka mengacalah dan bertobatlah..

++ Sebenarnya anda salah besar dalam memahami makna tentang cerita Yesus diatas, yaitu anda berkesimpulan bahwa Yesus sudah menghapus hukum-hukum taurat dan menggantikannya dengan hukum cinta kasih sehingga dia sudah menghapus dosa para pendosa. Anda dan pemimpin gereja salah menafsirkan cerita itu sehingga kalian berkesimplan bahwa umat kristen terbebas dari menjalankan hukum Taurat. Inilah buktinya pimpinan gereja anda selalu menggunakan penafsiran yang keliru dari suatu cerita yang berasal dari kitabnya, apalagi tentang ketuhanan Yesus menurut angan-angan kalian, sebenarnya kalian ingin mengambil suatu keuntungan dunia semata. Kalau agama kalian menyatakan bahwa Yesus sama dengan Isa almasih Putra Maryam, maka kalian masih terikat dengan hukum Taurat dan Injil , tetapi kalau kalian mengatakan Yesus bukan lah Isa almasih, tentu saja kalian boleh sesuka hati dalam menerapkan peratuan. Memang begitulah cara orang-orang Kristen membelokkan ajaran Yesus menjadi bentuk amalan yang paling menyenangkan dan mudah diterapkan bagi anda dan pengikut Kristen lainnya. Mereka menjalankan hukum Allah hanya dengan mengimani, mencintai, tidak berbuat apapun untuk melaksanakannya, kemudian mereka menyerahkannya begitu saja pada Yesus yang telah menghapuskan dosa-dosa manusia, sementara mereka berlepas tangan terhadap akibat dari suatu perbuatan dosa dalam suatu masyarakat. Kalau anda membaca sejarahnya tentu mata anda akan terbuka, sebenarnya waktu kejadian itu , para pendeta Yahudi yang dengki mulai merancang persekongkolan untuk menyingkirkan ajaran Yesus .

Mereka ingin mengusir Yesus dengan cara halus dengan membuktikan bahwa Yesus sebenarnya datang untuk menghancurkan syariat Musa bukan memperbaikinya sementara ajaran cinta kasih itu hanya kedok belaka. Pada hukum Taurat, Musa memutuskan untuk merajam setiap wanita yang berzina. Kemudian para pendeta Yahudi menghadirkan wanita pezina yang seharusnya dihukum cambuk. Mereka berkumpul mengelilingi Yesus dan bertanya kepadanya: "Tidakkah syariat menetapkan untuk merajam wanita yang bersalah?" Yesus menjawab: "Benar," Mereka berkata: "Inilah wanita yang bersalah itu. " Kemudian Yesus memandang wanita itu lalu ia pun menoleh kepada para pendeta Yahudi. Yesus mengetahui bahwa para pendeta Yahudi lebih banyak kesalahannya dari pada wanita tersebut. Yesus tahu bahwa wanita ini terpaksa melakukan perbuatan maksiat karena kemiskinannya dan tertindas hidupnya sementara para pendeta itu hidup dalam kemewahan dari hasil penipuan dengan membodohi umatnya, para pendeta itu tidak pernah memberi sedekah kepada orang-orang yang menderita, sementara umatnya wajib berkorban untuk rumah ibadat yang mereka kelola, mereka menganggap bahwa merekalah orang yang paling suci dan masuk syorga sebaliknya apabila ada umat yang bersalah akan mereka hukum seberat-beratnya tanpa pertimbangan dan kebijaksanaan yang adil. Para pendeta itu menunggu jawaban Yesus. Jika Yesus mengatakan bahwa wanita itu tidak berhak dibunuh, maka berarti ia menentang syariat Musa, dan jika ia mengatakan bahwa ia berhak dibunuh, maka ia justru tidak konsisten dengan ajarannya yang membawa syariat cinta kasih dan toleransi. Yesus mengerti bahwa ini adalah persekongkolan yang jahat untuk menjebak dan merusak ajarannya. Beliau tersenyum dan wajahnya tampak bercahaya. Kemudian beliau melihat para pendeta Yahudi dan wanita itu sambil berkata dengan suara lantang penuh wibawa: