Urusan Perencanaan Pembangunan

4.6. Urusan Perencanaan Pembangunan

Dalam pelaksanaan pembangunan Tahun 2016, pemerintah Provinsi Jawa Barat berpedoman kepada RPJPD Tahun 2005-2025, RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013- 2018 dan RKPD Tahun 2016. Proses penyusunan seluruh dokumen perencanaan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan selalu dalam koridor mekanisme yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Selanjutnya, dokumen perencanaan akan menjadi acuan seluruh OPD di Provinsi Jawa Barat maupun kabupaten/kota dalam membangun Jawa Barat. Atas keberhasilan dalam menjalan urusan bidang perencanaan pembangunan, Provinsi Jawa Barat meraih Penghargaan Pangripta Nusantara Utama ke 5 (lima) kalinya berturut-turut dari Bappenas oleh Presiden RI.

Indikator kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Kerjasama Pembangunan

Program ini dilaksanakan oleh 4 (empat) OPD diantaranya Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III, Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan IPTEK, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Biro Otonomi Daerah Dan Kerjasama, melalui 10 (sepuluh) kegiatan dengan total alokasi anggaran Rp.12.592.713.400,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.11.098.576.395,- atau 88,13%. Outcome Program adalah terwujudnya kerjasama antar daerah, kabupaten/kota, antar provinsi dan luar negeri dan kerjasama dengan Perguruan Tinggi, BUMN/BUMD, Swasta, LSM dalam dan luar negeri.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Kerjasama Antar Daerah Di Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.57.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.55.439.000,- (97.26 %). Output Kegiatan Terselenggaranya koordinasi kerjasama antar daerah di Wilayah III. Outcome kegiatan adalah Terjalinnya kerjasama antar daerah.

2. Kegiatan Kerjasama Pelaksanaan Program Riset Kreatif Untuk Pembangunan Jawa Barat Dengan Perguruan Tinggi Dan Lembaga Riset Terkemuka

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.6.442.445.400,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.5.987.445.886,- atau setara Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.6.442.445.400,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.5.987.445.886,- atau setara

3. Kegiatan Pengembangan Kemitraan Dan Kolaborasi Riset Untuk Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.1.071.768.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.784.712.661,- (73,22 %) dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah terselenggaranya forum kerjasama penelitian dengan stakeholders.

4. Kegiatan Kerjasama Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.050.000.000, dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.048.357.079 (99,84%). Output kegiatan ini adalah Terwujudnya kerjasama antar Daerah, Kab./Kota dan antar Provinsi.

5. Kegiatan Evaluasi Kerjasama Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah Dan Kerjasama dengan anggaran Rp.684.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.588.192.340,- (85,99%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Advokasi Pelaksanaan Kerjasama Daerah Lingkup Kabupaten/Kota; Terlaksananya Advokasi Pelaksanaan Kerjasama Daerah Lingkup OPD; Tersusunnya Kajian Akademik Raperda Penyelenggaraan Kerjasama Daerah; Tersusunnya Kajian Akademik Rancangan Kebijakan Penyelenggaraan Kerjsasama Daerah; Tesusunnya Dokumen Informasi Publik tentang Kerjasama Daerah; Tersusunnya naskah Akademik Koordinasi pelakasanaan dan

perencanaan. Outcome

Terevaluasinya penyelenggaraan Kerjasama Daerah, ditandatanganinya 33 kesepakatan bersama dan 21 dalam proses, ditandatanganinya 30 perjanjian kerjasama dan 6 dalam proses.

6. Kegiatan Evaluasi Kerjasama Daerah Dengan Pemerintah Dan Badan/lembaga Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah Dan Kerjasama dengan anggaran Rp.549.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp 547.673.199,-

(99,76%). Output kegiatan adalah: Rapat Koordinasi dan Perumusan Bahan Kerjasama Luar Negeri; Publikasi Grand Design Kerja Sama Luar Negeri dan Aturan Kerja Sama Luar Negeri; Penyusunan Buletin Kerja Sama Luar Negeri Pemprov Jawa Barat 2016; Evaluasi Implementasi Program Peace Corps di Jawa Barat (Pengajaran Bahasa Inggris dan Pelatihan Guru Bahasa Inggris); Joint Working Group Meeting Kerja Sama Sister Province/State Jawa Barat – Australia Selatan. Outcome nya adalah Terselenggaranya koordinasi penyelenggaraan kerja sama luar negeri oleh daerah dengan OPD dan kabupaten/kota di Jawa Barat; Tersedianya evaluasi pelaksanaan program Peace Corps di Jawa Barat dan rekomendasi keberlanjutannya; Tersosialisasikannya Grand Design Kerja Sama Luar Negeri, Aturan Kerja Sama Luar Negeri dan Penyelenggaraan Kerja Sama/Hubungan Luar Negeri oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat; Tersedianya rencana program/kegiatan sebagai implementasi kerja sama Sister Jawa Barat –Australia Selatan sesuai Workplan serta evaluasinya melalui kegiatan Joint Working Group Meeting 2 di Adelaide Australia Selatan.

7. Kegiatan Menata Dan Mengembangkan Kerjasama Daerah Dan Pihak Ketiga

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah Dan Kerjasama dengan anggaran Rp.453.500.000 realisasi anggaran sebesar Rp.435.999.890,00 (96,14%). Output kegiatan adalah Terfasilitasinya Kerjasama Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pihak Ketiga, Tersusunnya Kajian Akademis tentang Kelembagaan KPS (Kerjasama Pihak Swasta), Tersusunnya Kajian Akademis tentang Bentuk dan Mekanisme Persetujuan DPRD dalam Kerjasama Pihak Ketiga, Tersusunnya Kajian Akademis tentang Study Kelayakan dalam Kerjasama dengan Pihak Ketiga, di tandatanganinya 7 kesepakatan bersama dan 12 dalam proses, di tandatanganinya 26 perjanjian kerjasama dan 28 dalam proses.

8. Kegiatan Mengembangkan Kerjasama Antar Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah Dan Kerjasama dengan anggaran Rp.567.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.542.915.340,- (95,67%). Output kegiatan adalah Terfasilitasinya Kegiatan MPU , Terfasilitasinya Kegiatan APPSI,

Terfasilitasinya Kerjasama BKSP Jabodetabekjur dan Kerjasama antar Daerah Kab/Kota di Jawa Barat, Tersedianya Kajian Mengembangkan kerjasama antar daerah, Terfasilitasinya

Rapat Sosialisasi Rancangan Kebijakan Kerjasama Antar Daerah. Outcome kegiatan adalah Peningkatan kerjasama antar daerah Prov/Kab/Kota dan Kementerian, ditandatnganinya 5 kesepakatan bersama dan 26 dalam proses, ditandatnganinya 41 perjanjian kerjasama dan 10 dalam proses.

9. Kegiatan Mengembangkan Kerjasama Dengan Badan/lembaga Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah Dan Kerjasama dengan anggaran Rp.377.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 358.445.500,- (94,95%). Output kegiatan adalah Diseminasi mekanisme pengajuan penempatan tenaga sukarelawan asing dalam kerangka kerja sama teknik; Rapat fasilitasi dan penataan kerja sama dengan NGO dan Lembaga Donor Pemerintah Asing; Penyusunan Buku Program /Kegiatan NGO di Jawa Barat; Rapat fasilitasi inisiasi kerja sama dengan United Celebral Palsy and Wheel Chair Indonesia; Pelatihan/Tenical Assistance on Diplomatic & Negotiation Skill for Government Executives Officials; Rapat Tim Koordinasi Hibah Luar Negeri dengan Mitra Pembangunan Bilateral dan NGO yang memiliki program di Jawa Barat; Penyusunan buku profil dan potensi kerja sama Jawa Barat dengan Badan/Lembaga Asing Non Pemerintah.

10. Mengembangkan Rencana Dan Implementasi Kerjasama Antar Pemerintah Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah Dan Kerjasama dengan anggaran Rp.1.340.000.000,- realisasi anggaran sebesar 749.395.500,- (55,93%). Output kegiatan adalah Terbentuknya Hubungan Kerja Sama melalui Letter of Intent Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Daerah Wallonia Region Belgia tentang Pembentukkan Hubungan Kerja Sama di bidang pendidikan, ekonomi dan perdagangan, kesehatan, perlindungan lingkungan hidup, iptek, pemerintahan dan bidang lainnya, dengan Pemerintah Prefektur Shizuoka Jepang tentang Pembetukkan Hubungan Kerja Sama di bidang pendidikan, investasi dan perdagangan serta pariwisata, seni dan budaya, dengan Pemerintah Provinsi Gelderland Belanda tentang Pembentukkan Hubungan Kerja Sama di bidang logistik, pertanian dan pengelolaan sumber air bersih, dan Agreement dengan Pemerintah Provinsi Sichuan Republik Rakyat Tiongkok tentang Pembetukkan Hubungan Kerja Sama di bidang pengembangan riset dan teknologi bidang pertanian, promosi pariwisata, perdagangan dan investasi, peningkatan kapasitas untuk Pegawai

Negeri Sipil, dan promosi kesenian dan kebudayaan dan bidang lainnya yang disepakati; Tersedianya draft MoU Kerja Sama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan 3 (tiga) wilayah di China (Kota Chongqing, Daerah Otonom Guangxi Zuang dan Provinsi Heilongjiang) setelah melalui proses persetujuan DPRD, rapat inter kementerian, izin pemerintah dan Full Power dari Menteri Luar Negeri kepada Gubernur Jawa Barat untuk menandatangani MoU; Terlaksananya keikutsertaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Forum Pemerintah Daerah se-Asia Timur ke 7 di Prefektur Nara Jepang. Outcome Kegiatan adalah : Terlaksananya penjajakan kerja sama dengan wilayah di Eropa dan Asia Timur melalui Letter of Intent; Tersusunnya draft MoU dengan

3 (tiga) wilayah di China serta draft rencana kerja (work plan); Terlaksananya transfer/sharing of knowledge Masyarakat dan Pembangunan Daerah dengan

12 daerah di Asia Timur dalam Forum Pemda se-Asia timur ke 7; Tersedianya peluang/potensi kegiatan kerja sama dengan Prefektur Shizuoka Jepang.

2) Program Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Daerah

Program ini dilaksanakan oleh beberapa OPD diantaranya Badan Kepegawaian Daerah, Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik, Badan Ketahanan Pangan Daerah, Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah I, Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II, Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan WIlayah III, Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah IV, Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa, Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB, Badan Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu, Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan IPTEK, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah, Biro Administrasi Pembangunan, Biro Investasi Dan BUMD, Biro Organisasi, Biro Perekonomian, Dinas Bina Marga, Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral, Dinas Kehutanan, Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, Dinas Olah Raga Dan Pemuda, Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air, Dinas Perhubungan, Dinas Perikanan Dan Kelautan, Dinas Perindustrian Dan Perdagangan, Dinas Perkebunan, Dinas Permukiman Dan Perumahan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi , Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan dan Dinas Sosial melalui 208 (dua ratus delapan) kegiatan dengan total alokasi anggaran Rp. 72.039.899.662,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 67.262.221.794,- atau

93,37%. Outcome Program adalah kesesuaian antara perencanaan dengan implementasi, sinergi perencanaan provinsi dengan pusat dan kab/kota, meningkatnya penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), meningkatnya pengawasan internal untuk mendukung tata kelola dan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Perencanaan Kepegawaian Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah dengan anggaran Rp.259.137.500,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.174.548.146,- atau setara dengan 67,36%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Forum OPD bidang Kepegawaian, Fasilitasi Pra Musrenbang, Terlasaksananya Revisi Renstra BKD Provinsi Jawa Barat dan Outcome kegiatan adalah Tingkat Kesesuaian Perencanaan Provinsi, Pusat dan Kab/Kota

2. Kegiatan Rapat Kerja Bidang Kesbangpol Se Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik dengan anggaran Rp.518.230.000,- dan realisasi anggaran (sampai dengan Triwulan

IV) sebesar Rp.494.663.970,- (95,45%). Output kegiatan adalah terbangunnya sinkronisasi, koordinasi, dan komunikasi serta orientasi bidang Kesbangpol se Jawa Barat melalui 3 kali rakor Bidang Kesbangpol. Outcome kegiatan adalah Terwujudnya Tata Hubungan Kerja antara Provinsi dan Kab/Kota Bidang Kesbangpol se-Jawa Barat.

3. Kegiatan Penguatan Peran Dan Fungsi Forum-forum Mitra Strategis Bakesbangpol Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa Dan Politik dengan anggaran Rp.369.200.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember 2016 (triwulan IV) sebesar Rp.356.060.000,- atau setara dengan 96,44%. Output kegiatan adalah terbangunnya sinkronisasi, koordinasi dan komunikasi mitra-mitra kesbangpol se-Jawa Barat serta meningkatnya orientasi forum mitra kesbangpol melalui penyelenggaraan 1 kali Mukerda yang diikuti oleh 60 orang pengurus forum mitra, 3 kali Focus Group Discussion, Pelaksanaan Roadshow 7 kali dan 1 kali orientasi forum mitra Kesbangpol. Outcome kegiatan adalah terwujudnya sinkronisasi, koordinasi dan komunikasi mitra-mitra kesbangpol se Jawa Barat.

4. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Ketahanan Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Daerah dengan anggaran Rp.415.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.400.955.675,- atau 96,62%. Output kegiatan adalah Pelaksanaan Forum OPD, Koordinasi Perencanaan Program/Kegiatan, Outcome kegiatan adalah Jumlah penyelenggaraan Forum OPD sebanyak 1 kali, Jumlah penyelenggaraan Koordinasi Perencanaan Program dan Kegiatan sebanyak 1 kali, dan Jumlah Kab/Kota yang dimonitoring dan evaluasi Program/Kegiatan 2015 sebanyak 26 Kab./Kota.

5. Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Olahraga dan Pemuda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.230.650.000,- dan realisasi sebesar Rp.224.605.000,- (97.38%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Forum OPD; Penyusunan Rapat Koordinasi Bidang Keolahragaan dan Kepemudaan Kebijakan Keolahragaan di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Terwujudnya kerjasama pembangunan antar daerah yang saling menguntungkan, yang dilaksanakan melalui Program Perencanaan, dan Pengawasan Pembangunan Daerah.

6. Kegiatan Advisor Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah I dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.76.950.000,- Realisasi Anggaran sebesar Rp.76.575.000,- (99,51%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Operasional advisor pembangunan Jawa Barat di wilayah I, Outcome Tersedianya dokumen Advisor Pembangunan Jawa Barat di Wilayah

I.

7. Kegiatan Forum BKPP Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.179.550.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.176.845.000,- (98.49%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Dokumen usulan dan Prioritas Pembangunan 6 Kabupaten/Kota. Outcome kegiatan adalah Sinergitas Program/Kegiatan Kabupaten/Kota.

8. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Meliputi Bidang Pemerintahan,

Kesejahteraan Sosial Dan Pembangunan Daerah

Perekonomian,

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.76.950.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.76.475.000,- (99.38%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Bidang Pemerintahan, Perekonomian, Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan Daerah, serta Bantuan Gubernur Jawa Barat Tahun 2016. Outcome kegiatan adalah terselenggaranya monitoring dan evaluasi bantuan keuangan provinsi, bantuan Gubernur Jawa Barat Tahun 2016.

9. Kegiatan Pra Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah I

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.160.920.000,- . Realiasi Anggaran sebesar Rp.160.920.000,- (100%). Output pelaksanaan kegiatan adalah terselenggaranya Pra Musrenbang di Wilayah I dan dokumen usulan 6 Kab/Kota Rencana 2014 yang akan dibahas di Musrenbang Provinsi. Outcome kegiatan adalah terwujudnya sinergitas perencanaan provinsi dengan pusat dan kabupaten/kota.

10. Kegiatan Forum Silaturahmi Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi Anggaran Rp.25.650.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.25.650.000,- (100%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Rekomendasi kesepahaman hasil rakor forum silaturahmi tokoh agama dan masyarakat se wilayah I. Outcome Kegiatan adalah Semakin meningkatnya toleransi, kedamaian dan persatuan antar pemeluk agama di kabupaten/kota se wilayah.

11. Kegiatan Sinergitas Pembangunan Infrastruktur Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.213.750.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.213.750.000,- (100%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Tersedianya dokumen terselenggaranya koordinasi dan sinergitas pembangunan infrastruktur dan pengelolaan lingkungan hidup.

Outcome kegiatan adalah terwujudnya koordinasi dan sinergitas pembangunan infrastruktur dan pengelolaan lingkungan hidup.

12. Kegiatan Sinergitas Pemerintahan Kelurahan/Desa se Wilayah I

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I dengan alokasi Anggaran Rp.51.300.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.51.300.000,- (100%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Rekomendasi dan dokumen hasil kegiatan rakor pemerintahan kelurahan/desa di wilayah I. Outcome kegiatan adalah bersinerginya pemerintahan kelurahan/desa di wilayah I.

13. Kegiatan Sinergitas Pengelolaan Cagar Biosfer Cibodas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi Anggaran sebesar Rp.256.500.000,- Realisasi Anggaran sebesar Rp.256.118.000,- (99,85%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Rekomendasi hasil sosialisasi pengelolaan cagar biosfer cibodas (CBC). Outcome kegiatan adalah sinergitas pengelolaan cagar biosfer cibodas (CBC) di 6 kabupaten/kota di wilayah I.

14. Kegiatan Pengelolaan Lahan Pertanian Berkelanjutan Dalam Rangka Peningkatan Kemandirian Pangan

Kegiatan Pengelolaan lahan pertanian berkelanjutan dalam rangka penigkatan kemandirian pangan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.76.950.000,- Realisasi Anggaran sebesar Rp.76.950.000,- (100%). Output Pelaksanaan Kegiatan adalah Rekomendasi hasil Rapat pengelolaan lahan pertanian berkelanjutan dalam rangka peningkatan kemandirian pangan, Monitoring kegiatan pengelolaan lahan pertanian berkelanjutan dalam rangka peningkatan kemandirian pangan, Outcome Kegiatan adalah Tersedianya dokumen Pengelolaan Lahan Pertanian Berkelanjutan Dalam Rangka Peningkatan Kemandirian Pangan.

15. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Dan Agro Industri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi Anggaran sebesar Rp.76.950.000,- Realisasi Anggaran sebesar Rp.76.950.000,- (100%).Output pelaksanaan kegiatan adalah Tersedianya 1 dokumen pengembangan agro bisnis dan agro industri. Outcome Kegiatan adalah Meningkatnya produktifitas produk agro bisnis dan agro industri di wilayah I.

16. Kegiatan Pengembangan Agro Wisata Koridor Bogor – Puncak – Cianjur – Ekowisata Pemandangan Alam dan Bahari Koridor Bogor, Sukabumi Pelabuhan Ratu

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.51.300.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.51.200.000,- (99,81%) Output. Pelaksanaan kegiatan adalah Tersedianya dokumen kesepakatan pengembangan agro wisata dan ekowisata Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke kawasan agro wisata dan eko wisata ke wilayah I Jawa Barat.

17. Kegiatan Koordinasi Pengembangan Pusat Budidaya Ikan Air Tawar dan Ikan Hias Untuk Pasar Regional dan Global

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi anggaran sebesarRp.51.300.000,-. Realisasi Anggaran sebesar Rp.51.300.000,-. (100%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Tersedianya dokumen kesepakatan pengembangan budidaya ikan air tawar dan ikan hias. Outcome Kegiatan adalah Meningkatnya produksi ikan air tawar dan ikan hias di wilayah I.

18. Kegiatan Pengembangan Sentra Ternak Sapi Potong, Sapi Perah, Ayam Ras dan Unggas Lokal

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.51.300.000,-. Realisasi Anggaran sebesar Rp.51.300.000,-. (100%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Tersedianya dokumen kesepakatan pengembangan kawasan ternak sapi potong dan sapi perah. Outcome kegiatan adalah meningkatnya produksi daging dan susu di wilayah

I Jawa Barat.

19. Kegiatan Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru (Growth Center) Pelabuhan Ratu Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.51.300.000,- Realisasi Anggaran sebesar Rp.49.100.000,- (95,71). Output pelaksanaan kegiatan adalah Hasil Rekomendasi rapat pengembangan pusat pertumbuhan baru ( growth centre) Palabuhanratu Raya, Monitoring kegiatan pengembangan pusat pertumbuhan baru ( growth centre) Palabuhanratu Raya,

Outcome kegiatan adalah tersedianya dokumen PPP Pengembangan Pusat Pertumbuhan Baru ( Growth Center) Palabuhanratu Raya.

20. Kegiatan Pusat Pemuliaan Padi Varietas Pandanwangi dan Pengembangan Varietas Unggul Lainnya

Kegiatan Pusat pemuliaan padi varietas pandanwangi dan varietas unggul lainnya, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.51.300.000,-. Realisasi Anggaran sebesar Rp.48.800.000,- (95,13%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Rapat Koordinasi kegiatan pusat pemuliaan padi varietas pandanwangi dan pengembangan varietas unggul lainnya, Monitoring kegiatan pusat pemuliaan padi varietas pandanwangi dan pengembangan varietas unggul lainnya, Outcome kegiatan adalah tersedianya dokumen pusat pemuliaan padi varietas pandanwangi dan pengembangan varietas unggul lainnya.

21. Kegiatan Rapat Kerjasama Antar Daerah se Wilayah I

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi Anggaran Rp.51.300.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.51.300.000,- (100%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Rekomendasi dan dokumen hasil kegiatan rakor kerjasama antar daerah di wilayah I. Outcome kegiatan adalah menjalin hubungan penetapan kerjasama antar daerah.

22. Kegiatan Pengendalian Pembangunan Bidang Pemerintahan Di Wilayah I

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I dengan alokasi Anggaran Rp.179.550.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.179.550,000,- (100%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Rekomendasi dan dokumen hasil kegiatan rakor Pengendalian Pembangunan Bidang Pemerintahan. Outcome kegiatan adalah kesamaan persepsi dalam mengantisipasi pembangunan bidang pemerintahan di wilayah

I.

23. Kegiatan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I dengan alokasi Anggaran Rp.153.900.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.153.900.000,- (100%). Output pelaksanaan kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I dengan alokasi Anggaran Rp.153.900.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.153.900.000,- (100%). Output pelaksanaan kegiatan

24. Kegiatan Penguatan Koperasi Usaha Mikro Kecil Dan Menengah Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Usaha

Kegiatan Penguatan Koperasi Mikro Kecil dan Menengah dalam rangka Peningkatan Daya Saing Usaha, yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi Anggaran sebesar Rp.76.950.000,- Realisasi Anggaran sebesar Rp.76.750.000,- (99,74%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Rekomendasi hasil Rapat Koordinasi Penguatan KUMKM Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Usaha, Monitoring Kegiatan Penguatan KUMKM di wilayah I. Outcome kegiatan adalah tersedianya dokumen penguatan koperasi usaha mikro kecil menengah dalam rangka peningkatan daya saing usaha.

25. Kegiatan Sinergitas Aspek Kesejahteraan Sosial Se Wilayah I

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I dengan alokasi Anggaran Rp.205.200.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.205.200.000,- (100%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Rekomendasi tentang rakor permasalahan aspek kesejahteraan sosial se wilayah I. Outcome Kegiatan adalah Menjadikan solusi mengatasi permasalahan aspek kesejahteraan sosial di Kabupaten/Kota se Wilayah I.

26. Kegiatan Sinergitas Kependudukan Di Wilayah I

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan alokasi Anggaran Rp.102.600.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.102.570.000,- (99,97%). Output pelaksanaan kegiatan adalah Rekomendasi dan dokumen hasil kegiatan rakor kependudukan di wilayah I. Outcome kegiatan adalah tertibnya administrasi data kependudukan di kabupaten/kota se Wilayah I.

27. Kegiatan Sinergitas Pembangunan Bidang Perekonomian

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.51.300.000,-. Realisasi Anggaran sebesar Rp.51.300.000,-. (100%) Output pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.51.300.000,-. Realisasi Anggaran sebesar Rp.51.300.000,-. (100%) Output pelaksanaan

28. Kegiatan Pengembangan Industri Manufaktur (TKW-21)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran sebesar Rp.106.038.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp. 102.442.000,- atau setara dengan 96,61%. Output kegiatan adalah terselenggaranya Rapat Koordinasi Tematik Pengembangan Industri Manufaktur. Outcome kegiatan adalah pengembangan industri manufaktur di Wilayah II Provinsi Jawa Barat.

29. Kegiatan Advisor Sinergi Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran sebesar Rp.147.020.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.146.760.000,- atau setara dengan 99,82%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Sinergitas Pembangunan di Wilayah II Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Wilayah Potensi untuk pengembangan kegiatan tematik kewilayahan.

30. Kegiatan Monitoring Bantuan Infrastruktur Desa Tahun 2015 Di Kabupaten Se-wilayah II

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran sebesar Rp.28.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.27.486.000,- atau setara dengan (96,44%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Monitoring bantuan Infrastruktur Desa di Kabupaten se-Wilayah II. Outcome kegiatan adalah mengetahui hasil dari Pelaksanaan penggunaan Bantuan Infrastruktur Desa TA. 2015.

31. Kegiatan Tematik Kewilayahan Provinsi Pengembangan Budi Daya Ikan Air Tawar Dan Air Payau (TKW-23)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran sebesar Rp.96.186.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 95.842.750,- atau setara dengan 99,64%. Output kegiatan adalah Pengembangan Budidaya air tawar dan air Payau, pengembangan Industri makanan olahan berbasis bahan baku lokal, pengembangan industri perberasan. Outcome kegiatan adalah Rekomendasi kegiatan tematik pengembangan budidaya ikan air tawar dan air payau.

32. Kegiatan Koordinasi Pelaksanaan Kerjasama Pelayanan Sosial Dasar Pada Peningkatan Apresiasi Sekolah Sehat di Wil.II Prov. Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.84.600.000,- Realisasi Anggaran sebesar Rp.84.599.000,- (100%). Output kegiatan adalah : Termotivasinya Penguatan Sekretariat Kelembagaan Tim Pembina Usaha Kesehatan sekolah (TP-UKS) Kab./Kota se Wilayah II Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah: Meningkatnya kepedulian aparatur pemerintah dalam rangka pemberdayaan masyarakat melalui pembinaan dan pengembangan UKS.

33. Kegiatan Pengembangan Industri Keramik Dan Gerabah (TKW-22)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.83.660.000,-. Realisasi Anggaran sebesar Rp.77.038.000,- (92,08%). Output kegiatan adalah Terselenggaranya Rapat Koordinasi Pengembangan Industri Keramik dan Gerabah. Outcome kegiatan adalah rekomendasi sinergitas pengembangan industri keramik dan gerabah di wilayah II Provinsi Jawa Barat

34. Kegiatan Koordinasi Pembangunan Jawa Barat Wilayah II

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.98.850.000,- Realisasi Anggaran sebesar 92.274.000,- (93,35%). Output kegiatan adalah Terselenggaranya Rapat Koordinasi Pembangunan Jawa Barat Wilayah II Tahun 2016. Outcome kegiatan adalah Rekomendasi Rapat Koordinasi Pembangunan Jawa Barat Wilayah II Tahun 2016

35. Kegiatan Koordinasi Penanganan Dan Pengelolaan Kewilayahan Pada Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional di Wil.II Prov. Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran sebesar Rp.71.250.000,- Realisasi Anggaran sebesar Rp.70.825.000,- (99,40%). Output kegiatan adalah Tersedianya data kepesertaan PBI pada Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di

Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terdokumentasikannya data kepesertaan hasil forum dialog antar tim kerja BPJS Kesehatan.

Wilayah II Provinsi

36. Kegiatan Koordinasi Pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.47.500.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.47.500.000,- (100%). Output kegiatan adalah kesepahaman dan sinergitas pelaksanaan kegiatan pengembangan metropolitan BODEBEKKARPUR. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pelaksanaan pengendalian pembangunan berbasis kewilayahan khususnya pengembangan metropolitan BODEBEKKARPUR tahun 2016 di wilayah Provinsi Jawa Barat

37. Kegiatan Koordinasi Peningkatan Pelayanan Sosial Daerah Perbatasan Dalam Rangka Upaya Penyelamatan Ibu Dan Bayi Baru Lahir di Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.71.250.000,-. Realisasi Anggaran sebesar Rp.70.482.000,- (98,92%). Output kegiatan adalah adanya kesepakatan bersama dalam upaya penyelamatan Ibu dan bayi baru lahir di wilayah perbatasan yang dapat ditangani oleh Dokter Umum, Bidan, atau Perawat yang dapat memfasilitasi Kesehatan Tingkat Pertama. Outcome kegiatan adalah meningkatnya tata kelola yang baik dalam penanganan penyelamatan Ibu dan Bayi baru lahir di Rumah Sakit/Puskesmas atau Poliklinik di Wilayah perbatasan Kabupaten/kota se-wilayah II Provinsi Jawa Barat

38. Kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Gelar Karya Serta Kreativitas Seni Dan Budaya Lokal di Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.53.400.000,-. Realisasi Anggaran sebesar Rp.252.608.000,- (99,69 %). Output kegiatan adalah tergalinya kesenian budaya lokal yang telah tumbuh dan berkembang di Wilayah II Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pelestarian dan pengembangan serta apresiasi masyarakat terhadap seni budaya daerah

39. Kegiatan Pemantauan Pemanfaatan Daerah Aliran Sungai (das) Di Kabupaten/kota Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran alokasi anggaran sebesar Rp.38.000.000 (Tiga puluh Delapan Juta Rupiah). Realisasi anggaran sebesar Rp.38.000.000 (100%). Output kegiatan adalah menghasilkan tentang cakupan Pembahasan dan Kesepakatan dari hasil-hasil Koordinasi Pemantauan Pemanfaatan DAS Tahun 2016, di Kabupaten/Kota yang menjadi kewenangan Provinsi. Outcome kegiatan adalah teridentifikasinya pendekatan integratif antar instansi yang terkait untuk merencanakan rancangan program dan kegiatan Pemanfaatan DAS.

40. Kegiatan Pemantauan Persampahan Di Kab./kota Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan alokasi anggaran sebesar Rp.95.000.000,- (Sembilan Puluh Lima Juta Lima Juta Rupiah). Realisasi anggaran sebesar Rp.93.080.000,- atau (97,98%). Output kegiatan adalah menghasilkan tentang cakupan Pembahasan dan Kesepakatan dari hasil-hasil Koordinasi Pemantauan Persampahan tahun 2016, di kabupaten/kota yang menjadi kewenangan Provinsi. Outcome kegiatan adalah Teridentifikasinya pendekatan integratif antar instansi yang terkait untuk merencanakan rancangan program dan kegiatan persampahan

41. Kegiatan Pengembangan Wisata Sejarah Dan Wisata Ziarah ( pilgrimage) Di Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan alokasi anggaran sebesar Rp.122.700.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.121.575.000,- (99,08%). Output kegiatan adalah disepakatinya penataan dan pengembangan potensi obyek wisata sejarah dan wisata ziarah di Wilayah II Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah adanya rumusan penentuan destinasi wisata sejarah dan wisata ziarah (pilgrimage) unggulan.

42. Kegiatan Pengendalian Dan Monev Pelaksanaan Program Dan Kegiatan kab/kota Yang dibiayai APBD Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan alokasi anggaran sebesar Rp.47.500.000,- (Empat puluh tujuh Juta Lima ratus ribu Rupiah). Realisasi anggaran sebesar Rp.43.925.000,- atau (92,47%). Output kegiatan adalah menghasilkan tentang cakupan pembahasan dan kesepakatan dari hasil-hasil koordinasi pengendalian dan monev pelaksanaan program dan kegiatan kab/kota yang dibiayai APBD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, di kabupaten/kota yang menjadi kewenangan provinsi. Outcome kegiatan adalah teridentifikasinya pendekatan integratif antar instansi yang terkait untuk merencanakan rancangan program dan kegiatan Pengendalian, Pengawasan.

43. Kegiatan Pengendalian Dan Monev Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan alokasi anggaran sebesar Rp.47.500.000,- (Empat puluh tujuh Juta Lima ratus ribu Rupiah). Realisasi anggaran sebesar Rp.45.941.000,- atau (96,72%). Output kegiatan adalah menghasilkan tentang cakupan Pembahasan dan Kesepakatan dari hasil-hasil Koordinasi Pengendalian dan Monev Pengelolaan Lingkungan Hidup Tahun 2016, di Kabupaten/Kota yang menjadi kewenangan Provinsi. Outcome kegiatan adalah teridentifikasinya pendekatan integratif antar instansi yang terkait untuk merencanakan rancangan program dan kegiatan Pengelolaan Lingkungan Hidup

44. Kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Kerjasama Pemberdayaan Masyarakat Pada Pospenas Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.43.693.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.43.408.000,- atau setara dengan 99,35%. Output kegiatan adalah terlaksanannya Koordinasi Pelaksanaan Pospenas Tahun 2016.

45. Kegiatan Pengendalian Pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal

12 Tahun Di Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.72.300.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.72.176.000,- atau setara dengan 99,83%. Output kegiatan adalah, : Terlaksananya Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal 12 Tahun Di Wil.

II. Outcome kegiatan adalah tersedianya dokumen mengenai analisa pelaksanaan Wajar 12 tahun di Wilayah II

46. Kegiatan Rapat Ketahanan Pangan BKPP Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan

anggaran Anggaran sebesar Rp.44.386.000,- (Empat Puluh Empat Juta Tiga Ratus Delpan Puluh Enam Ribu Rupaih) Realisasi Anggaran sebesar Rp.44.244.000,- (99,68%). Output kegiatan adalah, : Terlaksanannya Rapat Koordinasi Wilayah Ketahanan Pangan di Wilayah II Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah: Tercapainya Koordinasi yang harmonis antara badan lembaga yang menangani ketahanan pangan di wilayah II Provinsi Jawa Barat.

Pembangunan Wilayah II dengan

47. Kegiatan Pengendalian Pembangunan Bidang Pemerintahan (Penyelenggaraan Otda Serta Forum Silaturahmi Pimpinan Daerah Di Wilayah II)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.142.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.139.358.800,- atau setara dengan 97,8%. Output kegiatan adalah Pertemuan antar pimpinan daerah se-wilayah II Provinsi Jawa Barat.

48. Kegiatan Pengendalian Pembangunan Bidang Perekonomian (koordinasi Dan Monev Kegiatan Bidang Perekonomian Dan Kewilayahan Di Wilayah II Provinsi Jawa Barat)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.44.386.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.44.386.000,- atau setara dengan 100%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi. Outcome kegiatan adalah Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.44.386.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.44.386.000,- atau setara dengan 100%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi. Outcome kegiatan adalah

49. Kegiatan Pengendalian Pembangunan Bidang Perekonomian (pengembangan Ekonomi Berbasis Potensi Lokal Di Wilayah II Provinsi Jawa Barat)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.44.386.000,- dan

realisasi anggaran sebesar Rp.44.386.000,- atau setara dengan 100%. Output kegiatan adalah terlaksananya Rapat Koordinasi pengembangan UMKM dan Ekonomi kreatif. Outcome kegiatan adalah sinergitas UMKM dan Ekonomi kreatif antar Kabupaten Kota di Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Dan Pemanfaatan Infrastruktur Di Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.47.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.47.450.000,- atau setara dengan 99,89%. Output kegiatan pelaksanaan Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Dan Pemanfaatan Infrastruktur di Wilayah II. Outcome terwujudnya sinergitas perencanaan

pembangunan yang komprehensif dan berkesinambunangan antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota di wilayah II Provinsi Jawa Barat dan Meningkatnya Pemanfaatan Pembangunan Infrastruktur di wilayah II Provinsi Jawa Barat

peningkatandan

pemanfaatan

51. Kegiatan Rapat Monitoring Kegiatan Tematik Kewilayah Provinsi Pengembangan Industri Makanan Olahan Berbasis Bahan Baku Lokal (TKW-23)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.44.386.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.44.386.000,- atau setara dengan 100%. Output kegiatan adalah pengembangan industri makanan olahan berbasis bahan baku lokal. Outcome kegiatan adalah rekomendasi Kegiatan tematik pengembangan industri makanan olahan berbasis bahan baku lokal

52. Kegiatan Rapat Monitoring Kegiatan Tematik Kewilayahan Provinsi Pengembangan Industri Perberasan (TKW-23)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.44.386.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.43.097.500,- atau setara dengan 97,10%. Output kegiatan adalah, terlaksanannya rapat koordinasi tematik pengembangan industri manufaktur Outcome kegiatan adalah pengembangan Industri manufaktur di Wilayah II Provinsi Jawa Barat

53. Kegiatan Rapat Pengendalian Penanganan Keamanan Ketertiban Di Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.57.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.57.000.000,- atau setara dengan 100%. Output kegiatan adalah terlaksanannya rapat koordinasi penanganan keamanan ketertiban di wilayah II. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemahaman pengelola keamanan dan ketertiban di Wilayah

II.

Penataan Administrasi Kependudukan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.57.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.56.980.000,- atau setara dengan 99,96%. Output kegiatan adalah terlaksanannya rapat koordinasi penataan administrasi kependudukan di wilayah II. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemahaman pengelola administrasi kependudukan di wilayah II.

55. Kegiatan Penyelenggaraan Pra Musrenbang Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah II dengan anggaran Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.248.500.000,- atau setara dengan 99,4%. Output kegiatan adalah:

• Saran/Usulan untuk penyempurnaan rancangan RKPD Provinsi Jawa Barat tahun 2017 dalam format saran/masukan penyempurnaan rancangan awal RKPD.

• Daftar Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Pembangunan Kabupaten/Kota di BKPP Wilayah II Provinsi Jawa Barat, yang tertuang dalam formulir C-4.2

Outcome kegiatan adalah : • Meningkatnya pemahaman pengelola Administrasi Kependudukan Di

Wilayah II • Bahan Rencana Program Kegiatan dan Skala Prioritas Pembangunan di Wilayah II Provinsi Jawa Barat untuk dibahas dan ditindak lanjuti pada Musrenbang Tingkat Provinsi Jawa Barat.

• Bahan verifikasi dan pendefinitipan tingkat Musrenbang Provinsi Jawa Barat untuk pelaksanaan Prioritas Pembangunan di Wilayah II Provinsi Jawa Barat.

56. Kegiatan Menyelenggarakan Pra Musrenbang Di Wilayah BKPP

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.171.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.171.000.000,- atau 100%. Output Kegiatan Tersusunya dokumen usulan kegiatan yang dibiayai APBD Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan meningkatnya kesesuaian antara perencanaan dan penganggaran di Wilayah III.

57. Kegiatan Monev Dalam Rangka Mendukung Konservasi Kebun Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.57.000.000,-, realisasi anggaran Rp.57.000.000,- atau 100%. Output kegiatan tercapainya peningkatan perkembangan pembangunan kebun raya, Outcome Kegiatan Meningkatnya konservasi kebun raya.

58. Kegiatan Monev Dampak Lingkungan Akibat Limbah Industri Lintas Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.66.500.000,- dan realisasi anggaran Rp.66.500.000,- (100 %). Output Kegiatan Tercapainya sinergitas pengelolaan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup lintas daerah. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pemahaman pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup oleh industri.

59. Kegiatan Monev Pelaksanaan Pendidikan Menengah Universal (PMU)

12 Tahun Di Wilayah III Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.57.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.57.000.000,- atau 100%. Output kegiatan adalah terwujudnya sinergi perencanaan provinsi dengan pusat dan kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah tingkat kesesuaian antara perencanaan dengan Implementasi.

60. Kegiatan Monev Pelestarian Keraton, Wisata Sejarah, Wisata Pilgrimage Dan Ekowisata (TKW 3-4)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.76.000.000,- realisasi anggaran Rp.76.000.000,- atau 100%. Output Kegiatan adalah sinergi kewilayahan dan lintas daerah. Outcome Kegiatan adalah Tingkat kesesuaian antara perencanaan dengan Implementasi.

61. Kegiatan Monev Pemeliharaan, Rehabilitasi, Peningkatan Dan Pembangunan Jalan/Jembatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.57.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.57.000.000,- atau 100%. Output Kegiatan Tercapainya sinergitas data dan informasi kondisi jalan dan jembatan yang dibiayai oleh APBD Provinsi Jawa Barat. Outcome Terwujudnya kemantapan jalan dan jembatan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat.

62. Kegiatan Monev Penanggulangan Hiv Aids, Narkoba Dan Seks Bebas Se-Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.57.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.7.000.000,- atau 100%. Output Kegiatan Terwujudnya sinergi perencanaan Provinsi dengan Pusat dan Kab/Kota. Outcome Kegiatan Tingkat kesesuaian antara Perencanaan dengan Implementasi.

63. Kegiatan Monev Pengembangan Metropolitan Cirebon Raya (tkw-35)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.57.000.000,- realisasi anggaran Rp.57.000.000,- atau 100%. Output kegiatan adalah tercapainya sinergitas antar Kab/Kota dalam pengembangan Metropolitan Cirebon Raya

(TKW3.5). Outcome kegiatan adalah meningkatnya percepatan pengembangan Metropolitan Cirebon Raya (TKW3.5).

64. Kegiatan Monev Persiapan Sarana Dan Prasarana Transportasi Hari Raya Idul Fitri 1436 H

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.57.000.000,- realisasi anggaran Rp.57.000.000,- atau 100%. Output kegiatan adalah tersusunnya persiapan sarana dan prasarana transportasi pada bulan ramadhan dan hari Raya Idul Fitri di Wilayah III. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kesiapan sarana dan prasarana penunjang menjelang bulan ramadhan dan hari Raya Idul Fitri di Wilayah III.

65. Kegiatan Monev Pnfi Se Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.57.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.57.000.000,- atau 100%. Output Kegiatan Terwujudnya sinergi perencanaan Provinsi dengan Pusat dan Kabupaten/Kota. Outcome tingkat kesesuaian antara perencanaan dengan implementasi.

66. Kegiatan Monev Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Cibening Ayu

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.57.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.57.000.000,- atau 100%. Output Kegiatan adalah Tercapainya sinergitas Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Wilayah III. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kerja sama antara stakeholder terkait dalam penyediaan air minum (SPAM) di wilayah III.

67. Kegiatan Monitoring Dampak Lingkungan Akibat Pembangunan Bendungan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.57.000.000,- realisasi anggaran Rp.57.000.000,- atau 100%. Output Kegiatan tercapainya sinergitas dalam rangka pengelolaan dampak lingkungan akibat pembangunan bendungan. Outcome kegiatan meningkatnya capaian pengelolaan dampak lingkungan akibat pembangunan bendungan.

68. Kegiatan Pagelaran Seni Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.190.000.000,- realisasi anggaran Rp.189.390.000,- atau 99,68%. Output kegiatan adalah sinergi kewilayahan dan lintas daerah. Outcome kegiatan adalah tingkat kesesuaian antara perencanaan dengan implementasi.

69. Kegiatan Peningkatan Industri Rotan Di Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.61.750.000,- dan realisasi anggaran Rp.61.750.000,- atau 100 %. Output kegiatan adalah tercapainya sinergitas antar Kab/Kota dalam peningkatan produktivitas industri rotan di Wilayah III, Outcome kegiatan terwujudnya sinergi kewilayahan dan lintas daerah dalam pengimplementasian tematik kewilayahan khususnya pengembangan industri rotan.

70. Kegiatan Peningkatan Industrialisasi Batik Di Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.61.750.000,- dan realisasi anggaran Rp.61.750.500,- atau 100%. Output Kegiatan adalah tercapainya sinergitas antar Kab/Kota dalam peningkatan industrialisasi batik di Wilayah

III, Outcome kegiatan terwujudnya sinergi kewilayahan dan lintas daerah dalam pengimplementasian tematik kewilayahan khususnya Pengembangan industri batik.

71. Kegiatan Peningkatan Industrialisasi Makanan Olahan Di Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.61.750.000,- dan realisasi anggaran Rp.61.750.000,- atau 100%. Output kegiatan adalah tercapainya sinergitas antar Kab/Kota dalam perencanaan peningkatan industrialisasi makanan olahan di wilayah III, Outcome Kegiatan terwujudnya terwujudnya sinergi kewilayahan dan lintas daerah dalam pengimplementasian tematik kewilayahan khususnya pengembangan industri makanan olahan.

72. Kegiatan Sinergitas Perencanaan Pembangunan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.66.500.000,-, realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.66.500.000,-, realisasi

73. Kegiatan Peningkatan Industrialisasi Mangga Gedong Gincu Di Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.61.750.000,- dan realisasi anggaran Rp.61.750.000,- atau 100%. Output Kegiatan adalah Tercapainya sinergitas antar Kab/Kota dalam peningkatan industrialisasi mangga gedong gincu di Wilayah III, Outcome Kegiatan terwujudnya sinergi kewilayahan dan lintas daerah dalam pengimplementasian tematik kewilayahan khususnya Pengembangan Industri Mangga Gedong Gincu.

74. Kegiatan Peningkatan Industrialisasi Perikanan Di Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.61.750.000,- dan realisasi anggaran Rp.61.750.000,- atau 100%. Output Kegiatan adalah Tercapainya sinergitas antar Kab/Kota dalam perencanaan peningkatan industrialisasi perikanan di Wilayah III, Outcome Kegiatan Terwujudnya sinergi kewilayahan dan lintas daerah dalam pengimplementasian tematik kewilayahan khususnya Pengembangan Industri Perikanan.

75. Kegiatan Peningkatan Sistem Perdagangan Komoditi Beras Di Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.61.750.000,- dan realisasi anggaran Rp.61.750.000,- atau 100 %. Output kegiatan adalah tercapainya sinergitas antar kab/kota dalam peningkatan sistem perdagangan komoditi beras di Wilayah III, Outcome Kegiatan tersedianya model-model perdagangan komoditi beras.

76. Kegiatan Peningkatan Sistem Perdagangan Palawija Di Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.61.750.000,- dan realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III dengan anggaran Rp.61.750.000,- dan realisasi

77. Kegiatan Sinergitas Monitoring Dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Di Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.106,875,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember 2016 sebesar Rp.103,550,000,- dan realisasi fisik sebesar 96,89%. Output kegiatan adalah terlaksananya evaluasi penyelenggaraan pemerintahan desa dan kelurahan di wilayah IV.

78. Kegiatan Advisor Inovasi Pembangunan Bakorpembang Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.66,000,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.63,100,000,- dan realisasi fisik sebesar 95,61%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi advisor inovasi pembangunan bakorpembang wilayah IV.

79. Kegiatan Forum Komunikasi BKPP Se-Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.128,250,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.128,097,200- dan realisasi fisik sebesar 99,88%. Output kegiatan adalah terlaksananya forum komunikasi BKPP se-Jawa Barat.

80. Kegiatan Monitoring Dan Evaluasi Daerah Otonom Baru ( Dob ) Di Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.42,750,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.42,315,000,- dan realisasi fisik sebesar 98,98%. Output kegiatan adalah terlaksananya monitoring dan evaluasi persiapan daerah otonom baru.

81. Kegiatan Monitoring Dan Sinergitas Pembangunan Pusat Pertumbuhan Baru ( growth Centre) Pangandaran (TKW-45a)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.102,585,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.102,585,000,- dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Rapat Koordinasi dan Monitoring Pendukungan Infrastruktur dalam rangka pertumbuhan Kawasan Baru ( growth centre) Pangandaran dan Pelaksanaan FGD.

82. Kegiatan Monitoring Dan Sinergitas Pembangunan Pusat Pertumbuhan Baru ( growth Centre) Rancabuaya (TKW-45b)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.85,500,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.85,400,000,- dan realisasi fisik sebesar 99,88%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Rapat Koordinasi dan Monitoring Pendukungan Infrastruktur dalam rangka pertumbuhan Kawasan Baru ( growth centre) Rancabuaya dan Pelaksanaan FGD.

83. Kegiatan Monitoring Dan Sinergitas Pengembangan Dan Pengelolaan Konservasi Sungai Dan Sumber Daya Lainya Di Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.74,556,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.74,430,900,- dan realisasi fisik sebesar 99,83%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi dan monitoring pendukungan infrastruktur dan lingkungan hidup di wilayah IV dan terlaksananya FDG.

84. Kegiatan Sinergitas Pengembangan Tata Ruang Wilayah Pusat Pertumbuhan Di Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.71,512,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.71,387,000,- dan realisasi fisik sebesar 99,82%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.71,512,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.71,387,000,- dan realisasi fisik sebesar 99,82%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat

85. Kegiatan Sinergitas Tematik Kewilayahan Provinsi Bagian Kegiatan Kab/kota Se Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.262,690,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.218,680,000,- dan realisasi fisik sebesar 83,25%. Output kegiatan adalah terlaksananya sinergitas tematik kewilayahan provinsi bagian kegiatan kabupaten/kota se- wilayah IV.

Sosialisasi Peningkatan Penyelenggaraan Perumahan Dengan Para Pelaku Pembangunan Dan Pengembangan Kawasan Di Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.71.512.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.71.487.000,- dan realisasi fisik sebesar 99,96%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi dan monitoring peningkatan penyelenggaraan perumahan dengan para pelaku pembangunan kawasan di wilayah IV dan terlaksananya FGD.

87. Kegiatan Sinkronisasi, Monitoring Dan Evaluasi Pembangunan Agama

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.64.125.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.64.125.000,- dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pembangunan agama melalui dakwah dan tarawih keliling di wilayah IV.

88. Kegiatan Sinkronisasi, Monitoring Dan Evaluasi Pembangunan Dan Pengembangan Seni Tradisional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.213,750,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.209,517,800,- dan realisasi fisik sebesar 98,02%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.213,750,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.209,517,800,- dan realisasi fisik sebesar 98,02%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat

89. Kegiatan Sinkronisasi, Monitoring Dan Evaluasi Pembangunan Kesehatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.64,125,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.64,125,000,- dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Rapat Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pembangunan Kesehatan di Wilayah IV.

90. Kegiatan Sinkronisasi, Monitoring Dan Evaluasi Pembangunan Masalah Sosial Di Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.171,000,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.162,866,000,- dan realisasi fisik sebesar 95,24%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi, monitoring dan evaluasi pembangunan masalah sosial di wilayah

IV.

91. Kegiatan Sinkronisasi, Monitoring Dan Evaluasi Pembangunan Pendidikan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.128,250,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.127,485,000,- dan realisasi fisik sebesar 99,40%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi, monitoring dan evaluasi pembangunan pendidikan di wilayah IV.

92. Kegiatan Sinkronisasi, Monitoring Dan Evaluasi Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.64,125,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.64,125,000,- dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi, monitoring dan evaluasi pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di wilayah IV.

93. Kegiatan Sinkronisasi, Monitoring Dan Evaluasi Pembinaan Pemuda Dan Olahraga

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.85,500,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.80,745,000,- dan realisasi fisik sebesar 94,44%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi peran pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta meningkatnya prestasi olahraga.

94. Kegiatan Sinkronisasi, Monitoring Dan Evaluasi Penanganan Bencana

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.64,125,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.64,125,000,- dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi, monitoring dan evaluasi penanganan bencana di wilayah IV.

95. Kegiatan Pelaksanaan Pra Musrenbang Di Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.270,000,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.269,665,000,- dan realisasi fisik sebesar 99,88%. Output kegiatan adalah terlaksananya pelaksanaan pra musrenbang di wilayah IV (Wilayah Timur dan Wilayah Barat).

Konektivitas Pembangunan Infrastruktur Dengan Potensi Sumber Daya Daerah Di Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.96,957,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.95,252,000,- dan realisasi fisik sebesar 98,24%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi pengembangan infrastruktur dengan potensi sumber daya daerah di wilayah IV, terlaksananya telaahan strategi konektivitas pembangunan infrastruktur dengan potensi sumber daya daerah di wilayah IV.

97. Kegiatan Keterpaduan Perencanaan Kerjasama Pembangunan Di Perbatasan Antar Kabupaten/kota Di Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.71,512,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.71,387,000,- dan realisasi fisik sebesar 99,82%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi kerjasama pembangunan di perbatasan antar kabupaten/kota di wilayah IV.

98. Kegiatan Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi Dan Riset Terpadu Di Jatinangor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.64,125,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.64,125,000,- dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat koordinasi, monitoring dan evaluasi pengembangan kawasan pendidikan tinggi dan riset terpadu jatinangor.

99. Kegiatan Mengembangkan Industri Kreatif Di Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.555,750,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.522,268,000,- dan realisasi fisik sebesar 93,98%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pameran industri kreatif dan produk lokal di wilayah IV.

100. Kegiatan Sinergitas Dan Monitoring Pembakuan Nama Rupa Bumi Di Wil IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.42,750,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.41,950,000,- dan realisasi fisik sebesar 98,13%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Pembakuan Nama Rupa Bumi di Wilayah IV.

101. Kegiatan Sinergitas Dan Monitoring Penyelenggaraan Pemerintahan Umum Di Wil IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.256,500,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.250,249,600,- dan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.256,500,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.250,249,600,- dan

102. Kegiatan Sinergitas Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Di Wilayah

IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.128,250,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.124,975,000,- dan realisasi fisik sebesar 97,45%. Output kegiatan adalah terlaksananya monitoring forum koordinasi pimpinan daerah di wilayah IV.

103. Kegiatan Sinergitas Pembangunan Bidang Pemerintahan Antar Kab/kota Dan Daerah Jawa Barat-Jateng

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV dengan anggaran Rp.128,250,000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp. 118.340.000,- dan realisasi fisik sebesar 97,45%. Output kegiatan adalah terlaksananya sinergitas pembangunan bidang pemerintahan antar kabupaten/kota dan Daerah Jawa Barat-Jawa Tengah.

104. Kegiatan Perencanaan Program Dan Kegiatan BPMPD

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Pemerintahan Desa dengan anggaran Rp.900.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.869.633.513,- (96,63 %). Output kegiatan adalah terlaksananya Konsultasi dan Koordinasi dengan Pusat dan Daerah, Mengikuti Pra Musrenbangnas, Terlaksananya Rakor Perencanaan dan ke PMD-an Tingkat Pusat, Terlaksananya Fasilitasi Kegiatan Perencanaan, Pengendalian dan Fasilitasi Bidang PMD, Terlaksananya Forum Pedesaan Pemberdayaan Masyarakat, Terlaksananya Monitoring Evaluasi Kegiatan BPMPD. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya koordinasi Pusat, Provinsi, dan Daerah.

105. Kegiatan Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi BP3AKB

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB dengan anggaran Rp.712.500.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.616.718.000,- atau setara dengan 86,56%. Output kegiatan adalah Terlaksanannya Pertemuan Forum OPD , Terlaksananya Capacity Building Provinsi dan Kab/Kota, Tersusunya Profil BP3AKB Provinsi Jawa Barat, Terlaksananya Koordinasi Perencanaan dan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB dengan anggaran Rp.712.500.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.616.718.000,- atau setara dengan 86,56%. Output kegiatan adalah Terlaksanannya Pertemuan Forum OPD , Terlaksananya Capacity Building Provinsi dan Kab/Kota, Tersusunya Profil BP3AKB Provinsi Jawa Barat, Terlaksananya Koordinasi Perencanaan dan

106. Kegiatan Perencanaan Dan Evaluasi Program/kegiatan Penanaman Modal Dan Perizinan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu dengan

direalisasikan sebesar Rp.915.292.000,- dengan prosentase (99,49%). Output kegiatan adalah terlaksananya Forum Sinergitas Kelembagaan Penanaman Modal; tersusunnya Renstra BPMPT Provinsi Jawa Barat; tersusunnya Profil BPMPT Provinsi Jawa Barat, tersusunnya SOP BPMPT Provinsi Jawa Barat; terlaksananya keikutsertaan BPMPT pada kegiatan Pra Musrenbang, Musrenbang dan Musrenbangnas; KP3MN di Surabaya, Sosialisasi Program Kegiatan BKPM di Padang; terlaksananya evaluasi dan monitoring program/kegiatan penanaman modal. Outcome kegiatan adalah terwujudnya sinergitas perencanaan promosi dan penanaman modal dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota.

107. Kegiatan Penyusunan Perencanaan Tahunan BP3IPTEK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.380.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.338.825.879,- atau setara dengan 89,16% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah dokumen perencanaan tahunan BP3Iptek.

108. Kegiatan Penyusunan DED Dan Analisis Perencanaan Pembangunan Gedung BP3IPTEK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.7.500.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.0,- atau setara dengan 0% dan realisasi fisik sebesar 0%. Kegiatan ini tidak dilaksanakan karena belum tersedianya lahan untuk kantor BP3Iptek yang baru.

109. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi Dan Monitoring Pembangunan Daerah Bidang Lingkungan Hidup

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah dengan anggaran Rp.400.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.396.785.000,- (99,20%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Forum OPD Bidang Lingkungan Hidup Se-Jawa Barat sebanyak 1 kali 100 orang, Terlaksananya Fasilitasi forum perencanaan pembangunan Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi ddan Kewilayahan, Terlaksananya Forum Kepala OPD Bidang LH Se Jawa Barat sebanyak 1 kali 75 orang, Terlaksananya Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah Bidang LH sebanyak 1 kali, Terlaksananya Review Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018 sebanyak 1 kegiatan, Terlaksananya Pencetakan Buku Saku dan Dokumen Renstra BPLHD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018 sebanyak 1 paket. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kesinambungan perencanaan pembangunan bidang lingkungan hidup antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota.

110. Kegiatan Metr Penyusunan Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan Bandung Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.850.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.842.717.716,-(99,14%). Output kegiatan ini adalah terwujudnya Metropolitan Bandung Raya sebagai tujuan investasi melalui perencanaan pembangunan yang menyeluruh di Jawa Barat.

111. Kegiatan Metr Penyusunan Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan Bodebekkarpur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.850.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.831.722.865,- (97,85 %). Output kegiatan ini adalah terwujudnya metro bodebek karpur sebagai tujuan investasi melalui perencanaan pembangunan yang menyeluruh di Jawa Barat.

112. Kegiatan Metr Penyusunan Rencana Kebutuhan Investasi Metropolitan Cirebon Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.850.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp.845.732.740,- (99,50%). Output kegiatan ini adalah Terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan Bappeda dan tersedianya dokumen petunjuk pelaksanaan RKPD Jawa Barat Online 2101.

113. Kegiatan Metr Pembangunan Sumber Daya Insani Dan Strandar Kesejahteraan Di Metropolitan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan

realisasi anggaran sebesar Rp.435.517.410,- (87,10%). Output kegiatan ini adalah tersedianya dokumen pembangunan sumber daya insani dan standar kesejahteraan di metropolitan Jawa Barat.

anggaran Rp.500.000.000,-

114. Kegiatan Metr Penyelenggaraan Dewan Dan Badan Metropolitan Dan Pusat Pertumbuhan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.169.160.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.026.026.673,- (87,76%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen penyelenggaraan BMP2JB.

115. Kegiatan Metr Penyusunan Rencana Induk Pembangunan (renip) Metropolitan Bandung Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.027.700.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.944.029.990,- (91,86%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen perencanaan dan perda rencana induk pembangunan Metropolitan Bandung Raya.

116. Kegiatan Metr Penyusunan Rencana Induk Pembangunan (RENIP) Metropolitan Bodebek-karpur Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.081.600.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.972.265.180,- (89,89%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen perencanaan dan perda rencana induk pembangunan Metropolitan Bodebek Karpur.

117. Kegiatan Metr Penyusunan Rencana Induk Pembangunan (RENIP) Metropolitan Cirebon Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.077.750.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.997.078.309,- (92,51%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen perencanaan dan Perda rencana induk pembangunan Metropolitan Cirebon Raya.

118. Kegiatan Forum Perencanaan Daerah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.939.050.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.932.498.518,- (99,66%). Output kegiatan ini adalah Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan melalui komunikasi multi pihak.

119. Kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (musrenbang) Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.529.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.524.600.618,- (99,68%). Output kegiatan ini adalah terwujudnya proses perencanaan partisipatif di Jawa Barat.

120. Kegiatan Penyusunan Dokumen Perubahan Kua Ppas Tahun 2016 Dan Kua PPAS Tahun 2017

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.715.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.708.044.241,- (99,03%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen perubahan KUA PPAS 2016 dan KUA PPAS 2017.

121. Kegiatan Penyusunan Evaluasi Kinerja Midterm Rpjmd Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.350.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.332.898.246,- (95,11%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen evaluasi kinerja midterm RPJMD Jawa Barat 2013-2018.

122. Kegiatan Penyusunan Evaluasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kab/kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.150.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.146.750.000,- (97,83%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen laporan evaluasi rencana jangka menengah.

123. Kegiatan Penyusunan Evaluasi Rkpd Provinsi Dan Kabupaten/kota Jawa Barat Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.400.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.377.823.949,- (94,46%). Output kegiatan ini adalah Tersusunnya dokumen evaluasi RKPD Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 dan dokumen evaluasi RKPD kabupaten/kota tahun 2016.

124. Kegiatan Penyusunan Kebijakan Dan Koordinasi Rad-grk Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.120.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.110.966.200,- (92,47%). Output kegiatan ini adalah Terwujudnya koordinasi dan sinergitas penurunan Emisi Gas Rumah Kaca di Jawa Barat.

125. Kegiatan Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Tahun 2015

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.300.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.294.435.074,- (99,57%). Output kegiatan ini adalah ini adalah tersusunnya dokumen LKPJ Gubernur Tahun 2016.

126. Kegiatan Penyusunan Naskah Akademik Dan Rancangan Peraturan Gubernur Rencana Besar Pembangunan Kesejahteraan Sosial, Pembangunan Kependudukan, Pembangunan Kesehatan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.038.960.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.806.388.750,- (77,61%). Output kegiatan ini adalah adalah tersedianya dokumen naskah akademik sebagai dasar rancangan Pergub rencana induk Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.038.960.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.806.388.750,- (77,61%). Output kegiatan ini adalah adalah tersedianya dokumen naskah akademik sebagai dasar rancangan Pergub rencana induk

127. Kegiatan Penyusunan Perda BUMD Pembangunan Metropolitan Dan Pusat Pertumbuhan Jawa Barat (MP2JB)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.350.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.348.765.608,- (99,65%). Output kegiatan ini adalah termanfaatkannya dokumen Perda BUMD.

128. Kegiatan Penyusunan Perda Pembangunan Sumber Daya Insani Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.125.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.54.880.000,- (43,90%). Output kegiatan ini adalah tersedianya dokumen Perda Pembangunan Sumber Daya Insani Jawa Barat.

129. Kegiatan Penyusunan Perencanaan Dan Pengelolaan Anggaran Daerah Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.840.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.822.786.057,- (97,95%). Output kegiatan ini adalah terwujudnya kesesuaian antara perencanaan dan penganggaran.

130. Kegiatan Penyusunan Perubahan Rpjmd Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018 Dan Perubahan Rpjpd Provinsi Jawa Barat Tahun 2005

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.890.000.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.876.966.236,- (98,54%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen perubahan RPJMD 2013-2018 dan perubahan RPJPD 2005-2025.

131. Kegiatan Penyusunan Rencana Besar Destinasi Wisata Dunia

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.499.031.666,- (99,81%). Output kegiatan ini adalah Terwujudnya Jawa

Barat sebagai destinasi wisata dunia melalui perencanaan pembangunan pariwisata yang menyeluruh.

132. Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Bappeda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.248.401.540,- (99,36%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya penyusunan dokumen perencanaan Bappeda.

133. Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan

realisasi anggaran Rp.1.010.371.540,- (99,80%). Output kegiatan ini adalah adalah tersusunnya dokumen RKPD Provinsi Jawa Barat.

134. Kegiatan Sosialisasi Program Studi Di Luar Domisili (PDD)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.253.631.400,- (50,73%). Output kegiatan ini adalah terwujudnya kegiatan pendidikan diluar domisili sesuai jadwal.

135. Kegiatan Pengelolaan Sistem Irigasi Partisipatif (WISMP-2)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.128.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.99.067.230,- (77,40%). Output kegiatan ini adalah Terlaksananya pemberdayaan pendamping masyarakat pada daerah irigasi kewenangan provinsi dalam Progran WISM0002.

136. Kegiatan Survei Terinci Program Studi Di Luar Domisili (PDD)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.223.583.903,- (44,72%). Output kegiatan ini adalah Terwujudnya kegiatan pendidikan diluar domisili sesuai jadwal.

137. Kegiatan Pengelolaan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (tapd) Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.450.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.424.205.060,- (98,22%). Output kegiatan ini adalah Tersusunnya dokumen pembahasan struktur pendanaan pembangunan di Jawa Barat.

138. Kegiatan Pengelolaan Tim Csr Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.890.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.856.401.100,- (96,22%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya diseminasi CSR Jawa Barat.

139. Kegiatan Peningkatan Wawasan Dan Kualitas Perencanaan Aparatur Desa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.427.600.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.426.167.992,- (99,67%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya bintek peningkatan wawasan dan kualitas perencanaan aparatur desa.

140. Kegiatan TKW Keberhasilan Implementasi Kegiatan Tematik Kewilayahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.895.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.716.221.700,- (80,02%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya laporan kegiatan Tematik Kewilayahan.

141. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan

realisasi anggaran Rp.887.017.240,- (88,70 %). Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi di Jawa Barat.

142. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Bidang Fisik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.490.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp.400.673.909,- (81,77%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen kebijakan teknis terkait sektor lingkup Bidang Fisik.

143. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.675.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.595.655.265,- (88,25%). Output kegiatan ini adalah terwujudnya sinergitas dan evaluasi perencanaan Bidang Sosial Budaya Provinsi Jawa Barat.

144. Kegiatan Komite Perencana Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.672.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.670.323.928,- (99,75%). Output kegiatan ini adalah tersedianya dokumen perencanaan yang bersifat terobosan bagi perencanaan pembangunan di Jawa Barat.

145. Kegiatan Perencanaan Pendanaan Pembangunan Non Apbd

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.487.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 462.990.140,- (95,07%). Output kegiatan ini adalah adalah terwujudnya kesesuaian perencanaan dan pengganggaran.

146. Kegiatan Perencanaan Penyelenggaraan Pemerintah Di Wilayah Perbatasan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.650.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.646.688.250,- (99,49%). Output kegiatan ini adalah tersedianya dokumen perencanaan regional, makro, spasial dan sektoral yang berkualitas.

147. Kegiatan Perencanaan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.673.750.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.624.609.727,- (97,06%). Output kegiatan ini adalah terwujudnya sinergitas perencanaan Provinsi dengan Pusat dan Kab./Kota.

148. Kegiatan Lu Komisi Daerah Lansia

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.785.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar

Rp.737.624.030,- (93,96%). Output kegiatan ini adalah terwujudnya sinergi pengelolaan Komda Lansia Provinsi dan Kab./Kota.

149. Kegiatan PPP Penyusunan Rencana Induk Pembangunan (RENIP) Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.751.700.000,- dan realisasi anggaran Rp.705.435.600,- (93,85%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen perencanaan dan Perda Rencana Induk Pembangunan Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu Raya.

150. Kegiatan PPP Penyusunan Rencana Induk Pembangunan (renip) Pusat Pertumbuhan Pangandaran Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.751.600.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.686.824.750,- (91,38%). Output kegiatan ini adalah Tersusunnya dokumen perencanaan dan Perda Rencana Induk Pembangunan Pusat Pertumbuhan Pangandaran Raya.

151. Kegiatan PPP Penyusunan Rencana Induk Pembangunan (renip) Pusat Pertumbuhan Rancabuaya Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.748.200.000,- dan realisasi anggaran Rp.685.325.000,- (91,60%). Output kegiatan ini adalah Tersusunnya dokumen perencanaan dan Perda Rencana Induk Pembangunan Pusat Pertumbuhan Rancabuaya Raya.

152. Kegiatan PPP Penyusunan Rencana Kebutuhan Investasi Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.493.669.202,- (98,73%). Output kegiatan ini adalah Tersusunnya penyusunan rencana kebutuhan investasi Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu Raya.

153. Kegiatan Ppp Penyusunan Rencana Kebutuhan Investasi Pusat Pertumbuhan Pangandaran Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar 496.367.050,- (99,27%). Output kegiatan ini adalah Tersusunnya penyusunan rencana kebutuhan investasi Pusat Pertumbuhan Pangandaran Raya.

154. Kegiatan Ppp Penyusunan Rencana Kebutuhan Investasi Pusat Pertumbuhan Rancabuaya Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.492.938.100,- (98,59%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya penyusunan rencana kebutuhan investasi pusat pertumbuhan Rancabuaya Raya.

155. Kegiatan Pengembangan Taman Budaya, Ilmu, Dan Teknologi Di Kawasan Pendidikan Jatinangor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.390.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.371.137.416,- (95,16%). Output kegiatan ini adalah Termanfaatkannya kelembagaan taman budaya, ilmu dan teknologi di kawasan pendidikan tinggi Jatinangor.

156. Kegiatan Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Selatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.655.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.654.749.100,- (99,96%). Output kegiatan ini adalah dokumen rumusan pengembangan wilayah Jawa Barat Selatan.

157. Kegiatan Pengendalian Dan Pelaporan Kinerja Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.450.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.386.076.846,- (85,79%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya pemeliharaan aplikasi E-Monev.

158. Kegiatan Penyelenggaraan Koordinasi Pengelolaan Program Penanganan Lahan Kritis Dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.108.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.97.622.120,- (89,97%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya profil Program PLKSDA-BM Provinsi Jawa Barat.

159. Kegiatan Penyelenggaraan Penghargaan Perencanaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.285.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.282.636.172,-(99,17%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya seleksi dan pemberian Anugrah Pangripta Nusantara tingkat kabupaten/kota.

160. Kegiatan Revisi Renstra Bappeda Tahun 2013 – 2018

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.300.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.296.394.551,- (98,80%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya revisi Renstra Bappeda 2013-2018.

161. Kegiatan Penyelenggaraan Tim Akselerasi Pencapaian IPM 80

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.575.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.358.593.042,- (62,36%). Output kegiatan ini adalah Terselenggaranya akselerasi tim dalam pencapaian IPM 80 pada tahun 2021.

162. Kegiatan Penyelenggaraan Tim Manajeman Pengembangan Kawasan Pendidikan Dan Riset Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.380.000.000,- mempunyai realisasi anggaran sampai dengan tahun 2016 adalah sebesar Rp.343.360.558,- (90,36). Output kegiatan ini adalah termanfaatkannya dokumen pengembangan kawasan pendidikan dan riset Jawa Barat.

163. Kegiatan Penyelenggaraan Tim Pengembangan Wilayah Jawa Barat Bagian Utara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

164. Kegiatan Penyelenggaraan Tim Pusat Pengendalian Dan Pemanfaatan Pembangunan Terpadu Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.1.670.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.381.617.625,- (82,73%). Output kegiatan ini adalah tersusunnya evaluasi kinerja pengendalian dan pemanfaatan pembangunan terpadu Jawa Barat.

165. Kegiatan Penyusunan Analisis Perkembangan Ekonomi Makro Ekonomi Tahunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.335.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.323.779.568,- (96,65%). Output kegiatan ini adalah tersedianya bahan kebijakan ekonomi makro tingkat Jawa Barat.

166. Kegiatan Rtm Penyelenggaraan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (tkpk) Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.944.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.763.016.446,- (80,83%). Output kegiatan ini adalah terwujudnya penguatan kelembagaan tim koordinasi penanggulangan kemiskinan, terwujudnya pemahaman analisis anggota tim koordinasi penanggulangan kemiskinan dan terevaluasinya kegiatan pengurangan kemiskinan di Jawa Barat.

167. Kegiatan Penyusunan Blue Book Pembangunan Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan Rp.610.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.545.431.450,- (89,41%). Output kegiatan ini adalah tersedianya dokumen Blue Book Pembangunan di Jawa Barat.

168. Focus Group Discussion (fgd) Strategi Transformasi Budaya Rakyat Jawa Barat Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan dengan anggaran Rp.480.300.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.369.274.588,- (76,88%). Output kegiatan ini terlaksananya FGD strategi transformasi Budaya Rakyat Jawa Barat.

169. Kegiatan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu Iso 9001: 2008 Untuk Penyusunan Rkpd Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dengan anggaran Rp.150.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.149.071.666,- (99,38%). Output kegiatan ini adalah terlaksananya sertifikasi sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.

170. Kegiatan Koordinasi Dan Sinkronisasi Perencanaan Kegiatan Perpustakaan Dan Kearsipan Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.217.000.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.198.871.147,- atau setara dengan (91.65%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah terlaksananya rakor bidang perpustakaan dan kearsipan sebanyak 1 kali, orientasi bidang perpustakaan dan kearsipan 1 kali, rapat pengukuhan Asosiasi Arsiparis Indonesia (AAI) 1 kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnya cakupan program dan kegiatan perpustakaan dan kearsipan.

171. Kegiatan Asistensi RKA/DPA SKPD

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan anggaran Rp.189.575.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.160.975.000,- atau 84.91%. Output kegiatan adalah Terasistensinya dan terverifikasinya penyusunan RKA/DPPA SKPD Perubahan Tahun 2016 dan Penyusunan RKA/DPA SKPD Tahun 2017, serta terverifikasi DPA SKPD APBD Tahun 2016. Outcome kegiatan adalah tersedianya DPPA SKPD tahun 2016, DPA SKPD tahun 2017 dan DPA SKPD 2016.

172. Kegiatan Evaluasi Dan Estimasi Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan anggaran Rp.350.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.331.797.100,- atau

94,80%. Output kegiatan adalah Dokumen Evaluasi dan Estimasi Kegiatan APBD Povinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terkendalinya pelaksanaan program/kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat.

173. Kegiatan Monitoring Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat Bidang Ekonomi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan anggaran Rp.1.011.425.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.008.909.050,- atau 99,75%. Output kegiatan adalah Dokumen Monitoring Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat lingkup Bidang ekonomi. Outcome kegiatan adalah terkendalinya pelaksanaan program/kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat lingkup bidang ekonomi.

174. Kegiatan Monitoring Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat Bidang Fisik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan anggaran Rp.872.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.871.663.900,- atau 99,96%. Output kegiatan adalah Dokumen Monitoring Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat lingkup Bidang Fisik. Outcome kegiatan adalah terkendalinya pelaksanaan program/kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat lingkup bidang fisik.

175. Kegiatan Monitoring Kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat Bidang Pemerintahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan anggaran Rp.920.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.913.898.114,- atau 99,34%. Output kegiatan adalah dokumen monitoring kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat lingkup bidang pemerintahan. Outcome kegiatan adalah terkendalinya pelaksanaan program/kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat lingkup bidang Pemerintahan.

176. Kegiatan Monitoring Kegiatan Apbd Provinsi Jawa Barat Bidang Sosial Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan anggaran Rp.905.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.886.160.539,- atau 97,92%. Output kegiatan adalah dokumen monitoring kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat lingkup bidang sosial budaya. Outcome kegiatan adalah terkendalinya pelaksanaan program/kegiatan APBD Provinsi Jawa Barat lingkup bidang Sosial Budaya.

177. Kegiatan Pemanfaatan Pelaporan Sismontep Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan anggaran Rp.250.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.221.834.800,- atau 88,73%. Output kegiatan adalah terselenggaranya fasilitasi dan koordinasi pemanfaatan laporan SISMONTEP lingkup OPD Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Outcome kegiatan adalah terwujudnya sinergitas pengendalian pembangunan lingkup OPD Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota.

178. Kegiatan Penguatan Bidang Ekonomi Dan Pembangunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Administrasi Pembangunan dengan anggaran Rp.700.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.484.772.991,- atau 69,25%. Output kegiatan adalah terlaksananya koordinasi, fasilitasi, konsultasi, dan monitoring pendukung kegiatan operasional Asisten bidang ekonomi dan pembangunan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja pelayanan asisten bidang ekonomi dan pembangunan.

179. Kegiatan Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pada Biro Investasi Dan BUMD

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Investasi Dan BUMD dengan anggaran Rp.142.500.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.138.577.250,- atau setara dengan 97,25%. Output kegiatan adalah memfasilitasi penyusunan Renstra, Renja, Kinerja biro, Musrenbang.

180. Kegiatan Penyusunan Dokumen Pendukung Kinerja Organisasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan anggaran Rp.471.820.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.460.559.160,- atau setara dengan 97,61%. Output kegiatan adalah dokumen perjanjian kinerja pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 (1 Dokumen), dokumen RKT Pemerintah Provinsi Jawa Barat (1 Dokumen), fasilitasi penyusunan SAKIP OPD provinsi Jawa Barat, pengembangan website Biro Organisasi.

181. Kegiatan Penyusunan Perencanaan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan anggaran Rp.128.250.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.126.150.762,- atau setara dengan 98,36%. Output kegiatan adalah dokumen perencanaan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan anggaran Rp.128.250.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.126.150.762,- atau setara dengan 98,36%. Output kegiatan adalah dokumen perencanaan

182. Kegiatan Forum Asisten Ekonomi Pembangunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Perekonomian dengan anggaran Rp.200.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.193.243.800,- atau setara dengan 96,62%. Output kegiatan adalah Bahan rumusan kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten/Kota se Jawa Barat, Berita Kesepahaman antara Kabupaten/Kota, Ketua Forum Asisten Perekonomian Pembangunan se Jawa Barat yang diketahui oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan se Jawa Barat. Outcomes kegiatan terkoordinasinya dan konsultasi kegiatan Forum Asisten Ekonomi Pembangunan ke Kabupaten/Kota se Jawa Barat dan Kementerian Perekonomian RI dan Bappenas RI, Rapat Forum Asisten Perekonomian dengan tema Sinergitas Pembangunan Daerah melalui Pola Public Private Partnership (PPP) di Jawa Barat, Rapat Forum Asisten Ekonomi Pembangunan

Dengan Tema ”Pembangunan Ekonomi dan Infrastruktur Strategis di Jawa Barat Tahun 2016”. dengan menghasilkan berita kesepaman sebagaimana

terlampir, kunjungan kerja ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dalam rangka pengembangan ekonomi kreatif

183. Kegiatan

Sinergitas Perencanaan Kebinamargaan

Penyusunan

Dokumen

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dengan alokasi anggaran sebesar Rp.186.318.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.133.213.962,- atau 71,50% dan realisasi fisik 100%. Output kegiatan adalah terselenggaranya rapat koordinasi kebinamargaan dengan Kab/Kota di Jawa Barat, rapat kordinasi penyusunan program, penyusunan renja dan monitoring kegiatan, Outcome kegiatan adalah terwujudnya sinergitas pembangunan bidang Bina Marga di Jawa Barat.

184. Kegiatan

Dokumen Sinergitas Perencanaan Sumber Daya Air

Perencanaan

Penyusunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.374.160.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.342.987.762,- (91,67%), fisik 100%. Output: Terfasilitasinya Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas PSDA Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.374.160.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.342.987.762,- (91,67%), fisik 100%. Output: Terfasilitasinya

185. Kegiatan Verifikasi/Monitoring Bantuan Gubernur Bidang Kebinamargaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga dengan alokasi anggaran sebesar Rp.247.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.87.793.800,- atau 35,47% realisasi fisik 100%. Output kegiatan adalah termonitornya usulan pengajuan bantuan dari Gubernur, Outcome kegiatan adalah tercapainya hasil survey lapangan sesuai yang diharapkan.

186. Kegiatan Sinergitas Perencanaan Pembangunan Sektor Energi Dan Sumber Daya Mineral Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral dengan anggaran Rp.266.400.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.229.064.968,- atau setara dengan 85,99% dan realisasi fisik sebesar 46,14%. Output kegiatan adalah Forum OPD Sektor ESD, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan, FGD Indikator Kinerja dan Outcome kegiatan adalah terwujudnya sinergi perencanaan provinsi dengan pusat dan kabupate/kota

187. Kegiatan Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Kehutanan Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan dengan anggaran Rp.750.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.722.794.500,- atau setara dengan 96.37%. Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Kehutanan, Rapat Koordinasi Evaluasi Pembangunan Kehutanan, FGD Review RENSTRA Dinas Kehutanan 2013 –2018 dan Outcome kegiatan adalah tingkat kesesuaian perencanaan provinsi dengan pusat dan kabupaten/kota.

188. Kegiatan Perencanaan Dan Koordinasi Pembangunan Bidang Kumkm

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah dengan anggaran Rp.334.200.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.324.825.134,- (97,19%) dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output kegiatan ini adalah tersusunnya RENJA tahun 2017 sebanyak

1 dokumen, terlaksananya Forum Perencanaan Pembangunan KUMKM Jawa Barat tahun 2016 sebanyak 1 Kali, terfasilitasinya koordinasi perencanaan bidang KUMKM melalui Ratekcan K/L, Rakortas, Rapat Gabungan MPU, Musrembang Provinsi, Pra Musrembangnas dan Musrembangnas, masing- masing 1 Kegiatan Rakor Perencanaan. Outcome kegiatan ini adalah meningkatnya sinergitas perencanaan pembangunan daerah, tersedianya dokumen perencanaan makro dan sektoral yang Pro Publik.

189. Kegiatan Penyusunan Rencana Kegiatan Program Pariwisata Dan Kebudayaan, Forum OPD, Monitoring Kegiatan Pariwisata dan Budaya dan Kerjasama MPU

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan dengan anggaran Rp.984.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.839.842.610,- atau 85,35%. Output kegiatan adalah kegiatan adalah 1) Penyusunan rencana kegiatan program pariwisata dan kebudayaan; Rapat Forum OPD program kepariwisataan dan kebudayaan; Rapat Pra Musrenbang program kepariwisataan dan kebudayaan; Monitoring kegiatan; Kerjasama MPU bidang Kepariwisataan dan Kebudayaan; Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan ( Breakfast Discusion) dan Penyusunan rencana program pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat. Outcome tersusunnya kebijakan pariwisata, seni dan budaya Jawa Barat.

190. Kegiatan Penyusunan Program Dan Kegiatan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah dengan alokasi dengan anggaran Rp.546.343.572,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp. 528.852.599,- atau setara dengan 96,80%. Output kegiatan adalah Tersusunnya buku rencana kerja, Revisi Renstra Tahun 2013-2018, Penetapan Kinerja, IKU, RKT, dan terselenggaranya forum OPD dan FGD.

191. Kegiatan

Dan Pengawasan Pembangunan Pendidikan

Perencanaan,

Pengendalian

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dengan anggaran Rp.713.607.200,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.702.600.000,- atau setara dengan 98,46%. Output kegiatan adalah Managemen Kegiatan, Rapat Koordinasi Forum OPD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Program Pembangunan Pendidikan Jawa Barat, Revisi dan Sosialisasi RENSTRA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2013 –2018, Penyusunan dan Sosialisasi RENJA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Tahun 2017, Penyusunan dan Pengolahan Pergeseran dan Perubahan DPA Tahun 2016, Penyusunan PRA RKA, RKA dan penyelesaian DPA Tahun 2017, Monitoring Kegiatan Pembangunan Pendidikan Jawa Barat, Evaluasi dan Pelaporan Kegiatan dan Outcome kegiatan adalah mempersiapkan acuan pelaksanaan rencana kerja dan evaluasi capaian kinerja.

192. Kegiatan Penyusunan Dokumen Sinergitas Perencanaan Sda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dengan anggaran Rp.374.160.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.342.987.762,- atau setara dengan 91,67%. Output kegiatan adalah Terfasilitasinya musrenbang kewilayahan, Terfasilitasinya Rapat Teknis Penyusunan Program dan Kegiatan Bidang SDA, Terfasilitasnya forum OPD, Terfasilitasinya Konreg PU, Tersedianya dokumen RKPD TA 2017, Tersedianya dokumen RKPD Perubahan TA 2016, Tersedianya dokumen Renja TA 2017, tersedianya dokumen RKT TA 2017dan Outcome kegiatan adalah Meningkatnya ketersediaan dokumen perencanaan daerah spasial dan sektoral.

193. Kegiatan Verifikasi Bantuan Keuangan Kabupaten/kota Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.183.276.350,- (96,46%), fisik 100%. Output kegiatan adalah dokumen verifikasi bantuan untuk kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah terlaksananya verifikasi usulan kabupaten/kota.

194. Kegiatan Sinergitas Perencanaan Dan Pengendalian Pembangunan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan dengan anggaran Rp.245.682.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.234.791.055,- atau 95,57%. Output Kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen Draf Renja, Rancangan Awal Renja Dishub Jawa Barat dan rancangan Akhir, Dokumen Renja Dishub Jawa Barat Tahun 2016, Dokumen Laporan Monitoring Kegiatan Dishub Jawa Barat (Laporan Kinerja dan UKP4, Dokumen Laporan Hasil Forum SKPD tahun 2016, Dokumen Laporan study Komparasi ke Provinsi yang telah mendapatkan nilai AKIP A dan Dokumen Laporan Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Kegiatan dilingkungan Dishub Jawa Barat dan 1 (satu) Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah sinergitas perencanaan dan pengendalian pembangunan daerah.

195. Kegiatan Verifikasi/ Monitoring Bantuan Gubernur Bidang Perhubungan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan dengan anggaran Rp.107.112.500,- realisasi anggaran sebesar Rp.102.640.589,- atau 95,83%.

Output

Verifikasi Awal pra Musrenbang/Verifikasi Kegiatan Bantuan Keuangan/Hibah/Bansos/dan Monev Bidang Perhubungan dan 1 (satu) Transportasi Outcome kegiatan adalah terlaksananya sinergitas perencanaan, pengganggaran dan pelaksanaan bantuan keuangan, hibah, dan bansos bidang perhubungan.

kegiatan adalah

Laporan

Hasil

196. Kegiatan Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan dengan anggaran Rp.200.070.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.200.034.500,- atau setara dengan 99,98% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah Forum OPD Disperindag Provinsi Jawa Barat dan Outcome kegiatan adalah Sinergitas perencanaan dan pelaporan kinerja Dinas.

197. Kegiatan Rapat Koordinasi Industri Dan Perdagangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan dengan anggaran Rp.399.380.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.394.166.888,- atau setara dengan 98,69% dan realisasi fisik sebesar 33,67%. Output kegiatan adalah rapat koordinasi industri dan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan dengan anggaran Rp.399.380.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Oktober sebesar Rp.394.166.888,- atau setara dengan 98,69% dan realisasi fisik sebesar 33,67%. Output kegiatan adalah rapat koordinasi industri dan

198. Kegiatan Perencanaan Di Dinas Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan dengan anggaran Rp.465.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.461.178.100,- atau setara dengan 99,18% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah 4 dokumen perencanaan (Dokumen Rakor 2016, Renja 2017, DPA Perubahan 2016, RKA/DPA Tahun 2017).

199. Kegiatan Perencanaan Lingkup Bidang Permukiman Dan Perumahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman Dan Perumahan dengan anggaran Rp.99.336.850,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.83.489.850,- atau setara dengan 84,05%. Output kegiatan adalah Tersusunya dokumen perencanaan dan sinkronisasi program dan kegiatan bidang permukiman dan perumahan. Outcome kegiatan ini adalah Meningkatnya kualitas perencanaan bidang permukiman dan perumahan di Jawa Barat.

200. Kegiatan Penyusunan Perencanaan Pembangunan Pertanian

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp.266.000.000,- dengan realisasi Rp.213.932.000,- atau 80,43%. Output kegiatan adalah Penyusunan LKIP, Penyusunan LKPJ, Penyusunan LPPD, Pertemuan Forum OPD, Pertemuan Penyusunan Laporan, Koordinasi Perencanaan dan Penyusunan Laporan. Outcome kegiatan adalah terlaksananya sinergitas & koordinasi perencanaan dalam penyusunan program dan kegiatan, terlaksananya evaluasi dan monitoring program dan kegiatan, terlaksanannya sosialisasi pedoman pelaporan dalam mendukung program pembangunan pertanian di jawa barat.

201. Kegiatan Perencanaan Pembangunan Di Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. yang dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran

realisasi anggaran sebesar Rp.448.459.000,- atau 99,99 %. Output adalah adanya forum OPD Bidang Peternakan diikuti oleh dinas yang membidangi Fungsi Peternakan di 27 kabupaten kota diperoleh kesepakatan kegiatan belanja tidak langsung

sebesar

Rp.448.500.000,- Rp.448.500.000,-

IV. Hasil dari evaluasi Rencana Strategis Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat diperoleh perbaikan target sasaran indikator kinerja pada setiap misi dan tujuan sesuai hasil evaluai Kemenpan RB. Outcome kegiatan adalah dihasilkannya RKA APBD SKPD tahun 2017 dari 13 unit kerja lingkup Dinas Peternakan dan dirumuskannya belanja tidak langsung Bidang Peternakan dari kabupaten/kota tahun 2017 oleh TAPD.

202. Kegiatan Sinergitas Penyusunan Program Dan Aspek Pembangunan Kesejahteraan Sosial

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial dengan anggaran sebesar Rp.495.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.481.853.064,- (97,34%). Output kegiatan adalah Terlaksananya kegiatan Sinergitas Penyusunan Program dan aspek Pembangunan Kesejahteraan Sosial di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terjalinnya koordinasi program dan kegiatan pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Jawa Barat.

Ketenagakerjaan Dan

Ketransmigrasian Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.360.032.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.356,928,000,-

atau setara dengan 99.14% dari anggaran. Output kegiatan adalah Pengelolaan Penyusunan Buletin Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian sebanyak 12 kali, Pelaksanaan pameran sebanyak 2 kali. Outcome kegiatan adalah sinergisnya kegiatan bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian.

204. Kegiatan

Ketenagakerjaan Dan Ketransmigrasian Disnakertrans

Perencanaan

Program

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.512,425,000,- dan realisasi anggaran Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.512,425,000,- dan realisasi anggaran

205. Kegiatan Program Dan Kegiatan UPTD Balai Pelatihan Ketenagakerjaan Bekasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.216.217.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.216,127,900,- atau setara dengan 99.96% dari anggaran. Output kegiatan adalah penyusun Soal Seleksi PBK sebanyak 1 dokumen, Pembina Alumni PBK sebanyak 2 angkatan, Penyebaran Informasi Elektronika sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan adalah tersusunya perencanaan pelatihan ketenagakerjaan.

206. Kegiatan Pengembangan Perencanaan Pelatihan Tenaga Kerja Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.139.077.350,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.136.696.350,- atau setara dengan 98,29% dari anggaran. Output kegiatan adalah Koordinasi Pengembangan Perencanaan Pelatihan Tenaga Kerja Luar Negeri melalui Rapat koordinasi sebanyak 1 kali, Rapat dengan Stakeholders sebanyak 1 kali, Publikasi Media Massa sebanyak 4 kali. Outcome kegiatan adalah Teritegrasinya perencanaan pelatihan Tenaga Kerja ke Luar Negeri.

207. Kegiatan Perencanaan Program Pelatihan Ketransmigrasian Dan Kewirausahaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.137.775.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.137.775.000,- atau setara dengan 100.00% Output kegiatan adalah Terkoordinasinya Perencanaan Program dan Kegiatan Pelatihan Ketransmigrasia dan kewirausahaan sebanyak 1 kegiatan, teridentifikasinya kebutuhan jenis Ketransmigrasian dan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.137.775.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.137.775.000,- atau setara dengan 100.00% Output kegiatan adalah Terkoordinasinya Perencanaan Program dan Kegiatan Pelatihan Ketransmigrasia dan kewirausahaan sebanyak 1 kegiatan, teridentifikasinya kebutuhan jenis Ketransmigrasian dan

208. Kegiatan Perencanaan Pembangunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan dengan anggaran Rp.187.824.690,- Realisasi Anggaran sebesar Rp.173.259.545,- atau sebesar 92.25 %. Output kegiatan adalah terlaksananya rapat persiapan Musrenbang (Forum OPD), terhimpunnya data pendukung Pra Musrenbangwil, terikutinya kegiatan Pra Musrenbangnas, Musrenbang Kementrian, Konsultasi dan mengikuti perencanaan tingkat nasional. Outcome kegiatan adalah diperolehnya data dan informasi dalam rangka membangun sinergi dalam proses penyusunan program dan kegiatan, baik yang bersumber dana APBD maupun APBN.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Kegiatan Forum Asisten Ekonomi Pembangunan. - Dari jumlah anggaran sebesar Rp.200.000.000,- realisasi mencapai Rp.193.243.800 (96,30%), dengan demikian terdapat deviasi anggaran sebesar Rp.6.756.200 atau (-3,70%). Adanya deviasi ini karena terdapat beberapa anggaran yang tidak terserap yaitu :

- Dari belanja Kantor belanja jasa profesi sebesar Rp.10.800.000,- yang terserap sebesar Rp.10.600.000,- (98%) dengan adanya efesien alokasi biaya peruntukan Es. II yang menghadiri setara dengan Es.

III biaya sebesar Rp.200.000,- (2%) - Dari Belanja Perjalanan Dinas sebesar Rp.162.700.000,- yang

terserap sebesar Rp.156.143.800 (96%) dengan adanya efesien biaya sesuai biaya waktu keberangkatan sebesar Rp.6.556.200,- (4%).

(2) Program dan kegiatan perpustakaan dan kearsipan antara Provinsi dengan Kabupaten/Kota, antara sesama Kabupaten/Kota belum berjalan

sinergis seperti yang diharapkan.

2. Solusi

(1) Kegiatan Forum Asisten Ekonomi Pembangunan. - Deviasi Dokumen

Anggaran yaitu sebesar Rp.6.756.200,- yaitu sebesar Rp.1.465.000,- (22%) adanya efesiensi biaya belanja kantor dan perjalanan dinas dalam daerah

Pelaksanaan

- Sedangkan sisa deviasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran yaitu sebesar Rp.6.756.200,- yaitu sebesar Rp.5.291.200,- (78%) telah disetor ke Kasda Daerah melalui Bank BJB pada tanggal 23 Desember 2016

- Membangun persepsi yang sama tentang kinerja perpustakaan dan kearsipan dalam bentuk perencanaan program bersama dan pembinaan dari Provinsi ke Kabupaten Kota.

(2) Membangun persepsi yang sama tentang kinerja perpustakaan dan kearsipan dalam bentuk perencanaan program bersama dan pembinaan dari Provinsi ke Kabupaten Kota.

3) Program Penelitian, Studi Dan Survey

Program Penelitian, Studi, dan Survey mempunyai indikator Persentase hasil penelitian yang digunakan dalam perencanaan dengan target 25% dan capaian sebesar 67% pada tahun 2016, Program ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengentahuan dan Teknologi (BP3IPTEK) Provinsi Jawa Barat melalui 13 (tiga belas) kegiatan dengan total alokasi anggaran Rp.16.574.452.000,- dengan realisasi anggaran Rp.13.986.934.436,- atau 84,39% dan realisasi fisik sebesar 46,12%. Outcome program adalah meningkatnya kualitas penelitian dan riset daerah.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Analisis Berbasis Iptek Untuk Kebijakan Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.1.950.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.1.508.903.564,- atau setara dengan 77,38% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah Tersusunnya Dokumen Analisis Kebijakan 10 Common Goals Jawa Barat.

2. Pendukung Focus Grup Discussion (FGD) untuk Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasis IPTEK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.568.356.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.338.565.698,- atau setara dengan 59,57% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah tersenggaranya Focus Grup Discussion (FGD) penelitian, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. Kegiatan Inventarisasi Dan Rekomendasi Iptek Melalui Tim Advisori

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.183.050.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.79.848.783,- atau setara dengan 43,62% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Seminar dan FGD Inventarisasi Hasil Penelitian dan Rekomendasi IPTEK.

4. Kegiatan Kajian Komprehensif Kegiatan Monumental Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.1.450.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.1.1.330.855.165,- atau setara dengan 91,78% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah Dokumen Kajian transportasi massal berbasis jalan, bus rapid transit dan rel metropolitan di Provinsi Jawa Barat, Dokumen Kajian preliminary pembangunan Bandara Citarate Kabupaten Sukabumi, Dokumen Kajian Pengembangan Pelabuhan di Indramayu.

5. Kegiatan Penjaminan Mutu Penellitian, Pengambangan Dan Penerapan Oleh Majelis Bp3iptek

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.289.300.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.199.085.450,- atau setara dengan 68,82% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Fasilitasi Majelis BP3IPTEK dan Tersusunnya Fasilitasi Majelis BP3IPTEK.

6. Kegiatan Penyebarluasan Hasil-hasil Penelitian Dan Peragaan Iptek

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.584.500.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.373.390.436,- atau setara dengan 63,88% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah Tersosialisasikannya hasil hasil penelitian kepada Stakeholders.

7. Kegiatan Kompetisi Riset Kreatif Untuk Percepatan Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.5.087.885.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.4.762.557.789,- atau setara dengan 93,61% dan realisasi fisik sebesa 100%. Output kegiatan adalah terlaksananya Penelitian Perguruan Tinggi dan Riset Kreatif untuk percepatan pembangunan Jawa Barat.

8. Kegiatan Pengembangan Inovasi Daerah, Budaya Riset Dan Intermediasi Teknologi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.917.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.714.524.189,- atau setara dengan 77,92% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah Pemetaan SIDa Jawa Barat, Pengembangan Roadmap SIDa, Intermediasi Teknologi, Sosialisasi HAKI, Pelatihan Penelusuran dan Drafter HAKI, Dokumen Usulan HAKI.

9. Kegiatan Pengembangan Model Tekno Park Berbasis Agro

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.1.981.110.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.1.683.041.300,- atau setara dengan 84,95% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah Terlaksananya model penggemukan sapi pasundan dan wafer suplemen pakan untuk meningkatkan produktivitas sapi pasundan, Tersusunnya hasil penelitian bibit pisang hasil kultur jaringan dengan berbagai aplikasi, Tersusunnya Dokumen Pengembangan Model Teknopark.

10. Kegiatan Penelitian Terapan Untuk Solusi Permasalahan Jawa Barat Berbasis Tematik Sektoral Dan Kewilayahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.2.483.251.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.2.144.248.100,- atau setara dengan 86,35% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah Tersusunnya dokumen uji multi lokasi benih unggul tahan kering dan padi pandan wangi hasil rekayasa genetik, Dokumen Konservasi dan perbaikan ayam lokal, Dokumen mesin tea powder skala UKM untuk meningkatkan pendapatan petani teh rakyat, Dokumen Studi ekspresi gen terkait pematangan pisang dan mangga, Dokumen Micro gird elektrifikasi tingkat pedesaan untuk mendorong kegiatan ekonomi berbasis peningkatan nilai tambah hasil pertanian, Dokumen pembuatan membrane komposit asimetris berbahan material keramik untuk aplikasi proses desilinasi air laut, Dokumen desain dan pengembangan alat pengusir lalat, Dokumen material maju jalan berpori, Dokumen Tenaga listrik menggunakan air sungai, Dokumen pembuatan prototype mesin kompresi skala industry kecil dan rumah tangga bertenaga listrik dan manual.

11. Kegiatan Penellitian Mandiri Bagi Peneliti Untuk Mendukung Kebijakan Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.195.038.078,- atau setara dengan 78,02% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah tersusunnya dokumen penelitian mandiri oleh peneliti BP3IPTEK.

12. Kegiatan Penerbitan Jurnal Dan Buletin Bp3iptek

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.380.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.296.444.000,- atau setara dengan 78,01% dan realisasi fisik sebesar 100%. Output kegiatan adalah terbitnya jurnal dan buletin BP3Iptek.

13. Kegiatan Penguatan Peran Dewan Riset Daerah Dalam Mendukung Arah Dan Kebijakan Riset

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.450.000.000,- dan realisasi anggaran Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan Dan Penerapan Iptek dengan anggaran Rp.450.000.000,- dan realisasi anggaran

4.7. Urusan Perumahan

Kebijakan pengembangan perumahan di Jawa Barat dilaksanakan untuk menjawab permasalahan utama bidang perumahan yaitu Pembangunan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) sebanyak 29,17% dalam tahun 2016. Di dalam pelaksanaannya, tugas pemangku kepentingan bidang perumahan di Provinsi Jawa Barat adalah menyelenggarakan program terkait pengembangan perumahan perkotaan dan perdesaan (baik aspek regulasi, pembiayaan, kelembagaan dan pemberdayaan para pelaku), dan menyelenggarakan pengembangan kawasan perumahan dan permukiman yang di dalamnya termasuk penyediaan prasarana dan sarana dasar perumahan.

Indikator kinerja Urusan Perumahan tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

Program Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman memiliki indikator yaitu Pembangunan Rutilahu mencapai 100.000 unit dan telah terbangun rumah layak huni di 18 Kabupaten (80.000 unit) yang baru mencapai 23.240 unit (BPMPD), dan terbangunnya rumah layak huni di 9 kota (20.000 unit) yang baru mencapai 5.449 unit pada tahun 2015 dan pada Tahun 2016 Untuk Bantuan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni sampai dengan Tahun 2016, baru direalisasikan 23.340 unit dari 80.000 unit yang menjadi tugas BPMPD Provinsi Jawa Barat, Adapun hambatan atas realisasi perbaikan RUTILAHU, hal tersebut karena ada ketentuan pasal 298 ayat (5) huruf d Undang –Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa daerah hanya dapat memberikan bantuan hibah kepada badan, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat melalui

13 (tiga belas) kegiatan dengan total alokasi anggaran Rp.72.885.583.300,- dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan september 2016 sebesar Rp.42.389.507.945,- atau 58,16%.

b. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pembangunan Masjid Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.64.392.045.800.- dan realisasi anggaran sebesar Rp.35.004.500.446.- atau setara dengan 54,36%. Output kegiatan ini adalah terbangunnya 8 unit masjid, 18 laporan harian, 18 laporan mingguan, dan 18 laporan bulanan. Outcome Kegiatan ini adalah 1) Terkendalinya pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu, tepat mutu dan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.64.392.045.800.- dan realisasi anggaran sebesar Rp.35.004.500.446.- atau setara dengan 54,36%. Output kegiatan ini adalah terbangunnya 8 unit masjid, 18 laporan harian, 18 laporan mingguan, dan 18 laporan bulanan. Outcome Kegiatan ini adalah 1) Terkendalinya pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu, tepat mutu dan

2. Kegiatan Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni Perkotaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.1.765.432.500,- dan realisasi sebesar Rp.1.018.125.693.- atau setara dengan 57,67 %. Output kegiatan ini adalah terbangunnya Rumah tidak layak Huni sebanyak 1.410 unit Rumah dan tersedianya Laporan Pendahuluan, Laporan Antara, Laporan Akhir, Progres Bulanan. Outcome Kegiatan ini adalah termonitoringnya pembangunan Rutilahu di kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Sukabumi, Kota Cirebon, Kota Banjar dan Kota Depok.

3. Kegiatan Metr - Program Prioritas Pengembangan Perumahan Di Metropolitan Bandung Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.938.367.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.873.534.500,- atau setara dengan 93,09%. Output kegiatan ini adalah Tersusunnya Dokumen Program Prioritas Pengembangan Perumahan. Outcome kegiatan ini adalah Meningkatnya Kualitas Pengembangan Perumahan di Metropolitan Bandung Raya.

4. Kegiatan Metr - Program Prioritas Pengembangan Perumahan Di Metropolitan Bodebekkarpur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.1.092.885.000.- dan realisasi sebesar Rp.1.030.140.000.- atau setara dengan 94,26 %. Output kegiatan ini adalah Tersusunnya Dokumen Program Prioritas Pengembangan Perumahan. Outcome kegiatan ini adalah Meningkatnya kualitas Pengembangan Perumahan di Metropolitan Bodebek Raya.

5. Kegiatan Metr - Program Prioritas Pengembangan Perumahan Di Metropolitan Cirebon Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.974.226.000,- dan realisasi anggaran Rp.923.770.750.- atau setara dengan 94,82%. Output kegiatan ini adalah

Tersusunnya Dokumen Program Prioritas Perumahan di Metropolitan Cirebon Raya Outcome kegiatan ini adalah Meningkatnya Kualitas Pengembangan Perumahan di Metropolitan Cirebon Raya.

6. Kegiatan Monitoring Dan Verifikasi Bantuan Gubernur Bidang Permukiman Dan Perumahan

Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.87.609.000.- dan realisasi anggaran sebesar Rp.70.904.000.- atau setara dengan 80,93%.Output kegiatan ini adalah Laporan pelaksanaan Hibah dan Bankeu Bidang Permukiman dan Perumahan. Outcome kegiatan ini adalah 1). Terverifikasinya usulan bidang Permukiman dan Perumahan 100% 2). Terfasilitasinya penandatangan NPHD 100%.

7. Kegiatan Kajian Lingkungan Pembangunan Rusunawa Di Kab. Bandung Barat Dan Kota Bogor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.967.981.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.956.145.100,- atau setara dengan 98,78%. Output kegiatan ini adalah tersedianya 1). Laporan Pendahuluan; 2). Laporan Antara; 3). Laporan Akhir; 4). Dokumen Hasil Kajian Lingkungan. Outcome kegiatan ini adalah Terlaksananya Pembangunan Rusunawa yang sesuai dengan Perencanaan.

8. Kegiatan Strategi Penanganan Permukiman Perdesaan Berbasis Kebencanaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.287.007.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.285.747.000,- atau setara dengan 99,56%. Output kegiatan ini adalah Penyusunan Strategi Pengembangan Permukiman Perdesaan. Outcome kegiatan ini adalah Tersusunnya Pedoman Strategi Penanganan Permukiman Perdesaan Berbasis Kebencanaan.

9. Kegiatan Perencanaan dan Identifikasi Lokasi Pembangunan Rusunawa di KSP Jatinangor, Kota/Kab. Sukabumi dan Kab/Kota. Cirebon

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.481.867.000,- dan realisasi anggaran

Rp.476.198.500,- atau setara dengan 98,82%. Output kegiatan ini adalah 1). Laporan Pendahuluan; 2). Buku Draft; 3). Buku Perencanaan dan Identifikasi; 4).Executive Summary. Outcome kegiatan ini adalah Tersedianya calon penghuni Rusunawa di KSP Jatinangor dan lokasi pembangunan rusunawa di Kab/Kota Sukabumi dan Kab/Kota Cirebon.

10. Kegiatan Pendataan Bidang Perumahan Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.457.796.500,- dan realisasi anggaran Rp.357.163.321,- atau setara dengan 78,02%. Output kegiatan ini adalah Dokumen Pendataan Bidang Perumahan. Outcome kegiatan ini adalah Dokumen Hasil Updating Data Bidang Perumahan Format Pendataan Bidang Perumahan.

11. Kegiatan PPP - Program Prioritas Pengembangan Perumahan Di Pusat Pertumbuhan Pangandaran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.486.568.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.469.803.676,- atau setara dengan 96,55%. Output kegiatan ini adalah Tersusunnya Dokumen Program Prioritas Perumahan di Pusat Pertumbuhan Pangandaran. Outcome kegiatan ini adalah Meningkatnya kualitas Pengembangan perumahan di Pusat Pertumbuhan Pangandaran.

12. Kegiatan PPP - Program Prioritas Pengembangan Perumahan Di Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.480.826.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.463.606.000,- atau setara dengan 96,42%.Output kegiatan ini adalah Tersusunnya dokumen Program Prioritas Pengembangan Perumahan di Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu. Outcome kegiatan ini adalah Meningkatnya kualitas Pengembangan Perumahan di Pusat Pertumbuhan Palabuhanratu Raya.

13. Kegiatan PPP - Program Prioritas Pengembangan Perumahan Di Pusat Pertumbuhan Rancabuaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.472.972.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.457.118.959,- atau setara dengan 96,65%. Output kegiatan ini adalah Tersusunnya dokumen Program Prioritas Pengembangan Perumahan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.472.972.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.457.118.959,- atau setara dengan 96,65%. Output kegiatan ini adalah Tersusunnya dokumen Program Prioritas Pengembangan Perumahan

c. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Tidak diberikannya honor fasilitator, Koordinator Kota, dan KMP karena tidak dikeluarkannya dana bansos pada tahap II, sehingga terjadi SILPA sebesar Rp.480.000.000,-

(2) Pencapaian RUTILAHU pada tahun 2016 Hal tersebut karena ada ketentuan pasal 298 ayat (5) huruf d Undang –Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang menyatakan bahwa Daerah hanya dapat memberikan bantuan hibah kepada Badan, Lembaga dan organisasi Kemasyarakatan yang berbadan Hukum Indonesia.

4.8. Urusan Kepemudaan dan Olahraga

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kelima terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan kepemudaan dan olahraga adalah sebagai berikut: capaian Jumlah Pemuda Berprestasi Skala Internasional pada tahun 2016 sebanyak 7 orang dari target 3 orang. Pada tahun 2016 Jawa Barat meraih juara umum PON XIX dengan jumlah mendali sebanyak 531 medali, 217 emas, 157 perak dan 157 perunggu. Selain Juara Umum PON XIX, Jawa Barat juga meraih Juara Umum PEPARNAS ke XV dengan raihan mendali 355 medali, 178 emas, 104 perak dan 73 perunggu. Indikator kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Peningkatan dan Pembinaan Peran Serta Pemuda

Program Peningkatan dan Pembinaan Peran Serta Pemuda memiliki indikator jumlah pemuda berprestasi berkontribusi pembangunan Jawa Barat, ketersediaan pembinaan lembaga dan organisasi kepemudaan dan meningkatnya kematangan karakter dan mental pemuda menuju Jawa Barat juara. Program ini dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan melalui Biro Pengembangan Sosial dan 5 (lima) kegiatan oleh Dinas Olah Raga Dan Pemuda dengan total alokasi anggaran Rp.9.632.256.000,- dengan realisasi anggaran Rp.9.248.154.600,- atau 96,01%, Outcome Program adalah Meningkatnya Pembinaan Karakter Pemuda.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan Pemuda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.794.220.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.782.132.000,- (98,48%). Output kegiatan adalah Terlatihnya pengembangan kemampuan kewirausahaan pemuda Jawa Barat dan Tersusunnya data based kewirausahaan pemuda Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kemampuan dan keterampilan pemuda di bidang kewirausahaan dalam rangka meningkatnya kesejehteraan, kemandirian, dan taraf hidup.

2. Kegiatan Peran Serta Kepemudaan

Kegiatan inidilaksanakanoleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.700.000.000,- realisasi sebesar Rp.2.676.741.200,- (99.14%). Output kegiatan adalah Terseleksinya peserta PPAN, KPN dan JPI Jawa Barat; Terlaksananya pemilihan pemuda pelopor tingkat Jawa Barat; Terlaksananya Lomba Tata Upacara Bendera (LTUB) tingkat Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Suksesnya Upacara Pengibaran Bendera Pusaka pada HUT RI ke 71 Tahun 2016; Terpilihnya pemuda Jawa Barat yang akan mengikuti program PPAN, KPN, dan JPI; Terpilihnya Pemuda Pelopor Berprestasi tingkat Jawa Barat; Meningkatnya semangat dan kedisiplinan dikalangan pemuda pelajar di Jawa Barat.

3. Kegiatan Peningkatan Potensi Kelembagaan dan Kemitraan Pemuda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.764.475.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.3.508.586.400,- (93.20%). Output kegiatan adalah Terfasilitasinya Kegiatan Organisasi Kepemudaan; Penguatan dan meningkatnya kapasitas Organisasi Kepemudaan; Terlaksananya pembinaan Marching Band dan Korps Musik. Outcome kegiatan adalah Regenerasi kader/pengurus organisasi kepemudaan sesuai amanat pasal 1 angka 1 UU No. 40 Tahun 2009 tentang kepemudaan; Peningkatan kapasitas dan peran serta Organisasi Kepemudaan dalam pembangunan bangsa dan negara; Terbentuknya sikap mental yang positif bagi generasi muda.

4. Kegiatan Hari Sumpah Pemuda Dan Kabizza Festival

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.470.000.000,- realisasi sebesar Rp.459.990.000,- (97.87%). Output kegiatan adalah Terfasilitasinya peringatan hari sumpah pemuda tingkat Provinsi Jawa Barat; terlaksananya kegiatan Kabizza Fest melalui pentas seni dan kreatifitas pemuda. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jiwa nasionalisme, kreativitas dan daya saing pemuda di Jawa Barat.

5. Kegiatan Pembinaan Mental Spiritual Bagi Generasi Muda

Kegiatan inidilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.334.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.325.425.000,-

kegiatan adalah Terselenggaranya pembinaan mental spiritual bagi generasi muda di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Terbinanya sikap mental spiritual generasi muda Jawa Barat.

(97.29%). Output

6. Kegiatan Penghargaan Pelopor Pemberdayaan Masyarakat 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.556.327.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.447.962.000,- atau 80,52% Output kegiatan adalah pemberian penghargaan Gubernur Jawa Barat berupa terpilihnya 5 nominator pelopor pemberdayaan masyarakat untuk pembangunan Jawa Barat Outcome kegiatan adalah kemandirian peraih inovasi Jawa Barat menuju wiraswasta mandiri sebanyak 5 orang.

7. Kegiatan Anugrah Inovasi dan Prakarsa Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.839.534.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.774.077.000,00,- atau 92,20% Output kegiatan adalah pemberian penghargaan Gubernur Jawa Barat sebagai pemenang Anugerah Inovasi Jawa Barat sebanyak 10 orang dan Anugerah Prakarsa Jawa Barat sebanyak 5 orang dan Pemberian penghargaan Gubernur sebagai bentuk apresiasi bagi masyarakat yang mempunyai hasil karya inovatif dan prakarsa yang berkontribusi dalam pembangunan Jawa Barat Outcome kegiatan adalah terpilihnya 10 orang Inovasi dan 5 orang prakarsa yang berkontribusi dalam pembangunan Jawa Barat di bidang Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.839.534.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.774.077.000,00,- atau 92,20% Output kegiatan adalah pemberian penghargaan Gubernur Jawa Barat sebagai pemenang Anugerah Inovasi Jawa Barat sebanyak 10 orang dan Anugerah Prakarsa Jawa Barat sebanyak 5 orang dan Pemberian penghargaan Gubernur sebagai bentuk apresiasi bagi masyarakat yang mempunyai hasil karya inovatif dan prakarsa yang berkontribusi dalam pembangunan Jawa Barat Outcome kegiatan adalah terpilihnya 10 orang Inovasi dan 5 orang prakarsa yang berkontribusi dalam pembangunan Jawa Barat di bidang

8. Kegiatan Hak Kekayaan Intelektual Inovasi dan Prakarsa Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.173.200.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.169.943.000,00,- atau 98,12%. Output kegiatan adalah terekomendasikannya 10 surat usulan Hak Cipta. Outcome kegiatan adalah HAKI bagi innovator dan prakarsa Jawa Barat.

2 ) Program Pembinaan, Pemasyarakatan dan Pengembangan Olahraga

Program Pembinaan, Pemasyarakatan dan Pengembangan Olahraga memiliki indikator jumlah sarana olahraga masyarakat, olahraga pendidikan dan ruang publik bermutu, jumlah olahragawan berprestasi, jumlah organisasi kemasyarakatan dan pemuda. Program ini dilakukan melalui 20 kegiatan dengan total alokasi anggaran Rp.559.202.119.202,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.506.739.373.088,- atau 90,6%. Outcome Program adalah Meningkatnya dukungan terhadap olahraga prestasi secara berkelanjutan dan olahraga masyarakat.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pemberian Penghargaan Bagi Insan Olahraga Tingkat Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.8.482.550.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.8.400.098.000,- (99.03%). Output kegiatan adalah Terlaksananya pemberian penghargaan bagi insan olahraga berprestasi tingkat Jawa Barat Tahun 2016 pada HAORNAS dan SOINA; Terlaksananya pemberian penghargaan bagi kontingen POSPENAS, PON, dan PEPARNAS 2016; Pemberian penghargaan bagi insan olahraga tingkat Jawa Barat pada Sea Games dan POPNAS 2015. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya prestasi dan peranserta Pemerintah Daerah dalam mensejahterakan Insan Olahraga Berprestasi di Jawa Barat.

2. Kegiatan Peningkatan Kualitas Tenaga Keolahragaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.320.280.000,- dan realisasi anggaran Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.320.280.000,- dan realisasi anggaran

3. Kegiatan Monitoring Tenaga Keolahragaan Event Nasional dan Internasional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.331.536.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.328.562.000,- (99.10%). Output kegiatan adalah terlaksananya monitoring event nasional. Outcome kegiatan adalah terinventarisnya data SDM keolahragaan event nasional dan internasional.

4. Kegiatan Pengembangan Tenaga Keolahragaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.889.760.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.826.230.400,- (92,86%).Output kegiatan adalah Terlaksananya kegiatan pendukung pengembangan Tenaga Keolahragaan. Outcome kegiatan adalah Terfasilitasinya kegiatan pendukung pengembangan Tenaga Keolahragaan.

5. Kegiatan Pengembangn Mitra dengan berbagai Organisasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.180.390.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.168.234.883,-

kegiatan adalah pengembangan mitra dengan berbagai organisasi. Outcome kegiatan adalah terwujudnya kemitraan antara Pemerintah Provinsi dengan organisasi olahraga

(93,26%). Output

6. Kegiatan Dukungan Program Kegiatan Pembinaan Olahraga Prestasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.577.902.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.128.455.900,- (71,52%). Output kegiatan adalah Terlaksananya penyelenggaraan kegiatan olahraga prestasi melalui Kejuaraan Piala Gubernur Jawa Barat, melalui : Olahraga Permainan, Olahraga Ketangkasan, Olahraga Terukur. Outcome kegiatan adalah

Terlaksananya proses kompetisi cabang olahraga menuju prestasi optimal atlet Jawa Barat.

7. Kegiatan Peningkatan Potensi Atlet Melalui Pusat Pendidikan dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.4.850.683.640,- realisasi anggaran sebesar Rp.4.718.871.140,- (97.28%). Output kegiatan adalah Terlaksananya program pembinaan dan pengembangan Atlet PPLP; Terlaksananya Seleksi Atlet PPLP; Terkirimnya Atlet PPLP pada event Kejurnas PPLP. Outcome kegiatan adalah Terpeliharanya dan meningkatnya potensi dan prestasi atlet pelajar di Jawa Barat.

8. Kegiatan Penyelenggaraan Popda XI Jawa Barat 2016 Dan Pengiriman Kontingen Pada Popwilnas Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.749.701.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.3.593.061.900,- (95.82%). Output kegiatan adalah Rakor tingkat Provinsi Sosialisasi Juklak dan Juknis POPDA XI Tahun 2016; Bimtek Tingkat Provinsi POPDA XI Jawa Barat Tahun 2016; Pelaksanaan POPDA XI Tahun 2016 di Kabupaten Bogor; Pembentukan Tim Inti Kontingen Pelajar Jawa Barat pada POPWIL II Tahun 2016; Pelaksanaan Pembinaan Atlet Tahap Desentralisasi POPWIL II Nasional Tahun 2016; Pelaksanaan Pembinaan Atlet Tahap Sentralisasi POPWIL II Nasional Tahun 2016; Pengiriman Kontingen Pelajar Jawa Barat pada POPWIL II Nasional di DKI Jakarta Tahun 2016 . Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) XI Jawa Barat Tahun 2016; Terkirimnya Kontingen Pelajar Jawa Barat pada POPWIL II Nasional di DKI Jakarta Tahun 2016.

9. Kegiatan Pembinaan Dan Pengembangan Olahraga Bagi Yang Berkebutuhan Khusus

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.900.000.000,- dan realisasi sebesar Rp.894.051.250,- (99,34%). Output kegiatan adalah Terlaksananya pelaksanaan PEPARPEDA Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Terselenggaranya pelaksanaan PEPAPERDA Jawa Barat.

10. Kegiatan Pemantapan 5 Program Olahraga

Kegiatan ini yang dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.350.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.334.355.500,- (98.84%). Output kegiatan adalah Terlaksananya kegiatan Gebyar Segar dan Bugar masyarakat; Kegiatan Sepak Bola Saba Desa; Festival Pencak Silat Tingkat Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Terselenggaranya kegiatan/event yang secara langsung di lapangan/daerah untuk mengajak dan memotivasi masyarakat untuk berolahraga.

Pendamping Penggerak Pembangunan Olahraga (SP3OR)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.2.887.200.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.2.873.060.978,- (99.51%) . Output kegiatan adalah Terlaksananya kegiatan SP3OR di Kab/Kota; Terfasilitasinya kegiatan olahraga yang dikelola oleh tenaga SP3OR. Outcome kegiatan adalah Tersedianya tenaga pembina/penggerak olahraga (SP3OR).

12. Kegiatan Pengiriman Kontingen Jawa Barat Pada Pospenas 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan dengan alokasi anggaran Rp.1.822.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 1.773.548.884,- (97.31%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Coaching Clinic dan Seleksi bagi atlet POSPENAS bagi Pengiriman Kontingen Jawa Barat Tahun 2016 . Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan para pembina olahraga di lingkungan Pesantren; Meningkatnya motivasi olahraga di kalangan masyarakat Pesantren; Jawa Barat mendapat prestasi yang baik pada POSPENAS 2016.

13. Kegiatan Berbagai Kegiatan Keolahragaan di Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.581.480.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.548.011.400,- (97.88%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Sosialisasi Olahraga Tradisional bagi guru olahraga tingkat Jawa Barat; Terlaksananya peringatan HAORNAS tingkat Jawa Barat; Terlaksananya Invitasi Olahraga Tradisional bagi pelajar SD/Sederajat Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.581.480.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.548.011.400,- (97.88%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Sosialisasi Olahraga Tradisional bagi guru olahraga tingkat Jawa Barat; Terlaksananya peringatan HAORNAS tingkat Jawa Barat; Terlaksananya Invitasi Olahraga Tradisional bagi pelajar SD/Sederajat

14. Kegiatan Monitoring Perlengkapan Dan Peralatan Pertandingan Sarana Olahraga Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.350.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.106.581.000,- (70.88%). Output kegiatan adalah Terlaksananya monitoring perlengkapan dan peralatan pertandingan sarana .Outcome kegiatan adalah Tersedianya perlengkapan untuk pelaksanaan pertandingan.

15. Kegiatan Pembangunan Sentra Pembinaan Olahraga Terpadu (SPOrT) Jawa Barat Arcamanik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.165.246.634.936,- realisasi anggaran sebesar Rp.155.862.374.201,- (94.32%). Output kegiatan adalah Terlaksananya pembangunan dan peningkatan venue/peralatan Sentra Pembinaan Olahraga Terpadu (SPOrT) Jawa Barat Arcamanik . Outcome kegiatan adalah Terbangunnya Pembangunan dan Peningkatan Venue/Peralatan Sentra Pembinaan Olahraga Terpadu (SPOrT) Jawa Barat Arcamanik dan Terealisasinya Anggaran Tahun 2016.

16. Kegiatan Pengadaan Tanah Serta Perencanaan Pembangunan Pacuan Kuda Dan Equistrian

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.40.631.147.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.34.173.094.000,- (84.11%). Output kegiatan adalah Terlaksananya pengadaan tanah Relokasi Pacuan Kuda dan Equistrian. Outcome kegiatan adalah Tersedianya Sarana dan Prasarana Berkuda di Jawa Barat.

17. Kegiatan Pengadaan Peralatan Pertandingan PON XIX Dan PEPARNAS XV Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.261.950.626.926,- dan realisasi anggaran Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.261.950.626.926,- dan realisasi anggaran

Dan Prasarana Penyelenggaraan PON XIX Tahun 2016 Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.27.129.071.200,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.26.770.140.000,-. Output kegiatan ini adalah 6 venue; 2). 15 laporan harian; 3). 15 laporan bulanan; 4). 15 laporan akhir . Outcome kegiatan ini adalah Terlaksananya penyelenggaraan PON XIX di Jawa Barat tahun 2016, 5). Penyesuaian Pengadaan Tenda PON menyebabkan SILPA sebesar Rp.3.553.708.000,-.

19. Kegiatan Ponpar Persiapan Pelaksanaan Penyelenggaraan Dan Penyediaan Sarana Dan Prasarana Non Permanen Pendukung Venue PON XIX Tahun 2016 Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 32.842.806.000,- realisasi anggaran sampai bulan september 2016 sebesar Rp. 29.282.968.000,- (89,16%). Output kegiatan ini adalah Pengadaan sarana dan prasarana non permanen pendukung pertandingan PON XIX Tahun 2016. Outcome kegiatan ini adalah Terlaksananya persiapan pelaksanaan PON XIX Tahun 2016 yang terencana.

20. Kegiatan Porpemprov

Kegiatan inidilaksanakan oleh Sekretariat DP Kopri Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.900.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan september 2016 sebesar Rp.879.083.870,- (97,68%).Output kegiatan adalah Terlaksananya PORPEMPROV Outcome kegiatan adalah Tingkat kompetensi aparatur.

4.9. Urusan Penanaman Modal

Keberhasilan pembangunan urusan penanaman modal dapat ditunjukan melalui capaian realisasi investasi di Jawa Barat melalui kebijakan menciptakan iklim usaha yang kondusif dan meningkatkan peran kinerja dan daya saing BUMD dalam pengokohan ekonomi Jawa Barat. Keberhasilan tersebut dapat ditunjukan melalui capaian realisasi investasi pada tahun 2016, yaitu nilai Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp.79,99 triliun lebih; nilai penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp.68,05 triliun lebih; dan nilai investasi PMA dan PMDN sebesar Rp.193,04 triliun. Berdasarkan Pembentukan Modal Tetap Bruto, nilai investasi (PMTB) atas dasar harga berlaku pada tahun 2016 sebesar Rp.412,30 triliun, Capaian indikator ini antara lain dilaksanakan melalui:

1) Program Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi

Program ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, serta Biro Investasi dan Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat melalui 8 (delapan) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.6.511.297.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.6.268.564.003,- atau 96,18%. Outcome Program adalah adanya solusi permasalahan dan terjalinnya kerjasama antar pelaku usaha, meingkatkan iklim investasi, daya saing, kualitas pelayanan penanaman modal, sinergitas kebijakan penanaman modal, minat investasi, dan pemahaman publik tentang layanan perijinan di BPMPT Provinsi Jawa Barat serta tersedianya rekomendasi terkait lokasi yang layak dijadikan kawasan ekonomi Khusus.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Publikasi Kawasan Geopark Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.391.967.500,- atau setara dengan 97,99% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah terlaksananya publikasi kawasan Geopark Ciletuh. Outcome kegiatan adalah meningkatnya iklim investasi dalam peningkatan daya saing di Jawa Barat.

2. Kegiatan Pengembangan Penanaman Modal

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar alokasi anggaran sebesar Rp.477.710.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.463.923.250,- atau setara dengan 97,11%. Output kegiatan adalah Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar alokasi anggaran sebesar Rp.477.710.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.463.923.250,- atau setara dengan 97,11%. Output kegiatan adalah

3. Kegiatan Pengendalian Pelaksaanan Penanaman Modal Pma/pmdn

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.464.220.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.455.688.000,- atau setara dengan 98,16%. Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan dan pengendalian perusahaan PMA/PMDN di Jawa Barat, terlaksananya Task Force penanganan permasalahan PMA/PMDN di Jawa Barat, terlaksananya penilaian perusahaan dan pembina PMA/PMDN terbaik di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya iklim investasi dan peningkatan daya saing Jawa Barat.

4. Kegiatan Pelaksanaan Kerjasama Investasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.921.687.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 907.575.500,- atau setara dengan 98,47%. Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan kerjasama investasi, tersusunnya bahan promosi investasi kerjasama dua provinsi (Jawa Barat dan Kalimantan Timur), Outcome kegiatan adalah terjalinnya kerjasama investasi dengan provinsi lain.

5. Kegiatan Penanganan Permasalahan Penanaman Modal Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.418.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.393.512.000,- atau setara dengan 94,14%. Output kegiatan adalah terlaksananya forum permasalahan penanaman modal, dan terlaksananya pembuatan aplikasi pengaduan permasalahan pelaksanaan penanaman modal. Outcome kegiatan terselesaikannya permasalahan penanganan penanaman modal di Jawa Barat.

6. Kegiatan Penyelenggaraan Promosi dan Kerjasama Investasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.579.680.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.2.448.247.800,- atau setara dengan 94,91%. Output kegiatan adalah terlaksananya partisipasi Jawa Barat pada event Pameran Kalimantan, Business Forum, West Java Investment Business Forum, Sister Province dengan Australia Selatan,

Promosi di Eropa, Pameran De’Syukron, Film West Java in Brief, dan Operasionalisasi Jawa Barat Center di Batam. Outcome kegiatan adalah tersampaikannya informasi potensi investasi Jawa Barat kepada calon

investor di dalam maupun luar negeri, opinion makers dan stakeholders lainnya; meningkatnya minat investasi di Jawa Barat.

7. Kegiatan Sosialisasi Pelayanan Perizinan Di Jawa Barat

Kegiatan inidilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.1.060.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.018.948.125,- atau setara dengan 96,13% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah terlaksananya talkshow sosialisasi perijinan, terlaksananya iklan layanan masyarakat perijinan di Jawa Barat, terlaksananya pencetakan bahan sosialisasi perijinan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemahaman publik tentang layanan perijinan di BPMPT Provinsi Jawa Barat.

8. Kegiatan Pengembangan Investasi Dan Kerjasama Sektor ESDM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190.000.000,- sampai dengan akhir september 2016 terealisasi sebesar Rp.188.701.828,- atau setara dengan 99,32%. Output kegiatan adalah Promosi dalam bentuk pameran sektor ESDM (Pameran LKPJ Gubernur Jawa Barat, Pameran Teknologi Tepat Guna (TTG), Pameran De Syukron Provinsi Jawa Barat, Pameran Tingkat Kab/Kota di Jawa Barat) dan Outcome kegiatan adalah Nilai Investasi (PMA + PMDN) di Jawa Barat.

b. Permasalahan

(1) Dalam pelaksanaan progam Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi adalah jadwal kegiatan yang masih belum pasti terutama kegiatan (1) Dalam pelaksanaan progam Peningkatan Iklim, Promosi dan Kerjasama Investasi adalah jadwal kegiatan yang masih belum pasti terutama kegiatan

c. Solusi

(1) Solusi yang dilakukan dengan terus melakukan koordinasi dengan BKPM RI mengenai perubahan jadwal promosi.

2) Program Pembinaan dan Pengembangan BUMD dan Lembaga Keuangan Non-Perbankan

Program ini dilaksanakan oleh Biro Investasi dan BUMN Provinsi Jawa Barat melalui

8 (delapan) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.3.219.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.2.892.745.210,- atau 89,86%. Outcome Program adalah Meningkatnya kontribusi keberadaan BUMD terhadap PAD per tahun, Meningkatnya peran Lembaga Keuangan Non Perbankan.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan BUMD Primer

Kegiatan ini dilaksanakan Biro Investasi dan BUMN Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.171.500.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir desember sebesar Rp.160.075.000,- atau setara dengan 93.94%. Output kegiatan adalah Rakor menentukan langkah- langkah strategis pengembangan, pembinaan dan pengelolaan BUMD Sektor Primer, Rapat evaluasi dan proyeksi jangka BUMD Non Keuangan, dan bahan kebijakan pengelolaan, pembinaan BUMD.

2. Kegiatan BUMD Sektor Non Primer

Kegiatan ini dilaksanakan Biro Investasi dan BUMN Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.600.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir desember sebesar Rp.544.715.000,- atau setara dengan 90,79%. Output kegiatan adalah Pembinaan dalam rangka pengembangan BUMD sektor non primer, Konsultasi/koordinasi/monitoring BUMD sektor non primer, dan Kajian Identifikasi Potensi Bisnis PT.Jasa Sarana.

3. Kegiatan Pembinaan BUMD Perbankan

Kegiatan ini dilaksanakan Biro Investasi dan BUMN Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.522.500.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 514.002.157,- atau setara Kegiatan ini dilaksanakan Biro Investasi dan BUMN Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.522.500.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 514.002.157,- atau setara

4. Kegiatan Pembinaan BUMD Jasa Keuangan

Kegiatan ini dilaksanakan Biro Investasi dan BUMN Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.525.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.428.313.503,- atau setara dengan 81,58%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Rapat Persiapan, Terlaksananya RUPS, RUPS LB dan Monitoring BUMD Jasa Keuangan di Jawa Barat dan Banten, dan Audit PD.PK.

5. Kegiatan Penyusunan Raperda dan Naskah Akademis tentang Investasi dan BUMD

Kegiatan ini dilaksanakan Biro Investasi dan BUMN Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.400.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.1.245.639.550,- atau setara dengan 88,97%. Output kegiatan adalah Tersedianya 14 Naskah Akademis dan Raperda Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Jawa Barat Pada PT.BPR Intan Jawa Barat, PT.BPR Cianjur Jawa Barat, PT.BPR Karya Utama Jawa Barat, PT.BPR Cipatujah Jawa Barat, PT.BPR Wibawa Mukti Jawa Barat, PT.BPR Majalengka Jawa Barat, Pt.BPR Artha Galuh Mandiri Jawa Barat, dan PT.BPR Karawang Jawa Barat.

4.10. Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Keberhasilan pembangunan urusan koperasi, usaha kecil dan menengah dapat ditunjukan melalui capaian jumlah penerima manfaat kredit modal usaha mencapai 14.868 orang melebihi target sebesar 7.750 orang pada tahun 2016; jumlah akses pembiayaan melalui permodalan Kredit Cinta Rakyat (KCR), peningkatan fasilitas pembiayaan KUMKM dan jumlah KUMKM berdaya saing serta peningkatan jumlah koperasi berskala besar dan peningkatan jumlah koperasi percontohan, jumlah penciptaan wirausaha baru dengan fasilitasi APBD provinsi Jawa Barat. Arah kebijakan bidang urusan adalah meningkatkan kualitas kelembagaan dan UMKM serta pelindungan dan dukungan usaha bagi koperasi dan UMKM; serta meningkatkan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk, dan pembiayaan bagi koperasi dan UMKM. Keberhasilan tersebut dapat ditunjukan melalui capaian pada tahun 2016 jumlah penerima manfaat kredit modal usaha sebanyak 14.868.

Indikator kinerja Urusan Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tersebut dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dengan indikator: jumlah koperasi aktif, pertumbuhan skala usaha koperasi, dan persentase kredit yang diserap koperasi dengan capaian program peningkatan jumlah koperasi aktif sebanyak 16.878 koperasi; peningkatan jumlah pertumbuhan skala usaha koperasi sebesar 5 persen; dan persentase kredit yang diserap UMKM sebesar 40 persen.; Jumlah Wirausahawan Baru yang menjadi pelaku usaha sebesar 100%. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat sebanyak 5 kegiatan pada tahun 2016 dengan total anggaran sebesar Rp.5.652.625.000,- dengan realisasi anggaran Rp.5.580.993.200,- setara dengan pencapaian sebesar 98,73%. Outcome Program ini adalah Meningkatnya Produktivitas, kapasitas kelembagaan, kapasitas produksi produk unggulan UMKM, terbitnya dokumen kajian bagi kebijakan pengembangan para pelaku usaha kecil dan menengah di kawasan Aerocity maupun non aeronotika dan tersosialisasinya dana bergulir, dengan pelaksanaan program sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pengembangan Usaha KUMKM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.225.000.000,- adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp.223.300.000,- (99,24%) dan capaian Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.225.000.000,- adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp.223.300.000,- (99,24%) dan capaian

2. Kegiatan Pengembangan Koperasi Skala Besar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.900.000.000,- dengan realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp.866.840.000,- (96.32%), dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output kegiatan ini adalah bimtek pengembangan koperasi skala besar kepada 80 orang, benchmarking koperasi skala besar kepada 5 KUMKM, bisnis meeting ASEAN Cooperative Summit 150 KUMKM.

3. Kegiatan Pameran Produk KUMKM 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.686.200.000,-. Adapun realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.675.159.400,- atau setara dengan 98,39% dari anggaran kegiatatan. Output kegiatan ini adalah terlaksananya pameran produk unggulan UMKM Jawa Barat ke luar provinsi. Outcome kegiatan ini adalah meningkatnya kapasitas produksi bagi produk unggulan UMKM Jawa Barat.

4. Kegiatan Pengembangan Jaringan Dan Akses Pasar Kumkm

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.357.500.000,-. Adapun realisasi anggaran

desember sebesar Rp.1.348.012.500,- atau setara dengan 99,30% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah Terlaksananya Cooperative Fair ke 13 Tahun 2016 yang dihadiri oleh 300 KUMKM. Outcome kegiatan ini adalah Meningkatnya promosi, pemasaran, pengembangan jaringan dan perluasan akses pasar bagi produk KUMKM Jawa Barat.

5. Kegiatan Penguatan Tatakelola Kelembagaan Koperasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.483.925.000,-. Adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp.2.467.681.300,- (99,35 %), dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output kegiatan ini adalah Rakor Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.483.925.000,-. Adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp.2.467.681.300,- (99,35 %), dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output kegiatan ini adalah Rakor

76 orang. Outcome kegiatan ini adalah meningkatnya tatakelola kelembagaan dan usaha serta jaringan koperasi Jawa Barat.

2) Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat. Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah memiliki dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.32.467.367.700.- adapun realisasi anggaran anggaran sampai dengan akhir desember sebesar Rp.30.123.659.375.- Outcome Program ini adalah meningkatkan pelaksanaan Monitoring dan evaluasi KUMKM, Terfasilitasinya penguatan media interaksi KUMKM, terfasilitasinya Penciptaan lapangan kerja dan terseleksinya calon wirausaha baru yang terlatih, meningkatkan kualitas pengelolaan akuntansi dan manajerial KUMKM, tersosialisasi penggunaan teknologi tepat guna, sertifikasi hak atas tanah bagi UMK dan Stakeholder, terlaksananya pengembangan usaha KUMKM, meningkatnya kualitas kelembagaan dan usaha KUMKM dan meningkatnya wirausaha baru di Jawa Barat. dengan indikator yaitu Jumlah Wirausaha Baru, Fasilitas Pembiayaan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil, pendirian vapiliun/gerai KUMKM Jawa Barat yang terdiri dari

21 Kegiatan.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan KUMKM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.515.700.000,- dengan realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp.508.369.000,- (98,58%) dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output kegiatan ini adalah Termonitornya kinerja Pemberdayaan 1.200 KUMKM binaan dan terfasilitasinya publikasi KUMKM Jawa Barat melalui media cetak dan elektronik. Outcome kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.515.700.000,- dengan realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp.508.369.000,- (98,58%) dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output kegiatan ini adalah Termonitornya kinerja Pemberdayaan 1.200 KUMKM binaan dan terfasilitasinya publikasi KUMKM Jawa Barat melalui media cetak dan elektronik. Outcome kegiatan

2. Kegiatan Jawa Barat Cyber Koperasi dan Paviliun KUMKM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran mencapai sebesar Rp.393.600.000,-. Adapun realisasi anggaran sampai dengan akhir desember sebesar Rp.385.455.500,- atau setara dengan 97,93% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah penguatan 1 sistem jaringan yang terkoneksi berupa media interaksi koperasi dan UMKM serta pengembangan 9 lokasi pavilion di 9 Kab/Kota untuk penguatan koperasi dan UMKM. Outcome kegiatan ini adalah terfasilitasinya penguatan media interaksi Koperasi dan UMKM dan berkembangnya paviliun penguatan Koperasi dan UMKM melalui sistem jaringan internet.

3. Kegiatan Pendukungan Fasilitasi Teknologi Tepat Guna bagi KUMKM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran setelah sebesar Rp.639.600.000,-. Adapun realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.630.400.000,- atau setara dengan 98,56% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah penyusunan buku pemanfaatan teknologi tepat guna sebanyak 2 draft, bimbingan teknis pemanfaatan teknologi tepat guna bagi 900 KUMK dan pemberian 1000 buku teknologi tepat guna, bimbingan teknis CPCL penerimaan hibah alat TTg bagi 5 koperasi. Outcome kegiatan ini adalah tersusunnya draft buku pemanfaatan teknologi tepat guna sebanyak 2 draft buku, tersosialisasikan dan termanfaatkannya penggunaan teknologi tepat guna bagi 900 KUMKM dan 1000 buku teknologi tepat guna, tersosialisasikan dan termanfaatkannya bantuan alat teknologi tepat guna bagi 5 koperasi kelompok usaha.

4. Kegiatan Pelatihan Berbasis Akuntansi Dan Manajerial Kewirausahaan Bagi Pengelola Keuangan Koperasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.487.900.000,-. Adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp.487.900.000,- (100%), dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output kegiatan ini adalah terlaksananya Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.487.900.000,-. Adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp.487.900.000,- (100%), dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output kegiatan ini adalah terlaksananya

5. Kegiatan Tatakelola Dan Pendampingan Modal Usaha Bagi Kumkm

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran mencapai sebesar Rp.634.000.000,-. Adapun realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.634.000.000,- atau setara dengan 100 % dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah pendukungan sertifikasi ha katas tanah bagi UMK untuk 162 UMK dan

54 stakeholder; koordinasi pembiayaan antara 114 stakeholder, advokasi akses pembiayaan bagi 150 koperasi dan UMK, pendampingan pembiayaan bagi 600 KUMKM dan 60 PUMK. Outcome kegiatan ini adalah tersosialisasi dan terkoordinasinya fasilitasi sertifikasi hak atas tanah 162 UMK dan 54 stakeholder, terkoordinasinya pembiayaan bagi 114 stakeholder, terlaksananya advokasi akses pembiayaan bagi 150 pelaku KUMK, terlaksananya pendampingan pembiayaan terhadap 600 KUMKM dan 60 PUMK.

6. Kegiatan Pengembangan Wirausaha berdaya saing

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM yang dilaksanakan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.377.864.000,- dengan realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp.368.155.000,- (97,43%), dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output atau hasil pelaksanaan kegiatan ini adalah pengembangan kapasitas usaha wirausaha kepada 150 orang wirausaha potensial. Outcome kegiatan ini adalah terciptanya pengembangan kapasitas usaha wirausaha.

7. Kegiatan Pengembangan Industri Keramik dan Gerabah (TKW-22)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.240.000.000,-. Adapun realisasi anggaran sampai dengan akhir desember sebesar Rp.231.740.900,- atau setara dengan 96,56% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah pembimbingan teknis pengembangan produk di BKPP Wilayah II kepada UMKM dan temu bisnis dan pengembangan jaringan usaha ke luar provinsi. Outcome kegiatan ini adalah peningkatan nilai usaha bagi pelaku UMKM di sentra kramik dan gerabah.

8. Kegiatan Pengembangan Jasa Perdagangan dan Industri Kreatif dan Pariwisata (TKW-44)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran adalah sebesar Rp.240.000.000,-. Adapun realisasi anggaran sampai dengan

akhir September sebesar Rp.234.747.200,- atau setara dengan 97,81% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah bimbingan teknis pengembangan produk sebanyak 120 KUMKM serta temu bisnis dan pengembangan jaringan usaha ke luar provinsi. Outcome kegiatan ini adalah terlaksananya pengembangan usaha UMKM di Sentra Industri Kreatif.

9. Kegiatan Pengembangan Industri Batik dan Rotan serta Makanan Olahan Berbahan Baku Lokal

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.240.000.000,- Adapun realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.239.710.450,- atau setara dengan 99,88% dari anggaran kegiatan.Output kegiatan ini adalah pelaksanaan bimbingan teknis pengembangan Produk UMKM pengerajin batik dan rotan sebanyak 120 UMKM serta temu bisnis dan pengembangan jaringan usaha ke luar provinsi sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan ini adalah terlaksananya pengembangan usaha KUMKM di sentra batik dan toran.

10. Kegiatan Tematik Kewilayahan Ikan Air Tawar dan Ikan Hias (TKW-23)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.225.000.000,-. Adapun realisasi anggaran sampai dengan akhir desember sebesar Rp.217.499.550,- atau setara dengan 96,67% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah penyediaan dokumen model pengembangan kelembagaan dan usaha KUMKM ikan air tawar dan ikan hias sebanyak 1 dokumen, pembimbingan teknis kelembagaan dan usaha KUMKM ikan air tawar dan ikan hias sebanyak

30 KUMKM. Outcome kegiatan ini adalah peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha KUMKM ikan air tawar dan ikan hias di Provinsi Jawa Barat.

11. Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Padi Pandan Wangi (tkw 13)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi sebesar Rp.225.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.206.023.975,- atau setara dengan 91,57% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah penyediaan dokumen pengembangan kelembagaan dan usaha KUMKM Padi Pandan Wangi sebanyak 1 dokumen, melaksanakan Bintek Kelembagaan dan Usaha KUMKM Padi Pandan Wangi sebanyak 240 KUMKM dan pengembangan jaringan usaha KUMKM Padi Panda Wangi sebanyak 60 KUMKM. Outcome kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas kelembagaan dan usaha KUMKM padi pandan wangi.

12. Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Industri Perberasan Dan Makanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi sebesar Rp.180.000.000,- dengan realisasi anggaran mencapai sebesar Rp.169.975.300,- (94,43%) dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output kegiatan ini adalah dokumen model pengembangan kelembagaan dan usaha KUMKM industri perberasan dan makanan sebanyak

1 dokumen, bimbingan teknis kelembagaan dan usaha KUMKM industri perberasan dan makanan sebanyak 50 KUMKM serta pengembangan jaringan usaha KUMKM industri perberasan dan makanan sebanyak 15 KUMKM. Outcome kegiatan ini adalah peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha KUMKM industri perberasan dan makanan.

13. Kegiatan DBHCHT Penguatan Kelembagaan KUMKM Tembakau

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.500.000.000,- dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir desember sebesar Rp.2.429.016.800,- atau setara dengaan 97,16% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah pelaksanaan rapat koordinasi dan workshop antara 100 pengelola dan anggota koperasi, bintek kelembagaan dan usaha bagi 235 pengelola dan anggota koperasi, advokasi pendampingan bagi 14 koperasi, visualisasi bagi

5 koperasi, LFA 35 pengelola koperasi, FGD 25 pengurus, magang bagi 25 pengelola dan anggota koperasi serta pengembangan jaringan usaha koperasi 70 pengelola dan anggota koperasi. Outcome kegiatan ini adalah 5 koperasi, LFA 35 pengelola koperasi, FGD 25 pengurus, magang bagi 25 pengelola dan anggota koperasi serta pengembangan jaringan usaha koperasi 70 pengelola dan anggota koperasi. Outcome kegiatan ini adalah

14. Kegiatan Peningkatan Akses Pembiayaan Bagi Kumkm

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.501.150.000,- (100%) dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output dari kegiatan ini adalah sosialisasi dan koordinasi dana bergulir bagi 100 UMK dan 147 stakeholder, publikasi pembiayaan KUMKM dengan 800 buku saku KCR, 250 buku kebijakan, 1.000 leaflet, 300 poster, publikasi media cetak/elektronik sebanyak 5 kali, FGD pola pembiayaan bagi koperasi melalui 50 buku pedoman pola pembiayaan bagi koperasi. Outcome kegiatan ini adalah tersosialisasi dan terkoordinasinya dana bergulir 100 UMK dan 147 stakeholder, terlaksananya publikasi pembiayaan bagi KUMKM, tersusunnya pedoman pola pembiayaan bagi koperasi melalui 50 buku pedoman pola pembiayaan bagi koperasi.

15. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Usaha Tiker Mendong

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.225.000.000,- dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar RP.208.125.000,- atau setara dengan 92,50% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah bimbingan kelembagaan dan usaha KUMKM tikar mendong. Oucome kegiatan ini adalah peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha KUMKM.

16. Kegiatan Clth Kkp ; Pemberdayaan Masyarakat Dukungan Culture; Penyusunan Kajian Potensi Umkm

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.226.400.000,- dengan anggaran sampai akhir Desember sebesar Rp.226.300.000,- atau setara dengan 99,96% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah bersedianya dokumen kajian potensi UMKM dalam pemberdayaan masyarakat dukungan culture sebanyak 1 dokumen. Outcome kegiatan ini adalah terbitnya dokumen kajian sebagai refrensi bagi kebijakan dalam pemberdayaan masyarakat dukungan culture di Ciletuh.

17. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sdm Koperasi Dan Umkm (DAK)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.861.400.000,- dengan realisasi anggaran mencapai sebesar Rp.4.708.317.500,- dan capaian kinerja fisiknya sebesar 96,85%. Output dari kegiatan ini adalah Peningkatan Kapasitas SDM Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dari 1440 orang pengelola Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Outcome dari kegiatan ini adalah Meningkatnya Kemampuan SDM dari 1440 orang pengelola Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

18. Kegiatan Pelatihan Teknis Substantif Bagi Umkm

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.340.500.000,- dengan realisasi anggarannya sebesar Rp.340.045.000,- dan capaian kinerja fisiknya sebesar 99,87%. Output kegiatan ini adalah pelatihan teknis substantif dan magang bagi 150 orang tenaga kerja peserta pelatihan sebanyak 6 angkatan. Outcome dari kegiatan ini adalah terlatihnya 150 orang.

19. Kegiatan Pencetakan 100 Ribu Wirausaha Baru

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.324.253.700,- dengan realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp.7.313.153.200,- (99,85%) dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output kegiatan ini adalah terlaksananya seleksi 2.000 calon wirausaha baru, terlaksananya pelatihan, magang dan pendampingan terhadap 2.000 wirausaha baru, terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan kelompok usaha wirausaha baru, terlaksananya gelar produk wirausaha baru oleh 1.000 peserta. Outcome kegiatan ini adalah terseleksinya 2.000 calon wirausaha baru, terlatihnya 2.000 wirausaha baru melalui pelatihan, magang dan pendampingan, terlaksananya monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan pencetakan kelompok wirausaha baru dan terselenggaranya gelar produk wirausaha baru oleh 1.000 peserta.

20. Clth Pemberdayaan Masyarakat Dukungan Culture : Peningkatan Kapasitas Sdm Wirausaha Kawasan Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.90.000.000,- dengan realisasi anggarannya sebesar dengan realisasi anggaran samapi akhir Desember Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.90.000.000,- dengan realisasi anggarannya sebesar dengan realisasi anggaran samapi akhir Desember

21. Pembentukan Wirausaha Baru

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.12.000.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.9.993.979.500,- (83,28%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Pencetakan 100.000 Wirausahawan Baru dan Outcome kegiatan adalah Peningkatan jumlah wirausaha baru.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Masih banyak KUMKM yang belum menggunakan sistem internet. (2) Masih banyak UKM yang belum melaporkan secara rutin

perkembangannya baik ke Kab/Kota maupun ke Provinsi. (3) Peserta Pelatihan dari OPD yang membidangi Koperasi dan UMKM Kabupaten/Kota terkadang tidak sesuai dengan usulan awal. (4) Pengelola Data di Kab/Kota sering terjadi mutasi. (5) Kelompok ada yang sudah tidak aktif, baik usaha maupun anggota

kelompoknya, mengalami bangkrut. (6) Jalur internet yang sering gangguan.

(7) Ketidak konsistenan peserta dalam mengikuti program pelatihan. (8) Masih

mengenai peningkatan pengembangan usaha. (9) Pengetahuan mengenai komunikasi usaha/ bisnis. (10) Perubahan alamat dan nomor kontak peserta menyulitkan saat

pemanggilan peserta. (11) Permodalan bagi peserta WUB ide bisnis (0 tahun). (12) Keinginan sendiri untuk mengembangkan usaha masih kurang.

2. Solusi

(1) Pengenalan pemanfaatan internet untuk meningkatkan pengumpulan informasi serta pengembangan pemasaran produk yang dihasilkan oleh KUMKM

(2) Pendampingan kepada KUMKM khususnya untuk KUMKM binaan dalam hal pelaporan perkembangan usahanya (3) Komitmen antara Kabupaten/Kota dengan provinsi mengenai jenis pelatihan yang memang dibutuhkan oleh KUMKM, salah satunya dengan menentukan CP/CL t-1

(4) Koordinasi dengan petugas pengolah data Kab/Kota secara intensif, serta memberikan informasi kepada petugas pengolah data untuk menginformasikan pekerjaan yang harus diselesaikan dan dilaporkan

(5) Melaksanakan koordinasi dengan petugas pendamping kelembagaan di Kab/Kota khususnya dalam melaksanakan pendataan kelompok /

koperasi yang aktif/tidak aktif (6) Memberikan fasilitasi peningkatan bandwith untuk pemanfaatan inetrnet yang optimal (7) Penyaringan peserta akan lebih selektif lagi terhadap peserta yang berpotensi dan memiliki potensi dan keinginan yang kuat untuk menjadi wirausaha.

(8) Harus sering dilakukan pertemuan baik dalam bentuk seminar maupun bisnis Gathering (9) Harus lebih ditingkatkan dalam hubungan kemitraan atau temu bisnis (10) Pada saat penyeleksian peserta, penyelenggara pelatihan akan lebih

tegas kepada peserta dalam pengisian database pendaftaran. (11) Intermediasi akses pembiayaan (12) Meningkatkan jiwa entertain saat dilakukan pendidikan dan pelatihan

wirausaha, dengan mempersiapkan modul pendidikan dan pelatihannya

4.11 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebagai berikut: Jumlah Penduduk 47.379.389 Jiwa; dan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) sebesar 1,43%. Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Penataan Administrasi Kependudukan

Program Penataan Administrasi Kependudukan dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat melalui 3 (tiga) kegiatan dan 1 kegiatan dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.2.016.843.750,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.726.242.017,- (85,59%). Outcome Program adalah Terlaksananya Tertib Administrasi Kependudukan.

a. Pelaksanaan Program :

1. Kegiatan Melaksanakan Penataan Administrasi Pencatatan Sipil

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum dengan alokasi sebesar Rp.236.193.750 dan realisasi anggaran sebesar Rp.217.575.363,- atau setara dengan 92.12%. Output kegiatan adalah 1 (satu) kali Rapat Sosialisasi Pelayanan Prima, Monitoring dan Evaluasi dan Pengembangan Wawasan ke Provinsi Jawa Timur dan Kota Malang, Outcome Tersampaikannya dan meningkatnya pemahaman tentang pelayanan prima bagi peserta.

2. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.397.575.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.385.290.204,- atau setara dengan 96,91%. Output kegiatan adalah 2 (dua) kali Rapat Koordinasi Sinkronisasi Database Kependudukan, Koordinasi dan Konsultasi dalam rangka Pengembangan Wawasan SIAK aparatur Provinsi dan Kab/Kota ke Provinsi Bali, Monitoring dan evaluasi serta konsolidasi Database kependudukan ke kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah menambah wawasan aparatur pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pengembangan SIAK.

3. Kegiatan Penataan Administrasi Kependudukan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar sebesar Rp.350.550.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.334.185.350,- atau setara dengan 95,33%. Output kegiatan adalah Workshop Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan, Pengadaan Profil Perkembangan Kependudukan Provinsi Jawa Barat Koordinasi dan Konsultasi data Administrasi Kependudukan Aparatur Provinsi dan Kab/Kota ke Provinsi Sulawesi Selatan Outcome kegiatan adalah terselenggaranya Workshop Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan, Tersedianya Profil Perkembangan Kependudukan Provinsi Jawa Barat, terselenggaranya Rapat Koordinasi Administrasi Kependudukan.

4. Pengendalian kependudukan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.789.191.100,- (76,43%). Output kegiatan adalah Pertemuan Tenaga Penggerak Desa (TPD) sebanyak 162 orang, Rapat Kerja Daerah Bangun Desa Berwawasan Kependudukan sebanyak 162 orang, Rapat Kerja Daerah Sekolah Siaga Kependudukan sebanyak 162 orang, Konsolidasi Keselamatan Ibu, Bayi baru Lahir sebanyak 100 orang, Rapat Kerja Daerah Pemanduan Program Kependudukan diikuti oleh 110 orang, Media KIE sebanyak 11.681 lembar. Outcome kegiatan adalah Terpadunya kebijakan pengendalian kependudukan dan KB di Jawa Barat dan Meningkatnya wawasan TPD tentang Program Kependudukan dan KB.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan terkendala dengan pemenuhan data lintas sektor dan data mobilitas penduduk (2) Alokasi anggaran pengadaan Buku Profil sangat terbatas sehingga kualitas pencetakan Buku Profil kurang maksimal dan belum tersedia dalam bentuk digital ( e-Book)

(3) Belum adanya Petugas khusus pencatatan pendaftaran penduduk di desa/kelurahan se Jawa Barat.

(4) Keterlambatan input data kedalam SIAK oleh pengelola administrasi kependudukan baik di desa/kelurahan maupun kecamatan. (5) Kurangnya sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan administrasi kependudukan. (6) Kurangnya kesadaran penduduk dalam melaporkan peristiwa penting kependudukan, berpengaruh kepada database kependudukan skala provinsi.

2. Solusi

(1) Mengusulkan kepada BKD Provinsi perihal permintaan aparatur PNS. (2) Menekan biaya pengadaan dengan mencetak Buku Profil dengn kualitas

yang standar (3) Merekomendasi kepada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Se- Jawa Barat untuk dilakukan pengusulan Petugas Registrasi di Desa/Kelurahan yang ditetapkan oleh Bupati/Walikota sesuai dengan UU No. 24 Tahun 2013.

(4) Melaksanakan koordinasi dengan Biro Pengelolaan Barang Daerah untuk pengadaan sarana dan prasarana administrasi kependudukan. (5) Melaksanakan sosialisasi yang inten kesemua elemen masyarakat oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat.

4.12 Urusan Ketenagakerjaan

Pencapaian indikator sasaran daerah Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Ketenagakerjaan adalah sebagai berikut : Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 60,65 persen; Tingkat Pengangguran terbuka 8,89 persen; Sampai dengan akhir tahun 2016 sebanyak 3.790 orang telah dilatih agar mampu bersaing di dalam pasar kerja atau berwirausaha; penyerapan tenaga kerja sebanyak 401.271 orang tenaga kerja dan Penciptaan Wirausaha Baru sebanyak 640 orang (disnakertrans). Dengan rincian program dan kegiatan sebagai berikut:

1) Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja dengan sasaran Meningkatnya Kualitas Tenaga Kerja Jawa Barat, memiliki indikator yaitu Perwujudan Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat melalui

16 (enam belas) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.15.124.767.700,- dan realisasi sebesar Rp.14.787.225.100,- atau setara dengan 97,77%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pelatihan Alih Profesi Bidang Jasa (Dampak Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.413.345.500,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.406.845.500,- atau setara dengan 98.43%. Output kegiatan adalah Pelatihan Alih Profesi Bidang Jasa sebanyak 140 orang/7 angkatan. Outcome kegiatan adalah Tersedianya Pencari kerja sesuai kebutuhan Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.

2. Kegiatan Pelatihan Berbasis Masyarakat Melalui Mobile Training Unit (MTU)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.886.927.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.880.144.000,- atau setara dengan 99.24%. dari anggaran. Output kegiatan adalah Pelatihan Berbasis Masyarakat Melalui Mobile Training Unit (MTU) sebanyak 360 orang. Outcome kegiatan adalah tersedianya kesempatan kerja di Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.886.927.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.880.144.000,- atau setara dengan 99.24%. dari anggaran. Output kegiatan adalah Pelatihan Berbasis Masyarakat Melalui Mobile Training Unit (MTU) sebanyak 360 orang. Outcome kegiatan adalah tersedianya kesempatan kerja di

3. Kegiatan Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.384.750.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.303.827.000,- atau setara dengan 78.97%. Output kegiatan adalah Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja sebanyak (LPK) sebanyak 21 LPK, Bimbingan Teknis Assesor Teknis Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) sebanyak 30 org/1 akt, dan Penyebaran Informasi Kelembagaan sebanyak 50 org/1 akt. Outcome kegiatan adalah tersedianya Lembaga Pendidikan Kerja (LPK) dan Tenaga Assesor Teknis Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja. yang terakreditasi dalam pelayanan peningkatan keterampilan dan keahlian serta terbentukya lembaga BKSP Provinsi Jawa Barat.

4. Kegiatan Uji Kompetensi Tenaga Kerja (UJK)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.1.367.004.500,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.1.356.608.000,- atau setara dengan 99,24%. Output kegiatan adalah Uji Kompetensi tenaga kerja sebanyak 520 orang/26 angkatan. Outcome kegiatan adalah Tersetifikasinya tenaga kerja Jawa Barat sesuai dengan kebutuhan pengguna.

5. Kegiatan Bimbingan Teknis Produktivitas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.783.759.500,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.762.222.750,- atau setara dengan 97.25%. Output kegiatan adalah terselenggaranya Bimtek Produktivitas Pengembangan Kewirausahaan sebanyak 100 orang 5 akt, Bimtek Training Need Analysis sebanyak 20 orang 1 Akt, Bimtek Produktivitas 5s sebanyak 20 orang 1 angkatan. Outcome kegiatan adalah tersedianya tenaga kerja yang produktif, mandiri, dan inovatif. Serta tercapaianya peningkatan, keterampilan, keahlian, kompeten dan produktivitas Tenaga Kerja.

6. Kegiatan Pemagangan Dalam Negeri Dan Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.995.890.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.987.810.550,- atau setara dengan 99.19%. Output kegiatan adalah Pemagangan Dalam negeri Berbasis Pengguna sebanyak 80 orang, Seleksi Pemagangan Ke Luar Negeri/Jepang sebanyak 600 orang. Outcome kegiatan adalah tersedianya tenaga kerja yang produktif, mandiri, dan inovatif. Serta tercapaianya peningkatan, keterampilan, keahlian, kompeten dan produktivitas Tenaga Kerja.

7. Kegiatan Bimbingan Teknis Metodologi Instruktur LPK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.168.675.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.144.895.000,- atau setara dengan 85,90%. Output kegiatan adalah Bimbingan Teknis Metodologi Instruktur LPK sebanyak 50 orang. Outcome kegiatan adalah tersedianya Lembaga Pendidikan Kerja (LPK) dan Tenaga Assesor Teknis Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja yang terakreditasi dalam pelayanan peningkatan keterampilan dan keahlian serta terbentukya lembaga BKSP Provinsi Jawa Barat.

8. Kegiatan DBHCHT Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan Kerja Masyarakat dilingkungan Industri Hasil Tembakau dan Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau di UPTD Disnakertrans Prov. Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.878.621.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.1.799.269.000,- atau setara dengan 95.78% dari anggaran. Output kegiatan adalah Pembinaan Kemampuan dan Keterampilan kerja Masyarakat dilingkungan Industri hasil Tembakau dan Daerah Penghasil bahan baku industri hasil Tembakau di UPTD Disnakertrans Provinsi Jawa Barat, Kejuruan Sepeda Motor 1 Paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Teknik Kendaraan ringan 1 Paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Instalasi Penerangan 1 Paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Las Industri 2 Paket sejumlah 32 Orang, Kejuruan Furniture 1 Paket sejumlah 16 Orang,

Kejuruan Menjahit 1 Paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Kerja Plat 2 Paket sejumlah 32 Orang, Kejuruan Audio Video 2 Paket sejumlah 32 Orang, Kejuruan Teknik Refrigerasi 1 Paket sejumlah 16 Orang. Outcome kegiatan adalah Tersedianya Tenaga Kerja Terampil dan terciptanya wirausaha yang produktif di sekitar desa penghasil tembakau.

9. Kegiatan Pelatihan Berbasis Kompetensi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.792.434.200,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.1.792.434.150,- atau setara dengan 100.00% dari anggaran. Output kegiatan adalah terlatihnya Peserta pelatihan Berbasis Kompetensi Kejuruan Kejuruan Las Industri 1 paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Las Fabrikasi 1 paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Tekhnik sepeda Motor 1 paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Tekhnik Kendaraan Ringan 1 paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Instakasi Tenaga 1 paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Otomatisasi Industri 1 paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Audio Video 1 paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Sekretaris 1 paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Networking 1 paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Mesin Produksi 1 paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan CNC 1 paket sejumlah 16 Orang, kejuruan Menjahit 1 paket sejumlah 16 Orang, Kejuruan Forniture 1 paket sejumlah 16 Orang. Outcome kegiatan adalah Tersedianya Tenaga Kerja yang terampil dan kompeten serta tersalurkannya alumni pelatihan berbasis kompetensi di perusahaan dan terbentuknya usaha mandiri yang produktif, inovatif dan kompetitif.

10. Kegiatan Pelatihan Bagi Purna TKI

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.853.407.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.811.787.800,- atau setara dengan 95.12% dari anggaran. Output kegiatan adalah Pelatihan Purna TKI sebanyak 120 orang. Outcome kegiatan adalah Terlatihnya purna TKI dan peningkatan keterampilan yang berwawasan Wirausaha. Outcome kegiatan adalah Terlatihnya purna TKI dan peningkatan keterampilan yang berwawasan Wirausaha.

11. Kegiatan Workshop Jawa Barat Mengembara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.267.450.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.267.400.000,- atau setara dengan 99.98% dari anggaran. Output kegiatan adalah Workshop Jawa Barat Mengembara sebanyak 510 org. Outcome kegiatan adalah Informasi peluang bekerja ke luar Jawa Barat kepada Masyarakat pencari kerja.

12. Kegiatan Pelatihan Calon Tenaga Kerja Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.2.397.332.500,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.2.381.814.450,- atau setara dengan 99.35% dari anggaran. Output kegiatan adalah Terlatihnya calon tenaga kerja ke Luar Negeri sebanyak 260 orang. Outcome kegiatan adalah tersalurkannya tenaga kerja ke luar negeri serta mengurangi pengangguran di Jawa Barat.

13. Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Melalui Mobile Training Unit (MTU)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.577.625.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.577.377.500,- atau setara dengan 99.96%. Output kegiatan adalah Pelatihan Kewirausahaan Melalui Mobile Training Unit (MTU) sebanyak 90 orang. Outcome kegiatan adalah Meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat Jawa Barat di bidang Wirausaha.

14. Kegiatan Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Arah Minat Usaha

Mandiri Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.813.190.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.813.110.000,- atau setara dengan 99.99%. Output kegiatan adalah Pelatihan Kewirausahaan Berbasis Arah Minat Usaha Mandiri sebanyak 160 orang. Outcome kegiatan adalah Meningkatkan kemampuan dan ketreampilan masyarakat Jawa Barat di bidang Wirausaha.

15. Kegiatan Peningkatan Kualitas Sertifikasi Profesi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.410.856.500,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.369.174.400,- atau setara dengan 89.85%. Output kegiatan Sosialisasi sebanyak 40 orang 2 angkatan, Pembentukan LSP sebanyak 20 orang 1 angkatan, Asesor Kompetisi sebanyak 20 orang 1 angkatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi tenaga kerja Jawa Baratpengguna.

16. Kegiatan DBHCHT Pelatihan Penguatan Ekonomi Masyarakat Di Lingkungan Industri Hasil Tembakau Melalui Perluasan Kesempatan Usaha Mandiri Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.132.505.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.1.132.838.000,- atau setara dengan 99.94% dari anggaran. Output kegiatan adalah Terlatihnya masyarakat di lingkungan industri hasil tembakau di bidang wirausaha mandiri sebanyak 10 kegiatan (200 Orang) melalui pelatihan penguatan ekonomi masyarakat. Outcome kegiatan adalah Tersedianya Tenaga Kerja Terampil dan terciptanya wirausaha yang produktif di sekitar desa penghasil tembakau.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan :

(1) Rendahnya tingkat pendidikan formal mayoritas angkatan kerja di Jawa Barat sehingga berpengaruh pada produktivitas dan nilai tambah pekerja.

(2) TKI yang telah selesai masa kontrak kerjanya dan kembali ke daerah asal sering kehilangan sumber pendapatan karena tidak mampu mengelola keuangan dengan baik.

2. Solusi :

(1) Upaya yang dilaksanakan, secara langsung oleh Dinas adalah melalui pelatihan Mobile Training Unit (MTU) dan pelatihan berbasis

kompetensi, serta secara tidak langsung berupa upgrading pengelolaan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) melalui bimbingan teknis kepada Akreditur dan akreditasi LPK itu sendiri.

(2) TKI yang telah selesai masa kontrak kerjanya dan kembali ke daerah asal atau purna TKI sering kehilangan sumber pendapatan karena tidak mampu mengelola keuangan dengan baik. dengan kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi purna TKI, setiap peserta dibekali pengetahuan memanfaatkan peluang berwirausaha agar mampu mandiri secara finansial.

2) Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan dengan sasaran Meningkatnya Perlindungan Ketenagakerjaan memiliki indikator berupa Persentase penyelesaian kasus hubungan industrial dan Presentase kepesertaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dan Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah melalui 15 (lima belas) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.3.567.295.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.469.997.800,- atau 97,27%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pemilihan Pekerja Teladan Tingkat Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.90.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.49.980.000,- atau 99,96% Output kegiatan adalah terpilihnya 5 pekerja teladan, 3 perusahaan besar, 3 perusahaan menengah / kecil terbaik yang mempekerjakan tenaga kerja perempuan Outcome kegiatan adalah meningkatnya motivasi di lingkungan kerja atas kerja dalam bekerja, hak-hak normative pekerja perempuan dilaksanakan oleh perusahaan.

2. Kegiatan Penyelenggaraan Kegiatan Dewan Pengupahan Provinsi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.555.687.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.553.648.300,- atau setara dengan 99.63% dari anggaran. Output kegiatan adalah Rapat dewan pengupahan Prov Jawa Barat sebanyak 10 kali, Rapat Komisi Depeprov sebanyak 2 kali, workshop Pengupahan sebanyak 1 kali, Pembinaan Pengupahan sebanyak 1 paket, Kunjungan

Kerja Pengupahan sebanyak 1 paket, Mediasi Pengupahan sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan adalah Pemahaman Dewan Pengupahan unsur pekerja dan pengusaha untuk menciptakan pengupahan yang diterima semua pihak.

3. Kegiatan Komunikasi dan Koordinasi Pengupahan se Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.513.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.509.169.700,- atau setara dengan 99.25% dari anggaran. Output kegiatan adalah Lokakarya pengupahan sebanyak 1 Kali, Rapat koordinasi Rapat Pengupahan sebanyak 1wilayah. Outcome kegiatan adalah Peningkatan Informasi dan Koordinasi dalam rangka penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota tepat waktu.

4. Kegiatan Koordinasi dan Monitoring Bidang Jamsoskes Tenaga Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.128.250.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.126.715.000,- atau setara dengan 98.80% dari anggaran. Output kegiatan adalah Koordinasi dan Monitoring Bidang Jamsoskes Tenaga Kerja di 27 Kab/Kota. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kesejahteraan Tenaga Kerja, Iklim Invenstasi dan situasi Hubungan Industrial yang kondusif.

5. Kegiatan Monitoring Penangguhan Pelaksanaan UMK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.213.750.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.210.485.000,- atau setara dengan 98.47% dari anggaran. Output kegiatan adalah Monitoring Penangguhan Pelaksanaan UMK 100 Perusahaan. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kesejahteraan Tenaga Kerja, Iklim Invenstasi dan situasi Hubungan Industrial yang kondusif.

6. Kegiatan

Penyelenggaraan Fasilitasi dan Kesejahreraan Tenaga Kerja

Sosialisasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.213.750.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.213.115.000,- atau setara dengan 99.70% dari anggaran. Output kegiatan adalah Sosialisasi Penyelenggaraan Fasilitasi dan Kesejahteraan Tenaga Kerja sebanyak 1 Kali. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kesejahteraan Tenaga Kerja, Iklim Invenstasi dan situasi Hubungan Industrial yang harmonis.

7. Kegiatan Pembinaan, Pemeriksaan Dan Pengujian Norma Ketenagakerjaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.290.728.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.289.553.000,- atau setara dengan 99.60% dari anggaran. Output kegiatan adalah Supervisi/ Pemeriksaan Norma Kerja sebanyak 75 perusahaan, Audit Zero Accident sebanyak 25 perusahaan, Monitoring dan Evaluasi Pekerja Anak sebanyak 6 Kab./Kota. Outcome kegiatan adalah Terciptanya kondisi kerja yang produktif, harmonis dan berkeadilan di tempat bekerja.

8. Kegiatan

Informasi Pengawasan Ketenagakerjaan

Penyebarluasan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.381.800.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.381.349.000,- atau setara dengan 99.88% dari anggaran. Output kegiatan adalah Bimtek K3 Penanggulangan Kebakaran 30 perusahaan, Peningkatan Fungsi P2K3 sebanyak 30 perusahaan, Bakti Sosial dalam rangka bulan K3 sebanyak 200 orang, Upacara Pencanangan Bulan K3 sebanyak 200 orang, Sosialisasi PP No.4 Tahun 2015 sebanyak 30 orang. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap Gerakan Efektif membudayakan K3 di sekitar lingkungan perusahaan.

9. Kegiatan Pengembangan Sistem Pengawasan Ketenagakerjaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.383.470.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.372.565.000,- atau setara dengan 97,16% dari anggaran. Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi Daerah Pengawasan Ketenagakerjaan sebanyak 160 orang. Outcome kegiatan adalah Terciptanya kondisi kerja yang produtif, harmonis dan berkeadilan di tempat bekerja.

10. Kegiatan Bimtek Tatacara Pembuatan PP PKB Bagi Pekerja Dan Pengusaha

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.106.875.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.106.355.000,- atau setara dengan 99.51% dari anggaran. Output kegiatan adalah Sosialisasi Tata Cara Pembuatan PP PKB Bagi Pekerja, Pengusaha dan Pemerintah sebanyak 1 Kali. Outcome kegiatan adalah Terciptanya Hubungan Industrial yang harmonis antara Pekerja dan Pengusaha.

11. Kegiatan Rapat LKS Tripartit Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.102.600.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.46,800,000,- atau setara dengan 45.61% dari anggaran. Output kegiatan adalah Rapat LKS Tripartit Provinsi Jawa Barat sebanyak 6 Kali, Rapat Badan Pekerja sebanyak 12 kali. Outcome kegiatan adalah Menigkatnya pemahaman pekerja, pengusaha tentang ketenagakerjaan untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis serta berkurangnya perselisihan antara pekerja dengan pengusaha.

12. Kegiatan Rapat Koordinasi LKS Tripartit Provinsi Jawa Barat Dan Kabupaten/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.198.360.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.197.252.000,- atau setara dengan 99.44% dari anggaran. Output Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.198.360.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.197.252.000,- atau setara dengan 99.44% dari anggaran. Output

13. Kegiatan Peningkatan Manajemen Organisasi Dan Negosiasi Serikat Pekerja Serikat Buruh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.106.875.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.92.860.000,- atau setara dengan 86.89% dari anggaran. Output kegiatan adalah Peningkatan Manajemen Organisasi dan Negosiasi SP/SB sebanyak 1 Kali. Outcome kegiatan adalah Menigkatnya pemahaman pekerja, pengusaha tentang ketenagakerjaan untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis serta berkurangnya perselisihan antara pekerja dengan pengusaha.

14. Kegiatan Penyuluhan Pembentukan LKS Bipartit

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.82,080,000 dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.81,870,000 atau setara dengan 99.74% dari anggaran. Output kegiatan adalah Penyuluhan Pembentukan LKS Bipartit sebanyak 60 Perusahaan. Outcome kegiatan adalah Menigkatnya pemahaman pekerja, pengusaha tentang ketenagak erjaan untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis serta berkurangnya perselisihan antara pekerja dengan pengusaha.

15. Kegiatan Pembinaan Dan Penyajian Data Penyelesaian Perselisihan Ketenagakerjaan Di Provinsi Dan Kabupaten/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.200.070.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp. 199.555.000,- atau setara dengan 99.74% dari anggaran. Output kegiatan adalah

Penyajian Data Penyelesaian Perselisihan Ketenagakerjaan di Provinsi dan Kabupaten Kota sebanyak 1 kegiatan.

Outcome kegiatan adalah adalah Meningkatnya pemahaman pekerja, pengusaha tentang ketenagakerjaan untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis serta berkurangnya perselisihan antara pekerja dengan pengusaha.

b. Permasalahan

(1) Dalam upaya pengembangan lembaga ketenagakerjaan masih belum optimalnya mekanisme kerja kelembagaan ketenagakerjaan yaitu Tripartit, Dewan Pengupahan dan Serikat Pekerja/Buruh.

(2) Perlindungan terhadap tenaga kerja melalui penetapan upah minimum masih terkendala, karena tidak tepatnya penyampaian rekomendasi mengenai usulan penetapan upah minimum Kabupaten/kota.

(3) Belum optimalnya pengawasan terhadap Perusahaan, Masih kurangnya Tenaga Pejabat Fungsional Pengawas Ketenaga Kerjaan dan masih ada kabupaten/kota belum melaksanakan pemilihan pekerja teladan dan penilaian perusahaan terbaik mempekerjakan tenaga kerja perempuan, hal

ini perlu mendapat perhatian kabupaten/kota mengingat kegiatan dilaksanakan merupakan program Pemerintah Pusat (Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak).

(4) Belum seluruh kabupaten/kota melaksanakan Pemilihan Pekerja Teladan dan penilaian perusahaan yang memperkejakan tenaga perempuan.

c. Solusi

(1) Perbaikan kondisi lembaga ketenagakerjaan Kegiatan ini dilaksanakan oleh adalah melalui pembinaan terhadap lembaga ketenagakerjaan serta penciptaan hubungan harmonis di antara kelembagaan ketenagakerjaan;

(2) Telah terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor: 9 Tahun 2013 Tentang Pedoman Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja

Indonesia Asal Jawa Barat; (3) Difasilitasi pejabat fungsional pengawas Ketenagakerjaan yang ada menyampaikan Surat Gubernur Jawa Barat kepada Bupati/Walikota tentang perlunya pelaksanaan kegiatan pemilihan pekerja teladan dan penilaian perusahaan terbaik mempekerjakan tenaga kerja perempuan.

(4) Koordinasi dan sosialisasi kepada kabupaten/kota untuk memahami maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan tersebut.

3) Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Program Peningkatan Kesempatan Kerja dengan sasaran membuka 2 (dua) Juta Kesempatan Kerja dan Menciptakan Lapangan Kerja Bagi Masyarakat Berkebutuhan Khusus (disabilitas) memiliki indikator sasaran program berupa Jumlah Penyerapan

2 juta kesempatan kerja melalui sektor primer, sekunder dan Tersier serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat berkebutuhan khusus (disabilitas). Program ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat melalui 18 (delapan belas) kegiatan dan 1 (satu) kegiatan oleh Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.7.500.085.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.7.339.185.050,- atau 97,85%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Penciptaan Wirausahaan Baru Sektor Esdm

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.2.000.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.1.899.648.000,- atau setara dengan 94,98% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Pendataan Calon WIrausaha Baru Sektor ESDM di Jawa Barat, Seleksi Calon WIrausaha Baru Sektor ESDM di Jawa Barat, Pelatihan Calon Wirausaha Baru Sektor ESDM di Jawa Barat, Pemagangan Wirausaha Baru Sektor ESDM di Jawa Barat, Pendampingan WIrausaha Baru Sektor ESDM di Jawa Barat, Terlaksananya evaluasi dan monitoring kepada Wirausaha Baru Sektor ESDM di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia terdidik dalam menggerakan perekonomian dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi di sektor ESDM.

2. Kegiatan Pembekalan dan Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.300.450.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.300.450.000,- atau setara dengan 100,-% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Pembekalan Dan Penempatan/Pemberdayaan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas sebanyak 70 orang. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya keterampilan/ Skill dan pemahaman tentang etos kerja dan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.300.450.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.300.450.000,- atau setara dengan 100,-% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Pembekalan Dan Penempatan/Pemberdayaan Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas sebanyak 70 orang. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya keterampilan/ Skill dan pemahaman tentang etos kerja dan

3. Kegiatan Pembekalan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Lokal (AKL)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.504.619.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.504.619.000,- atau setara dengan 100.00% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Pembekalan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Lokal (AKL) sebanyak 150 orang Outcome kegiatan adalah Mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

4. Kegiatan Pengendalian dan Monitoring Terhadap Pengguna Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang (TKWNAP) di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.173.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.172.620.000,- atau setara dengan 99.78% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Pemberdayaan/optimalisasi terhadap

Tenaga Kerja Indonesia (Pendamping) pasca berakhirnya jabatan TKA. Optimalisasi Pembayaran Retribusi Perpanjangan IMTA TKA yang bekerja di lintas kab/Kota di Jawa Barat 560 Perusahaan. Outcome kegiatan adalah Termonitornya Tenaga Kerja Warga Negara Asing di Jawa Barat.

5. Kegiatan Jejaring Kesempatan Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Antar Kerja Daerah (AKAD)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.180.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.153.169.000,- atau setara dengan 85.09% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Optimalisasi dan Promosi Penempatan Tenaga Kerja AKAD dan Potensi Tenaga Kerja Asal Jawa Barat ke Luar Daerah sebanyak 3 Provinsi. Outcome kegiatan adalah Optimalisasi penempatan tenaga kerja dan mengurangi jumlah kasus Tenaga Kerja asal Jawa Barat melalui mekanisme Antar Kerja Antar Daerah (AKAD).

6. Kegiatan Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya Produktif Peternakan Dan Perikanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.18.616.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp. 18.616.000,- atau setara dengan 100.00% dari anggaran kegiatan Output kegiatan adalah Monitoring kegiatan padat karya produktif peternakan dan perikanan sebanyak 1 kegiatan Outcome kegiatan adalah Penyerapan tenaga kerja secara temporer dan terbentuknya wirausaha baru melalui kegiatan padat karya produktif di bidang peternakan dan perikanan.

7. Kegiatan Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya Infrastruktur Pengerasan Jalan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.630.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp 629.955.000,- atau setara dengan 99.99% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya Infrastruktur Pengerasan Jalan kepada 385 orang tenaga kerja penganggur dan setengah penganggur. Outcome kegiatan adalah Terserapnya tenaga kerja secara temporer pada kegiatan perluasan lapangan kerja melalui padat karya infrastruktur pengerasan jalan.

8. Kegiatan Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya Pemberdayaan Lingkungan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.900.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp. 898.075.000,- atau setara dengan 99.79% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Perluasan Lapangan Kerja Melalui Padat Karya Pemberdayaan Lingkungan di 1.000 orang di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terserapnya tenaga kerja secara temporer pada kegiatan perluasan lapangan kerja melalui padat karya pemberdayaan lingkungan.

9. Kegiatan Pendataan Perluasan Kesempatan Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.564.000.000,- dan realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.564.000.000,- dan realisasi

10. Kegiatan Penyuluhan Dan Bimbingan Jabatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.252.185.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.251.135.000,- atau setara dengan 99.58% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Terlaksananya Penyuluhan dan Bimbingan Jabatan sebanyak 25 kali kegiatan. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pengetahuan wawasan tentang tatacara melamar kerja, wawancara, bagaimana hubungan kerja yang baik pada saat bekerja di perusahaan, meningkatkan kepercayaan diri dalam mengarahkan minat dan bakat dalam bekerja.

11. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengurus Bursa Kerja Khusus (BKK)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.148.855.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.148.855.000,- atau setara dengan 100.00% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Bimbingan Teknis Pengurus Bursa Kerja Khusus (BKK) sebanyak 20 orang. Outcome kegiatan adalah Mengurangi angka pengangguran dan Terinformasikannya alumni sekolah menengah kejuruan sesuai keahliannya.

12. Kegiatan Pendataan Informasi Pasar Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.85.500.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.85.500.000,- atau setara dengan 100.00% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah pendataan Informasi Pasar Kerja di 12 kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pelayanan informasi kesempatan kerja terhadap pencari kerja.

13. Kegiatan Layanan Antar Kerja Dan Konseling

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.65,000,000 dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.65,000,000 atau setara dengan 100% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Layanan Antar Kerja Dan Konseling sebanyak 36 kali. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya interaksi penempatan tenaga kerja antar pencari kerja dan penggunan tenaga kerja serta terjadinya penempatan tenaga kerja di perusahaan.

14. Kegiatan Bursa Kerja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.364.360.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.364.350.000,- atau setara dengan 100.00% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Bursa Kerja sebanyak 2 kali. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya penyampaian informasi pasar kerja secara efekti kepada pencari kerja.

15. Kegiatan Penyebaran Informasi Pencegahan TKI Non Prosedural

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.128.250.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp. 128.192.000,- atau setara dengan 99.95% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Penyebaran Informasi Melalui Mobil Penyuluhan TKI di 4 Kab./Kota, melalui televisi di 2 kali, melalui radio 4 kali dan melalui koran

4 kali. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pemahaman seluruh Masyarakat Jawa Barat atas Tatacara Prosedur Penempatan dan Perlindungan TKI.

16. Kegiatan Pembinaan PPTKIS dan Fasilitasi Penyelenggaraan Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.127.750.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp. 125.500.000,- atau setara dengan 98.24% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) sebanyak 150 orang, Pembinaan PPTKIS sebanyak 200 orang, Peningkatan Kapasitas Intruktur

PPTKIS sebanyak 30 orang. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pelayanan terhadap Purna TKI.

17. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Satuan Tugas Pelayanan TKI Terpadu

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.360.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp. 336.919.000,- atau setara dengan 93.59% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah optimalisasi Satuan Tugas Pelayanan TKI Terpadu. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya koordinasi terhadap lembaga lembaga terkait dalam menangani kasus TKI.

18. Kegiatan Diseminasi Informasi Penempatan dan Perlindungan TKI Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.427.500.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.425.263.000,- atau setara dengan 99.48% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Diseminasi Informasi Penempatan Dan Perlindungan TKI Jawa Barat sebanyak 900 CTKI, SMS Gate Way sebanyak 5.000. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pelayanan terhadap calon TKI, keluarga CTKI, aparat di negara penempatan dan masyarakat lainnya asal Jawa Barat.

19. Kegiatan Monitoring,Evaluasi dan Koordinasi Pelaksanaan Pelayanan TKI

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.270.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.268.619.050,- atau setara dengan 99.49% dari anggaran kegiatan Output kegiatan adalah Monitoring, Evaluasi Dan Koordinasi Pelaksanaan Pelayanan TKI sebanyak

3 kali. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pelayanan terhadap TKI asal Jawa Barat.

b. Permasalahan

(1) Tingginya tingkat pertumbuhan angkatan kerja baru dan arus migrasi masuk sehingga mengakibatkan tidak semua pencari kerja memperoleh pekerjaan.

c. Solusi

(1) Memperluas akses informasi pasar kerja, baik kepada penyedia kerja maupun pencari kerja. Selain itu sebagai upaya pemenuhan hak penyandang disablitas, Disnakertrans juga melaksanakan pelatihan bagi tenaga kerja penyandang cacat agar mampu bekerja dengan toleransi

kecacatan tertentu.

4.13 Urusan Ketahanan Pangan

Pembangunan urusan bidang ketahanan pangan melalui kebijakan peningkatan ketersediaan, penguatan cadangan, distribusi, akses, dan penganekaragaman pangan, serta keamanan konsumsi pangan masyarakat dan penanganan daerah rawan pangan. Keberhasilan tersebut ditunjukan dengan capaian Skor Pola Pangan Harapan, Jumlah Cadangan Pangan Pemerintah, Ketersediaan Informasi harga dan akses pangan, Konsumsi Beras perkapita, Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan, dan Menurunnya Desa Rawan Pangan.

Keberhasilan indikator Skor Pola Harapan Pangan pada tahun 2016 sebesar 81,0 poin dari target 78,0 poin dan Pencapaian kinerja tersebut dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut :

1) Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Program Peningkatan Ketahanan Pangan pencapaian indikator kinerja program pada tahun 2016 yaitu Jumlah cadangan pangan pemerintah 198,5 ton, ketersediaan Informasi, harga dan akses pangan 124,94%, konsumsi beras perkapita 86,94 kg/kapita/tahun, Pengawasan dan pembinaan keamanan pangan 98,50 %, Menurunnya Desa Rawan Pangan 593 desa. Alokasi anggaran sebesar Rp.34.349.082.100,- realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan september 2016 sebesar Rp.32.634.336.607,- atau sama dengan 95,01% dengan 10 kegiatan oleh Badan Ketahanan Pangan Daerah dan 2 kegiatan oleh Dinas Perikanan Dan Kelautan.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan RTM Opd Penguatan Ketersediaan Dan Cadangan Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.3.600.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.463.967.029,- atau 96,22 %. Output kegiatan adalah Pertemuan evaluasi Cadangan Pangan Masyarakat (LPM) sebanyak 55 orang, Pertemuan evaluasi Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) sebanyak

55 orang, Pertemuan Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM) sebanyak

20 orang, Temu Teknis Ketahanan Pangan se-Jawa Barat sebanyak 500 orang, Bimbingan Teknis Pengembangan Cadangan Pangan Masyarakat sebanyak 400 orang, Pertemuan sosialisasi cadangan pangan pemerintah desa sebanyak 54 orang, Pertemuan sekolah lapang pengembangan cadangan pangan masyarakat sebanyak 200 orang, Rapat pertemuan identifikasi calon penerima cadangan pangan pemerintah desa sebanyak 20 orang. Outcome kegiatan adalah Capaian Skor Pola Pangan Harapan 20 orang, Temu Teknis Ketahanan Pangan se-Jawa Barat sebanyak 500 orang, Bimbingan Teknis Pengembangan Cadangan Pangan Masyarakat sebanyak 400 orang, Pertemuan sosialisasi cadangan pangan pemerintah desa sebanyak 54 orang, Pertemuan sekolah lapang pengembangan cadangan pangan masyarakat sebanyak 200 orang, Rapat pertemuan identifikasi calon penerima cadangan pangan pemerintah desa sebanyak 20 orang. Outcome kegiatan adalah Capaian Skor Pola Pangan Harapan

2. Kegiatan RTM Opd Penanggulangan Potensi Kerawanan Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.2.643.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.2.479.660.675,- atau 93,80 %. Output kegiatan adalah Pertemuan bimtek piloting tahun 2016 sebanyak 60 orang, Sosialisasi piloting tahun 2016 sebanyak 110 orang, Evaluasi piloting tahun 2016 sebanyak 60 orang, Pertemuan investigasi hasil analisis SKPG Kab./Kota sebanyak 30 orang, Pertemuan evaluasi desa mandiri pangan sebanyak 60 orang, Bimtek persiapan kawasan mandiri pangan sebanyak 90 orang, Pendampingan desa mandiri pangan sebanyak 60 orang, Pendampingan piloting sebanyak 66 orang, Intervensi PDRP sebanyak 12 desa, Penyusunan FSVA sebanyak 30 orang, Pertemuan SKPG Provinsi dan Kab./Kota sebanyak 58 orang, Analisis Kerawanan Pangan sebanyak 15 buku. Outcome kegiatan adalah Jumlah intervensi tingkat situasi pangan dan gizi sebanyak 12 desa di 12 Kabupaten, dan Jumlah intervensi keluarga miskin yang diberdayakan melalui piloting pemanfaatan lahan pekarangan sebanyak 12 desa.

3. Kegiatan RTM Opd Penguatan Dan Pengembangan Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.260.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.120.802.450,- atau 88,95%. Output kegiatan adalah : Bimtek LDPM sebanyak 1 kali, Workshop Manajemen Bisnis Perberasa sebanyak 1 kali, FGD Pola Pergudangan dan Logistik sebanyak 2 kali, FGD Pola distribusi pangan yang efektif dan efisien sebanyak 2 kali, Pertemuan koordinasi distribusi terpadu hulu-hilir komoditas pangan sebanyak 2 kali, Piloting usaha cabe merah di Banyuresmi sebanyak 2 kali, Temu usaha integrasi LDPM kedalam sistem resi gudang sebanyak 1 kali, Sistem informasi pasokan bahan pangan di pasar induk sebanyak 1 kali, Pembinaan, monitoring serta evaluasi LDPM sebanyak 18 Kab./Kota, Pengadaan alat tes kadar air komoditi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.260.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.120.802.450,- atau 88,95%. Output kegiatan adalah : Bimtek LDPM sebanyak 1 kali, Workshop Manajemen Bisnis Perberasa sebanyak 1 kali, FGD Pola Pergudangan dan Logistik sebanyak 2 kali, FGD Pola distribusi pangan yang efektif dan efisien sebanyak 2 kali, Pertemuan koordinasi distribusi terpadu hulu-hilir komoditas pangan sebanyak 2 kali, Piloting usaha cabe merah di Banyuresmi sebanyak 2 kali, Temu usaha integrasi LDPM kedalam sistem resi gudang sebanyak 1 kali, Sistem informasi pasokan bahan pangan di pasar induk sebanyak 1 kali, Pembinaan, monitoring serta evaluasi LDPM sebanyak 18 Kab./Kota, Pengadaan alat tes kadar air komoditi

4. Kegiatan RTM OPD Penguatan dan Pengembangan Lembaga Akses Pangan Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.460.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.258.421.980,- atau 56,18%. Output kegiatan adalah Bimbingan Teknis LAPM sebanyak 1 kali, Pertemuan penguatan kelembagaan akses pangan sebanyak 1 kali, Pertemuan pembinaan dan monitoring LAPM sebanyak 1 kali, Lokakarya penguatan LAPM sebanyak 1 kali, Pertemuan teknis LAPM sebanyak 1 kali, Evaluasi LAPM sebanyak 1 kali, Piloting penumbuhan LAPM sebanyak 1 kali Outcome kegiatan adalah Jumlah kegiatan penguatan dan pengembangan Lembaga Akses Pangan Masyarakat sebanyak 6 kegiatan.

5. Kegiatan RTM OPD Pemantauan Harga dan Pasokan Harga Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.485.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.472.523.420,- atau 97,43 %. Output kegiatan adalah Rapat persiapan kegiatan pemantauan harga pangan sebanyak 1 kali, Perkembangan harga pangan di Jawa Barat di 27 Kab./Kota, Rapat koordinasi Menjelang HBKN Tk. Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 kali, Rapat pertemuan petugas pemantauan harga dan pasokan pangan sebanyak 1 kali, Apresiasi panel Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.485.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.472.523.420,- atau 97,43 %. Output kegiatan adalah Rapat persiapan kegiatan pemantauan harga pangan sebanyak 1 kali, Perkembangan harga pangan di Jawa Barat di 27 Kab./Kota, Rapat koordinasi Menjelang HBKN Tk. Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 kali, Rapat pertemuan petugas pemantauan harga dan pasokan pangan sebanyak 1 kali, Apresiasi panel

6. Kegiatan Rtm Opd Pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari Di Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.275.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.273.353.111,- atau 99.40%. Output kegiatan adalah Sosialisasi pengembangan KRPL sebanyak 50 orang, Bimtek Pengembangan KRPL sebanyak 50 orang, Evaluasi pengembangan KRPL sebanyak 50 orang, Outcome kegiatan adalah Jumlah peserta pengembangan KRPL sebanyak

50 orang, dan Jumlah peserta Bimtek Pengembangan KRPL sebanyak 50 orang.

7. Kegiatan Rtm Opd Peningkatan Pangan ekaragaman Konsumsi Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.2.989.250.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.2.718.723.408,- atau 90.95%. Output kegiatan adalah One day no rice sebanyak 10 bulan, Gerakan pangan lokal sebanyak 1 kali, Gerakan pangan lokal di 4 Wilayah, Sosialisasi P2KP anak sekolah di 4 Wilayah, Pembuatan dan pemeliharaan model kawasan rumah pangan lestri (KRPL) lingkup BKP sebanyak 10 bulan, Model pengembangan pangan pokok lokal sebanyak 2 kali, Bimtek menu B2SA berbasis pangan lokal sebanyak 1 kali, Promosi peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan Jawa Barat sebanyak 1 kegiatan, Bimtek analisis konsumsi pangan sebanyak 1 kali, Lomba cipta menu tingkat provinsi sebanyak 27 Kab./Kota, Evaluasi P2KP sebanyak 1 kegiatan, Kajian pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pangan lokal sebanyak 1 dokumen, Pengembangan wawasan P2KP sebanyak 1 kegiatan, Pembinaan dan penandatanganan MoU KRPL APBN tahun 2016 sebanyak 1 kegiatan, Sosialisasi dan pelatihan pangan lokal di DAS Citarum sebanyak 11 kecamatan. Outcome kegiatan adalah Persentase tingkat konsumsi pangan sebesar 106.81% yang terdiri dari konsumsi energy target sebesar 2050 kkal/kapita/hari pada tahun 2016 realisasinya sebesar 2165 Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.2.989.250.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.2.718.723.408,- atau 90.95%. Output kegiatan adalah One day no rice sebanyak 10 bulan, Gerakan pangan lokal sebanyak 1 kali, Gerakan pangan lokal di 4 Wilayah, Sosialisasi P2KP anak sekolah di 4 Wilayah, Pembuatan dan pemeliharaan model kawasan rumah pangan lestri (KRPL) lingkup BKP sebanyak 10 bulan, Model pengembangan pangan pokok lokal sebanyak 2 kali, Bimtek menu B2SA berbasis pangan lokal sebanyak 1 kali, Promosi peningkatan penganekaragaman konsumsi pangan Jawa Barat sebanyak 1 kegiatan, Bimtek analisis konsumsi pangan sebanyak 1 kali, Lomba cipta menu tingkat provinsi sebanyak 27 Kab./Kota, Evaluasi P2KP sebanyak 1 kegiatan, Kajian pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pangan lokal sebanyak 1 dokumen, Pengembangan wawasan P2KP sebanyak 1 kegiatan, Pembinaan dan penandatanganan MoU KRPL APBN tahun 2016 sebanyak 1 kegiatan, Sosialisasi dan pelatihan pangan lokal di DAS Citarum sebanyak 11 kecamatan. Outcome kegiatan adalah Persentase tingkat konsumsi pangan sebesar 106.81% yang terdiri dari konsumsi energy target sebesar 2050 kkal/kapita/hari pada tahun 2016 realisasinya sebesar 2165

8. Kegiatan Rtm Opd Pengawasan Keamanan Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.2.995.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.2.638.648.447,- atau 88,10%. Output kegiatan adalah Sertifikat Prima sebanyak 200 prima 3 dan 20 prima 2, Surveilan sebanyak 35 produk, Pengawasan keamanan pangan segar sebanyak 27 kab./kota, Expo produk prima 3 Jawa Barat sebanyak 383 pelaku, Mengikuti batam expo sebanyak

1 keg, Mengikuti festival bunga dan buah nusantara sebanyak 1 keg, Mengikuti pameran bulan mutu sebanyak 1 keg, Mengikuti gelar pangan nusantara sebanyak 1 kali, Mengikuti hari pangan sedunia sebanyak 1 kali, Perjalanan dinas dalam rangka mengikuti agenda nasional sebanyak 1 keg, Pengadaan rapid test kit formalin dan pestisida sebanyak 27 kab./kota, Sosialisasi prima 3 di 4 wilayah, Sosialisasi keamanan pangan bagi anak sekolah (di 4 wilayah), Temu pelaku usaha sebanyak 135 orang, Pelatihan petugas pengambil contoh PPC) sebanyak 200 pelaku, Pelatihan inspektor keamanan pangan sebanyak 27 Kab./Kota, Peningkatan wawasan SDM Tim OKKP-D sebanyak 10 aparatur, Kajian manfaat sertifikat prima untuk meningkatkan sayuran bernilai tinggi sebanyak 1 buku, Kajian dampak sertifikat prima terhadap kesejahteraan petani sebanyak 1 buku. Outcome kegiatan adalah Jumlah komditi yang mendapat Sertifikat Prima sebanyak 197 prima 3 dan 20 prima 2 dari jumlah komiditi yang diuji laboratorium sebanyak 200 sampel.

9. Kegiatan RTM OPD Dewan Ketahanan Pangan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.180.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.977.581.011,- atau 82,85%. Output kegiatan adalah Rapat pleno DKP provinsi dan kab./kota sebanyak 2 kali, FGD bidang ketahanan pangan sebanyak 5 kali, Advokasi di Kab./Kota sebanyak 4 kali, Rapat Pokja DKP sebanyak 5 kali, Penilaian Adhikarya Pangan Nusantara sebanyak 1 keg, Kesekretariatan DKP sebanyak 11 bulan, Pertemuan Pengelola Kesekretariatan DKP Kab./Kota se jawa barat sebanyak 1 kegiatan, Pertemuan teknis asosiasi gapoktan/poktan di kab./kota sebanyak 4 Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.180.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.977.581.011,- atau 82,85%. Output kegiatan adalah Rapat pleno DKP provinsi dan kab./kota sebanyak 2 kali, FGD bidang ketahanan pangan sebanyak 5 kali, Advokasi di Kab./Kota sebanyak 4 kali, Rapat Pokja DKP sebanyak 5 kali, Penilaian Adhikarya Pangan Nusantara sebanyak 1 keg, Kesekretariatan DKP sebanyak 11 bulan, Pertemuan Pengelola Kesekretariatan DKP Kab./Kota se jawa barat sebanyak 1 kegiatan, Pertemuan teknis asosiasi gapoktan/poktan di kab./kota sebanyak 4

10. Kegiatan RTM OPD Pengembangan Manajemen Kelembagaan dan Infrastruktur Pangan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.1.680.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.467.920.573,- atau 87,38%. Output kegiatan adalah Rapat koordinasi infrastruktur pangan se-Jawa Barat sebanyak 2 kegiatan, Pameran dan promosi produk olahan pangan sebanyak 4 kali, Peringatan HPS tingkat provinsi sebanyak 1 kali, Peringatan HPS tingkat nasional sebanyak 1 kali, Pertemuan kelompok agribisnis perberasan di 3 wilayah, dan Pertemuan warisan system pertanian dan pangan GIAHS/NIAHS di Kab./Kota sebanyak

2 kali. Outcome kegiatan adalah Jumlah penyelenggaraan Pameran dan promosi produk olahan pangan sebanyak 4 kali, Jumlah penyelenggaraan Peringatan HPS tingkat provinsi sebanyak 1 kali, Jumlah penyelenggaraan

Peringatan HPS tingkat nasional sebanyak 1 kali, dan Jumlah Pertemuan warisan sistem pertanian dan pangan GIAHS/NIAHS di Kab./Kota sebanyak

2 kali.

11. Kegiatan Kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (gemarikan)

Kegiatan ini dilaksanakan Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.872.832.100 dan realisasi anggaran sebesar Rp.714.055.749 (81,81%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pemberian makanan tambahan bagi balita di 6 lokasi, Rakor Forikan, Rapat Evaluasi PMTB, Sosialisasi Gemarikan 3 kali, dan cetak Billboard/Baligo di 2 lokasi.

12. Kegiatan Peningkatan Ketahanan Pangan Dan Gizi Perikanan Dan Kelautan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas perikanan dan kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.175.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.171.076.650 (97,76%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pemberian makanan tambahan bagi balita di 6 lokasi, Rakor Forikan, Rapat Evaluasi PMTB, Sosialisasi Gemarikan 3 kali, dan cetak Billboard/Baligo di 2 lokasi.

b. Permasalahan

(1) Terdapat perubahan anggaran untuk beberapa kegiatan, dan keterlambatan pengesahan DPPA yang disyahkan pada minggu ke-3 bulan Oktober 2016.

(2) Terdapat Bantuan Hibah Lumbung Pangan Masyarakat, Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat, Lembaga Akses Pangan Masyarakat, Lingkungan Bebas Rawan Pangan, Desa Mandiri Pangan, dan Kawasan Rumah Pangan Lestari yang tidak dapat direalisasikan terkait dengan Undang-undang No.

23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 298 Ayat 5 yaitu Badan, Lembaga dan Organisasi Kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, sehingga sub item kegiatan terkait dengan bantuan hibah tersebut juga tidak dapat direalisasikan.

(3) Terdapat beberapa kegiatan mengalami keterlambatan pelaksanaan penyelenggaraannya, seperti rapat koordinasi, bimbingan teknis, sosialisasi dan evaluasi, sebagai akibat adanya kesamaan waktu penyelenggaraannya pada sebagian Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.

c. Solusi

(1) Pada beberapa kegiatan yang mengalami perubahan, melakukan perubahan jadwal perencanaan penyerapan anggaran guna melaksanakan percepatan penyerapan anggaran.

(2) Pada kesempatan pertemuan-pertemuan dengan pihak Kab./Kota di Jawa Barat, telah disampaikan terkait dengan Bantuan Hibah Lumbung Pangan Masyarakat, Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat, Lembaga Akses Pangan Masyarakat, Lingkungan Bebas Rawan Pangan, Desa Mandiri Pangan, dan Kawasan Rumah Pangan Lestari yang tidak dapat direalisasikan terkait dengan keterbatasan alokasi anggaran yang bersumber dari APBD Tahun 2016.

(3) Ke depan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini pihak Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan pihak Kab./Kota Terkait dengan bidang Ketahanan Pangan, melakukan koordinasi intensif agar terjalin sinergitas program/kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.

4.14 Urusan Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dilaksanakan melalui dua program, yaitu Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan dan Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak. Indikator Peemberdayaan Gender pada tahun 2016 sebesar 69,02 poin. Pada tahun anggaran 2016 alokasi anggaran yang di sediakan oleh APBD untuk menangani masalah urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebesar Rp.19.447.547.300,- dan terealisasi sebesar Rp.17.149.282.287,- (88,18%).

1) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

Pada Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan memiliki dua indikator, yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG). Capaian indikator tahun untuk Indeks Pembangunan Gender (IPG) adalah : 89,11 (2015), IPG tidak tercapai, sama dengan IPM karena terdapat perubahan cara perhitungan, namun Jawa Barat menjadi provinsi yang kenikan IPG nya ke 3 tertinggi di Indonesia. Sedangkan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) adalah : 69,02 (2015) dan 69,02 poin pada tahun 2016. Alasan tidak tercapai IDG, yang terlihat turun prosentase perempuan di parlemen. Undang Undang Pemilu baru mensyaratkan kewajiban partai dalam persentase calon perempuan, tapi tidak dilindungi dengan penetapan menjadi anggota, sehingga pada beberapa partai politik walaupun suara perempuan cukup, akhirnya yang ditetapkan menjadi anggota parlemen adalah laki-laki. Program ini dilaksanakan melalui empat kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.571.250.000,- dan realisasi anggaran Rp 3.330.779.900,- (93,27%). Outcome Program adalah meningkatnya pencapaian Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Jejaring Kerjasama Kelembagaan Potensi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran

realisasi anggaran Rp.658.450.300,- (81,29%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Rapat Evaluasi FKKG diikuti sebanyak 180 orang peserta, Terlaksananya Rapat Evaluasi Organisasi Perempuan diikuti 120 orang peserta, Terlaksananya

Rp.810,000,000,- dan

Rapat Koordinasi PUG dan IKK diikuti 216 orang, Terlaksananya Sosialisasi Pemahaman PUG Bagi Organisasi Perempuan di 4 Wilayah. Outcome kegiatan adalah Terselenggaranya konsolidasi dan kerja sama antar OPD kabupaten/kota, Anggota FKKG dan Organisasi Perempuan di Jawa Barat.

2. Kegiatan Gerakan Pengarusutamaan Gender (PUG)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran

realisasi anggaran Rp.796.685.000,- (88,52%). Output kegiatan adalah Rakor Pokja PUG Tingkat Provinsi sebanyak 1 kali, Rakor Pokja PUG Tingkat Kabupaten/Kota sebanyak 1 kali, Terlaksananya Pelatihan PPRG Tingkat Provinsi sebanyak

Rp.900.000.000,-

dan

3 kali, Terlaksananya Pelatihan PPRG Tingkat Kabupaten/Kota sebanyak 4 kali, Terlaksananya Pelatihan Fasilitator PPRG sebanyak 2 kali. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Pembangunan menuju Keadilan dan Kesetaraan Gender.

3. Kegiatan Pengarustamaan Gender (PUG) - Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Di Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.895,670,450.00,- (85.20%). Output kegiatan adalah Peraihan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) 2016 sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan adalah terlaksananya Monitoring dan Evaluasi Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP dan PA) di Provinsi dan Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

4. Kegiatan Sistem Informasi Gender dan Anak (SIGA)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.698,005,865.00,- (86,17%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Bimbingan Teknis Operator SIGA diikuti sebanyak 162 orang. Outcome kegiatan adalah terinformasikannya SIGA di 27 kabupaten/kota.

anggaran

Rp.810.000.000,-

dan

2) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak memiliki beberapa indikator capaian, yaitu jumlah desa/kelurahan P2WKSS dengan capaian : 211 Desa/Kelurahan, Pemberdayaan ekonomi perempuan melalui PEKKA dengan capaian : 501 Desa/Kelurahan, Prosentase kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak (trafiking) dengan capaian : 40%, Jumlah Kota Layak Anak dengan capaian : 35 desa/kelurahan. Pada program ini alokasi anggaran yang disediakan pada APBD murni T.A. 2016 sebesar Rp.15.826.297.300,- dan realisasi anggaran Rp.14.050.470.672,- (88,78%). Outcome program adalah meningkatnya jumlah Desa/Kelurahan P2WKSS, meningkatnya pembentukan Kelompok PEKKA per tahun, menurunnya Cakupan Pengaduan Korban kekerasan terhadap perempuan dan anak, meningkatnya jumlah desa/kelurahan yang dibina menjadi Kota Layak Anak. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak dilaksanakan melalui 18 kegiatan, yaitu:

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peringatan Hari Anak Nasional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.649.932.000,- (97,73%). Output kegiatan adalah Bakti Sosial diikuti oleh 400 orang, Puncak Peringatan Hari Anak Nasional diikuti oleh 600 orang, Pameran Kreatifitas Anak sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan adalah Terfasilitasinya Rangkaian Kegiatan Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2016.

2. Kegiatan Peningkatan Kreativitas dan Pemenuhan Hak Partisipasi Anak

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.803.726.720,- (80,37%). Output kegiatan adalah Pertemuan Forum

Anak Provinsi Jawa Barat diikuti oleh 200 orang, Pengiriman Duta Anak Jawa Barat ke Forum Anak Nasional diikuti oleh 27 orang, Pengiriman Duta Anak

Jawa Barat ke Kongres Anak Indonesia diikuti oleh 10 orang. Outcome kegiatan adalah Terpenuhinya hak partisipasi anak di Jawa Barat.

3. Kegiatan Pengembangan Kota Layak Anak

Kegiatan dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.800.000.000,- dan realisasi anggaran Rp 787.814.300,- (98,48%). Output kegiatan adalah Temuwicara KLA Provinsi diikuti oleh 100 orang, KLA Award Tingkat Provinsi diikuti oleh 270 orang. Outcome kegiatan adalah Terwujudnya Pengembangan Kota Layak Anak di Jawa Barat.

4. Kegiatan Perlindungan Anak

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.1,579.036.200,- (93,54%). Output kegiatan adalah Pelatihan KTA Bagi

Kelompok Sebaya diikuti 240 orang, Workshop Data Situasi Anak Jawa Barat diikuti oleh 20 orang, Pendampingan Korban Kekerasan terhadap Anak (KtA) diikuti oleh 2 kegiatan, Peserta Pelatihan Pengembangan Sekolah Ramah Anak diikuti oleh 300 orang. Outcome kegiatan adalah Terwujudnya Perlindungan Anak di Provinsi Jawa Barat.

5. Kegiatan Peringatan Hari Nasional Perempuan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.831.635.000,- (97,27%). Output kegiatan adalah Terlaksananya 1 kali Lomba Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) diikuti oleh 255 orang, Terlaksananya Dialog tentang Perempuan diikuti oleh 200 orang, Terlaksananya Lomba Kreativitas diikuti oleh 500 orang, Terlaksananya Kegiatan Bhakti Sosial diikuti oleh 400 orang, Terlaksananya Upacara Peringatan Hari Nasional Perempuan diikuti oleh 500 orang. Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Peringatan Hari Nasional Perempuan.

anggaran

Rp.855.000.000,-

dan

6. Kegiatan Perlindungan Perempuan (Trafiking, KDRT, dan Pornografi)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.2.020.000.000,- dan

realisasi anggaran Rp.1.803.414.950,- (89,28%). Output kegiatan adalah Rakor Gugus Tugas diikuti oleh 200 orang, Rakor Teknis Perlindungan diikuti oleh 60 orang, Penguatan Jejaring Pencegahan Traffiking diikuti oleh 700 orang, Pembekalan Pengetahuan Traffiking Bagi Siswa Sekolah dan Guru BK diikuti oleh 700 orang, MOU dengan 2 Provinsi Lain, Evaluasi Perjanjian Kerjasama dengan 3 Provinsi Lain, Penjemputan Korban Traffiking sebanyak 28 orang, Mitra Praja Utama (MPU) sebanyak 2 kegiatan, Pembinaan Gugus Tugas ke

8 kabupaten/kota . Outcome kegiatan adalah Tersosialisasikannya Pencegahan Korban Trafiking, KDRT dan Pornografi; Tertanganinya Kasus Korban Traffiking.

7. Kegiatan Fasilitasi dan Advokasi Perempuan dan Kemandirian Berusaha dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Ekonomi Perempuan PPEP (PEKKA)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.697.448.224,- (97.89%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Pembinaan terhadap 243 orang Pendamping Lapangan (PL)L PEKKA , Terlaksanaya Pelatihan Keterampilan terhadap 150 orang PEKKA, Terhadirinya 6 kali kegiatan Pameran. Outcome kegiatan adalah Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan anggota PEKKA.

8. Kegiatan Capacity Building bagi Anggota KPPI Jawa Barat (Kaukus Perempuan Politik Indonesia)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.325.122.700,- (85,56%). Output kegiatan adalahTerlaksananya

Pembinaan Capacity Building yang diikuti oleh 200 orang peserta. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Pengetahuan Anggota KPPI.

9. Kegiatan Peningkatan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.983.799.072,- (97,50%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Rapat Koordinasi awal P2WKSS yang diikuti oleh 168 orang, Terlaksananya Verifikasi lokasi P2WKSS (usulan dari 27 kabupaten/kota) sebagai data awal, Terlaksananya Evaluasi Penilaian Pelaksanaan P2WKSS di 27 kabupaten/kota , Terlaksananya Monitoring dan Re-Checking P2WKSS di 10 desa/kelurahan. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya sinergitas dan kinerja program provinsi dan kabupaten/kota dalam pelaksanaan P2WKSS.

10. Kegiatan Jambore Forum Anak

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp 1.300.000.000,- dan

realisasi anggaran Rp.1.223.368.205,- (94,11%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Jambore Forum Anak yang diikuti oleh 350 orang peserta. Outcome kegiatan adalah Terjalinnya jejaring yang kuat antar pengurus Forum Anak Kabupaten/Kota dan Provinsi di Jawa Barat sehingga dapat meningkatkan pemenuhan hak-hak anak di Jawa Barat melalui advokasi teman sebaya.

11. Kegiatan Women Self defense atau pertahanan diri bagi perempuan Jawa Barat.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.616.797.300,- dan realisasi anggaran Rp. 322.422.300,- (52,27%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Sosialisasi Women Self Defense Of Koporyu bagi Perempuan bagi 1.870 orang peserta, Monitoring dan Evaluasi Pasca Kegiatan di 27 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran tentang pertahanan diri bagi perempuan di Jawa Barat; Terlaksananya monitoring pasca pelatihan.

12. Kegiatan Peningkatan ketahanan keluarga bagi darma wanita Provinsi Jawa Barat

Kegiatan dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.1,000,000,000.00,- dan realisasi anggaran Rp.971.184.000,- (97,12%). Output kegiatan adalah Pembinaan Anggota sebanyak 1 kali kegiatan, Pembinaan Bidang Pendidikan sebanyak 3 kali kegiatan, Pemberdayaaan ekonomi Istri-istri PNS sebanyak 200 orang, Peningkatan wawasan Sosial Budaya Istri PNS sebanyak 3 kegiatan. Outcome kegiatan adalah Terlaksananya pembinaan anggota, pembinaan bidang pendidikan, pemberdayaan ekonomi istir-istri PNS serta terlaksananya Peningkatan wawasan Sosial Budaya Istri PNS.

13. Kegiatan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan melalui sistem spp (simpan pinjam perempuan)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran

realisasi anggaran Rp.209.659.725,- (91.16%). Output kegiatan adalah Pembekalan program SPP yang diikuti oleh 250 orang peserta. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Peran Aktif kepala desa dan camat dalam pengentasan kemiskinan khususnya perempuan.

Rp.230.000.000,-

dan

14. Kegiatan Penguatan Organisasi Perempuan Politik Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.467.929.300,- (93,59%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Peningkatan Ketahanan Keluarga bagi Perempuan Politik yang diikuti oleh 600 orang peserta, Terlaksananya Monev Perempuan Politik sebanyak 1 kegiatan. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Pemahaman Para Legislatif Perempuan Terpilih Jawa Barat.

15. Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran

Rp.245.900.000,- (98,36%) Output kegiatan adalah Pembinaan terhadap

75 orang anggota, Saresehan Organisasi Perempuan sebanyak 225 kali, Bazar Rhamadan sebanyak 1 kegiatan, Bhakti Sosial Organisasi Perempuan diikuti oleh 100 orang peserta, Apresiasi Seni dan Budaya diikuti oleh 300 orang peserta. Outcome kegiatan adalah Tercapainya pemberdayaan perempuan serta pembinaan di bidang organisasi perempuan.

16. Kegiatan Kesekertariatan P2TP2A Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.1.624.902.000,- dan

realisasi anggaran Rp.1.168.752.052,- (71,93%). Output kegiatan adalah Terpenuhinya Honorarium Pengelola P2TP2A selama 12 bulan, Terpenuhinya ATK selama

12 bulan, Tersedianya Peralatan Kebersihan dan bahan Pembersih selama

12 bulan, Tersedianya Bahan Bakar Minyak/Gas selama 12 bulan, Tersedianya Makanan Minuman Rapat dan Snack Rapat Internal dan External untuk 48 kali kegiatan, terlaksananya perjalanan dinas sebanyak 1 kali, Perjalanan dinas dalam rangka penjajagan kerjasama ke luar negeri sebanyak 2 kegiatan. Outcome kegiatan adalah Terpenuhinya kebutuhan dasar operasional P2TP2A Provinsi Jawa Barat dalam mendukung tugas dan fungsinya.

17. Kegiatan P2TP2A Provinsi Jawa Barat Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.979.325.924,- (83.34%). Output kegiatan adalah Rakor P2TP2A Jawa Barat dalam rangka Sinergitas Program diikuti oleh 90 orang peserta, Rakor P2TP2A Jawa Barat dalam rangka Evaluasi Program diikuti oleh 90 orang peserta, Desiminasi Kekerasan terhadap Perempuan dan anak diikuti oleh 300 orang peserta, Pelatihan Pemberdayaan Korban diikuti oleh 32 orang peserta, TOT PABM (Pengasuhan Anak Berbasis Masyarakat) diikuti oleh 60 orang, Silaturahim dengan Mitra diikuti oleh 157 orang, Kerjasama Program dengan Kalimantan Barat dan Bali sebanyak 2 kali kegiatan, Pemantauan Binaan P2TP2A di 6 kabupaten/kota, Capacity Building Binaan Kelompok Rentan Kekerasan diikuti oleh 320 orang, Pelatihan Penanganan Korban

anggaran

Rp.1.175.098.000,-

dan dan

18. Kegiatan Peningkatan peran perempuan dan perlindungan perempuan dan Anak

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.50.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- atau 100% Output kegiatan adalah terlaksananya Koordinasi ke Kab/Kota Outcome kegiatan adalah terfasilitasinya pelaksanaan FGD.

4.15 Urusan Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera

Pada urusan Keluarga Berencana dan Keluarga sejahtera, yang dijalankan oleh BP3AKB dilaksanakan melalui 3 (tiga) program yaitu, Program Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga, Program Pelayanan Keluarga Berencana dan Program Pendewasaan Usia Perkawinan (pup). Alokasi anggaran yang disediakan oleh APBD T.A. 2016 sebesar Rp.12.786.414.500,- dan terealisasi sebesar Rp.10.907.124.776,- (85,77 %).

1) Program Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga

Program Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga dilaksanakan melalui dua kegiatan, yaitu Kegiatan Ketahanan Keluarga dan Kegiatan Motivator Ketahanan Keluarga. Alokasi anggaran yang disediakan untuk melaksanakan program Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga pada T.A. 2016 sebesar Rp.10.252.414.500,- dan realisasi anggaran Rp.8.389.076.398,- (81,83%) Indikator dalam program tersebut adalah Jumlah angka perceraian dengan capaian sebesar : 74.362 kasus pada tahun 2016. Outcome dari program tersebut adalah terwujudnya Keluarga Sejahtera.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Ketahanan Keluarga

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.568.147.898,- (75,75%). Output kegiatan adalah Sosialisasi Perda tentang penyelenggaraan pembangunan ketahanan keluarga yang diikuti oleh 400 orang, Seminar Hari Keluarga yang diikuti oleh 200 orang. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Keluarga Sejahtera

2. Kegiatan Motivator Ketahanan Keluarga

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.7.820.928.500,- (82,30%). Output kegiatan adalah Pembinaan Motivator Ketahanan Keluarga (MOTEKAR) sebanyak 3.104 orang, Pemantapan Motivator Ketahanan Keluarga (MOTEKAR) untuk 687 orang, Rapat Koordinasi Pembina Motivator Ketahanan Keluarga (MOTEKAR) diikuti oleh 85 orang, Sosialisasi Program Motivator Ketahanan Keluarga (MOTEKAR) bagi Unit Pelaksana Teknis Kabupaten/Kota diikuti oleh 193

anggaran

Rp.9.502.414.500,-

dan dan

31 orang. Outcome kegiatan adalah Menurunnya keluarga rentan di Jawa Barat; Mewujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera, produktif, mandiri dan memiliki kemapuan untuk membangun diri sendiri dan lingkungannya.

2) Program Pelayanan Keluarga Berencana

Program Pelayanan Keluarga Berencana dilaksanakan melalui satu kegiatan yaitu Kegiatan Peningkatan Kesertaan ber-KB. Alokasi anggaran yang disediakan untuk melaksanakan Program Pelayanan Keluarga Berencana pada T.A. 2016 sebesar Rp.1.634.000.000.00,- dan realisasi anggaran Rp.1.349.419.270,- (82,58%). Indikator pada Program Pelayanan Keluarga Berencana adalah : Prosentase peserta KB aktif terhadap Pasangan Usia Subur, pada tahun 2016 mencapai sebesar 74,88%, indikator penurunan Total Fertility Rate (TFR) melalui Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) dengan capaian sebesar: 2,6 poin (2014). Outcome dari program tersebut adalah Meningkatnya kuantitas dan kualitas kesertaan dalam program keluarga berencana; Meningkatnya rata-rata usia kawin pertama (pendewasaan usia perkawinan); Meningkatnya ketahanan keluarga peningkatan ekonomi keluarga prasejahtera dan KS 1 serta Pengembangan Bina Keluarga; Menurunnya laju pertumbuhan penduduk.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan Kesertaan ber-KB

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran Rp.1.349.419.270,- (82,58%). Output kegiatan adalah Bhakti Sosial Pelayanan KB yang diikuti oleh 4.000 orang akseptor, Penguatan Paguyuban KB Pria yang diikuti sebanyak 81 orang, Evaluasi Program KB yang diikuti sebanyak 81 orang, Tersedianya media Komunikasi Informasi Edukasi (KID) sebanyak 10.320 buah, Bhakti Sosial TNI KB Terpadu diikuti oleh 750 orang, Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan dikuti oleh 750 orang, Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kuantitas dan kualitas kesertaan dalam program KB.

anggaran

Rp.1.634.000.000,-

dan

3) Program Pendewasaan Usia Perkawinan

Program Pendewasaan Usia Perkawinan dilaksanakan di BP3AKB melalui satu kegiatan yaitu Kegiatan Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan, dengan indikator Usia Kawin Pertama Wanita dengan capaian sebesar 19,60 Tahun pada Tahun 2016. Alokasi anggaran yang disediakan untuk melaksanakan Program Pelayanan Keluarga Berencana pada T.A. 2016 sebesar Rp.900.000.000.00,- dan realisasi anggaran Rp.840.269.132.00,- (93,36%). Outcome dari program tersebut adalah meningkatnya rata-rata usia kawin pertama (pendewasaan usia perkawinan).

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pendewasaan Usia Perkawinan

Kegiatan dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.900.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.840.269.132,- (93,36%). Output kegiatan adalah Sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) sebanyak 3.000 orang. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Rata-rata Usia Perkawinan Pertama di Provinsi Jawa Barat.

4.16 Urusan Perhubungan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Keempat terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perhubungan adalah tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan Provinsi sebesar 20,03% pada tahun 2016 dengan sasaran Meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis. Selain itu pencapaian juga dilihat dari penyelesaian pembangunan BIJB Kertajati dan Bandara Nusawiru, ketersediaan prasarana pada Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) di Jawa Barat, serta ketersediaan sarana dan prasarana pemeriksaan kendaraan bermotor.

Capaian kinerja Urusan Perhubungan tersebut dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan memiliki indikator yaitu : 1) Tingkat ketersediaan prasarana transportasi udara penyelesaian pembangunan BIJB Kertajati dan Bandara Nusawiru yang meningkat menjadi 51,90% pada tahun 2016;

2) Tingkat ketersediaan prasarna transportasi ASDP dan pelabuhan pengumpan regional Jabar Selatan yang meningkat menjadi 69,69% pada tahun 2016; dan 3) Ketersediaan prasarana jalur kereta api di Jawa Barat, yang mencapai 1.135,44 Km pada tahun 2016. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat melalui 29 (dua puluh sembilan) kegiatan dengan total alokasi anggaran Rp.44.976.047.200,- dengan realisasi anggaran Rp.27.877.928.292,- atau 62,60%. Outcome program adalah 1) Meningkatnya kesesuaian besaran organisasi dengan beban kerja; 2) Meningkatnya perolehan nilai hasil evaluasi penerapan SAKIP; 3) Terwujudnya penegasan batas daerah dan kode wilayah; 4) Terselenggaranya pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh tingkatan pemerintahan daerah; 5) Terwujudnya kinerja pelayanan pemerintah sesuai harapan masyarakat .

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan BIJB Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan BIJB Kertajati

Kegiatan BIJB Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan BIJB Kertajati, dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.496.302.000,- dan realisasi Rp.421.007.250,- atau 84,83%. Output kegiatan 1 (satu) set Dokumen Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan BIJB Kertajati dan 1 (satu) berkas Dokumen Kegiatan BIJB Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan BIJB Kertajati, dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.496.302.000,- dan realisasi Rp.421.007.250,- atau 84,83%. Output kegiatan 1 (satu) set Dokumen Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan BIJB Kertajati dan 1 (satu) berkas Dokumen

2. Kegiatan BIJB Pembangunan Pagar BIJB di Kertajati

Kegiatan BIJB Pembangunan Pagar BIJB di Kertajati, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.185.199.000,- realisasi anggaran Rp.4.141.779.500.,- atau 98,96%. Output kegiatan adalah Pagar Bandara Sepanjang 4 KM dan 1 (satu) berkas Dokumen pelaporan kegiatan. Outcome tersediaanya Fasiltas Sarana dan Prasarana Pembangunan Pagar BIJB di Kertajati.

3. Kegiatan BIJB Pengamanan Aset Lahan BIJB di Kertajati

Kegiatan BIJB Pengamanan Aset Lahan BIJB di Kertajati, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.049.850.000,- terealisasi Rp.1.018.681.500. atau 97,03%. Output kegiatan adalah Patok Pembatas Lahan 50 unit, Plang Papan Peringatan 50 unit, Pengamanan Aset Lahan BIJB Kertajati dan 1 (satu) berkas Dokumen pelaporan kegiatan. Outcome kegiatan adalah pengamanan atas kepemilikan di lahan BIJB di Kertajati – Majalengka.

4. Kegiatan BIJB Penyusunan Dokumen Visualisasi Kawasan Bandara (BIJB) dan Kertajati Aerocity

Kegiatan BIJB Penyusunan Dokumen Visualisasi Kawasan Bandara (BIJB) dan Kertajati Aerocity, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.268.830.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.240.749.000,- atau 89,55%. Output kegiatan adalah

1 (satu) set Dokumen Visualisasi Kawasan Bandara (BIJB) dan Kertajati Aerocity, 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah Dokumen Visualisasi Kawasan Bandara (BIJB) dan Kertajati Aerocity dalam Suatu Peta Foto Udara.

5. Kegiatan CLTH KKP Penyusunan Dokumen Feasibility Study (FS) Landasan Pacu Di Wilayah Jabar Selatan

Kegiatan CLTH KKP Penyusunan Dokumen Feasibility Study (FS) Landasan Pacu Di Wilayah Jabar Selatan, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.399.364.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.345,508,000.00,- atau 86,51%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen Review FS Rencana Pembangunan

Bandar Udara di Kabupaten Sukabumi dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah adanya Dokumen Feasibility Study (FS) Landasan Pacu di Wilayah Jabar Selatan.

6. Kegiatan CLTH KKP Penyusunan FS dan Master Plan Pembangunan Dermaga Kapal Wisata (Teluk Palangpang)

CLTH KKP Penyusunan FS dan Master Plan Pembangunan Dermaga Kapal Wisata (Teluk Palangpang) dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran Rp.707.967.500,- realisasi Rp.686.230.500,-. atau 96,93%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen FS Pembangunan Dermaga Kapal Wisat (Teluk Palangpang) dan

1 (satu) set Dokumen FS Master Plan Pembangunan Dermaga Kapal Wisata (Teluk Palangpang) dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah tersedianya 1 (satu) Dokumen Studi Kelayakan (FS) dan Master Plan (MP) pembangunan dermaga Kapal Wisata (Teluk Palangpang).

7. Kegiatan CLTH Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan Pembangunan Pelabuhan Laut Pengumpan Regional di Jawa Barat

CLTH Pemantauan dan Pengelolaan Lingkungan Pembangunan Pelabuhan Laut Pengumpan Regional di Jawa Barat dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan

Alokasi Anggaran Rp.258.275.000,- realisasi Rp.256.578.000,- atau 99,34%. Output kegiatan adalah tersusunnya 1 (satu) buah dokumen pemantauan dan pengelolaan lingkungan pembangunan pelabuhan laut pengumpan regional di Palabuhanratu Kab. Sukabumi proses pelaksanaan penyusunan laporan pemantaun semester I sesuai kegiatan fisik fasilitas pelabuhan yang didanai APBN TA 2015. Outcome kegiatan adalah terwujudnya pembangunan pelabuhan laut pengumpan regional di Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

Provinsi

Jawa Barat

dengan

8. Kegiatan Dukungan Pembangunan Pelabuhan Laut di Jawa Barat

Kegiatan Dukungan Pembangunan Pelabuhan Laut di Jawa Barat, dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.257.660.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp.175,007,000.- atau 67,92%. Output kegiatan 3 (tiga) set Dokumen

Kesepakatan Perjanjian Kerjasama (PKS) Pelabuhan Laut di Jawa Barat dan

2 (dua) set Dokumen Penentuan Lokasi (Penlok) Pelabuhan dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah adanya

PKS Waduk Cirata, Kesepakatan Bersama Cikarang Bekasi Laut dan Kesepakatan Bersama Pelabuhan Cirebon, RIP Cirebon dan Rekomendasi Pelabuhan Patimban.

9. Kegiatan METR Menyusun FS Pembangunan Jalur Kereta Api Ciwidey – Rancabuaya

Kegiatan METR Menyusun FS Pembangunan Jalur Kereta Api Ciwidey – Rancabuaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.495.170.000, realisasi anggaran sebesar Rp.475.096.560.,- atau 95,95%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen FS Pembangunan Jalur Kereta Api Ciwidey – Rancabuaya dan

1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah untuk memajukan perekonomian di daerah Rancabuaya Kabupaten Garut dari segi Pariwisata, Perikanan dan Perkebunan.

10. Kegiatan METR Menyusun FS Pembangunan Jalur Kereta Api Sukabumi – Pelabuhan Ratu

Kegiatan METR Menyusun FS Pembangunan Jalur Kereta Api Sukabumi - Pelabuhanratu yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.494.620.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.482.454.000. atau 97,54%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen FS Pembangunan Jalur Kereta Api Sukabumi – Pelabuhanratu dan

1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah untuk mendukung rencana pembangunan di pusat pertumbuhan di daerah Pelabuhanratu dan untuk memajukan di sektor pariwisata dan perikanan.

11. Kegiatan METR Penanganan Dampak Sosial dan Persiapan Pembebasan Lahan Reaktivasi Jalur Kereta Api Rancaekek - Tanjungsari dan Banjar – Pangandaran – Cijulang

Kegiatan METR Penanganan Dampak Sosial dan Persiapan Pembebasan Lahan Reaktivasi Jalur Kereta Api Rancaekek-Tanjungsari dan Banjar- Pangandaran - Cijulang, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.465.200.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.666.717.950,- atau 45,50%. Output Kegiatan adalah

1 (satu) set Dokumen Penanganan dampak sosial Reaktivasi Kereta Api Rancaekek-Tanjungsari dan Banjar-Cijulang dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah untuk pembangunan reaktivasi jalur kereta api.

12. Kegiatan METR Penyusunan FS Angkutan Massal Bandung -

Lembang Berbasis Jalan Rel Kegiatan METR Penyusunan FS Angkutan Massal Bandung - Lembang Berbasis Jalan Rel, yang dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran Rp.944.335.700,- realisasi Rp.890.771.850,- atau 94,33%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen FS Angkutan Massal Bandung – Lembang Berbasis Jalan Rel dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah bertujuan untuk mengatasi kemacetan di jalur dari Bandung menuju Lembang atau arah sebaliknya

13. Kegiatan Metr Review FS dan Trase Kereta Api Tanjungsari - Bandara Kertajati - Arjawinangun

METR Review FS dan Trase Kereta Api Tanjungsari - Bandara Kertajati – Arjawinangun Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran Rp.945.965.000,- realisasi Rp.937.820.000 atau 99,14%. Output kegiatan 1 (satu) set Dokumen Review FS dan Trase Kereta Api Tanjungsari - Bandara Kertajati – Arjawinangun dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah sebagai bahan pendukung pembangunan jalur kereta api menuju Bandara Internasional Jawa Barat.

14. Kegiatan METR Studi Transportasi Metropolitan Bodebek Karpur

Kegiatan METR Studi Transportasi Metropolitan Bodebek Karpur, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.374.170.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp.340,152,250.00,- atau 90,91%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen Study Transportasi Terintegrasi di Wilayah Metropolitan Bodebek Karpur dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah Studi Transportasi Terintegrasi di Metropolitan Bodebek Karpur.

15. Kegiatan Sinergitas Pembangunan Perkeretaapian di Jawa Barat

Sinergitas Pembangunan Perkeretaapian di Jawa Barat, dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.423.000.000, dengan realisasi anggaran sebesar Rp.337.910.150.- atau 79,88%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen Pelaporan Hasil Koordinasi Pembangunan dan Rencana Reaktivasi Perkeretaapian di Jawa Barat dan 1 (satu) berkas Dokumen pelaporan kegiatan. Outcome kegiatan adalah Percepatan perencanaan, sinergitas, sinkronisasi pembangunan dan rencana reaktivasi.

16. Kegiatan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Jawa Barat

Kegiatan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Jawa Barat, yang dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran Rp.172.300.000,- realisasi Rp.167.370.750,- atau 97,14%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen Pelaporan Sosialisasi Keselamatan Pelayaran di Jawa Barat dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah terwujudnya zero accident pada sektor transportasi pelayaran di Jawa Barat.

17. Kegiatan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Penyeberangan dan ASDP di Jawa Barat

Kegiatan Pengembangan Fasilitas Pelabuhan Penyeberangan dan ASDP di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan

Rp.1.183.500.000, realisasi Rp.1.172.224.600, atau 99,05%. Output kegiatan adalah 1 (satu) Unit Gedung Penyimpanan BPPLASDP, 1 (satu) Unit Pos Pengawasan di Waduk Cirata, 1 (satu) Unit Pos Pengawasan Di Waduk Saguling, 1 (satu) Unit Dermaga Apung, 5 (lima) Unit PJU di Cirata, 4 (empat) Unit PJU di Majingklak dan 1 (satu) Dokumen pelaporan kegiatan Outcome tersediaanya Fasiltas Sarana dan Prasarana Pelabuhan Penyeberangan dan ASDP di Jawa Barat.

18. Kegiatan Pembangunan Gedung Display BIJB di Kertajati

Kegiatan Pembangunan Gedung Display BIJB di Kertajati, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.18.538.148.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.4.699.918.000,- atau 25,35%. Output adalah 1 (satu) Unit bangunan Gedung Display BIJB di Kertajati Tahap I dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah beroperasinya BIJB di Kertajati.

19. Kegiatan PPP Menyusun Rencana Induk Transportasi Terintegrasi di Pusat Pertumbuhan Pangandaran Raya

Kegiatan PPP Menyusun Rencana Induk Transportasi Terintegrasi di Pusat Pertumbuhan Pangandaran Raya yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.197.040.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.186.884.500,- atau 94,85%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen Penyusunan

Rencana Induk Transportasi Terintegrasi di Pusat Pertumbuhan Pengandaran Raya dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah tersedianya Dokumen Rencana Induk Transportasi Terintegrasi di Pusat Pertumbuhan Pangandaran Raya sebagai pedoman dokumen transportasi untuk memajukan daerah Jabar Selatan khususnya di daerah Pangandaran Kabupaten Pangandaran.

20. Kegiatan PPP Menyusun Rencana Induk Transportasi Terintegrasi di Pusat Pertumbuhan Pelabuhan Ratu Raya

Kegiatan PPP Menyusun Rencana Induk Transportasi Terintegrasi di Pusat Pertumbuhan Pelabuhanratu Raya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.197.040.000, realisisasi anggaran sebesar Rp.172.674.000,- atau 87,63%. Output 1 (satu) set Dokumen Penyusunan Rencana Induk Transportasi Terintegrasi di Pusat Pertumbuhan Pelabuhanratu Raya dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah tersedianya Dokumen Rencana Induk Transportasi Terintegrasi di Pusat Pertumbuhan Pelabuhanratu Raya sebagai pedoman dokumen transportasi untuk memajukan daerah Jabar Selatan khususnya di daerah Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi.

21. Kegiatan PPP Menyusun Rencana Induk Transportasi Terintegrasi di Pusat Pertumbuhan Rancabuaya

Kegiatan PPP Menyusun Rencana Induk Transportasi Terintegrasi di Pusat Pertumbuhan Rancabuaya, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.197.040.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.180,678,000.00,- atau 91,70%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen Penyusunan Rencana Induk Transportasi Terintegrasi di Pusat Pertumbuhan Rancabuaya dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah sebagai pedoman dokumen transportasi untuk memajukan daerah Jabar Selatan khususnya di daerah Rancabuaya Kabupaten Garut.

22. Kegiatan PPP Pengembangan Bandara Nusawiru Pangandaran Untuk Menunjang PON XIX

Kegiatan PPP Pengembangan Bandara Nusawiru Pangandaaan Untuk Menunjang PON XIX oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan Kegiatan PPP Pengembangan Bandara Nusawiru Pangandaaan Untuk Menunjang PON XIX oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan

Bangunan Hanggar dan Lantai Penghubung hanggar dengan Appron di Bandara Nusawiru Pangandaran. Outcome kegiatan adalah kelacancaran dalam pelaksanaan PON XIX di Bandara Nusawiru.

23. Kegiatan PPP Penyusunan Dokumen Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Darat Bandar Udara Nusawiru Kab. Pangandaran

Kegiatan PPP Penyusunan Dokumen Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Darat Bandar Udara Nusawiru Kab. Pangandaran, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.947.019.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.884.645.674,- atau 93,41%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Darat Bandar Udara Nusawiru dan 1 (satu) berkas Dokumen pelaporan kegiatan. Outcome kegiatan adalah terwujudnya Pembangunan dan Pengembangan Fasilitas Sisi Darat Bandar Udara Nusawiru Kab. Pangandaran.

24. Kegiatan PPP Penyusunan Dokumen Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Udara Bandar Udara Nusawiru Kab. Pangandaran

Kegiatan PPP Penyusunan Dokumen Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Udara Bandar Udara Nusawiru Kab. Pangandaran, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.940.379.000,- realisasi Rp.856.294.404,- atau 91.06%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Udara Bandar Udara Nusawiru 1 (satu) berkas Dokumen pelaporan kegiatan. Outcome kegiatan adalah kajian Rancangan Teknis Terinci (RTT) Sisi Udara Bandar Udara Nusawiru Kab. Pangandaran.

25. Kegiatan Proses Sertifikasi Tanah Pengganti Tanah Kas Desa yang Dipakai Bandara Nusawiru

Kegiatan Proses Sertifikasi Tanah Pengganti Tanah Kas Desa yang dipakai Bandara Nusawiru, dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.892.300.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.436.928.749,- atau 48,97%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen Sertifikat Kepemilikan Tanah Pengganti Tanah Kas Desa Yang Dipakai Bandara Nusawiru, 1 (Satu) set Dokumen Hasil/Pelunasan Pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) Bandara Nusawiru dan 1 (satu) Kegiatan Proses Sertifikasi Tanah Pengganti Tanah Kas Desa yang dipakai Bandara Nusawiru, dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.892.300.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.436.928.749,- atau 48,97%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen Sertifikat Kepemilikan Tanah Pengganti Tanah Kas Desa Yang Dipakai Bandara Nusawiru, 1 (Satu) set Dokumen Hasil/Pelunasan Pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) Bandara Nusawiru dan 1 (satu)

26. Kegiatan Proses Sertifikasi Tanah Pengganti Tanah Kas Desa yang Dipakai BIJB

Kegiatan Proses Sertifikasi Tanah Pengganti Tanah Kas Desa yang dipakai BIJB, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran Rp.990.818.000,- realisasi Rp.936.591.600 atau 94,53%. Output kegiatan adalah Dokumen Sertifikat Kepemilikan Tanah Pengganti Tanah Kas Desa yang dipakai BIJB dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah Terlaksananya kepemilikan hak tanah menjadi milik Pemerintah Provinsi.

27. Kegiatan Penyusunan DED Pelabuhan Penyeberangan di Indramayu dan Danau Jatiluhur Purwakarta

Penyusunan DED Pelabuhan Penyeberangan di Indramayu dan Danau Jatiluhur Purwakarta, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran Rp.475.000.000,- realisasi Rp.466.688.500.- atau 98,25%. Output kegiatan adalah 1 (satu) set Dokumen DED Pelabuhan Penyeberangan di Indramayu dan Danau Jatiluhur Purwakarta dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan. Outcome kegiatan adalah terbangunnya Pelabuhan Penyeberangan dari Indramayu ke Pulau Biawak dan di Danau Jatiluhur (Galumpit).

28. Kegiatan Penyusunan Dokumen Amdal Bandar Udara Nusawiru Kab. Pangandaran

Penyusunan Dokumen AMDAL Bandar Udara Nusawiru Kab. Pangandaran, dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran Rp.753.005.000,- realisasi Rp.659.055.361,- atau 87.52%. Output kegiatan adalah 1 (Satu) set Dokumen AMDAL Bandar Udara Nusawiru dan 1 (satu) berkas Dokumen pelaporan kegiatan. Outcome kegiatan adalah terbangunnya untuk Pengembangan Bandara Nusawiru Kab. Pangandaran.

29. Kegiatan Sinergitas Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara di Jawa Barat

Kegiatan Sinergitas Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara di Jawa Barat oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi Kegiatan Sinergitas Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara di Jawa Barat oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

b. Permasalahan

(1) Kegiatan Proses Sertifikasi Tanah Pengganti Tanah Kas Desa yang dipakai Bandara Nusawiru, kegiatan adalah masih menunggu proses sertipikat dari pihak BPN Kabupaten pangandaran;

(2) Kegiatan Sinergitas Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara di Jawa Barat, dengan adanya rencana pengambil alihan pembangunan BIJB secara keseluruhan, berimplikasi terhadap berubahnya rencana program

koordinasi dan konsolidasi dengan seluruh stake holder yang terlibat dalam pembangunan BIJB;

(3) Kegiatan Pembangunan Gedung Display BIJB di Kertajati, Pembangunan Gedung Display Tahap I baru mencapai 25,69% dikarenakan pada saat pelaksanaan terjadi curah hujan Selama 2 (dua) bulan yang mengakibatkan pekerjaan terhenti dan ketika akan melakukan addendum waktu tidak mencukupi.

(4) Kegiatan METR Penanganan Dampak Sosial dan Persiapan Pembebasan Lahan Reaktivasi Jalur Kereta Api Rancaekek-Tanjungsari dan Banjar - Pangandaran - Cijulang , kegiatan adalah terdapat belanja jasa profesi yaitu honorarium untuk personil kabupaten/kota (TNI/POLRI/PNS non Provinsi dan lain-lain) dalam rangka penertiban/pengadaan lahan dijalur reaktivasi

Rancaekek - Tanjungsari dan Banjar - Pangandaran-Cijulang, namun dikarenakan pada tahun 2016 kegiatan penertiban lahan yang seharusnya dimotori langsung oleh PT. KAI tidak mengangarkan untuk kegiatan penertiban lahan, sehingga jasa belanja profesi tersebut pun tidak terserap

c. Solusi

(1) Kegiatan Proses Sertifikasi Tanah Pengganti Tanah Kas Desa yang dipakai Bandara Nusawiru, kegiatan Akan dilakukan 2017 setelah selesai dari BPN Kabupaten Pangandaran;

(2) Kegiatan Sinergitas Pembangunan dan Pengembangan Bandar Udara di Jawa Barat, kegiatan adalah merencanakan kegiatan yang lebih seksama dan melaksanakan kegiatan tepat waktu sesuai dengan schedule yang telah disusun

(3) Kegiatan Pembangunan Gedung Display BIJB di Kertajati, pelaksanaan pembangunan gedung display tahap 1 (satu) akan dilaksanakan pada anggaran 2017

(4) Kegiatan METR Penanganan Dampak Sosial dan Persiapan Pembebasan Lahan Reaktivasi Jalur Kereta Api Rancaekek-Tanjungsari dan Banjar - Pangandaran – Cijulang, kegiatan adalah diperlukan koordinasi dan

sinkronisasi kegiatan antara Dishub Jawa Barat dengan PT. KAI serta dengan Ditjen Perkeretaapian Kemenhub RI agar supaya apabila akan mengadakan kegiatan dapat berjalan bersamaan.

2) Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ)

Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) memiliki indikator yaitu tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan (rambu, marka, dan guardrill) dan penerangan jalan umum (PJU) pada jalan provinsi, yang meningkat menjadi 20,03% pada tahun 2016. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat melalui 6 (enam) kegiatan dengan total alokasi

realisasi anggaran Rp.10.188.536.406,- atau 79,62%. Outcome program adalah meningkatnya kualitas prasarana dan fasilitas LLAJ (menuju zero accident) melalui peningkatan ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan di ruas jalan Provinsi dan pengembangan informasi teknologi untuk mengatasi persoalan lalu lintas jalan.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan CLTH KKP Pembuatan Penunjuk Arah (fasilitas LLAJ) Kawasan Ciletuh

Kegiatan CLTH KKP Pembuatan Penunjuk Arah (Fasilitas LLAJ) Kawasan Ciletuh yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.197.418.031 atau 98,71%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pengadaan RPPJ 13 unit dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome Terpenuhinya ketersediaan penunjuk arah (fasilitas LLAJ) di Kawasan Ciletuh Kabupaten Sukabumi.

2. Kegiatan DAK Pengadaan Dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan

Kegiatan DAK Pengadaan dan Pemasangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.432.170.916,- realisasi anggaran sebesar Rp.3.245.424.200. - atau 94,56%. Output kegiatan adalah Rambu Lalu Lintas : 90 Unit di Wilayah Pembangunan I , 73 Unit di Wilayah Pembangunan III, 100 Unit di Wilayah Pembangunan IV bagian Timur, 90 unit di Wilayah Pembangunan IV berupa Lampu Lalu Lintas Warning Light :

2 Unit di Wilayah Pembangunan I , 2 Unit di Wilayah Pembangunan III, 2Unit di Wilayah Pembangunan IV bagian Timur, 2 unit di Wilayah

Pembangunan IV.Marka Jalan : 10.000m’ di Wilayah Pembangunan I , 12.500 m’ Unit di Wilayah Pembangunan III, 20.000 m’ di Wilayah Pembangunan IV bagian Timur, 19.800 m’ di Wilayah Pembangunan IV. 1

(satu) set Dokumen Pelaporan Jasa Konsultansi Pengawas pekerjaan dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya fasilitas keselamtan jalan.

3. Kegiatan METR Pengembangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan Di Wilayah Metropolitan Bandung

Kegiatan METR Pengembangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan di Wilayah Metropolitan Bandung yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.636.100.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.353.299.000 atau 51,34%. Output kegiatan adalah terpasang Traffic Light Simpang 4 sebanyak 1 unit, Warning Light 2 unit,

Pagar pengaman jalan 20 Unit dan Marka jalan 21.000 M’ dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan.Outcome kegiatan adalah tercapainya fasilitas keselamatan jalan di Wilayah Metropolitan Bandung. Permasalahan

kegiatan adalah Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan PJU gagal lelang. Solusi kegiatan adalah dianggarkan kembali Tahun 2017.

4. Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas di Jawa Barat

Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.060.800.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.934.455.000.,- atau 88,09%. Output kegiatan adalah terpeliharanya PJU Konvensional 1 Paket. PJU Solar Cell diwilayah Pembangunan II sebanyak 1 Paket, PJU Solar Cell diwilayah Pembangunan III sebanyak 1 Paket, PJU Solar Cell diwilayah

Pembangunan IV sebanyak 1 Paket, Warning Light dan Traffic light 1 paket dan PJU di Metropolitan Bandung sebanyak 1 paket dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah tercapanya fasilitas keselamatan jalan.

5. Kegiatan Pengembangan Fasilitas Lalu Lintas di UPTD LLAJ Wilayah I Bogor

Kegiatan Pengembangan Fasilitas LLAJ di UPTD Wilayah I Bogor Purwakarta yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.967.346.168,- realisasi anggaran sebesar Rp.2.729.636.205. atau 91,99%. Output kegiatan adalah penerangan jalan umum solar cell 72 unit, pengadaan dan pemasangan fasilitas lalu lintas , pengadaan Traffic cone 470 Unit, Pengadaan Water Barrier 120 Unit, Marka Jalan 20.000 M’, rambu jalan ruas Jalan Cikidang - Pelabuhan Ratu 95 Buah

dan Cibadak - Cikidang 95 Buah, Dokumen Pelaporan Jasa Konsultansi Pengawas pekerjaan 4 (empat) set dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome terpenuhinya ketersediaan fasilitas Lalu Lintas rambu, marka dan penerangan jalan umum pada jalan provinsi sehingga keselamatan pengguna jalan dan lalu lintas bisa ditingkatkan.

6. Kegiatan Pengembangan Fasilitas Lalu Lintas di UPTD LLAJ Wilayah II Cirebon - Priangan

Kegiatan Pengembangan Fasilitas Lalu Lintas di UPTD LLAJ Wilayah II Cirebon – Priangan yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.500.730.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.728.303.970.,- atau 69,11%. Output kegiatan adalah tersedianya honorarium kegiatan 5 paket, alat tulis kantor 1 kegiatan, dokumentasi dan publikasi 1 kegiatan, penjilidan 1 (satu), makanan dan minuman rapat 120 kotak, perjalanan dinas dalam Daerah PNS Provinsi 1 kegiatan, pemeliharaan fasilitas lalu lintas 1 kegiatan, pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan umum 36 unit, pengadaan dan pemasangan fasilitas ruas Jalan Kab. Cirebon, Kota Cirebon dan Kab. Kuningan, Rambu Lalu Lintas Ruas Jalan Cikijing – Majalengka 100 Buah, Water Barrier 100 Buah, Traffic Cone 500 Buah, Warning Light 2 Unit, Guardrail Ruas Jalan Malangbong – Wado 29 Unit, Guardrail Kuningan – Losari 29 Unit dan pemasangan Marka jalan diriuas jalan Garut – Cikajang 5000 M² dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan.

b. Permasalahan dan Solusi

Kegiatan METR Pengembangan Fasilitas Lalu Lintas Jalan di Wilayah Metropolitan Bandung, Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan PJU gagal lelang dan kegiatan akan dianggarkan kembali Tahun 2017.

3) Program Peningkatan Pelayanan Angkutan

Program Peningkatan Pelayanan Angkutan memiliki indikator yaitu tingkat pelayanan angkutan di jaringan jalan provinsi yang meningkat menjadi 94% pada tahun 2016. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat melalui 6 (enam) kegiatan dengan total alokasi anggaran Rp.3.244.325.000,-, dengan realisasi anggaran Rp.2.263.705.316,-, atau 69,77%. Outcome program adalah 1) Berkembangnya sistem transportasi publik regional yang nyaman; 2) Berkembangnya terminal angkutan umum regiona l yang terpadu dan modern; 3) Meningkatnya kesadaran berlalu lintas dan kinerja awak kendaraan umum; 4) Meningkatnya pelayanan perijinan dan pengawasan angkutan umum; 5) Tertatanya jaringan lalu lintas angkutan barang dan penumpang; 6) Meningkatnya kinerja kualitas angkutan umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota, Antar Provinsi (AKAP) di Jawa Barat, melalui pengembangan terminal angkutan umum regional yang terpadu dan modern, antara lain penyediaan Terminal Tipe A di Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kota Sukabumi, Kota Bandung dan Kabupaten Bandung; serta penyediaan Terminal Tipe B di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Garut, Kota Cimahi, dan Palabuhanratu. a. Pelaksanaan Program 1. Kegiatan Evaluasi Angkutan Penumpang Umum AKDP di Jawa Barat Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Evaluasi Angkutan Penumpang Umum AKDP di Jawa Barat

Kegiatan Evaluasi Angkutan Penumpang Umum AKDP di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.550.200.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp.158.752.796 tau 28,85%. Output kegiatan adalah Pembinaan Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum AKDP di Jawa Barat dan Fasilitasi peralihan penyelenggaraan angkutan umum dari perorangan menjadi Badan Hukum 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah Penyelengaraan Angkutan Penumpang Umum realisasi anggaran sebesar Rp.158.752.796 tau 28,85%. Output kegiatan adalah Pembinaan Penyelenggaraan Angkutan Penumpang Umum AKDP di Jawa Barat dan Fasilitasi peralihan penyelenggaraan angkutan umum dari perorangan menjadi Badan Hukum 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah Penyelengaraan Angkutan Penumpang Umum

2. Kegiatan METR Penyusunan Rencana Detail Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal di Bandung Metropolitan Area

Kegiatan METR Penyusunan Rencana Detail Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal di Bandung Metropolitan Area, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.760.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.662,830,000,- atau 87,21%. Output kegiatan adalah tersedianya Dokumen Penyusunan Rencana Detail Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal di Bandung Metropolitan Area. Outcome kegiatan adalah terwujudnya Dokumen Kajian Rencana Detail Pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal di Bandung Metropolitan Area.

3. Kegiatan Evaluasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Analisa Dampak Lalin di Jawa Barat

Kegiatan Evaluasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Analisa Dampak Lalin di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.503.850.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.150,178,016. atau 29,81%. Output kegiatan adalah tersedianya Dokumen saran Teknis MRLL dan ANDALALIN Outcome kegiatan adalah terwujudnya Dokumen saran teknis MRLL dan ANDALALIN di ruas jalan Provinsi Jawa Barat.

4. Kegiatan Pemeliharaan dan Pengoperasian CCTV

Kegiatan Pemeliharaan dan Pengoperasian CCTV, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.698.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.698.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.641.018.223. - atau 91,84%. Output kegiatan adalah

1 (satu) Set Dokumen Integrasi CCTV, 1 Paket CCTV terpelihara, dan 1 (satu) berkasDokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah pengeoprasian laporan hasil updating CCTV dalam satu tahun.

5. Kegiatan Pemilihan Awak Kendaraan Umum Teladan (akut), Wahana Tata Nugraha dan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Transportasi Darat

Kegiatan Pemilihan Awak kendaraan Umum Teladan (AKUT), Wahana Tata Nugraha dan Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Transportasi Darat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.452.750.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.434.143.683. - atau 95,89%. Output kegiatan adalah 35 orang mengikuti Kendaraan Umum Teladan (AKUT), 16 kabupaten/kota mengikuti Lomba Tertib Lalu Lintas pada bidang fasilitas keselamatan berlalu lintas,

35 orang pelajar mengikuti Lomba Pelajar Pelopor keselamatan berlalu lintas untuk wilayah Jawa Barat dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah Peningkatan dan penyebaran pengetahuan keselamatan lalu lintas di kalangan awak kendaraan angkutan umum AKDP Jawa Barat, Peningkatan pengetahuan dan penyebaran keselamatan lalu lintas di kalangan pelajar di Jawa Barat dan Terukurnya tingkat kinerja transportasi dan rekomendasi peningkatan kinerja transportasi tingkat Provisi Jawa Barat (kabupaten dan kota di Jawa Barat.

6. Kegiatan Penataan Terminal Penumpang Umum Tipe B

Kegiatan Penataan Terminal Penumpang Umum Tipe B, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.279.525.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.216.782.598 atau 77,55%. Output kegiatan adalah Jasa konsultasi Penataan Terminal Penumpang Umum Tipe B. dan 1 (satu) berkasDokumen Pelaporan Kegiatan Outcome kegiatan adalah Dokumen Kajian Penataan Terminal Penumpang Umum Tipe B.

b. Permasalahan

(1) Kegiatan Evaluasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Analisa Dampak Lalin di Jawa Barat, Rapat forum LLAJ disediakan untuk dilaksanakan sebanyak 5 kali namun karena isu (taksi online dan sistem teknologi informasi angkutan umum orang) yang berkembang di tahun 2016 hanya 2 kali, maka forum LLAJ dilaksanakan hanya 2 kali dan Survei- Survei tidak dapat dilaksanakan karena waktunya bersamaan dengan penyelenggaraan pon dan peparnas, dikhawatirkan hasilnya tidak akurat.

(2) Kegiatan Evaluasi Angkutan Penumpang Umum AKDP di Jawa Barat , (2) Kegiatan Evaluasi Angkutan Penumpang Umum AKDP di Jawa Barat ,

c. Solusi

(1) Kegiatan Evaluasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Analisa Dampak Lalin di Jawa Barat, kegiatan kegiatan akan dianggarkan kembali Tahun 2017 sesuai dengan isu yang berkembang;

(2) Kegiatan Evaluasi Angkutan Penumpang Umum AKDP di Jawa Barat ,Kegiatan akan dianggarkan kembali Tahun 2017.

4) Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas memiliki indikator yaitu tingkat penurunan pelanggaran muatan lebih yang mencapai 262.552 unit pada tahun 2016. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat melalui 2 (dua) kegiatan dengan total alokasi anggaran Rp.3.937.745.000,- dengan realisasi anggaran Rp.3.416.517.638,- atau 86,76%. Outcome Program adalah Meningkatkan penanganan dan pengendalian muatan lebih ( overloading).

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Sarana dan Prasarana Perhubungan di Jawa Barat

Kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Sarana dan Prasarana Perhubungan di Jawa Barat, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.290.200.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.1.050.556.687,- atau 81,43%. Output kegiatan adalah 1 (satu) kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Sarana dan Prasarana Perhubungan di Jawa Barat dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah menurunnya tingkat pelanggaran angkutan barang dan penumpang umum di Jawa Barat.

2. Kegiatan Penyelenggaraan Lalu Lintas Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru

Kegiatan Penyelenggaraan Lalu Lintas Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun baru, yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.647.545.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.2.365.960.951,- atau 89,36%. Output kegiatan adalah 1 (satu)

Kegiatan Angkutan Lebaran, Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 aman dan terkendali: 2 (dua) Lokasi Check point Arus Mudik Lebaran 2016 (1437H), 7.500 Lembar Peta Informasi Mudik Lebaran, 3 (tiga) Unit Rumah Sewa untuk Posko Lebaran, Natal dan Tahun Baru, 1 (satu) Paket Perlengkapan dan Peralatan Kantor sewa, 1 (satu) Paket Alat Elektronik untuk cacah arus lalu lintas Angkutan Natal dan Tahun Baru sewa, 80 Bus Mobil Bus Besar sewa, Pakaian Kerja : 400 buah Rompi, 250 buah Jas Hujan, 10 buah RPPJ Portable, 500 buah Stick Lamp, 700 buah Traffic Cone, 125 buah Water Barrier dan 1 (satu) set Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah terselenggaranya Angkutan Lebaran, Natal dan Tahun Baru yang tertib dan aman.

5) Program Peningkatan Kelayakan Kendaraan Bermotor

Program Peningkatan Kelayakan Kendaraan Bermotor memiliki indikator yaitu tingkat ketersediaan sarana prasarana pemeriksaan kendaraan bermotor, yang meningkat menjadi 76% pada tahun 2016. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat melalui 1 (satu) kegiatan dengan total anggaran Rp.432.835.000,-, dengan realisasi anggaran Rp.187.337.319,-, atau 43,28%. Outcome program adalah 1) Meningkatnya kinerja kegiatan uji mutu terhadap produksi karoseri; 2) Meningkatnya kinerja pengujian kendaraan bermotor.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pengujian Kendaraan Bermotor di Jawa Barat

Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pengujian Kendaraan Bermotor di Jawa Barat yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.432.835.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.187.337.319,- atau 43,28%. Output kegiatan adalah 1 (satu) kegiatan Pengawasan dan Pengendalian Sarana dan Prasarana Perhubungan di Jawa Barat dan 1 (satu) berkas Dokumen Pelaporan Kegiatan. Outcome terpenuhinya persyaratan teknis laik jalan kendaraan bermotor sehingga meningkatnya keselamatan transportasi, terciptanya sinergitas pelaksanaan tugas pengujian kendaraan bermotor. Permasalahan pemahaman perusahaan karoseri berkenaan dengan aturan-aturan yang berhubungan dengan persyaratan teknis laik jalan masih belum seragam. Solusi pada saat melakukan penilaian fisik kendaraan selalu dibarengi dengan pembinaan dan diskusi mengenai persyaratan teknis laik jalan.

b. Permasalahan dan solusi

Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Pengujian Kendaraan Bermotor di Jawa Barat , Pemahaman perusahaan karoseri berkenaan dengan aturan-aturan yang berhubungan dengan persyaratan teknis laik jalan masih belum seragam, pada saat melakukan penilaian fisik kendaraan selalu dibarengi dengan pembinaan dan diskusi mengenai persyaratan teknis laik jalan.

4.17 Urusan Komunikasi dan Informatika

Paket lelang seluruh instansi pengguna LPSE Provinsi Jawa Barat sampai dengan 31 Desember 2016, total paket 1.936 Paket, dengan pagu anggaran sebesar Rp.4.021.445.805.932,89,-

penawaran diperoleh efisiensi sebesar Rp.866.984.184.167,49,- (21,90%). Paket lelang OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang didanai APBD Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 900 paket lelang, dengan jumlah pagu anggaran sebesar Rp.2.418.563.932.489,89,- dan diperoleh efisiensi sebesar Rp.469.730.950.522,65,- (18,92%).

dan dari

Jumlah penyedia yang terdaftar pada LPSE Provinsi Jawa Barat sebanyak 34.565 penyedia barang/jasa. Agency pengguna yang dilayanan oleh LPSE Provinsi Jawa Barat, termasuk ULP Provinsi Jawa Barat sebanyak 41 Satuan Kerja yang terdiri dari 3 Kabupaten/Kota, instansi vertikal, Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, BUMD serta BUMN.

Penyedia barang dan Jasa yang terverifikasi pada LPSE Provinsi Jawa Barat sebanyak 34.565 Perusahaan. Untuk pelayanan bersadarkan hasil Survei kepada pengguna, Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada LPSE Provinsi Jawa barat mencapai predikat sangat baik

dengan mutu pelayanan mendapat nilai “A”. Untuk Nilai Kepatuhan Pemerintah Daerah Dalam Pemenuhan Komponen Standar Pelayanan Publik Sesuai Undang-Undang Nomor 25

Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik yang dilakukan oleh Ombudsman Republik Indonesia tahun 2015 mendapatkan nilai 84, (kategori Hijau yang bermakna bahwa pelayanan yang telah diberikan telah memenuhi standar pelayanan) , dan indeks Keterbukaan Informasi publik sebesar 76,50 poin dari target 75,00 poin.

Indikator kinerja Urusan Komunikasi dan Informatika tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa, dan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Program Tersebut dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, Biro Humas Protokol dan Umum Provinsi Jawa Barat, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Kantor Perwakilan Pemerintahan, Sekretariat Dp Korpri Provinsi Jawa Barat, dan Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat. Program ini terdiri 54 Kegiatan dengan total Program Tersebut dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, Biro Humas Protokol dan Umum Provinsi Jawa Barat, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat, Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Kantor Perwakilan Pemerintahan, Sekretariat Dp Korpri Provinsi Jawa Barat, dan Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat. Program ini terdiri 54 Kegiatan dengan total

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Sistem Informasi Ketahanan Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.394.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.377.661.992,- atau 95,85%. Output kegiatan adalah FGD SIM Ketapa sebanyak 1 keg, Bimtek SIM Ketapa sebanyak 1 keg, dan Aplikasi Sistem Informasi Ketapa sebanyak 1 keg. Outcome kegiatan adalah Jumlah aplikasi sistem informasi Ketapa sebanyak 1 dokumen.

2. Kegiatan Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Perizinan

Kegiatan ini dilaksanakan Badan Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.163.600.000,-. Capaian kinerja realisasi keuangan sebesar Rp.158.700.000,- (97,0%). Output kegiatan adalah tersedianya aplikasi dan database perizinan secara online Outcome kegiatan adalah terintegrasinya database perizinan ke dalam aplikasi perizinan secara online.

3. Kegiatan Pengembangan dan Pemeliharaan SIM Diklat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.687,362,000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.666.182.243,- (96,92%) Output kegiatan tersebut adalah terbangunnya 5 (lima) aplikasi manajemen Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan Dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.687,362,000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.666.182.243,- (96,92%) Output kegiatan tersebut adalah terbangunnya 5 (lima) aplikasi manajemen

4. Kegiatan Jurnal Inspirasi Badan Diklat Daerah Prov. Jabar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.527.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.499.553.858,- (94,79%). Output kegiatan tersebut adalah tersusunnya Majalah Jurnal Inspirasi sebanyak 3 edisi, Majalah KTI sebanyak 2 edisi dan Buku Agenda sebanyak 130 eksemplar, terpublikasikannya informasi kediklatan di media cetak sebanyak 16 publikasi, tersedianya media luar ruang sebanyak 5 banner, tersedianya film pro file sebanyak 200 film. Outcome kegiatan adalah meningkatnya publikasi dan komunikasi penyelenggaraan diklat.

5. Kegiatan Pengelolaan Jendela Dunia Perencanaan Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.490.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.473.300.000,- (96,59%). Output kegiatan terpeliharanya Jaringan Lokal dan Internet Bappeda Provinsi Jawa Barat, Perubahan Website Bappeda provinsi Jawa Barat, Terlaksananya Pengelolaan Website BAPPEDA, Tersedianya Dokumentasi Perencanaan Pembangunan (foto, video, file presentasi), Penataan komunikasi Server Jendela Dunia. Outcome kegiatan adalah tingkat pelayanan informasi perencanaan dan pembangunan daerah

6. Kegiatan Pelayanan Data dan Informasi Hasil Analisis Pembangunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.427.700.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.425.681.825,- (99,53%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya Pengembangan Website Pusdalisbang, terlaksananya Pameran Pembangunan, terlaksananya Publikasi Radio, tersusunnya buku indikator makro kab./kota, terlaksananya Pemeliharaan sistem informasi outlet Jabar menjawab, terlaksananya Pengelolaan Perpustakaan, Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.427.700.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.425.681.825,- (99,53%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya Pengembangan Website Pusdalisbang, terlaksananya Pameran Pembangunan, terlaksananya Publikasi Radio, tersusunnya buku indikator makro kab./kota, terlaksananya Pemeliharaan sistem informasi outlet Jabar menjawab, terlaksananya Pengelolaan Perpustakaan,

7. Kegiatan Pengembangan Sistem RKPD Jabar Online 2101 Dan Sistem APBD Jabar Online

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.473.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.449.537.604,- (98,37%). Output kegiatan adalah:

• Terlaksananya Asesment Kemanan Sistem RKPD Jabar Online oleh Kemenkominfo (ID –SIRT); • Terlaksananya Penambahan Aplikasi RKA Online pada Sistem RKPD Jabar Online; • Terlaksananya Penambahan Update menu dan Fiture RKPD Jabar Online; • Terlaksananya Penambahan Update Menu dan Fiture APBD Jabar Online; • Terlaksananya Pengembangan Fiture Administrasi APBD Jabar Online; • Terlaksananya Penambahan Fiture Geospasial pada Sistem RKPD Jabar Online dan APBD Jabar Online; • Terlaksananya Pengelolaan Keamanan Sistem RKPD Jabar Online; • Terlaksananya Pelatihan RKPD Jabar Online 2101 dan APBDJabar

Online; • Tersusunnya Dokumen Manual RKPD RKPD Jabar Online 2101; • Tersusunnya Dokumen Manual APBDJabar Online; • Tersusunnya Dokumen Laporan Asesment Kemanan Sistem

RKPDJabar Online oleh Kemenkominfo (ID –SIRTI). Outcome kegiatan adalah tingkat Partisipasi Publik dalam Proses Perencanaan.

8. Kegiatan Publikasi Proses Perencanaan Pembangunan Melalui Media

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.880.000.000,- Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.880.000.000,-

• Terlaksananya Publikasi Program Perencanaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Media Massa Radio • Terlaksananya Publikasi Program Perencanaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Media Massa Televisi • Tenaga Teknis Pengumpul dan Pengolah Data Informasi Kegiatan Perencanaan di Bappeda untuk Publikasi Perencanaan Outcome kegiatan adalah tingkat pelayanan informasi perencanaan dan pembangunan daerah.

9. Kegiatan Pelaksanaan Dukungan, Monitoring dan Evaluasi Pemberitaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas Protokol dan Umum Provinsi Jawa Barat (Bagian Hubungan Masyarakat) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.162.300.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.2.074.670.321,- (95.95%). Output kegiatan adalah terselenggaranya monitoring dan evaluasi pemberitaan tentang Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

10. Kegiatan Sosialisasi dan Publikasi Hari Jadi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas Protokol dan Umum Provinsi Jawa Barat (Bagian Hubungan Masyarakat) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.900.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.876.438.250,- (98,76%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Sosialisasi dan Publikasi Hari Jadi Jawa Barat.

11. Kegiatan Pendokumentasian Kegiatan Pimpinan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas Protokol dan Umum Provinsi Jawa Barat (Bagian Hubungan Masyarakat) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.545.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.045.708.375,- (85,92%). Output kegiatan adalah terselenggaranya Koordinasi dengan kabupaten/kota dan pelayanan peliputan kegiatan pimpinan serta terdokumentasinya kegiatan pimpinan.

Program dan Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas Protokol dan Umum Provinsi Jawa Barat (Bagian Hubungan Masyarakat) dengan alokasi anggaran sebesar Rp.23.284.140.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.22.297.495.882,- (95,76%). Output kegiatan adalah terselenggaranya publikasi kebijakan, program dan kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui media cetak, radio, televisi, online dan media luar ruang.

13. Kegiatan Pembuatan Media Informasi Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.108.680.000,00 realisasi anggaran sebesar Rp.2.063.409.754,00 atau 97,85% realisasi fisik 100%. Output kegiatan adalah tersedianya media informasi untuk pembangunan di Jawa. Outcome kegiatan adalah terwujudnya penyebaran informasi dan hasil pelaksanaan pembangunan.

14. Kegiatan CLTH - Kkp Buku Geopark

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.450.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.403.877.500,- (89.75%). Output kegiatan adalah Rapat Teknis Penyusunan Buku Geopark Ciletuh di Jawa Barat, Seminar Nasional Geopark Cileutuh di Jawa Barat, Penyusunan Buku Geopark. Outcome kegiatan adalah Meningkatkan Pelayanan informasi kepada masyarakat dan stakeholder pembangunan.

15. Kegiatan CLTH - Penyusunan Dosir Geopark Global Network

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.450.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.354.465.000 (78.77%). Output kegiatan adalah rapat Penyusunan Dosir Geopark Global Network Ciletuh, Penyusunan Dosir Geopark Global Network dan Outcome kegiatan adalah meningkatkan Pelayanan Informasi kepada masyarakat dan stakeholder Pembangunan.

16. Kegiatan Manajemen Data dan Informasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.453.100.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.356.828.750,- (78.75%). Output kegiatan adalah data dan informasi bidang energi dan sumber daya mineral ke instansi terkait, Bintek GIS dan Pengolahan Data, Pelayanan Informasi Perizinan Bidang ESDM Jawa Barat dan Outcome kegiatan adalah meningkatnya Pelayanan Informasi kepada masyarakat dan Stakeholder Pembangunan.

17. Kegiatan Diseminasi Informasi Isu Strategis dan Aktual Melalui Lembaga Penyiaran dan Kemitraan Media

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.861.800.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.851.929.855,- (98.85%). Output kegiatan adalah 6 kali diseminasi informasi melalui TV Siaran; 4 kali diseminasi informasi melalui Radio Siaran; 2 kali diseminasi informasi melalui Video Conference; Diseminasi Informasi melalui 1000 Majalah; Diseminasi Informasi melalui 8 kegiatan media tradisional; 1 paket desain meme; 1 paket lomba video stand up comedy, 8 paket souvenir, cinderamata penunjang kegiatan pertunjukan rakyat, dam 2 kali FGD lembaga penyiaran.

18. Kegiatan Implementasi Sistem Informasi Paperless Office Dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.113.700.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.922.122.950,- (82.80%). Output kegiatan adalah 30 kali Layanan M-CAP, 1 kegiatan Pembuatan Cinderamata dukungan

1 kegiatan Pembuatan Leaflet/Brosur/Buklet/Banner/Backdrop untuk dukungan MCAP/TIK, 7 kegiatan Workshop Aplikasi e-office, 6 kegiatan penyusunan panduan digital e-office, 5 kegiatan Workshop Agency e-office OPD, 5 kegiatan Layanan Workshop M-CAP, 5 kegiatan Biaya Akses Internet Mobile untuk M-CAP dan pendampingan Internet Sehat/aplikasi e-office, 10 paket oenyediaan Biaya Koneksi Intranet Mobile untuk Layanan MCAP, 1 kegiatan penilaian pendayagunaan aplikasi pendayagunaan e-office.

M-CAP/TIK,

19. Kegiatan Jabar Cyber Service (layanan Publik Secara Online) Pada Lembaga Dan Fasilitas Publik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.354.000.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.324.863.388,- (91.77%). Output kegiatan adalah 5 kegiatan penilaian komunitas TIK, 6 kegiatan evaluasi komunitas TIK, 2 kali Rakor, 12 kali Rapat Video Conference, dan 5 pemenang pengadaan hadiah untuk pemenang kompetisi komunitas TIK berupa PC.

20. Kegiatan Komunikasi Bencana Alam

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.331.000.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.203.246.000,- (61.40%). Output kegiatan adalah 12 bulan Terpeliharanya Perangkat Telekomunikasi di 10 (sepuluh) titik Repeater.

21. Kegiatan Optimalisasi Layanan Pos Komersial Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.296.000.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.166.631.000,- (56.29%). Output kegiatan adalah 1 kali Rakornis Penyelenggara Pos, 1 kali Rapat Evaluasi Kinerja Penyelenggara Pos dan 1 kali Logistik Award.

22. Kegiatan Mendayagunakan TIK Balai LPSE

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.367.494.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.363.603.100,- (98.94%). Output kegiatan adalah 3 kali Pemeliharaan SPSE, 1 kali Resertifikasi ISO 27001:2013, 10 kali Pendampingan ISO 27001:2013, 1 kali Peningkatan Kapasitas Administrator LPSE Provinsi Kabupaten/Kota, 1 kali Pemasangan dan Instalasi Server Colocation, 1 kali Pengecekan Server Colocation, 1 kali Maintenance dan Evaluasi Server Colocation, 12 bulan Pengelolaan Website Balai LPSE.

23. Kegiatan Meningkatkan Layanan Pengguna LPSE Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.517.972.000,- dan Realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.517.972.000,- dan Realisasi

24. Kegiatan Pengelolaan Website diskominfo.Jabarprov.go.id

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.216.370.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.212.510.500,- (98.22%). Output kegiatan adalah 1 Website (12 bulan) pengembangan Website diskominfo.Jabarprov.go.id.

25. Kegiatan Pengelolaan Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.013.198.200,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.997.944.604 (98.49%) Output kegiatan

adalah 12 bulan pemuktahiran konten Website Jabarprov.go.id, 1 paket Publikasi Website Jabarprov.go.id melalui media cetak berskala nasional, 1 paket penyusunan tayangan multimedia LKPJ Gubernur Jabar dan Dokumentasi hasil pembangunan, 1 paket Sosialisasi lomba Website OPD Pemerintah Prov. Jabar, 1 paket perlombaan Website OPD Pemerintah Prov. Jabar, 1 paket Studi komparatif tentang Website pemerintahan.

26. Kegiatan Peningkatan Implementasi Aplikasi Kompilasi Data TIK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.280.000.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.262.477.500 (93.74%). Output kegiatan adalah 27 Kabupaten/Kota Sosialisasi SMS Gateway dan Integrasi Kompilasi Data, 27 Kabupaten/Kota Monitoring Kompilasi Data TIK Kabupaten/Kota.

27. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Keterbukaan Informasi Publik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.215.600.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.207.824.200,- (99.36). Output kegiatan adalah 1 paket terselenggarakannya perjalanan dinas penunjang kegiatan

KI Prov. Jabar, I paket Terselenggarakannya biaya operasional pendukung KI Prov. Jabar, 5 komisioner peningkatan SDM KI Prov.Jabar, 4 kegiatan Konsultasi tentang implementasi UU KIP, 5 kegiatan Rakor KIP untuk kab/kota, 2 kali dialog radio dan TV tentang dialog interaktif, 2 kali diskusi terkait keterbukaan informasi publik, 2 paket prarakornas dan rakornas, dan

10 bulan tersedianya tenaga administrasi/teknis pendukung KI.

28. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Aplikasi Data Tak Terstruktur

(ADT) Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi

Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.222.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.222.085.000,- (99.81%). Output kegiatan adalah 27 Kab/Kota Monitoring ADT Kab/Kota, 24 orang FGD Evaluasi Teknis Pengembangan Fitur ADT, 116 orang (OPD Prov) 90 orang (Kab/Kota) Bimbingan Teknis/ Workshop Pengembangan Fitur ADT, 118 orang di 27 Kab/Kota Rakor Implementasi ADT Kab/Kota, 200 orang Sosialisasi ADT di 4 BKPP.

29. Kegiatan Penyelenggaraan Layanan Koneksi Jaringan Komunikasi Digital Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.838.533.425,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.7.582.448.944,- (96.73%). Output kegiatan adalah 12 bulan Operasional Layanan Jaringan Komunikasi Pendukungan Administrasi Perkantoran Internal dan Eksternal Pemprov Jawa Barat, 100% Meningkatnya layanan Pemerintahan melalui jaringan TIK.

30. Kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Komunikasi Dan Informatika

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.541.775.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.537.319.000,- (99.18%). Output kegiatan adalah 1 kali Rakor sinergitas program dan kegiatan bidang kominfo dengan Kabupaten dan Kota di Jawa Barat, 1 kali Rakor sinergitas program dan kegiatan bidang kominfo dengan OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, 1 kali Rakor evaluasi program dan kegiatan bidang kominfo dengan kabupaten dan kot a di Jawa Barat, 1 kegiatan “Kominfo Award”.

31. Kegiatan Revitalisasi Lembaga Komunikasi Dan Informasi Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.546.000.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.395.290.471,- (72.40%). Output kegiatan adalah 4 kali Terselenggaranya pendampingan/pemberdayaan lembaga komunikasi dan informasi masyarakat, 1 paket Pameran TIK, 1 paket pemberdayaan KIM tingkat nasional dan 1 kegiatan festival media tradisional.

32. Kegiatan Optimalisasi Saluran Serat Optik Bawah Tanah Bersama ( Ducting Bersama)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.721.858.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.567.667.400,- (78.64%). Output kegiatan adalah terselenggaranya 1 kali Sosialisasi serat optic bawah tanah bersama; 10 kali Forum ducting bersama; dan 1 kali pekerjaan jasa konsultansi.

33. Kegiatan Sinergitas Komunikasi Pemerintahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.668.700.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.634.462.214,- (94,88%). Output kegiatan adalah 3 kali Penguatan Komunikasi Pemerintahan, 4 Kegiatan Sosialisasi Melalui Media Luar Ruang, 4 Kegiatan Sinegritas Bakohumas Pusat dan Provinsi, 10 bulan Adventorial Online, 10 kali tayang Adventorial Surat Kabar, 10 kali Audit Komunikasi Pemerintahan, dan 4 kali Cetak Buku.

34. Kegiatan Standardisasi Postel

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.550.600.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.456.155.574,- (82.85%). Output kegiatan adalah 1 kali terselenggaranya bimbingan teknis bagi Lembaga Penyiaran Swasta; 1 kali terselenggaranya Bimbingan Teknis dengan RAPI; 1 kali Bimbingan Teknis dengan ORARI; 3 kali Rakor/Sosialisasi Standarisasi Postel dan 1 paket Forum Standarisasi Postel.

35. Kegiatan Standardisasi Telematika Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini yang dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.609.900.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.1.349.800.700 ,- (83.84%). Output kegiatan adalah 6 event forum TIK, 1 kegiatan gladi, 8 kegiatan Penyusunan Dokumen Standar Telematika, 8 Kegiatan Penyusunan Dokumen ICT Development Index (IDI), 1 kegiatan Transfer Teknologi pengelolaan data center dengan Bali, 1 kegiatan ICT Short Course to Australia, dan 1 kegiatan penyediaan perangkat aktif dan pasif jaringan Fiber Optik.

36. Kegiatan Optimalisasi Perangkat IT Samsat Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan

realisasi anggaran sebesar Rp.335.847.500 (99,41%). Output kegiatan terpeliharanya komputer.

anggaran

Rp.337.847.500

37. Kegiatan Tatanan Teknis Penerapan TIK Pada Sistem Informasi Dispenda Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.95.500.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.95.488.000 (99,99%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya teknik penerapan TIK pada Sistem Informasi Dispenda Provinsi Jawa Barat.

38. Kegiatan Pengelolaan Website Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.184.300.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.184.020.000 (99.85%). Output kegiatan adalah terkelolanya Website Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat.

39. Kegiatan Penyusunan Aplikasi Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor E-SAMSAT Via ATM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.180.800.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.171.800.000,- (95,02%). Output kegiatan adalah aplikasi Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor E-Samsat Via ATM.

40. Kegiatan Penyusunan Dokumen Kajian Teknik Pemanfatan Jaringan Intranet Data Center Dispenda Jabar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.90.750.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.88.886.500 (97,95%). Output kegiatan adalah dokumen kajian teknik pemanfatan jaringan internet data center Dispenda Jabar.

41. Kegiatan Penyusunan Dokumen Kajian Teknis Security Jaringan Intranet Non Data Center Dispenda Jabar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.90.750.000 realisasi anggaran sebesar Rp.87.525.200 (96,45%). Output kegiatan adalah Dokumen Kajian

Teknis Security Jaringan Internet Non data Center Dispenda Jabar.

42. Kegiatan Sosialisasi Pelaksanaan Pembangunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.464.042.200,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.307.401.554,- (89,30%), fisik 100%. Output : Dokumen media sosialisasi SDA, majalah bulanan, booklet SDA, leatflet, buku pro file dinas, buku saku perundang-undangan, LED Megatron, dan Billboard. Outcome : Terpublikasikannya Pembangunan Sumber Daya Air di Jawa Barat.

43. Kegiatan Pengelolaan Sistem Data Base dan Informasi Sumber Daya Air di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.403.788.440,- realisasi anggaran sebesar Rp.315.418.960,-(78,11%), fisik 100%. Output : Dokumen data potensi Sumber Daya Air, yaitu booklet Dinas PSDA serta buku publikasi data irigasi kewenangan Provinsi Jawa Barat. Outcome : Terkelolanya Informasi terkait Sumber Daya Air di Jawa Barat dan terpublikasi dengan baik.

44. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Air Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.256.270.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.249.757.000,- (97,46%), fisik 100%. Output kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.256.270.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.249.757.000,- (97,46%), fisik 100%. Output kegiatan

45. Kegiatan Pengelolaan Sistem Informasi dan Komunikasi Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.147.985.063,- (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya pengembangan Website Dinas Sosial dan database Klien UPTD Dissos untuk CSR Peduli PMKS. Outcome kegiatan adalah tersedianya informasi Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial melalui Website.

46. Kegiatan Pelayanan Data, Informasi Pembangunan dan Potensi Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Pemerintahan Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.152.280.000,00- telah direalisasikan sebesar Rp.150.183.403,00 (98,62%). Pengukuran kinerja indikator Keluaran (Output ) atau pencapaian kinerja kegiatan secara fisik sebesar 100%. Output dari kegiatan ini adalah Tahun Anggaran 2016 yaitu terlaksananya kegiatan Fasilitasi Pelayanan Data, Informasi Pembangunan dan Potensi Provinsi Jawa Barat (100%). Hasil (Outcome) dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terpenuhinya fungsi pelayanan data dan informasi pembangunan Jawa Barat dalam upaya meningkatkan pelayanan yang baik kepada masyarakat dan lembaga lainnya.

47. Kegiatan Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Massa dan Pemanfaatan Teknologi Informasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Dp Korpri Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.135.000.000,- realisasi keuangan Rp.124.425.000,- (92.17%). Output kegiatan adalah terinformasikannya berita dan aktivitas anggota KORPRI. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pelayanan informasi kepada masyarakat dan stakeholder pembangunan.

48. Kegiatan Diseminasi Informasi Melalui Media

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.95.000.000,- realisasi keuangan sebesar Rp.94.141.001,- atau 99,10%. Realisasi fisik sebesar 99,10%. Output kegiatan adalah :

- Pencetakan Leaflet KPID Jawa Barat sebanyak 2000 Eksemplar yang disebarkan pada saat pelaksanaan kegiatan yang melibatkan masyarakat.

- Iklan Layanan Masyarakat sebanyak 75 spot di 4 Radio yaitu : Kos FM Kab. Kuningan, Piss FM Kab. Ciamis, Tjandra FM Kab. Cianjur dan Dakta Fm Kota Bekasi.

- Dialog Penyiaran di 4 TV Lokal dengan Tema “Mengawal Isi Siaran yang Sehat dan Ramah Anak” diantaranya : i-News TV Bandung,

Bandung TV, MQ TV dan Kompas TV Bandung. Sedangkan Dialog Penyiaran Radio dilaksanakan di 7 Radio yaitu : Lita FM Kota Cimahi, Aditya FM Subang, Raka FM Bandung, Tjandra FM Cianjur, Wadi FM Kab.Bogor, Nuansa FM Kota Cirebon dan Buana Jaya FM Kab. Tasikmalaya.

- Pembuatan Spanduk dan Roll Banner sebanyak 12 buah berisi informasi dan himbauan tentang penyiaran terkait tugas dan fungsi KPID Jawa Barat.

Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kualitas isi siaran di Jawa Barat.

49. Kegiatan Gerakan Masyarakat Jawa Barat Peduli Media Penyiaran Sehat dan Pemirsa Cerdas (Gemas Pedas)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.163.875.008,- realisasi keuangan Rp.161.140.500,- atau 98,33%. Realisasi fisik sebesar 65,99%. Output kegiatan adalah terselenggaranya kegiatan Gerakan Masyarakat Jawa Barat Peduli Media Sehat dan Pemirsa Cerdas di 3 Kab/Kota Yaitu di Kota Bandung sebanyak 75 orang, Kota Bekasi

75 orang dan Kab., Tasikmalaya 75 orang dengan peserta yang terdiri dari unsur lembaga penyiaran, tokoh masyarakat, LSM, unsur pendidikan dan lain-lain. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas isi siaran di Jawa Barat.

50. Kegiatan Penganugrahan KPID Award Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.305.615.008,- realisasi keuangan Rp.303.840.400,- atau 99,42 %. Realisasi fisik sebesar 11,82%. Output kegiatan adalah terselenggaranya Penganugerahan Kepada Lembaga Penyiaran TV/Radio Lokal dengan Program acara yang berkualitas. Outcome kegiatan adalah meningkatnya Mutu Isi Siaran Lembaga Penyiaran.

51. Kegiatan Peningkatan Standarisasi Penyiaran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.474.227.480,- realisasi keuangan Rp.317.556.500,- atau 66,96,-. Realisasi fisik sebesar 36,73%. Outcome kegiatan adalah meningkatnya cakupan jangkauan siaran lembaga penyiaran di Jawa Barat.

52. Kegiatan Workshop Lembaga Penyiaran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.123.500.000,- realisasi keuangan Rp.119.184.850,- atau 96,51%. Realisasi fisik sebesar 72,75%. Output kegiatan adalah terselenggaranya Workshop Penyiaran kepada SDM lembaga Penyiaran local. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas SDM Penyiaran.

53. Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Penyiaran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- realisasi keuangan Rp.285.658.300,- atau 95,22%. Realisasi fisik sebesar 69,23%. Outcome kegiatan adalah terlaksananya pengawasan dan penertiban penyiaran.

54. Kegiatan Peningkatan Pemahaman Literasi Media Penyiaran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat KPID Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.218.500,000,-

realisasi keuangan sebesar Rp.203.080.637,- atau 92,94%, realisasi fisik 91,04%. Output kegiatan adalah terselenggaranya Literasi Media Penyiaran di 4 Kabupaten/Kota yaitu Kabupaten Sumedang, Kota Cirebon, Kabupaten Subang dan Kabupaten

Cianjur, dengan jumlah peserta pada setiap kegiatan 75 orang yang merupakan perwakilan guru dan siswa dari SLTA di Kab/Kota sehingga jumlah total peserta sebanyak 300 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas isi siaran di Jawa Barat.

b. Permasalah

(1) Dalam pelaksanaan program Pengembangan Komunikasi, Informasi, Media Masa dan Pemanfaatan Teknologi Informasi adalah adanya perubahan rencana kegiatan yang dialokasikan pada Perubahan APBD Tahun 2016.

4.18 Urusan Pertanahan

Indikator kinerja Pemerintah Daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan pemerintahan Provinsi Jawa Barat dalam urusan Pertanahan adalah teramankannya aset tanah dengan penerbitan buku Sertipikat Tanah Milik/Dikuasai Pemerintah Provinsi Jawa Barat taget sebanyak 200 sertifikat dan pada tahun 2016 dapat disertifikatkan 1.461 persil dari total yang perlu disertifikatkan sekitar 4.452 persil, Untuk mencapai Indikator kinerja Pemerintah Daerah Urusan Pertanahan dilakukan melalui program sebagai berikut :

1) Program Pengadaan, Penataan dan Pengendalian Administrasi Pertanahan

Program Tersebut dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum 1 (satu) kegiatan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah 2 (dua) kegiatan, serta Dinas Kehutanan melalui 2 (dua) kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.748.201.954.353,- realisasi sebesar Rp.197.854.203.580,- (26,4%), capaian indikasi sasaran program adalah Persentase tanah bersertifikat dari keseluruhan jumlah bidang tanah Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 31%. Outcome Program adalah Terwujudnya tertib administrasi pertanahan.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pengadaan Lahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp.738.744.634.353,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.598.121.407.456,00,-.(80.96%). Output kegiatan adalah terlaksananya Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Kepentingan Umum. Outcome kegiatan adalah tersedianya lahan dalam rangka pembangunan untuk kepentingan umum di Jawa Barat

2. Kegiatan Pengamanan Aset Tanah dan Bangunan Milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp.8.522.320.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.7.666.996.496,- (89.96%). Output kegiatan adalah tercapainya pengamanan Aset milik/dikuasai Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terlaksananya Pengamanan dan Pemeliharaan Aset di Jawa Barat

3. Kegiatan Proses Pengadaan, Penataan dan Masalah Pertanahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.585.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.415.439.200,- terserap 71,02%. Output kegiatan ini adalah terdiri dari :

A. Persiapan Pengadaan Tanah

a. Kegiatan Persiapan yang telah dilaksanakan melalui tahap persiapan berdasarkan Undang Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, adalah :

1) 8 (delapan) kegiatan tahap persiapan pengadaan tanah yang sudah selesai penetapan lokasinya oleh Gubernur, antara lain : • Penetapan Lokasi Rencana Pengadaan Tanah Pembnagunan

Jalan Non Tol untuk mendukung Bandara Internasional Jabar (BIJB) di Kertajati Kab Majalengka

• Penetapan Lokasi Rencana Pengadaan Tanah guna pembangunan PLTU Indramayu 2 x 1.000 MW

• Penetapan Lokasi bagi pembangunan Kolam Retensi

Coeunteung • Penetapan Lokasi bagi pembangunan Flood Way Sungai

Cisangkuy • Penetapan Lokasi bagi Pembangunan Normalisasi Sungai

Citarum Upstream • Penetapan Lokasi bagi Pembangunan Bendungan Sukamahi

dan Bendungan Ciawul di Kabupaten Bogor • Penetapan Lokasi bagi pembangunan Bendungan Cipanas di

Kabupaten Sumedang & Indramayu • Penetapan Lokasi bagi Pembnagunan Mesjid Raya Gedebage

di Kota Bandung

2) 1 (satu) kegiatan yang masih berjalan dalam tahap persiapan pengadaan tanah, adalah Penetapan Lokasi Rencana Pengadaan

Tanah Pembangunan Bendungan Sadawarna Kabupaten Subang.

b. 1 (satu) Penetapan Lokasi dengan menggunakan Peraturan Presiden Nomor 30 Tahun 2015, yaitu : Penetapan Lokasi Rencana Pengadaan Tanah guna Pembangunan PLTA UPPER CISOKAN

B. Fasilitasi permasalahan konflik pertanahan telah dilaksanakan terhadap

20 Kabupaten/Kota dan telah difasilitasi sebanyak 28 permasalahan konflik pertanahan yang diakibatkan pengadaan tanah. Outcome kegiatan adalah terbitnya ijin penetapan lokasi pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

4. Kegiatan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Asrama dan Workshop Pengolahan Hasil Hutan di Kabupaten Cirebon dan Perluasan Bangunan Kantor Sub Unit P3HH di Kota Banjar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.150.209.000,- (75,10%). Output kegiatan adalah lahan untuk pembangunan asrama dan Workshop pengolahan hasil hutan di Kabupaten Cirebon serta perluasan bangunan sub unit P3HH Banjar sebanyak 2 paket Outcome kegiatan adalah meningkatnya sarana prasarana pendukung tupoksi Balai P3HH.

5. Kegiatan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Persemaian Permanen di DAS Citarum dan DAS Cimanuk

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000-, realisasi anggaran sebesar Rp.133.533.000,- (89,02%). Output kegiatan adalah persiapan pembelian tanah untuk persemaian di DAS Citarum dan DAS Cimanuk di 2 lokasi Outcome kegiatan adalah tersedianya lahan untuk persemaian permanen di DAS Citarum dan DAS Cimanuk.

4.19 Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Pencapaian Indikator Kinerja daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri adalah sebagai berikut : Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Provinsi Jawa Barat tahun 2016 sebesar 73,04 poin dan sedangkan untuk Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum Tahun 2015 adalah 62,58%, karena pada tahun 2016 tidak dilaksanakannya pemilihan umum.

Indikator kinerja Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pendidikan Politik Masyarakat

Program tersebut dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum 3 (tiga) kegiatan, serta oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 7 (tujuh) kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.5.250.850.000,- realisasi sebesar Rp.4.896.548.126,- (93,25%), capaian indikasi sasaran program adalah Tingkat Partisipasi Pemilihan Umum 62.58%. Outcome program adalah meningkatnya jumlah PNS yang memiliki kompetensi; meningkatnya fungsi partai politik dalam pendidikan politik; meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan politik; meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemilu; serta meningkatnya pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa dan Negara.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pemantapan Ideologi Bangsa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dengan anggaran sebesar Rp.419.940.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.416.940.000,- (99,29%). Output kegiatan Meningkatnya pemahaman ideologi bangsa bagi 360 orang peserta tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda di 6 Kecamatan dan 1 kali talkshow di televisi. Outcome kegiatan adalah terwujudnya pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Kegiatan Peningkatan Tata Nilai dan Etika Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara Bagi Generasi Muda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.376.800.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.371.125.000,- (98,49%). Output kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.376.800.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.371.125.000,- (98,49%). Output kegiatan

3. Kegiatan Pendidikan Bela Negara Bagi Generasi Muda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, dengan anggaran sebesar Rp.702.655.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.653.124.800,- (92,95%). Output kegiatan adalah meningkatnya pemahaman bela negara di kalangan generasi muda melalui 12 kali sosialisasi dan 1 kali film dokumenter.Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemahaman bela negara bagi generasi muda.

4. Kegiatan Peningkatan Kualitas Pendidikan Politik Bagi Masyarakat di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, dengan anggaran sebesar Rp.735.600.000 dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.674.829.561,- (91,74%). Output kegiatan adalah meningkatnya kualitas demokrasi madani melalui 7 kali studium general / sosialisasi dan 1 kali talkshow di televisi. Outcome kegiatan adalah terwujudnya karakter etika budaya politik demokrasi madani bagi elemen masyarakat.

5. Kegiatan

Pelayanan/Kemudahan Anggota Masyarakat Difabel Dalam Pemilukada

Peningkatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, dengan anggaran sebesar Rp.558.575.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.535.568.200,- (90,99%). Output kegiatan adalah meningkatnya pelayanan dan pemahaman tentang Pendidikan Politik serta hak-hak kaum difabel melalui 5 kali sosialisasi dan 1 kali benchmarking.

6. Kegiatan Peningkatan Pendidikan Politik Bagi Pelajar dan Mahasiswa di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, dengan anggaran sebesar Rp.668.200.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.584.890.803,- (87,53%). Output kegiatan adalah meningkatnya etika budaya dan etika politik terhadap pelajar dan mahasiswa melalui 7 kali Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, dengan anggaran sebesar Rp.668.200.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.584.890.803,- (87,53%). Output kegiatan adalah meningkatnya etika budaya dan etika politik terhadap pelajar dan mahasiswa melalui 7 kali

7. Kegiatan Penguatan Wawasan Kebangsaan Melalui Kohesi Budaya Lokal Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, dengan anggaran sebesar Rp.731.980.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.715.445.000,- (97,74%). Output kegiatan adalah meningkatnya wawasan kebangsaan dan karakter bangsa serta pemahaman budaya local melalui 4 kali sosialisasi bagi 400 tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda dan 4 kali pentas seni kebangsaan. Outcome kegiatan adalah terwujudnya harmoni kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam bingkai falsafah Bhineka Tunggal Ika.

8. Kegiatan Penggantian Antar Waktu Pimpinan/Anggota DPRD Provinsi/Kab/Kota dan Perijinan Pejabat

Negara Serta Pimpinan/Anggota DPRD Provinsi/Kab/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.342.000.000 realisasi anggaran adalah sebesar Rp.338.438.672,00,- (98,96%). Output kegiatan terfasilitasinya penggantian antar waktu anggota DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota serta proses ijin dengan alasan penting. Outcome kegiatan adalah ditetapkannya Keputusan Mendagri/Gubernur tentang PAW, Anggota DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota serta penetapan surat ijin dari Menteri Dalam Negeri.

9. Kegiatan Pemberhentian dan Pengangkatan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.609.750.000- realisasi anggaran adalah sebesar Rp.606.186.090,00,- (99,42%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya proses pengesahan pemberhentian dan pengangkatan KDH/Wakil KDH serta pensiun KDH/Wakil KDH Outcome kegiatan adalah Keputusan Mendagri tentang pengesahan/pemberhentian KDH/Wakil KDH serta surat pensiun KDH/Wakil KDH.

b. Permasalahan

(1) Kurangnya kelengkapan berkas persyaratan yang diajukan untuk pengangkatan dan pemberhentian PAW dan pemberhentian dan pengangkatan KDH/Wakil KDH berakibat terlambatnya proses penetapan tentang pengisian anggota DPRD kabupaten/kota dan penetapan KD H/Wakil KDH

(2) Masih adanya konflik internal partai politik yang belum selesai dalam proses pemberhentian dan pengangkatan anggota DPRD Provinsi Kabupaten dan Kota (PAW Anggota DPRD).

(3) Jeda waktu yang terbatas dalam proses pengajuan ijin ke luar negeri dengan alasan penting untuk pejabat negara dan anggota DPRD..

c. Solusi

Melaksanakan koordinasi ke daerah dan konsultasi dengan instansi terkait di Jakarta (Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Hukum dan HAM)

2) Program Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat

Program Tersebut dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum 2 (dua) kegiatan, oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 8 (delapan) kegiatan, serta oleh Satuan Polisi Pamong Praja 1 (satu) kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.5.462.092.750,- realisasi sebesar Rp.4.992.386.350,- (91,4%), Outcome program adalah meningkatnya penegakan perda dan peraturan perundangannya; meningkatnya jumlah Pol PP; meningkatnya jumlah PPNS untuk penegakkan perda sektoral provinsi.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pengawasan Orang Asing dan Imigran Gelap di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp.664.580.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw IV) sebesar Rp.490.022.000,- (76,02%). Output kegiatan adalah meningkatnya pengawasan dan deteksi dini keberadaan serta kegiatan orang asing, TKA, NGO dan orang asing lainnya melalui 7 kali sosialisasi bagi 420 orang tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, 4 kali FGD di 4 wilayah , 1 kali talkshow di Jawa Barat, 1 kali pembuatan film dokumenter, dan 6 bulan/kali pemantauan dan monitoring terhadap orang asing. Outcome kegiatan adalah terwujudnya situasi dan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran sebesar Rp.664.580.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw IV) sebesar Rp.490.022.000,- (76,02%). Output kegiatan adalah meningkatnya pengawasan dan deteksi dini keberadaan serta kegiatan orang asing, TKA, NGO dan orang asing lainnya melalui 7 kali sosialisasi bagi 420 orang tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, 4 kali FGD di 4 wilayah , 1 kali talkshow di Jawa Barat, 1 kali pembuatan film dokumenter, dan 6 bulan/kali pemantauan dan monitoring terhadap orang asing. Outcome kegiatan adalah terwujudnya situasi dan

2. Kegiatan Pencegahan Penyalahgunaan Narkotika di Jawa Barat Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.739.950.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.705.864.000,- (95,39%). Output kegiatan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika melalui 3 kali sosialisasi bagi 600 orang tokoh masyarakat dan tokoh pemuda, 2 kali FGD. Outcome kegiatan adalah berkurangnya penyalahgunaan narkotika di Jawa Barat.

3. Penguatan Kewaspadaan dan Deteksi Dini di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.585.880.000,- realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.539.522.650,- (92,09%). Output kegiatan adalah terciptanya keharmonisan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui 7 kali sosialisasi bagi 490 orang tokoh masyarakat, 1 kali talkshow dan 5 bulan monitoring. Outcome kegiatan adalah terwujudnya kewaspadaan dan deteksi dini dalam menghadapi potensi dan indikasi timbulnya permasalahan yang berkembang di masyarakat.

4. Kegiatan Penguatan Komunikasi Masyarakat Dalam Penyelesaian Konflik Lokal di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.736.200.000,- realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.720.565.000,- (97,88%). Output kegiatan adalah meningkatnya harmonisasi masyarakat dalam penanganan dan penyelesaian konflik yang berkembang di daerah melalui 10 kali sosialisasi bagi 600 orang tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda, serta 10 kali bakti sosial.

5. Kegiatan Forum Komunikasi dan Kerjasama Antar Umat Beragama

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.430.400.000,- realisasi anggaran ( sd Tw 4) sebesar Rp.422.810.000,- (98,24%). Output kegiatan adalah Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.430.400.000,- realisasi anggaran ( sd Tw 4) sebesar Rp.422.810.000,- (98,24%). Output kegiatan adalah

6. Kegiatan Pemberdayaan Ormas di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.443.350.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.430.857.000,- (97,18%). Output kegiatan adalah meningkatnya peran dan fungsi Ormas sebagai mitra kerja pemerintah melalui 1 kali jambore Ormas bagi 250 orang Pengurus Ormas,

1 kali FGD, dan 1 kali pembuatan dokumenter serta 1 kali gelar pasukan, pelantikan pengiurus dan legalitas Outcome kegiatan adalah terwujudnya peranan ormas sebagai mitra kerja dalam melaksanakan pembangunan di Jawa Barat.

7. Kegiatan Penguatan Pemahaman Kearifan Lokal Bagi Pelaku Budaya di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.367.225.000,- realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.365.153.450,- (99,44%). Output kegiatan adalah meningkatnya pemahaman masyarakat dan pelaku budaya terhadap penguatan budaya yang berbasis kearifan lokal melalui 4 kali sosialisasi bagi 200 masyarakat dan pelaku budaya, 3 kali FGD, 1 kali talkshow di televisi, 1 kali penguatan keberadaan sanggar dan 1 kali orientasi. Outcome kegiatan adalah terwujudnya pembangunan budaya yang berbasis kearifan lokal.

8. Kegiatan Rencana Aksi Penanganan Konflik Sosial di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.447.449.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.284.023.500,- (63,47%). Output kegiatan adalah meningkatnya penanganan konflik sosial dan komunikasi tim terpadu melalui 4 kali rakor timdu kab/kota, 4 kali rakor timdu Provinsi, 2 kali talkshow di televisi, 2 kali talkshow di radio, 4 kali pemantauan dan monitoring dan 4 kali pelaporan dan evaluasi. Outcome kegiatan adalah terwujudnya kerjasama Tim terpadu melalui penyamaan visi, misi, persepsi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.447.449.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp.284.023.500,- (63,47%). Output kegiatan adalah meningkatnya penanganan konflik sosial dan komunikasi tim terpadu melalui 4 kali rakor timdu kab/kota, 4 kali rakor timdu Provinsi, 2 kali talkshow di televisi, 2 kali talkshow di radio, 4 kali pemantauan dan monitoring dan 4 kali pelaporan dan evaluasi. Outcome kegiatan adalah terwujudnya kerjasama Tim terpadu melalui penyamaan visi, misi, persepsi

9. Kegiatan Penyelenggaraan Pemeliharaan Ketentraman dan Ketertiban Masyarakat di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.254.508.750,- realisasi anggaran adalah sebesar Rp.244.987.500,- atau sebesar 96.26%. Output kegiatan ini adalah 1 (satu) kali rapat kooridnasi trantibmas di Jawa Barat,

4 (empat) kali rapat teknis trantibmas di Jawa Barat, Monitoring, evaluasi dan pengumpulan data terkait Perlndungan Masyarakat, Outcome kegiatan

adalah Bahan Rekomendasi Pimpinan terkait kebijakan pelaksanaan ketentraman, ketertiban masyarakat di Jawa Barat.

10. Kegiatan Peningkatan Peran dan Fungsi Perlindungan Masyarakat di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.112.500.000,- realisasi anggaran adalah sebesar Rp.96.420.000,00,- atau sebesar 85.71%. Output kegiatan ini adalah 3 (tiga) kali rapat penyusunan Draft Peraturan Gubernur

1 (satu) rapat teknis evaluasi Pelaksanaan Perlindungan Masyarakat di Jawa Barat, 1 satu) kali kegiatan peningkatan wawasan terkait perlindungan masyarakat ke provinsi Jawa Timur adapun Outcome kegiatan adalah meningkatnya Kualitas Peran dan fungsi Linmas dalam menciptakan koetertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat di Jawa Barat

11. Kegiatan Pengamanan dan Penertiban Aset dan Objek Vital Milik Pemda Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.700.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp.692.161.250,- (98,88%). Output kegiatan adalah identifikasi permasalahan aset dan objek vital milik Pemda Prov. Jabar, Operasi pengamanan dan penertiban aset, Operasi penertiban billboard. Outcome kegiatan adalah terwujudnya sinergitas penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.

4.20 Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian adalah sebagai berikut: capaian tahun 2016 Skala Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Pemerintahan Skala 3,21 (2016); Indeks Kebahagiaan 68,28 % (2016) melebihi target sebesar 61-63 poin; Jumlah Penerbitan Perijinan 44.362 Ijin dan indeks Keterbukaan Informasi publik sebesar 76,50 poin dari target 75,- poin; Pendapatan Asli Daerah 17.042 triliyun rupiah; indeks demokrasi 71,52 poin (2015). Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pemantapan Otonomi Daerah dan Sistem Administrasi Daerah

Program Tersebut dilaksanakan sebanyak 46 Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.53.782.930.300,- realisasi sebesar Rp.46.490.098.331,- (86,44%), capaian indikasi sasaran program adalah Tingkat kesesuaian hasil analisa jabatan dengan penetapan struktur organisasi 100% dan Indeks Kepuasan Masyarakat. Outcome program adalah terlaksananya peningkatan penyelenggaraan pemerintahan daerah.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Surveilance ISO BKD Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.179.280.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.151.534.172,- atau sebesar 84,52%. Output kegiatan adalah terpeliharanya ISO BKD Provinsi Jawa Barat dengan Outcome meningkatnya pelayanan administrasi kegiatan BKD Provinsi Jawa Barat. Penerapan ISO di BKD memberikan manfaat : • Meningkatkan citra BKD dan kinerja lingkungan BKD • Meningkatkan efisiensi kegiatan • Memperbaiki

dengan menerapkan perencanaan, pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan ( plan, do, check, act)

manajemen

kepegawaian

• Meningkatkan penataan terhadap ketentuan peraturan perundang- undangan dalam hal pengelolaan lingkungan kerja • Mengurangi risiko kesalahan kebijakan • Meningkatkan komunikasi internal dan hubungan baik dengan berbagai

pihak yang berkepentingan ( stakeholder).

• Mendapat kepercayaan dari PNS provinsi maupun Kabupaten/Kota yang memperoleh layanan.

2. Kegiatan Penataan Batas Wilayah di Wilayah I

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah I, dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.38.475.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.38.475.000 (100%). Output pelaksanaan kegiatan adalah rekomendasi dan dokumen, hasil kegiatan rakor penataan batas wilayah di wilayah I. Outcome Kegiatan adalah tertib dan jelasnya penataan tanda batas wilayah di Kabupaten/Kota se wilayah I.

3. Kegiatan Penegasan Batas Desa di Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III

dengan alokasi anggaran sebesar Rp.57.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.56.367.000, (98,89%). Output Kegiatan adalah terselenggaranya koordinasi penegasan batas des a di Wilayah III. Outcome Kegiatan adalah terwujudnya penegasan batas desa di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan.

4. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Administrasi Pelayanan Perijinan Terpadu Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.211.805.400,-

capaian kinerja realisasi keuangan sebesar Rp.188.249.000,- dengan prosentase (88,88%). Output kegiatan adalah terlaksananya monitoring pelayanan perizinan, tersusunnya dokumen Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dengan capaian nilai IKM sebesar 76,44 dalam kategori baik, terlaksananya koordinasi evaluasi penyelenggaraan perizinan. Outcome kegiatan adalah menyelaraskan capaian kinerja pelayanan perizinan yang diselenggarakan oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat.

5. Kegiatan Pemantapan Kebijakan dan Sinergitas Stakeholders Perizinan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu dengan alokasi anggaran sebesar Rp.403.850.000,- realisasi keuangan sebesar Rp.385.007.127,- dengan prosentase sebesar (95,33%).

Output kegiatan adalah terlaksananya FGD sinergitas tim teknis perizinan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas pengelolaan perizinan yang akuntabel pada BPMPT Provinsi Jawa Barat.

6. Kegiatan Penyelenggaraan Layanan Perizinan Melalui SMS dan Gerai Wilayah Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu dengan alokasi anggaran sebesar Rp.194.320.000,- capaian kinerja realisasi keuangan sebesar Rp.192.376.000,- dengan prosentase (99,00%). Output kegiatan adalah terselenggaranya operasional pelayanan perizinan melalui SMS dan Gerai Wilayah Barat secara profesional, akuntabel, normatif, transparan, andal dan santun. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas pengelolaan perizinan yang akuntabel pada BPMPT Provinsi Jawa Barat.

7. Kegiatan Penyelenggaraan Layanan Perizinan Melalui SMS dan Gerai Wilayah Timur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu dengan alokasi anggaran sebesar Rp.194.549.000,- capaian kinerja realisasi keuangan sebesar Rp.192.662.046,- dengan prosentase (99,03%). Output kegiatan adalah terselenggaranya operasional pelayanan perizinan melalui SMS dan Gerai Wilayah Barat secara profesional, akuntabel, normatif, transparan, andal dan santun. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas pengelolaan perizinan yang akuntabel pada BPMPT Provinsi Jawa Barat.

8. Kegiatan Penyelenggaraan Verifikasi/Validasi, Visitasi Lapangan dan Administrasi/Teknis Perizinan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal Dan Perijinan Terpadu dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.485.000.000,- capaian realisasi keuangan sebesar Rp.2.464.484.047,- dengan prosentase sebesar (99,17%). Output kegiatan adalah terlaksananya peninjauan lapangan untuk seluruh sektor perizinan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas pengelolaan perizinan yang akuntabel pada BPMPT Provinsi Jawa Barat.

9. Kegiatan Implementasi dan Pemeliharaan ISO 9001:2008 dan Pemeliharaan Akreditasi Badiklatda Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp.390.000.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.387.779.395,- (99,43%). Output kegiatan tersebut adalah terpeliharanya Sertifikasi SMM ISO 9001:2008 dan terpeliharanya akreditasi . Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas penyelenggaraan diklat sesuai standar ISO 9001:2015 dan akreditasi A untuk 5 (lima) jenis diklat.

10. Kegiatan Optimalisasi ISO Bapusipda Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.63.400.000 realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.52.464.500 atau (82,75%). Output kegiatan adalah Pemeliharaan ISO Bapusipda Jabar sebanyak 1 kali dan Evaluasi penerapan ISO Bapusipda Jabar sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan adalah tercapainya kualitas pelayanan publik di bidang Perpustakaan dan kearsipan.

11. Kegiatan Pengembangan Investasi Pemerintah Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Investasi daan BUMD dengan alokasi anggaran sebesar Rp.665.000.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.657.016.650,- (98,80%). Output kegiatan adalah Kajian Investasi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Kajian Indikator Keuangan Daerah untuk Investasi Pemerintah Daerah, Kajian mengenai Investasi Pemda dalam bentuk pinjaman daerah, Kajian Pola Kemitraan Investasi Pemerintah Daerah, Kelembagaan WEP, dan Monitoring, Koordinasi, Konsultasi dan Evaluasi Kegiatan.

12. Kegiatan Persiapan Penerbitan Obligasi Daerah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Investasi daan BUMD dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.307.146.000,- (76,79%). Output kegiatan adalah tersedianya dokumen evaluasi atas persiapan penerbitan obligasi daerah dan tersedianya dokumen proceding persiapan penerbitan obligasi daerah.

13. Kegiatan Pengembangan Penanaman Modal di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Investasi daan BUMD dengan alokasi anggaran sebesar Rp.389.262.500,-

realisasi anggaran sebesar Rp.374.474.250,- (96,20%). Output kegiatan adalah pembuatan Leaflet potensi investasi, pembuatan booklet potensi investasi di BIJB dan KAC, penyusunan kajian tentang potensi investasi dalam menghadapi MEA, penyusunan kajian tentang potensi investasi di KAC dan BIJB, dan koordinasi, monitoring dan konsultasi bidang penanaman modal.

14. Kegiatan Pembinaan Pelaksanaan Perijinan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Investasi daan BUMD dengan alokasi anggaran sebesar Rp.481.521.700,-

realisasi anggaran sebesar Rp.478.276.670,- (99,33%). Output kegiatan adalah evaluasi kebijakan perizinan di Kabupaten/Kota pasca terbit UU No. 23 Tahun 2014, penyusunan kajian tentang penyederhanaan perijinan 8 (delapan) urusan provinsi sesuai dengan UU No.

23 Tahun 2014, Harmonisasi Perizinan di Jawa Barat, Penyusunan Buku Profil Perizinan di Jawa Barat dan Monitoring, Koordinasi, Konsultasi dan Evaluasi Kegiatan.

15. Kegiatan Evaluasi Jabatan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.604.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.471.292.600,- atau setara dengan 78,03%. Output kegiatan adalah dokumen hasil evaluasi jabatan (1 dokumen).

16. Kegiatan Penyusunan Rancangan Pergub Penerapan Naskah Dinas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.90.250.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.88.277.500,- (97,81%). Output kegiatan adalah rancangan peraturan Gubernur daerah tentang tata naskah dinas (1 dokumen).

17. Kegiatan Penyusunan Rancangan Pergub Tentang Tupoksi dan Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.424.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.327.905.779,- (77,34%). Output kegiatan adalah rancangan peraturan Gubernur tentang tugas pokok dan fungsi OPD hasil penataan (43 rancangan tupoksi).

18. Kegiatan Standardisasi Organisasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.203.133.700,- realisasi anggaran sebesar Rp.165.620.400,- (81,53%). Output kegiatan adalah percepatan penerapan SPM Provinsi dan Kabupaten/kota se-Jawa Barat (2 Lokasi).

19. Kegiatan Penyusunan Standar Biaya Belanja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 481.250.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.387.722.750,- (80,57%). Output kegiatan adalah standar biaya belanja 2017 (300 Buku).

20. Kegiatan Kesisteman dan Prosedur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.201.875.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.201.329.500,- (99,73%). Output kegiatan adalah draft standar operasional prosedur UPTD/UPTB Provinsi (1 Dokumen).

21. Kegiatan Pengembangan Pelayanan Publik Provinsi dan Kabupaten/Kota Se-Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.167.930.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.165.761.000,- (98,71%). Output kegiatan adalah Workshop Inovasi Pelayanan Publik (1 kali), pembinaan inovasi pelayanan publik di UPTD di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat (1 kali 7 UPTD), pembinaan inovasi pelayanan publik pemerintah Kab/Kota di Jawa Barat (1 kali 14 Kab/Kota).

22. Kegiatan Penataan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.488.810.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.393.692.650,- (80,54%). Output kegiatan adalah rancangan peraturan daerah tentang organisasi perangkat daerah Provinsi Jawa Barat (5 dokumen).

23. Kegiatan Pengembangan Standar Pelayanan Publik UPP Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.210.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.198.903.000,- (94,72%). Output kegiatan adalah dokumen standar pelayanan publik (12 Standar Pelayanan UPTD/Balai/UPP Provinsi Jawa Barat), dokumen hasil monitoring dan evaluasi pelayanan publik upp Provinsi Jawa Barat (7 UPTD/Balai/UPP Provinsi Jawa Barat).

24. Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian OPD Kab/Kota di Jawa Barat Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi dengan alokasi anggaran sebesar Rp.408.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.341.746.165,- (83,76%). Output kegiatan adalah dokumen rekomendasi terhadap pembentukan UPT Kabupaten/Kota (1 Dokumen).

25. Kegiatan Implementasi Penataan Daerah di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar Rp.310.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.280.470.578,- (90,47%). Output kegiatan adalah tersusunnya penataan daerah dalam rangka pembentukan 3 (tiga) Calon DOB (Bogor Barat, Sukabumi Selatan, Garut Selatan), tersusunnya dokumen persiapan usulan pembentukan Kab/Kota di Jawa Barat, tersusunnya dokumen usulan pemekaran kecamatan di Kab/Kota se-Jawa Barat, tersusunnya dokumen data EKPOD Kab/Kota tahun 2015, tersusunnya dokumen peraturan penataan daerah di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah tertatanya daerah otonom di Jawa Barat.

26. Kegiatan Melakukan Implementasi dan Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar Rp.701.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.646.676.722,- (92,18%). Output kegiatan adalah rapat kerja sosialisi penyusuanan LPPD provinsi, rapat kerja penyusunan LPPD provinsi, rapat sinkronisasi LPPD Kabupaten/Kota dengan LPPD Provinsi, IKK 1.1 dan 1.3 agregasi Kabupaten/Kota; LPPD Provinsi tahun 2015; Rapat Kerja EKPPD Tahun 2016 terhadap LPPD Provinsi Tahun 2015. Outcome kegiatan adalah. Tercapainya Evaluasi dan penyusunan LPPD Provinsi Tahun 2015.

27. Kegiatan Melakukan Implementasi Urusan Pemerintahan Provinsi Terkait Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar Rp.455.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp.381.676.585,- (83,88%). Output kegiatan adalah Dokumen Rancangan Kebijakan Tentang Urusan Pemerintahan Provinsi sebagai pengganti Perda No. 10 Tahun 2008. Outcome kegiatan adalah Terfasilitasinya Penyelenggaraan urusan Pemerintahan Provinsi.

28. Kegiatan Melakukan Implementasi, Evaluasi dan Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Pemerintahan

Kabupaten/Kota Terkait Dengan Berlakunya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah Dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar Rp.367.500.000 realisasi anggaran sebesar Rp.364.410.000,- (99,16%). Output kegiatan adalah; Dokumen Rancangan Kebijakan tentang Urusan Pemerintahan Provinsi sebagai Pengganti Perda No. 10 tahun 2008. Outcome kegiatan adalah tertatanya Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi.

29. Kegiatan Melakukan Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Mutu Iso 9001 Tahun 2008 Biro Otonomi Daerah Dan Kerjasama

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah Dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar Rp.42.750.000 realisasi anggaran sebesar Rp.0 (0 %).

30. Kegiatan Mengembangkan Serta Mengevaluasi Penyusunan LPPD/Kab/Kota Tahun 2015

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama dengan alokasi anggaran sebesar Rp.545.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.538.807.500,- (98,86%). Output kegiatan adalah Manual LPPD Kabupaten/Kota; Penghargaan dan Sosialisasi LPPD Kabupaten/Kota; Pendampingan Penyusunan LPPD Kabupaten/Kota; Review dan Desk LPPD Kabupaten/Kota; Evaluasi LPPD Kabaten/Kota terhadap hasil Timda. Outcome kegiatan adalah Tercapainya Evaluasi dan Pembinaan Penyusunan LPPD Kab/Kota Tahun 2015.

31. Kegiatan Penegasan Batas Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum dengan alokasi anggaran sebesar Rp.315.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.312.742.100,- atau setara dengan 99,28%. Output kegiatan adalah 6 (enam) kali Rapat Koordinasi Penegasan Batas Daerah Antar Kabupaten/Kota di Jawa Barat sebanyak 50 orang, diantaranya: 1 kali Verifikasi 12 Segmen Batas Daerah se Jawa Barat sebanyak 50 orang;1 kali Rapat Koordinasi Penegasan Batas Daerah Segmen Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi; 1 kali Rapat Koordinasi Penegasan Batas Daerah Segmen Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat: 1 (satu) kali rapat koordinasi penegasan batas daerah Kabupaten/Kota Se Jawa Barat; 1 (satu) kali Rapat Koordinasi Penegasan Batas Daerah Segmen Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. Outcome upaya penataan dan penegasan batas daerah ini bukan berarti bahwa mengkotakkan wilayah kerja administrasi pemerintahan, untuk mempermudah koordinasi pembangunan maupun pembinaan kehidupan masyarakat di wilayahnya. Kerjasama antar daerah mutlak diperlukan untuk mencapai kesepakatan guna menghindari adanya konflik kepentingan.

32. Kegiatan Penyelenggaraan Pemerintahan Umum di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum dengan alokasi anggaran sebesar Rp.540.000.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp.538.491.000,- atau setara dengan 99,72%. Output kegiatan adalah 4

(empat) kali Rapat Penyelenggaraan Pemerintahan Umum terkait Peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah, terkait Isu isu strategis (empat) kali Rapat Penyelenggaraan Pemerintahan Umum terkait Peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah, terkait Isu isu strategis

33. Kegiatan Rupabumi Unsur Buatan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum dengan alokasi anggaran sebesar Rp.450.000.000,- realisasi anggaran Rp.430.384.800,- atau setara dengan 95,64 %.

Output kegiatan ini adalah Rapat persiapan pembakuan Rupa bumi Unsur Buatan, Rapat Fasilitasi Rupabumi Unsur Buatan se Jawa Barat, 4 (empat) kali Rapat Koordinasi pembakuan Rupabumi Unsur Buatan se Jawa Barat bertempat di BKPP I Bogor, BKPP II Purwakarta, BKPP III Cirebon dan BKPP IV Garut, Rapat verifikasi rupabumi unsur buatan Outcome Kegiatan adalah terinventarisasi rupabumi unsur Buatan di Jawa Barat pada 27 Kabupaten/Kota mencakup nama, sejarah, asal bahasa, titik koordinat dan telah terverifikasi.

34. Kegiatan Pengendalian dan Pembinaan Aspek Industri, Perdagangan, Koperasi Umkm Dan Pariwisata

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Perekonomian dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.125.000.000,- realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.1.103.125.800,- atau setara dengan (98,06%). Output kegiatan Optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Aspek Industri, Perdagangan, Koperasi UMKN dan Pariwisata, Mempersiapkan sistem dan pola yang terstruktur Aspek Perindustrian, Perdagangan, KUMKM dan Pariwisata, Optimalisasi penyelesaian Kredit Program Dakabalarea melalui pelimpahan pengurusan piutang oleh Bank Jabar Banten Syariah kepada KPKNL se wilayah Kanwil DJKN Provinsi Jawa Barat dan KPKNL se wilayah Kanwil DJKN Provinsi Banten Mempersiapkan sistem dan pola yang terstruktur Aspek Perindustrian, Perdagangan, KUMKM dan Pariwisata. Outcome kegiatan Dokumen laporan hasil kegiatan Pengendalian dan Pembinaan Aspek Industri, Perdagangan, Koperasi UMKM dan Pariwisata, berupa laporan ( Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan aspek Industri dan perdagangan Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan aspek Koperasi dan UMKM Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan aspek Pariwisata Kabupaten/Kota di Jawa Barat), Dokumen laporan hasil kegiatan Penyelesaian Kredit Program Dakabalarea, Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Perekonomian dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.125.000.000,- realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.1.103.125.800,- atau setara dengan (98,06%). Output kegiatan Optimalisasi pelaksanaan kegiatan pembangunan Aspek Industri, Perdagangan, Koperasi UMKN dan Pariwisata, Mempersiapkan sistem dan pola yang terstruktur Aspek Perindustrian, Perdagangan, KUMKM dan Pariwisata, Optimalisasi penyelesaian Kredit Program Dakabalarea melalui pelimpahan pengurusan piutang oleh Bank Jabar Banten Syariah kepada KPKNL se wilayah Kanwil DJKN Provinsi Jawa Barat dan KPKNL se wilayah Kanwil DJKN Provinsi Banten Mempersiapkan sistem dan pola yang terstruktur Aspek Perindustrian, Perdagangan, KUMKM dan Pariwisata. Outcome kegiatan Dokumen laporan hasil kegiatan Pengendalian dan Pembinaan Aspek Industri, Perdagangan, Koperasi UMKM dan Pariwisata, berupa laporan ( Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan aspek Industri dan perdagangan Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan aspek Koperasi dan UMKM Kabupaten/Kota di Jawa Barat, Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan aspek Pariwisata Kabupaten/Kota di Jawa Barat), Dokumen laporan hasil kegiatan Penyelesaian Kredit Program Dakabalarea,

35. Kegiatan Pengendalian Dan Pembinaan Aspek Kehutanan Dan Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Perekonomian dengan alokasi anggaran sebesar Rp.800.000.000,- realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.776.508.331,- atau setara dengan (97,06%). Output kegiatan Tersedianya draft pedoman pengembangan usaha kopi rakyat di Jawa Barat, Tersedianya dokumen laporan hasil kegiatan pengendalian dan pembinaan aspek kehutanan dan perkebunan. Outcome kegiatan adalah Tersedia dan terselenggaranya norma, standar, prosedur dan kriteria penyelenggaraan urusan Pemerintah Daerah.

36. Kegiatan Pengendalian dan Pembinaan Aspek Pekerjaan Umum Dan Energi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Perekonomian dengan alokasi anggaran sebesar Rp.800.000.000,- realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.796.482.952,- atau setara dengan (99,56%). Output kegiatan adalah tersedianya bahan rumusan kebijakan bidang Pekerjaan Umum dan Energi Sumber Daya Mineral, meliputi Kebinamargaan, Perhubungan, Sumber Daya Air, Sumber Daya Air, Permukiman dan Perumahan serta Energi dan SUmber Daya Mineral, koordinasi mengenai pembangunan 14 Ruas Jalan Tol di Jawa Barat, Koordinasi Percepatan Pembangunan

Kecamatan Kertajati

Kab.Majalengka, Koordinasi Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Bandung Bagian Selatan, Koordinasi Penanganan Banjir Cileuncang di Kawasan Metropolitan Bandung Raya Berbasis Pemodelan Numerik, Penetapan Ruas-Ruas Jalan Kabupaten/Kota Menurut Fungsinya dan Status Jalan Provinsi di Jawa Barat, Percepatan Pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat, Pengendalian dan Pengawasan Pemanfaatan

Ruang Kawasan Bandung Utara, Pembangunan 7 Bendungan Strategis,Penanganan DAS Cimanuk, Penanganan Citarum Bestari, Pendukungan Pembangunan 7 Bendungan Strategis Jawa Barat. (Waduk Ciawi, Sukamahi, Sadawana, Matenggeng, Kuningan, Ciapanas dan Leuwi Keris). Outcome kegiatan

adalahterkoordinasinya pendukungan pelaksanaan pembangunan dan pengembangan infrastruktur di Jawa Barat melalui perumusan bahan kebijakan di bidang Kebinamargaan, Perhubungan, Sumber Daya Air, Permukiman Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral.

37. Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Aspek Pertanian dan Ketahanan Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Perekonomian dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.300.000.000,- realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.1.199.688.575,- atau setara dengan (92,28%). Output kegiatan memfasilitasi dan mengkoordinasikan arah kebijakan dan sasaran penyelenggaraan bidang Pertanian Tanaman Pangan, Peternakan, Perikanan dan Kelautan serta Ketahanan Pangan Tahun Anggaran 2016, yang meliputi target dan sasaran peningkatan produksi, penyaluran dan pengawasan Raskin/Rastra, penyaluran dan pengawasan pupuk bersubsidi, jadwal tanam dan jadwal pengeringan pada jaringan Irigasi Jatiluhur sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, pemberian Penghargaan Ketahanan Pangan Tingkat Provinsi Jawa Barat serta keikutsertaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia Tingkat Nasional. Outcome kegiatan Terlaksananya rapat-rapat bidang pertanian, Perikanan dan Kelautan, Peternakan serta Ketahanan Pangan, Terlaksananya penyaluran Akses Pangan Bagi Masyarakat BeRp.endapatan Rendah/Raskin secara lancar, Terlaksananya Hari Pangan Tingkat Provinsi dan keikutsertaan di Tingkat Nasional, Tersusunnya bahan rumusan kebijakan bidang pertanian, Perikanan dan Kelautan, Peternakan serta Ketahanan Pangan (Keputusan Gubernur Tim Koordinasi Pengembangan Mobil Desa, Keputusan

Gubernur Forum Koordinasi Inflasi Daerah, Keputusan Gubernur Panitia Penyelenggaraan Peringatan Hari Krida Pertanian Tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, Keputusan Gubernur Dewan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 – 2020, Keputusan Gubernur Tim Koordinasi Penyaluran Beras Bersubsidi Bagi Masyarakat BeRp.endapatan Rendah, Keputusan Gubernur Tim kelompok Kerja Minapolitan Perikanan Budidaya di Daerah Provinsi Jawa Barat, Keputusan Gubernur Panitia Penyelenggaraan Hari Pangan Sedunia Tahun 2016Tingkat Daerah Provinsi Jawa Barat, Peraturan Gubernur Petunjuk Pelaksanaan Penyaluran Beras Bersubsidi Bagi Masyarakat BeRp.endapatan Rendah Tahun 2016, Draft Keputusan Gubernur tentang Sasaran Produksi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Tahun 2017).

38. Kegiatan Intensifikasi Pemungutan Pajak di Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah yang tersebar di 34 (Tiga Puluh Empat) Kabupaten/Kota se Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.34.075.648.450 realisasi anggaran sebesar Rp.28.472.645.080 (83,56%). Output kegiatan adalah Terfasilitasinya Operasi Terpadu Tertib Kendaraan Bermotor di tingkat POLRES, Terfasilitasinya Operasi Terpadu Tertib Kendaraan Bermotor di tingkat POLSEK, Terfasilitasinya Pengiriman SKPD/STPD/SP/Dokumen lainnya kepada wajib Pajak yang tidak Melakukan Pembayaran, Terfasilitasinya

Terfasilitasinya Sosialisasi PeRp.ajakan.

Penelusuran

KTMDU,

39. Kegiatan Desk Akuntabilitas Pemerintahan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Inspektorat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.90.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.76.952.609,- (85,50%). Output kegiatan adalah 26 laporan hasil pembahasan permasalahan dan nota dinas saran Inspektorat, Outcome Kegiatan adalah dimanfaatkannya hasil pembahasan desk akuntabilitas sebagai bahan perbaikan manajemen pemerintahan dalam rangka terselengaranya good governance.

40. Kegiatan Penyelenggaraan Hubungan Antara Pemerintah, Swasta Dan Masyarakat Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Pemerintahandengan alokasi anggaran sebesar Rp.156.734.500,-

terealisasi sebesar Rp.115.311.396,- (73,57%). Pengukuran kinerja indikator Keluaran (Output) atau pencapaian kinerja kegiatan secara fisik sebesar 100%. Output dari kegiatan ini pada Tahun Anggaran 2016 yaitu terlaksananya kegiatan fasilitasi penyelenggaraan hubungan Antara Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat Jawa Barat di DKI Jakarta (100%). Hasil. Outcome dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terfasilitasinya aparatur, pimpinan dan hubungan antar lembaga dalam penyelenggaraan pemerintahan.

41. Kegiatan Penyelenggaraan Keprotokolan Di Dki Jakarta Dan Sekitarnya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Pemerintahandengan alokasi anggaran sebesar Rp.135.840.000,- telah direalisasikan sebesar Rp.135.631.500,- (99,85%). Pengukuran kinerja indikator Keluaran (Output) atau pencapaian kinerja kegiatan secara fisik sebesar 100%. ( Output) dari kegiatan ini pada Tahun Anggaran 2016 yaitu terlaksananya kegiatan fasilitasi penyelenggaraan keprotokolan di DKI Jakarta (100%). Hasil Outcome dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terfasilitasinya tugas aparatur / pimpinan yang melaksanakan tugas kedinasan di DKI Jakarta.

42. Kegiatan Identifikasi Potensi Masyarakat Bidang Kelinmasan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 475.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 442.444.500,- (93.15%). Output kegiatan pemahaman potensi masyarakat terhadap ketentuan peraturan perundangan dalam bidang perlindungan masyarakat di jawa barat, perjalanan dinas luar provinsi pns provinsi dalam rangka peningkatan kemampuan pembina potensi masyarakat dan linmas, pendataan dan monitoring potensi masyarakat terhadap ketentuan peraturan perundangan dalam bidang perlindungan masyarakat di jawa barat dan Outcome kegiatan adalah meningkatnya Potensi Masyarakat dalam Bidang kelinmasan.

43. Kegiatan Penguatan Peran dan Fungsi Serta Kesiapsiagaan Satlinmas Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja dengan alokasi anggaran sebesar Rp.899.500.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp.662.391.680,- (73,64%). Output adalah pengerahan satlinmas dalam penanggulangan bencana pengerahan satlinmas dalam perbantuan trantibum, monitoring dalam rangka kesiapsiagaan satlinmas dalam perbantuan penanggulangan bencana, gelar pasukan linmas. Outcome kegiatan adalah meningkatnya Partisipasi Linmas dalam Ketenteraman Masyarakat dan Perbantuan Penanggulangan Bencana.

44. Kegiatan Upacara Puncak Dalam Rangka Peringatan Hut Korpri Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Dp Korpri dengan alokasi anggaran

realisasi anggaran sebesar Rp.89.950.000,- (99,94%). Output kegiatan adalah Terselenggaranya upacara puncak dalam rangka peringatan HUT KORPRI dan Outcome kegiatan adalah Terwujudnya pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh tingkatan pemerintahan daerah.

sebesar Rp.90.000.000,-

45. Kegiatan Penanaman Pohon Dalam Rangka Korpri Peduli Lingkungan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Dp Korpri dengan alokasi anggaran sebesar Rp.124.075.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp.123.968.842,- (99,91%). Output kegiatan adalah Terselenggaranya penanaman pohon dalam rangka KORPRI peduli dan Outcome kegiatan adalah Terwujudnya pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh tingkatan pemerintahan daerah.

46. Kegiatan Penyelenggaraan Kegiatan Dewan Pengurus Korpri Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Dp Korpri dengan alokasi anggaran sebesar Rp.290.000.000,-

realisasi anggaran sebesar Rp.229.572.750,- (79,16%). Output kegiatan adalah Terselenggaranya fasilitasi dewan pengurus KORPRI Provinsi Jawa Barat dan Outcome kegiatan adalah Terwujudnya pelayanan publik yang bermutu dan akuntabel di seluruh tingkatan pemerintahan daerah.

b. Permasalahan

(1) Permasalahan: Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Aspek Pertanian dan Ketahanan Pangan. Dari jumlah anggaran sebesar Rp.1.300.000.000,- realisasi mencapai Rp.1.199.688.575 (92,28%), dengan terdapat deviasi anggaran sebesar Rp.100.311.425 atau (-7,72%). Adanya deviasi ini karena terdapat beberapa anggaran yang tidak terserap yaitu :

- Dari belanja pegawai sebesar Rp.4.100.000,- hal ini karena tidak terserap seluruhnya alokasi anggaran untuk uang saku rapat PNS Non Provinsi, sesuai dengan jumlah peserta kehadiran rapat yang diundang.

- Dari belanja barang dan jasa sebesar Rp.96.211.425 hal ini karena : • Efisiensi dari belanja makan dan minum rapat dimana volume rapat disesuaikan dengan pelaksanaan rapat; • Efisiensi dari sewa perlengkapan dan peralatan kantor; • Efisiensi dari belanja pakaian khas dan hari – hari tertentu; dan • Perjalanan dinasNon PNS dalam dan luar provinsi yang tidak boleh

dibelanjakan. (2) Kegiatan Pengendalian dan Pembinaan Aspek Industri, Perdagangan, Koperasi UMKM dan Pariwisata. Kegiatan penyelesaian melibatkan unsur/lembaga/instansi lain sehingga sinkronisasi waktu pelaksanaan kegiatan tidak bisa sesuai dengan jadwal pelaksanaan, hal ini menyebabkan adanya penyerapan anggaran tidak sesuai dengan rencana

(3) Kegiatan Pengendalian dan Pembinaan Aspek Kehutanan dan Perkebunan: dari jumlah anggaran sebesar Rp.800.000.000,- realisasi mencapai Rp.776.508.331 (97,06%), dengan demikian terdapat deviasi anggaran sebesar Rp.23.491.669 atau (-2,94%). Adanya deviasi ini karena terdapat beberapa anggaran yang tidak terserap yaitu dari belanja pegawai sebesar

Rp.7.800.000,- hal ini karena tidak terserap seluruhnya alokasi anggaran untuk uang saku rapat PNS Non Provinsi, sesuai dengan jumlah peserta kehadiran rapat yang diundang, dari belanja barang dan jasa sebesar Rp.15.691.669 hal ini karena (Efesiensi dari belanja makan dan minum rapat dimana volume rapat disesuaikan dengan pelaksanaan rapat, Sisa dari perjalanan dinas dalam dan luar provinsi, Sesuai dengan jumlah SP2D yang telah terbit (UP/GUP dan TUP) sebesar Rp.779.799.031,-. Realisasi penyerapan anggaran seluruhnya mencapai Rp.776.508.331,- sehingga terdapat selisih anggaran yang tidak terserap dari penerbitan SP2D sebesar Rp.3.290.700,-.

(4) Kegiatan Pengendalian dan Pembinaan Aspek Pekerjaan Umum dan Energi: Proses pembangunan 14 ruas jalan tol di Jawa Barat dalam pelaksanannya masih terkendala dalam proses pengadaan lahan dan besaran ganti rugi dari para pemilik tanah yang terkena pembangunan jalan tol yang belum sepakat dengan besaran ganti rugi yang ditetapkan oleh panitia pengadaan tanah, juga belum adanya kepastian pembiayaan pengadaan tanah oleh pemerintah, dalam rangka percepatan pembangunan bandara Internasional Jawa Barat di Kertajati Kabupaten Majalengka, dalam proses pembangunannya masih terkendala oleh permasalahan pembebasan lahan di Desa Sukamulya Kecamatan Kertajati

Kabupaten Majalengka, dalam rangka percepatan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Metro Bandung Bagian Selatan terkendala dengan belum adanya kesepakatan penentuan tarif air minum antara PDAM Kota Bandung dengan PT.Tirta Gemah Ripah, Penanganan banjir masih bersifat parsial oleh pemerintah kab/kota di Kawasan Metropolitan Bandung Raya sehingga dalam penanganannya tidak sinergis serta besaran alokasi anggaran di masing-masing kab/kota berbeda, dalam Pembangunan 7 Bendungan Strategis terdapat kendala antaralain : pembebasan lahan dan penyusunan RTRW.

(5) Pelaksanaan kegiatan desk Akuntabilitas Pemerintah Provinsi Jawa Barat, target kinerja yang dilaksanakan dapat dicapai sesuai yang ditetapkan, namun demikian rata-rata setiap tahun realisasi penyerapan anggaran relatif dibawah target yang ditetapkan, terutama terjadi dari penyerapan biaya mamin yang tidak terlealisir hal ini disebabkan pertama kehadiran entitas tidak direncanakan, kedua permasalahan yang dikemukakan melalui surat, tanpa kehadiran entitas.

(6) Permasalah Kegiatan yang dilaksanakan oleh BPMPT adalah: • Adanya peraturan perundangan yang tumpang tindih dari masing-

masing perizinan; • Belum optimalnya penerapan dari standar operasional prosedur tersebut untuk tiap-tiap proses penyelenggaraan perizinan; • Adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia baik kualitas maupun

kuantitas dalam mendukung pelaksanaan program; • Adanya keterbatasan Sarana dan Prasarana kerja yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan program termasuk aplikasi sistem informasi dan komunikasi yang dimiliki masih belum memadai dalam memperlancar pelayanan publik.

c. Solusi

(1) Kegiatan Pembinaan dan Pengendalian Aspek Pertanian dan Ketahanan Pangan. Sesuai dengan jumlah SP2D ya ng telah terbit (UP/GUP dan TUP) sebesar Rp.1.226.973.550,- Realisasi penyerapan anggaran seluruhnya mencapai Rp.1.199.688.575,- sehingga terdapat selisih anggaran yang tidak terserap dari penerbitan SP2D sebesar Rp.27.284.975,- telah disetor ke Kas Daerah.

(2) Kegiatan Pengendalian dan Pembinaan Aspek Industri, Perdagangan, Koperasi UMKM dan Pariwisata Koordinasi secara intensif dengan unsur/lembaga/instansi terkait untuk pelaksanaan kegiatan.

(3) Kegiatan Pengendalian dan Pembinaan Aspek Kehutanan dan Perkebunan. Melakukan koordinasi dan sinergitas dengan OPD mitra dalam pelaksanaan kegiatan, Pengawasan internal secara berjenjang, Terhadap anggaran yang tidak terserap sebesar Rp.3.290.700,- sudah disetorkan kembali kepada Kas Daerah.

(4) Kegiatan Pengendalian dan Pembinaan Aspek Pekerjaan Umum dan Energi. Dalam rangka percepatan pembangunan 14 ruas jalan tol di Jawa Barat perlu adanya koordinasi dan konsultasi yang lebih intens dari pemerintah Provinsi Jawa Barat ke Pemerintah Pusat guna mendukung percepatan pembangunan jalan tol tersebut baik dari aspek teknis pembangunan maupun pendanaannya, Telah dibentuk Tim Pembebasan lahan di Desa Sukamulya dengan melibatkan unsur TNI/POLRI, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Pemkab Majalengka dan Stakeholder terkait, Telah dilakukan perhitungan tarif air melalui Badan Pengawasan Keuangan Pembangunan Perwakilan Provinsi Jawa Barat dan hasil dari perhitungan tersebut telah disepakati oleh kedua belah pihak, Untuk penanganan banjir cileuncang di Kawasan Metropolitan Bandung Raya berbasis pemodelan numerik harus dilakukan secara sinergis dan untuk memadukannya telah disusun Rencana Aksi Multi Pihak Implementasi Pekerjaan (RAM-IP) dengan melibatkan unsur Pemerintah Pusat (Puslitbang Air, BBWS Citarum), Provinsi Jawa Barat serta Pemerintah Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung dan Kota Cimahi, Untuk percepatan pembangunan 7 Bendungan Strategis Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan membantu dalam penyelesaiannya sesuai peraturan yang berlaku.

(5) Untuk kedepan kegiatan desk akuntabilitas untuk kebutuhan makan dan minum serta biaya perjalanan dinas luar Provinsi untuk konsultasi dan (5) Untuk kedepan kegiatan desk akuntabilitas untuk kebutuhan makan dan minum serta biaya perjalanan dinas luar Provinsi untuk konsultasi dan

(6) Solusi Kegiatan yang dilaksanakan oleh BPMPT adalah: • Penerapan kedisiplinan bagi tiap-tiap pelaksana penyelenggaraan perizinan dalam melaksanakan proses perizinan agar sesuai dengan standar yang diterapkan;

• Komunikasi yang intensif dan optimal dengan OPD teknis dan penyelenggara Pelayanan Perizinan Terpadu (PPT) di Kabupaten/Kota demi tercapainya sinergitas dalam penyelenggaraan pelayanan perizinan;

• Mengikutsertakan

dalam kegiatan-kegiatan pelatihan/bimbingan teknis/kursus yang dapat meningkatkan kompetensi dalam mendukung peningkatan pencapaian kinerja organisasi;

pegawai

BPPT

• Secara terus menerus berupa memenuhi kebutuhan Sarana dan Prasarana kerja, termasuk didalamnya penyempurnaan aplikasi sistem informasi dan komunikasi yang sudah dimiliki.

2) Program Pengembangan Kompetensi Aparatur

Program tersebut dilaksanakan oleh beberapa OPD dilingkungan Provinsi Jawa Barat melalui 67 (enam puluh tujuh) kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.72.728.965.017,- realisasi sebesar Rp.55.204.799.908,- (75,90%). Outcome program adalah meningkatnya pengembangan kompetensi aparatur; meningkatkan kinerja dan disiplin aparatur.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pengangkatan CPNS Povinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.449.785.500,- realisasi anggaran sebesar Rp.71.790.650 (2,93%). Output kegiatan adalah terlaksananya Pemberkasan CPNS, Terlaksananya Orientasi, Terlaksananya Uji Kompetensi CPNS, Terlaksananya Test Kesehatan CPNS Terlaksananya Pembekalan CPNS. Outcome kegiatan adalah Terpenuhinya Kebutuhan Pegawai Tahun 2016 yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan.

2. Kegiatan Tata Kelola Calon ASN dan Non ASN 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.563.900.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.482.758.800,- (85,61%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Bimtek e-formasi, dan terealisasinya pengelolaan penataan Non ASN dan Calon ASN. Outcome kegiatan adalah Terpenuhinya formasi Jabatan Tahun 2016, dan teRp.etakannnya kondisi Non ASN yang tersebar di Organisasi Perangkat Daerah.

3. Kegiatan Pengelolaan PNS dalam Jabatan Struktural

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.690.135.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.280.844.190,- (40,69%). Output kegiatan adalah Pemetaan PNSD dalam jabatan struktural, Assesment & Fit and Proper Test Calon Pejabat Struktural di lingkungan Provinsi Jawa Barat, sosialisasi PP ASN, sistem aplikasi pemetaan jabatan struktural di lingkungan Provinsi Jabar dan Pemetaan Jabatan Struktural sesuai dengan PP 18 Tahun 2016. Outcome Terlaksananya penempatan dalam Jabatan Struktural sesuai dengan kompetensi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Eselon II Kab/Kota.

4. Kegiatan Seleksi/Open Bidding Jabatan Pimpinan Tinggi Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.191.790.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.762.743.911,- (34.80%). Output kegiatan adalah Seleksi Terbuka/Open Bidding JPT Provinsi Jawa Barat. Outcome adalah terlaksananya penempatan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi sesuai dengan kompetensi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

5. Kegiatan Pengembangan Jabatan di Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.78.030.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.16.284.886,- (20,87%). Output kegiatan FGD Pengembangan Jabatan Struktural dan Evaluasi Jabatan Tinggi Pratama. Outcome kegiatan adalah terlaksananya Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.78.030.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.16.284.886,- (20,87%). Output kegiatan FGD Pengembangan Jabatan Struktural dan Evaluasi Jabatan Tinggi Pratama. Outcome kegiatan adalah terlaksananya

6. Kegiatan Pengarusutamaan Jabatan Fungsional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.954.675.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.364.390.476,- (38,17%). Output kegiatan adalah pemetaan PNS dalam Jabatan Fungsional, Koordinasi kebutuhan Diklat dan permasalahan Jabatan Fungsional, Pembinaan Jabatan Fungsional, Bimtek Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional, Sosialisasi Jabatan Fungsional, Souvenir Jabatan Fungsional dan Layanan SMS Masking Jabatan Fungsional di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcome adalah Peningkatan Kinerja dan terisinya formasi jabatan fungsional angka kredit, yang dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

7. Kegiatan Pamong Praja Muda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.411.275.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.268.622.566,- (65,31%). Output kegiatan adalah Pembekalan/Orientasi Calon ASN Kemendagri Purna IPDN. Outcome kegiatan adalah peningkatan profesionalisme pegawai, dan peningkatan jiwa korsa calon ASN Purnapraja.

8. Kegiatan Peningkatan Kompetensi Kepemimpinan Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.009.330.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.929.241.472,- (92,07%). Output kegiatan adalah peserta Diklatpim I dan II, peserta seleksi diklatpim, dan Leadership Course. Outcome adalah peningkatan profesionalisme pegawai, peningkatan motif beRp.restasi ( need of achievement) , dan peningkatan loyalitas pegawai kepada negara.

9. Kegiatan Peningkatan Kompetensi Riset Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.809.720.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.766.502.600,- (94,66%). Output kegiatan adalah bantuan riset edukasi mandiri, manajemen dan riset edukasi, riset bantuan riset aplikasi, dan gelar riset. Outcome adalah peningkatan profesionalisme pegawai, dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

10. Kegiatan Penyiapan 300 Doktor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.697.040.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.2.086.861.400,- (77,38%). Output kegiatan fasilitasi kursus bagi Peserta 300 Doktor, Joint Research, dan Seminar Cyber Global Network Government. Outcome adalah peningkatan profesionalisme, peningkatan kemampuan dan kecerdasan pegawai dalam membangun Jawa Barat.

11. Kegiatan Peningkatan Kualifikasi Pendidikan Lanjutan Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.239.534.707,- realisasi anggaran sebesar Rp.4.269.241.895,- (68,42%). Output kegiatan adalah bantuan biaya pendidikan dan biaya penunjang pendidikan PNS tugas belajar, pengelolaan pendidikan lanjutan tugas belajar, dan magang bagi PNS.Outcome

peningkatan kompetensi dan profesionalisme pegawai, dalam membangun Jawa Barat.

kegiatan

adalah

12. Kegiatan Konversi Kompetensi Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.440.230.500,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.079.659.603.- (74,96%) . Output kegiatan adalah modul msdm berbasis kinerja, uji kompetensi, dan aplikasi uji kompetensi. Outcome kegiatan adalah peningkatan profesionalisme pegawai berbasis kompetensi.

13. Kegiatan Penilaian Kinerja Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.328.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.116.493.029,- (84,07%) . Output kegiatan adalah verifikasi pengukuran kinerja, konsolidasi kinerja, pengembangan sistem aplikasi pengukuran kinerja dan dokumen laporan penilaian kinerja pegawai. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur pemerintah provinsi jawa barat yang lebih terukur.

14. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Jabatan Fungsional Umum

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.290.692.000,- (96,90%). Output kegiatan terlaksananya Bimtek Jafung Umum Tertentu Angkatan I dan II. Outcome kegiatan adalah terwujudnya penempatan pegawai sesuai dengan kompetensi individu dengan kompetensi organisasi serta mempunyai ketetapan hukum yang pasti, dan ukuran yang jelas untuk pemberian reward.

15. Kegiatan Penataan dan Redistribusi PNSD serta Pelayanan PeRp.indahan dan Administrasi Kepegawaian

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.602.230.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.547.328.750,- (90,88%). Output kegiatan adalah fasilitasi layanan peRp.indahan, penataan dan retribusi pegawai OPD Provinsi Jawa Barat, Fasilitasi Karis/Karsu dan KaRp.eg, pengembangan aplikasi peRp.indahan dan administrasi kepegawaian. Outcome kegiatan adalah terwujudnya PNS yang taat terhadap peraturan perundang- undangan yang berlaku serta menjunjung tinggi etika birokrasi.

16. Kegiatan Tata Kelola PNSD dalam Jabatan Fungsional Umum

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.252.450.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.230.781.500,- (91,42%).

Output kegiatan adalah terlaksananya tata kelola PNSD dalam JFU. Outcome kegiatan adalah terwujudnya penempatan CPNS dan PNS sesuai dengan kompetensi individu dengan kompetensi organisasi serta mempunya ketetapan hukum yang pasti.

17. Kegiatan Penataan Pegawai Negeri Sipil pada Pemekaran Kab/Kota dan Fasilitasi Pembinaan PNS pada daerah Otonom Baru

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.97.680.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.31.367.000,- (32,11%). Output kegiatan adalah fasilitasi penataan pegawai negeri sipil pada daerah pemekaran Kab/Kota dan terlaksananya fasilitasi pembinaan PNS pada daerah otonom baru. Outcome kegiatan adalah terwujudnya PNS yang taat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menjunjung tinggi etika birokrasi.

18. Kegiatan Layanan PeRp.indahan dalam Rangka Penyerahan Urusan Pemerintahan (Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.535.200.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.503.240.400,- (94,03%). Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi layanan peRp.indahan dalam rangka penyerahan urusan pemerintahan (Undang-Undang No. 23 tahun 2014). Outcome kegiatan adalah terwujudnya PNS yang taat terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menjunjung tinggi etika birokrasi, dan peningkatan pelayanan terhadap masyarakat yang makin baik.

19. Kegiatan Pelaksanaan Ujian Dinas dan Ujian Penyesuaian Kenaikan Pangkat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.397.850.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.387.695.312,- (97,45%). Output kegiatan adalah ujian dinas tahun 2016 dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat tahun 2016. Outcome kegiatan adalah terselenggaranya proses pelayanan mutasi kepegawaian yang tepat waktu, tepat orang, tepat gaji, dan dengan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.397.850.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.387.695.312,- (97,45%). Output kegiatan adalah ujian dinas tahun 2016 dan ujian penyesuaian kenaikan pangkat tahun 2016. Outcome kegiatan adalah terselenggaranya proses pelayanan mutasi kepegawaian yang tepat waktu, tepat orang, tepat gaji, dan dengan

20. Kegiatan Kenaikan Pangkat dan Pensiun yang Tepat Orang, Waktu dan Gaji

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.666.380.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.609.103.435,- (96,56%). Output kegiatan adalah pemrosesan keputusan pensiun, pemrosesan keputusan kenaikan pangkat periode April dan Oktober 2016, Bimtek Kenaikan Pangkat dan Pensiun, dan Tes Kesehatan CPNS Tahun 2014 dan 2015. Outcome kegiatan adalah terselenggaranya proses pelayanan mutasi kepegawaian yang tepat waktu, tepat orang, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman kepada para pegawai, yang pada akhirnya memberikan motivasi yang tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

21. Kegiatan Pemberian Penghargaan dan Tanda Jasa Bagi PNSD, Badan dan Masyarakat 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.924.725.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.6.883.081.000,- (99,40%). Output kegiatan adalah Pemberian SLKS, Penghargaan Gubernur untuk Pengabdian, dan PNS teladan. Outcome kegiatan adalah pemberian penghargaan bagi PNS, Masyarakat, dan Badan, yang pada akhirnya juga memberikan motivasi yang tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

22. Kegiatan Peningkatan Kedudukan dan Peningkatan Disiplin PNS 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.503.380.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.473.507.500,- (94,07%). Output kegiatan adalah pembinaan disiplin dan perceraian ke balai- balai/UPTD, OPD dan Kab/Kota lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, penyelesaian masalah disiplin, kedudukan hukum PNS, dan proses BAP sengketa kepegawaian, workshop penyelesaian sengketa kepegawaian, pembinaan keluarga PNSD, dan sumpah janji bagi PNS. Outcome kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.503.380.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.473.507.500,- (94,07%). Output kegiatan adalah pembinaan disiplin dan perceraian ke balai- balai/UPTD, OPD dan Kab/Kota lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, penyelesaian masalah disiplin, kedudukan hukum PNS, dan proses BAP sengketa kepegawaian, workshop penyelesaian sengketa kepegawaian, pembinaan keluarga PNSD, dan sumpah janji bagi PNS. Outcome kegiatan

23. Kegiatan Penghargaan Manajemen Kepegawaian BAIK se Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.427.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.399.060.160,- (93,46%). Output kegiatan adalah pemberian penghargaan bagi Manajemen Kepegawaian Baik. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur di OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kabupaten/Kota, untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

24. Kegiatan Penyelenggaraan Rakor Kepegawaian 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.247.900.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.236.440.500,- (95,38%). Output kegiatan adalah terlaksananya rakor kepegawaian 2016. Outcome kegiatan adalah sinergitas dalam pengelolaan kepegawaian, yang pada akhirnya memperoleh terobosan-terobosan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Jawa Barat.

25. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pada Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.717.079.000 realisasi anggaran sebesar Rp.573.615.150 atau (79,99%). Output kegiatan adalah fasilitasi bantuan biaya kepesertaan selama 1 (satu) tahun, peningkatan kesejahteraan jasmani/olahraga selama 1 (satu) tahun, fasilitasi peningkatan kerohanian selama 1 (satu) tahun, sewa prasarana olahraga selama 10 bulan, fasilitasi peningkatan kompetensi pegawai Bapusipda selama 1 (satu) tahun, penanaman sikap mental disiplin dan jiwa korsa sebanyak 1 (satu) kali, pengadaan pakaian dinas harian sebanyak 153 orang, pengadaan pakaian olahraga sebanyak 153 orang, pengadaan pakainan kerja lapangan sebanyak 40 buah, pengadaan pakaian dinas

Linmas sebanyak 153 orang. Outcome kegiatan adalah tersedianya kebutuhan dan operasional aparatur.

26. Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Aparatur BP3AKB

Kegiatan ini dilaksanakan oleh dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.232.700.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.192.969.550,- (82,93%). Output kegiatan adalah terpenuhinya Diklat PIM III dan IV, terlaksananya siraman rohani dan kebugaran jasmani karyawan BP3AKB, terlaksananya kelengkapan kerja karyawan BP3AKB, terpenuhinya Obat-obatan bagi karyawan, terlaksananya penggantian resep kacamata karyawan, terlaksananya general CheckUp, terlaksananya seragam olah raga karyawan, terlaksananya sewa lapang bagi karyawan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas dan kemampuan aparatur BP3AKB Provinsi Jawa Barat.

27. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Aparatur pada BPMPT

Kegiatan ini dilaksanakan oleh BPMPT Provinsi Jawa Barat, Alokasi dana APBD, sebesar Rp.489.815.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.474.492.200,- dengan prosentase (96,87%). Output kegiatan adalah tersedianya uang saku seminar, lokakarya, sosialisasi, rapat kerja, rapat koordinasi, diseminasi, diklat, bimbingan teknis, tersedianya biaya pendaftaran kursus singkat/pelatihan, Outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan, kompetensi dan kinerja aparatur BPMPT.

28. Kegiatan Analisis Kebutuhan Diklat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 273,890,000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.246.355.706,- (89,95%). Output kegiatan tersebut adalah terlaksananya uji coba kurikulum Diklat PNS eks honorer K2 sebanyak 1 (satu) kurikulum dan tersusunnya kurikulum diklat teknis sebanyak 1 (satu) dokumen. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sistem diklat untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat.

29. Kegiatan Diklat Fungsional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.044.350.000,-

Realisasi anggaran sebesar Rp.378.151.000,- (36,21%). Output kegiatan tersebut adalah terselenggaranya diklat fungsional untuk 30 orang, yaitu Diklat Fungsional Calon Widyaiswara sebanyak 30 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi aparatur calon widyaiswara. Permasalahannya adalah belum optimalnya realisasi anggaran kegiatan diklat fungsional disebabkan oleh Kegiatan Diklat Fungsional Auditor TK Ahli yang bekerjasama dengan BPKP Pusat tidak dapat dilaksanakan karena DPA APBD Perubahan baru disyahkan tanggal 25 Oktober 2016. Sedangkan jadwal pelaksanaan kerjasama diklat tersebut ditentukan oleh BPKP Pusat pada tanggal 18 Oktober 2016. Solusinya yaitu kegiatan Diklat Fungsional

Auditor TK Ahli yang bekerjasama dengan BPKP Pusat dijadwalkan kembali pada tahun anggaran 2017.

30. Kegiatan Diklat Kepemimpinan dan Prajabatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.12.914.963.560,- realisasi anggaran sebesar Rp.11.240.009.464,- (87,03%). Output kegiatan tersebut adalah terselenggaranya diklat kepemimpinan dan prajabatan untuk 1.349 orang, yaitu Diklat Kepemimpinan TK II sebanyak 112 Orang, Diklat Kepemimpinan TK III sebanyak 86 orang , Diklat Kepemimpinan TK IV sebanyak 238 orang dan Diklat Prajabatan sebanyak 913 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi aparatur di bidang manajerial teknis dan sosio kultural bagi Pejabat Struktural serta diaplikasikan ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi) oleh CPNS.

31. Kegiatan Diklat Teknis Susbtantif

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.728.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.629.399.008,- (94,29%). Output kegiatan tersebut adalah terselenggaranya pendidikan dan pelatihan teknis substantif untuk 167 orang, yaitu; DTS Manajemen KUMKM sebanyak 30 orang, DTS pendidikan khusus profesi advokasi (PKPA) bagi PNS sebanyak 24 orang, DTS Kesekretariatan DPRD sebanyak 29 orang, DTS Perikanan dan Kelautan sebanyak 30 orang, DTS Pendapatan Bidang Kesamsatan sebanyak 30 orang, DTS Training Officer Course (TOC) sebanyak 24 orang. Outcome Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.728.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.629.399.008,- (94,29%). Output kegiatan tersebut adalah terselenggaranya pendidikan dan pelatihan teknis substantif untuk 167 orang, yaitu; DTS Manajemen KUMKM sebanyak 30 orang, DTS pendidikan khusus profesi advokasi (PKPA) bagi PNS sebanyak 24 orang, DTS Kesekretariatan DPRD sebanyak 29 orang, DTS Perikanan dan Kelautan sebanyak 30 orang, DTS Pendapatan Bidang Kesamsatan sebanyak 30 orang, DTS Training Officer Course (TOC) sebanyak 24 orang. Outcome

32. Kegiatan Diklat Teknis Substantif Soft Skill Bagi Pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.900.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.695.170.000,- (77,24%). Output kegiatan tersebut adalah terselenggaranya pendidikan dan pelatihan teknis soft skill untuk pejabat struktural 63 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi pejabat struktural Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bidang soft skill. Permasalahannya adalah belum optimalnya realisasi fisik dan keuangan kegiatan Diklat Teknis Substantif soft skill yaitu dari target peserta yang direncanakan sebanyak 100 orang terealisasi sebanyak 88 orang. Belum terpenuhinya target tersebut disebabkan oleh calon peserta diklat Teknis Substantif soft skill dari pejabat struktural eselon II tidak memenuhi undangan sebanyak 12 orang. Rendahnya realisasi keuangan kegiatan Diklat Teknis Substantif soft skill disebabkan oleh efisiensi kurikulum yang berdampak pada perubahan durasi diklat dari 5 (lima) hari menjadi 3 (tiga) hari. Solusi dari permasalahan tersebut adalah meningkatkan koordinasi keikut sertaan calon peserta diklat dari pejabat struktural eselon II.

33. Kegiatan Diklat Teknis Umum

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.402.572.500,- realisasi anggaran sebesar Rp.3.254.181.708,- (95,64%). Output kegiatan tersebut adalah terselenggaranya pendidikan dan pelatihan teknis umum untuk 598 orang, yaitu; DTU Pengelolaan Barang Daerah sebanyak 90 orang, DTU Penatausahaan Keuangan sebanyak 60 orang, DTU Manajemen Kearsipan sebanyak 60 orang, DTU Administrasi Kepegawaian 30 orang, DTU Pengelolaan Keuangan berbasis akrual sebanyak 352 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi PNS Pemerintahan Provinsi Jawa Barat di bidang teknis umum tersebut.

34. Kegiatan Penyelenggaraan Uji Kompetensi/Keahlian

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.550.025.000,- Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.550.025.000,-

35. Kegiatan Pengembangan Sistem Diklat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.149.748.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.094.582.069,- (95,20%). Output kegiatan tersebut adalah tersusunnya naskah akademik SOTK BPSDM sebanyak 1 (satu) dokumen, terselenggaranya monitoring dan evaluasi implementasi proyek perubahan untuk

3 (tiga) jenis diklat kepemimpinan, terselenggaranya peningkatan kompetensi Widyaiswara sebanyak 113 orang,

proyek perubahan, terselenggaranya lokakarya urgensi diklat aparatur untuk 115 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sistem diklat untuk meningkatkan kualitas pelayanan diklat.

36. Kegiatan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Aparatur Badiklatda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.675.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.600.108.015,- (88,90%). Output kegiatan tersebut ikutsertanya pegawai Badiklatda dalam diklat teknis dan fungsional sebanyak 113 orang, penjaringan dan pemetaan data WI provinsi dan kabupaten/kota sebanyak 11 kabupaten/kota dan 7 SKPD provinsi. Outcome kegiatan tersebut adalah meningkatnya kompetensi aparatur Badiklatda dan pelayanan administrasi kepegawaian yang tepat waktu serta peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat.

37. Kegiatan Rapat Koordinasi Pembinaan Program Diklat Kabupaten/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.328.750.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.328.543.323,- (99,94%). Output kegiatan tersebut adalah terselenggaranya rakor pembinaan dan kerjasama program diklat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya sinergitas perencanaan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.328.750.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.328.543.323,- (99,94%). Output kegiatan tersebut adalah terselenggaranya rakor pembinaan dan kerjasama program diklat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya sinergitas perencanaan

38. Kegiatan Rapat Koordinasi Penyusunan Prioritas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.159.078.200,- (83,73%). Output kegiatan tersebut adalah tersusunnya data prioritas kebutuhan diklat OPD Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 (satu) dokumen. Outcome kegiatan adalah meningkatnya sinergitas perencanaan pendidikan dan pelatihan Badiklatda Provinsi Jawa Barat.

39. Kegiatan Pembuatan Data Informasi Diklat Pusat dan Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190,000,000,- realisasi anggaran sebesar Rp.187.200.800,- (98,53%). Output kegiatan tersebut adalah terlaksananya penyusunan data informasi diklat dalam dan luar negeri sebanyak 1 (satu) dokumen. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sistem diklat untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat.

40. Kegiatan Rintisan Kerjasama Kediklatan Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.319.125.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.249.504.960,- (78,18%). Output kegiatan tersebut adalah tersusunnya rintisan kerjasama luar negeri sebanyak 1 (satu) rintisan kerjasama. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung jejaring kerja untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat.

41. Kegiatan Saresehan Alumni

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.182.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.168.450.000,- (92,55%). Output kegiatan tersebut adalah terbentuknya ikatan alumni, tumbuhnya jiwa korsa dan tersosialisasikannya kebijakan pengembangan kompetensi kepada alumni diklat sebanyak 500 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung ikatan alumni untuk pemeliharaan kompetensi alumni diklat serta Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.182.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.168.450.000,- (92,55%). Output kegiatan tersebut adalah terbentuknya ikatan alumni, tumbuhnya jiwa korsa dan tersosialisasikannya kebijakan pengembangan kompetensi kepada alumni diklat sebanyak 500 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung ikatan alumni untuk pemeliharaan kompetensi alumni diklat serta

42. Kegiatan Peningkatan Kapasitas dan Kualitas Aparatur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.670.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.280.183.800,- (41,79%). Output kegiatan adalah terlaksananya kursus, seminar, pelatihan di bidang IPTEK, terlaksananya bimbingan teknis kemampuan aparatur BP3IPTEK, terlaksananya lokakarya, raker, workshop analisis kebijakan publik, terlaksanana bimtek penulisan artikel ilmiah. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kapasitas dan kemampuan aparatur untuk mendukung kinerja pegawai.

43. Kegiatan Peningkatan Kompetensi Sumberdaya Aparatur Bappeda Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.390.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.355.987.000,- (91,28%). Output kegiatan adalah penanaman sikam mental, disiplin dan jiwa korsa ( Outbond), ESQ, Peningkatan Kompetensi melalui benchmarking. Outcome kegiatan adalah Prosentase aparatur yang kompeten dan berkualitas.

44. Kegiatan Peningkatan Kinerja dan Profesionalisme PNS Setda Provinsi Jabar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas Protokol dan Umum Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.586.750.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.329.836.750,- .(90,07%). Output kegiatan adalah peningkatan pendidikan dan pelatihan, sarana penunjang administrasi kepegawaian. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja dan kompetensi PNS Setda Provinsi Jawa Barat.

45. Kegiatan Bimbingan Teknis Aparatur di Lingkungan Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.393.300.000 realisasi anggaran sebesar Rp.342.904.900 (87,19%). Output kegiatan adalah Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan aparatur dalam Aplikasi Samsat, Perhitungan Pajak Daerah, Pengelolaan Barang Daerah, Pengelolaan Sistem Informasi Kearsipan dan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Outcome kegiatan adalah meningkatnya proporsi sumber daya manusia yang berkualitas pendidikan teknis dan substantif.

46. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Aparatur Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.215.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.195.472.351,- (90,92%). Output kegiatan adalah terlaksananya penyusunan analisis jabatan dan analisis beban kerja pada UPTD sebanyak 30 orang; sosialisasi penyusunan sasaran kerja pegawai sebanyak 30 orang; pengelolaan system informasi absensi online (SIAO) pada UPTD sebanyak 30 orang; pembinaan kepegawaian aparatur di 9 (sembilan) UPTD. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya wawasan, pengetahuan, sikap dan kemampuan aparatur Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat 100%.

47. Kegiatan Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Aparatur Inspektorat Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Inspektorat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.378.293.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.367.998.766,-

kegiatan adalah dilaksanakannya seminar pengawasan, sengketa kepegawaian, Bimbingan Teknis Implementasi Sistim Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis aktual, LKIP, dan fasilitasi, koordinasi dan konsultasi, Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan aparatur di bidang pengawasan sehingga mampu meningkatkan profesionalisme.

(97,28%). Output

48. Kegiatan Peningkatan Kualitas SDM Aparat Pengawasan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Inspektorat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.618.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.563.146.800,-

kegiatan adalah dilaksanakannya peningkatan kesehatan jasmani dan kerohanian, kesenian, pengantian resep, fasilitasi kesejahteraan pegawai, serta pembiayaan diklat penjenjangan fungsional, teknis/substantif, bimtek, lokakarya, workshop dan sosialisasi. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan jasmani/rohani aparat pengawasan Inspektorat.

(91,12%). Output

49. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Aparatur Kantor Perwakilan

Kegiatan Peningkatan Kemampuan Aparatur Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kemampuan aparatur Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara keseluruhan dan meningkatkan profesionalisme aparatur. Indikator Masukan (Input) yaitu dari anggaran sebesar Rp.37.620.000,- telah direalisasi sebesar Rp.36.000.000,- (95,69%). Pengukuran kinerja indikator Keluaran (Output) atau pencapaian kinerja kegiatan secara fisik sebesar 100%. Output dari kegiatan ini pada Tahun Anggaran 2016 yaitu terlaksananya kegiatan Peningkatan Kemampuan Aparatur (100%). Hasil Outcome dari pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatnya profesionalisme aparat Kantor perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui empat kegiatan yaitu kursus dan pelatihan bahasa asing, serta kursus dan pelatihan pengadaan barang dan jasa, dan kursus/pelatihan (Bimtek) Keprotokolan.

50. Kegiatan Penanaman Sikap Mental Disiplin dan Jiwa Korsa / Outbond

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dilakukan sebagai upaya untuk menanamkan sikap mental disiplin dan jiwa korsa bagi aparat Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.41.918.750,- terealisasi Rp.38.090.000,- (90,87%). Dari pengukuran kinerja Indikator Keluaran (Output) dihasilkan capaian kinerja secara fisik 100%. Output dari kegiatan ini pada Tahun Anggaran 2016 yaitu terlaksananya kegiatan penanaman sikap mental disiplin dan jiwa korsa / outbond (100%). Hasil

Outcome dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terlaksananya pembinaan sikap mental disiplin dan jiwa korsa.

51. Kegiatan Pengembangan Kompetensi Pegawai RSUD Al Ihsan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Al-ihsan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.324.500.000,- (Tiga milyar tiga ratus dua puluh empat juta lima ratus ribu rupiah) dan realisasi sampai dengan triwulan IV tahun 2016 adalah sebesar Rp.964.709.503,- denga capaian keuangan sebesar 29,02% dan capaian fisik 30,43%. Output kegiatan adalah terealisasinya Belanja ATK, Belaja penggandaan/foto copy dokumen, Belanja penjilidan, Belanja KIT pelatihan, belanja jasa profesi, belanja sewa gedung/pertemuan, belanja makanan dan minuman untuk kegiatan diklat, belanja perjalanan dinas dalam daerah non PNS, belanja perjalanan dinas luar daerah non PNS, belanja kegiatan kursus-kursus singkat/pelatihan. Outcome tercapainya kualitas pegawai di RSUD Al-Ihsan sesuai standar kompetensi yang dipersyaratkan untuk mendukug pelayanan kesehatan yang berkualitas prima kepada masyarakat sesuai ketentuan peruandang-undangan yang berlaku.

52. Kegiatan Jambore Satpol PP Tingkat Provinsi Jawa Barat ke III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.600.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.571.647.100,- (95,7%). Output kegiatan adalah terlaksananya Jambore Polisi PP Tingkat Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur.

53. Kegiatan Pemberdayaan Pejabat PPNS Provinsi dan Kab/Kota Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa

Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.475.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.444.100.000,- (93,49%). Output terselenggaranya bimbingan pemberkasan bagi pejabat PPNS Provinsi dan Kabupaten/Kota, terpenuhi kelengkapan persyaratan administrasi pejabat PPNS. Outcome kegiatan adalah tersedianya kelengkapan administrasi PPNS dan meningkatnya kinerja aparatur.

54. Kegiatan Pemberdayaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.533.600.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.465.061.800,- (87,16%). Output kegiatan adalah terlaksananya koordinasi Diklat PPNS penegak Perda dan pelantikan PPNS, terlaksananya pembinaan PPNS Provinsi, Kab/Kota di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah tersedianya persentase aparatur yang kompeten dan berkualitas dan meningkatnya kinerja aparatur PPNS.

55. Kegiatan Peningkatan Profesionalisme Polisi Pamong Praja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.383.374.400,- (76,67%). Output kegiatan adalah terlaksananya Jambore Polisi PP tingkat Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja aparatur.

56. Kegiatan Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Aparatur Sekretariat DPRD

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.363.996.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.973.297.395,- (71,36%). Output kegiatan adalah terlaksananya bintek/seminar/kursus bagi 64 aparatur Sekretariat DPRD. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja dan kemampuan aparatur Sekretariat DPRD sebanyak 64 orang.

57. Kegiatan MTQ Korpri Tingkat Provinsi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.135.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.133.893.408,- (99,18%). Output kegiatan adalah terlaksananya MTQ KORPRI tingkat provinsi. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi aparatur.

58. Kegiatan Pasanggiri Tembang Sunda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.45.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.43.950.000,- (97,67%). Output kegiatan adalah terlaksananya Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.45.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.43.950.000,- (97,67%). Output kegiatan adalah terlaksananya

59. Kegiatan Pentas Seni Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.90.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.78.680.000,- (87,42%). Output kegiatan adalah terlaksananya pentas seni anggota KORPRI. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi pegawai Provinsi Jawa Barat.

60. Kegiatan Peningkatan Kinerja dan Kemampuan Sumber Daya Aparatur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesa Rp.135.000.000,- direalisasikan sebesar Rp.85.257.000, (63,15%). Output kegiatan adalah terpenuhinya pengadaan pakaian seragam aparatur, terpenuhinya BINTEK. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja pegawai provinsi Jawa Barat.

61. Kegiatan Pembinaan Mental Anggota KORPRI

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.135.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.131.794.500,- (97,63%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan mental anggota KORPRI. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi aparatur.

62. Kegiatan Peningkatan Nilai Seni Budaya Anggota KORPRI Melalui Perlombaan Paduan Suara KORPRI

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.90.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.90.000.000,- (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya pentas seni anggota KORPRI. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi pegawai Provinsi Jawa Barat.

63. Kegiatan Pengiriman Kontingen KORPRI Jawa Barat Pada MTQ KORPRI Tingkat Nasional III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.225.000.000,- realisasi anggaran Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.225.000.000,- realisasi anggaran

64. Kegiatan Pengiriman Kontingen Sekretariat DP KORPRI ke Porpemprov

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.64.057.500,- realisasi anggaran sebesar Rp.59.307.000,- (92,58%). Output kegiatan adalah terlaksananya pengiriman kontingen Sekretariat DP KORPRI ke Porpemprov. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi pegawai Provinsi Jawa Barat.

65. Kegiatan Penyelenggaraan Kegiatan Badan Pembina Olah Raga (BAPOR)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.180.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.170.551.163,- (94,75%). Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi kegiatan BAPOR. Outcome kegiatan adalah tingkat kompetensi aparatur.

66. Pengiriman Kontingen Pemprov Pada Porpemda Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.935.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.927.680.313,- (99,22%). Output kegiatan adalah terlaksananya pengiriman kontingen pemerintah provinsi ke Porpemda Jawa Barat, terlaksananya Musprov BAPOR KORPRI. Outcome kegiatan adalah tingkat kompetensi aparatur.

67. Pasanggiri Tembang Sunda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekertariat KORPRI DP Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.45.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.43.950.000,- (97,67%). Output kegiatan adalah terlaksananya pentas seni anggota KORPRI. Outcome meningkatnya kompetensi pegawai Provinsi Jawa Barat.

b. Permasalahan

(1) Permasalahan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu: • Pelaksanaan kegiatan Bimtek dan diklat terkendala oleh munculnya peraturan baru yang berkaitan dengan pengawasan pada tahun berjalan, akibatnya pelaksanaan kegiatan mundur dari jadwal yang direncanakan, juga jadwal pemeriksaan para auditor sebagai peserta cukup padat.

• Permasalah kegiatan yang dilaksanakan BPMPT adalah belum adanya program yang secara signifikan meningkatkan kesejahteraan sumber daya aparatur secara langsung.

(2) Permasalahan Badiklatda: • Belum optimalnya realisasi anggaran kegiatan diklat fungsional disebabkan oleh Kegiatan Diklat Fungsional Auditor TK Ahli yang bekerjasama dengan BPKP Pusat tidak dapat dilaksanakan karena DPA APBD Perubahan baru disyahkan tanggal 25 Oktober 2016. Sedangkan

jadwal pelaksanaan kerjasama diklat tersebut ditentukan oleh BPKP Pusat pada tanggal 18 Oktober 2016.

• Belum optimalnya realisasi fisik dan keuangan kegiatan Diklat Teknis Substantif soft skill yaitu dari target peserta yang direncanakan sebanyak 100 orang terealisasi sebanyak 88 orang. Belum terpenuhinya target tersebut disebabkan oleh calon peserta diklat Teknis Substantif soft skill dari pejabat struktural eselon II tidak memenuhi undangan sebanyak 12 orang. Rendahnya realisasi keuangan kegiatan Diklat Teknis Substantif soft skill disebabkan oleh efisiensi kurikulum yang berdampak pada perubahan durasi diklat dari 5 hari menjadi 3 hari.

c. Solusi

(1) Solusi BPMPT: • Peningkatan koordinasi terkait perencanaan dan pelaksanaan baik sisi anggaran maupun penyiapan personil dan materi bimbingan teknis. (2) Solusi Badiklatda: • Kegiatan Diklat Fungsional Auditor TK Ahli yang bekerjasama dengan BPKP Pusat dijadwalkan kembali pada tahun anggaran 2017. • Meningkatkan koordinasi keikutsertaan calon peserta diklat dari pejabat struktural eselon II.

3) Program Peningkatan Kesejahteraan Sumber daya Aparatur

Program Tersebut dilaksanakan oleh beberapa OPD/Biro dilingkungan Provinsi Jawa Barat dengan total anggaran sebesar Rp.65.759.769.825,- realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan September 2016 sebesar Rp.55.064.491.994,- (83,74%).

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan Etos Kerja Aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 245.005.000,- (98%). Output kegiatan adalah Pembekalan Quantum Achievement bagi aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pembekalan loyality and trust management bagi aparatur Pemprov Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah percepatan peningkatan etos kerja Aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang pada akhirnya memberikan motivasi yang tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

2. Kegiatan Fasilitasi Layanan Darurat 24 Jam Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.659.372.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.651.074.100,- (98,74%). Output kegiatan adalah Operasional Layanan Darurat 24 Jam Pemerintah Provinsi Jabar dan Pembekalan Basic Life Support PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terfasilitasinya layanan darurat 24 jam bagi para PNS pemerintah Provinsi Jawa Barat. Fasilitasi ini mencakup penyediaan ambulan dan mobil jenazah 24 jam.

3. Kegiatan Peningkatan Motivasi dan Kesejahteraan Aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.943.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.937.008.200,- (99,69%). Output kegiatan adalah Pembekalan kewirausahaan aparatur Pra Purna Bhakti Pemerintah Provinsi Jawa Barat, peningkatan kesejahteraan dan operasional pengembangan seni budaya daerah, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembekalan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.943.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.937.008.200,- (99,69%). Output kegiatan adalah Pembekalan kewirausahaan aparatur Pra Purna Bhakti Pemerintah Provinsi Jawa Barat, peningkatan kesejahteraan dan operasional pengembangan seni budaya daerah, monitoring dan evaluasi pelaksanaan pembekalan

4. Kegiatan Peningkatan Pendidikan Mental Aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.399.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.286.114.400,- (91,90%). Output kegiatan adalah pembekalan penanaman sikap mental disiplin dan jiwa korsa PNSD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, peningkatan pendidikan mental aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pembekalan peningkatan wawasan keagamaan aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya sikap mental dan disiplin, meningkatnya wawasan keagamaan bagi aparatur Pemprov Jawa Barat, dan memberikan motivasi yang tinggi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

5. Kegiatan Test Kebugaran Jasmani Aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.245.825.000,- (98,33%). Output kegiatan adalah test kebugaran bagi aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Phisical and health rejuvenation bagi aparatur Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kebugaran fisik bagi aparatur Pemprov Jawa Barat dalam pelayanan kepada masyarakat, serta menurunkan risiko sakit bagi para PNS terutama yang memasuki usia jelang lima puluh tahun.

6. Peningkatan Kinerja, Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur OPD/Biro di Lingkungan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh OPD/Biro di Lingkungan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.48.938.297.295,- realisasi anggaran sebesar Rp.41.050.058.337,- (83,88%). Output kegiatan adalah terselenggarakannya kegiatan Peningkatan penanaman sikap mental disiplin dan jiwa korsa, serta terlaksananya fasilitasi kesejahteraan sumber daya Kegiatan ini dilaksanakan oleh OPD/Biro di Lingkungan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.48.938.297.295,- realisasi anggaran sebesar Rp.41.050.058.337,- (83,88%). Output kegiatan adalah terselenggarakannya kegiatan Peningkatan penanaman sikap mental disiplin dan jiwa korsa, serta terlaksananya fasilitasi kesejahteraan sumber daya

7. Kegiatan Olahraga dan Kesehatan PNS Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.506.190.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan September 2016 sebesar Rp.1.258.896.424,- (83,58%). Output kegiatan adalah pelayanan kesehatan pegawai, fasilitasi olahraga pegawai.

8. Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.579.075.950,- realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan September 2016 sebesar Rp.3.424.715.950,- (95,69%). Output kegiatan adalah Tersedianya Pakaian Dinas dan Outcome kegiatan adalah persentase pegawai yang terpenuhi kebutuhan kesejahteraan sesuai standar daerah.

9. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur OPD/Biro di Lingkungan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan OPD/Biro di Lingkungan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.011.979.580,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.3.298.533.168,- (82,21%). Output kegiatan adalah terlaksananya peningkatan SDM OPD/Biro di lingkungan Provinsi Jawa Barat melalui berbagai kegiatan. Outcome kegiatan adalah terwujudnya peningkatan kemampuan untuk mendukung kinerja pelayanan publik.

Aparatur Di Bidang

Kepariwisataan Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- realisasi keuangan sebesar Rp.322.790.000,- atau 64,56%. Output meningkatnya Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- realisasi keuangan sebesar Rp.322.790.000,- atau 64,56%. Output meningkatnya

11. Kegiatan Bantuan Hukum Bagi PNS dan Pengembangan Wawasan LKBH DPP KORPRI Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Dp Korpri Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.884.275.000,- realisasi keuangan sebesar Rp.510.566.415,- atau 57,74%. Output terlaksananya kajian hukum dan pengembangan wawasan LKBH. Outcome meningkatkan kompetensi pegawai.

12. Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat DP KORPRI Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.176.265.000,- realisasi keuangan sebesar Rp.175.985.000,- atau 99,84%. Output Terlaksananya donor darah, terlaksananya khitanan massal. Outcome meningkatnya proporsi kesejahteraan pegawai pada OPD.

13. Kegiatan Rakor Lkbh Dp Korpri Se Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Dp Korpri Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 297.275.000,- realisasi keuangan sebesar Rp. 289.775.000,- atau 97,48%. Output terlaksananya rakor LKBH. Outcome Meningkatkan Kompetensi Pegawai.

14. Kegiatan Sosialisasi LKBH DP KORPRI Se Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat DP KORPRI Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.369.540.000,- realisasi keuangan sebesar Rp.368.145.000,- atau 99,62%. Output terlaksananya forum group discussion (FGD) di 4 (empat) wilayah. Outcome meningkatkan kompetensi pegawai.

4) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Program Tersebut dilaksanakan oleh beberapa OPD/Biro dilingkungan Provinsi Jawa Barat dengan total anggaran sebesar Rp.506.647.406.875,- realisasi sebesar Rp.384.188.651.570,- (75,83%). Outcome program adalah terpenuhinya Program Tersebut dilaksanakan oleh beberapa OPD/Biro dilingkungan Provinsi Jawa Barat dengan total anggaran sebesar Rp.506.647.406.875,- realisasi sebesar Rp.384.188.651.570,- (75,83%). Outcome program adalah terpenuhinya

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan

Penyelenggaraan

Administrasi Perkantoran

OPD/Biro/UPT/UPTD di Lingkungan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran, yang dilaksanakan oleh OPD/Biro di Lingkungan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi Anggaran Rp.399.550.903.457,- realisasi anggaran sebesar Rp.3288.903.785.739,- (72,30%). Output pelaksanaan kegiatan adalah tersedianya fasilitas perkantoran yang memadai. Outcome Kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan dasar operasional unit kerja/OPD dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya.

2. Kegiatan Pengadaan atk dan Cetakan Untuk Pimpinan, Asisten dan Biro di Lingkungan Setda Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.295.356.550,- dan terealisasi sebesar Rp.3.205.792.800,- (97,28%). Output kegiatan adalah terlaksananya penyediaan alat tulis kantor Setda Provinsi Jawa Barat, terlaksananya pengadaan barang cetakan Setda Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah presentase Unit Kerja SKPD yang terpenuhi, untuk pemenuhan kebutuhan dasar operasional unit kerja biro pengelolaan barang daerah dalam mendukung tugas pokok dan fungsi.

3. Kegiatan Apresiasi Kunjungan Tamu Pemerintah Daerah dan Penyelenggaraan Keprotokolan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan

realisasi anggaran Rp.2.488.481.941,- (81,80%). Output kegiatan adalah penyelenggaraan pemerintah hari besar nasional dan hari besar instansional.

4. Kegiatan Apresiasi Peringatan Hari Besar Nasional dan Instansional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian),

realisasi anggaran Rp.609.700.000,- (71,62%). Output kegiatan adalah penyelenggaraan pemerintah hari besar nasional dan hari besar instansional.

5. Kegiatan Implementasi Pelayanan Informasi Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan

realisasi anggaran Rp.1.893.202.844,- (98,60%).Output kegiatan adalah terselenggaranya pelayanan informasi daerah.

6. Kegiatan Pelaksanaan Dukungan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan

realisasi anggaran Rp.4.302.838.368,- atau 72,58%. Output kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan operasional penyelenggaraan urusan Pemerintahan.

anggaran

Rp.5.928.000.000-,

dan

7. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Staf Ahli

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan

realisasi anggaran Rp.146.500.000,- Atau 97,67%. Output kegiatan adalah tersusunnya agenda pertemuan dan kerjasama antara staf ahli provinsi dengan staf ahli kabupaten/kota di masing-masing bidang terkait.

anggaran

Rp.150.000.000-,

dan

8. Kegiatan Penyediaan Cinderamata

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan

realisasi anggaran Rp.538.975.000,- atau 99,52%. Output kegiatan adalah tersedianya fasilitasi penyediaan cinderamata.

anggaran

Rp.541.600.000,-,

dan

9. Kegiatan Penyediaan Jasa Keamanan Kantor dan Rumah Jabatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian),

realisasi anggaran Rp.16.798.782.050,- (99,51%). Output kegiatan adalah Tersedianya jasa keamanan di lingkup kantor dan rumah dinas jabatan.

anggaran Rp.16.881.954.000,-

dan

10. Kegiatan Penyediaan Langganan Listrik, Air, Telepon, Internet, TV Kabel dan Konsesi Radio

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan

realisasi anggaran Rp.8.284.665.857,- (94,74%). Output kegiatan adalah tersedianya fasilitasi langganan listrik, air, internet, TV kabel dan konsesi radio.

11. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dan Rumah Jabatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan

realisasi anggaran Rp.14.499.073.719,- atau 91,32%. Output kegiatan adalah tersedianya jasa kebersihan di lingkup kantor dan rumah dinas jabatan.

anggaran

Rp.15.877.966.000-,

dan

12. Kegiatan Penyediaan Logistik Kantor dan Rumah Jabatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan

realisasi anggaran Rp.1.636.142.556,- (84,39%). Output tersedianya logistik di lingkup rumah tangga pimpinan.

13. Kegiatan Pelayanan Rumah Tangga Pimpinan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan

realisasi anggaran Rp.6.801.189.628,- atau 95,87%. Output kegiatan adalah tersedianya

anggaran

Rp.7.094.138.000-,

dan

fasilitasi pelayanan di lingkup rumah tangga pimpinan.

14. Kegiatan Pelayanan Rumah Tangga Setda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan

anggaran

Rp.28.896.871.500-,

dan

realisasi anggaran

Rp.26.751.104.061,- atau 92,57%. Output kegiatan adalah tersedianya fasilitasi pelayanan di lingkup rumah tangga setda.

15. Kegiatan Peningkatan Koordinasi Penyelenggaraan Kehumasan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan anggaran Rp.1.770.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.562.700.000,- (88,29%). Output kegiatan adalah terselenggaranya kehumasan.

16. Kegiatan Penguatan Koordinasi Bidang Administrasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Protokol, Tata Usaha dan Kepegawaian), dengan

realisasi anggaran Rp.314.406.317,- atau 41,92%. Output kegiatan adalah terfasilitasinya koordinasi implementasi program, kegiatan unggulan Jawa Barat di bidang Administrasi.

anggaran

Rp.750.000.0000-,

dan

17. Kegiatan Pelaksanaan Dukungan Pelayanan Pengelolaan Keuangan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan

realisasi anggaran Rp.2.180.342.431,- (74,57%). Output kegiatan adalah terlaksananya

pelaksanaan dukungan pelayanan pengelolaan keuangan daerah.

18. Kegiatan Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran Biro Keuangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp.4.225.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.3.812.851.201,- (90,24%). Output kegiatan adalah terlaksananya penyelenggaraan administrasi perkantoran biro keuangan.

19. Kegiatan Inovasi Pelayanan Publik UPP Provinsi Jawa Barat 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.261.670.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.103.202.500,- (39,44%). Output kegiatan adalah seleksi proposal Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Organisasi Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.261.670.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.103.202.500,- (39,44%). Output kegiatan adalah seleksi proposal

20. Kegiatan Kegiatan Rencana Aksi Multi Pihak-impelmentasi Pekerjaan (RAM-IP) dan Fasilitas Pemerinthan Bidang, Hukum dan Ham

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp.540.000.000 realisasi anggaran adalah sebesar Rp.515.158.816,- atau setara dengan 95,40%. Output dari kegiatan ini adalah 2 (dua) kali Rapat Kerja Bidang Pemerintahan Hukum dan HAM masing-masing sebanyak 60 orang. Monitoring, evaluasi mengenai pemerintahan Hukum dan HAM ke 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, konsultasi ke pemerintah pusat, serta menghadiri/mendampingi Bapak Pimpinan Asisten Pemerintahan, Hukum dan HAM.

21. Kegiatan Penguatan Koordinasi Bidang Kestra

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.650.000.000,- dengan reaslisasi anggaran sebesar Rp.635,640,334,- (97,79%). Output Kegiatan adalah terselenggaranya pendukungan pelaksanaan/peningkatan kinerja kesejahteraan rakyat. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan dasar operasional unit kerja asisten kesejanteraan rakyat dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya.

22. Kegiatan Iklan Layanan Masyarakat BP3AKB

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan KB Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.563.075.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.390.234.590,- (88,94%). Output adalah terlaksananya pengadaan barang jasa, terlaksananya layanan masyarakat melalui media elektronik. Outcome adalah meningkatnya informasi layanan masyarakat melalui media elektronik.

23. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi/Call Center/SMS Gateway, Listrik dan Air Bersih

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.712.499.968,- realisasi anggaran sebesar

Rp.503.618.585,- (70,68%), Output adalah jasa telepon, jasa listrik, jasa air bersih, jasa internet. Outcome adalah terpenuhinya kebutuhan dasar dan penunjang dalam rangka operasional rumah sakit dalam mendukung tugas pokok dan fungsi.

b. Permasalahan

(1) Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Biro Perekonomian. Dari jumlah

realisasi mencapai Rp.715.278.148 (95,37%), dengan demikian terdapat deviasi anggaran sebesar Rp.34.721.852 atau (-4,63%). Adanya deviasi ini karena terdapat beberapa anggaran yang tidak terserap.

anggaran sebesar Rp.750.000.000,-

c. Solusi

(1) Kegiatan Pelayanan Administrasi Perkantoran Biro Perekonomian. Eviasi dokumen pelaksanaan anggaran yaitu sebesar Rp.34.721.852,- yaitu sebesar Rp.4.815.000 (0,64%) adanya efesiensi dari sisa pengadaan barang

dan jasa serta sebesar Rp.29.906.852 (3,99%) adanya efisiensi dari perjalanan dinas.

5) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Tersebut dilaksanakan oleh beberapa OPD/Biro dilingkungan Provinsi Jawa Barat dengan total anggaran sebesar Rp.844.477.363.247,- realisasi sebesar Rp.745.679.253.332,- (88,3%), dengan, Outcome program adalah terpenuhinya sarana dan prasarana aparatur OPD/Biro di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan dan Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor/Aparatur OPD/Biro/UPT/UPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh OPD/Biro/ UPT/ UPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.395.383.028.281,- realisasi anggaran sebesar Rp.346.976.262.850,- (87,75%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya sarana dan prasarana aparatur OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya sarana dan prasarana aparatur OPD/Biro/ UPT/ UPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

2. Kegiatan Renovasi/Revitalisasi Kantor OPD/Biro/UPT/UPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh OPD/Biro/ UPT/ UPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa dengan anggaran sebesar Rp.19.852.800.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.17.462.090.740,- (87,95%). Output kegiatan adalah terlaksananya revitalisasi sarana prasarana aparatur OPD/Biro/UPT/UPTD di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terbangunnya sarana Prasarana kantor OPD/Biro/UPT/UPTD di lingkungan pemerintah Provinsi Jawa Barat.

3. Kegiatan DED Pengembangan Balai dan Sub Unit Dinas sosial Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran

realisasi anggaran Rp.1.600.373.100,- ( 91,45 %). Output kegiatan adalah tersusunnya dokumen desain bangunan. Outcome kegiatan adalah tersusunnya dokumen DED.

4. Kegiatan Relokasi Sub Unit Rumah Perlindungan Sosial Tresna Werdha (RPSTW) Tahap IV Kota Bogor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran

realisasi anggaran Rp.5.909.976.532,- (88,21%). Output kegiatan adalah terlaksananya relokasi sub unit rumah perlindungan sosial Tresna Werdha Bogor. Outcome kegiatan adalah terelokasinya sub unit rumah perlindungan sosial Tresna Werdha Bogor.

5. Kegiatan Pembuatan Pagar RRSKW Sukabumi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran

realisasi anggaran Rp.447.873.000,- (74,65%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembuatan pagar di RRSKW Sukabumi. Outcome kegiatan adalah terbangunnya sarana prasarana BRSMP Cileungsi Bogor.

6. Kegiatan Pembangunan Rumah Singgah dan Gedung Kantor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp.17.999.998.976,- dan realisasi anggaran

Rp.16.337.074.270, (90,76%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembangunan rumah singgah dan gedung kantor untuk menunjang aparatur pemerintah. Outcome kegiatan adalah tersedianya rumah singgah dan gedung kantor untuk menunjang tupoksi aparatur.

7. Kegiatan Pembelian Rumah Dinas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp.6.686.020.000,- dan realisasi anggaran Rp.6.676.335.000,- (99,86%). Output kegiatan adalah tersedianya rumah jabatan bagi Pejabat Struktural Eselon II dan III di Lingkup BKPP II Purwakarta dan BKPP III Cirebon. Outcome kegiatan adalah tersedianya rumah jabatan bagi Pejabat Struktural Eselon II dan III di Lingkup BKPP II Purwakarta dan BKPP III Cirebon.

8. Kegiatan Pengadaan Alat Perlengkapan Kantor Asrama Yogyakarta

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp.1.079.999.872,- dan realisasi anggaran Rp.909.770.506,- (84,24%). Output kegiatan adalah tersedianya Alat Perlengkapan Kantor (APK). Outcome adalah jumlah pengadaan sarana prasarana kerja aparatur.

9. Kegiatan Pengadaan Alat Perlengkapan Kantor Untuk Pimpinan dan Sekretariat Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp.16.213.949.816,- dan realisasi anggaran Rp.14.508.058.028,- (89,48%). Output kegiatan adalah tersedianya Alat Perlengkapan Kantor (APK). Outcome kegiatan adalah jumlah pengadaan sarana prasarana kerja aparatur.

10. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp.152.859.412.216,- dan realisasi anggaran Rp.147.788.683.441,- (96,68%). Output kegiatan adalah penyediaan dan peremajaan sarana mobilitas aparatur. Outcome kegiatan adalah jumlah pengadaan sarana prasarana kerja aparatur.

11. Kegiatan Pembangunan Dua Gedung (tower) Tahap I Untuk Peserta Diklat di Cipageran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.44.100.000.000,- realisasi anggaran Rp.43.593.881.558,- (98,85%). Output kegiatan adalah terbangunnya 1 (satu) unit struktur tower. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sarana dan parasarana untuk untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat.

12. Kegiatan Pembangunan Fasilitas Eksisting Kampus II Badiklatda di Cipageran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.405.000.000,- realisasi anggaran Rp.7.321.948.700,- (98,88%). Output kegiatan adalah terenovasinya 42 unit asrama. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sarana dan parasarana untuk untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat.

13. Kegiatan Pembangunan Gedung Kelas Tahap III Kampus II Cipageran dan Perlengkapannya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.11.824.550.000,- realisasi anggaran Rp.11.331.719.275,- (95,83%). Output kegiatan adalah terbangunnya 20 kelas, 1 (satu) ruang makan, 2 (dua) unit lift dan 1 (satu) unit genset. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sarana dan parasarana untuk untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat.

14. Kegiatan Pembangunan Pembangunan Sport Centre Kampus II Badiklatda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.450.000.000,- realisasi anggaran Rp.727.544.342,- (50,18%). Output kegiatan adalah terbangunnya 1 (satu) unit Lapangan Tenis (40%) dan 1 (satu) unit lapangan volley ball. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sarana dan parasarana untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat. Permasalahannya adalah belum optimalnya realisasi fisik dan keuangan kegiatan Pembangunan Sport Centre Kampus II Badiklatda yaitu dari target Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.450.000.000,- realisasi anggaran Rp.727.544.342,- (50,18%). Output kegiatan adalah terbangunnya 1 (satu) unit Lapangan Tenis (40%) dan 1 (satu) unit lapangan volley ball. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sarana dan parasarana untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat. Permasalahannya adalah belum optimalnya realisasi fisik dan keuangan kegiatan Pembangunan Sport Centre Kampus II Badiklatda yaitu dari target

15. Kegiatan Penataan Gedung Lembaga Sertifikasi Profesi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Baratdengan alokasi anggaran sebesar Rp.475.000.000,- realisasi anggaran Rp.455.245.120,- (95,84%). Output kegiatan adalah tertatanya gedung lembaga sertifikasi profesi (LSP) sebanyak 1 (satu) unit. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sarana dan parasarana untuk pelaksanaan uji kompetensi aparatur.

16. Kegiatan Penataan Laboratorium Komputer dan Laboratorium Bahasa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.475,000,000,- realisasi anggaran Rp.460.075.000,- (96,86%). Output kegiatan adalah tertatanya Laborarorium Komputer dan Bahasa jumlahnya 2 (dua) unit. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sarana dan parasarana untuk untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat.

17. Kegiatan Penataan Ruang Microteaching

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.380,000,000,- realisasi anggaran Rp.352.325.300,- (92,72%). Output kegiatan adalah tertatanya ruang microteaching sebanyak 1 (satu) unit. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sarana dan parasarana untuk untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat.

18. Kegiatan Pengadaan Peralatan Kantor Untuk Kampus I dan Kampus II

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.605.225.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.2.402.456.454,- (92,22%). Output kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.605.225.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.2.402.456.454,- (92,22%). Output kegiatan

19. Kegiatan Renovasi Gedung Kampus I

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.566.000.000,- realisasi anggaran Rp.2.500.313.700,- (97,44%). Output kegiatan adalah terenovasinya 1 (satu) gedung diklat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya dukung sarana dan parasarana untuk untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat.

20. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.372.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.267.374.000,- (71,78%). Output kegiatan adalah tersedianya sarana dan prasarana gedung kantor yang memadai melalui perencanaan 1 (satu) kegiatan. Outcome kegiatan adalah tersedianya sarana gedung kantor yang nyaman.

21. Kegiatan Pembangunan Kantor Pusat Pengelolaan Informasi dan Aplikasi Pendapatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.12.438.431.105 realisasi anggaran sebesar Rp.10.666.694.300 (85,76%). Output kegiatan adalah tersedianya

1 (satu) bangunan gedung kantor pusat pengelolaan informasi dan aplikasi pendapatan.

22. Pembangunan Gedung Kantor Cabang Pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.107.021.875.206,- realisasi anggaran sebesar Rp.79.027.730.071,- (73,84%). Output kegiatan adalah tersedianya 1 (satu) bangunan gedung cabang pelayanan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat.

23. Kegiatan Pembangunan Kandang Percontohan di BPPT Domba Margawati Garut

Kegiatan Pembangunan Kandang Percontohan di BPPTD Margawati Garut dilaksanakan oleh UPTD BPPT Domba Margawati Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.237.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.236.616.400,- atau 99,63% realisasai fisik 100%. Output adalah tersedianya 4 (empat) unit replikasi kandang percontohan sesuai jenis kelamin dan umur ternak domba. Outcome terpenuhinya sarana dan prasarana pendukung kegiatan budidaya dan pelayanan publik.

24. Kegiatan Pembangunan Aula di SUPPTD Bunihayu

Kegiatan Pembangunan Aula di SUPPTD Bunihayu, yang dilaksanakan UPTD BPPT Domba Margawati Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.262.200.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.261.360.000,- atau sebesar 99,68% dengan realisasai fisik 100%. Output adalah termanfaatkannya 1 (satu) unit aula di SUPPTD Bunihayu sebagai tempat pertemuan rapat. Outcome terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana pendukung kegiatan budidaya di SUPPTD Bunihayu.

25. Kegiatan Pembangunan Rumah Dinas di SUPPTD Bunihayu

Kegiatan Pembangunan Rumah Dinas di SUPPTD Bunihayu, yang dilaksanakan UPTD BPPT Domba Margawati Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.446.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.444.413.000,- atau sebesar 99,53% realisasai fisik 100%. Output adalah termanfaatkannya 1 (satu) unit rumah dinas beserta kelengkapannya di SUPPTD Bunihayu sebagai tempat tinggal. Outcome terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana pendukung kegiatan bididaya di SUPPTD Bunihayu.

26. Kegiatan Pengerasan Jalan di Lingkungan Kandang UPTD BPPT Domba Margawati Garut

Kegiatan Pengerasan Jalan di Lingkungan Kandang UPTD BPPT Domba Margawati, yang dilaksanakan UPTD BPPT Domba Margawati Provinsi Jawa Barat dilaksanakan oleh UPTD Balai Perbibitan dan Pengembangan Ternak Domba Margawati, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.562.517.000,- realisasi anggaran keuangan mencapai Rp.557.003.000,- atau sebesar 99,02% realisasai fisik 100%. Output adalah termanfaatkannya jalan beton Kegiatan Pengerasan Jalan di Lingkungan Kandang UPTD BPPT Domba Margawati, yang dilaksanakan UPTD BPPT Domba Margawati Provinsi Jawa Barat dilaksanakan oleh UPTD Balai Perbibitan dan Pengembangan Ternak Domba Margawati, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.562.517.000,- realisasi anggaran keuangan mencapai Rp.557.003.000,- atau sebesar 99,02% realisasai fisik 100%. Output adalah termanfaatkannya jalan beton

27. Kegiatan Penyelesaian Kandang Ternak di SUPPTD Bunihayu

Kegiatan Penyelesaian Kandang Ternak Domba di SUPPTD Bunihayu, yang dilaksanakan oleh UPTD Balai Perbibitan dan Pengembangan Ternak Domba Margawati, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.390.341.000,- realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp.388.349.678,- atau sebesar 99,49% realisasai fisik 100%. Output termanfaatkannya 5 (lim) unit kandang ternak domba untuk menampung 400 ekor ternak domba. Outcome kegiatan yaitu terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana berupa pendukung kegiatan budidaya di SUPPTD Bunihayu.

28. Kegiatan CLTH KKP Pelaksanaan Tim Koordinasi dan Tim Operasional Pengembangan Kawasan Geopark Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.500.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.813.734.342,- atau 72,55%. Output kegiatan adalah CLTH KKP Pelaksanaan Tim Koordinasi dan Tim Operasional Pengembangan Kawasan Geopark Ciletuh, belanja ATK, dokumentasi dan publikasi, jasa profesi, belanja cetak dan penggandaan, mamin, perjalanan dinas. Outcome terciptanya suatu pengembangan kepariwisataan yang pada gilirannya dapat menjadikan suatu destinasi pariwisata dapat bersaing ditingkat dunia.

29. Kegiatan Pengadaan Kelengkapan Fasilitas Museum Negeri Sri Baduga

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.183.900.000,- atau 96,79%. Output kegiatan adalah terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana pada kelengkapan fasilitas museum negeri Sri Baduga melalui; honor Pejabat Pengadaan, belanja ATK, belanja penggandaan dan belanja modal pengadaan las listrik, bor duduk, Exhaust Fan, Genset Portable, mesin absen, kursi kerja dan kursi lipat, pengadaan komputer PC All In One, printer, kamera DSLR, Infocus dan Mixer Lighting. Outcome terpenuhinya sarana dan prasarana kantor, pengadaan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.183.900.000,- atau 96,79%. Output kegiatan adalah terlaksananya pengadaan sarana dan prasarana pada kelengkapan fasilitas museum negeri Sri Baduga melalui; honor Pejabat Pengadaan, belanja ATK, belanja penggandaan dan belanja modal pengadaan las listrik, bor duduk, Exhaust Fan, Genset Portable, mesin absen, kursi kerja dan kursi lipat, pengadaan komputer PC All In One, printer, kamera DSLR, Infocus dan Mixer Lighting. Outcome terpenuhinya sarana dan prasarana kantor, pengadaan

30. Kegiatan Renovasi dan Perluasan Workshop Sub Unit Pengembangan IKM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.982.640.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.977.086.090,- (99,43%). Output kegiatan adalah terselenggaranya renovasi workshop. Outcome kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana balai pengembangan perindustrian dalam mendukung kelancaran pelayanan.

31. Kegiatan Pengembangan Gedung Laboratorium Balai Pengujian ESDM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.809.300.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.799.915.000,- (98,84%). Output kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan sarana dan prasarana kerja aparatur sesuai standar daerah balai pengujian ESDM. Outcome kegiatan adalah pengembangan gedung laboratorium balai pengujian ESDM.

32. Kegiatan Peningkatan Sarana dan Prasarana IT

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.8.569.745.000,- dan realisasi anggaran Rp.6.190.001.550,- (72,23%). Output kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana operasioanl biro humas protokol dan umum, diantaranya fasiltas ruang rapat di Gedung Setda dan Rumah Dinas, Terpasangnya UPS Untuk server jaringan internet, terpasangnya access control sistem keamanan pintu, terpusatnya perangkat rekaman CCTV, terpasangnya CCTV berbasis android, tersedianya telepon satelit, terpasangnya sistem pengawas kendaraan di rumah dinas Gubernur, dan terpasangnya berbagai aplikasi guna mendukung kegiatan Gubernur.

33. Kegiatan Revitalisasi Balai LPSE Tahap IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.855.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.781.320.000,- (91,38%). Output kegiatan adalah 1

(satu) paket server, 1 (satu) paket pengadaan genset 5 (lima) unit pengadaan professional presenter.

34. Kegiatan Pembangunan Musholla dan Pembangunan Gedung Record Arsip

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.396.200.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.376.893.000,- (95,13%), Output pembangunan lanjutan mushola dan rehabilitasi lanjutan ruang record arsip. Outcome jumlah pengadaan sarana dan prasarana kerja aparatur.

35. Kegiatan Pengadaan Alat Perlengkapan Kantor BKPP Wilayah II Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.339.791.875,- realisasi anggaran sebesar Rp.293.590.000,- (86,40%), Output jumlah pengadaan sarana dan prasarana kerja aparatur. outcome jumlah pengadaan sarana dan prasarana kerja aparatur.

36. KegiatanPerencanaan Penataan Akustik Gedong Sigrong dan Taman BKPP Wilayah II

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.70.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.69.428.000,- (99,18%), Output pembuatan gambar dan RAB penataan akustik gedong sigrong dan taman BKPP Wilayah II. Outcome jumlah pengadaan sarana dan prasarana kerja BKPP.

37. Kegiatan Pembangunan KLP2D

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.111.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.16.400.000,- (14,77%). Output terlaksananya revitalisasi sarana dan prasarana Kampus Lapangan Perencanaan Pembangunan Daerah (KLP2D) Provinsi Jawa Barat. Outcome jumlah pengadaan sarana dan prasarana kerja aparatur.

38. Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor Pusat Pengelolaan Informasi dan Aplikasi Pendapatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.12.438.431.105 realisasi anggaran sebesar Rp.10.666.694.300 (85,76%). Output kegiatan adalah kegiatan tersedianya 1 (satu) bangunan gedung kantor pusat pengelolaan informasi dan aplikasi pendapatan.

39. Kegiatan DAK Bidang Kelautan dan Perikanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.10.502.045.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.9.198.701.750,- (87,59%). Output terselenggaranya pembangunan/ rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPBIGN Tasikmalaya, terselenggaranya pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPBIPL Subang, terselenggaranya pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPBAPLWS Pangandaran, terselenggaranya pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPBAPLWU Karawang, terselenggaranya pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPBINM Wanayasa – Purwakarta, terselenggaranya pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPPPUIH Cianjur, terselenggaranya pembangunan Gudang Garam, terselenggaranya sarana pengawasan, terselenggaranya sarana Syahbandar. Outcome meningkatnya

perikanan budidaya, terselenggaranya pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPBAPLWS pangandaran, meningkatnya kesempatan berusaha dan penyediaan lapangan kerja sektor perikanan dan kelautan.

40. Kegiatan Pembangunan Aula di BPBINM Wanayasa Purwakarta

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.286.134.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.283.434.000,- (99,79%). Output terfasilitasinya kegiatan pengawasan konstruksi aula/gedung serbaguna, tersedianya gedung aula yang representatif, tersedianya proyektor dan sound system untuk gedung aula. Outcome terfasilitasinya kegiatan pengawasan konstruksi aula/ gedung serbaguna.

41. Kegiatan Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi DAK Bidang Kelautan dan Perikanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.150.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.991.173.125,- (86,19%), Output terselenggaranya pelelangan pekerjaan pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPBIGN Tasikmalaya, terselenggaranya pelelangan pekerjaan pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPBIPL

pelelangan pekerjaan pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPBAPLWS Pangandaran, terselenggaranya pelelangan pekerjaan pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPBINM Wanayasa-Purwakarta,

Subang,

terselenggaranya

pelelangan pekerjaan pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPBAPLWU

terselenggaranya

pelelangan pekerjaan pembangunan/rehabilitasi prasarana perikanan budidaya di UPTD BPPPUIH Cianjur, terselenggaranya pelelangan pembangunan Gudang Garam, terselenggaranya

Karawang,

terselenggaranya

kolam sentuh, terselenggaranya pengadaan sarana pengawasan, terselenggaranya pengadaan sarana Syahbandar. Outcome meningkatnya produksi dan produktifitas budidaya perikanan, meningkatnya kesempatan berusaha dan penyediaan lapangan kerja sektor perikanan dan kelautan.

pelelangan

pembangunan

42. Kegiatan Revitalisasi Alat-alat Laboratorium Perikanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.231.800.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.230.800.000,- (99,57%). Output tersedianya sarana dan prasarana laboratorium di BPPMHP Kota Cirebon dan instalasi. outcome peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

43. Kegiatan Pembangunan Gedung Asrama BLTKLN Tahap I

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.761.068.400,- realisasi anggaran sebesar Rp.430.523.610,- (24,45%). Output pembangunan gedung asrama BLTKLN Tahap I. Outcome tersedianya kebutuhan sarana dan prasarana kerja aparatur sesuai standar daerah.

44. Kegiatan Pembangunan Gedung Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.023.290.500,- realisasi anggaran sebesar Rp.4.012.040.500,- (99,72%). Output honor panitia pekerjaan, administrasi tender, belanja konsultan pengawas pembangunan, makan minum rapat persiapan, pembangunan Gedung Disnakertrans. Outcome tersedianya kebutuhan sarana dan prasarana kerja aparatur sesuai standar daerah.

b. Permasalahan

(1) Kebutuhan sarana dan prasarana harus segera terpenuhi baik secara kuantitas maupun kualitas namun sering ditemui sarana dan prasarana yang dalam pemakaiannya cepat rusak dan secara spesifikasi teknis sudah tidak sesuai dengan kondisi yang diperlukan.

(2) Kegiatan Pembangunan Sport Centre Kampus II Badiklatda, belum optimalnya realisasi fisik dan keuangan kegiatan pembangunan Sport Centre Kampus II Badiklatda yaitu dari target jumlah sport centre yang direncanakan sebanyak 2 (dua) unit terealisasi sebanyak 2 (dua) unit dengan kondisi 1 (satu) unit masih 49%. Belum terpenuhinya target tersebut disebabkan oleh wanprestasi penyedia jasa.

c. Solusi

(1) Melakukan optimalisasi dalam pemeliharaannya, sehingga posisi kondisi baik bisa terjaga dan dapat dimanfaatkan dalam kurun waktu yang lama. (2) Kegiatan Pembangunan Sport Centre Kampus II Badiklatda, melakukan pemutusan kontrak dan mengenakan sanksi kepada penyedia berupa

penyetoran jaminan pelaksanaan sebesar 5% ke kas daerah.

6) Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program Tersebut dilaksanakan oleh beberapa OPD/Biro dilingkungan Provinsi Jawa Barat dengan total anggaran sebesar Rp.320.176.486.622,- realisasi sebesar Rp.281.249.719.035,- (87,84%), dengan Outcome terpeliharanya sarana dan prasarana operasional OPD/Balai/UPT/UPTD.

a. Pelaksanaan Program

Prasarana Kantor OPD/Biro/UPT/ UPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh OPD/Biro/ UPT/ UPTD di Lingkungan Pemerintah

Alokasi Anggaran Rp.271.891.256.022,- realisasi anggaran sebesar Rp.235.396.160.544,- (86,57%). Output kegiatan adalah terpeliharanya sarana dan prasarana aparatur OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja OPD/Biro/ UPT/ UPTD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, meningkat dengan dukungan sarana dan prasarana yang terpelihara.

2. Kegiatan Pemeliharaan Halaman dan Taman Gedung Kantor dan Rumah Dinas, Tahun Anggaran 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Rumah Tangga), dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.408.800.000,- dan realisasi anggaran Rp.974.733.188,- atau 69,19%. Output kegiatan adalah tersedianya fasilitasi pemeliharaan halaman dan taman gedung kantor dan rumah dinas.

3. Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Telepon, Komputer, TV Kabel dan Radio Komunikasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp.2.773.960.000,- dan realisasi anggaran Rp.2.359.735.070,- (85,07%). Output kegiatan adalah terpeliharanya sarana dan prasarana operasioanal Biro Humas Protokol dan Umum, pelayanan telekomunikasi yang disalurkan melalui Telepon Dinas, Telepon Selular, Televisi (TV Kabel), Frequensi Radio, Internet, CCTV, Multi Display, Aplikasi Agenda Gubernur, Fasilitas Ruang Rapat Berbasis Confrence, dan Server Monitoring Kelistrikan.

4. Kegiatan Pemeliharaan Jaringan Listrik dan Air

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Rumah Tangga), dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.227.704.000-, dan realisasi anggaran Rp.2.937.236.360,- atau

91,00%. Output kegiatan adalah tersedianya fasilitasi pemeliharaan jaringan listrik dan air.

5. Kegiatan Pemeliharaan Konstruksi Gedung Kantor/Rumah Jabatan/Bangunan Lainnya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Rumah Tangga), dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.635.600.000-, dan realisasi anggaran Rp.6.412.530.022,- atau 96,64%. Output kegiatan adalah tersedianya fasilitasi pemeliharaan konstruksi gedung kantor/rumah jabatan/bangunan lainnya.

6. Kegiatan Pemeliharaan Kendaraan Bermotor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Rumah Tangga), dengan alokasi anggaran sebesar Rp.7.959.166.000-, dan realisasi anggaran Rp.7.701.602.230,- atau 96,76%. Output kegiatan adalah tersedianya fasilitasi pemeliharaan kendaraan bermotor.

7. Pemeliharaan/Perbaikan/Penggantian Suku Cadang Peralatan dan Perlengkapan Kantor Biro Humas

Kegiatan Pemeliharaan/Perbaikan/Penggantian Suku Cadang Peralatan dan Perlengkapan Kantor, tahun Anggaran 2016 yang dilaksanakan Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Rumah Tangga), dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.600.850.000-, dan realisasi anggaran Rp.2.585.158.585,- atau 99,40%. Output kegiatan adalah tersedianya fasilitasi pemeliharaan/perbaikan/penggantian suku cadang peralatan dan perlengkapan kantor.

8. Kegiatan Pemeliharaan Gedung Kampus I Badiklatda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.294.900.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.4.001.003.991,- (93,16%). Output kegiatan tersebut adalah terpeliharanya sarana dan prasarana gedung kampus I Badiklatda Provinsi Jawa Barat, Jalan Windu Nomor 26 Bandung. Outcome kegiatan tersebut adalah meningkatnya daya dukung sarana dan parasarana untuk meningkatkan pelayanan diklat.

9. Kegiatan Pemeliharaan Gedung Kampus II Badiklatda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.354.250.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.4.260.942.245,- (97,86%). Output kegiatan tersebut adalah terpeliharanya sarana dan prasarana kampus II Badiklatda Cipageran Cimahi. Outcome kegiatan tersebut adalah meningkatnya daya dukung sarana dan parasarana untuk meningkatkan pelayanan diklat.

10. Peningkatan Kapasitas Pendukung Komplek Olahraga Saparua

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.15.030.000.600 dan realisasi anggaran sebesar Rp.14.620.616.800 (97,28%). Output kegiatan adalah terpeliharanya sarana prasarana umum milik pemerintah provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah jumlah sarana prasarana yang dilakukan pemeliharaan rutin di setiap OPD/Balai/UPT/UPTD/UPTB.

7) Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, Kesadaran Hukum dan HAM

Program Tersebut dilaksanakan sebanyak 22 Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.22.959.920.300,- realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan september 2016 sebesar Rp.16.364.409.333,- (71,27%). Outcome program adalah terciptanya produk hukum yang berkualitas, aspiratif dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum dan perda lainnya, meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan di Provinsi Jawa Barat.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pengkajian Pra Rancangan Produk Hukum Daerah Kabupaten/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM dengan anggaran sebesar Rp.478.516.400,- terealisasi anggaran sebesar Rp.470.888.400,- (98,41%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya materi muatan program legislasi daerah sebanyak 105 buah Pra Raperda. Outcome terkoordinasinya produk hukum kabupaten/kota dan terciptanya produk hukum yang berkualitas, aspiratif dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum dan Peraturan

Daerah lainnya. Jumlah Pra Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota yang difasilitasi pada Tahun 2016 sebagai berikut: Adapun jenis Pembinaan dan Fasilitasi Pra Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kota/ Kabupaten Tahun 2016, sebagai berikut:

NO KABUPATEN/ KOTA

JENIS RAPERDA

PERDA LAIN JML

1. Kab. Bogor 5 5 2. Kota Bogor

3 3 3. Kab. Sukabumi

2 2 4 4. Kota Sukabumi

1 4 5 5. Kota Depok

3 3 6. Kab. Cianjur

5 5 7. Kab. Bekasi

6 6 8. Kota Bekasi

4 4 9. Kab. Purwakarta

1 4 5 10. Kab. Karawang

4 4 11. Kab. Subang

1 1 3 5 12. Kab. Indramayu

4 4 13. Kab. Cirebon

4 4 14. Kota Cirebon

3 3 15. Kab. Kuningan

5 5 16. Kab. Majalengka

4 4 17. Kab. Ciamis

1 4 5 18. Kota Banjar

5 5 19. Kab. Tasikmalaya

4 4 20. Kota Tasikmalaya

3 3 21. Kab. Garut

6 6 22. Kab. Sumedang

2 2 4 23. Kab. Bandung

3 3 24. Kota Bandung 25. Kota Cimahi

1 1 26. Kab. Bandung Barat

3 3 27. Kab. Pangandaran

JUMLAH 2 7 96 105

Adapun jenis Pembinaan dan fasilitasi Pra Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota Tahun 2016 sebagai berikut:

NO KABUPATEN/ KOTA RAPERDA TENTA NG BULAN FEBRUARI 2016

1. Kabupaten Karawang

Kawasana Tanpa Rokok.

2. Kabupaten Pangandaran Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan. 3. Kabupaten Majalengka

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4. Kabupaten Bekasi

Desa.

5. Kabupaten Bogor Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. 6. Kabupaten Purwakarta

Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Purwakarta Kepada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten tbk.

7. Kabupaten Subang

Izin Lingkungan

8. Kota Sukabumi. Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

BULAN MARET 2016

1. Kabupaten Indramayu Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah. 2. Kota Cirebon

Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

3. Kabupaten Sumedang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan di Kabupaten Sumedang.

4. Kabupaten Garut Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 5. Kota Bogor

Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kota Bogor. 6. Kota Tasikmalaya

Tarif Kelas III Rumah Sakit Umum Daerah dr, Soekardjo. 7. Kota Bekasi

Penyelenggaraan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern di Kota Bekasi.

8. Kota Banjar Penanggulangan Bencana di Kota Banjar.

NO KABUPATEN/ KOTA RAPERDA TENTA NG

9. Kabupaten Ciamis Rencana Induk Pariwisata Daerah Kabupaten Ciamis.

BULAN APRIL 2016

1. Kabupaten Cirebon Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 2. Kabupaten Karawang

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 3. Kabupaten Cianjur

Pengelolaan dan Penanganan Sampah. 4. Kota Sukabumi

Pemberian Air Susu Ibu Eksklusif.

5. Kabupaten Bekasi

Pelayanan Ketenagakerjaan.

6. Kabupaten Subang

Batik Khas Kabupaten Subang.

7. Kabupaten Bandung Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern

8. Kabupaten Kuningan Pedoman Tata Cara Pembentukan dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa.

BULAN MEI 2016

1. Kabupaten Tasikmalaya Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kabupaten Tasikmalaya.

2. Kabupaten Majalengka

Bangunan Gedung.

3. Kabupaten Purwakarta

Desa.

4. Kota Cirebon

Air Susu Ibu (ASI) Exlusive.

5. Kabupaten Bogor

Pengelolaan Barang Milik Daerah.

6. Kabupaten Garut Pedoman Penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Perumahan dan Permukiman di Daerah Kabupaten Garut.

7. Kota Depok Penyertaan Modal Pemerintah Kota Depok Kepada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.

8. Kabupaten Ciamis

Pelayanan Ketenagakerjaan.

9. Kabupaten Bandung Barat Pemberdayaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil. 10. Kota Cimahi

Kawasan Tanpa Asap Rokok.

BULAN JUNI 2016

1. Kabupaten Sukabumi.

Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Di Kabupaten Sukabumi.

2. Kabupaten Bandung. Tata Cara Pembentukan Produk Hukum Daerah di Kabupaten Bandung.

3. Kabupaten Cianjur. Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah. 4. Kabupaten Tasikmalaya.

Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh. 5. Kota Banjar.

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kota Banjar. 6. Kabupaten Kuningan.

Izin Tenaga Kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan. 7. Kota Bogor.

Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana di Kota Bogor. 8. Kabupaten Garut.

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kabupaten Garut

9. Kabupaten Bekasi. Pembentukan Produk Hukum Daerah di Kabupaten Bekasi. 10. Kabupaten Indramayu.

Penyelenggaraan

Penanggulangan

Bencana di Kabupaten

Indramayu.

BULAN JULI 2016

1. Kota Sukabumi Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan. 2. Kabupaten Cirebon

Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan. 3. Kabupaten Bogor

Izin Gangguan. Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2008

4. Kabupaten Kuningan tentang Kepengurusan dan Kepegawaian Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kuningan.

5. Kota Tasikmalaya Pengelolaan Zakat, Inpaq dan Shodaqoh. 6. Kabupaten Sukabumi

Perusahaan Umum Daerah Pesona Pariwisata Kabupaten Sukabumi.

7. Kabupaten Ciamis Pembentukan Lembaga Penyiaran Publik Lokal Radio Suara Tatar Galuh Ciamis.

8. Kabupaten Bekasi Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan.

9. Kabupaten Purwakarta Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

10. Kabupaten Bandung

Penyelenggaraan Perlindungan Anak.

BULAN AGUSTUS 2016

1. Kabupaten Bekasi

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

2. Kota Depok Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan.

NO KABUPATEN/ KOTA RAPERDA TENTA NG

3. Kabupaten Cianjur Pengelolaan Dan Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Cianjur.

4. Kota Bekasi

Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah.

5. Kabupaten Tasikmalaya Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan di Kabupaten Tasikmalaya.

6. Kota Banjar

Izin Gangguan.

7. Kabupaten Karawang Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Miskin. 8. Kota Bogor

Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan Serta Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan di Kota Bogor.

9. Kabupaten Garut Penyelenggaraan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

10. Kabupaten Indramayu

Kepariwisataan Kabupaten

Indramayu.

11. Kabupaten Subang. Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah Perseroan Terbatas Subang Mitra Energi.

BULAN SEPTEMBER 2016

1. Kabupaten Bekasi Pengelolaan Zakat, Infaq dan Shodaqoh. 2. Kabupaten Ciamis

Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2011 tentang Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

3. Kabupaten Garut Urusan Pemerintahan Kabupaten Garut. 4. Kabupaten Sumedang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum.

5. Kabupaten Sukabumi

Penyelenggaraan Kepariwisataan

6. Kabupaten Purwakarta Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun di Kabupaten Purwakarta

7. Kota Cirebon Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Cirebon 8. Kabupaten Kuningan

Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kuningan

9. Kabupaten Majalengka Urusan Pemerintahan Kabupaten Majalengka 10. Kota Sukabumi

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pajak Penerangan Jalan.

11. Kota Tasikmalaya

Penyelenggaraan Reklame.

BULAN OKTOBER 2016

1. Kabupaten sumedang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Sumedang Pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Sumedang.

2. Kabupaten Cianjur Penyertaan Modal Daerah Kepada Perusahaan Umum Daerah Air Minum Kabupaten Cianjur. Pencabutan Perda Kota Banjar Nomor 8 Tahun 2004 tentang Ketentuan Pemberian Surat Izin Usaha Industri, Perada Kota

3. Kota Banjar Banjar Nomor 32 Tahun 2004 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan, Perda Kota Banjar Nomor 38 Tahun 2004 tentang Ketentuan Pendaftaran Perusahaan Dan Perda Kota Banjar Nomor

40 Tahun 2004 tentang Retribusi Izin Penyelenggaraan Pameran. 4. Kabupaten Bandung Barat

Kawasan Tanpa Rokok

5. Kabupaten Cirebon Penetapan Urusan Pemerintahan Konkuren Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Cirebon.

6. Kabupaten Bogor Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 7. Kabupaten Subang

Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa Umum.

8. Kota Bekasi Urusan Pemerintahan Yang Menjadi Kewenangan Daerah Kota Bekasi. Perubahan Atas Perda Kabupaten Karawang Nomor 6 Tahun 2015

9. Kabupaten Karawang tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Karawang Pada Badan Usaha Milik Daerah.

10. Kota Depok

Pengelolaan Pariwisata Alam.

11. Kabupaten Tasikmalaya

Pembentukan

dan

SusunanPerangkat Daerah Kabupaten

Tasikmalaya.

BULAN NOPEMBER 2016

1. Kabupaten Subang Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah.

2 Kabupaten Bandung Barat Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 14 Tahun 2012 tentang Izin Lokasi.

3. Kabupaten Ciamis

Pengentasan Kemiskinan.

4. Kabupaten Sukabumi

Pengelolaan Pertamanan

dan Pemakaman dan Retribusi Pelayanan Pemakaman di Kabupaten Sukabumi.

NO KABUPATEN/ KOTA RAPERDA TENTA NG

BULAN DESEMBER 2016

1. Kota Bekasi

Penanggulangan Kemiskinan.

2. Kabupaten Bogor

Kawasan Tanpa Rokok.

3. Kabupaten Cirebon

Penanggulangan Bencana

4. Kota Banjar

Penanggulangan Kemiskinan.

5. Kabupaten Cianjur

Urusan Pemerintahan Konkuren.

6. Kabupaten Pangandaran Pengelolaan Dan Penanganan Sampah 7. Kabupaten Indramayu

Tanda Daftar Usaha Pariwisata.

8. Kabupaten Majalengka Pembentukan Dana Cadangan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Majalengka Tahun 2018

9. Kota Sukabumi Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial. Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Purwakarta Nomor

10. Kabupaten Purwakarta

1 Tahun 2013 tentang

Retribusi Pengendalian Menara

Telekomunikasi.

11. Kabupaten Kuningan

Badan Usaha Milik Desa

12. Kabupaten Sumedang Perubahan AtasPeraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011Tentang RetribusiJasa Usaha

Penambahan Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kabupaten 13. Kabupaten Garut

Garut Pada Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Intan Kabupaten Garut.

2. Kegiatan Evaluasi dan Harmonisasi Produk Hukum Daerah Kabupaten/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM, dengan anggaran sebesar Rp.849.275.700,- terealisasi sebesar Rp.751.592.245,- (88,50%). Output kegiatan adalah terevaluasinya dan terklarifikasinya Raperda/Perda Kabupaten/Kota sebanyak 180 buah.Outcome kegiatan adalah terevaluasi dan terharmonisasinya Produk Hukum Daerah Kabupaten/Kota.

3. Kegiatan Menangani Perkara Secara Litigasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.201.000.000,- terealisasi sebesar Rp.1.035.162.500,- (86,19%). Output tertanganinya 22 (daupuluh dua) perkara, terlaksananya kerjasama legal opinion sebanyak 2 (dua) buah, terselenggaranya bimbingan teknis penanganan perkara dengan peserta sebanyak 55 (limapuluh lima) orang, serta terselenggaranya 2 (dua) kali pengembangan wawasan penanganan perkara secara litigasi.Outcome terselesaikannya perkara/sengketa Perdata dan TUN. Adapun perkara secara litigasi yang ditangani pada tahun 2016 adalah sebagai berikut:

No NOMOR PERKARA OBJEK GUGATA N

1 36/PDT/G/2016/PN.Bks. Sengketa tanah seluas 1.067.222 m², yang terletak di Kelurahan Jati Sari, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi

2 120/PDT/G/2015/PN.Bks. Beberapa ruas jalan yang rusak di Kota Bekasi

No NOMOR PERKARA OBJEK GUGATA N

3 238/Pdt.G/2016/PN.Bdg. Sengketa pembebasan lahan untuk akses tol gedebage.

4 254/Pdt.G/2016/PN.Bdg Sengketa hak pengelolaan /sewa atas lahan di Taman Hutan Raya Ir. Djuanda Bandung

5 209/Pdt.Bth/2016/PN.Bdg

Sengketa

Terhadap Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kl. Ia Khusus Bandung Nomor : 10/

Bantahan

PDT/ EKS/ 1998/ PN.BDG Jo. Nomor : 247/ PDT/ G/ 1989/ PN.BDG Jo. Nomor : 444 PK/ PDT/ 1993 tanggal 30 April 2014.

6 188/Pdt.G/2016/PN.Tng Sengketa lahan garapan diatas tanah negara eks HGU Nomor 1/Karawaci atas nama PT. Karawaci Sejati, yang terletak di Kelurahan Bencongan Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang dan Kelurahan Panunggangan

Barat Kecamatan Cibodas Kota Tangerang seluas ± 129.000 M².

7. 325/Pdt.G/2016/PN.Bdg Tanah dan Bangunan yang terletak di jalan Cihampelas No. 93 RT 002/007 Kelurahan Cipaganti Kecamatan Coblong Kota Bandung, dasar kepemilikan yaitu surat ijin menghuni

yang dukeluarkan oleh Pemerintah Kota Bandung Nomor 17958, tanggal 29 Nopember 1956.

secara tetap

8. 203/Pdt.G/2016/PN.Dpk Sebagaian tanah ex Eigendom VeRp.onding Nomor 34, ketetapan Pengadailan negeri Jakarta Pusat Nomor 214/a/1973 P, tanggal 15 Mei 1973.

9. 15/Pdt.G/2016/PN.Cms Tanah SMKN 2 Kabupaten Ciamis seluas 32.350 m2 an. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Cq. Kanwil Departemen Pendidikan Daerah Jawa Barat sekarang DinasPendidikan Pemerintah Daerah Provinsi Jaewa Barat.

10. 388/Pdt.G/2016/PN.Bks Balai Benih Ujung Timur Teluk Pucung Kota Bekasi seluas 1,5 Ha

11. 32/G/2016/PTUN-BDG. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 561/Kep.1356 - Bangsos/2015 tertanggal 11 Desember 2016, Tentang Upah Minimum Padat Karya Kabupaten/Kota di Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, khususnya upah minimum padat karya pada angka 2 dan angka 4 untuk di daerah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta.

12. 38/G/2016/PTUN-BDG. Surat Keputusan Pengguna Anggaran Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nomor 027/Kep.2898/BKK M, Tanggal 15 Februari 2016 tentang Sanksi Pencantuman dalam Daftar Hitam.

13. 46/G/2016/PTUN-BDG. Surat Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Nomor. 302/1862/Tibum, Perihal Peringatan Terakhir, Tertanggal 5 Januari 2016.

14. 48/G/2016/PTUN-BDG. Surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor. 032.05/678/Pbd, tertanggal 12 Pebruari 2016 hal Penetapan Pemenang Pemilihan Mitra Pemanfaatan Barang Milik Daerah, di Desa Cibeusi, Desa Cileles dan Desa

Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten

Sumedang.

15. 48/PLW/2016/PTUN-BDG. Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung No. 48/G/2016/PTUN-BDG., yang menyatakan bahwa Surat Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor. 032.05/678/Pbd

tertanggal 12 Pebruari 2016 hal Penetapan Pemenang Pemilihan Mitra Pemanfaatan Barang Milik Daerah, di Desa Cibeusi, Desa Cileles dan Desa

Sayang, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, bukan wewenang Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung untuk memeriksa, memutus dan menyelesaikannya.

16. 61/G/2016/PTUN-BDG. Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 620/Kep.175/Pemum/2014

tanggal 27 Januari 2014 tentang Penetapan Lokasi Untuk Pembangunan Jalan Tol Cimanggis

– Cibitung, sebagaimana diubah dengan

Keputusan

Jawa Barat Nomor : 620/Kep.641/Pemum/2014 tanggal 05 April 2014 tentang Perubahan Atas Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat

Gubernur

No NOMOR PERKARA OBJEK GUGATA N

Nomor : 620/Kep.175/Pemum/2014 tentang Penetapan Lokasi Untuk Pembangunan Jalan Tol Cimanggis

– Cibitung, dan sebagaimana diubah lagi dengan Surat Keputusan

Jawa Barat Nomor : 620/Kep.1563/Pemum/2014 tanggal 17 Nopember 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 620/Kep.175/Pemum/2014 tanggal 27 Januari 2014 tentang Penetapan Lokasi Untuk Pembangunan Jalan Tol Cimanggis – Cibitung.

Gubernur

17. 71/G/2016/PTUN-BDG. Surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Yang ditujukan Kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Nomor. 522.82/892/Binkov, Hal Permohonan Penertiban dan Penutupan Cafe TAHURA, Ir.

H. Juanda, tertanggal 10 Mei 2016 18. 82/G/2016/PTUN-BDG.

Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat Yang ditujukan Kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Nomor. 522.82/892/Binkov, Hal Permohonan Penertiban dan Penutupan Cafe TAHURA, Ir.

H. Juanda, tertanggal 10 Mei 2016. 19. PK Ke 2 Nomor 35.PK/TUN/2009,

Tanah Gasibu Bandung

tanggal 15 September 2009 jo. Putusan kasasi No. 84.K/TUN/2008,

tanggal 20 Agustus 2008 Jo. Putusan Pengadilan tinggi Tata Usaha Negara Bandung No. 149/B/2007/PT.TUN.JKT tanggal 26 November 2007 Jo. Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung No. 76/G/2006/PTUN.Bdg tanggal 25 Mei 2007. 20. 121/G/2016/PTUN-Bdg

Surat

Keputusan

Gubernur Jawa Barat Nomor

170/Kep.1095-Pem.Um/2016,

Tentang Peresmian Pemberhentian Dan Pengangkatan Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Bekasi, Tanggal 14 November 2016.

21. 124/G/LH/2016/PT UN-Bdg Surat Keputusan Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu

Jawa Barat Nomor: 660/10/19.1.02.0/BPMPT/2016 tentang Izin Lingkungan Kegiatan Pembangunan dan Operasional PLTU Kapasitas

Provinsi

1 x 1000 MW Cirebon Kecamatan Astanajapura dan Kecamatan Mundu Daerah Kabupaten Cirebon oleh PT. Cirebon Energi PRasarana. Tertanggal 11 Mei 2016.

22. 126/G/2016/PTUN-Bdg

Keputusan

Jawa Barat Nomor. 640/Kep.01/17.2.02.4/BPMPT/2016

Gubernur

tertanggal 15 Nopember 2016 tentang Pembatalan Rekomendasi Pemanfaatan Ruang Kawasan Bandung Utara kepada Zaid Mahdani (PT. Tri Kurnia Sejahtera) Daerah Kota Bandung Nomor. 640/30/17.2.02.0/BPMPT tertanggal 3 Maret 2016.

Legal Opinion yang tersusun pada Kegiatan Penanganan Perkara Secara Litigasi tahun 2016 adalah sebagai berikut:

1. Pengajuan Peninjauan Kembali Atas Putusan Peninjauan Kembali Nomor

34 PK/TUN/2009 tanggal 15 September 2009 dengan Dasar Putusan Kasasi Nomor 12 K/PID/2015 Tanggal 30 September 2015 yang Menyatakan Kepalsuan Bukti.

2. Tinjauan Yuridis Berkenaan Dengan Eksekusi Pengosongan Oleh Pengadilan yang Tidak Ditindaklanjuti Dengan Objek Eksekusi.

4. Kegiatan Bimbingan Teknis Penyusunan Produk Hukum Kabupaten/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.398.066.200,- terealisasi sebesar Rp.388.710.000,- (97,65%). Output terselenggaranya bimbingan teknis produk hukum Kabupaten/Kota dengan peserta 135 orang. Outcome terciptanya aparatur yang menguasai dan memiliki kemampuan dalam penyusunan produk hukum daerah, serta tercipatnya produk hukum daerah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dan tidak bertentangan dengan kepentingan umum.

5. Kegiatan Evaluasi Produk Hukum Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.416.812.500,- terealisasi sebesar Rp.406.700.000 (97,57%). Output tersusunnya hasil evaluasi dan pengkajian 20 produk hukum daerah. Outcome terevaluasinya 20 produk hukum daerah provinsi. Adapun evaluasi produk hukum daerah tahun 2016 adalah sebagai berikut:

NO JUDUL YANG AKAN DIEVALUASI ALASAN PERUBA HA N

1 Produk Hukum Badan Layanan Umum Pemberlakuan Peraturan Gubernur Jawa Barat terkait PPK- Daerah

BLUD meliputi yang berlaku umum untuk semua perangkat daerah yang menerapkan PPK-BLUD dan secara khusus, dengan kriteria digabungkan dalam satu rumpun pelayanan, misalnya untuk rumah sakit mengacu pada peraturan menteri teknis yang mendasarinya. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor

78 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, dan kajian serta studi banding yang dilakukan Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan, maka terdapat beberapa pengaturan yang harus disusun dalam bentuk Peraturan Gubernur Jawa Barat dan revisi terhadap Peraturan Gubernur Jawa Barat lainnya.

2 Kajian terhadap Peraturan Presiden Perlu dilakukan langkah-langkah antisipatif dan tindak lanjut Nomor 3 Tahun 2016 tentang

untuk mengharmonisasikan ketentuan peraturan perundang- Percepatan

undangan di daerah dengan percepatan yang dilakukan di Strategis Nasional

Pelaksanaan

Proyek

tingkat pusat.

3 Peraturan Gubernur

Harmonisasi dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 Nomor 50 Tahun 2014 tentang Tata

Jawa Barat

tentang Administrasi Pemerintahan khususnya yang terkait Naskah Dinas di Lingkungan Provinsi

dengan delegasi, dan mandat.

Jawa Barat. 4 Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun

Evaluasi pelaksanaan setelah diterbitkannya Perda apakah 2011 tentang Pengelolaan Dana

dapat berjalan secara efektif, bagaimana kendalanya dan akan Bergulir Bagi Usaha Mikro dan Kecil

sampai kapan peluncuran dana bergulir ini. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

5 Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Evaluasi pelaksanaan setelah diterbitkannya Perda apakah Nomor 15 Tahun 2010 tentang

dapat berjalan secara efektif dan bagaimana kendalanya

NO JUDUL YANG AKAN DIEVALUASI ALASAN PERUBA HA N

Pengendalian Produksi dan Peredaran Garam Catatan: sudah dilengkapi dengan Peraturan Gubernur

Jawa Barat

Nomor 8 Tahun 2011 tentang Petunjuk

Pelaksanaan

Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2010 tentang Pengendalian Produksi dan Peredaran Garam 6 Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun

Ditetapkannya UU Nomor 41 tahun 2014 tentang Perubahan 2012

tentang Penyelenggaraan atas UU Nomor 18 Tahun 2009 tentang Peternakan dan Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Kesehatan Hewan

7 Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun Evaluasi pelaksanaan setelah diterbitkannya Perda apakah 2010 tentang Perlindungan Lahan

dapat berjalan secara efektif dan bagaimana kendalanya Pangan Berkelanjutan 8 Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun

Telah ditetapkan UU Nomor 101 Tahun 2014 tentang 2013

tentang Penyelenggaraan

Perkebunan

Perkebunan. 9 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2012

tentang Penyelenggaraan 2013 tentang Pelaksanaan Upaya Penanganan Fakir Miskin Kesejahteraan Sosial

Melalui Pendekatan Wilayah

10 Peraturan Gubernur Nomor 34 Tahun Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan 2012 tentang Kesejahteraan Pegawai

Penyelenggara Jaminan Sosial

di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat 11 Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun

Telah ditetapkan PP Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahan an 2012 tentang Kemandirian Pangan

Pangan dan Gizi

Daerah 12 Pengkajian mengenai Kewenangan

Kewenangan dimiliki oleh Kabupaten Purwakarta, namun tidak Pemerintah Provinsi dalam bidang

dapat melaksanakan sehingga dilaksanakan oleh Pemerintah Perhubungan Laut

Provinsi Jawa Barat.

13 Kajian terhadap Perjanjian-perjanjian Kedudukan Bangun Guna Serah dikaitkan dengan ketentuan Bangun

baru di bidang pengelolaan barang milik daerah yaitu Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi dengan

Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pihak

Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2016 ketentuan baru di Bidang Pengelolaan Barang

Lain dikaitkan

dengan

14 Kajian terhadap Penerapan Tata Usulan dari Biro Investasi daan BUMD untuk membuat Kelola Perusahaan yang Baik ( Good

Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Penerapan Tata Kelola CoRp.orate Governance ) pada BUMD

Perusahaan yang Baik ( Good CoRp.orate Governance ) pada Provinsi Jawa Barat

BUMD Provinsi Jawa Barat

15 Kajian Sistem Remunerasi Pejabat Menindaklanjuti ketentuan Pasal 45 ayat (4) Peraturan Pengelola, Pegawai, dan Dewan

Gubernur Jawa Barat Nomor 78 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pengawas

Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Menerapkan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

Sesuai ketentuan Pasal 12 ayat (1) huruf e, hal ini merupakan Ketentraman, Ketertiban Umum dan

16 Kajian tentang

kebijakan

urusan Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Perlindungan Masyarakat

Dasar. Terdapat keinginan untuk membuat Peraturan Gubernur yang terkait dengan aktivitas masyarakat yang meresahkan, namun Peraturan Gubernur sebagai petunjuk pelaksanaan tidak dapat dibuat tanpa adanya peraturan yang lebih tinggi yang mendelegasikan hal ini.

17 Evaluasi tentang

Kebijakan

dan

Strategi Daerah

Pengembangan

Sistem Penyediaan Air Minum Provinsi Jawa Barat

18 Kajian tentang Remunerasi pada Tindak lanjut dari ketentuan Pasal 45 ayat (4) Peraturan Perangkat Daerah yang Menerapkan

Gubernur Jawa Barat Nomor 78 Tahun 2009 tentang Petunjuk Pola Penerapan Keuangan Badan

Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Layanan Umum Daerah 19 Evaluasi Peraturan Gubernur Jawa

Perubahan pengaturan yang terkait dengan kebijakan akuntansi Barat Nomor 36 Tahun 2014 tentang

berbasis akrual

Kebijakan Akuntansi Berbasis Akrual

NO JUDUL YANG AKAN DIEVALUASI ALASAN PERUBA HA N

di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat 20 Kajian Hukum Pemanfaatan Situ di

Harmonisasi peraturan antara pengelolaan barang milik daerah Daerah Provinsi Jawa Barat

dengan konservasi sumber daya air

6. Kegiatan Pembentukan Peraturan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.2.237.625.000,- terealisasi sebesar Rp.2.211.744.300,- (98.84%).Output ditetapkannya sebanyak 36 (tiga puluh enam) rancangan peraturan daerah. Outcome ditetapkannya 12 buah rancangan peraturan daerah menjadi peraturan daerah. Berdasarkan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor

Penetapan Program Pembentukan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, yang ditetapkan pada tanggal tanggal 20 November 2015, telah ditetapkan agenda pembahasan 36 (tiga puluh enam) Raperda, meliputi:

188.341/Kep.DPRD-16/2015

tentang

• 11 (sebelas) Raperda yang merupakan Usul Prakarsa DPRD Provinsi Jawa Barat; dan • 25 (dua puluh lima) Raperda yang berasal dari Gubernur Jawa Barat.

Program Legislasi Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2015 tersebut merupakan Raperda di luar Raperda yang berkaitan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Judul Raperda yang ditetapkan dalam Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 188.341/Kep.DPRD-14/2014 tersebut, meliputi:

NO.

RAPERDA

Raperda yang Merupakan Prakarsa DPRD

1. Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Bartat 2. Ciri Khas Budaya Dalam Bangunan Gedung Pemerintahan Di Provinsi Jawa Barat 3. Dana Cadangan Daerah Untuk Pemilihan Umum Kepala Daerah Serentak Tahun 2018 4. Ekonomi Kreatif 5. Perlindungan Petani 6. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat

7. Lembaga Pengelola Dana Bergulir 8. Pasar rakyat Modern

9. Lembaga Kewirausahaan 10. Penanggulangan Masalah Kesehatan Njiwa Masyarakat Jawa Barat 11. Lembaga Budidaya Perikanan Laut Raperda yang Berasal dari Gubernur 11. Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Pada Pt.Bpr Intan Jabar, Pt.Bpr 12. Cianjur Jabar, Pt.Bpr Karya Utama Jabar, Pt.Bpr Cipatujah Jabar , Pt.Bpr Wibawa Mukti Jabar, Pt.Bpr Majalengka Jabar, Pt.Bpr Artha Galuh Mandiri Jabar, Dan Pt.Bpr Karawang Jabar

NO.

RAPERDA

13. Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Penyertaan Modal Daerah Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 14 Tahun 2013 Tentang

14. Pembentukan Badan Usaha Milik Daerah Bidang Minyak Dan Gas Bumi Lingkup Kegiatan Usaha Hulu 15. Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2014 Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Pada Pt.Migas Hulu Jabar

16. Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 6 Tahun 2012 Tentang Gelar Kehormatan, Warga Kehormatan Dan Penghargaan Daerah 17. Perseroan Terbatas Agronesia Jabar (Perseroda)

18. Penyelenggaraan Kepemudaan 19. Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun 2008

20. Tentang Pengelolaan Air Tanah 21. Perubahan Bentuk Hukum Perusahaan Daerah Jasa Dan Kepariwisataan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Menjadi Perseroan Terbatas/Perusahaan Perseroan Daerah 22. Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Perizinan Terpadu 23. Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Pendidikan 24. Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral Dan Batubara 25. Perubahan Perda Provinsi Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Penyelenggaraan Perhubungan Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2013 Tentang Badan

26. Usaha Milik Daerah Pengelola Bandar Udara Internasional Jawa Barat Dan Kertajati Aerocity

27. Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2013 Tentang Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi Jawa Barat Pada Pt Bandarudara Internasional Jawa Barat 28. Rencana Umum Energi Daerah 29. Organisasi Dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Di Lingkungan Pemerintahan Daerah Provinsi Jawa Barat

30. Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 31. Rencana Induk Pembangunan Pusat Pertumbuhan Pelabuhanratu Raya 32. Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Pada Perseroan Terbatas Jasa Dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) 33. Kemandirian Organisasi Kemasyarakatan 34. Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 26 Tahun 2001tentang Pendirian Pt Jasa Sarana Jawa Barat Perubahan Ketiga Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2010

35. Tentang Bpenyertaan Modal Pemerintah Provinsi Jawa Barat Pada Pt Jasa Sarana Jawa Barat 36. Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018

Terdapat 7 (tujuh) Raperda untuk jadwal pembahasan Propemperda tahun sidang 2016 dengan rincian sebagai berikut:

(1) Terdapat 5 (lima) Raperda yang perlu kajian lebih mendalam lagi sebagai landasan pengambilan kebijakan, antara lain: •

Raperda tentang Badan Usaha Milik Daerah Pembangunan Metropolitan dan Pusat Pertumbuhan Jawa Barat;

• Raperda tentang Perubahan Bentuk Hukum Perusahaan Daerah Agribisnis dan Pertambangan Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Menjadi Perseroan Terbatas/Perusahaan Perseroan Daerah (Perseroda);

• Raperda tentang Perubahan kedua atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 26 Tahun 2001 tentang Pendirian PT Jasa Sarana Jawa Barat;

• Raperda tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 20 Tahun 2010 tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada PT. Jasa Sarana; dan

• Raperda tentang Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada Perusahaan Perseroan Terbatas Pertambangan Jabar (Perseroda).

(2) Pemerintah Pusat sedang menyelesaikan Rancangan Peraturan Presiden mengenai Cekungan Bandung. Oleh karena itu, dikhawatirkan dalam penyusunan Raperda tentang Rencana Induk Pembangunan Metropolitan Bandung Raya terdapat hal-hal yang bertentangan dengan Peraturan Presiden dimaksud.

(3) Terkait Raperda tentang Pengarusutamaan Gender, belum ada undang- undang dan/atau peraturan pemerintah yang khusus mengatur pengarustamaan gender. Dalam pelaksanaan saat ini, sudah ditetapkan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

7. Kegiatan Implementasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.865.000.000,- dan realisasi sebesar Rp.853.737.250,- (98,70%). Output terselenggaranya Rapat Koordinasi RANHAM dengan peserta sebanyak 60 (enam puluh) orang, terselenggaranya deseminasi HAM dengan peserta sebanyak 50 (lima puluh) orang, terselenggaranya pendidikan HAM dengan peserta sebanyak 50 (lima puluh) orang, terselenggaranya lomba cerdas cermat HAM dengan peserta sebanyak 220 orang yang diselenggarakan di lima wilayah di Jawa Barat dengan menghasilkan pemenang di masing masing wilayah sebagai berikut :

1. Wilayah Purwakarta : Kabupaten Purwakarta

2. Wilayah Cirebon : Kota Cirebon

3. Wilayah Garut : Kabupaten Tasikmalaya

4. Wilayah Bogor : Kota Sukabumi

5. Wilayah Bandung Raya : Kabupaten Bandung Barat Seluruh Pemenang dari masing masing wilayah bertemu di babak final yang diselenggarakan di Balai Asri Pusat Dakwah Islamiah Provinsi Jawa Barat, babak Final dihadiri oleh Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Direktur Jenderal Hak Asasi Manusia Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia beserta jajarannya serta Walikota Sukabumi. Babak Final mengahsilkan Pemenang sebagai berikut :

1. Pemenang Pertama : Kota Sukabumi

2. Pemenang Kedua : Kabupaten Tasikmalaya

3. Pemenang Ketiga : Kabupaten Bandung Barat

4. Pemenang Harapan Pertama : Kota Cirebon

5. Pemenang Harapan Kedua : Kabupaten Purwakarta Selaian dari hal tersebut diatas diantara lain adalah terlaksananya rapat Penilaian Kabupaten/Kota Peduli HAM yang diikuti oleh 255 (dua ratus lima puluh lima) orang dari 17 (tujuh belas) Kabupaten/Kota di Jawa Barat, terfasilitasinya 42 (empat puluh dua) orang perwakilan Kabupaten/Kota

dalam peringatan Hari HAM sedunia tahun 2016.Outcome terlaksananya Implementasi Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia.

8. Kegiatan Sinergitas Pemberdayaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.432.250.000,- terealisasi sebesar Rp.426.696.200,- (98,72%). Output jumlah pengunjung website sebanyak 17.167 Pengunjung, terlaksanannya pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH), dan terlaksananya pembinaan dan pemantauan terhadap JDIH di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Outcome meningkatnya pemahaman pengelolaan JDIH, dan pelayanan kepada pengguna informasi hukum semakin baik.

9. Kegiatan Sosialisasi Peraturan Perundang-undangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.9.538.187.000,- dan terealisasi sebesar Rp.9.389.561.980,- (98,44%). Output tersebarluaskannya 20 peraturan perundang-undangan ke 27 Kabupaten/Kota, terselenggaranya sosialisasi di

4 (empat) BKPP dengan jumlah peserta masing-masing 200 orang, dan ditetapkannya 766 Desa/Kelurahan Sadar Hukum. Outcome meningkatnya 4 (empat) BKPP dengan jumlah peserta masing-masing 200 orang, dan ditetapkannya 766 Desa/Kelurahan Sadar Hukum. Outcome meningkatnya

10. Kegiatan Menyusun Produk Hukum Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.509.437.500,- terealisasi sebesar Rp.501.842.500,- atau 98,51%. Output ditetapkanya 20 buah Rancangan Peraturan Gubernur. Outcome ditetapkannya 20 buah Peraturan Gubernur yang diinisiasi oleh Biro Hukum dan HAM dari 104 Peraturan Gubernur yang ditetapkan/diundangkan.

11. Kegiatan Menyelesaikan Sengketa Hukum Secara Non Litigasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Baratdengan anggaran sebesar Rp.465.000.000,- terealisasi sebesar Rp.440.278.000,- (94,68%). Output terlaksananya pendampingan pegawai yang menghadapi masalah hukum di Kejaksaan/Kepolisian sebanyak 4 (empat) orang, tertanganinya pengaduan masyarakat sebanyak 43 (empat puluh tiga) pengaduan, dijatuhkannya hukuman disiplin kepada 34 (tiga puluh empat) orang, terlaksananya Rapat Koordinasi Penanganan Masalah Hukum untuk 55 (lima puluh lima) orang peserta, terlaksananya perjanjian penyusunan Legal Opinion sebanyak 1 (satu) buah dengan judul Tentang Penyelesaian Masalah Status Hukum Kepemilikan Tanah dan Bangunan Aset Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat di jl.Ir.H. Djuanda No.358-360 Bandung (dh. Jl.Dago No.210 Bandung), Pasca Putusan Peninjauan Kembali Mahkamah Agung RI Nomor 444PK/Pdt/1993 tertanggal 29 April 1997, terselenggaranya pengembangan wawasan sebanyak 1 (satu) kali dan terlaksananya Rapat Pembahasan Penanganan Kasus sebanyak 3 (tiga) kali dengan total peserta 60 (enam puluh) orang. Outcome difasilitasinya penanganan sengketa hukum dan HAM secara Non Litigasi, dan terjalinnya sinergitas penanganan sengketa hukuma antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

12. Kegiatan Bimbingan Teknis Perancang Produk Hukum Daerah Provinsi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Baratdengan anggaran sebesar Rp.277.500.000,- terealisasi sebesar Rp.202.195.300,- (72,86%). Output terselenggaranya bintek perancang Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Baratdengan anggaran sebesar Rp.277.500.000,- terealisasi sebesar Rp.202.195.300,- (72,86%). Output terselenggaranya bintek perancang

13. Kegiatan Bantuan Hukum untuk Masyarakat Miskin

Kegiatan ini yang dilaksanakan oleh Biro Hukum dan HAM Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.675.000.000,- terealisasi sebesar Rp.671.969.900,- (99.55%). Output terlaksananya sosialisasi Bantuan Hukum di 4 (empat) BKPP Provinsi Jawa Barat yang diikuti oleh 240 (dua ratus empat puluh) orang, terselenggaranya rapat kerja dengan peserta sebanyak 60 (enam puluh) orang, terlaksananya rapat persiapan pelaksanaan Bantuan Hukum untuk 50 (lima puluh) orang peserta, terselenggaranya rapat evaluasi Bantuan Hukum untuk 60 (enam puluh) orang peserta, dan tersalurkannya dana bantuan hukum untuk 40 (empat puluh) Organisasi Bantuan Hukum yang memberikan Bantuan Hukum terhadap warga miskin Jawa Barat yang menghadapi permasalahan hukum secara litigasi. Outcome terpenuhinya hak masyarakat dalam memperoleh keadilan. Adapun Penerima Bantuan Hukum sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut:

NAMA NO

PENERIMA BANTUA N

PEMBERI BANTUA N HUKUM HUKUM

NOMOR PERKARA

1 RUSWANA

POSBAKUMADIN CIREBON 2 Iip Saripudin

568/PID.B/2016/PN.BDG

LBH KUSUMAH BANGSA CIANJUR 3 Ari Permana

127/Pid.Sus/2016/PN.CJr

POSBAKUMADIN CIBINONG 4 Yanti

407/Pid.B/2016/PN.Blb

LBH PERSADA MAJALENGKA 5 Aas Yunengsih

1879/Pdt.G/2016/PA.Mjl

PERADI CIREBON 6 Icih Juansih

1927/Pdt.G/2016/PA.Mjl

PERADI CIREBON 7 Yanti Nurhayanti

1928/Pdt.G/2016/PA.Mjl

2133/Pdt.G/2016/PA SMD

LASMA

YLBH PUTIH 9 Nandang Kosim

8 A. Sudarmo

991/Pid.Sus/2016/PN.Bks

POSBAKUMADIN BEKASI 10 Aris Maulana

9/Pid.Sus-Anak/2016/PN.Bdg

LBH JASMINE INDONES IA 11 Oneng

331/Pid.Sus/2016/PN Sbr

LBH JAYA PERSADA 12 Abdul Hamim

2239/Pdt.G/2016/PA.Smd

PKBH UNIVERSITAS KUNINGAN 13 Ikhsan

341/Pid.Sus/2016/PN.Sbr.

Ahmad Sarahim

PELITA JUSTITIA 14 Supriyatno

414/Pid.Sus/2016/PN.Dpk

LBH CIREBON 15 Dendi

118/Pid.Sus/2016/PN.Crb

LBH MASYARAKAT PASUNDAN 16 Satia Komara

08/Pid.Sus-Anak/2016/PN. Cbd.

LBH MASYARAKAT PASUNDAN 17 Dede Karsono

186/Pid.Sus/2016/PN.Cbd.

YLBH PANGLIMA TASIKMALAYA 18 Fajar Hernawan

208/Pid.Sus/2016/PN.Tsm

POSBAKUMADIN DEPOK 19 Ajid Akbar

964/Pid.B/2016/PN.Bdg

POSBAKUMADIN CIREBON 20 Eulis Fatimah

965/Pid.B/2016/PN.Bdg

BKBH MUHAMMADIYAH SUKAJADI 21 Sri Mulyati

3439/Pdt.G/2016/PA.Badg

BKBH MUHAMMADIYAH SUKAJADI 22 Firman Robby

3440/Pdt.G/2016/PA.Badg

203/Pid.Sus/2016/PN.Cbd

LBH MASYARAKAT PASUNDAN

NAMA NO

PENERIMA BANTUA N

PEMBERI BANTUA N HUKUM HUKUM

NOMOR PERKARA

23 Uum Sri Umayanti

LBH PERSADA MAJALENGKA 24 Linda Yani

3480/Pdt.G/2016/PA.Mjl

LBH PERSADA MAJALENGKA 25 Nurdin Miptahul

3481/Pdt.G/2016/PA.Mjl

FH UNIVERSIT AS Ulum

BBKH

PASUNDAN 26 Muhamad Jupri

993/PID.SUS/2016/PN.Bdg.

YLBH PUTIH 27 Hanif Fahruddin

1296/Pid.B/2016/PN.Bks

LKBH IBLAM 28 Syaeful Bahri

468/Pid.Sus/2016/ PN. Dpk

LBH JASMINE INDONES IA 29 Kusnarto

446/PID.SUS/2016/PN.Sbr

LBH SINAR PAGI 30 Yoni

492/ Pid.Sus/2016/PN.Dpk

PKBH UNIVERSITAS KUNINGAN 31 Nani Suryani

461/Pid.Sus/2016/PN.Sbr

YLBH PANGLIMA TASIKMALAYA 32 Dahilin

2420/Pdt.G/2016/PA.Tsm

YLBH PANGLIMA TASIKMALAYA 33 Ami Amalia

2467/Pdt.G/2016/PA.Tsm

1676/Pdt.G/2016/PA. Karawang

UNIVERSITAS KARAWANG

34 MAYSAROH

LBH PANCARAN HATI 35 Maryati

6228/Pdt.G/PA.Sbr

BKBH MUHAMMADIYAH SUKAJADI 36 Ayang Wahyudin 2944/Pdt.G/2016/PA.Smd

4057/Pdt.G/2016/PA.Badg

LBH JAYA PERSADA 37 Dede Euis

LBH SINAR PAGI 38 Ahmad Shofiyulloh

564/Pid.Sus./2016/PN.Dpk.

YBH AMALBI 39 Indra Fahreza

36/Pid.Sus.Anak/2016/PN.Dpk.

LKBH IBLAM 40 Yanti Susilawati

466/Pid.Sus/2016/PN.Dpk

369/Pid.Sus/2016/PN.Kwg.

LKBH UNSIKA

14. Kegiatan Penyusunan Bahan Rancangan Produk Hukum Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.513.000.000,- dan realisasi sebesar Rp.331.375.123,- (64,60%). Output kegiatan adalah dokumen ranacangan produk hukum Bidang Air Tanah, Dokumen rancangan produk hukum Bidang Tambang, Rapat POKJA bidang Air Tanah dan Tambang, FGD Pembahasan Rancangan Produk Hukum Bidang Air dan Tambang, Sosialisasi Rancangan Hukum Bidang Air Tanah. Outcome kegiatan adalah terwujudnya Raperda yang diagendakan dalam Prolegda.

15. Kegiatan Operasi Terpadu Pengendalian Pemanfaatan Ruang di Kawasan Bandung Utara

Kegiatan ini yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.712.500.000,- realisasi sebesar Rp.546.503.300,- (76,70%). Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi, Binwasluh, dan Operasi terpadu, Binwasluh Peningkatan Kesadaran Hukum, Operasi Terpadu Penegakan Perda Provinsi Jabar. Outcome kegiatan adalah Tercapainya peningkatan kesadaran dan budaya taat hukum pada aparatur, masyarakat, dan badan usaha dalam Kegiatan ini yang dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.712.500.000,- realisasi sebesar Rp.546.503.300,- (76,70%). Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi, Binwasluh, dan Operasi terpadu, Binwasluh Peningkatan Kesadaran Hukum, Operasi Terpadu Penegakan Perda Provinsi Jabar. Outcome kegiatan adalah Tercapainya peningkatan kesadaran dan budaya taat hukum pada aparatur, masyarakat, dan badan usaha dalam

16. Kegiatan Pemeliharaan Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.522.500.000,- terealisasi anggaran sampai dengan akhir bulan september 2016 sebesar Rp.398.428.425,- (76,25%). Output kegiatan adalah Patroli/Dalmas pemeliharaan tibumtranmas ke Kab/Kota/OPD/UPTD/UPTB Provinsi Jabar, Operasi Praja Wibawa, Operasi Bakti Praja, Operasi idul fitri, Operasi idul adha, Operasi natal, Operasi tahun baru dan Outcome kegiatan adalah Terwujudnya ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.

17. Kegiatan Peningkatan Tibumtranmas Melalui Sinergitas Unsur Polri, TNI, dan Satpol PP Kab/kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.514.150.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.484.456.450,- atau setara dengan (94,22%). Output kegiatan adalah Patroli gabungan Polri, TNI, Satpol PP, Koordinasi pengamanan kegiatan OPD, Rakor tibumtranmas, Gelar Pasukan dan Outcome kegiatan adalah Terwujudnya sinergitas penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat..

18. Kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum Gerakan Disiplin Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.332.500.000,- dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan september 2016 sebesar Rp.275.267.800,- atau setara dengan (82.79%). Output kegiatan adalah Rapat KoordinasiPembinaan, Pengawasan dan Penyuluhan terhadap PNS Provinsi Jawa Barat dan Outcome kegiatan adalah Tercapainya peningkatan ketaatan dan kepatuhan pada aparatur PNS di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pelaksanaan peraturan perundang –undangan.

19. Kegiatan Peningkatan Kesadaran Hukum Masyarakat, Aparatur, Dan Badan Hukum Terhadap Peraturan Daerah Provinsi Dan Kabupaten/kota Melalui Operasi Terpadu

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.900.000.000,- dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan september 2016 sebesar Rp.737.191.900,- atau setara dengan (81.91%). Output kegiatan adalah Forum Komunikasi Masyarakat Tibumtranmas, Patroli pengawasan tibumtranmas, Operasi terpadu Tibumtranmas, Rapat koordinasi, Sinergitas aparatur dan penegak hukum, Pembinaan, pengawasan dan penyuluhan perda Provinsi dan perda Kab/Kota, Operasi terpadu Tindak Pidana Ringandan Outcome kegiatan adalah Meningkatkan budaya taat hukum bagi aparatur, masyarakat dan badan hukum, Meningkatkan kesadaran hukum terhadap perda Provinsi Jawa Barat dan perda Kab/Kota.

20. Kegiatan Pengendalian Daerah Aliran Sungai (das) Citarum Melalui Operasi Terpadu

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.380.000.000,- dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan september 2016 sebesar Rp.290.124.250,- atau setara dengan (76.35%). Output kegiatan adalah Binwaslu dan Operasi Terpadu, Taat hukum, sinergitas antara Penegak Hukum lainnya dan Outcome kegiatan adalah Tercapainya peningkatan kesadaran dan budaya taat hukum pada aparatur, masyarakat, dan badan usaha dalam pelaksanaan Pengendalian Daerah Sungai (DAS) Citarum di Provinsi Jawa Barat.

21. Kegiatan Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Ketertiban Umum Dan Ketenteraman Masyarakat Mitra Praja Utama

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.350.000.000,- dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan september 2016 Rp.344.393.150,- atau setara dengan (98.40%). Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi Terbatas Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Mitra Praja Utama dan Outcome kegiatan adalah

Terwujudnya sinergitas penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat.

22. Kegiatan Sekretariat Ppns Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.350.000.000,- dengan realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan september 2016 Rp.235.135.900,- atau setara dengan (67.18%). Output kegiatan adalah Rakor PPNS, Gelar permasalahan Proses Penyidikan, Rapat Teknis Pengawasan dan Pengamatan, Pengawasan dan Pengamatan Perda Provinsi Jabar yang mengandung ssangsi Pelanggaran terhadap Masyarakat atau Badan Usahadan Outcome kegiatan adalah Tercapainya peningkatan pemberdayaan kinerja operasional Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Provinsi Jawa Barat dalam pelaksanaan Penegakan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat.

8) Program Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah

Program Tersebut dilaksanakan oleh beberapa OPD/Biro dilingkungan Provinsi Jawa Barat dengan total anggaran sebesar Rp.26.371.585.700,- realisasi anggaran sampai dengan akhir bulan september 2016 sebesar Rp.20.686.252.037,- (78,44%). Outcome program adalah Meningkatnya Pengelolaan Keuangan secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan dan kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat, Terinformasikannya pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan akuntabel dengan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah serta Tercapainya pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat kepada masyarakat dengan hasil opini wajar tanpa pengecualian (WTP).

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Penatausahaan dan Penyelesaian Kerugian Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 40.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan 2016 Rp. 39.121.000,- (97,80%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Penatausahaan dan Penyelesaian Kerugian Daerah.

2. Kegiatan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kantor Perwakilan Pemerintah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.Rp.85.200.000,- terealisasi sebesar Rp. 81.494.230,- (95,65%). Pengukuran kinerja indikator Keluaran (Output) atau pencapaian kinerja kegiatan secara fisik sebesar 100%. Output dari kegiatan ini pada Tahun Anggaran 2016 yaitu terlaksananya kegiatan Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan Internal Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Barat (100%). Hasil Outcome dari pelaksanaan kegiatan ini adalah kesesuaian pelaporan perencanaan, evaluasi, pelaporan keuangan dan kinerja Knator Perwakilan Provinsi Jawa Barat.

3. Kegiatan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah BPPT

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 94.000.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 88.343.300,- dengan prosentase (93,98%). Output kegiatan adalah pelaporan keuangan menggunakan SIPKD untuk mempertahan predikat WTP Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja pengelola keuangan di lingkungan BPMPT Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mempertahankan penilaian WTP dari BPK.

4. Kegiatan Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah Pada Badan Ketahanan Pangan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 97.574.375,- atau 97,57 %. Output kegiatan adalah Bimtek Penatausahaan dan pembukuan accrual sebanyak 1 kali, Sosialisasi Peraturan PeRp.ajakan sebanyak 1 kali, dan Penyusunan Laporan Keuangan sebanyak 8 laporan. Outcome kegiatan adalah Jumlah penyelenggaraan Bimtek Penatausahaan dan pembukuan accrual sebanyak 1 kali, Jumlah penyelenggaraan Sosialisasi Peraturan PeRp.ajakan sebanyak 1 kali, dan Jumlah Laporan Keuangan sebanyak 8 laporan.

5. Kegiatan Pengelolaan Keuangan Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-

6. Kegiatan Pengelolaan Keuangan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.90.000.000,00. Realisasi anggaran sebesar Rp.86.468.708,- atau sebesar 96.08 %.Output kegiatan adalah terfasilitasinya Laporan Bulanan, Triwulanan, Semester, dan Tahunan. Terfasilitasinya Laporan Pengendalian Internal, Laporan Rekonsiliasi Internal. Serta terfasilitasinya Laporan Evaluasi Triwulan, Semester dan Akhir Tahun. Outcome kegiatan adalah semakin meningkatnya kinerja pengelolaan keuangan SetBakorluh.

7. Kegiatan Kajian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada 34 CPDP

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 198.380.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 194.635.529 (98,11%). Output kegiatan adalah Dokumen Kajian Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada 34 CPDP.

8. Kegiatan Penyusunan Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB)

KegiatanKegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 718.575.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 714.347.350 (99,41%). Output kegiatan adalah Buku NKJB (Peraturan Gubernur tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor.

9. Kegiatan Penyusunan SOP

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat,dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 150.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 147.284.551 (98,19%). Output kegiatan adalah Dokumen Penyusunan SOP Outcomekegiatan adalah Terpenuhinya Penyusunan SOP

10. Kegiatan Sosialisasi, Monitoring dan Koordinasi Pajak Daerah

Kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 959.300.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 918.989.650 (95,80%). Output kegiatan adalah Monitoring dan Koordinasi, Sosialisasi di media cetak dan elektronik.

11. Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Pendapatan II

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 420.650.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 410.237.929 (97,52%). Output kegiatan adalah tersedianya data hasil rekonsiliasi PAD dan PBBKB, tersusunnya hasil kajian perhitungan SBO, tersusunnya hasil perhitungan target, tersusunnya hasil evaluasi pendapatan, terlaksananya konsultasi/koordinasi/rapat ke kementerian dan instansi terkait/swasta.

12. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pendapatan Sumber II

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 402.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 381.825.922 (94,98%). Output kegiatan adalah tersusunnya data penerimaan dan estimasi potensi pajak rokok, tersusunya data penerimaan dan estimasi potensi dana perimbangan, tersusunya data penerimaan dan estimasi potensi lain lain pendapatan yang sah, Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 402.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 381.825.922 (94,98%). Output kegiatan adalah tersusunnya data penerimaan dan estimasi potensi pajak rokok, tersusunya data penerimaan dan estimasi potensi dana perimbangan, tersusunya data penerimaan dan estimasi potensi lain lain pendapatan yang sah,

13. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pendapatan Sumber I

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat,dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 325.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 317.789.015 (97,78%). Output kegiatan adalah terlaksananya rapat identifikasi sumber pendapatan, terlaksananya rapat koordinasi PBBKB, terlaksananya rapat teknis PBBKB, tersusunnya laporan bulanan PBBKB.

14. Kegiatan Kajian Peningkatan Pemanfaatan Aset Daerah dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat,dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 164.050.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 154.699.856 (94,30%). Output kegiatan adalah tersusunnya hasil Kajian Peningkatan Pemanfaatan Aset Daerah Daerah Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Daerah.

15. Kegiatan Kajian Regulasi Pendapatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 199.500.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 190.692.266 (95,59%). Output kegiatan adalah dokumen kajian regulasi pendapatan.

16. Kegiatan Rapat Kerja Pendapatan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 426.450.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 360.379.450 (84,51%). Output kegiatan adalah terselenggaranya rapat koordinasi pendapatan daerah.

17. Kegiatan Kapita Selekta

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 178.171.500 realisasi anggaran Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 178.171.500 realisasi anggaran

18. Kegiatan Rapat Kerjasama Pendapatan Tingkat Kabupaten/Kota dan Provinsi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 253.100.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 244.693.282 (96,68%). Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi Kerjasama Pendapatan Daerah se- Jawa Barat.

19. Kegiatan Penyusunan Aplikasi dan Dashboard Info Layanan Perencanaan Pendapatan dan Belanja

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat,dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 210.194.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 209.559.000 (99,70%). Output kegiatan adalah kajian usulan pengendalian biaya.

20. Kegiatan Pengelolaan Keuangan Dinas Permukiman dan Perumahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 98.440.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 88.766.750,- (90,17%).Output kegiatan ini adalah : 1). Terlaksananya pembinaan terhadap para pengelola keuangan dilingkungan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, 2). Terlaksananya pemutakhiran laporan keuangan, 3). Tersusunnya laporan keuangan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat Outcome kegiatan ini adalah Meningkatnya tingkat akurasi, kecepatan dan kecermatan dalam pengelolaan pelaporan keuangan Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat

21. Kegiatan Pengelolaan Keuangan Daerah Pada BPMPD

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 91.580.000,- (91,58 %). Output Kegiatan adalah pelaporan keuangan menggunakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) untuk mempertahankan

Opini WTP dan BPK-RI. Outcome Kegiatan adalah meningkatkan kinerja Pengelolaan Keuangan di Lingkungan BPMPD Provinsi Jawa Barat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mempertahankan Opini WTP danBPK-RI.

22. Pengelolaan Keuangan BP3Iptek

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.. 78.569.000,- (78,57%). Output kegiatan terlaksananya bimbingan Teknis di Bidang Keuangan. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kualitas aparatur dalam pengelolaan keuangan BP3IPTEK.

23. Kegiatan Pengelolaan Keuangan di Badiklatda Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100,000,000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.82.488.330,- (82,49%) Output kegiatan tersebut adalah tersusunnya dokumen pengelolaan keuangan sebanyak 5 dokumen. Outcome kegiatan tersebut adalah meningkatnya daya dukung administrasi keuangan untuk peningkatan kualitas penyelenggaraan diklat.

24. Kegiatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Dinas Kominfo Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.156.600.000,- dan Realisasi anggaran sebesar Rp.156.266.900,- (99.79%). Output kegiatan adalah 12 dokumen SPJ fungsional; 4 dokumen laporan keuangan triwulan; 2 dokumen laporan keuangan semesteran; 1 dokumen keuangan tahunan; 2 kali sosialisasi peRp.ajakan.

25. Kegiatan Pengelolaan Keuangan Pada BPLHD Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 98.390.062,- (98,39%). Output kegiatan adalah Tersusunnya laporan keuangan sebanyak 1 dokumen. Outcome kegiatan adalah Tercapainya pelaporan keuangan sesuai standar akuntansi.

26. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola Keuangan BKD

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 85.454.440,- (85,45%). Output kegiatan adalah sosialisasi administrasi keuangan BKD dan Fasilitasi kegiatan keuangan BKD. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas pengelola keuangan / SDM dari BKD Provinsi Jawa Barat, sehingga memberikan pelayanan terbaik kepada bagi unit kerja pengelola kegiatan, sehingga mampu tertib administrasi.

27. Kegiatan Pengelolaan Keuangan di Lingkungan BKD Provinsi Jabar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 95.096.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 92.663.590,- (97.44%). Output kegiatan adalah pelaporan dan administrasi pengelolaan keuangan untuk BKD Provinsi Jawa Barat dengan menggunakan aplikasi SIPKD untuk mempertahankan WTP (Wajar Tanpa Pengecualian ) dengan Outcome kegiatan adalah Tercapainya pelaporan keuangan sesuai standar akuntansi, dan standar administrasi keuangan yang benar menurut aturan yang berlaku.

28. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola Keuangan Bapusipda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 90.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 87.871.850 atau (97.64%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan terhadap para pengelola keuangan dilingkungan Bapusipda Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 kali dan pemutakhiran laporan keuangan sebanyak 7 dokumen. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja pengelola keuangan di lingkungan Bapusipda Provinsi Jawa Barat.

29. Kegiatan Penatausahaan Keuangan Bakesbangpol

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp. 96.583.600,- (96,58%). Output kegiatan adalah Tersedianya dokumen pelaporan yang akurat dan tepat waktu melalui 1 kali study komparatif pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan, serta 8 bulan monitoring dan evaluasi administrasi keuangan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- dan realisasi anggaran (sd Tw 4) sebesar Rp. 96.583.600,- (96,58%). Output kegiatan adalah Tersedianya dokumen pelaporan yang akurat dan tepat waktu melalui 1 kali study komparatif pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan, serta 8 bulan monitoring dan evaluasi administrasi keuangan

30. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan di BKPP Wilayah III Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 95.792.000,- dan realisasi anggaran Rp. 95.792.000,- (100 %). Output Kegiatan Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang optimal di BKPP Wilayah III. Outcome kegiatan Terwujudnya laporan keuangan yang mutakhir.

31. Kegiatan Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten/Kota di BKPP Wilayah III Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 66.500.000,- realisasi anggaran Rp. 63.580.000,- (95.61 %). Output Kegiatan Terselenggaranya koordinasi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kab/Kota di Wilayah III. Outcome kegiatan Terwujudnya peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Wilayah III.

32. Kegiatan Pengelolaan Keuangan Setda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 799.462.000,- dan realisasi anggaran Rp. 739.379.134,- (92,48%). Output kegiatan adalah :

- Fasilitasi Pengajuan SPP Belanja Langsung (UP,GU,TU dan LS); - Fasilitasi Pengajuan SPP Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai); - Fasilitasi Pengajuan SPP Belanja Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; - Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) Belanja Langsung; - Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) Belanja Tidak Langsung

(Belanja Pegawai); - Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) Belanja Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah - Penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM) Bantuan Keuangan, Hibah, Subsidi, Bagi Hasil; - Pengesahan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja Langsung; - Pengesahan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja Tidak Langsung

(Belanja Pegawai); - Pengesahan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah.

33. Kegiatan Pengelolaan Keuangan di RS Jiwa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Rs Jiwa Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 100.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.97.719.250,- (97,72%). Output kegiatan terlaksananya pelaporan keuangan menggunakan sistem informasi pengelola keuangan daerah (SIPKD).

34. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Setda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 799.657.000,- dan realisasi anggaran Rp. 738.941.908,- (92,41%). Output kegiatan adalah : - Penyusunan Laporan Keuangan Setda; - Penyusunan Laporan Keuangan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; - Penyusunan Data Aset; - Penyusunan Buku Aset; - Penyusunan Buku Arsip Kepemilikan Aset; - Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan; - Penyusunan Laporan Triwulanan; - Penyusunan Laporan Semesteran.

35. Kegiatan Pengelolaan Keuangan Dinas KUMKM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Barat memiliki alokasi anggaran sebesar Rp. 98.125.000,- Adapun realisasi anggarannya mencapai sebesar Rp. 88.749.382,- (90,45%), dan capaian kinerja fisiknya sebesar 100%. Output kegiatan ini adalah tersusunnya laporan penatausahaan keuangan selama 12 bulan. Outcome kegiatan ini adalah meningkatnya kualitas penatausahaan keuangan.

36. Kegiatan Bimbingan Teknis Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 444.785.000,- dan realisasi anggaran Rp. 444.671.555,- (99,97%). Output kegiatan adalah Peningkatan Kemampuan SDM dalam hal Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Daerah di 28 Kab./Kota, 49 OPD dan

12 Biro.

37. Kegiatan Evaluasi Rancangan Perda Tentang Apbd/perubahan Apbd/pertanggungjawaban Pelaksanaan Apbd Dan Rancangan Peraturan Bupati/wali Kota Tentang Penjabaran Apbd/perubahan Apbd/pertanggungjawaban Pelaksanaan Apbd Kabupaten/kota Se Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 542.454.250,- dan realisasi anggaran Rp. 343.817.011,- (63,38%). Output kegiatan adalah Evaluasi Rancangan Perda Tentang Apbd/perubahan Apbd/pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Dan Rancangan

Tentang Penjabaran APBD/perubahan APBD/pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD di 28 Kab./Kota.

Peraturan

Bupati/wali

Kota

38. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 600.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 551.086.950,- (91,25%).Output

PERDA/PERGUB Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD/Perubahan APBD.

kegiatan

adalah

39. Kegiatan Konfirmasi, Fasilitasi Penyaluran Dan Penyelesaian Retur Dana SP2D

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 116.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 115.670.000,- (99.72%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Konfirmasi, Fasilitasi Penyaluran Dan Penyelesaian Retur Dana SP2D.

40. Kegiatan Konsultasi dan Koordinasi Dana Transfer

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 54.878.000,- dan realisasi anggaran Rp. 54.832.000,- (99,92%). Output kegiatan adalah Dokumen/Laporan Dana Transfer.

41. Kegiatan Konsultasi Dan Koordinasi Penatausahaan Non Program

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 665.438.200,- dan realisasi anggaran Rp. 628.898.136,- (94,51%). Output kegiatan adalah Dokumen/Laporan Penatausahaan Non Program.

42. Kegiatan Konsultasi Dan Koordinasi Pengelolaan Keuangan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 416.044.600,- dan realisasi anggaran Rp. 381.713.645,- (91,75%). Output kegiatan adalah Dokumen/Laporan Pengelolaan Keuangan Daerah

43. Kegiatan Pembinaan Dan Bimbingan Teknis Penatausahaan Keuangan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 468.691.000,- dan realisasi anggaran Rp. 355.653.500,- (75,88%). Output kegiatan adalah Peningkatan Kemapuan SDM dalam hal Penatausahaan Keuangan Daerah di 28 Kab./Kota, 49 OPD dan 12 Biro.

44. Kegiatan Penyusunan APBD Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 914.900.000,- dan realisasi anggaran Rp. 770.532.429,- (84,22%). Output kegiatan adalah PERDA APBD/Perubahan APBD Provinsi Jawa Barat.

45. Kegiatan Penyusunan Dan Sosialisasi Peraturan Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 345.822.214,- dan realisasi anggaran Rp. 301.064.305,- (87,06%). Output kegiatan adalah KEPGUB Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

46. Kegiatan Sinergitas Dan Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah Antar Pemerintah Daerah Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat, dengan anggaran Rp. 142.100.000,- dan realisasi anggaran Rp. 115.641.930,- (81,38%). Output kegiatan adalah Sinergitas Dan Pembinaan Pengelolaan Keuangan Daerah Antar Pemerintah Daerah di 28 Kab./Kota, 49 OPD dan 12 Biro.

47. Kegiatan Penyusunan Laporan Pengelolaan Keuangan Dinas Bina Marga

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran Rp. 100.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 96.592.808,- atau 96,59%. Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan perencanaan, evaluasi dan pelaporan Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat, Outcome kegiatan adalah tercapainya efektifitas dan efisiensi penanganan jalan.

48. Kegiatan Implementasi Data dan Informasi Keuangan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.600.000.000,- realisasi Anggaran sebesar Rp. 579.300.000,- (96,55%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1 (satu) buku appraisal asset, dan terselesaikannya laporan keuangan Outcome kegiatan adalah tercapainya efektifitas dan efisiensi pengelolaan keuangan.

49. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Pada RSUD Al Ihsan

Kegiatan ini dilaksnakan oleh RSUD Al Ihsan Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus milyar rupiah) dan realisasi sampai dengan triwulan IV tahun 2016 adalah sebesar Rp. 99.121.693,- dengan capaian keuangan sebesar 99,12% dan capaian fisik 99,23%. Output kegiatan adalah terealisasinya, Belanja ATK, Belanja cetakan, Belanja penggandaan/foto copy dokumen, Belanja perjalanan dinas dalam daerah PNS Provinsi. Outcome tercapainya pengelolaan keuangan dan kekayaan daerah pada RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

50. Kegiatan Peningkatan Kualitas Pengelolaan Keuangan Setwan

Kegiatan ini dilaksnakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- sedangkan untuk realisasi anggaran sebesar Rp. 100.000.0000,- (100.0%). Output kegiatan: terlaksananya rekonsiliasi belanja sebanyak 12 kali dan tersajikannya laporan keuangan triwulan 4 buku dan 2 buku laporan semesteran. Outcome kegiatan terlaksananya pengelolaan keuangan secara efektif dan akuntabel.

51. Kegiatan Peningkatan Kualitas Pelaporan Keuangan Sekretariat KPID Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksnakan oleh Sekretariat Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 94.080.000,- realisasi keuangan sebesar Rp. 89.575.531,- atau sebesar 95,21 %, realisasi fisik sebesar 46,92 %.

52. Pengelolaan Keuangan Bp3akb Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan Kb Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 96.555.000,- (96,56%). Output kegiatan adalah Pelaporan keuangan menggunakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan daerah ( SIPKD) yang berbasic accrual. Outcome kegiatan adalah Terwujudnya Pengelolaan dan pelaporan pelaksanaan anggaran yang akuntable.

53. Penyusunan Peraturan Daerah Dan Peraturan Gubernur Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan Apbd Tahun Anggaran 2015

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 250.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 243.227.000,- (97,29%). Output kegiatan adalah PERDA/PERGUB Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD/Perubahan APBD.

54. Analisa Kebutuhan Dan Perencanaan Barang Milik Daerah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 714.150.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 703.994.097 (98.58%). Output kegiatan adalah Tersedianya dokumen analisa dan perencanaan kebutuhan barang milik daerah, Terlaksananya Bimtek Analisa Kebutuhan Barang Milik Daerah Provinsi Jabar, Buku Kajian Analisa, Laporan RKBMD dan RKPBMD, DKBMD dan DKPBMD Provinsi Jabar. Outcome kegiatan adalah Tingkat akuntabilitas efesiensi penggunaan anggaran.

55. Fasilitasi Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa Dan Unit Layanan Pengadaan (ulp)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi

Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.735.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.443.836.042 (83.22%). Output kegiatan adalah Rapat Kerja, Kunjungan Kerja. Outcome kegiatan adalah Tingakatan Akuntabilitas Penggunaan Anggaran.

56. Inventarisasi Barang Milik Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 3.071.450.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.074.098.728,- (67.53%). Output kegiatan adalah Tersusunnya data aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Presentase Aset yang diamankan.

57. Kegiatan Penghapusan Dan Pemindahtanganan Barang Milik Daerah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.349.850.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.983.482.184 (72.86%). Output kegiatan adalah Tersusunnya

Penghapusan dan Pemindahtanganan barang Milik Daerah Provinsi Jawa Barat, Terlaksananya penilaian Kendaraan roda 4 (empat) dan 2 (dua), Alat Perlengkapan Kantor dan Hasil Bongkaran milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Terlaksananya penilaian kendaraan , APK, dan hasil bongkaran bangunan milik Pemprov, Terlaksananya sewa Gedung/kantor/gudang Dinas Pendidikan exs Balai. Jabar yang akan dihapus dan dipindahtangankan. Outcome kegiatan adalah Presentase Aset yang diamankan.

58. Pembinaan Penyimpanan Dan Distribusi Barang Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 300.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 243.046.750 (81.02%). Output kegiatan adalah Terlatihnya Penyimpan Barang dan Penyimpan Barang Pembantu Biro, Pengelolaan Barang dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Outcome kegiatan adalah Persentase Asset yang Diamankan.

59. Pengelolaan Pemanfaatan Aset Tanah Dan Bangunan Milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi

Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 2.134.199.936 dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.296.201.564 (60.73%). Output kegiatan adalah Tercapainya Pemanfaatan aset yang idle. Outcome kegiatan adalah Tingkat Pemanfaatan dan Pendayagunaan Aset Daerah Milik/dikuasai Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

60. Penyusunan Standar Harga Barang 2017

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.497.100.000dan realisasi anggaran sebesar Rp.486.217.306 (97.81%). Output kegiatan adalah Tersedianya buku Standar Harga Barang. Outcome kegiatan adalah Tingkat akuntabilitas penggunaan anggaran.

61. Pengelolaan Pendapatan Daerah Sektor Energi Dan Sumberdaya Mineral

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 380.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 374.549.286,- (98,57%). Output kegiatan adalah Pendapatan daerah sektor pertambangan umum, Pendapatan daerah sektor Migas, Pendapatan daerah sektor Panas Bumi, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Retribusi Jasa Laboratorium. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Pendapatan Daerah.

62. Pengembangan Laboratorium Geomekanika Dan Laboratorium Kimia Mineral Dalam Rangka Mendukung Pengusahaan Mineral

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.402.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 375.415.760,- (93,39%). Output kegiatan adalah Tersedianya Dokumen Kajian Pengembangan dan Kelayakan Laboratorium Geomekanik dan Kimia Mineral dalam rangka memenuhi akreditasi ISO 17025, Kajian Penyusunan Pedoman Mutu Laboratorium Geomekanik Berdasarkan ISO 17025 dalam rangka Akreditasi Laboratorium Geomekanik, Kajian Penyusunan Pedoman Mutu Laboratorium Kimia Mineral Berdasarkan ISO 17025 dalam rangka Akreditasi Laboratorium Kimia Mineral. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya penataan dan pendayagunaan asset milik Pemerintah Prov Jawa Barat di Kab. dan Kota.

63. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 95.645.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 87.755.000,- (91,75%). Output kegiatan adalah Terlaksananya BINTEK Pengelolaan Keuangan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Terlaksananya Pendampingan Proses Pengelolaan Keuangan Daerah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Akuntabilitas Pelaksanaan Pembangunan.

64. Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan Di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 99.653.908,- (99,65%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Pelaporan Keuangan Menggunakan Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) Untuk Mempertahankan Opini WTP dari BPK – RI, Terlaksananya Pembinaan Terhadap Para Pengelola Keuangan di Lingkungan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Terwujudnya Pengelolaan dan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran yang Akuntable, Terbinanya Para Pengelola Keuangan di Lingkungan Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat.

65. Pelaporan Capaian Keuangan Bidang Industri Dan Perdagangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 100.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 97.959.400 (97,96%). Output kegiatan adalah Jumlah pelaporan keuangan Dinas, Sosialisasi PeRp.ajakan. Outcome kegiatan adalah Tingkat Pelaporan anggaran dan kinerja.

66. Pengelolaan Keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Inspektorat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.99.025.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.96.505.920,- (97,46%). Output kegiatan adalah dokumen pelaporan keuangan Inspektorat (Laporan keuangan triwulanan dan LKPD Inspektorat), Outcome kegiatan adalah dimanfaatkannya laporan sebagai bahan pengambilan kebijakan serta sebagai bahan evaluasi dan perencanaan kegiatan tahun selanjutnya.

67. Peningkatan Pengelolaan Keuangan Sekretariat Dp.Korpri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Dp Korpri Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.85.150.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.71.939.400 (84.49%). Output kegiatan adalah Terlaksanakanya pengelolaan administrasi keuangan yang optimal. Outcome kegiatan adalah Terwujudnya administrasi keuangan Sekretariat DP KORPRI yang optimal.

9) Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Program ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRDdengan 6 (enam) kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.84.615.292.500,- realisasi sebesar Rp.66.123.188.530,- (78,15%). Outcome Program adalah terwujudnya lembaga perwakilan rakyat yang aspiratif dan akuntabel.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan Kualitas Layanan Lembaga Aspiratif

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000realisasi anggaran sebesar Rp.291.822.500 (97.27%). Output kegiatan adalah tersusunnya 1.000 buku DPRD Dari Masa ke Masa dan terselesaikannya 1 (buah) grand design layanan aspirasi berbasis teknologi informasi. Outcome kegiatan adalah terwujudnya lembaga DPRD yang aspiratif, responsif dan akuntabel.

2. Kegiatan Penguatan Peran dan Fungsi DPRD sebagai Wakil Rakyat di Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp.31.172.064.000,- realisasi Anggaran sebesar Rp. 27.328.073.745,- (87.67%). Output kegiatan terlaksananya penjaringan aspirasi melalui 3 kali kegiatan reses, 12 kali kegiatan parlementaria melalui talkshow, advetorial dan visualisasi kegiatan DPRD. Outcome kegiatan terwujudnya lembaga DPRD yang aspiratif, responsif dan akuntabel.

3. Kegiatan Peningkatan kapasitas dan kapabilitas Lembaga Legislatif

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaransebesar Rp. 6.113.030.000,- realisasi Anggaran sebesar Rp. 5.303.549.718,- (86,76%). Output kegiatan adalah terlaksananya in house training kepada 100 anggota DPRD, tersedianya 8 naskah akademik rancangan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaransebesar Rp. 6.113.030.000,- realisasi Anggaran sebesar Rp. 5.303.549.718,- (86,76%). Output kegiatan adalah terlaksananya in house training kepada 100 anggota DPRD, tersedianya 8 naskah akademik rancangan

4. Kegiatan Penguatan Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan dan Pemerintahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp. 40.767.083.760,- realisasi Anggaran sebesar Rp.28.946.326.178,- (71.00%). Output kegiatan adalah terlaksananya fungsi pengawasan DPRD dalam bidang pembangunan dan pemerintahan di 27 kabupaten/kota. Outcome kegiatan terwujudnya lembaga DPRD yang aspiratif, responsif dan akuntabel.

5. Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya Bagi Anggota DPRD

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp. 851.350.000,- realisasi Anggaran sebesar Rp. 817.350.000,- (96,01%). Output kegiatan adalah terealisasinya pakaian dinas bagi 100 anggota DPRD. Outcome kegiatan meningkatnya kesejahteraan anggota DPRD.

6. KegiatanPeningkatan Sinergitas Kelembagaan Dprd Dan Kesekretariatan,

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat DPRD Provinsi Jawa Barat dengan Alokasi Anggaran sebesar Rp. 5.411.764.740,- realisasi Anggaran sebesar Rp.3.436.066.389,- (63,49%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya pengamanan tertutup bagi DPRD selama 12 bulan, terselenggaranya 2 kali kegiatan citra abdi DPRD, dan terlaksananya 2 kali Rapat ADPSI. Outcome kegiatan terciptanya sinergitas kelembagaan DPRD dengan kelembagaan pemerintah dan non pemerintah.

10) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Program Tersebut dilaksanakan oleh beberapa OPD/Biro dilingkungan Provinsi Jawa Barat dengan total anggaran sebesar Rp.9.168.455.400,- realisasi sampai dengan akhir September 2016 sebesar Rp.8.521.628.563,- (92,95%), capaian indikasi Program Tersebut dilaksanakan oleh beberapa OPD/Biro dilingkungan Provinsi Jawa Barat dengan total anggaran sebesar Rp.9.168.455.400,- realisasi sampai dengan akhir September 2016 sebesar Rp.8.521.628.563,- (92,95%), capaian indikasi

adalah Tercapainya pertanggungjawaban pengelolaan keuangan daerah Pemerintah Daerah Provinsi

Jawa Barat kepada masyarakat dengan hasil opini wajar tanpa pengecualian (WTP).

a. Permasalahan dan Solusi

1. Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa

Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal, yang dilaksanakan oleh OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.140.590.400,-.Realiasi Anggaran sebesar Rp. 6.694.966.764,- (93,75%).Output pelaksanaan kegiatan adalah Dokumen Pelaporan Keuangan serta dokumen Perencanaan,Evaluasi dan Pelaporan Internal OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa. Outcome Kegiatan adalah tersedianya dokumen perencanaan dan evaluasi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa.

2. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelolaan Keuangan OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.407.420.000,-. Realiasi Anggaran sebesar Rp. 2.176.111.921,- (90,39%).Output pelaksanaan kegiatan adalah tersusunnya laporan keuangan OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa. Outcome Kegiatan adalah terwujudnya penatausahaan keuangan dengan baik dan menghasilkan Pelaporan Keuangan yang Transparan dan Akuntabel, OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa.

3. Kegiatan Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 694.250.000,-. Realiasi Anggaran sebesar Rp. 650.526.668,- (93,70%).Output pelaksanaan kegiatan adalah tersusunnya pelaporan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa.OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya daya dukung administrasi perencanaan dan pelaporan Kegiatan ini dilaksanakan oleh OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 694.250.000,-. Realiasi Anggaran sebesar Rp. 650.526.668,- (93,70%).Output pelaksanaan kegiatan adalah tersusunnya pelaporan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa.OPD/Biro di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya daya dukung administrasi perencanaan dan pelaporan

4. Kegiatan Penyusunan RKA Tahun 2017, DPA Tahun 2016, DPA Pergeseran dan DPPA Tahun 2016 Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat, dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 100.000.000 realisasi anggaran sebesar Rp. 99.703.900 (99.70%).Output kegiatan adalah tersusunnya RKA Tahun 2017, tersusunnya DPA tahun 2016 dan DPA pengesahan tahun 2016, tersusunnya DPPA tahun 2016.

b. Permasalahan

(1) Permasalahan Biro Perekonomian: • Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat. Dari jumlah anggaran sebesar Rp. 25.000.000,- realisasi mencapai Rp. 24.300.000 (97,20%), dengan demikian terdapat deviasi anggaran sebesar Rp. 700.000 atau (-2,8%). Adanya deviasi ini karena terdapat beberapa anggaran yang tidak terserap.

c. Solusi

(1) Solusi Biro Perekonomian: • Kegiatan Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Internal Biro Perekonomian Provinsi Jawa Barat Deviasi Dokumen Pelaksanaan

Anggaran yaitu sebesar Rp. 700.000,- yaitu adanya efesiensi dari belanja penggandaan.

11) Program Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan

Program Tersebut dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah Iii dengan 1 (satu)kegiatan, Dinas Pendapatan Daerah dengan 2 (dua) kegiatan dan Inspektorat dengan 6 (enam) kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.20.610.029.500,- realisasi sampai dengan akhir September 2016 sebesar Rp.20.374.688.771,- (98,86%).

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Se Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh BKPP Wilayah III dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 61.750.000,- dan realisasi anggaran Rp. 58.352.000,- (94.50 %). Output Kegiatan Terselenggaranya Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) Se Wilayah III. Outcome kegiatan Terjalinnya silaturahmi antar FORKOPIMDA.

2. Kegiatan Pelaksanaan Pemeriksaan, Reviu, dan Evaluasi pada Organisasi Perangkat

Daerah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Inspektorat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.15.461.601.600,- dan realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.15.454.812.500,-(99,96%).Output kegiatan adalah Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Pengelolaan Keuangan dan Kinerja OPD, LHP Bantuan Keuangan ke Kab/Kota, Laporan Hasil Reviu (LHR) LKPD dan LKIP Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Laporan Hasil Evaluasi (LHE) SAKIP

dan Pemerintah Kab/Kota.Outcomekegiatan adalahMeningkatnya kualitas penyelenggaraan urusan wajib dan pilihan pemerintahan daerah; Meningkatnya kualitas pengelolaan administrasi umum pemerintahan; Meningkatnya pengelolaan keuangan dan barang daerah sesuai Standar Akuntansi Pemerintah; dan Meningkatkan kualitas pelaksanaan akuntabilitas kinerja pada OPD Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota.

3. Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Inspektorat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.718.984.400,- dan realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar

kegiatan adalah dilaksanakannya pemeriksaan kasus pengaduan, koordinasi penanganan kasus pengaduan masyarakat dan monitoring penyelesaian dan penanganan tindak lanjut kasus-kasus pengaduan pada OPD dan Pemerintah Kabupaten / Kota, Outcomekegiatan adalah meningkatnya kualitas pelayanan penanganan kasus pengaduan masyarakat.

Rp.713.207.216,-(99,20%).Output

4. Kegiatan Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), Kebijakan Pengawasan dan Rencana Kerja Pengawasan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Inspektorat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.600.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.592.875.000,- (98,81%). Output kegiatan adalah dokumen Peraturan Gubernur tentang Kebijakan Pengawasan dan Keputusan gubernur tentang Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT), dan dilaksanakannya koordinasi pengawasan daerah dalam rangka penyusunan PKPT Tahun 2016, Outcomekegiatan adalah dimanfaatkannya PKPT dan dukomen kebijakan pangawasan yang lain sebagai bahan perencanaan pemeriksaan yang lebih sinergis.

5. KegiatanPemutakhiran Data Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Itjen Kementerian Dalam Negeri, Itjen Kementerian Lainnyadan Inspektorat Provinsi Jawa Barat.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Inspektorat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.872.068.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar

kegiatan adalah dilaksanakannya pemutahiran data TLHP reguler pada OPD Provinsi dan TLHP reguler dan Bantuan Keuangan pada 26 Kabupaten dan Kota, pra pemutahiran dan koordinasi pemutahiran TLHP Itjen Kementerian Dalam Negeri, Pembahasan pemutahiran serta Monitoring tindak lanjut hasil Pemeriksaan Inspektorat Provinsi Jawa Barat.Outcomekegiatan adalah dimanfaatkannya kegiatan pemutahiran sebagai sarana memperbaiki dan menyelesaikan permasalahan auditan.

Rp.758.880.642,-(87,02%).Output

6. Kegiatan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EPPD) Pemerintah Kabupaten/Kota.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Inspektorat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.800.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.783.162.061,-(97,90%).Output kegiatan adalah Laporan Hasil EPPD terhadap Pemerintah Daerah Kab/Kota, Outcomekegiatan adalah dimanfaatkannya dokumen hasil EPPD sebagai bahan perbaikan pelaksanaan penyelenggaraan Pemerintah Daerah.

7. Kegiatan Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Inspektorat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.589.086.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan 31 Desember 2016 sebesar Rp.586.865.000,-(99,62%).Output kegiatan adalah laporan monitoring dan reviupelaksanaan RAD PPK Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Program Unggulan Jawa Barat, Outcomekegiatan adalah dimanfaatkannya dokumen sebagai bahan penyusunan kebijakan.

8. Evaluasi Hasil Kineja Dan Pemutahiran Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.217.754.500 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.148.8822.152 (94,34%). Output kegiatan adalah Terselenggaranya Pemutahiran Hasil Pembinaan dan Pengendalian CPCP se –Jawa Barat, Terselenggaranya Pendampingan Pemeriksa Eksternal. Outcome kegiatan adalah Terkendalinya Program –Program Pembangunan Daerah.

9. Monitoring Pembinaan Dan Kepatuhan Pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.100.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 91.369.300 (91,37%). Output kegiatan adalah Terselenggaranya Pembinaan dan Kepatuhan Pegawai Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Terkendalinya Program-Program Pembangunan Daerah.

10. Forum Opd Satpol Pp Se Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 188.785.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 178.762.900,- (94.69%). Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi Forum OPD Kab/Kota Tahun 2016, Fasilitasi Musrenbangprov dan Musrenbangnas. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya sinergitas perencanaan pembangunan daerah.

b. Permasalahan dan solusi

1. Permasalahan

(1) Terbatasnya jumlah aparat pengawasan (auditor dan P2UPD) dan kualitas auditor dan P2UPD yang kurang memadai disebabkan meningkatnya kompleksitas masalah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah serta variatifnya berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan, tidak sebanding dengan peningkatan wawasan, kompetensi, dan profesionalisme para auditor secara proporsional. Seiring dengan semakin berkurangnya tenaga Auditor yang memasuki masa pensiun, Inspektorat harus menyiapkan tenaga – tenaga baru (regenerasi) dengan kualitas yang cukup

dan memadai serta adaptif dalam waktu relatif singkat, yang mana hal ini tentu sulit untuk mewujudkannya.

(2) Ketatnya waktu pemeriksaan disebabkan oleh banyaknya beban tugas dari amanat perundang-undangan, jumlah Auditan ditambah dengan berbagai kasus pengaduan masyarakat, baik yang langsung ditujukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Inspektorat) maupun yang merupakan

limpahan dari Pemerintah Pusat (KemenPANRB, KPK, Setneg atau Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri maupun Inspektorat Jenderal Kementerian Lainnya), yang harus segera ditangani dan diselesaikan. Kondisi tersebut mengakibatkan pemeriksaan dilaksanakan dalam rentang waktu yang sempit dan terbatas, sehingga akan mempengaruhi hasil pemeriksaan itu sendiri.

2. Solusi

(1) Penyelenggaraan bimbingan teknis dan berbagai jenis pelatihan maupun pendidikan dan pelatihan penjenjangan yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Barat secara berkesinambungan merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas para aparatur pengawasan internal, serta

melengkapi literatur dan peraturan-peraturan pada Perpustakaan Inspektorat sebagai bahan bacaan aparat Inspektorat;

(2) Kebutuhan tenaga ahli sesuai jenjang pendidikan fungsional secara bertahap tiap tahun diusulkan/diprogramkan; (3) Penyusunan PKPT sesuai kewenangan dan ruang lingkup dengan mempertimbangkan beberapa hal termasuk skala prioritas dalam melaksanakan kegiatan tugas pengawasan.

4.21 Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa adalah sebagai berikut: Meningkatnya kualitas infrastruktur desa dan perdesaan 5.313 desa. Indikator kinerja Urusan Pemberdayaan Masyarakat Desa tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Dan Partisipasi Masyarakat

Program Tersebut dilaksanakan sebanyak 11 Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.18.196.430.000,- realisasi sebesar Rp.16.726.823.100,- (91,92%), capaian indikasi sasaran program adalah Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan perdesaan 60%. Outcome program adalah meningkatkan kualitas dan profesionalisme pemerintahan desa, meningkatkan kualitas sumber daya aparatur desa dan kelurahan, meningkatkan perkembangan desa.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pembinaan Posyantek Dan Wartek Serta Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Provinsi Dan Tingkat Nasional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.959.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.919.886.300,- (95,92 %). Outcome Kegiatan Terselenggaranya Gelar TTG Tingkat Provinsi Jawa Barat VI, Keikutsertaan Provinsi Jawa Barat pada Gelar TTG Tingkat Nasional XVIII, Reitalisasi Posyantek, Pelaksanaan Rapat Teknis Kegiatan TTG, Rapat Evaluasi Gelar TTG Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional. Outcome Kegiatan Meningkatnya kemitraan penemu (Inventor) Pengguna/Pemanfaat TTG dan Pengusaha, Peningkatan peran serta masyarakat dalam penyediaan dan pemanfaatan teknologi.

2. Kegiatan Peningkatan Pemasaran Produk Perekonomian Perdesaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.853.475.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.671.903.503,- (78,73 %). Outcome Kegiatan adalah Konsolidasi Peningkatan Pemasaran Perekonomian Masyarakat, Pameran Produk Pemasaran Perdesaan, Fasilitasi Pemasaran Produk Perdesaan Berbasis Teknologi Informasi.

Outcome Kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan wawasan serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat di perdesaan.

3. Kegiatan Penguatan Lembaga Perekonomian Perdesaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.150.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.034.454.276,- (89,95%). Outcome Kegiatan adalah Peningkatan Kapasitas Usaha Ekonomi Desa, FGD Kelembagaan Perekonomian Masyarakat, Piloting BUMDesa Unggulan, Fasilitasi Cadangan Pangan Pemerintahan Desa. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan pengelolaan BUMDes dan Pasar Desa.

4. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.350.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 344.498.864,- (98.43 %). Outcome Kegiatan Terlaksananya Rakor, Terlaksananya Pembinaan. Outcome Kegiatan adalah terjadinya sinergitas antara Tim AMPL.

5. Kegiatan Sinkronisasi Penanggulangan Masalah Kemiskinan Di Perdesaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.337.030.948,- (84,26 %). Outcome Kegiatan Rakor Penanggulangan Kemiskinan, Monev dan Data Sinkronisasi Sub Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan, Benchmarking. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya peran masyarakat dan kelembagaan desa dalam pengentasan kemiskinan.

6. Kegiatan Peran Kelembagaan Desa Dalam Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni Kawasan Perdesaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.750.000.000- realisasi anggaran sebesar Rp.616.432.650,- (82,19 %). Outcome Kegiatan FGD Rehab Rumah Tidak Layak Huni, Monitoring dan

Evaluasi. Outcome Kegiatan adalah tersusunnya model Rutilahu di Jawa Barat.

7. Kegiatan Pengelolaan Pelatihan Pemberdayaan Masyarakat Desa Dan Kelurahan (standarisasi Pelatihan)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.123.880.000,- (49,55 %). Outcome Kegiatan Rapat-rapat Komite Standar Pelatihan (KSP) Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan, Rapat Pengembangan Komite Standar Pelatihan (KSP) Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan. Outcome Kegiatan adalah terbentuknya Komisioner KSP.

8. Kegiatan Pembinaan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) Desa dan kelurahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.800.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.673.562.750,- (84,20 %). Outcome Kegiatan adalah meningkatnya kapasitas Pembina Kader Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan dan Kabupaten/Kota. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat di Jawa Barat

9. Kegiatan Peningkatan Peran Serta Masyarakat melalui TNI Manunggal membangun Desa (TMMD) dan Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS)

Kegiatan ini dilakasanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.900.000.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.51.301.096,- (72,37 %). Outcome Kegiatan adalah Rakor TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS), Fasilitasi Kegiatan Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 96, Fasilitasi Kegiatan Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 97, Fasilitasi Kegiatan Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS), Rapat Evaluasi TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) dan Bhakti Siliwangi Manunggal Satata Sariksa (BSMSS), Penilaian Lomba BBGRM Terbaik Tingkat Provinsi, Pelaksanaan Penilaian Lomba BBGRM Tingkat Nasional, Pencanangan BBGRM Tingkat

Provinsi, Pencanangan BBGRM Tingkat Nasional. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam Kegiatan BBGRM, TMMD dan BSMSS;

10. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Desa Adat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.221.865.120,- (88,75 %). Outcome Kegiatan Terlaksananya Kegiatan Penyusunan Pedoman Pengembangan Adat di Jawa Barat, Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Aparat Kabupaten/Kota dalam Pengakuan Hak Asal Usul dan Hak Tradisional, Terlaksananya Supervisi Pengakuan Hak Asal Usul dan Tradisional. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya pelestarian dan pemberdayaan adat sosial budaya masyarakat di Jawa Barat.

11. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Lembaga Kemasyarakatan Posyandu Di Desa Dan Kelurahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.11.533.955.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.11.132.007.993,- (96,52 %). Outcome Kegiatan adalah Pertemuan Sosialisasi Revitalisasi Posyandu, Peningkatan Kinerja Pendamping Kader Posyandu, Peningkatan Kapasitas PKP, Pertemuan Semesteran PKP, Publikasi Kegiatan Posyandu, Lomba Kreativitas PKP, Revitalisasi Posyandu Award, Supervisi Pengembangan Posyandu, Benchmarking, Rapat Evaluasi PKP, Penilaian Posyandu Terbaik Kab./Kota Tahap I, Pelatihan Materi Sosialisasi Posyandu bagi Penyiar, TOT Posyandu, Pembinaan Posyandu Model. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya Strata Posyandu di Jawa Barat.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan Posyantek dan Wartek Serta Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional, pada prinsipnya dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai jadwal waktu yang ditetapkan, namun ada Kabupaten/Kota yang tidak mengikuti disebabkan keterbatasan Anggaran;

(2) Dalam pengembangan Teknologi Tepat Guna diperlukan sinergitas antara masyarakat, Perguruan Tinggi, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan swasta karena TTG kurang bisa berkembang dan tidak dapat berdiri sendiri tanpa adanya sinergitas.

(3) Belum semua Kabupaten/Kota mempunyai data yang memadai/valid sebagai hasil pelaksanaan Kegiatan Peningkatan Kinerja Posyandu dalam rangka Revitalisasi Posyandu karena kendala dalam hal SDM, yang sudah dilatih dimutasi;

(4) OPD yang menangani Posyandu di Kabupaten/ Kota cukup beragam, sehingga informasi ke Kabupaten/Kota mengalami kendala, Dalam

pembentukan Pokjanal Posyandu baik di Kabupaten/Kota maupun di Kecamatan masih ada yang belum mengacu pada Permendagri 54 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Posyandu Terpadu dan Pelaksanaan Kegiatan Integrasi Pelayanan Sosial Dasar di Posyandu yang mengacu pada Permendagri No. 19 Tahun 2011 masih sangat terbatas. Masih banyak Posyandu yang belum mempunyai kegiatan Integrasi.

(5) Unit Usaha BUMDes belum memperoleh Peningkatan Kapasitas sesuai dengan Jenis Usaha yang dikelolanya

2. Solusi

(1) Dengan membuat surat dari Sekretaris Daerah Provinsi ke Kabupaten/Kota guna mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan Gelar Teknologi Tepat Guna Tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional;

(2) Mengkoordinasikan hubungan antar Lembaga Penghasil Teknologi, Lembaga Posyantek, Wartek dan Pengguna dalam rangka Pengelolaan TTG di Jawa Barat.

(3) Diupayakan adanya Sekretariat khusus Pokjanal Posyandu yang didukung dengan alokasi anggaran yang memadai dan melaksanakan Rapat Koordinasi sebagai bahan Evaluasi terhadap kegiatan –kegiatan yang

Posyandu Provinsi dan Kabupaten/Kota. (4) Pembahasan berulang (terus menerus) tentang maksud, tujuan dan isi dari Permendagri Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Posyandu Terpadu. Begitu juga dengan Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Kegiatan Integrasi Layanan Sosial Dasar di Posyandu.

telah dilaksanakan

Pokjanal

(5) Diperlukan pembinaan dan peningkatan kapasitas secara berkelanjutan dari Provinsi dan Kabupaten sehingga Unit –unit Usaha BUMDes dapat berjalan secara berkesinambungan.

2) Program Pemantapan Pemerintahan dan Pembangunan Desa

Program Tersebut dilaksanakan sebanyak 11 Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp. 5.944.817.500,- realisasi sebesar Rp 5.022.858.841,- (84,49%), capaian indikasi sasaran program adalah Tingkat kelengkapan sarana dan prasarana perkantoran pemerintahan Desa sesuai standar baku sarana dan prasarana pemerintahan Desa 70%. Outcome program adalah meningkatkan kualitas dan profesionalisme pemerintahan desa, meningkatkan kualitas dan sumber daya aparatur desa dan kelurahan, dan meningkatkan perkembangan desa.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan Kinerja Badan Permusyawaratan Desa Di Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.57.000.000,- realisasi anggaran Rp.47.945.000,- atau 84,11%. Outcome Kegiatan terselenggaranya koordinasi Peningkatan Kinerja Badan Permusyawaratan Desa di Wilayah III, Outcome Kegiatan adalah Meningkatnya

dan kualitas Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Wilayah III.

pengetahuan,

kemampuan

2. Kegiatan Peningkatan Kinerja Kepala Desa Di Wilayah III

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan Dan Pembangunan Wilayah III Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.57.000.000,-realisasi anggaran Rp.49.320.000,- (86.53 %). Outcome kegiatan terselenggaranya koordinasi Peningkatan Kinerja Kepala Desa di Wilayah III, o Kegiatan Meningkatnya pengetahuan, kemampuan dan kualitas SDM Kepala Desa di Wilayah III.

3. Kegiatan Pembinaan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan Melalui Lomba Desa Dan Kelurahan Tingkat Provinsi Dan Tingkat Nasional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.250.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.237.280.918,- (98,98

%). Outcome Kegiatan Penilaian Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Provinsi Tahun 2016, Persiapan Penilaian Lomba Desa dan Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2016, Hadiah Lomba Desa dan Kelurahan. Outcome Kegiatan adalah terlaksananya evaluasi hasil program pembangunan Pemerintah dengan Masyarakat baik dalam partisipasi maupun keswadayaan.

4. Kegiatan Peningkatan Administrasi Pemerintahan Desa Melalui Profil Desa/kelurahan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.750.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.662.135.500,- (88,28 %). Outcome Kegiatan adalah Bimbingan Teknis Aplikasi Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan; Pembinaan Profil Desa dan Kelurahan, Benchmarking. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya kapasitas Aparatur Pemerintah Desa/Kelurahan dalam Penyusunan Profil Desa dan Kelurahan.

5. Kegiatan Sinergitas Penguatan Peran Pemerintah Desa Dan Gubernur Ngamumule Lembur (GNL)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.250.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.165.288.565,- (93,22 %). Outcome Kegiatan Terlaksananya Sosialisasi, Terlaksananya Pelatihan Aplikasi SIMKEUDES, Terlaksananya Kegiatan Gubernur Ngamumule Lembur (GNL), Pergub Penguatan Pemerintahan Desa. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya pemahaman Aparatur Pemerintah Desa terhadap Aplikasi SIMKEUDES.

6. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Dalam Mendukung Tata Kelola Keuangan Desa (simkeudes)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.900.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.299.613.050,- (33,29 %). Outcome Kegiatan adalah Terlaksananya Workshop SIMKEUDES, Terlaksananya Visitasi Pelaksanaan SIMKEUDES. Outcome Kegiatan adalah meningkatnya pemahaman Aparatur Desa terhadap SIMKEUDES.

7. Kegiatan Administrasi Pemerintahan Desa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum dengan alokasi anggaran

realisasi adalah sebesar Rp.204.819.907,- atau setara dengan 96,02%. Outcome kegiatan adalah 2 (dua) kali Rapat Kerja Keuangan Desa di Jawa Barat sebanyak 114 orang, Melaksanakan koordinasi, monitoring dan evaluasi mengenai Administrasi dan Keuangan Desa ke 18 Kabupaten se-Jawa Barat dan 1 Kota Banjar yang meliputi Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Garut, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Pangandaran dan Kota Banjar. Outcome kegiatan adalah memudahkan aparatur pemerintahan desa / kabupaten / kota dalam menginventarisasi data tanah kas desa dan data desa secara tertib administrasi dan terbinanya sumber daya manusia perangkat desa dalam pengelolaan keuangan desa dari perencanaan sampai dengan pelaporan.

sebesar

Rp.213.300.000,-

8. Kegiatan Penataan Ruang Wilayah Desa Berdasarkan Tipologi Desa

Kegiatan ini dilakasanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.273.600.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.265.176.700,- atau setara dengan 96,92%. Outcome kegiatan adalah Survei instansional dan identifikasi lapangan di desa Muktisari kecamatan Cipaku kabupaten Ciamis dan Kabupaten Karawang 2 (dua) kali Rapat FGD ( Focus Group Discussion) Penataan Ruang Wilayah Desa Berdasarkan Tipologi Desa Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Karawang Rapat Diseminasi Penataan Ruang Wilayah Desa Berdasarkan Tipologi Desa di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Karawang, Outcome tersusunnya data lapangan dan data instansional yang dibutuhkan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah desa. terjaringnya aspirasi dan pemetaan kebutuhan masyarakat yang dirumuskan secara partisipatif.

9. Kegiatan Pembinaan Kelembagaan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan (sosialisasi Peraturan Pemerintahan Desa Dan Kelurahan)

Kegiatan ini dilakasanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.390.307.500,- realisasi anggaran sebesar Rp.355.227.767,- atau setara dengan (91,01%). Outcome kegiatan adalah 2 (dua) kali Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Kerja Penyelenggaraan Pemerintahan Desa di Jawa Barat 1 (satu) kali Sosialisasi Peraturan tentang Pemerintahan Desa di BKPP Wilayah I, 1 (satu) kali Sosialisasi Peraturan tentang Pemerintahan Desa di BKPP Wilayah II, 1 (satu) kali Sosialisasi Peraturan tentang Pemerintahan Desa di BKPP Wilayah

III, 1 (satu) kali Sosialisasi Peraturan tentang Pemerintahan Desa di BKPP Wilayah IV, Outcome : adanya sinergitas kesepahaman persepsi dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa dalam pembinaan kelembagaan pemerintahan desa di Jawa Barat dan tersosialisasikannya Peraturan tentang Pemerintahan Desa, Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa di BKPP Wilayah I, II, III dan IV.

10. Kegiatan Penetapan Dan Penegasan Batas Desa/kelurahan Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilakasanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.323.190.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.307.833.350,- atau setara 95,25%. Outcome kegiatan adalah

3 (tiga) kali Rapat Persiapan kegiatan Penetapan dan dan penegasan Batas Desa/Kelurahan, Survey dan Verifikasi Pengukuran Lapangan Penatapan dan Penegasan Batas Desa di kecamatan Kuningan kab Kuningan dan di kecamatan Balongan Kab Indramayu, Rapat Ajudikasi Penataan Batas Desa/kelurahan kecamatan Kuningan kab. Kuningan dan di kecamatan Balongan Kab. Indramayu, Rapat kerja penataan Batas Desa/kelurahan di Jawa Barat Outcome : tersampaikannya maksud, tujuan, sasaran dan ruang lingkup kegiatan penetapan dan penegasan batas desa, sesuai Pergub No. 44 tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa di Jawa Barat, yang meliputi : Pembentukan Kelompok Kerja Penataan Batas Desa, yang dibentuk dan ditetapkan oleh Camat, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; Pengumpulan dokumen; Penyiapan sarana; Penyiapan administrasi. Adanya kesepakatan desa dengan desa lain yang berbatasan dalam menentukan titik koordinat batas desa atau titik 3 (tiga) kali Rapat Persiapan kegiatan Penetapan dan dan penegasan Batas Desa/Kelurahan, Survey dan Verifikasi Pengukuran Lapangan Penatapan dan Penegasan Batas Desa di kecamatan Kuningan kab Kuningan dan di kecamatan Balongan Kab Indramayu, Rapat Ajudikasi Penataan Batas Desa/kelurahan kecamatan Kuningan kab. Kuningan dan di kecamatan Balongan Kab. Indramayu, Rapat kerja penataan Batas Desa/kelurahan di Jawa Barat Outcome : tersampaikannya maksud, tujuan, sasaran dan ruang lingkup kegiatan penetapan dan penegasan batas desa, sesuai Pergub No. 44 tahun 2012 tentang Pedoman Penetapan dan Penegasan Batas Desa di Jawa Barat, yang meliputi : Pembentukan Kelompok Kerja Penataan Batas Desa, yang dibentuk dan ditetapkan oleh Camat, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; Pengumpulan dokumen; Penyiapan sarana; Penyiapan administrasi. Adanya kesepakatan desa dengan desa lain yang berbatasan dalam menentukan titik koordinat batas desa atau titik

11. Kegiatan Penyelesaian Tanah Kas Desa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pemerintahan Umum Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.480.420.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.451.218.084,- atau setara dengan 93,92% Outcome kegiatan adalah 4 (empat) kali Rapat Sosialisasi Peraturan Menteri Dalam Negeri No.

1 Tahun 2016 tentang Pengelolaan Aset Desa di Wilayah BKPP I sampai dengan IV sebanyak 358 orang. 1 (satu) kali Rapat Koordinasi Evaluasi Penyelesaian Tanah Kas Desa di Jawa Barat sebanyak 78 orang. Permohonan Ruislag (tukar menukar) tanah kas desa telah diterbitkan 6 (enam) ijin Gubernur untuk pelaksanaan pembangunan kepentingan umum dan bukan untuk kepentingan umum yang meliputi Desa Rawaurip dan Desa Mundu pesisir Kabupaten Cirebon, Desa Pejalin Lor, Desa Baribis dan Desa Batujaya Kabupaten Majalengka, Desa Girimukti, Desa Sirnamulya, Desa Mulyasari, Desa Pamekaran Kabupaten Sumedang, dan Desa Laksana Kabupaten Bandung Outcome kegiatan adalah terfasilitasinya ijin Gubernur untuk tukar menukar Tanah Kas Desa yang dipergunakan untuk kepentingan umum.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Pelaksanaan kegiatan Sinergitas Pemerintah Provinsi dalam Penguatan Pemerintah Desa Pasca Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 adalah

keterbatasan waktu pelaksanaan baik kegiatan Gubernur Ngamumule Lembur, Desa Laboratorium Sinergitas dan Workshop Pengelolaan Aplikasi Tata Kelola Keuangan Desa dikarenakan berbarengan dengan kegiatan Dana Dekonsentrasi dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

2. Solusi

(1) Memaksimalkan waktu pelaksanaan kegiatan dan sebagian alokasi anggaran yang tidak terserap dikembalikan ke Kas Daerah Provinsi Jawa Barat.

3) Program Peningkatan Infrastruktur Perdesaan

Program Tersebut dilaksanakan sebanyak 1 Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.3.800.000.000,- realisasi sebesar Rp.3.125.547.300,- (82,25%). Outcome program adalah membangun infrastruktur desa dan perdesaan.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa Dalam Mendukung Pembangunan Desa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.800.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 3.125.822.300,- (82,26 %). Outcome Kegiatan adalah penjelasan teknis Peningkatan Infrastruktur Perdesaan dan Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa. Outcome Kegiatan adalah terpahaminya Sekretaris Desa dalam Peningkatan Infrastruktur Perdesaan dan Tunjangan Penghasilan Aparatur Pemerintah Desa.

b. Permasalahan

(1) Dalam hal proses pencairan Bantuan Keuangan Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa dalam Mendukung Pembangunan Desa, beberapa menemui kendala sehingga terjadi keterlambatan dalam pencairan bantuan keuangan yang dimaksud, hal ini terjadi karena :

• Nomor Rekening Pemerintah Desa tidak jelas, sudah tidak aktif atau kepemilikan bukan atas nama Pemerintah Desa melainkan milik pribadi;

• Masih terdapat kesalahan dalam penulisan nominal bantuan di APBDesa atau sama sekali tidak mencantumkan bantuan keuangan dimaksud pada APBDesa;

• Beberapa persyaratan lupa dibubuhi cap Desa dan tanda tangan Kepala Desa.

c. Solusi

(1) Dari permasalahan-permasalahan yang terjadi, maka upaya penyelesaian yang dapat dilakukan diantaranya : • Melakukan

koordinasi

secepatnya

dengan Pemerintah

Kabupaten/Kota terkait permasalahan yang ada; • Memaksimalkan pembinaan ke Desa-desa.

4) Program Peningkatan dan Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pembangunan

Program Tersebut dilaksanakan sebanyak 1 Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.2.750.000.000,- realisasi sebesar Rp.2.291.593.278,- (83.33%). Outcome

program adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pembangunan di berbagai sektor.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

Kegiatan ini yang dilaksanakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan DesaProvinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.750.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 2.291.593.278,- (83.33%). Outcome Kegiatan adalah Kegiatan Sekretariat, Kegiatan Pokja I, Kegiatan Pokja II, Kegiatan Pokja III, Kegiatan Pokja IV. Outcome Kegiatan adalah terlaksananya 10 Program Pokok PKK yaitu Penghayatan dan Pengamalan Pancasila, Gotong Royong, Pangan, Sandang, Perumahan dan Tata Laksana Rumah Tangga, Pendidikan dan Keterampilan, Kesehatan, Pengembangan Kehidupan Berkoperasi, Kelestarian Lingkungan Hidup, Perencanaan Sehat

4.22 Urusan Sosial

Pencapaian Kinerja Urusan Sosial pada Tahun 2016 mempunyai 2 Indikator Kinerja Daerah yaitu: Angka Kemiskinan sebesar 8,77 persen dan Jumlah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ditangani pada tahun 2016 yang bersumber dana APBD sebesar 643.618 orang dari target 637.888 orang.

1) Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial pada tahun 2016 memiliki indikator jumlah korban penyalahgunaan napza sebanyak 250 orang, jumlah Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang ditangani sebanyak 130 orang, anak jalanan, jumlah penyandang disabilitas yang ditangani sebanyak 450 orang, jumlah gelandangan yang ditangani 420 orang, dan wanita tuna susila yang ditangani 339 orang. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat melalui 19 (Sembilan belas) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.21.864.935.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.20.303.456.555,- atau 92,86%. Outcome : meningkatnya pemulihan dan pengembangan kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Penyelenggaraan Lintas Sektor P4GN

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.145.815.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.140.136.800,- atau 96,11% Outcome terlaksananya Rapat Koordinasi Bidang P4GN, Koordinasi ke Kabupaten dan Kota, Konsultasi ke Pusat Outcome kegiatan adalah terfasilitasinya Peringatan Hari Anti Narkoba Internasional Tingkat Jawa Barat.

2. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Luar Balai

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.500.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.1.493.619.425,- ( 99,57 %). Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Rehabilitasi Sosial bagi 200 orang penyandang disabilitas, Hari Disabilitas Internasional. Outcome kegiatan Meningkatnya Pengetahuan dan Kemampuan Penyandang

Disabilitas sehingga mempunyai penghasilan untuk menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya secara berkelanjutan.

3. Kegiatan Layanan dan Pemberdayaan Sosial Remaja di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) dan Sub Unit Rumah Pemberdayaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Rp.3.300.000.000 realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.3.272.899.467,- ( 99,18 %). Outcome kegiatan adalah terpenuhi dan terlindunginya 360 remaja putus sekolah. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan kemampuan serta perubahan sikap dan tingkah laku Remaja Putus Sekolah.

4. Kegiatan Lembaga Koordinasi Peningkatan dan Pengendalian Kesejahteraan Sosial (LKP2KS) Penyandang Diabilitas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.250.000.000,-dan realisasi anggaran s.d Triwulan

IV (Bulan Desember) Rp.249.374.800,- ( 99,75 %). Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Keterpaduan dalam Penanganan Penyandang Disabilitas antar Instansi terkait dan organisasi Masyarakat /LKS/Orsos. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pengetahuan dan Kemampuan Pengurus LKP2KS Tk,. Prov dan Kabupaten/Kota dalam Upaya Peningkatan dan Pengendalian Program Kesejahteraan Sosial Penyandang Disabilitas.

5. Kegiatan Penanganan dan Pemulangan PMKS Jalanan (Gelandangan, Pengemis, Tuna Susila dan Eks Psikotik) di Wilayah Perbatasan Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000 realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.219.325.500,- ( 73,11 %). Outcome kegiatan adalah tertanganinya PMKS Jalanan di wilayah Perbatasan Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Terberdayanya PMKS Jalanan di Jawa Barat.

6. Kegiatan Meningkatkan Pengetahuan, kemampuan dalam Rangka Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial di Luar Balai

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.900.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.870.692.200,- (96,74 %). Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Desiminasi Informasi Pencegahan HI AIDS bagi Resiko Tinggi 660 org peserta dan Review Rehabilitasi Tuna Sosial bagi 47 orang Outcome kegiatan Terfasilitasi kemandirian Tuna Sosial dalam kehidupan sosial Masyarakat.

7. Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran Anak Berhadapan Hukum (ABH) di Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra Cileungsi Bogor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.419.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.387.920.757,- (92,58%). Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Bimbingan Rehabilitasi Sosial dan Bimbingan lanjut ke Kab Bogor dan Sosialisasi di 4 BKPP. Outcome kegiatan Meningkatnya pengetahuan Keterampilan dan kemampuan Klien sehingga klien mampu hidup mandiri dan melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar di masyarakat.

8. Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran Gepeng di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya dan Sub Unit

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.600.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan

IV (Bulan Desember) Rp.576.234.000,- (96,04 %). Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran Gelandangan dan Pengemis, Anak Jalanan, Korban Tindak Kekerasan dan Trafficking, Orang Terlantar serta PMKS lainnya Outcome kegiatan Terberdayakannya PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosial.

9. Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran Kelayan BRSPD Cibabat- Cimahi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.425.000.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV

(Bulan Desember) Rp.423.913.000,- (99,74%). Outcome kegiatan adalah Terseleksi dan tersalur kepada penyandang disabilitas. Outcome kegiatan adalah Terberdaya PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosial.

10. Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran Kelayan Wanita Tuna Susila di Balai Rehabilitasi Sosial Karya Wanita Cirebon dan Sub Unit

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.900.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.837.745.000,- (93,08 %). Outcome kegiatan adalah Terseleksi dan tersalur kelayan di BRSKW. Outcome kegiatan adalah terlaksananya pemberdayaan PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosial.

11. Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran Korban Penyalahgunaan Narkotika, Psotropika dan Zat Adiktif (Napza) BRSPP Bandung Barat Lembang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.680.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan

IV (Bulan Desember) Rp.522.943.250,- ( 76,90 %). Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Sosialisasi, Konsultasi, Koordinasi dan Pelaporan. Outcome kegiatan adalah Terlayani dan terehabilitasinya korban penyalahgunaan NAPZA.

12. Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran Remaja Putus Sekolah di Balai Pemberdayaan Sosial Bina Remaja (BPSBR) dan Sub Unit Rumah Pemberdayaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.625.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.620.873.712,- ( 99,34 %). Outcome kegiatan adalah Terseleksi dan tersalur calon binaan. Outcome kegiatan adalah Terberdayakan PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosialnya.

13. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Anak Nakal/Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.470.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.469.980.000,- ( 99,99 %). Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Bimbingan Rehabilitasi Sosial dan Pengembangan Potensi Diri bagi AN dan ABH bagi 90 orang ABH. Outcome kegiatan Terfasilitasinya Peningkatan Kemampuan Anak Nakal / Anak Berhadapan dengan Hukum dalam melaksanakan kehidupan Sosial Masyarakat.

14. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Anak Nakal/Anak Berhadapan dengan Hukum di Balai Rehabilitasi Sosial Marsudi Putra Cileungsi Bogor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.487.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.1.351.775.181,- ( 90,91 %). Outcome kegiatan adalah terlaksananya Bimbingan Rehabilitasi Sosial dan Pengembangan Potensi Diri bagi AN dan ABH bagi 90 orang ABH. Outcome kegiatan Kemauan dan kemampuan serta perubahan sikap dan tingkah laku anak Nakal/ Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) melalui Rehabilitasi Sosial.

15. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Gelandangan dan Pengemis di Balai Rehabilitasi Sosial Bina Karya Dan Sub Unit

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.423.620.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.2.313.972.250,- ( 95,48 %). Outcome kegiatan adalah terlaksananya penanganan gelandangan dan pengemis serta orang terlantar sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan sosial secara mandiri dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Outcome kegiatan adalah Terberdaya PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosial.

16. Kegiatan Rehabiltasi Sosial Korban Narkotika di Luar Balai

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.499.989.000,- ( 99,99 %). Outcome kegiatan adalah Terlaksananya temu Konsolidasi, Koordinasi, bimbingan sosial korban narkotika dan Hari Narkotika (HAN). Outcome kegiatan adalah Terfasilitasinya upaya penanggulangan penanggulangan Narkotika di Masyarakat .

17. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Korban Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (Napza) BRSPP Lembang Bandung Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.511.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.1.928.056.613,- ( 76,77 %). Outcome kegiatan adalah Adanya perubahan sikap hidup eks Korban Narkotika sebanyak 95 orang sehingga dapat menjalankan fungsi sosialnya secara layak dan wajar dalam masyarakat. Outcome kegiatan Terlayaninya dan terehabilitasinya Korban Napza.

18. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Cibabat-Cimahi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.228.000.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.2.188.960.000,- (98,25%). Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan penyandang Disabilitas sebanyak 100 orang sehingga mampu melaksanakan fungsi sosialnya dan dapat hidup secara mandiri bulan. Outcome kegiatan adalah terfasilitasinya kemandirian penyandang Disabilitas dalam kehidupan sosial masyarakat.

19. Kegiatan Rehabilitasi Sosial Wanita Tuna Susila di BRSKW dan

Sub Unit Rumah Rehabilitasi Sosial Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.200.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.1.935.045.600,- ( 87,96 %). Outcome kegiatan adalah Terbina klien WTS dalam peningkatan keterampilan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan, Sub Unit Rumah Rehabilitasi Sosial Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.200.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.1.935.045.600,- ( 87,96 %). Outcome kegiatan adalah Terbina klien WTS dalam peningkatan keterampilan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan,

2) Program Pemberdayaan Sosial

Pencapaian indikator Program Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial pada tahun 2016 adalah jumlah WRSE yang diberdayakan sebanyak 600 Orang dan fakir miskin yang diberdayakan sebanyak 900 orang, jumlah keluarga pahlawan penerima uang kadedeuh sebanyak 4 orang, saresehan nilai-nilai kepahlawanan dan kejuangan sebanyak 847 orang dan jumlah korban tindak kekerasan yang ditangani sebanyak

87 orang dan penguatan kapasitas kelembagaan PSKS sebanyak 227 orang. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dan Biro Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat melalui 5 (Lima) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.2.750.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.2.395.609.200,- atau 87,11%. Outcome : meningkatnya pemberdayaan keluarga, PMKS, dan kelembagaan sosial masyarakat.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Implementasi Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.49.460.000,- atau 98,92% Outcome kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi Hari Lanjut Usia, Hari Disabilitas Internasional, serta Sosialisasi Permasalahan Korban Tindak Kekerasan dan Komite Perlindungan dan Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemahaman makna Hari-Hari Besar , permasalahan dan Penanganan Korban Tindak Kekerasan di Jawa Barat, serta pemahaman dan wawasan Komite Perlindungan dan Rehabilitasi Anak Berhadapan dengan Hukum.

2. Kegiatan Verifikasi Proposal Bantuan Hibah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.68.126.700,- ( 34,06 %). Outcome kegiatan adalah terlaksananya kegiatan verifikasi Bantuan Sosial/HIbah / CPCL Yayasan / Panti Sosial Penerima Bantuan Hibah Tahun

2015 – 2016. Outcome kegiatan adalah Terseleksinya proposal bantuan dari masyarakat.

3. Kegiatan Pemberdayaan Keluarga Miskin dalam Kelompok Usaha Bersama (KUBE)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.450.000.000 realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.1.290.411.000,- ( 89,99 %). Outcome kegiatan adalah terlaksananya kegiatan administrasi kegiatan, identifikasi, bimbingan sosial bagi KBS keluarga miskin,monitoring dan pelaporan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan dan keterampilan Keluarga Miskin dalam mewujudkan kesejahteraan sosial secara mandiri.

4. Kegiatan Pemberdayaan Sosial Wanita Rawan Sosial Ekonomi (WRSE)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.750.000.000,- realisasi anggaran anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.688.644.500,- ( 91,82 %). Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Keterampilan usaha 320 Wanita Binaan Sosial (WBS) WRSE. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan dan keterampilan WRSE dalam mewujudkan kesejahteraan sosial secara mandiri.

5. Kegiatan Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Masyarakat Adat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000 realisasi anggaran s.d Triwulan

IV (Bulan Desember) sebesar Rp.298.967.000,- ( 99,66 %). Outcome kegiatan adalah terlaksananya peningkatan kemampuan masyarakat

adat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan KBS Masyarakat Adat dalam mengelola UEP.

3) Program Perlindungan Sosial

Program Perlindungan Sosial memiliki indikator jumlah Jumlah korban tindak kekerasan yang ditangani sebanyak 87 orang, pekerja migran bermasalah yang ditangani sebanyak 522 orang, Jumlah Lanjut Usia Terlantar yang mendapat Program Perlindungan Sosial memiliki indikator jumlah Jumlah korban tindak kekerasan yang ditangani sebanyak 87 orang, pekerja migran bermasalah yang ditangani sebanyak 522 orang, Jumlah Lanjut Usia Terlantar yang mendapat

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Keluarga Harapan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.2.000.000.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.1.929.967.764,- ( 96,50 %). Outcome kegiatan adalah meningkatnya peran dan fungsi tim koordinasi 23 UPPKH/Kab/Kota dan tersalurkannya bantuan sosial Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM).Outcome kegiatan adalah terpenuhi pengetahuan, kemampuan serta keterampilan petugas pendamping PKH dalam mewujudkan kesejahteraan sosial.

2. Kegiatan Bimbingan Sosial dan Bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.350.000.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.319.375.000,- ( 91,25 %). Outcome kegiatan adalah Meningkatnya perlindungan dan pemulihan Sosial Korban Tindak Kekerasan dan Pekerja Migran. Outcome kegiatan adalah Terberdayanya PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosial.

3. Kegiatan Fasilitasi Penerimaan dan Penyaluran Anak di BPSAA Pagaden Subang dan Sub Unit Rumah Perlindungan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Rp.700.000.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.532.865.000,- (76,12 %). Outcome kegiatan adalah Terlaksananya penerimaan dan penyaluran di lingkungan BPSAA Pagaden Subang dan Sub Unit. Outcome kegiatan adalah Terberdayanya PMKS dalam pemenuhan kebutuhan sosial.

4. Kegiatan Pelayanan dan Perlindungan Sosial Anak di BPSAA Pagaden Subang dan 4 Sub Unit Rumah Perlindungan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.8.725.000.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.8.407.560.099,- ( 96,36 %). Outcome kegiatan adalah terpenuhinya pelayanan dan perlindungan kepada 345 orang anak asuh. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan kemampuan anak yatim, piatu dan yatim piatu dan fungsi sosial anak yang mengalami hambatan fungsi sosial. Permasalahan yang terjadi - solusi yang diambil.

5. Kegiatan Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) di Tingkat Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- realisasi anggaran anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.299.548.000,- ( 99,85 %). Outcome kegiatan adalah Terselenggaranya Hari Lanjut Usia Tingkat Nasional, Outcome kegiatan adalah Terbantunya lanjut usia di luar panti dalam memenuhi kebutuhan hidupnya..

6. Kegiatan Kegiatan Perlindungan Lanjut Usia Terlantar di Luar Balai

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.264.000.000,- realisasi anggaran anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.257.162.000,- ( 97,41 %). Outcome kegiatan adalah Terbantunya Lanjut Usia di Luar Panti dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Outcome kegiatan adalah Terbantunya lanjut usia di luar panti dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

7. Kegiatan Penanganan Anak Jalanan Terpadu di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat alokasi anggaran sebesar Rp.800.000.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.792.674.500,- ( 99,08 %). Outcome kegiatan adalah Meningkatnya partisipasi dan kapasitas 27 Kabupaten/Kota dalam perlindungan anak jalanan di Jawa Barat.

Outcome kegiatan adalah meningkatnya fungsi dan peran sosial anak jalanan secara layak dan wajar di masyarakat.

8. Kegiatan Perlindungan Sosial Anak Terlantar di Luar Balai

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.768.200.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.681.887.400,- (88,76 %). Outcome kegiatan adalah meningkatnya perlindungan terhadap anak terlantar dan berkurangnya jumlah keterlantaran anak. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya perlindungan terhadap anak terlantar dan berkurangnya jumlah keterlantaran anak.

9. Kegiatan Perlindungan Lanjut Usia di BRSTW dan Sub Unit Rumah Perlindungan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.8.855.375.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.8.759.047.768,- ( 98,91 %). Outcome kegiatan adalah terlaksananya pembinaan dan pelayanan bagi lanjut usia sehingga mereka dapat melaksanakan hari tuanya dengan tentram dan bahagia di dalam rumah perlindungan sosial selama

12 bulan. Outcome kegiatan adalah terlayaninya, terlindunginya dan tersantuninya lanjut usia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.

10. Kegiatan Perlindungan Sosial Pengungsi Bekas Anggota Gerakan Fajar Nusantara di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.753.125.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.1.452.759.850,- ( 30,56 %). Outcome kegiatan adalah Terlindunginya / terlayaninya dan tersantuninya pemenuhan Kebutuhan Dasar sesuai dengan kebutuhan para pengungsi, Outcome kegiatan adalah Terbantunya Pengungsi Bekas Anggota Gerakan Fajar Nusantara di Jawa Barat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

11. Kegiatan Penerimaan dan Penyaluran di BPSTW Ciparay dan Sub Unit Rumah Perlindungan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.498.846.500,- ( 99,77 %). Outcome kegiatan adalahTerpenuhinya jumlah klien Lanjut Usia Terlantar serta terbinanya Klien Balai dan 3 Sub Unit Rumah Perlindungan. Outcome kegiatan adalah Terlayaninya, terlindunginya dan tersantuninya lanjut usia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.

4) Program Penanggulangan Bencana Alam Dan Perlindungan Masyarakat

Pencapaian tahun 2016 pada Program Penanggulangan Bencana Alam dan Perlindungan Masyarakat memiliki indikator jumlah korban bencana yang menerima bantuan darurat 176.280 orang, persentase fasilitasi penyelesaian konflik sosial 100 orang, serta jumlah partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana 1.230 orang. Program ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat melalui 16 (Enam Belas) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.12.647.769.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.11.722.223.288,- atau 92,68%. Outcome meningkatnya ketersediaan bantuan tanggap darurat bencana, penyelesaian konflik, dan partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Bimbingan Teknis Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.380.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.319.195.000 (83,89%), dan realisasi fisik mencapai 100%. Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Bimbingan Teknis kepada aparatur daerah dalam pengkajian kebutuhan pasca bencana di Jawa Barat.

2. Kegiatan Penyusunan Kajian dan Mitigasi PRB Geopark Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.437.550.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.431.718.000,- (98.67%), dan realaisasi fisik sebesar 100 %. Outcome kegiatan adalah Terlaksananya kajian Risiko

Bencana dan Sosialisasi masyarakat di sekitar Geopark Ciletuh Kecamatan Cicaracas dan Ciemas kabupaten Sukabumi.

3. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kemampuan Relawan dan Kesiapan dan Ketersediaan Kabupaten/Kota dalam Penyediaan Logistik dan Peralatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.174.820.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.164.630.000,- (94.17%) dengan realisasi fisik sebesar 100%. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya pemahaman para relawan di BPBD Kab./Kota dan Meningkatkan koordinasi kesiapan BPBD Kab./Kota dalam penyediaan Logistik dan peralatan PB.

4. Kegiatan Penyusunan Regulasi Bidang Kebencanaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.186.250.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.178.255.000,- (95.71%), dengan realisasi fisik sebesar (100%). Outcome kegiatan adalah Identifikasi, Inventarisasi dan Penyusunan Regulasi Bidang Kebencanaan di Provinsi Jawa Barat dan Sosialisasi Regulasi Bidang Kebencanaan di wilayah Provinsi jawa Barat.

5. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Manajemen Kedaruratan dan Logistik di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.116.854.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.920.942.000,- (82.45%), dengan realisasi fisik sebesar 100%. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya kapasitas manajemen kedaruratan dan logistik petugas penanggulangan bencana di kab/kota, meningkatkan kesiapan kabupaten dan kota dalam rangka menghadapi bencana kekeringan banjir dan tanah longsor, meningkatnya kapasitas petugas tim reaksi cepat di Provinsi Jawa Barat, meningkatnya fasilitasi penanganan bencana di Jawa Barat.

6. Kegiatan Pelatihan Pemulihan Sarana Pasca Bencana

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.660.180.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.649.452.500,- (98,38%). realisasi fisik Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.660.180.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.649.452.500,- (98,38%). realisasi fisik

7. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Relawan Penanggulangan Bencana

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.892.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.843.955.500,- (94.56%), realisasi fisik sebesar (100%). Outcome kegiatan adalah Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan relawan dalam menanggulangi korban bencana alam, non alam maupun sosial secara terorganisasi dan terwadahinya upaya penanggulangan bencana yang dilakukan masyarakat serta tersusunnya tata kelola penanggulangan bencana dengan sistem penanggulangan.

8. Kegiatan Pengembangan Forum Kebencanaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.290.945.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.285.600.000,- (98.16%), realisasi fisik sebesar (100%) . Outcome kegiatan adalah memberikan manfaat bagi pelaku dalam pemahaman pengetahuan dan wawasan yang cukup dalam Penanggulangan Bencana, yang mampu menangani bencana secara profesional dan modern.

9. Kegiatan Pemantauan dan Evaluasi Penanganan Pasca Bencana di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.568.070.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.415.790.000 (73,19%). realisasi fisik sebesar (100%). Outcome kegiatan adalah Terpantaunya pemulihan pasca bencana yang dilakukan Kab./Kota di Jawa Barat, Terverifikasinya kegiatan yang diusulkan Kab./Kota untuk permohonan bantuan Gubernur Jawa Barat dan Ternilainya kebutuhan pasca bencana (skala provinsi).

10. Kegiatan Perkuatan Bidang Kebencanaan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.706.950.000,- Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.706.950.000,-

11. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Menuju Masyarakat Tangguh Bencana

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.540.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.539.595.000,- (99.93%), dengan realisasi fisik sebesar (100%). Outcome kegiatan adalah memberikan manfaat bagi peserta dalam pemahaman pengetahuan dan wawasan yang cukup, apa yang menjadi cita-cita desa tangguh bencana yang mampu menangani bencana secara profesional dan modern.

12. Kegiatan Penguatan Kapasitas Kesiapsiagaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.866.600.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.860.924.000,- (99.35%), dengan realisasi fisik sebesar (100%). Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Kapasitas Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana dan kemampuan untuk mengurangi risiko, serta memiliki ketahanan dan kekuatan untuk membangun kembali kehidupannya setelah terkena dampak bencana.

13. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Pusdalops

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.600.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.578.730.000,- (96.46%), dengan realisasi fisik sebesar (100%). Outcome kegiatan adalah Meningkatnya penguatan kelembagaan pusdalops PB Provinsi Jawa Barat

14. Kegiatan Penguatan Logistik dan Alat Evakuasi di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.226.450.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.940.225.000,- (87,14%), realisasi fisik Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.226.450.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.940.225.000,- (87,14%), realisasi fisik

15. Kegiatan Penyelenggaraan Lintas Sektor Penanggulangan Bencana

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial dengan alokasi anggaran

realisasi anggaran sebesar Rp.47.337.800,- atau 94,68% Outcome kegiatan adalah meningkatnya penanganan penanggulangan bencana Outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan aparatur dalam penanggulangan bencana di 27 Kabupaten/Kota.

sebesar Rp.50.000.000,-

16. Kegiatan Perlindungan Sosial Korban Bencana

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.950.000.000,- realisasi anggaran anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.2.842.195.450,- ( 96,35 %). Outcome kegiatan adalah Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penanggulangan Bencana terutama di daerah rawan bencana Outcome kegiatan adalah meningkatnya kesadaran masyarakat dalam menanggulangi bencana.

5) Program Pendayagunaan Dan Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

Pencapaian tahun 2016 pada Program Pendayagunaan dan Pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial memiliki indikator jumlah peserta bimbingan manajemen karang taruna sebanyak 40 orang , jumlah forum jejaring orsos 40 orang. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial dan Biro Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat melalui 11 (Sebelas) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.8.547.437.620,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.7.856.281.486,- atau 91,91%. Outcome : meningkatnya pastisipasi PSKS dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial di Jawa Barat.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pelestarian Nilai-Nilai Kejuangan dan Kepahlawanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.216.145.870,- realisasi anggaran sebesar Rp.201.958.586,- atau 93,44% Outcome kegiatan adalah terlaksananya Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.216.145.870,- realisasi anggaran sebesar Rp.201.958.586,- atau 93,44% Outcome kegiatan adalah terlaksananya

2. Kegiatan

Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S)

Penyelenggaraan

Badan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.600.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.0,- Atau 0% Outcome kegiatan adalah terlaksananya rapat peningkatan kualitas orsos di 4 wilayah BKPP Jawa Barat, terlaksananya rapat sinergitas kegiatan BK3s dengan KKKS Kab / Kota di 4 wilayah BKPP Jawa Barat, terlaksananya rapat Pengembangan Pola Pelayanan Sosial di Jawa Barat, terlaksananya studi komparatif Penanganan PMKS Outcome kegiatan adalah tercapainya.

3. Kegiatan Penyelenggaraan Kesejahteraan Lansia

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 41.291.750,- realisasi anggaran sebesar Rp.37.167.000,- atau 90,01% Outcome kegiatan adalah terlaksananya Rakor Penyelenggaraan Kesejahteraan Lansia se Jawa Barat, terlaksananya koordinasi dan konsultasi dengan Kabupaten / Kota dan Pusat Outcome kegiatan adalah meningkatnya kesejahteraan Lansia di Jawa Barat.

4. Kegiatan Bimbingan Teknis Pendayagunaan Sumber Dana Sosial

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.300.000.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.300.000.000,- ( 100 %). Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan kemampuan masyarakat mengenai Undian Gratis Berhadian (UGB) dan Pengumpulan Uang atau Barang (PUB). Outcome kegiatan adalah bertambahnya pemahaman tentang pembangunan kesejahteraan sosial.

5. Kegiatan

untuk Peningkatan Pengetahuan,

Pengembangan

Pelatihan

Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Pada Balai Pengembangan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BPPKS)

Kemampuan,

dan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- realisasi anggaran realisasi anggaran anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.437.648.000,- (87,53%). Outcome kegiatan adalah tersusunnya dan tersedianya buku KMPM sebagai acuan / panduan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan pekerjaan sosial bagi potensi sumber kesejahteraan sosial. Outcome kegiatan adalah terlaksananya panduan dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan pekerjaan sosial bagi potensi sumber kesejahteraan.

6. Kegiatan Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan

(TKSK) dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.300.000.000,- realisasi anggaran anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.2.299.670.000,- ( 99,99 %). Outcome kegiatan adalah Terlaksanakan tugas dan fungsi organisasinya secara baik dan dapat memperluas jangkauan pelayanan UKS di daerahnya masing-masing. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan kemampuan TKSK dalam mewujudkan kesejahteraan secara mandiri dan dapat melaksanakan fungsi organisasinya secara baik dan dapat memeperluas jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial di daerahnya masing-masing.

7. Kegiatan Pemberian Tali Asih Tagana

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.500.000.000,- realisasi anggaran anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.2.499.416.500,- ( 99,98 %). Outcome kegiatan adalah Terpenuhinya kebutuhan hidup anggota Tagana Outcome kegiatan adalah meningkatnya pelayanan anggota Tagana terhadap korban bencana.

8. Kegiatan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.350.000.000,- realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.349.900.000,- ( 99,97 %). Outcome kegiatan adalah Terlaksanakan tugas dan fungsi organisasinya secara baik dan dapat memperluas jangkauan pelayanan UKS di daerahnya masing- masing. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan, keterampilan dan kemampuan karang taruna, PSM dan Orsos dalam mewujudkan kesejahteraan secara mandiri dan dapat melaksanakan fungsi organisasinya secara baik dan dapat memperluas jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial di daerahnya masing-masing.

9. Kegiatan Peningkatan Nilai-Nilai Pelestarian Kepahlawanan, Keperintisan dan Kesejahteraan Janda PKRI

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat lokasi anggaran sebesar Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat lokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000 000 realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.344.735.500,- ( 98,50 %). Outcome kegiatan adalah terlaksananya santunan PKRI, Janda PKRI dan Keluarga Pahlawan serta terpeliharanya Nilai Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya santunan bagi PKRI, Janda PKRI dan Keluarga Pahlwan di Jawa Barat.

10. Kegiatan Penyelenggaraan Pelatihan untuk Peningkatan Pengetahuan,

Pemberdayaan Tenaga Kesejahteraan Sosial Pada Balai Pengembangan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BPPKS)

Kemampuan,

dan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000 realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.996.259.400,- (99,63 %). Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan tenaga kesejahteraan sosial dalam

penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Outcome kegiatan adalah Terlatihnya pekerja sosial dalam penanganan PMKS.

penanganan

11. Kegiatan Penyuluhan dan Bimbingan Sosial

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.390.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.389.526.500,- (99,88%). Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Kegiatan Pengkajian/ Penyusunan kurikulum, modul, panduan fasilitator, Format Monev dan tersedianya buku KMPM untuk penyelenggaraan pelatihan pekerja sosial, seminar dan updating data.

4.23 Urusan Kebudayaan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kelima terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat, indikator Urusan Kebudayaan yaitu: Pengusulan HKI Warisan Budaya Tak Benda (WBTB), Pengusulan HKI Seni Tradisi, dan Pengelolaan Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah. Indikator kinerja Urusan Kebudayaan tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1. Program Pengembangan Nilai Budaya

Pencapaian tahun 2016 pada Program Pengembangan Nilai Budaya yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Biro Pelayanan Sosial Dasar, Dinas Pendidikan dan Dinas Permukinan dan Perumahan memiliki indikator pengelolaan bahasa, sastra dan aksara daerah sebanyak 3 jenis , pengusulan HKI warisan budaya tak benda sebanyak 8 usulan, dan Pengusulan HKI Seni Tradisi sebanyak 1 usulan. Outcome program meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan aksara daerah; Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan perfilman daerah; meningkatkan sumber daya manusia di bidang seni dan budaya. Pada tahun 2016 program ini dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat melalui 40 (empat puluh) kegiatan dengan total anggaran Rp.17.095.732.500,- dan realisasi anggaran Rp.15.333.753.815,- atau 89,69%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan Dan Pemeliharaan Bahasa Negara Pada Ruang Publik Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 75.000.000,- (100,-%). Output, kegiatan adalah Terselenggaranya FDG Pengembangan dan Pelestarian Bahasa, Sastra dan Aksara dalam pendukungan hari Bahasa. Outcome, kegitan adalah Meningkatnya Apresiasi Masyarakat terhadap Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah.

2. Kegiatan Aktualisasi Bahasa Dan Sastra Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.617.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.612.486.981,- atau 99,19%. Outcome kegiatan adalah 1) Lomba Presenter Bahasa Sunda; 2) Sosialisasi Aksara Sunda; 3) Pendokumentasian Sastra Lisan; 4) Workshop Bahasa dan

Sastra Daerah; 5) Temu Sastra Daerah Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat Jawa Barat terhadap bahasa, sastra, dan aksara daerah.

3. Kegiatan Anugrah Budaya Dan Pariwisata Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- kegiatan tidak dilaksanakan karena waktu pelaksanaan dan anggarannya tidak mencukupi.

4. Kegiatan Apresiasi Bagi Juru Pelihara Cagar Budaya Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.142.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.138.275.000,- atau 97,04%. Outcome kegiatan adalah Apresiasi Bagi Juru Pelihara Situs/Cagar Budaya Di Jawa Barat Sebanyak 54 Orang yang terdiri dari Juru Pelihara Situs/Cagar Budaya di Jawa Barat selama 2 hari pada tanggal 13 - 14 Mei 2016 di Kabupaten Kuningan Outcome meningkatnya pengetahuan Cagar budaya sebagai tinggalan purbakala untuk dikembangkan serta dimanfaatkan serta diapresiasikan oleh masyarakat luas.

5. Kegiatan Clth Kkp Rekonstruksi Seni Budaya 14 Desa

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.249.770.000,- atau 99,91%. Outcome kegiatan adalah CLTH KKP Rekonstruksi Seni Budaya 14 Desa di Kab. Sukabumi Melalui Penelitan, Seminar dan Cetak buku Outcome Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

6. Kegiatan Di Gedung Indonesia Menggugat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.50.000.000,- atau 100%. Outcome kegiatan adalah Kegiatan seminar di Gedung Indonesia Menggugat Outcome meningkatnya pengetahuan Cagar budaya sebagai tinggalan purbakala untuk dikembangkan serta dimanfaatkan serta diapresiasikan oleh masyarakat luas.

7. Kegiatan Masyarakat Pecinta Sejarah Dan Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.475.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.464.240.000,- atau 97,73%. Outcome kegiatan adalah berupa Seminar dan Pameran pada Peringatan Bandung Lautan Api dan Apresiasi Masyarakat Pecinta Sejarah Outcome Meningkatnya pengetahuan dan rasa cinta masyarakat terhadap sejarah dan Budaya.

8. Kegiatan Dukungan Hut Konferensi Asia Afrika

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.237.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.220.395.000,- atau 92,80%. Outcome kegiatan adalah pelaksanaan seminar dan Tapak sejarah pada bulan Maret s.d April Kota Bandung, Jakarta, Bogor dan Cianjur Outcome meningkatkan kerja sama khususnya dalam bidang pariwisata dan kebudayaan di antara bangsa-bangsa Asia-Afrika.

9. Kegiatan Dukungan Penyelenggaran Festival Keraton Nusantara Ke-x

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.133.002.600,- atau 88,67%. Outcome kegiatan adalah Monitoring persiapan pelaksanaan FKN ke X pada keraton sebagai kontingen Jawa Barat, yaitu keraton Cirebon dan Monitoring Pelaksanaan FKN ke X di Kalimantan Tengah yaitu : Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan dan Kaprabonan Outcome Terlindunginya warisan budaya Jawa Barat.

10. Kegiatan Gotrasawala

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.687.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.5.504.305.600,- atau 96,78%. Outcome kegiatan adalah 1) kegiatan Eco Music Camp yang meliputi pertunjukan musik, pameran alat-alat musik, workshop/Talkishow tentang lingkungan hidup yang berkaitan dengan musik dan budaya pada tanggal 2-

4 Juni 2016 di Kabupaten Bogor; 2) kegiatan BIDAF yang meliputi 4 Juni 2016 di Kabupaten Bogor; 2) kegiatan BIDAF yang meliputi

11. Kegiatan Peningkatan Apresiasi Museum Melalui Peragaan Permainan Tradisional Anak-anak

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.49.420.000,- atau 98,84%. Outcome kegiatan adalah Apresiasi Museum Melalui Peragaan Permainan Tradisional Anak-anak Apresiasi masyarakat terhadap Museum Sri Baduga sebanyak 100 orang anak dilaksanakan pada tanggal 3 Juni 2016 di Museum Negeri Sri Baduga Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

12. Kegiatan Pameran Intercity Dalam Rangka Promosi Museum

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.237.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.236.370.000,- atau 99,52%. Outcome kegiatan adalah Pameran Intercity dalam rangka Promosi Museum dilaksanakan pada Bulan Pebruari, Maret, April, Juli dan Desember 2016 Bandung di Museum Sri Baduga, Taman Mini Indonesia Indah Jakarta dan Kabupaten subang Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

Permuseuman Dan Kepurbakalaan

13. Kegiatan Partisipasi

MPU

Bidang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.142.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp118.830.382,- atau 83,39%. Outcome kegiatan adalah keiikut sertaan Jawa Barat Dalam Pameran Warisan Budaya di Tingkat Nasional pada Partisipasi MPU Bidang

Permuseuman dan Kepurbakalaan pada tanggal 20-24 September 2016 di Surabaya Jawa Timur Outcome meningkatnya pengetahuan Cagar budaya sebagai tinggalan purbakala untuk dikembangkan serta dimanfaatkan serta diapresiasikan oleh masyarakat luas.

14. Kegiatan Temu Sastra MPU

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,-, kegiatan tidak dilaksanakan karena Pemerintah Provinsi Bali sebagai tuan rumah tidak mengalokasikan anggaran kegiatan Temu Sastra MPU.

15. Kegiatan Kongres Bahasa Daerah Se-nusantara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.903.181.900,- atau 90,32%. Outcome kegiatan Kongres Bahasa Daerah se-Nusantara yang berisi tentang upaya pelestarian bahasa nusantara untuk merumuskan, menggali, memelihara dan mengembangkan bahasa daerah (bahasa ibu) sebagai sumber jatidiri dan karakter bangsa, agar sejajar dan setara dengan bahasa nasional, sehingga bahasa daerah berperan sebagai pemerkaya bahasa dan budaya bangsa indonesia. Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat Jawa Barat terhadap bahasa, sastra, dan aksara daerah.

16. Kegiatan Pelestarian Dan Pengembangan Cagar Budaya Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.332.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.317.973.450,- atau 95,63%. Outcome kegiatan adalah Pameran MPU 1 kali; 2) Pembuatan Papan nama dan Petunjuk situs 25 buah ; 3) Sosialisasi Pendokumentasian Cagar Budaya

50 orang Outcome meningkatnya pengetahuan Cagar budaya sebagai tinggalan purbakala untuk dikembangkan serta dimanfaatkan serta diapresiasikan oleh masyarakat luas.

17. Kegiatan Pemetaan Situs / Cagar Budaya Berbasis Teknologi Informasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.237.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.222.627.550,- atau 93,74%. Outcome kegiatan adalah inventarisasi lokasi situs dan cagar budaya di Jawa Barat sebanyak 10 situs Outcome meningkatnya pengetahuan Cagar budaya sebagai tinggalan purbakala untuk dikembangkan serta dimanfaatkan serta diapresiasikan oleh masyarakat luas.

18. Kegiatan Penanganan Situs Gunung Padang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.247.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.171.333.000,- atau 69,37%. Outcome kegiatan adalah 1) Sosialisasi Rencana Induk Pelestarian Situs Gunung Padang; 2) Peningkatan Potensi Masyarakat dalam Rangka Fasilitasi Penanganan Situs Gunung Padang Kab. Cianjur; 3) Evaluasi Data Potensi Masyarakat dalam Rangka Fasilitasi Penanganan Situs Gunung Padang Outcome Terlestarikannya (Perlindungan, pengembangan, pemanfaatan) Cagar Budaya dan Permuseuman termasuk nilai-nilai yang dikandung bagi pembangunan karakter bangsa.

19. Kegiatan Pengusulan Hak Kekayaan Intelektual

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.272.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.115.300.000,- atau 42,39%. Outcome Tersedianya bahan dokumentasi berupa buku penca dan pelaksanaan Pameran Penca Outcome pengusulan HKI atas berbagai asset seni budaya di Jawa Barat.

20. Kegiatan Pengusulan Penetapan Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan alokasi anggaran sebesar Rp250.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.240.335.000,- atau 96,13%. Outcome kegiatan adalah Tersedianya bahan Pengusulan penetapan Warisan Budaya Takbenda Jawa Barat untuk ditetapkan sebagai WBTB

Indonesia sebanyak 8 karya meliputi : 1) Penca; 2) Kelom Geulis; 3) Badeng; 4)Lais Garut; 5)Lukis Kaca Cirebon; 6)Mapag Tambak (Niba Aken Tambak);

7) Ngalungsur Geni (Ngalungsur Pusaka) dan 8)Rahengan Outcome Terlindunginya warisan budaya Jawa Barat.

21. Kegiatan Penyusunan Ded Museum Jatigede

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.492.245.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp1.336.875.000 atau 89,59%. Outcome kegiatan ini adalahLaporan pendahuluan 3 buku, laporan antara 3 buku, draft laporan akhir 3 buku, laporan akhir 3 buku, (album gambar, RAB, RKS/dokumen lelang, CD) 3 set. Outcome kegiatan ini adalah Tersedianya perencanaan yang menjadi acuan dalam pembangunan Museum benda-benda bernilai sejarah di Kawasan Jatigede Kabupaten Sumedang.

22. Kegiatan Transliterasi, Alih Media, Penyalinan dan Bedah Naskah Koleksi Museum

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.48.884.966,- atau 97,77%. Outcome kegiatan adalah Transliterasi, Alih Media, Penyalinan dan Bedah Naskah Koleksi Museum Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

23. Kegiatan Konservasi dan Restorasi Koleksi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.237.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.231.088.950,- atau 97,30%. Outcome Konservasi dan Restorasi Koleksi Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

24. Kegiatan Promosi Museum

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.142.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.142.400.000,- atau 99,93%. Outcome kegiatan adalah mendukung pelaksanaan Promosi Museum dilaksanakaan pada Bulan Pebruari s.d Desember 2016 di Museum Sri

Baduga Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

25. Kegiatan Pameran Nasional Kain Koleksi Museum

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.237.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.111.571.491,- atau 46,98%. Outcome kegiatan adalah Pameran Nasional Kain Koleksi Museum Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

26. Kegiatan Pameran Keragaman Alat Musik Tradisional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.47.340.000,- atau 94,68%. Outcome kegiatan adalah Kegiatan dalam upaya meningkatkan pemahaman masyarakat khususnya generasi muda terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam alat musik tradisional dilaksanakan pada tanggal 20 s.d

24 Oktober 2016 di Museum Negeri Rangga Warsita Semarang Provinsi Jawa Tengah Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

27. Kegiatan Pameran Regional Kepurbakalaan dan Permuseuman Anggota MPU

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.49.693.000,- atau 99,39%. Outcome kegiatan adalah Kegiatan dalam rangka menjalin Kerjasama dan pengembangan kebudayaan di bidang kepurbakalaan dan permuseuman Provinsi sebagai anggota Mitra Praja Utama (MPU) dilaksanakan pada Tanggal 20 s.d 25 September 2016 Museum Negeri Mpu Tantular Sidoarjo Surabaya Provinsi Jawa Timur Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap Museum Negeri Sri Baduga.

28. Kegiatan Pameran dan Penelusuran Sejarah Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- pada anggaran perubahan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- pada anggaran perubahan

29. Kegiatan Koordinasi Upaya Pelestarian dan Pengembangan Nilai- Nilai Budaya dan Kearifan Lokal Masyarakat Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.92.000.000,-.

Realisasi anggaran sebesar Rp.92.000.000,- (100,-%). Outcome, kegiatan adalah terlaksananya FDG dalam upaya Pelestarian dan Pengembangan Nilai-Nilai Budaya dan Kearifan Lokal di Jawa Barat. Outcome, kegiatan adalah Terinformasikannya Nilai- nilai Budaya dan Karifan Lokal Masyarakat dalam Mendukung Karakter Masyarakat di Jawa Barat.

30. Aktualisasi Bahasa Dan Sastra Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.617.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp612.486.981,- atau 99,19%. Outcome kegiatan adalah Lomba Presenter Bahasa Sunda 150 orang; 2) Lomba Presenter Bahasa Cirebon 50 orang; 3) Festival Pantun Melayu-Betawi 50 group Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat Jawa Barat terhadap bahasa, sastra, dan aksara daerah.

31. Kongres Bahasa Sunda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp975.482.500,00 atau 98,92%. Outcome pelestarian bahasa, sastra, dan aksara sunda, fungsi bahasa daerah sebagai bahasa pengantar dalam berbagai bidang keilmuan dan di sekolah menengah. Hidupnya tradisi literasi bahasa sunda dengan cara menerbitkan buku-buku bacaan dalam bahasa sunda baik fiksi maupun nonfiksiSunda Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat Jawa Barat terhadap bahasa, sastra, dan aksara daerah.

32. Pameran Nasional Kain Tradisional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.237.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.111.571.491,- (46,98%). Outcome kegiatan adalah Pameran Nasional Kain Koleksi Museum. Outcome kegiatan adalah Terpeliharanya dan termanfaatkannnya benda –benda tinggalan budaya Jawa Barat untuk Penelitian dan Pengembangan Budaya Daerah.

33. Pameran Tematik Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.50.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.49.220.000,- atau 98,44%. Outcome kegiatan Pameran Tematik Jawa Barat dilaksanakan pada tanggal 14 s.d 15 Desember 2016 di Kabupaten Bandung Outcome meningkatnya promosi potensi daerah Jawa Barat melalui Pameran Tematik Jawa Barat.

34. Penetapan Cagar Budaya Tingkat Provinsi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.297.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.269.930.000,- atau 90,89%. Outcome kegiatan adalah ditetapkannya Cagar Budaya Tingkat Provinsi di daerah Kabupaten Cianjur yang dilaksanakan pada bulan Oktober s.d Desember 2016 Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pelestarian budaya daerah.

35. Pengembangan Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp50.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp37.930.000,- atau 75,86%. Outcome kegiatan Seminar dan FGD rencana Pengembangan Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pelestarian budaya daerah.

36. Ponpar Pengadaan Obor Pon Dalam Rangka Kirab Api Pon Bidang Upacara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.162.700.000,- kegiatan tidak dilaksanakan karena telah difasilitasi oleh PB PON XI dan PEPARNAS XV Jawa Barat.

37. Sayembara Fikmin Basa Sunda

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.245.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.216.480.000,- atau 88,36%. Outcome kegiatan pencetakan buku kumpulan Fiksi mini Basa Sunda Outcome meningkatnya apresiasi masyarakat Jawa Barat terhadap bahasa, sastra, dan aksara daerah.

38. Clth-sosialisasi Dan Edukasi Siswa Tentang Geopark Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.294.450.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.294.060.000,- (99,87%). Outcome kegiatan adalah Terlaksananya Sosialisasi dan Edukasi Siswa tentang Geopark Ciletuh di Kec. Ciemas, Terlaksananya Sosialisasi dan Edukasi Siswa tentang Geopark Ciletuh. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Apresiasi Masyarakat Terhadap Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah.

39. Pasanggiri Dan Apresiasi Bahasa, Sastra, Aksara Dan Kesenian Daerah Bagi Siswa/ Siswi Jenjang Sd/mi, Smp/mts, Sma/smk/ma

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.992.510.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp..885.896.000,- (89,26%). Outcome kegiatan adalah Terselenggaranya Penyelenggaraan Kegiatan Pasanggiri dan Apresiasi Bahasa, sastra, Aksara dan Kesenian Daerah Bagi Jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Outcome kegiatan adalah Mengevaluasi Pelaksanaan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah, Memberikan Penghargaan, Motivasi dan Apresiasi Terhadap Pelaksanaan pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Kesenian Daerah.

40. Pengembangan Bahasa, Sastra Dan Seni Daerah Pada Jalur Pendidikan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.747.200.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 707.055.445,- (94,63%). Outcome kegiatan adalah Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Program BPBDK Tahun 2016, Workshop Penyusunan Model Pembelajaran Interaktif Bahasa dan Sastra Sunda, Workshop Pengembangan Model –model Inovatif Pembinaan Bahasa dan Kesenian Daerah pada Jalur Pendidikan, Rapat Koordinasi Pasanggiri Bahasa, Sastra dan Kesenian Daerah, Pemetaan Guru Bahasa Daerah (27 Kab/Kota), Survai Indeks Kepuasan Masyarakat (27 Kab/Kota), Rapat Koordinasi Forum Komunikasi MGMP Bahasa Daerah Tingkat Provinsi Jawa Barat, Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pengawas Bahasa Daerah Tingkat Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Apresiasi Masyarakat Terhadap Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah.

b. Permasalahan

(1) Adanya kecenderungan melemahnya penggunaan bahasa daerah pada masyarakat Jawa Barat

(2) Masih banyaknya aset tinggalan sejarah yang masih belum tersentuh sehingga dikhawatirkan hilang atau musnah

(3) Masih kurangnya apresiasi masyarakat terhadap eksistensi museum sebagai salah satu media informasi budaya, media pendidikan, obyek wisata budaya, dan sarana penelitian

(4) Masih banyaknya aset seni budaya Jawa Barat yang belum terinventarisasi dan terdokumentasikan sehingga menyulitkan proses pengusulan HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) atas asset seni budaya tersebut

(5) Masih kurangnya sarana publik yang secara berkesinambungan menampilkan seni budaya daerah baik dengan fungsi pembinaan maupun fungsi media apresiasi dan ekspresi masyarakat di bidang seni budaya

c. Solusi

(1) Melakukan upaya peningkatan frekuensi lomba dan apresiasi bahasa dan sastra daerah kepada generasi muda Jawa Barat dan melaksanakan fasilitasi terhadap penyelenggaraan Kongres Bahasa Daerah

(2) Melakukan upaya kerja sama dengan para tokoh/pakar kebudayaan dan masyarakat yang terkait dengan tinggalan budaya tersebut dan (2) Melakukan upaya kerja sama dengan para tokoh/pakar kebudayaan dan masyarakat yang terkait dengan tinggalan budaya tersebut dan

(3) Peningkatan pembinaan terhadap budaya daerah dalam rangka mengikis nilai-nilai yang kurang relevan dengan kepribadian masyarakat Jawa Barat melalui festival budaya dan penyusunan pedoman bidang Kebudayaan sebagai acuan pembinaan budaya yang berkelanjutan

(4) Melaksanakan inventarisasi dan dokumentasi terhadap asset seni budaya Jawa Barat serta merintis upaya pengusulan HKI atas berbagai aset seni budaya di Jawa Barat

(5) Melakukan upaya peningkatan frekuensi dan kualitas aktivitas museum yang melibatkan peran serta masyarakat termasuk generasi muda dan siswa sekolah yang dikemas melalui Gerakan Cinta Museum serta membuat sejumlah event yang berupaya mengenalkan museum kepada publik di ruang publik seperti mall atau department store dengan kemasan kekinian dan sasarannya masyarakat umum menengah ke atas. Hal ini dimaksudkan sebagai upaya promosi eksistensi museum terhadap masyarakat dengan mengubah citra museum ke pada konsep yang lebih kekinian; mengoptimalkan keberadaan asset pemerintah dan ruang publik lainnya sebagai tempat berapresiasi di bidang seni budaya.

2. Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya

Program Pengelolaan Kekayaan dan Keragaman Budaya yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan kebudayaan, Biro Pelayanan Sosial Dasar dan Dinas Pendidikan dengan Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap aspek kesejahteraan, nilai-nilai tradisi, permuseuman, dan kepurbakalaan bagi pengembangan budaya daerah; meningkatkan pengelolaan dan pengakuan atas Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam bidang seni dan budaya memiliki indikator pengelolaan Seni dan Perfilman Daerah dan pengusulan HKI seni tradisi. Pada tahun 2016 program ini dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat melalui 44 (empat puluh empat) kegiatan dengan

realisasi anggaran Rp.19.238.466.500,- atau 95,61%.

total anggaran Rp.20.120.980.000,-

dan dan

1. Penyusunan Telaahan Pendukungan Kebijakan Dan Strategi Kebudayaan Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.823.200.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.810.175.000,- (98.42%). Outcome, kegiatan adalah Fasilitasi bahan kebijakan pendukungan pembangunan kebudayaan. Outcame, Fasilitasi bahan kebijakan pendukungan pembangunan kebudayaan.

2. Kegiatan Koordinasi Pengembangan dan Pelestarian Bahasa, Sastra dan Aksara Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran

realisasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- (100,-%). Outcome, kegiatan adalah Terselenggaranya

sebesar Rp.75.000.000,-

FDG Pengembangan dan Pelestarian Bahasa, Sastra dan Aksara dalam pendukungan hari Bahasa. Outcome, kegitan adalah Meningkatnya Apresiasi Masyarakat terhadap Bahasa, Sastra, dan Aksara Daerah.

3. Kegiatan Strategi Kebudayaan Dalam Rangka Pendukungan Transformasi Budaya Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.92.000.000,-.

Realisasi anggaran sebesar Rp.92.000.000,- (100,-%). Outcome, kegiatan adalah Terlaksananya FDG Koordinasi dan Sinergitas Strategi Kebudayaan dalam mendukung Transformasi Budaya. Outcome, kegitan adalah Meningkatnya Pengelolaan dan Kekayaan Budaya Daerah Jawa Barat.

4. Kegiatan Duta Seni Pelajar Se Jawa Bali dan Lampung

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.750.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.662.825.000,- atau 88,38%. Outcome kegiatan adalah Duta Seni Pelajar Se Jawa, Bali dan Lampung merupakan salah satu program mitra praja utama di bidang seni budaya dilaksanakan pada 19-21 Juli 2016 di Kota Bandung Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

5. Kegiatan Gita Bahana Nusantara 2015

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.237.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar s.d Triwulan IV (Bulan Desember) Rp.221.118.000,- atau 93,10%. Outcome kegiatan adalah Kegiatan audisi/seleksi jenis paduan suara yang diikuti oleh kalangan remaja dari 5 wilayah BKPP dan Provinsi Jawa Barat untuk berkompetisi lagu-lagiu wajib, hasil audisi suara untuk Tim Paduan Suara GBN tingkat nasional dilaksanakan pada 16, 23, 27 April 2016; 11, 21 Mei 2016 dan 22-23 Juli 2016 di Bogor, Cirebon, Purwakarta, Kota Bandung dan Kab. Bandung Barat Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya.

6. Kegiatan Apresiasi Pergelaran Mingguan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.392.315.000,- atau 98,08%. Outcome kegiatan Apresiasi Pergelaran Mingguan seni budaya Jawa Barat Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

7. Kegiatan Bursa Dan Pasar Film

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.246.200.000,- atau 98,48%. Outcome kegiatan memberikan sarana informasi dan edukasi diantara film maker dan penyedia jasa teknologi film dilaksanakan pada 10-11 November 2016 di Kota Bandung Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

8. Kegiatan Festival Film Bandung 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.570.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.527.180.000,- atau 92,49%. Outcome kegiatan adalah Kegiatan ini memberikan ajang kompetisi industry perfilman dan Film Televisi Indonesia yang berkualitas untuk meningkatkan apresiasi masyarakat penonton film Indonesia melalui referensi film hasil festival dilaksanakan pada tanggal 24 September 2016 di

Kota Bandung Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

9. Kegiatan Clth Kkp Atraksi Budaya Ciletuh Kab. Sukabumi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.532.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.528.410.000,- atau 99,23%. Outcome kegiatan penunjang Opening Clousing pelaksanaan Festival Geopark Ciletuh di Ujung Genteng dalam upaya Pengembangan dan pemanfaatan potensi seni budaya di Kawasan Ciletuh pada tanggal 27-28 Agustus 2016 di Kabupaten Sukabumi Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

10. Kegiatan Clth Kkp Eksperimentasi Seni Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp249.000.000,- atau 99,60%. Outcome eksperimen seni dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu; (1) rekrutmen calon kreator, (2) pelaksanaan, dan (3) pergelaran hasil. Kegiatan rekrutmen calon kreator dilakukan oleh Tim Kurator dengan mempertimbangkan aspek portofolio seniman yg ada. Kegiatan eksperimen dilakukan di BP Taman Budaya sebagai laboratorium seni dengan sistem monitoring yg telah diatur. Pergelaran seni adalah pementasan hasil karya eksperimen yg akan terlebih dahulu akan diadakan diseminasi produk untuk mendapatkan tanggapan dari para pakar seni. kesenian Rengkap Panyadap Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

11. Kegiatan Clth Kkp Revitalisasi Seni Tradisional

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.249.400.000,- atau 99,76%. Outcome meliputi seni Cepet dari Kab. Sukabumi dalam bentuk sosialisasi melalui gladi pementasan dan diskusi seni di daerah setempat, deskripsi seni, serta pergelaran hasil gladi pementasan di Balai Pengelolaan Taman Budaya Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

12. Kegiatan Pasanggiri Seni Musik, Teater Tari, Angklung Dan Angklung Day

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.915.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.4.608.578.500,- atau 93,77%. Outcome kreativitas kemasan seni dikalangan seniman muda terpilih yang berprestasi di bidang seni musi, tari, teater dan angklung di 6 wilayah BKPP dan Provinsi dilaksanakan pada 13 April s.d 29 Mei 2016 di Kota Bandung, Kota Tasikmalaya, Kota Cirebon, Kota Bogor dan Kabupaten Karawang Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

13. Kegiatan Festival Film Pendek

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.575.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.1.506.623.000,- atau 95,66%. Outcome Kegiatan kompetisi pembuatan film di kalangan komunitas film se Jawa Barat. Seleksi FFJB dilaksanakan di 5 Wilayah BKPP dan Provinsi hasil karya komunitas terpilih dapat bersaing di event sejenis tingkat nasional dan internasional dilaksankan pada 3-20 Oktober 2016 di Kota Bekasi, Sukabumi, Bandung, Kabupaten Kuningan dan Ciamis Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

14. Kegiatan Festival Film Etnografi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.215.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.1.108.700.000,- atau 91,25%. Outcome kegiatan adalah memberikan wawasan dan pengetahuan potensi budaya lokal kepada penggiat Film di Indonesia dan tersedianya Dokumentasi Visual tentang perilaku budaya dalam bentuk seni Dokumenter dilaksanakan pada 16-18 November 2016 di Kota Depok Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

15. Kegiatan Festival Kuda Renggong

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.246.007.500,- atau 98,40%.

Outcome kegiatan Seleksi grup atau sanggar Kuda Renggong sebagai sanggar unggulan untuk dijadikan standarisasi pergelaran atau display yang memenuhi syarat penilaian pada tanggal 14 Agustus 2016 diKabupaten Sumedang Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

16. Kegiatan Festival Permainan Tradisional Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.199.975.000,- atau 99,99%. Outcome serangkaian peristiwa Budaya yang telah menjadi ikon yang tumbuh dan berkembang di suatu wilayah yang ada di Jawa Barat. Peristiwa yang dimaksud hampir kebanyakan dimulai dari ritus-ritus yang selanjutnya meruang ke dalam bentuk pertunjukan. Pola kegiatannya bersifat simultan dimulai dari kegiatan upacara, prosesi penanaman nilai budaya, sampai kepada refleksi suka-cita masyarakat terhadap peristiwa tersebut. Kegiatan tersebut merupakan bentuk pengemasan yang menampilkan keragaman budaya daerah yang khas melalui durasi pertunjukan yang singkat dan padat. dan Peserta Festivalnya di ikuti oleh 13 Kab/Kota Se-Jawa Barat Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

17. Kegiatan Festival Seni Tradisi Se MPU

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- Tidak dilaksanakan dikarenakan Provinsi Jawa Tengah tidak mengganggarkan kegiatan tersebut.

18. Kegiatan Gelar Budaya Seni Tradisi Pencak Silat Jawara Pakidulan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.273.400.000,- atau 91,13%. Outcome kegiatan ruang kompetisi terhadap masyarakat seniman Pencak Silat untuk berkreasi di dalam perhelatan kreatifitas pencak silat Jawa Barat di kalangan generasi muda pada tanggal 26-28 Agustus 2016 di Kabupaten Pangandaran Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

19. Kegiatan Revitalisasi Seni Tradisional di Taman Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.199.850.000,- atau 99,93%. Outcome meliputi seni Ibing Tayub Sejak Bogor dari Kota Bogor dalam bentuk sosialisasi melalui gladi pementasan dan diskusi seni di daerah setempat, deskripsi seni, serta pergelaran hasil gladi pementasan di Balai Pengelolaan Taman Budaya Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

20. Kegiatan Pewarisan Seni Tradisional di Taman Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.237.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.237.180.000,- atau 99,87%. Outcome kegiatan Pewarisan Seni Tradisional di Taman Budaya meliputi meliputi seni Maenpo Cikalong dari Kab. Cianjur dalam bentuk evaluasi melalui pementasan seni di daerah setempat, dan pergelaran hasil evaluasi di Balai Pengelolaan Taman Budaya Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

21. Kegiatan Eksperimentasi Seni di Taman Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.100.000.000,- atau 100%. Outcome Eksperimen Seni adalah kegiatan penggalian bentuk- bentuk seni yang mengarah pada unsur kebaruan, baik secara konsep maupun teknik garapannya. Adapun jenis seni yang menjadi orientasi kekaryaan diarahkan pada empat bentuk, yaitu ; (1) seni tari, (2) seni musik, (3) seni teater dan (4) Seni Rupa. Keempat bentuk seni dalam kerangka eksperimen harus menghasilkan pola dan atau struktur, dramatika, serta tampilan yg 'baru' yg dapat mencerminkan semangat inovasi yg selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan Kegiatan eksperimen seni dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu; (1) rekrutmen calon kreator, (2) pelaksanaan, dan (3) pergelaran hasil. Kegiatan rekrutmen calon kreator dilakukan oleh Tim Kurator dengan mempertimbangkan aspek portofolio seniman yg ada. Kegiatan eksperimen dilakukan di BP Taman Budaya sebagai laboratorium seni dengan sistem monitoring yg telah diatur. Pergelaran seni adalah pementasan hasil karya eksperimen yg akan terlebih dahulu akan diadakan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.100.000.000,- atau 100%. Outcome Eksperimen Seni adalah kegiatan penggalian bentuk- bentuk seni yang mengarah pada unsur kebaruan, baik secara konsep maupun teknik garapannya. Adapun jenis seni yang menjadi orientasi kekaryaan diarahkan pada empat bentuk, yaitu ; (1) seni tari, (2) seni musik, (3) seni teater dan (4) Seni Rupa. Keempat bentuk seni dalam kerangka eksperimen harus menghasilkan pola dan atau struktur, dramatika, serta tampilan yg 'baru' yg dapat mencerminkan semangat inovasi yg selaras dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan Kegiatan eksperimen seni dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu; (1) rekrutmen calon kreator, (2) pelaksanaan, dan (3) pergelaran hasil. Kegiatan rekrutmen calon kreator dilakukan oleh Tim Kurator dengan mempertimbangkan aspek portofolio seniman yg ada. Kegiatan eksperimen dilakukan di BP Taman Budaya sebagai laboratorium seni dengan sistem monitoring yg telah diatur. Pergelaran seni adalah pementasan hasil karya eksperimen yg akan terlebih dahulu akan diadakan

22. Kegiatan Gelar Aneka Ragam Seni Jawa Barat di Taman Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.570.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.569.990.000,- atau 99,99%. Outcome Gelar karya seni merupakan bentuk kegiatan pertunjukan seni yang lebih mengedepankan aspek pemberian kesempatan kepada para seniman untuk mementaskan karyanya. Di samping itu, gelar karya aneka ragam seni juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menumbuhkan apresiasi dan menyebarluaskan informasi seputar khasanah seni budaya Jawa Barat yang tumbuh dan berkembang di wilayah-wilayah yang dalam kondisi kekinian sangat jarang diketahui keberadaannya. Kesenian caruban Kab. Cirebon, Kesenian Kolaborasi Calung Penca kacapian Kab. Bandung Barat, Kesenian Tari Wayang Kab. sumedang, Kesenian Wayang Ringkang Kota Bandung, KesenianJatiwangi Art Kab. Majalengka, Kesenian Kuda Lumping Kab. Pangandaran dan Kesenian Bajidoran Kab. Purwakarta Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

23. Kegiatan Pekan Pesona Budaya Pariwisata Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.297.386.200,- atau 99,13%. Outcome serangkaian peristiwa Budaya yang telah menjadi ikon yang tumbuh dan berkembang di suatu wilayah yang ada di Jawa Barat. Peristiwa yang dimaksud hampir kebanyakan dimulai dari ritus-ritus yang selanjutnya meruang ke dalam bentuk pertunjukan. Pola kegiatannya bersifat simultan dimulai dari kegiatan upacara, prosesi penanaman nilai budaya, sampai kepada refleksi suka-cita masyarakat terhadap peristiwa tersebut. Kegiatan tersebut merupakan bentuk pengemasan yang menampilkan keragaman budaya daerah yang khas melalui durasi pertunjukan yang singkat dan padat bentuk Kegiatannya Pameran dan Pergelaran Seni dari Kab. Karawang seni Tari, Kota Sukabumi Seni Teater dan Kota Bogor Seni Musik Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

24. Kegiatan Temu Karya Taman Budaya Nasional Di Sulawesi Utara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.240.430.800,- atau 96,17%. Outcome Kegiatan Temu Karya Taman Budaya merupakan kegiatan dalam skala nasional untuk menampilkan karya-karya unggulan yang bersifat kompetitif. Dalam kegiatan yang dimaksud, setiap provinsi memiliki kewajiban untuk mengikut-sertakan salah satu materi yang akan ditampilkan dalam peristiwa yang cukup representatif. Materi yang ditampilkan mewakili prestasi yang telah dilakukan oleh Balai Pengelolaan Taman Budaya di provinsi masing-masing yang ada di Indonesia. Provinsi Jawa Barat menampilkan Kemprung Tarung bajidoran dai Kab. Bandung Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

25. Kegiatan Gelar Semarak Tahun Baru

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.47.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.47.480.000,- atau 99,96%. Outcome kegiatan Gelar Semarak Tahun Baru Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

26. Kegiatan Peningkatan Apresiasi Galeri Rumah Teh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.200.000.000,- atau 100%. Outcome Pameran Seni Rupa Cindera Mata dari Kab. Tasikmalaya, Kab. Pangandaran dan Kab. Sukabumi serta Pameran Seni Rupa Mozaik dari Tiap BKPP di Jawa Barat Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

27. Kegiatan Pemanfaatan Sarana Publik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.950.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.879.010.000,- atau 92,53%. Outcome Kegiatan pergelaran seni pertunjukan yang dilaksanakan di ruang publik dengan materi dari sanggar/organisasi seni sebagai bentuk pemeliharaan kesenian daerah sebanyak 20 kali pada Bulan Februari-

September 2016 di Bandung, Palu Sulawesi, Jakarta, Bali, Kab. Bogor, dan Kab. Sukabumi Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

28. Kegiatan Pasanggiri Jaipongan Jugala Raya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.287.250.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.285.150.000,- atau 99,27%. Outcome kegiatan memberikan ruang kreativitas dan kompetisi terhadap seniman dan budayawan serta komunitas sanggar tari jaipongan se-Jawa Barat pada tanggal 13,14,16 Desember 2016 di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

29. Kegiatan Gelar Pesona Seni Budaya Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.499.607.500,- atau 99,92%. Outcome kegiatan Pertunjukan kesenian mingguan unggulan dari kabupaten/kota dalam sajian Kesenian Kemasan. Kegiatan ini dijadikan lahan kreativitas informasi yang produktif dengan sasaran kegiatan dan apresiator diantaranya seniman, budayawan, kreator seni, organisasi seni Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

30. Kegiatan Parade Tari Daerah Nusantara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.71.250.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.71.210.000,- atau 99,94%. Outcome kegiatan Kreativitas dalam bentuk jenis seni tari di Jawa Barat dala konsep karya tari dan musik sebagai materi festival di tingkat nasional Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

31. Kegiatan Parade Lagu Daerah Nusantara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.71.250.000,- dan realisasi anggaran s.d

Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.71.020.000,- atau 99,68%. Outcome kegiatan Bentuk jenis seni suara di Jawa Barat dalam konsep karya music dan lagu sebagai materi festival tingkat nasional Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

32. Kegiatan Karnaval Prajurit Daerah Nusantara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.71.250.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.71.150.000,- atau 99,86%.

Outcome kegiatan adalah Karnaval Prajurit Daerah Nusantara Outcome

Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

33. Kegiatan Pergelaran Dan Pameran Seni Di Gedung Pengembangan Pusat Kebudayaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.499.980.000,- atau 100%. Outcome Gelar karya seni di Gedung PPK merupakan bentuk kegiatan pertunjukan seni yang lebih mengedepankan aspek pemberian kesempatan kepada para seniman untuk mementaskan karyanya terutama seni Wayang dan Pameran Seni Rupa Berupa Wayang. Diantaranya,Wayang golek dari Kab. Karawang, Wayang Kulit dari Kab. Indramayu, Wayang Kulit dari Kota Bekasi, Wayang Tekno dari Kota Bandung, Wayang Catur dari Kota Bandung, Pergelaran Pencak Silat dari MAspi dan Pameran Citra Wayang dan Pameran Kalangkang Wayang Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

34. Kegiatan Citra Budaya Tradisi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.71.250.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.70.835.000,- atau 99,42%. Outcome kegiatan adalah Pergelaran seni budaya tradisional maupun kreasi baru dalam rangka partisipasi HUT TMII Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

35. Kegiatan Parade Musik Daerah Nusantara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.47.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.47.435.000,- atau 99,86%. Outcome kegiatan Bentuk jenis seni di Jawa Barat dalam konsep karya music dan lagu sebagai materi festival tingkat nasional Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

36. Kegiatan Karnaval Wira Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.71.250.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.70.740.000,- atau 99,28%. Outcome kegiatan adalah Karnaval Wira Budaya Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

37. Kegiatan Talawungan Tembang Sunda (damas)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.332.500.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.329.410.000,- atau 99,07%. Outcome kegiatan memberikan ruang kompetisi kreatif kepada masyarakat seniman tembang Sunda Cianjuran dalam rangka pelestarian dan pemanfaatan tembang Sunda Cianjuran pada tanggal 5,6,8 Oktober 2016 di Kabupaten Bandung Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

38. Kegiatan Kolaborasi Musik Etnik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp200.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.197.450.000,- atau 98,73%. Outcome kegiatan apresiasi masyarakat terhadap Kolaborasi Musik Etnik dilaksanakan pada 2-4 Juni 2016 di Kabupaten Garut Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

39. Kegiatan West Java Nite (paket Acara Khusus)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.230.250.000,- atau 92,10%.

Outcome kegiatan Pameran dan Pergelaran seni budaya tingkat nasional berupa : Helaran seni budaya Jawa Barat, Pameran kesenian, kuiner, kerajinan, lomba melukis, mewarnai Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

40. Kegiatan Pengembangan Promosi Seni Budaya Jawa Barat Di Taman Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaandengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.99.960.000,- atau 99,96%. Outcome Salah satu kegiatan yang sering terlupakan adalah pengelolaan data dan dokumentasi (arsip) audiovisual seni budaya. Kata kunci untuk

kegiatan ini adalah “Menghadirkan kembali sesuatu yang pernah hadir”. Dalam hal ini, BP Taman Budaya mempunyai berbagai data dan format

dokumentasi audio-visual baik format analog maupun digital. Dokumentasi yang terkumpul itu, sampai saat ini belum dikelola sesuai dengan sistem kearsipan serta belum dimanfaatkan secara maksimal. Mengelola data dan dokumentasi seni budaya berdasarkan sistem kearsipan untuk penyelamatan dan pemeliharaan yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan kajian, pengetahuan, sejarah, pendidikan, dan sebagainya. Lingkup pekerjaan ini meliputi: a) Digitalisasi dokumentasi audio-visual format analog; b) Entri metadata untuk setiap format dokomen (foto, video, audio, teks); c) Kodifikasi dan labeling; d) Update website Taman Budaya Jawa Barat; e) Pembuatan aplikasi database seni budaya; f) Penyebarluasan informasi seni budaya melalui dunia maya Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

41. Kegiatan Pergelaran Seni Pertunjukan Di Gedung Kesenian Rumentang Siang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, dengan alokasi anggaran Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.499.990.000,- atau 99,99%. Outcome Gelar karya seni di Rumentang Siang merupakan bentuk kegiatan pertunjukan seni yang lebih mengedepankan aspek pemberian kesempatan kepada para seniman untuk mementaskan karyanya terutama seni lakon. Diantaranya, Teater Modern Caligula Kota Bandung, Longser Kab. Bandung, Teater Sunda Kota Bandung, Teater Modern STB Kota Bandung, Masres Kab. Indramayu,

Topeng banjet Kab. Karawang dan Topeng Kinang Kota depok Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

42. Pasanggiri Pencak Silat Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.285.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp282.875.000,00 atau 99,25%. Outcome kegiatan Pasanggiri Pencak Silat Jawa Barat Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

43. Pergelaran Seni Mimi Rasinah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.197.000.000,00 dan realisasi anggaran s.d Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.194.770.000,00 atau 98,87%. Outcome kegiatan apresisasi masyarakat terhadap kepedulian tari topeng Mimi Rasinah yang perlu dilestarikan dilaksankan pada 3 Desember 2016 di Kabupaten Indramayu Outcome Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan budaya daerah.

44. Kegiatan Menyelenggarakan Helaran/ Festival Kesenian Daerah Oleh Siswa Sd/mi, Smp/mts., Sma/smk/ma

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan, dengan alokasi anggaran Rp. 975.280.000,- realisasi anggaran Rp.948.400.000,- atau sebesar 97,24%, Outcome: Terselenggaranya Kegiatan Pagelaran Seni Tradisional. Outcome: Meningkatnya Pengelolaan Keragaman dan Kekayaan Budaya Jawa Barat

b. Permasalahan

(1) Adanya potensi memudarnya pengetahuan dan kecintaan masyarakat khususnya generasi muda terhadap seni budaya daerah yang kian bersaing dengan unsur budaya asing; Masih kurangnya ruang publik bagi masyarakat tempat berapresiasi dan menggelar karya seni

(2) Rendahnya apresiasi dan kecintaan terhadap budaya lokal, dan sejarah Lokal (3) Banyaknya jenis kesenian Jawa Barat yang terancam punah dan semakin berkurangnya jumlah maestro seni di Jawa Barat

(4) Masih kurangnya sumber daya manusia (SDM) khususnya di Pemerintahan (baik di provinsi maupun kabupaten/kota) yang memiliki kompetensi dan latar belakang seni sehingga pengelolaan aspek kesenian dirasakan belum optimal

(5) Belum adanya standar dalam penyelenggaraan sebuah aktivitas kesenian sehingga akan terkendala manakala diselenggarakan sebuah event kesenian yang bertaraf internasional

c. Solusi

(1) Meningkatkan peran Taman Budaya Jawa Barat dan Anjungan Jawa Barat TMII sebagai ruang publik peningkatan apresiasi seni dan menumbuhkan kreativitas masyarakat serta merevitalisasi gedung-gedung kesenian yang ada di Jawa Barat yaitu : 1) Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK), 2) Gedung Kesenian Rumentang Siang 3) Taman Budaya, 4) Ampli Teater Anjungan Jawa Barat TMII, 5) Ampli Teater Pondok Seni Pangandaran dan

6) House of Bamboo (Rumah Angklung) (2) Berusaha untuk menciptakan hasil-hasil budaya dan produk-produk dalam

negeri yang khas dan lebih baik lagi kualitasnya. Melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya lokal agar tetap eksis dan diakui oleh Negara lain. Meningkatkan kebudayaan local Indonesia kepada masyarakat terutama masyarakat

(3) Melaksanakan revitalisasi jenis-jenis kesenian yang hampir punah dan melaksanakan pewarisan jenis kesenian dari sejumlah maestro seni di Jawa Barat

(4) Melakukan pembinaan di bidang seni dan perfilman serta menjalin kemitraan dengan “Tim Kreatif” yang dibentuk dalam upaya peningkatan kemitraan dengan para seniman dan budayawan di samping untuk mengurangi

kekurangan kompetensi SDM yang ada. Mempelajari tata cara penyelenggaraan event kesenian khususnya yang melibatkan artis mancanegara sebagai bahan untuk menyusun standar pelayanan minimal (SPM) Bidang Kesenian

(5) Meningkatkan frekuensi “promosi” dan “kerja sama” di bidang seni budaya dengan pihak luar negeri sebagai upaya pengenalan hasil karya seni budaya

daerah (Jawa Barat) yang merupakan kekayaan budaya dan telah menjadi jati diri bangsa Indonesia.

4.24 Urusan Statistik

Pencapaian Indikator Kinerja Daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan urusan statistik dengan sasaran: Meningkatnya kualitas dan akuntanbilitas layanan Pemerintahan serta mewujudkan perluasan partisipasi publik.

1) Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

Program tersebut dilaksanakan oleh beberapa OPD/Biro di lingkungan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat yang didorong oleh 31 kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.21.484.806.239,- realisasi sebesar Rp.18.257.132.774,- (84,98%) . Outcome program adalah dukungan basis data yang akurat, terukur dan terintegrasi.

a. Pelaksanan Program

1. Kegiatan Penyusunan Dan Penyajian Data Statistik Ketahanan Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.437.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.276.895.100,- atau 63,29%. Output kegiatan adalah koordinasi penyusunan data statistik BKPD sebanyak 65 orang, data Statistik BKPD sebanyak 175 buku. Publikasi penayangan media elektronik Ketahanan Pangan sebanyak 1 paket, pembuatan CD interaktif Statistik Ketahanan Pangan sebanyak 1 paket, pembuatan Dokumen Ketahanan Pangan sebanyak

1 paket. Outcome kegiatan adalah jumlah publikasi penayangan media elektronik Ketahanan Pangan sebanyak 1 dokumen, jumlah Pembuatan CD interaktif Statistik Ketahanan Pangan sebanyak 1 dokumen, dan jumlah Pembuatan Dokumen Ketahanan Pangan sebanyak 1 dokumen.

2. Kegiatan Penyusunan dan Penyajian Data/ Informasi/ Statistik

Bidang Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.107.730.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.107.101.500,- atau sebesar 99,42%. Output kegiatan adalah terselenggaranya rakor penyusunan dan pengelolaan data statistik bidang pertanian, perikanan dan kehutanan (15 Orang), terlaksananya kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data (buku statistik). Outcome kegiatan adalah dengan tersedianya data statistik bidang pertanian, perikanan dan kehutanan, dapat Kegiatan ini dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.107.730.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.107.101.500,- atau sebesar 99,42%. Output kegiatan adalah terselenggaranya rakor penyusunan dan pengelolaan data statistik bidang pertanian, perikanan dan kehutanan (15 Orang), terlaksananya kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data (buku statistik). Outcome kegiatan adalah dengan tersedianya data statistik bidang pertanian, perikanan dan kehutanan, dapat

3. Kegiatan Penyajian Data Statitik Perikanan dan Kelautan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.458.055.300,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.396.950.237,- (86,66%). Output kegiatan adalah terlaksananya identifikasi dan monev statistik perikanan dan kelautan Jawa Barat 1 tahun, 2) pelatihan petugas statistik perikanan yang diikuti 28 orang,

3) validasi data statistik perikanan budidaya utk 27 Kab/Kota, 4) validasi data statistik perikanan tangkap untuk 27 Kab/Kota dan 2 PPN, 5) tersajinya data statistik perikanan dan kelautan Jawa Barat melalui buku tahunan statistik 30 buah dan buku saku statistik 40 buah.

4. Kegiatan Pengelolaan Sistem, Pengelolaan Data dan Web BP3IPTEK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Iptek Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.425.600.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan tahun 2016 Rp.288.872.773,- (67,87%). Output terinformasikannya kegiatan BP3IPTEK kepada masyarakat melalui Website BP3IPTEK serta Terwujudnya Pengelolaan Sistem dan data Penelitian Berbasis IT.

5. Kegiatan Sinkronisasi dan Konfirmasi Pendapatan Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.342.261.923,- dan realisasi anggaran Rp.312.634.623,- (91,34%). Output kegiatan ini adalah terkelolanya sistem Satu Data Pembangunan Jawa Barat, terlaksananya rapat koordinasi pengelolaan simpul jaringan INA-SDI Provinsi Jawa Barat, tersedianya tenaga administrasi dan tenaga khusus bidang informatika, serta tersedianya laporan (prosiding) kegiatan.

6. Kegiatan Pemutakhiran Data dan Fasilitasi Pengelolaan Belanja Pegawai Pemerintah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.1.394.353.300,- dengan realisasi anggaran Rp.1.327.232.024,- (95,19%). Output kegiatan ini adalah tersedianya file dan album Peta Tematik Penggunaan Lahan DAS Citarum Skala1 : 5000, dan buku laporan.

7. Kegiatan Rekonsiliasi Pendapatan Sektor Pajak Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Keuangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.736.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan 2016 Rp.724.410.000,- (98,43%). Output kegiatan adalah tersusunnya Data PMKS dan PSKS.

8. Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Data/informasi KUMKM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.1.770.225.000,-. Adapun realisasi anggarannya

sampai akhir Desember adalah sebesar Rp.1.396.788.579,- atau setara dengan 78,90% dari anggaran kegiatan. Output kegiatan ini adalah identifikiasi data koperasi dan UMKM, validasi data KUMKM dan penyampaian informasi pengembangan Koperasi dan UMKM sebanyak 8 unit billboard. Outcome kegiatan ini adalah tersedianya data/informasi yang mutahir, akurat dan valid dalam pengelolaan pengembangan data/informasi.

9. Kegiatan Penyusunan Data Statistik Bidang Olahraga dan Pemuda Serta Pengembangan Website (disorda.Jawa Baratprov.go.id)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Olah Raga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.352.820.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.343.283.700,- (97.30%). Output kegiatan adalah terlaksananya Pengembangan Aplikasi Database Keolahragaan dan Kepemudaan berbasis Web; terlaksananya Pengembangan Website (disorda.Jawa Baratprov.go.id); terlaksananya penyusunan Profil Disorda Prov. Jawa Barat; terlaksananya penyusunan Bintek Pengisian Database; terlaksananya Updating Database. Outcome kegiatan adalah terwujudnya basis data keolahragaan dan kepemudaan yang akurat, terukur dan terintegritas.

10. Kegiatan Pengembangan Pengelolaan Data Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.2.526.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan Triwulan IV (Bulan Desember) sebesar Rp.2.364.095.640,- atau 93,59%. Output kegiatan adalah tersusunnya buku data Pariwisata dan

Kebudayaan dalam angka. Outcome tersedianya data Pariwisata dan Kebudayaan dalam angka sesuai laporan dari Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.

11. Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.709.815.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan 2016 Rp.700.270.200,- (98,66%). Output kegiatan adalah 50 buku statistik angka tetap tahun 2015, 50 buku statistik angka sementara tahun 2016, 1 kegiatan workshop statistik perkebunan, 1 kegiatan validasi angka tetap statistik perkebunan tahun 2015, 1 kegiatan validasi angka sementara statistik perkebunan tahun 2016, 75 buku informasi perkebunan, 15 buku hasil pemetaan perkebunan, 1 kegiatan maintenance website.

12. Kegiatan Pengembangan Data dan Informasi Statistik Pertanian

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat

Rp.831.250.000,- dan realisasi Rp.632.669.688,- atau 76,11%. Output kegiatan adalah pertemuan angka

dengan

anggaran

data statistik dan validasi data statistik (angka sasaran pangan dan hortikultura) 1 kali, penetapan Angka Prognosa, angka ramalan 3 kali, angka sementara hortikultura dan angka tetap hortikultura 2 kali, refreshing petugas data statistik tingkat provinsi, penetapan angka prognosa, angka ramalan I dan II, penetapan angka sementara hortikultura dan angka tetap hortikultura. Outcome kegiatan adalah tersusunnya data statistik pertanian sebagai bahan pembangunan pertanian yang berkesinambungan.

13. Kegiatan Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Statistik Peternakan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.450.000.000,- dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp.435.869.020,- atau setara 96,86 %. Adapun rincian pelaksanaannya :

a. Sosialisasi Aplikasi Lalu Lintas Ternak Output adalah termanfaatkannya data lalu lintas ternak di Jawa Barat yang dientry oleh Petugas Sub Unit Pos Pemeriksaan Hewan di Losari, Banjar dan Gunung Sindur melalui aplikasi data lalu lintas ternak. Outcome penyampaian informasi data lalu lintas di Jawa Barat lebih efektif, mudah, cepat, dan akurat.

b. Workshop Statistik Peternakan Output adalah petugas pengumpul dan pengolah data statistik peternakan memahami metodologi dan cara pemanfaatan aplikasi database statistik peternakan. Outcome adalah terjalinnya sinergitas dan sinkronisasi data statistik peternakan yang dikompulir dari petugas kabupaten/kota se-Jawa Barat melalui aplikasi database statistik peternakan.

c. Pengumpulan, Pengolahan dan Penyajian Data Statistik Peternakan Output adalah terolahnya data statistik peternakan Jawa Barat, yang akan dipublikasikan melalui buku statistik dan buku data fungsi peternakan dan

kesehatan hewan. Outcome adalah terjalinnya sinergitas Provinsi dan Kabupaten/Kota terkait kebijakan data statistik peternakan Jawa Barat.

d. Penyebarluasan Informasi Peternakan Melalui Media Cetak

Output adalah tersedianya data statistik dan informasi pembangunan peternakan melalui media cetak yaitu buku statistik, buku data fungsi, buku saku dan bulletin. Outcome adalah terinformasikannya data dan informasi pembangunan peternakan di Jawa Barat yang dapat dijadikan bahan kebijakan pembangunan peternakan.

e. Updating Data Parameter Teknis Peternakan Output adalah terupdatenya data parameter teknis peternakan produktivitas susu di Jawa Barat, yang mana berdasarkan metode two point, rata-rata estimasi produksi susu sapi perah di Jawa Barat adalah 4.500,33 liter/305 hari atau 14,76 liter/hari; sapi perah yang sedang laktasi di Jawa Barat pada tahun 2016 adalah rata-rata 2,51 jumlah laktasi, skala kepemilikan sapi perah peternak adalah rata-rata 5,44 unit Ternak sama dengan rata-rata setiap peternak memiliki induk laktasi 3,37 ekor, induk kering 0,61 ekor, dara tidak bunting 0,55 ekor, dara bunting 0,43 ekor, pedet betina 1,14 ekor, pedet jantan 0,76 ekor dan jantan dewasa 0,28 ekor: perbandingan antara sapi laktasi dan non laktasi di Jawa Barat adalah 64,57% : 34,43%: perbandingan antara sapi produktif dan non produktif di Jawa Barat adalah 84,41%. Outcome adalah parameter produktivitas susu di Jawa Barat untuk meningkatkan keakurasian data produksi susu di Jawa Barat.

14. Penataan dan Pengelolaan Data PNSD dan Pengembangan Aplikasi Simpeg

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.348.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.257.762.500,- (74,07%). Output kegiatan adalah pembuatan dan penyebaran informasi kepegawaian, pengembangan aplikasi simpeg, rapat kerja dan rekon data, permintaaan dan layanan data kepegawaian dan pencetakan DUK. Outcome kegiatan adalah tingkat ketersediaan data/informasi dan statistik daerah.

15. Pengembangan Aplikasi untuk Integrasi Sistem Secara Elektronik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.227.527.000,- (75,84%). Output kegiatan adalah terbangunnya integrasi aplikasi sistem secara elektronik untuk pengelolaan data kepegawaian, terselenggaranya rekon data. Outcome kegiatan adalah tingkat ketersediaan data/informasi dan statistik daerah.

16. Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Absensi Terintegrasi Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.274.875.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.239.452.209,- (87,11%). Output kegiatan adalah pengembangan sistem absensi terintegrasi, pengelolaan sistem informasi terintegrasi, peningkatan kapasitas petugas/pengelola absensi OPD, pemeliharaan sistem informasi absensi terintegrasi. Outcome kegiatan adalah tingkat ketersediaan data/informasi dan statistik daerah.

17. Pengembangan Teknologi Informasi untuk Meningkatkan Layanan Proses Kepegawaian

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.200.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.125.919.500,- (62,96%). Output kegiatan adalah pemeliharaan dokumen kepegawaian, alih media. Outcome kegiatan adalah tingkat ketersediaan data/informasi dan statistik daerah.

18. Penyiapan Alih Jenis/status Kepegawaian Tenaga Pendidik ke Provinsi Jawa Barat (UU 23)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.2.726.164.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.632.746.139,- (59,89%). Output kegiatan adalah pendataan tenaga pendidik dan biometrik, perekaman data tenaga pendidik dan scanning dokumen kepegawaian, pengadaan sistem absensi. Outcome kegiatan adalah tingkat ketersediaan data/informasi dan statistik daerah.

19. Data Pembangunan Jawa Barat Wilayah II

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah II Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.80.414.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.76.001.500,- (94,51%). Output kegiatan adalah Pembaruan/updating data pembangunan Jawa Barat wilayah II. Outcome kegiatan adalah persentase pemenuhan kebutuhan data/informasi/statistik daerah.

20. Pengembangan Data dan Informasi Pembangunan Wilayah IV

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pemerintahan dan Pembangunan Wilayah IV Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.173.100.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp .170.150.000,- (98,30%). Output kegiatan adalah penyediaan data dan Informasi Pembangunan Wilayah IV. Outcome kegiatan adalah presentase pemenuhan kebutuhan data/informasi/statistik daerah.

21. Pengelolaan Data / Informasi dan Publikasi Perijinan/non Perijinan Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.462.570.000,- dengan persantase (93,13%). Output kegiatan adalah terlaksananya identifikasi perkembangan perusahaan PMA/PMDN di Kabupaten/Kota di Jawa Barat, terlaksananya pengumpulan data minat dan realisasi investasi PMA/PMDN di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah tercapainya target realisasi investasi berdasarkan RPJMD Provinsi Jawa Barat.

22. Kajian Analisis Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.751.800.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.723.443.543,- (96,23%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya penyediaan rekomendasi analisis pembangunan Jawa Barat, terlaksananya kajian analisis pembangunan Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah persentase pemenuhan kebutuhan data/informas/statistik daerah.

23. Pengelolaan Satu Data Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.397.870.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.388.819.900,- (99,35%). Output kegiatan adalah terselenggaranya pengelolaan satu data pembangunan Jawa Barat, terbangunnya prototype aplikasi sistem dinamik, tersusunnya indikator RPJMD Jawa Barat, terselenggaranya rapat koordinasi pengelolaan simpul jaringan INA –SDI, workshop pengolahan dan pemanfaatan teknologi data penginderaan jauh. Outcome kegiatan adalah persentase pemenuhan kebutuhan data/informasi/statistik daerah.

24. Penguatan Informasi Pembangunan Daerah Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.947.310.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.922.203.000,- (97,35%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan koordinasi satu data OPD Provinsi dan Kab/Kota, tersusunnya data dan analisis data pembangunan Jawa Barat, jasa konsultasi analisis pengaruh laju pertumbuhan ekonomi terhadap ketimpangan indeks gini di Jawa Barat, kajian alih kelola fungsi pendataan dalam rangka implementasi UU No.23 Tahun 2014, cetak buku perhitungan indeks modal sosial provinsi Jawa Barat tahun 2016, kajian kelembagaan Pusdalisbang pada era UU No.23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Outcome kegiatan adalah jumlah dokumentasi data/informasi/statistik daerah.

25. Surveillance Audit Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Pelayanan Data Pembangunan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp .120.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.119.440.000,- (99,53%). Output kegiatan adalah Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp .120.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.119.440.000,- (99,53%). Output kegiatan adalah

26. Pengembangan Sistem Atisisbada

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengelolaan Barang Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.006.412.216,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.779.044.000,- (77,41%). Output kegiatan adalah terlaksananya pengembangan aplikasi ATISISBADA. Outcome kegiatan adalah prosentase pemenuhan kebutuhan data/informasi statistik daerah.

27. Kegiatan Penyusunan Data dan Informasi Kehutanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.640.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp .542.640.000,- (84,79%). Output kegiatan adalah statistik kehutanan Tahun 2015 dan tersedianya peta tematik data spasial dan numerik pembangunan Kehutanan Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah jumlah pengakses data dan informasi website Dinas Kehutanan Jawa Barat.

28. Peningkatan Sistem Data dan Informasi Dinas Perhubungan Prov. Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.122.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.120.220.350,- (98,14%). Output kegiatan adalah meningkatnya pengelolaan dan pendayagunaan website di Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah persentase pemenuhan kebutuhan data/informas/statistik daerah.

29. Pendataan Informasi Bidang Industri dan Perdagangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.778.050.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.775.015.949,- (99,61%). Output kegiatan adalah terlaksanannya pembuatan Buku Directory Tahun 2016. Outcome kegiatan adalah rasio pengguna informasi.

30. Pengembangan Data dan Informasi Penyelenggaraan Polisi Pamong Praja Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.142.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.110.209.000,- (77,34%). Output kegiatan adalah pengembangan data dan informasi penyelenggaraan tibumtanmas berupa software, database, digitalisasi data dan konektivitas jaringan Networking. Outcome kegiatan adalah tersedianya data spasial yang mutakhir dan akurat menuju satu data pembangunan Jawa Barat.

a. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Badan Ketahanan Pangan: • Terdapat perubahan anggaran untuk beberapa kegiatan, dan keterlambatan pengesahan DPPA yang disyahkan pada minggu ke-3 bulan Oktober 2016.

• Untuk jumlah hibah intervensi ketahanan pangan ke Kabupaten/Kota Tahun 2016 tidak dapat dilaksanakan terkait dengan Undang-undang No.

23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Pasal 298 Ayat 5 yaitu Badan, lembaga dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia.

• Terdapat beberapa kegiatan mengalami keterlambatan pelaksanaan penyelenggaraannya, seperti rapat koordinasi, bimbingan teknis, sosialisasi dan evaluasi, sebagai akibat adanya kesamaan waktu penyelenggaraannya pada sebagian Kabupaten dan Kota di Jawa Barat.

2. Solusi

(1) Badan Ketahanan Pangan: • Pada beberapa kegiatan yang mengalami perubahan, melakukan perubahan jadwal perencanaan penyerapan anggaran guna melaksanakan percepatan penyerapan anggaran.

• Pada kesempatan pertemuan-pertemuan dengan pihak Kab/Kota di Jawa Barat, telah disampaikan terkait dengan bantuan hibah lumbung pangan masyarakat, lembaga distribusi pangan masyarakat, lembaga akses pangan masyarakat, desa mandiri pangan, dan kawasan rumah pangan lestari yang tidak dapat dialokasi anggaran yang bersumber dari APBD Tahun 2016.

• Ke depan antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal ini pihak Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan pihak Kab/Kota terkait dengan bidang Ketahanan Pangan, melakukan koordinasi intensif agar terjalin sinergitas program/kegiatan dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan.

4.25 Urusan Kearsipan

Pencapaian Indikator Kinerja Daerah pada Misi Ketiga terhadap penyelenggaraan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Kearsipan adalah: Peningkatan jumlah pengembangan teknologi informasi untuk tata kearsipan Pemerintah daerah 11,25%. Indikator kinerja tersebut dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Kearsipan

Program Tersebut dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah sebanyak 6 Kegiatan dengan total anggaran sebesar Rp.3.688.648.800,- realisasi sebesar Rp.3.460.276.134,- (93,81%) , Outcome program adalah terpeliharanya data kearsipan untuk meningkatkan pelayanan kepada para pengguna arsip, tersediannya arsip yang dapat mendukung keperluan publik, menigkatnya keamanan arsip pemda.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Arsip Dinamis di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.350.000.000,- realisasi anggaran

Desember sebesar Rp.1.313.056.775,- atau setara dengan (97,26%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah bintek pengelolaan arsip dinamis sebanyak 114 orang di 57 OPD, sosialisasi arsip terjaga sebanyak 114 orang di 57 OPD, bintek modul sistem informasi kearsipan dinamis Provinsi Jawa Barat sebanyak 114 orang di 57 OPD, Publikasi kearsipan melalui cetak banner, cetak peraturan dan informasi kearsipan ke OPD Provinsi Jawa Barat sebanyak 1 kegiatan, pembenahan arsip oleh pihak ketiga sebanyak 10 OPD, pendampingan dan supervisi penataan arsip di OPD Provinsi sebanyak 1 kegiatan dan Pembuatan modul praktis animasi pengelolaan kearsipan sebanyak 1 paket. Outcome kegiatan adalah tercapainya pengelolaan arsip dinamis yang tertib dan akuntabel di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

2. Kegiatan Penelusuran Arsip Bernilai Sejarah di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 270.539.109,- atau setara dengan (77,30%) dari anggaran kegiatan.

Output kegiatan adalah hasil penelusuran arsip bernilai sejarah dan tersusunnya laporan hasil penelusuran arsip bernilai sejarah sebanyak 45 buku, lokakarya kearsipan di ikuti 27 Kabupaten Kota dan Forum Group Discussion (FGD) Kearsipan diikuti 18 OPD di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terlestarikannya dan terselamatkannya sumber arsip di Jawa Barat yang memiliki nilai sejarah.

3. Kegiatan Preservasi Arsip Statis

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.270.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.265.715.500,- atau setara dengan (98,41%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah terpeliharanya dan terawatnya arsip secara kuratif dan berkala melalui pembersih debu dan fumigasi di depo penyimpanan arsip lantai 3,4,6 dan 7, sosialisasi pemeliharaan dan preservasi arsip melalui masyarakat sadar arsip dan sosialisasi metode restorasi arsip di 26 Kabupaten Kota dan tersedianya khasanah arsip statis melalui alih media arsip statis sebanyak 725 arsip BoW 725 lembar dan arsip foto K.A.A sebanyak 750 lembar. Outcome kegiatan adalah tersedianya arsip yang memenuhi standarisasi kearsipan.

4. Kegiatan Pelaksanaan Akuisisi dan Pengolahan Arsip Statis

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 840.175.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 746.790.200,- atau setara dengan (88,89%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah tersedianya inventaris arsip kepemiluan Jawa Barat tahun 1971-1999 sebanyak 50 buku, sosialisasi pedoman pengolahan arsip statis diikuti 27 Kabupaten Kota, identifikasi dan terbinanya arsip statis di OPD dan lembaga kearsipan daerah (LKD) sebanyak 1 kegiatan dan kegiatan sosialisasi Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip di 26 Kabupaten Kota dan 46 OPD. Outcome kegiatan adalah terlestarikannya dan terselamatkannya khasanah arsip statis di Jawa Barat.

5. Kegiatan Peningkatan Layanan Otomasi Kearsipan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.608.473.800,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.606.879.200,- atau Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.608.473.800,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.606.879.200,- atau

6. Kegiatan Peningkatan Pembinaan Kearsipan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.270.000.000,- dan realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.257.295.350,- atau setara dengan (95,29%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah pembinaan kearsipan ke 27 Kabupaten/Kota Outcome kegiatan adalah meningkatnya profesionalisme aparatur di bidang kearsipan.

b. Permasalahan

(1) Belum tertibnya implementasi penyusutan arsip oleh masing-masing OPD sebagai pencipta arsip yaitu sebanyak 57 OPD Provinsi Jawa Barat sehingga penyelenggaraan kearsipan pemerintah daerah belum optimal;

(2) Keberadaan record center (pusat penyimpanan arsip dimasing-masing OPD Provinsi Jawa Barat belum dimanfaatkan secara optimal; (3) Apresiasi terhadap penelusuran dan penyelamatan arsip bernilai kesejarahan masih rendah; (4) Belum memadainya sarana dan prasarana kearsipan; (5) Belum memadainya sarana dan prasarana layanan arsip, seperti ruang

layanan arsip meja baca arsip, dll; (6) Pemahaman aparatur dan masyarakat terhadap kearsipan masih kurang,

sehingga kesadaran akan pentingnya arsip masih rendah.

c. Solusi

(1) Solusinya meningkatkan bintek penyusutan arsip dan pembinaan kearsipan dinamis;

(2) Solusinya menerbitkan instruksi Gubernur Jawa Barat untuk pemanfaatan record center;

(3) Solusinya meningkatkan sosialisasi penyelenggaraan arsip statis;

(4) Solusinya meningkatkan pengadaan sarana dan prasarana kearsipan kearah standarisasi; (5) Solusinya pembuatan ruangan layanan arsip beserta peralatan pendukungnya sesuai standarisasi dari Arsip Nasional Republik Indonesia; (6) Solusinya meningkatkan sosialisasi kearsipan, berupa gelar informasi kearsipan, pameran kearsipan dan publikasi lainnya.

4.26 Urusan Perpustakaan

Pencapaian Indikator Kinerja Daerah pada Misi Kesatu terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perpustakaan adalah sebagai berikut: tingkat pembinaan teknis kelembagaan semua jenis perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 590 unit; tingkat pembinaan sumber daya manusia pengelola perpustakaan di Jawa Barat sebanyak 1.277 orang; jumlah koleksi bahan perpustakaan sebanyak 28.383 judul; dan tingkat pembudayaan kegemaran membaca (PKM) masyakarat di Jawa Barat sebanyak 5.375 orang. Indikator kinerja tersebut dicapai melalui program dan kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan ini dilakukan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (BAPUSIPDA) dan Biro Humas Protokol dan Umum Provinsi Jawa Barat melalui 12 kegiatan dengan total anggaran Rp.14.474.373.632,- dan realisasi anggaran Rp.13.818.940.753,- atau 95,47%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pengembangan Bahan Perpustakaan Bapusipda Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.431.355.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp. 3.322.001.772,- atau setara dengan (96,81%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah Pengadaan bahan perpustakaan (buku dan non buku) Bapusipda sebanyak 21 subjek, terbitan literature sekunder sebanyak

4 terbitan literatur sekunder, bintek pengolahan bahan perpustakaan sebanyak 1 kali, bintek pengolahan bahan perpustakaan bagi perpustakaan masyarakat sebanyak 1 kali, terlaksananya pengadaan buku untuk 130 sekolah(SD/SMP) dan Pengadaan buku untuk 20 sekolah (SD/SMP). Outcome kegiatan adalah meningkatnya bahan perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka.

2. Kegiatan Pelestarian Karya Cetak dan Karya Rekam Khasanah Budaya Jawa Barat serta Implementasi UU No. 4 Tahun 1990

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.992.950.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.952.366.166,- Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.992.950.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.952.366.166,-

3. Kegiatan Pengembangan Bahan Perpustakaan Layanan Ekstensi Perpustakaan Bapusipda Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp .800.305.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.777.504.329,- atau setara dengan (97,15%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah tersedianya 5.000 judul/10 eksemplar. Outcome meningkatnya pengetahuan dan wawasan bagi masyarakat.

4. Kegiatan Peningkatan Kualitas Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia di Bidang Perpustakaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.131.175.000,- realisasi anggaran

Desember sebesar Rp.1.076.808.200,- atau setara dengan (95,19%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah penilaian kompetensi tenaga perpustakaan melalui pertemuan ilmiah perpustakaan sebanyak 15 orang, pembangunan model pengelola perpustakaan sekolah sebanyak 1 model, pembentukkan dewan perpustakaan sebanyak 1 kali, pembinaan perpustakaan umum sebanyak 13 lokasi, forum perpustakaan desa/kelurahan sebanyak 150 orang, peerlearning meeting pengelola perpustakaan sebanyak 1 kali dan raker IPI TK pusat di Jawa Barat sebanyak 750 orang. Outcome kegiatan adalah terbangunnya model pengelola perpustakaan sekolah yang memilki Standar Nasional Perpustakaan (SNP).

sampai

dengan

akhir

5. Kegiatan Peningkatan Layanan Otomasi Perpustakaan Bapusipda Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.792.867.000,- realisasi anggaran

Desember sebesar Rp.1.781.387.781,- atau setara dengan (99,36%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah pelayanan perpustakaan pada hari Minggu (lesehan di Sabuga dan Tegallega) sebanyak 46 kali, layanan terpadu perpustakaan sebanyak 43 titik layanan, pameran perpustakaan sebanyak 6 kali, workshop berbasis bahan perpustakaan sebanyak 24 kali dan terlaksananya kegiatan kreasi literasi dalam rangka hari kunjung perpustakaan sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan adalah teroptimalisasinya kualitas layanan perpustakaan Bapusipda terhadap masyarakat.

6. Kegiatan Membina Budaya Baca dan Memberdayakan Perpustakaan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.083.781.632,- realisasi anggaran

Desember sebesar Rp.3.886.308.000,- atau setara dengan (95,16%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah penyusunan pedoman pembudayaan kegemaran membaca sebanyak 1 naskah 600 eksemplar, monitoring dan evaluasi penumbuhan minat baca anak usia dini melalui bahan bacaan sebanyak 15 Kab/Kota, pembinaan pegiat membaca dan menulis (literasi sebanyak 216 komunitas membaca dengan jumlah anggota 2.160 orang, aktualisasi dan festival pegiat membaca dan menulis (literasi) 500 orang, Lomba story telling kader PKK TK Provinsi Jawa Barat sebanyak 100 orang, penghargaan untuk juara TK Provinsi Jawa Barat sebanyak 4 kejuaraan dan roadshow gerakan minat dan budaya baca di Jawa Barat sebanyak 5.200 orang. Outcome kegiatan adalah terwujudnya pembudayaan kegemaran membaca masyarakat melali pemberdayaan masyarakat.

7. Kegiatan Pengembangan Layanan Perpustakaan Bertaraf Internasional

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.400.000.000,- Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.400.000.000,-

8. Kegiatan Pengadaan e-Resources

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp .427.090.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.404.849.935,- atau setara dengan (94,79%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah tersedianya 12 subjek koleksi e-Resource untuk perpustakaan Bapusipda Jawa Barat Outcome . Tersedianya bahan perpustakaan e-book, e-Jurnal dan e-Resource.

9. Kegiatan Peningkatan Pelestarian Literatur Tentang Jawa Barat Melalui Penerbitan Pioneer

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.642.850.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.627.111.270,- atau setara dengan (97,55%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah terlestarikannya terbitan tentang Sumedang dan Cirebon. Outcome tersedianya naskah naskah untuk diterbitkan.

10. Kegiatan Peningkatan Preservasi dan Konservasi Bahan Perpustakaan

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.171.000.000,- realisasi anggaran sampai dengan akhir Desember sebesar Rp.163.043.650,- atau setara dengan (95,35%) dari anggaran kegiatan. Output kegiatan adalah fumigasi ruang layanan perpustakaan (ruang dewasa dan ruang remaja) dan ruang layanan perpustakaan deposit, terpeliharanya perbaikan buku rusak, terbundelnya 100 surat kabar dan 100 majalah. Outcome terpeliharanya koleksi bahan perpustakaan yang siap pakai.

12. Kegiatan Dukungan Perpustakaan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Hubungan Masyarakat), dengan alokasi Kegiatan yang dilaksanakan oleh Biro Humas, Protokol dan Umum Setda Provinsi Jawa Barat (Bagian Hubungan Masyarakat), dengan alokasi

realisasi anggaran Rp .427.559.650,- atau 99,43%. Output kegiatan adalah terselenggaranya fasilitasi Perpustakaan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat.

sebesar

Rp.430.000.000-,

dan

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Belum optimalnya pengadaan buku koleksi perpustakaan bertaraf internasional yang ditargetkan sesuai parameter ( Library of Congress;2011) sebanyak 4 juta judul buku;

(2) Implementasi UU Nomor 4 Tahun 1990 tentang Serah Simpan Karya Cetak Karya Rekam belum optimal; (3) Belum optimalnya penumbuhan minat baca untuk usia dini; (4) Belum optimalnya pembudayaan kegemaran membaca masyarakat.

2. Solusi

(1) Menindaklanjuti dalam kegiatan pengadaan bahan perpustakaan secara bertahap; (2) Meningkatkan sosialisasi UU Nomor 4 Tahun 1990 tersebut dan meningkatkan pengadaan koleksi Jawa Barat; (3) Meningkatkan pembinaan dan pengembangan membaca bagi kelompok PAUD; (4) Pembudayaan kegemaran membaca masyarakat dilakukan secara terpadu, terstruktur dan masif melalui jalur informal (keluarga) untuk anak usia dini, formal (satuan pendidikan) untuk siswa pelajar dan non formal (masyarakat) untuk masyarakat luas.

4.27 Urusan Keagamaan

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan kapasitas asrama bagi santri di pondok pesantren dengan jumlah 250, telah dilaksanakan revitalisasi sebanyak 188 revitalisasi kobong diberikan untuk pembangunan ruang baru atau rehabilitasi ruang asrama santri. Untuk pembangunan ruang asrama dilakukan dengan persyaratan ukuran asrama paling

sedikit 40m 2 yang dilengkapi dengan fasilitas sanitasi yang terletak di 23 Kabupaten/Kota.

1) Program Peningkatan dan Pengamalan Agama

Program ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Dasar Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat melalui 6 (enam) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.20.390.057.400,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.17.923.275.040,- atau 89,90%. Outcome dari program ini yaitu antara lain: meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat; terciptanya suasana kehidupan keagamaan yang kondusif di Jawa Barat; serta dukungan fasilitasi pendidikan agama (formal, nonformal, dan informal).

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pembinaan Tim Pemandu dan Pemantau Ibadah Haji Daerah (TPHD) Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.108.500.000,- Realisasi anggaran sebesar Rp.4.097.509.140,- (99,73%). Output kegiatan adalah peningkatan wawasan dan kemampuan petugas pemandu pemantau ibadah haji daerah Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya wawasan dan kemampuan petugas pemandu/pemantau ibadah haji daerah Jawa Barat dalam rangka pelayanan kepada masyarat dalam melaksanakan ibadah haji.

2. Kegiatan Pembinaan Pendidikan Agama Islam dalam rangka upaya Pemberantasan Buta Huruf Al- qur’an pada Siswa Sekolah SD, SMP, SMA dan SMK di Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.213.750.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.207.750.000,- (97,19%). Output kegiatan adalah terlesenggaranya Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam dalam upaya pemberantasan buta Huruf Al- Qur’an di kalangan Siswa Sekolah SD, SMP, SMA dan SMK di Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terbebasnya buta huruf Al- Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.213.750.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.207.750.000,- (97,19%). Output kegiatan adalah terlesenggaranya Pembinaan Guru Pendidikan Agama Islam dalam upaya pemberantasan buta Huruf Al- Qur’an di kalangan Siswa Sekolah SD, SMP, SMA dan SMK di Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah terbebasnya buta huruf Al-

3. Kegiatan Implementasi Pengamalan Agama melalui Safari Ramadhan dan Tarling Gubernur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.272.029.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.272.029.000,- (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya Safari Ramadhan Gubernur Jawa Barat, Shalat Tarawih keliling FKPD Provinsi Jawa

Barat dan terlaksananya kegiatan Nuzulul Qur’an, Shalat Idul Fitri dan Idul Adha. Outcome kegiatan adalah meningkatnya keimanan, ketaqwaan, pengamalan ajaran agama dan silaturahmi bagi para stakeholder di Jawa Barat.

4. Kegiatan Pengembangan Tahfidz Quran Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.135.000.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.134.492.000,- (99,62%). Output kegiatan adalah terselenggaranya pembinaan Tahfidz Qur’an di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah optimalisasi peran Sumber Daya Manusia Tahfidz Qur’an dalam

pendukungan pembangunan keagamaan di Jawa Barat.

5. Kegiatan Pembinaan Jamaah Haji Asal Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.8.897.278.400,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.8.856.430.900,- (99,54%). Output kegiatan adalah terselenggaranya konsinyering penyusunan kurikulum pembinaan jamaah haji asal Jawa Barat, rakor fasilitasi Jamaah Haji asal Jawa Barat, workshop pedoman pembinaan jamaah haji asal Jawa Barat, simulasi penyelenggaraan ibadah haji. Outcome kegitan adalah meningkatnya kenyamanan, keamanan dan kekhusuan jamaah haji asal Jawa Barat.

6. Kegiatan Pelaksanaan MTQ Tingkat Provinsi Jawa Barat, Pembinaan dan Pengiriman Kafilah MTQ ke Tingkat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.6.763.500.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.6.534.062,400,- (96,61%). Output kegiatan adalah terlaksananya MTQ

Tingkat Provinsi Jawa Barat, pembinaan Kafilah MTQ Jawa Barat dan terkirimnya Kafilah MTQ Jawa Baratke Tingkat Nasional. Outcome kegiatan adalah diraihnya prestasi terbaik Kafilah MTQ Jawa Barat di Tingkat Nasional dan Internasional.

2) Program Pembinaan Lembaga Sosial Keagamaan

Program ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Dasar Provinsi Jawa Barat melalui 7 (tujuh) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp .11.066.923.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.9.971.090.134,- atau 90,10%. Outcome dari program ini antara lain meningkatnya peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan serta meningkatkan pemberdayaan dan perlindungan sumber daya bidang keagamaan.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pemberdayaan Pondok Pesantren di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,-. realisasi anggaran sebesar Rp. 98.725.000,- (98.73%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan pengelolaan pondok pesantren Salafi. Outcome kegiatan adalah meningkatnya peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan dan meningkatnya potensi pondok pesantren di Jawa Barat dalam pengelolaan kelembagaan dan kewirausahaan.

2. Kegiatan Kesekretariatan Badan Pengelola Islamic Centre (BPIC) Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.5.308.000.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.5.104.287.134,- (96,16%). Output kegiatan adalah terlaksananya pemenuhan kebutuhan dasar oprasional unit kerja Pusdai, LPTQ, Masjid At-

Ta’awun dan Masjid Raya Bandung dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya. Outcome kegiatan adalah terpenuhinya kebutuhan dasar oprasional unit kerja Pusdai, LPTQ, Masjid At- Ta’awun dan Masjid Raya

Bandung dalam mendukung tugas pokok dan fungsinya.

3. Kegiatan Pemberdayaan Remaja Masjid di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 233.550.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.232.770.000,- (99,67%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan dan pemberdayaan Remaja Masjd di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan.

4. Kegiatan Pelaksanaan Dukungan Pelayanan Kepada Organisasi Masyarakat dan Lembaga Sosial Keagamaan di Jawa Barat Tahun 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.874.500.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.874.500.000,- (100%). Output kegiatan adalah terlaksananya bimbingan teknis tatakelola bantuan hibah bidang keagamaan, verifikasi permohonan bantuan hibah bidang keagamaan, koordinasi kelengkapan permohonan pencairan bantuan hibah bidang keagamaan dan pemantauan penggunaan dana hibah bidang keagamaan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan dan tatakelola bantuan hibah bidang keagamaan untuk peningkatan peran lembaga sosial keagamaan dalam pembangunan Jawa Barat.

5. Kegiatan Pemeliharaan Gedung, Instalasi, Taman, Masjid di Lingkungan BPIC

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.966.812.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.2.953.827.000,- (99,56%). Output kegiatan adalah pemeliharaan sarana dan prasarana gedung/masjid Pusda’I, At-Ta’awun, LPTQ dan

Perawatan Masjid Raya Jawa Barat dan Gedung/Masjid Raudatul Irfan. Outcome kegiatan adalah terpeliharanya sarana dan prasarana Gedung Pusdai, Masjid At- Ta’awun, LPTQ dan perawatan Masjid Raya Jawa Barat dan Gedung/Masjid Raudatul Irfan.

6. Kegiatan Pembinaan Majelis Taklim Di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.727.186.000,-. Realisasi anggaran sebesar

Rp.668.491.000,- (91,93%). Output kegiatan adalah terselenggaranya pembinaan dan pemberdayaan Majelis Taklim di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemberdayaan dan perlindungan sumber daya bidang keagamaan.

7. Rencana Aksi Multi Pihak Implementasi Kegiatan Pembangunan Masjid Monumental

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pelayanan Sosial Dasar dengan alokasi anggaran sebesar Rp.106.875.000,-. Realisasi anggaran sebesar Rp.106.875.000,- (100,-%). Output kegiatan adalah terlaksananya koordinasi evaluasi dan monitoring pembangunan Masjid Monumental di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya Pemahaman dan Pengamalan Agama dalam Kehidupan Bermasyarakat.

4.28 Urusan Kelautan dan Perikanan

Arah kebijakan pembangunan urusan bidang Kelautan dan Perikanan yaitu peningkatan produksi kelautan dan perikanan, serta peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk hasil kelautan dan perikanan. Capaian kinerja indikator keberhasilan tersebut ditunjukan melalui jumlah produksi perikanan budidaya, jumlah produksi perikanan tangkap, dan jumlah produksi garam serta jumlah konsumsi ikan masyarakat di Jawa Barat. Pencapaian produksi kelautan dan perikanan Tahun 2016 sebesar 1.381.053,76 Ton, terdiri atas : produksi budidaya perikanan sebesar 1.089.732,21 Ton dan produksi perikanan tangkap sebesar 291.321,55 Ton. Pencapaian jumlah produksi garam tahun 2016 sangat rendah, hanya tercapai sebesar 2.518 Ton. Hal ini karena sepanjang tahun 2016 terjadi musim hujan yang berkepanjangan sehingga kurang mendukung untuk produksi garam, dan lokasi tambak garam beralih fungsi menjadi tambak air payau yang digunakan untuk budidaya ikan. Konsumsi ikan masyarakat Jawa Barat Tahun 2016 mencapai 25,88 Kg/kap/Thn. Selain itu, untuk meningkatkan produksi kelautan dan perikanan dilakukan peningkatan pengawasan dan pelestarian sumberdaya kelautan dan perikanan seperti pembinaan dalam rangka menurunkan kasus IUU Fishing, penyelesaian tindak pidana kasus IUU Fishing, pengawasan secara berkala wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, dan penebaran benih ikan endemic/langka di perairan umum ( Restocking). Outcome kegiatan adalah meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap serta pengelolaan dan pengawasan potensi sumber daya kelautan dan perikanan di Jawa Barat. Pencapaian indikator tersebut dilaksanakan melalui program dan kegiatan sebagai berikut :

1) Program Pengembangan Budidaya Perikanan

Program Pengembangan Budidaya Perikanan pencapaian indikator kinerja program pada tahun 2016 yaitu meningkatnya produksi perikanan budidaya sebesar 1.089.732,21 Ton. Alokasi anggaran Rp 27.711.934.245,- dan realisasi anggaran Rp 27.239.540.654,- (98,30%) dengan jumlah kegiatan 29 kegiatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya produksi dan produktivitas perikanan budidaya, serta meningkatnya kesejahteraan masyarakat perikanan budidaya.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan Produksi Perikanan Budidaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp1.000.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.935.360.067 (93,54%). Output kegiatan adalah Pembudidayaan Ikan Bersertifikat CBIB sebanyak 800 unit, Pembenihan ikan

bersertifikat CBIB sebanyak 40 unit, terselenggaranya forum budidaya ikan hias yang diikuti 1 orang petugas UPTD Dinas Provinsi dan 27 orang petugas UPTD/BBI Dinas Kab/Kota yang membidangi perikanan budidaya, terselenggaranya pembenihan ikan yang SIAP disertifikasi CPIB sebanyak 30 unit, terselenggaranya pendampingan Indonesian Aquaulture 2016 sebanyak 1 paket Informasi dan Teknologi Perikanan Budidaya, terlaksananya pendampingan Pekan Nasional (PENAS) sebanyak 1 paket Informasi dan Teknologi Perikanan Budidaya, terselenggaranya pendampingan mitra praja utama (MPU) tentang Forum Jejaring Kerja ( Networking) sebanyak 1 paket, terselenggaranya sosialisasi teknologi terapan UPT/UPTD yang diikuti 54 orang peserta, terselenggaranya sosialisasi SeHATKAN yang diikuti 50 orang peserta, terselenggaranya monitoring dan survaillance pengadaan dan peredaran pakan ikan ditingkat distributor dan pembudidaya ikan sebanyak 100 sampel dan diikuti oleh 20 kab/kota, terselenggaranya monitoring dan survaillance prasarana prikanan budidaya yang diikuti oleh 27 kab/kota, terselenggaranya pendampingan mitra praja utama (MPU) tentang Forum Jejaring Kerja ( Networking) peningkatan produksi dan distribusi benih dan induk unggul yang diikuti 2 orang peserta, terselenggaranya rapat petapoikda yang diikuti sebanyak 30 orang peserta, fasilitasi lomba pokdalkan dalam rangka Adhibakti Mina Bahari tingkat provinsi yang diikuti oleh 24 pokdakan, terselenggaranya monitoring dan survaillance pengadaan, peredaran dan penggunaan OIKB dalam Perikanan Budidaya yang diikuti oleh 27 kab/kota, terselenggaranya monitoring dan survaillance dan pengendalian residu OIKB dan Kontaminan ( National Residue Monitoring Plan/NRMP) yang diikuti oleh 10 kab/kota, terselenggaranya monitoring dan survaillance dan pengendalian hama dan penyakit ikan (HPI) serta Lingkungan Pembudidayaan Ikan yang diikuti oleh

27 kab/kota, fasilitasi forum koordinasi auditor CBIB di NTB yang diikuti oleh

10 orang pserta.

2. Kegiatan Pengembangan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar (Ikan Patin dan Lele)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.821.200.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.814.568.000 atau 99,64%. Output kegiatan adalah paket teknologi pemuliaan ikan patin siam unggulan melalui teknologi triplodisasi, aplikasi teknologi produksi larva ikan patin siam dan 27.000.000 Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.821.200.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.814.568.000 atau 99,64%. Output kegiatan adalah paket teknologi pemuliaan ikan patin siam unggulan melalui teknologi triplodisasi, aplikasi teknologi produksi larva ikan patin siam dan 27.000.000

1 inchi sebanyak 980.000 ekor, aplikasi kajian teknologi pendederan 2 ikan patin dan benih ikan patin ukuran 2 inchi sebanyak 435.000 ekor, paket teknologi penggelondongan ikan patin siam untuk calon induk kelas, induk pokok dan calon induk ukuran sangkal sebanyak 4000 ekor, satu paket teknologi pembenihan ikan lele mutiara dan benih ukuran 1-3 cm sebanyak 900.000 ekor, satu paket teknologi pendederan ikan lele mutiara dan benih 5-7 cm sebanyak 380.000 ekor, paket teknologi perbanyakan calon induk lele mutiara kelas induk pokok sebanyak 7000 ekor, satu paket teknologi rematurasi induk ikan lele sangkuriang sistem bioplox, aplikasi teknologi pembenihan ikan lele sangkuriang dan benih ukuran 1-3 cm sebanyak 910.000 ekor, aplikasi teknologi pendederan ikan lele sangkuriang dan benih ukuran 5-7 cm sebanyak 380.000 ekor, paket teknologi perbanyakan calon induk lele sangkuriang kelas induk pokok sebanyak 7.300 ekor, satu paket teknologi pendederan ikan sidat di kolam tembok, satu paket kajian teknologi pembesaran ikan sidat, dempon pendederan 2 ikan patin siam untuk percontohan dikelompok, terfasilitasinya ISO 9001:2008, koordinasi, sosialisasi dan monitoring budidaya air tawar yang diikuti oleh 27 kab/kota.

3. Kegiatan Pelayanan Dasar dan Peningkatan Produksi Ikan di BPBIPL Subang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.673.385.825 dan

realisasi anggaran sebesar Rp.1.672.393.625 (99,94%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya pakan Induk Ikan Patin sebanyak 20.000 kg; terfasilitasinya pakan calon Induk Ikan Patin sebanyak 20.000 kg; terfasilitasinya pakan Ikan Lele Sangkuriang sebanyak 14.635 kg; terfasilitasinya pakan calon Induk Ikan Lele Sangkuriang sebanyak 20.990 kg; terfasilitasinya pakan Ikan Lele lokal sebanyak 3.200 kg.

4. Kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Patin dan Lele Sangkuriang bagi Pembudidaya dalam rangka Pencetakan Wirausahawan Baru di BPBIPL Subang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 657.430.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 644.300.350 (98,-%). Output kegiatan adalah terlatihnya 105 orang calon Wirausahawan baru budidaya ikan Patin dan

Lele. Outcome kegiatan adalah meningkatnya produksi budidaya ikan Patin dan Lele Sangkuriang sebesar 15%, serta bertambahnya wirausahawan baru.

5. RTM-Kegiatan Pengurangan Kemiskinan Melalui Budidaya Ikan Patin dan Lele

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 197.630.000 (98,82%). Output kegiatan adalah pengurangan kemiskinan melalui budidaya ikan patin dan lele yang diikuti

30 orang masyarakat ekonomi lemah. Outcome kegiatan adalah berkurangnya masyarakat miskin meningkatnya produksi budidaya ikan patin dan ikan lele sangkuriang sebesar 2% .

6. Kegiatan Peningkatan Produksi Induk dan Benih Ikan Nila dan Ikan Mas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp2.010.450.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp 2.009.405.000 (99,95%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya kegiatan dempond pendederan ikan nila nirwana 6 lokasi; terfasilitasinya kegiatan dempond pembesaran ikan nila nirwana 2 lokasi; terfasilitasinya kegiatan dempond pendederan ikan mas 6 lokasi; terfasilitasinya kegiatan dempond pembesaran ikan mas 2 lokasi; terlaksananya uji MHC dan uji tantang penyakit ikan 3 keg; fasilitasi kegiatan sertifikasi ISO 9001:2008 PN Wanayasa 1 keg; fasilitasi kegiatan pelatihan teknis pengelolaan induk ikan bagi petugas BBI kab/kota, 26 petugas BBI kab kota terlatih; fasilitasi kegiatan temu lapang pembudidaya ikan nila dan mas 2 keg; terfasilitasinya kegiatan advisory pemuliaan ikan

40 keg; tersedianya pakaian kerja lapangan dan perlengkapannya 34 stel; terfasilitasinya pembuatan bahan informasi teknologi pembenihan ikan nila dan mas, 10.000 lembar leaflet, 1.000 pcs kalender dan 20 buah poster/banner; termonitoringnya, terevaluasinya dan teridentifikasinya kawasan pembenihan ikan nila dan mas di jawa barat 5 keg; terfasilitasinya konsultasi perencanaan kegiatan pembangunan sarana produksi 1 keg; terfasilitasinya konsultasi pengawasan kegiatan pembangunan sarana produksi 1 keg; terlaksananya pekerjaan pembuatan jalan produksi di unit

perkolaman blok C 500 m 2 ; terlaksananya pekerjaan pipanisasi saluran perkolaman blok C 500 m 2 ; terlaksananya pekerjaan pipanisasi saluran

atap peneduh bangsal pengepakan ikan 125 m 2 ; terlaksananya pekerjaan partisi ruangan dan tralis di gedung laboratorium 1 keg; tersedianya alat/bahan/perlengkapan pameran perikanan 1 keg; terfasilitasinya pembuatan film dokumenter budidaya ikan nila dan mas 1 keg; tersedianya microchip dan scanner 1 unit.

7. Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Induk dan Benih Ikan Nila dan Mas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.490.555.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.478.905.000 (99,22%). Output kegiatan adalah 1) terfasilitasinya pengadaan peralatan perikanan 1 keg; 2) terfasilitasinya pengadaan pakan ikan, berupa 60 kg pakan benih untuk reproduksi calin GPS ikan nila nirwana, 150 kg pakan benih untuk reproduksi cali GPS ikan nila nirwana, 60 kg pakan benih untuk calin ikan mas, 1.500 kg pakan ikan ukuran 2 mm untuk reproduksi calin GPS ikan nila nirwana, 3.000 kg pakan ikan ukuran 2 mm untuk reproduksi calin PS ikan nila nirwana, 1.500 kg pakan ikan ukuran 2 mm untuk reproduksi calin ikan mas, 6.000 kg pakan ikan ukuran 3-4 mm untuk reproduksi calin GPS ikan nila nirwana, 9.000 kg pakan ikan ukuran 3-4 mm untuk reproduksi calin PS ikan nila nirwana, 3.000 kg pakan ikan ukuran 3-4 mm untuk reproduksi calin ikan mas, 22.500 kg pakan ikan ukuran 5 mm untuk pemeliharaan induk ikan nila nirwana, 24.000 kg pakan ikan ukuran 5 mm untuk pemeliharaan induk ikan mas, 3) terfasilitasinya pengadaan pupuk organik 40.000 kg dan kapur pertanian 4.000 kg, 4) tersedianya teknisi perikanan sebanyak 20 orang teknisi perikanan (THL).

8. Kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Mas dan Nila Bagi Pembudidaya dalam rangka Pencetakan Wirausahawan Baru di BPBIMN Wanayasa Purwakarta

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.394.250.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 386.330.000 (97,99%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pelatihan bagi pembudidya ikan mas dan nila di Kab.Purwakarta sebanyak 150 orang.

9. RTM-Kegiatan Pengurangan Kemiskinan melalui Budidaya Ikan Nila dan Mas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 200.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 192.680.000 (96,34%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan bagi RTM dalam rangka upaya pengurangan kemiskinan melalui usaha budidaya ikan mas dan nila di Kab. Purwakarta, sebanyak 30 orang.

10. Kegiatan GAPURA : Pembenahan Budidaya Tambak Pantai Utara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.150.774.920 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.061.586.656 (92,25%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan revitalisasi budidaya tambak pantai utara berwawasan lingkungan (GAPURA UTARA), berupa : honorarium organisasi pengadaan barang dan jasa, uji coba teknologi budidaya udang dengan teknologi probiotik, plastik mulsa 100 kg, bambu 50 batang, benur udang vanname 1.000.000 ekor, benur udang windu 250.000 ekor, obat-obatan 1 paket pakan udang 12.850 kg, pakan udang 3.000 kg, pupuk anorganik 500 kg, aplikasi teknologi budidaya udang vanname di balongan, bambu 50 batang, plastik mulsa 100 kg, benur udang vanname 100.000 kg, obat- obatan 1 paket, pupuk anorganik 200 kg, aplikasi polikultur budidaya rumpt laut, bandeng dan udang windu, benih bandeng 2.000 ekor, bibit rumput laut 2.500 kg, tokolan udang windu 10.000 ekor, pupuk anorganik 200 kg, dempond zonasi udang windu, benih udang windu 150.000 ekor, pakan udang 2.250 kg, dempond zonasi udang vannme, benih vanname 150.000 ekor, pakan udang 2.250 kg, dempond zonasi bandeng, benih bandeng 30.000 ekor, pakan 2.400 kg, dempond zonasi nila, benih nila 30.000 ekor, pakan 1.500 kg, peralatan pameran display aquarium 1 paket, upah 7 unit rehab tambak booklet kegiatan budidaya 1 paket, identifikasi dan monitoring dempond zonasi komoditas 1 tahun, monitoring dan evaluasi hama penyakit ikan dan kualitas air 1 tahun, perjalanan dinas dalam rangka budidaya udang vanname, udang windu dan bandung 1 tahun, perjalanan dalam rangka kaji terap teknologi budidaya udang vannamei.

11. Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di Balai Pengembangan Budidaya Air Payau dan Laut Wilayah Utara (BPBPAPLWU) Karawang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.200.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.097.708.500 (91,48%). Output kegiatan adalah terlaksananya penyediaan calon induk dan benih nila salin serta pakan untuk pendederan bandeng dan pembesaran bandeng; peningkatan sarana budidaya (tambak), berupa honor organisasi pengadaan 2 keg, alat panen

3 paket, plastik pendederan bandeng 4 kg, bambu pendederan bandeng 200 batang, alat panen pembenihan nila 3 paket, waring hitam pembenihan nila 115 meter, bambu pembenihan nila 200 batang, nener bandeng pendederan bandeng 3.800.000 ekor, obat penetral air pendederan bandeng 25 liter, pakan pembenihan bandeng 9000 kg, pakan budidaya bandeng 10.000 kg, pakan benih nila salin 6.000 kg, pakan induk nila salin 9.000 kg, pakan nila budidaya nila salin 10.000 kg, pupuk anorganik 2.000 kg, pupuk organik dan anorganik 1200 kg, dan 5.000 kg, honor pengurus pendederan bandeng, honor pengurus pendederan benih nila salin, honor pengurus perikanan udang windu, udang vanname, teknologi fermentasi, dan analisa lab, upah rehab tambak, kegiatan benih nila, budidaya nila bawal bintang, udang galah.

12. Kegiatan Pelatihan Wirausahawan Baru di BPBAPLWU Kabupaten Karawang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 285.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 281.012.500 (98,60%). Output kegiatan adalah pelatihan wirausahawan baru di BPBAPLWU Kabupaten Karawang, berupa : 150 orang calon wirausahawan baru bidang budidaya air payau, 150 kit pelatihan, bahan praktek 5 angakatan, honor pengajar, instruktur, moderator, notulen, MC, pembaca doa, cetak dokumen, spanduk, penggandaan materi, belajar makan minum dan snack pelatihan.

13. Kegiatan Peningkatan Produksi Budidaya Perikanan Air Tawar (Gurame)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 dan realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 dan realisasi

14. Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Ikan di BPBIGN Tasikmalaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.269.898.400 realisasi anggaran sebesar Rp. 1.299.405.400 (99,17%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelayanan dasar peningkatan produksi ikan di BPBIGN Tasikmalaya, meliputi : pembenihan ikan gurame, pendederan ikan gurame, pembesaran ikan gurame, pembenihan ikan nilem, pendederan ikan nilem, pembesaran ikan nilem, pembenihan ikan tawes, pendederan ikan tawes, dan pembesaran ikan tawes.

15. Kegiatan Pelatihan Budidaya Gurame dalam rangka Penyerapan Lapangan Pekerjaan melalui Budidaya Ikan Gurame

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 322.373.000, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 318.057.000 (98,66%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan budidaya ikan gurame dalam rangka penyerapan lapangan pekerjaan melalui usaha budidaya ikan gurame, sebanyak 80 orang pencari kerja.

16. Kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Gurame bagi Pembudidaya dalam rangka Pencetakan Wirausahawan Baru Di BPBIGN Tasikmalaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 230.854.500 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 230.784.500 (99,97%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelatihan budidaya ikan gurame bagi pembudidaya dalam rangka pencetakan wirausahawan bari di BPBIGN Tasikmalaya sebanyak 150 orang peserta.

17. RTM-Kegiatan Pengurangan Kemiskinan melalui Budidaya Ikan Gurame

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 155.920.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 155.479.000 (99,72%). Output kegiatan adalah terlakasananya kegiatan pengurangan kemiskinan melalui budidaya ikan gurame yang diikuti sebanyak 30 orang peserta. Outcome kegiatan adalah meningkatnya produksi budidaya ikan gurame, dan meningkatnya lapangan pekerjaan, sebanyak 30 orang wirausahawan baru.

18. Kegiatan : GAPURA SELATAN : Pembenahan Budidaya Perikanan Pantai Selatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 2.464.222.200 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 2.422.056.875 (98,29%). Output kegiatan adalah pengadaan Hi- blow, peralatan hatchery; honor pakan 25.000 kg, bahan penunjang; pelatihan 3 angkatan; bahan uji PCR, monitoring HPI, pengadaan alat-alat Lab; dempond udang galah benih dan pakan 1.000 kg; dempond udang vanname pakan 6.000 kg; kirmir kolam kolam cibalong; penyempurnaan jaringan listrik Cibalong.

19. Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi di BPBAPLWS Pangandaran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 842.229.400 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 839.257.400 (99,65%). Output kegiatan terpenuhinya kebutuhan dasar produksi budidaya antara lain : 1) honorarium non PNS Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 842.229.400 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 839.257.400 (99,65%). Output kegiatan terpenuhinya kebutuhan dasar produksi budidaya antara lain : 1) honorarium non PNS

20. Kegiatan Pelatihan Pencetakan Wirausahawan Baru di BPBAPLWS Pangandaran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 285.000.000, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 284.580.000 (99,85%). Output kegiatan adalah terlatihnya 90 orang para calon wirausahawan baru.

21. Kegiatan Restocking Perairan Umum di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.060.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.056.415.200 (99,66%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan restocking perairan umum di Jawa Barat, sebanyak

30 lokasi di Jawa Barat.

22. Kegiatan Domestikasi Ikan Langka di BPPPUIH Ciherang Cianjur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 675.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 671.040.281 (99,41%). Output kegiatan adalah terlaksananya penelitian dalam rangka pengembangan teknologi pembenihan ikan Kancra dan Tagih selama 1 tahun.

23. Kegiatan Pengembangan Ikan Hias di BPPPUIH Ikan Hias Ciherang Cianjur

Kegiatan ini yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 475.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 472.540.000 (99,48%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pengembangan ikan hias 1 kegiatan.

24. Kegiatan Pelayanan Dasar Peningkatan Produksi Perikanan di BPPPUIH dan Ikan Hias Ciherang Cianjur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.440.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.438.134.700 (99,87%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelayanan dasar peningkatan produksi perikanan di BPPPUIH dan Ikan Hias Ciherang Cianjur.

25. Kegiatan Pelestarian Perairan Umum di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 843.391.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 836.190.000 (99,15%). Output kegiatan adalah terlaksananya penebaran benih ikan di waduk jatigede, 3 juta ekor benih.

26. Kegiatan Pelatihan Budidaya Ikan Hias Bagi Pembudidaya dalam Rangka Pencetakan Wirausahawan Baru di BPPPUIH dan Ikan Hias Ciherang Cianjur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 665.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp 664.475.000 (99.92%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pelatihan budidaya ikan hias bagi pembudidaya dalam rangka pencetakan wirausahawan baru, 4 angkatan.

27. RTM-Kegiatan Pengurangan Kemiskinan melalui Budidaya Ikan Hias

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 200.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp 199.350.000 (99,68%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pelatihan budidaya ikan hias untuk mengurangi kemiskinan sebanyak 40 orang.

28. Kegiatan Penataan Budidaya KJA Waduk Cirata

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2.700.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp 2.666.844.000 (98,77%). Output kegiatan terlaksananya penarikan keramba jaring apung yang tidak beroperasi 60 unit; terlaksananya pembersihan sampah KJA dan gilma air 30 truk sampah; Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2.700.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp 2.666.844.000 (98,77%). Output kegiatan terlaksananya penarikan keramba jaring apung yang tidak beroperasi 60 unit; terlaksananya pembersihan sampah KJA dan gilma air 30 truk sampah;

29. Kegiatan Pelatihan Diversifikasi Usaha Budidaya Ikan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.000.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp 998.430.000. Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pelatihan alih profesi dari petani menjadi pembudidaya ikan hias 3 angkatan; terlaksananya kegiatan pelatihan alih profesi dari petani menjadi pembudidaya ikan tawar sebanyak 3 angkatan.

b. Permasalahan

(a) Masih rendahnya kualitas SDM pembudidaya maupun petugas/aparat dalam upaya mengoptimalkan pemanfaatan dan pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan yang cukup melimpah.

(b) Terbatasnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana usaha budidaya ikan seperti: jaringan irigasi di tambak maupun saluran budidaya air tawar dan budidaya ikan di laut.

(c) Rendahnya kualitas input produksi, seperti: induk dan benih, pakan, maupun peralatan teknis budidaya. (d) Serangan wabah penyakit ikan (seperti KHV, White Spot) yang masih sulit di

deteksi pemunculannya serta keterbatasan dalam upaya penanggulangannya. (e) Usaha kelautan dan perikanan masih dianggap beresiko dan kurang menguntungkan, sehingga kurang mendapatkan dukungan permodalan usaha yang memadai.

(f) Masih kurangnya kapasitas para penyuluh perikanan, sehingga belum mampu memberikan pelayanan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan para pelaku utama dan pelaku usaha.

c. Solusi

(a) Diklatteknis dan manajerial bagi para pembudidaya serta aparatur perikanan. (b) Pengembangan BBI/UPR melalui penyempurnaan sarana dan prasarana.

(c) Perbaikan kualitas induk dan benih melalui rekayasa teknologi (pemuliaan) dengan mengoptimalkan pemberdayaan UPTD/Balai. (d) Pengembangan dan pengadaan vaksin, obat-obatan, pengembangan Laboratorium Hama Penyakit Ikan. (e) Diberikan melalui Bantuan Gubernur, kredit bunga rendah, Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Kelautan dan Perikanan (PNPMKP), Kredit Usaha Rakyat Kelautan Perikanan (KUR-KP), Pemberdayaan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) dan Subsidi Benih.

(f) Meningkatkan frekuensi pendidikan dan pelatihan bagi para penyuluh perikanan sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan para pelaku utama

dan pelaku usaha.

2) Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Program Pengembangan Perikanan Tangkap pencapaian indikator kinerja program pada tahun 2016 yaitu meningkatnya produksi perikanan tangkap sebesar 291.321,55 Ton. Alokasi anggaran Rp. 12.109.727.000,- dan realisasi anggaran Rp. 11.047.989.424,-, dengan jumlah kegiatan 11. Outcome Program adalah adalah Meningkatnya produksi perikanan tangkap untuk meningkatkan pendapatan nelayan di Jawa Barat, serta meningkatnya pengelolaan dan pemulihan sumber daya kelautan dan perikanan, serta penanganan dan pengendalian sumberdaya kelautan dan perikanan.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan peningkatan sarana dan prasarana perikanan tangkap

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.961.500.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 1.726.353.755 (88,01%). Output kegiatan adalah Output : 1) terlaksananya sosialisasi peraturan perikanan tangkap, di 11 kab/kota, 150 PNS Provinsi kab/kota, 2) terlaksananya forum KUB di 11 kab/kota, 3) terlaksananya forum nelayan, 100 orang nelayan Jawa Barat, 4) terlaksananya penumbuhan KUB menjadi koperasi perikanan tangkap yang mandiri, 16 koperasi perikanan tangkap, 5) pembangunan rumah ikan 1 unit,

6) pekerjaan laminasi kapal perikanan >30GT, 6 unit kapal.

2. RTM- Kegiatan Pengadaan Alat Penangkapan Ikan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2.512.000.000 dan realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 2.512.000.000 dan realisasi

3. Kegiatan Pengadaan Kapal Perikanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 217.150.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp 26.690.000 (12,29%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembangunan 1 kapal perikanan 15 - 20 GT wilayah pantai selatan dan 20 - 30 GT untuk wilayah pantai utara Jawa Barat 1 unit.

4. Kegiatan Alih Kelola Wilayah Laut dari Kabupaten ke Provinsi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.607.787.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp1.496.234.031 (93,06%). Output kegiatan adalah terlaksananya penandaan dan cek fisik kapal, 11 kab/kota, 150 PNS Provinsi Jawa Barat; terlaksananya bimtek kesyahbandaran dan pengelolaan pelabuhan perikanan sebanyak 100 orang nelayan Jawa Barat; terlaksananya pembinaan kenelayanan berbasis pelabuhan perikanan (petunjuk teknis ijin kapal perikanan sesuai jumlah ijin); terlaksananya bimtek aplikasi perizinan online di 33 pelabuhan perikanan; terlaksananya coaching clinic kartu nelayan

1 keg; terlaksananya kajian pendapatan nelayan 1 keg; terlaksananya kajian pemetaan sebaran kapal 5-30 GT 1 keg; terlaksananya kajian alih kelola pelabuhan di Jawa Barat 1 keg; terlaksananya profil pelabuhan di jawa barat

1 keg; terlaksananya profil inkamina Jawa Barat 1 keg; terlaksananya pelatihan tata operasional pelabuhan 1 keg; terlaksananya bimtek alat penangkapan ikan 1 keg; terlaksananya bimtek logbook penangkapan ikan 1 keg; terlaksananya bimtek penguatan kelembagaan koperasi perikanan tangkap 1 keg; terlaksananya updating data pelabuhan perikanan 1 keg; terlaksananya review perencanaan PPI Rancabuaya, Kabupaten Garut 1 keg.

5. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan di Wilayah

Utara Jawa Barat Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.000.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp 939.798.771 (93,98%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan operasioanal pelabuhan perikanan selama 1 tahun; Utara Jawa Barat Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.000.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp 939.798.771 (93,98%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan operasioanal pelabuhan perikanan selama 1 tahun;

1 angkatan; terlaksananya kegiatan sosialisasi peraturan dan program bidang perikanan dan kelautan 2 (dua) angkatan; terlaksananya kegiatan sertifikasi pelatihan keselamatan dasar perikanan (BST-F) 1 angkatan; terlaksananya kegiatan kesyahbandaran di pelabuhan perikanan selama 1 (satu) tahun; terlaksananya kegiatan pengawasan perikanan selama 1 (satu) tahun; terlaksananya operasional bengkel dan docking di pelabuhan perikanan selama 1 (satu) tahun; terlaksananya operasional kapal tirta kencana selama

1 (satu) tahun.

6. Kegiatan Pencetakan Wirausahawan Baru Perikanan Tangkap Wilayah Utara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.237.500.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp. 224.413.500 (94,49%). Output kegiatan adalah bimbingan teknis peningkatan kapasitas usaha perikanan tangkap dari hulu ke hilir sebanyak 25 orang.

7. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Pelabuhan Perikanan Pantai Wilayah Selatan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.950.500.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp947.534.450 (99,69%). Output kegiatan adalah terfasilitasinya honorarium pegawai 12 bulan, 12 bulan berjalannya kegiatan bengkel motorisasi, 1 tahun berjalannya suplay listrik dan genset; terlaksananya sosialisasi UU perikanan 1 (satu) angkatan, sosalisasi entry log book penangkapan ikan 1 (satu) angkatan, diseminasi manajemen pengelolaan pelabuhan perikanan 1 angkatan; terlaksananya trip kapal perikanan sebanyak 4 (empat) trip kapal 5 GT dan 168 trip kapal 2 GT.

8. Kegiatan Pencetakan Wirausahawan Baru Bidang Perikanan Tangkap Wilayah Selatan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.143.750.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.130.000.000 (90,43%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pencetakan sumberdaya nelayan sebanyak 5 angkatan.

9. Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.105.600.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.033.222.838 (93,45%). Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan POKMASWAS di 20 kab/kota selama 1 (satu) tahun; terlaksananya pemberdayaan POKMASWAS 1 (satu) tahun, terlaksananya pengawasan laut, pesisir dan pulau pulau kecil 1 (satu) tahun; terlaksananya koordinasi pengawasan SDKP di wilayah perbatasan di 3 (tiga) provinsi selama

1 (satu) tahun; terlaksananya pertemuan koordinasi pengawasan SDKP di wilayah perbatasan di 2 (dua) lokasi selama 1 tahun; terfasilitasinya kegiatan forum tindak pidana bidang perikanan dan kelautan jawa barat, di 2 (dua) lokasi selama 1 tahun; terfasilitasinya lomba pokmaswas 30 kelompok; terlaksananya ekspo potensi SDKP (ekspo tingkat nasioanal dan provinsi, 1 tahun); terlaksananya monitoring, identifikasi dan evaluasi selama 1 tahun.

10. Kegiatan Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan pulau- pulau kecil (RZWP3K)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.902.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.092.612.333 (88,99%). Output kegiatan adalah terlaksananya penyusunan dokumen rencana zonasi rinci WP3K Jawa Barat sebanyak 1 dokumen.

11. CLTH-Kegiatan Penyusunan Zonasi Wisata Bahari di Kawasan Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.471.850.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.468.250.000 (99,24%). Output kegiatan adalah terlaksananya penyusunan dokumen rencana zonasi wisata bahari kawasan ciletuh (RZWBKC) Kabupaten Sukabumi sebanyak 1 (satu) dokumen. Output kegiatan adalah terfasilitasinya penyusunan dokumen rencana zonasi wisata bahari kawasan ciletuh (RZWBKC) Kabupaten Sukabumi sebanyak 1 dokumen.

b. Permasalahan dan Solusi

Dalam pelaksanaan kegiatan tidak ada permasalahan yang cukup berarti, namun dalam pencapaian Outcome masih terdapat beberapa permasalahan yaitu :

(1) Sebagian besar Nelayan merupakan nelayan tradisional dengan karakteristik sosial budaya yang belum begitu adaptif terhadap kemajuan teknologi. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan sosialisasi dan peningkatan keterampilan melalui pendidikan dan pelatihan, magang dan studi banding, temu teknis dan kaji terap teknologi penangkapan.

(2) Menurunnya kualitas ekosistem sumberdaya perikanan, baik di perairan umum daratan, kawasan pesisir maupun kawasan perairan laut akibat ulah manusia yang kurang bertanggungjawab, seperti: pencemaran perairan oleh limbah industri, kerusakan hutan mangrove, kerusakan terumbu karang, dlsb. Sehubungan dengan hal tersebut dilakukan rehabilitasi ekosistem

pesisir secara bertahap yaitu rehabilitasi ekosistem sumberdaya kelautan dan perikanan secara bertahap antara lain pembangunan rumah ikan dan restocking.

(3) Lemahnya tingkat penguasaan pasar, mencakup penguasaan informasi, segmentasi pasar, jenis produk dan mutu komoditas perikanan. Untuk itu dilakukan upaya penanggulangan melalui kegiatan temu teknis dan temu

usaha, pameran produk hasil perikanan dan pembinaan kelompok pembudidaya, nelayan dan pengolah serta peningkatan peluang pasar untuk ekspor dengan mencari terobosan pemasaran ke beberapa negara.

(4) Usaha kelautan dan perikanan masih dianggap beresiko dan kurang menguntungkan, sehingga kurang mendapatkan dukungan permodalan usaha yang memadai. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka diberikan bantuan melalui Bantuan Gubernur, kredit bunga rendah, PNPM, KUR KKP.

(5) Beberapa permasalahan lain yang juga sering ditemui diantaranya adalah: Isu pemakaian formalin, kebijakan pengembangan tata ruang dan pengendalian pencemaran lingkungan belum kondusif, masih lemahnya tingkat keamanan dan jaminan kepastian hukum dalam berusaha,

penegakan hukum masih lemah, dan kesadaran publik tentang arti penting dan nilai strategis sumber daya kelautan dan perikanan masih rendah.

3) Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan

Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Kehutanan. Alokasi anggaran Program pada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 12.299.668.500,- realisasi anggaran Rp. 11.723.202.330 (95,31%),-, dengan jumlah kegiatan 14 (empat belas). Outcome

Program adalah meningkatnya pelayanan uji mutu hasil perikanan dan meningkatnya kualitas uji mutu hasil perikanan untuk meningkatkan hasil perikanan yang memenuhi standar jaminan kesehatan ikan, mutu dan keamanan pangan.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 865.500.000,-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 775.253.635 atau 89,57%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi pelaksanaan kegiatan, kegiatan lomba masak di Provinsi dan Nasional, bazar promosi produk perikanan, HUT jabar, sosialisasi dan konsolidasi statistik, koordinasi petugas informasi pasar, pembinaan dan pengawasan mutu produk perikanan, sosialisasi alih teknologi dan informasi, pembinaan POKLAHSAR, dan peringatan hari ikan nasional ke 3, hari krida pertanian dan hari pangan sedunia (11 kegiatan) .

2. Kegiatan Pelayanan Pengujian Mutu Hasil Perikanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.196.985.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp 1.194.579.353 (99,80%). Output kegiatan adalah terlaksananya pelayanan pengujian mutu hasil perikanan, meliputi : kegiatan sosialisasi LS-Pro HP sebanyak 1 (satu) angkatan, honor tenaga teknis/thl selama 1 (satu) tahun, bahan kimia/media/regensia sebanyak 1 (satu) kali, pemeliharaan alat alat laboratorium sebanyak 1 (satu) keg, perjalanan dinas selama 1 (satu) tahun, kegiatan akreditasi ISO 17065 1 (satu) kegiatan dan survailance ISO 17025 oleh KAN.

3. Kegiatan Pelatihan Wirausahawan Baru di BPPMHP Kota Cirebon

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp285.750.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp233.250.000 atau 81,63%. Output kegiatan adalah Terlaksananya kegiatan pelatihan wirausahawan baru sebanyak 5 (lima) angkatan.

4. Kegiatan Peningkatan Kualitas Garam

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1.088.658.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.957.303.500 (87,93%). Output kegiatan adalah terlaksananya pemberdayaan usaha garam rakyat (gudang garam).

5. Kegiatan CLTHP Demplot Pengolahan Gula Merah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 100.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 99.295.000 (99,30 %). Output kegiatan adalah dokumen laporan bimbingan teknis pengolahan gula aren dan kelapa (1 dokumen), dokumen laporan bimbingan teknis pengemasan gula aren dan kelapa (1 dokumen) dan dokumen laporan sosialisasi pendampingan demplot gula kelapa dan aren (1 dokumen).

6. Kegiatan Pengembangan Teknologi, Pengembangan Pasca Panen dan Pemasaran Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.900.000.000,- realisasi Rp.893.722.551,- atau 99,30%. Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi Kegiatan Pengembangan Teknologi, Pengembangan Pengolahan dan Pemasaran Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bimbingan Teknis Rendemen Beras di Kabupaten di Jawa Barat, Perhitungan Rendemen Beras di Jawa Barat, Restrukturisasi Perpadi di Jawa Barat, Bimbingan Teknis Dokumen Sistem Mutu Pangan Organik Tanaman pangan dan Hortikultura, Sosialisasi, Identifikasi dan Penerapan SNI di Jawa Barat, Identifikasi Pola Distribusi Cabe Merah dan Bawang Merah dari sentral Produksi ke Pasar Induk, Bimbingan Teknis Peningkatan Keterampilan Meteologi Perhitungan dan Analisa Harga Komoditas Unggulan Jawa Barat Bagi Petugas Informasi Pasar/APHP, Bimbingan Teknis Manajemen Pengelolaan STA di Jawa Barat, Bimbingan Teknis Manajemen Pengelolaan Pasar Tani di Jawa Barat, Mengikuti Pameran Dalam Negeri, Bimbingan Teknis Kewirausahaan Pengolahan Hasil Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Operasional / Pengawasan Mutu Hasil di Pasar Modern dan Tradisional. Outcome kegiatan adalah terserapnya Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian Oleh Para Pelaku Usaha, Kualitas Produk Pertanian Belum Sesuai Standar, Ketersediaan

Peralatan Pengolahan Hasil Belum Optimal, Posisi Tawar Petani Masih Rendah.

7. Kegiatan Pengembangan Teknologi Pengolahan Hasil Tanaman Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 450,000,000 ,- dan realisasi anggaran Rp. 442.955.000 (98,43 %). Output kegiatan adalah dokumen laporan pertemuan sistem jaminan mutu sesuai SNI (2 dokumen), dokumen laporan pertemuan penerapan teknologi pengolahan hasil perkebunan (1 dokumen) dan hasil pengujian mutu produk perkebunan (4 komoditi).

8. Kegiatan Pemasaran Hasil Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 2.875.958.000,- dan realisasi anggaran Rp. 2.787.440.410 (96,92%). Output kegiatan adalah dokumen laporan pertemuan pengembangan pelayanan informasi pasar (2 dokumen), dokumen laporan pertemuan pengembangan agrowisata perkebunan (2 dokumen), dokumen pelaksanaan Bandung Tea Festival 2016 (1 dokumen), dokumen pelaksanaan pameran dalam negeri (4 dokumen) dan dokumen pelaksanaan pameran luar negeri (2 dokumen). Permasalahan yang terjadi adalah pada saat pelaksanaan kegiatan adalah jadwal pelaksanaan kegiatan promosi mengikuti jadwal yang telah ditetapkan oleh pihak lain sehingga ada ketidaksesuaian dengan alur kas kegiatan bulanan. Solusi yang diambil adalah akan dilaksanaan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

9. Kegiatan Pembinaan Usaha Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 462.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 461.180.000 (99,82%). Output kegiatan adalah dokumen laporan rapat koordinasi perkebunan besar tingkat Provinsi Jawa Barat (2 dokumen), dokumen laporan rapat kemitraan usaha perkebunan (2 dokumen), dokumen laporan sosialisasi perijinan usaha perkebunan (1 dokumen) dan dokumen laporan pertemuan penyampaian hasil penilaian kelas kebun dan klasterisasi permasalahan lahan HGU di tingkat provinsi (1 dokumen). Permasalahan yang terjadi data mengenai hasil penilaian usaha

Perkebunan Besar dari dinas yang membidangi perkebunan di kabupaten belum semua kabupaten menyampaikan kembali ke Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Solusi yang diambil adalah melakukan pengambilan data langsung melalui kunjungan ke dinas kabupaten dan pelaku usaha perkebunan besar beserta evaluasi saran tindak lanjut dari hasil penilaian usaha perkebunan tersebut.

10. Kegiatan Piloting Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Usaha Pertanian

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.800.000.000,- dan realisasi Rp.797.864.250,- atau 99,73%. Output kegiatan adalah Rapat Persiapan Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan Pemberdayaan Usaha Hasil Pertanian Tingkat Provinsi, Rapat Persiapan Penanggulangan Kemiskinan Pemberdayaan Usaha Hasil Pertanian Tingkat Kabupaten/kota, Bimbingan Teknis Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Usaha Pertanian Tanaman Pangan di 8 Kabupaten/ kota di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah tumbuhnya jiwa kewirausahaan masyarakat pedesaan, meningkatkan pendapatan masyarakat miskin di pedesaan.

11. Kegiatan Peningkatan Daya Saing Produk Peternakan Jawa Barat

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 900.000.000,- realisasi keuangan sebesar Rp. 861.590.750,- atau sekitar 95,73 %. Output kegiatan adalah 1) Tersusunnya 5 Dokumen Sistem Jaminan Mutu dari 5 kelompok/pelaku usaha yang mendapat pendampingan dari perguruan tinggi. 2) Meningkatnya nilai tambah dari 25 produk hasil olahan kelompok/pelaku usaha melalui pengemasan, 3) Kelompok/pelaku usaha memahami pelaksanaan prosedur tetap (SOP) pengolahan asal daging (sosis, bakso, dendeng, kornet, nugget). 4) Penghargaan Gubernur Jawa Barat terhadap

3 kelompok/pelaku usaha bidang inovasi pengolahan hasil peternakan. 5) Meningkatnya kesadaran minum susu pada anak SD/MI di 4 WKPP. Outcome kegiatan adalah 1) Terdapat 2 Kelompok/pelaku usaha pengolahan

dan kéfir) yang memproses/mengajukan dan menerapkan sistem jaminan mutu/GMP serta memperoleh hasil audit BPOM Bandung untuk direkomendasikan mendapat izin edar (MD). 2) Meningkatnya nilai tambah dan daya saing

hasil

peternakan

(nugget (nugget

12. Kegiatan Peningkatan Fasilitasi Pemasaran Hasil Peternakan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Peningkatan Fasilitasi Pemasaran Hasil Peternakan tujuannya terfasilitasinya kegiatan pemasaran hasil peternakan sehingga terjadi peningkatan usaha peternakan di Jawa Barat. Alokasi anggaran sebesar Rp. 1.728.387.500,-, dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 1.616.419.831,- atau sebesar 93,52 %. Output kegiatan ini adalah : 1) terjalinnya/meningkatnya

dari pelakuk usaha daging/telur/susu di Jawa Barat melalui Kegiatan Temu Usaha Daging/Telur/Susu, 2) diperolehnya data ketersediaan yaitu untuk kebutuhan ternak dan hasil ternak terutama dalam menghadapi hari besar keagamaan nasional (HBKN) dan reguler melalui kegiatan Rapat Suplay Demand ternak dan hasil ternak dengan kabupaten/kota se-Jawa Barat dan stakeholder terkait, 3) terpromosikannya produk-produk peternakan hasil para pengolah daging, telur, susu dari para UKM (± 50 UKM) di Jawa Barat dan ke luar Jawa Barat melalui kegiatan pameran Agrinex, pameran Agro and Food pameran Hari Susu Nusantara, Pameran Hari Krida Pertanian, Bazar Peduli Ramadhan, pameran Indolivestock, Pameran HKP, Pameran LKPJ, Pameran de Syukron, Pameran Kontes Ternak, Brenchmarking investasi dan promosi peternakan pada event Adelaide show, Pengadaan billboard, pembangunan arena kontes ternak/adu domba (pamidangan). 4) tersedianya dokumen hasil kajian sebagai bahan kebijakan melalui kegiatan kajian SOP Pasar Ternak, Kajian Pemasuka Telur dari Luar Jawa Barat, Kajian Tataniaga Pengembangan Sapi Potong di Wilayah Cirebon, Kajian Efisiensi distribusi dan tata niaga hasil peternakan, 5) tersosialisasikannya konsumsi/pentingnya gizi khususnya protein hewani dari telur dan daging ayam kepada masyarakat melalui pembagian telur dan daging ayam ± 6.000 paket di Kabupaten Sukabumi dan cara pengolahan dan penanganan telur/daging ayam yang baik, dengan melibatkan masyarakat dan para pelaku perunggasan di Kabupaten Sukabumi sebagai sentra produksi ayam dan telur. Outcome kegiatannya adalah 1) terdapatnya kerjasama Pemasaran antara antara Kelompok MT Farm Kabupaten Bogor, dan SInergi Foundation Jawa Barat.

akses

pasar

Dan temu usaha telur dan susu dimana pada temu usaha tersebut terdapat kerjasama pemasaran susu dari kelompok peternak sapi perah Rukun Utomo Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi dengan PT. Baros Keju Cempaka, dimana kelompok tersebut memasok susu sebanyak ± 1.000 liter/hari. Terdapatnya kerjasama pemasaran dari peternak kambing/domba ke kelompok MT Farm Kabupaten Bogor dan sinergi Foundation untuk pengolahan daging domba dan pengadaan domba qurban/aqiqah, 2). Meningkatnya akses pemasaran antara pelaku usaha dibidang peternakan sebanyak 50 orang UKM pengolahan daging/sisi/telur 3). meningkatnya jumlah dokumen bidang distribusi dan pemasaran hasil sebanyak 4 dokumen, 4). Meningkatnya jumlah stake holder yang terlibat dalam angka ketersediaan dan kebutuhan ternak dan hasil ternak 5). tidak terjadinya gejolak harga dan penyediaan produk peternakan terutama pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), 6). Meningkatnya produksi dan omzet pelaku usaha peternakan binaan.

13. Kegiatan Peningkatan Kesehatan Masyarakat Veteriner

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp. 601.430.000 realisasi anggaran mencapai Rp. 557.348.050,- atau sekitar 92,67. Output adalah diterapkannya Good Slaughtering Practices dan Good Manufacturing Practices pada unit pangan asal hewan, diterapkannya higiene sanitasi pada produk hewan non pangan Outcome kegiatan adalah terawasinya produk hewan yang beredar di lapangan dan diterbitkannya 40 sertifikat NKV unit usaha pangan asal hewan.

14. Kegiatan Kerjasama di Wilayah Perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Kerjasama di Wilayah Perbatasan Jawa Tengah Jawa Barat tujuannya mempertemukan provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah dalam kerangka kerjasama peningkatan pembangunan daerah, lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Alokasi anggaran sebesar Rp. 45.000.000,-, dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 45.000.000,- atau sekitar 100%. Output kegiatan adalah terlaksananya Kerjasama di Wilayah Perbatasan antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah melalui kerjasama pendataan lalulintas ternak di Jawa Tengah ke Jawa Barat. Outcome Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Kerjasama di Wilayah Perbatasan Jawa Tengah Jawa Barat tujuannya mempertemukan provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah dalam kerangka kerjasama peningkatan pembangunan daerah, lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Alokasi anggaran sebesar Rp. 45.000.000,-, dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 45.000.000,- atau sekitar 100%. Output kegiatan adalah terlaksananya Kerjasama di Wilayah Perbatasan antara Jawa Barat dengan Jawa Tengah melalui kerjasama pendataan lalulintas ternak di Jawa Tengah ke Jawa Barat. Outcome

4.29 Urusan Pertanian

Pembangunan urusan bidang pertanian melalui kebijakan peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan; peningkatan kinerja, sumber daya dan kelembagaan pertanian, perkebunan dan peternakan; peningkatan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak serta pengembangan usaha dan sarana prasarana pengolahan, pemasaran produk pertanian, perkebunan, dan peternakan. Capaian indicator keberhasilan ditunjukan melalui indikator Nilai Tukar Petani (NTP) sebesar 104,31 poin pada tahun 2016, penyediaan benih padi bersertifikat, peningkatan produksi hortikultura, pengembangan produksi ternak dan peningkatan produksi tanaman perkebunan.

Pencapaian indikator kinerja urusan Pertanian tersebut di atas meliputi: jumlah Luas Panen dan produksi padi pada tahun 2016 sebanyak 2.073.203 Ha sekitar 12.540.550 ton; Produktivitas padi sebesar 60,49 Kuintal/Ha; sedangkan untuk jumlah Luas Panen dan produksi palawija produksi komoditas jagung sebanyak 199.587 Ha sekitar 1.630.238 ton, dan Luas panen produksi Kedelai sebanyak 55.019 Ha sekitar 92.078 ton dan pada tahun 2016 jumlah produksi daging sebanyak 901.739 ton; produksi telur sebanyak 253.617 ton; produksi susu 352.393 ton, sedangkan dalam pemberdayaan Sumber Daya Pertanian indikator capaian keberhasilannya ditunjukan melalui jumlah kelompok dan gabungan penyuluh yang diberdayakan sebanyak 5.408 kelompok tani atau sekitar 43.735 orang. Selanjutnya untuk Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan jumlah kasus penyakit antrax 0 kasus/tahun; kasus penyakit avian influenza 50 kasus/tahun; kasus penyakit brucellosis 2,1 kasus/tahun; kasus penyakit rabies 2 kasus/tahun. Serta Program Pemasaran dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kelautan jumlah kelompok penerapan jaminan sistem mutu sebanyak 20 kelompok dan jumlah industri pengolahan hasil perikanan sebanyak 7.701 unit. Adapun, indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Peningkatan Produksi Pertanian

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, dan Dinas Peternakan melalui 61 kegiatan, dengan total anggaran Rp. 61.057.956.877,- dan realisasi anggaran Rp. 59.042.596.615,- atau 95,56 persen. Dengan Outcome meningkatnya produksi dan produktivitas hasil pertanian, meningkatnya ketersediaan benih tanaman hortikultura.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Penyediaan Benih Padi Bersertifikat di Jawa Barat pada

Balai Pengembangan Benih Padi Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.985.300.000,- realisasi Rp.926.142.700,-. atau 94,-%. Output kegiatan adalah Perbanyakan Benih BS – FS, Perbanyakan Benih FS – SS, Prosessing Benih Padi, Monitoring, Koordinasi, Konsultasi Kegiatan. Outcome kegiatan adalah Tersedianya benih padi bersertifikat di Jawa Barat.

2. Kegiatan Peningkatan Produksi Hortikultura di Jawa Barat

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.2.350.935.000,- realisasi Rp.2.270.985.879,- atau 96,60%. Output kegiatan adalah Pembuatan Juklak dan Juknis Kegiatan Peningkatan Produksi Hortikultura di Jawa Barat, Rapat Koordinasi/Evaluasi Kegiatan Peningkatan Produksi Hortikultura di Jawa Barat, Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanaman Buah, Registrasi Penilaian Kebun Buah-buahan, Penguatan Kelembagaan Florikultura, Sekolah Lapangan Good Agriculture Praktices (SL-GAP) buah- buahan, Penyusunan SOP Tanaman Sayuran dan Biofarmaka, Pertemuan Registrasi Penilaian Lahan Usaha, Sekolah Lapangan Good Agriculture Praktices (SL-GAP) Sayuran/Biofarmaka, Penguatan Kelembagaan Sayuran dan Biofarmaka, Rapat Koordinasi Perbenihan Sayuran, Sosialisasi Bimbingan Teknis GHP, Sosialisasi Pengembangan Sayuran dan Biofarmaka, Forum Komunikasi Pelaku Usaha Sayuran, Pertemuan Sosialisasi Penanganan OPT Pascapanen Hortikultura Ramah Lingkungan, Sosialisasi Penanganan OPT Pascapanen Hortikultura Ramah Lingkungan dengan Metode Sekolah Lapangan, Festival Bunga dan Buah Nusantara 2016, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan (MONEV) Kegiatan Peningkatan Produksi Hortikultura di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya produksi hortikultura Jawa Barat Tahun 2016.

3. Kegiatan Pengembangan Perbenihan Kentang di BPB Kentang Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.625.000.000,- realisasi Rp.612.190.960,- atau 97,95%. Output kegiatan adalah Perbanyakan Benih Penjenis, Perbanyakan Benih Kentang G.0, Uji Produktivitas Benih Kentang

G.0 asal umbi mikro, Perbanyakan Benih Kentang G.1, Administrasi Kegiatan, Monitoring, Supervisi, Koordinasi dan Pembinaan Kegiatan. Outcome kegiatan adalah Tersedianya Benih Kentang G000 = 120.000 knol, G-1 = 120.000 knol.

4. Kegiatan Pengembangan Benih Palawija di BPB Palawija

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan jumlah anggaran Rp.562.500.000,- realisasi Rp.553.560.048,- atau 98,41%. Output kegiatan adalah Benih sumber palawija Kelas Benih Dasar (BD) Kedelai : 900 kg, Kacang Tanah : 900 kg, Kacang Hijau : 800 kg, Jagung : 1.000 kg, Benih sumber palawija Kelas Benih Pokok (BP) : Kedelai : 4.500 kg, Kacang Tanah : 900 kg, Kacang Hijau : 1.600 kg, Jagung : 2.000 kg. Outcome kegiatan adalah Tersedianya Benih Sumber Palawija Unggul, Bermutu, dan Bersertifikat yaitu Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Jagung.

5. Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas

Serealia dan Jagung Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.1.470.080.000,- realisasi Rp.1.468.405.000,- atau 99,89%. Output kegiatan adalah Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan Produksi Serealia Tahun 2016, Koordinasi Pencapaian

Sasaran Produksi Serealia Tahun 2016, Koordinasi Pemantapan Sasaran Produksi Serealia Tahun 2017, Forum Perbenihan Serealia (Padi dan Jagung), Forum/FGD Pengembangan Padi Organik, Gerakan Pengawalan Tanam, Panen dan Produktivitas Padi, Gerakan Pengawalan Tanam, Panen dan Produktivitas Jagung, Uji Multi Lokasi dan Pelepasan Varietas Unggulan Jawa Barat (Kerjasama dengan BB Padi), Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Serealia (Padi dan Jagung) Tahun 2016. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya produksi padi Jawa Barat sebesar 3% per tahun.

6. Kegiatan Peningkatan Produksi dan Produktivitas Komoditas

Aneka Kacang dan Umbi di Jawa Barat Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan jumlah anggaran Rp.933.719.000,- realisasi Rp.906.585.000,- atau 97,09%. Output kegiatan adalah Koordinasi dan Evaluasi Aneka Kacang dan Umbi, Farm Field Day (Temu Lapang) Aneka

Kacang dan Umbi, Gerakan Tanam/Panen Aneka Kacang dan Umbi, Display Komoditas Kedelai, Identifikasi Potensi Lahan Perhutani, Perkebunan dan Lahan Kering Lainnya untuk Pengembangan Kedelai, Pembinaan, Pengawalan, Verifikasi, Monitoring dan Evaluasi Aneka Kacang dan Umbi, Kemitraan Aneka Kacang dan Ubi. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya Produksi dan Produktivitas Aneka Kacang dan Umbi, Peningkatan Produksi untuk Komoditas Akabi (Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu dan Ubi Jalar) Tahun 2016 di Jawa Barat.

7. Kegiatan Pusat Pemuliaan Padi Varietas Pandanwangi Varietas

Unggul (TKW-13) Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.487.390.000,- realisasi Rp.484.934.000,- atau 99,50%. Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi Kegiatan Pengembangan Padi Pandanwangi, Pemantapan Agribisnis Padi Pandanwangi, Penyusunan SOP Budidaya Organik Padi Pandanwangi, Percontohan Budidaya Organik Padi Pandanwangi, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan Padi Pandanwangi. Outcome kegiatan adalah Penyediaan Produksi Padi Pandanwangi Tahun 2016 sebanyak 2.000 Ton Gabah Malai Kering.

8. Kegiatan Pengembangan Pertanian Terpadu di BPPT Cikadu

Cianjur Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.937.496.000,- realisasi Rp.917.361.000,- atau 97,85%. Output kegiatan adalah Terlaksananya pengembangan pertanian terpadu (tanaman kopi 2,5 ha; tanaman Durian 2,5 Ha; Mangga 2,5 Ha; Rambutan 2,5 Ha; Manggis 2,5 Ha; Jagung dan Ubi Kayu 2,5 Ha), pemeliharaan tanam penanaman tahun 2015 (ubi kayu 5 ha; ubi jalar 2 ha; pepaya california 2 ha; pisang kirana 2 ha; jeruk lemon 2 ha). Outcome kegiatan adalah. Meningkatnya pengembangan pertanian terpadu di Jawa Barat tahun 2016.

9. Kegiatan Pengujian Teknologi Perbenihan Tanaman Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 7.929.687.016,- dan realisasi anggaran Rp. 7.896.123.830 (99,58 %). Output kegiatan adalah pemeliharaan 13 kebun dinas, pemeliharaan kebun sumber benih dan calon kebun sumber benih Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 7.929.687.016,- dan realisasi anggaran Rp. 7.896.123.830 (99,58 %). Output kegiatan adalah pemeliharaan 13 kebun dinas, pemeliharaan kebun sumber benih dan calon kebun sumber benih

2 juta pohon. Permasalahan yang terjadi pada kegiatan ini adalah: Terbatasnya SDM yang mempunyai kualifikasi di bidang teknis pembenihan dan budidaya tanaman perkebunan; Belum optimalnya sarana produksi (pupuk) sehingga produksi tanaman perkebunan di kebun dinas tidak maksimal; Masih banyaknya tanaman belum menghasilkan; Masih banyaknya tanaman yang sudah tua dan rusak yang memerlukan rehabilitasi (peremajaan); Keterlambatan pengambilan benih oleh kelompok tani sehubungan adanya keterbatasan biaya yang dimiliki oleh Kelompok Tani menyangkut biaya bongkar muat dan ongkos angkut, serta tidak dialokasikannya anggaran biaya tersebut pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran Kegiatan.

10. Kegiatan Aplikasi Teknologi Perbenihan dan Pemasaran Benih

Tanaman Perkebunan Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 469.577.776,- dan realisasi anggaran Rp. 461.845.144 (98,35 %). Output kegiatan adalah Pembinaan Teknis Penangkar Benih Tanaman Perkebunan di 4 WKPP. Permasalahan yang terjadi pada kegiatan ini adalah masih belum terwujudnya sistem informasi pemasaran benih tanaman perkebunan di Jawa Barat sehingga benih-benih yang dikembangkan oleh para penangkar benih di Jawa Barat belum bisa dipasarkan secara lebih luas.

11. Kegiatan Pengawasan Mutu dan Pengujian Peredaran Benih

Tanaman Perkebunan Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 875.500.000,- dan realisasi anggaran Rp. 853.096.500,- (97,44%). Output kegiatan adalah Pelaksanaan Pengawasan Mutu dan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan 1 Tahun, Pelaksanaan

Rapat Teknis Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan di Jawa Barat 21 Kabupaten/ Kota ( 2 kali Pertemuan ), Peningkatan Wawasan dalam Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Perkebunan di Aceh 30 Org. Permasalahan yang terjadi adalah belum optimalnya dalam pengawasan peredaran benih di Kabupaten/Kota dan antar Luar Provinsi dikarenakan belum memadainya jumlah Fungsional PBT.

12. Kegiatan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 995.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 989.133.000 (99,41 %). Output kegiatan adalah Pertemuan Teknis Standar Mutu Benih Tanaman Perkebunan 50 Org, Pelaksanaan Pelayanan Sertifikasi Benih Tanaman Perkebunan 21 Kabupaten/ Kota. Permasalahan yang terjadi adalah bahan tanaman untuk pembenihan tanaman Perkebunan masih terbatas terutama benih unggul dan unggul lokal.

13. Kegiatan Pengembangan Produksi Tanaman Semusim (RAM IP)

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 899.200.000,- dan realisasi anggaran Rp. 864.469.000 (96,14 %). Output kegiatan adalah pembinaan teknis budidaya tanaman tebu di Kab. Cirebon dan Subang, pembinaan teknis budidaya tanaman akar wangi di Kab. Garut, pembinaan teknis budidaya tanaman mendong di Kab. Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya; Demplot warung tebu di Kab. Cirebon dan Subang masing-masing seluas 2 ha, demplot pengembangan akar wangi di Kab. Garut seluas 2 ha dan demplot pengembangan mendong di Kab. Tasik dan Kota Tasikmalaya masing-masing 1 ha; Pengawalan pelaksanaan kegiatan swasembada gula di Jawa Barat (4 wilayah PG). Permasalahan yang terjadi adalah dapat dikatakan tidak terdapat permasalahan yang berarti baik dari aspek proses realisasi keuangan maupun dari aspek pelaksanaan fisik di lapangan.

14. Kegiatan Pengembangan Produksi Tanaman Tahunan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 993.175.000,- dan realisasi anggaran Rp. 981.088.000 (98,78 %). Output kegiatan adalah Pembinaan teknis budidaya tanaman kopi di Kab. Bandung, Bandung Barat, Cianjur dan Garut; Pembinaan teknis intensifikasi teh pola recovery di Kab. Bandung, Bandung Barat, Cianjur,

Tasikmalaya dan Majalengka; Pembinaan teknis budidaya tanaman cengkeh di Kab. Tasikmalaya, Subang, Kuningan, Ciamis dan Pangandaran; Demplot intensifikasi teh pola recovery di di Kab. Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Tasikmalaya dan Majalengka masing-masing seluas 1 ha; Demplot intensifikasi kopi di Kab. Bandung, Bandung Barat, Cianjur dan Garut masing-masing seluas 2,5 ha; Demplot intensifikasi cengkeh di Kab. Tasikmalaya, Subang, Kuningan, Ciamis dan Pangandaran masing-masing seluas 2 ha; Permasalahan yang terjadi adalah dapat dikatakan tidak terdapat permasalahan yang berarti baik dari aspek proses realisasi keuangan maupun dari aspek pelaksanaan fisik di lapangan.

15. Kegiatan Pengujian dan Pengembangan Sarana Produksi Tanaman Perkebunan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 473.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 467.133.000 (98,76%). Output kegiatan adalah Pertemuan Koordinasi Sarana Produksi Tingkat Provinsi sebanyak 2 kali dan Tingkat Kabupaten sebanyak 10 Kabupaten (Bandung, Subang, Cianjur, Bandung Barat, Bogor, Sukabumi, Tasikmalaya, Sumedang, Majalengka dan Purwakarta), Pertemuan Disemenasi Teknologi Sarana Budidaya Tanaman Perkebunan dan Alsinbun Tingkat Provinsi sebanyak 2 kali dan Tingkat Kabupaten sebanyak 10 Kabupaten (Ciamis, Kota Banjar, Bogor, Bandung, Bandung Barat, Tasikmalaya, Cianjur, Majalengka, Bandung Barat dan Subang). Dilaksanakannya koordinasi/konsultasi ke Pusat (Ditjenbun).

16. Kegiatan Pengembangan Budidaya Tanaman Tembakau

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 498.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 494.104.100 (99,22 %). Output kegiatan adalah Rapat koordinasi di Tingkat Provinsi sebanyak 2 kali. Pembinaan Teknis Budidaya Tembakau di 5 kabupaten (Garut, Sumedang, Majalengka, Bandung dan Bandung Barat) dan Demplot Tanaman Tembakau di 5 kabupaten (Sumedang, Majalengka, Garut, Bandung dan Bandung Barat). koordinasi/konsultasi ke Pusat. Permasalahan dalam kegiatan Demplot Tanaman Tembakau ketersediaan air sangat kurang dikarenakan musim kemarau yang panjang, pupuk yang tidak dapat larut ke dalam tanah berakibat langsung kepada pertumbuhan tanaman sehingga produksi kurang optimal. Selain itu pada saat panen memasuki Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 498.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 494.104.100 (99,22 %). Output kegiatan adalah Rapat koordinasi di Tingkat Provinsi sebanyak 2 kali. Pembinaan Teknis Budidaya Tembakau di 5 kabupaten (Garut, Sumedang, Majalengka, Bandung dan Bandung Barat) dan Demplot Tanaman Tembakau di 5 kabupaten (Sumedang, Majalengka, Garut, Bandung dan Bandung Barat). koordinasi/konsultasi ke Pusat. Permasalahan dalam kegiatan Demplot Tanaman Tembakau ketersediaan air sangat kurang dikarenakan musim kemarau yang panjang, pupuk yang tidak dapat larut ke dalam tanah berakibat langsung kepada pertumbuhan tanaman sehingga produksi kurang optimal. Selain itu pada saat panen memasuki

17. Kegiatan Pembinaan Penangkar Benih Tembakau

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 460.600.000,- dan realisasi anggaran Rp. 459.100.180 (99,67 %). Output kegiatan adalah pembinaan teknis penangkar benih tembakau di Jawa Barat, Uji Multi Lokasi Varietas Tembakau Lokal di 2 Kabupaten (3 lokasi). Permasalahan yang terjadi pada kegiatan ini adalah terbatasnya anggaran yang tersedia untuk kegiatan ini jika dibandingkan dengan kebutuhan sebagaimana usulan di awal tahun mengingat banyaknya dana yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan ini. Solusi yang diambil adalah memaksimalkan seluruh anggaran yang terdapat dalam DPA untuk memenuhi kebutuhan kegiatan.

18. Kegiatan Sertifikasi dan Pengawasan Peredaran Benih Tanaman Tembakau

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 487.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 473.092.000 (97,14 %). Output kegiatan adalah Pertemuan Teknis Mutu Benih Tembakau sebanyak 40 Peserta, Pertemuan Pengawasan Peredaran Benih Tembakau sebanyak 50 Peserta, Sertifikasi Benih Tembakau di 18 Kabupaten/ Kota, Pengawasan Benih Tembakau di 18 Kabupaten/ Kota, Pengujian Mutu dan Pengawasan Benih Tembakau ke NTB sebanyak 40 Orang.

19. Kegiatan DBHCT-Penguatan Ekonomi Masyarakat Petani Di Lingkungan

Industri Hasil Tembakau/Lingkungan Industri Hasil Tembakau Dalam Rangka Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Pemberdayaan

petani di Bidang Hortikultura Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp. 849.810.000,- dan realisasi Rp. 812.168.215,- atau 95,57%. Output kegiatan adalah Sekolah Lapangan (SL) GAP/SOP Buah-buahan, Penyusunan Standar Operasional Procedure (SOP) Tanaman Buah, Registrasi Kebun/Lahan Usaha Tanaman Buah, Sekolah Lapangan (SL) GAP/SOP Tanaman Sayuran, Penyusunan Standar Operasional Procedure (SOP) Tanamana Sayuran, Monitoring Pelaporan dan Evaluasi (Monev).

Outcome kegiatan adalah Meningkatnya produksi buah-buahan, sayuran, florikultura dan biofarmaka 2-4 % melalui inovasi dan diseminasi teknologi budidaya, meningkatnya wawasan SDM pertanian dalam rangka koordinasi dan manajemen pembangunan agribisnis buah-buahan, sayuran, florikultura dan biofarmaka di Jawa Barat.

20. Kegiatan DBHCT-Penguatan Ekonomi Masyarakat Petani Di Lingkungan

Industri Hasil Tembakau/Lingkungan Industri Hasil Tembakau dalam rangka Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Pemberdayaan

Petani Di Bp Mekanisme Pertanian Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp. 1.200.000.000,- dan realisasi Rp. 1.115.470.000,- atau 92,96%. Output kegiatan Pertemuan Perancangan dan Pengembangan Alsintan, Alsin pengolah limbah tembakau (Crusher), Alsin pengolah limbah tembakau (Penyuling), Pertemuan Pengembangan Alat Mesin Pertanian dalam Rangka Pengolahan Limbah Tembakau, Pertemuan Demontrasi Alat Mesin Pertanian Hasil Pengembangan di Tingkat Petani, Pembinaan, Monitoring, Pengawalan, Evaluasi dan Pelaporan. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya ekonomi masayarakat tani di lingkungan penghasil bahan baku industri tembakau/lingkungan industri hasil tembakau, Meningkatnya pengembangan dan penggunaan alat mesin pertanian dalam mendukung produktivitas dan produksi agribisnis.

21. Kegiatan DBHCT- Penguatan Ekonomi Masyarakat Petani Di Lingkungan

Industri Hasil Tembakau/Lingkungan Industri Hasil Tembakau Dalam Rangka Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Pemberdayaan Petani di Bptph (DBHCT)

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp. 920.000.000 dan realisasi anggaran Rp. 919.277.000,- atau 99,92%. Output kegiatan adalah Penerapan Teknologi Pengendalian OPT Ramah Lingkungan Dengan Menggunakan Pestisida Nabati (Ekstrak Tembakau,Nimba, dll), Inisiasi Kelompok Tani Pengembang Agens Hayati di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya produksi tanaman antara 2 – 4 % pada tahun 2016, Meningkatnya efisiensi usaha tani, Meningkatnya ketersediaan dan keamanan pangan bagi masyarakat.

22. Kegiatan Pengawasan Mutu Dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan Dan Hortikultura Di Jawa Barat

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp.895.000.000,- dan realisasi Rp.872.354.000,- atau 97,47%. Output kegiatan adalah Tersertifikasinya benih pangan, tersertifikasinya benih hortikultura, terlakksananya koordinasi teknis PSMB Tanaman Pangan dan Hortikultura, terlaksananya menarashi sertifikasi benih sayuran dan tanaman buah, terlaksananya monitoring dan evaluasi kegiatan. Outcome kegiatan adalah Tercapainya target pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Barat sebanyak 2000 unit.

23. Kegiatan Studi Pengembangan Tanaman Pisang dan Singkong Karet ( manihot Glaziovii) Di Jabar Selatan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp.500.000.000,- realisasi Rp.444.700.000,- atau 88,94%. Output kegiatan adalah Studi Pengembangan Tanaman Pisang, tudi Pengembangan Tanaman Singkong Karet. Outcome kegiatan adalah meningkatnya produksi Singkong karet dan Pisang di Jawa Barat Selatan.

24. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Buah-buahan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp.587.452.000,- dan realisasi Rp. 547.900.000,- atau 93,27%. Output Rapat Koordinasi/Evaluasi Pengembangan Sentra Produksi Mangga Gedong Gincu dengan Teknologi Off Season, Sosialisasi Penerapan GAP di Sentra Produksi Mangga Gedong Gincu dengan Teknologi Off Season di Kabupaten Majalengka, Cirebon, dan Indramayu. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya luas kebun mangga gedong gincu seluas 21 Ha yang menerapkan teknologi off season.

25. Kegiatan Pengembangan Mekanisasi Pertanian Di BP Mekanisasi Pertanian

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp.625.000.000,- realisasi Rp. 603.867.000,- atau 96,62%. Output kegiatan adalah Perancangan Prototype Alsintan, Pengembangan Alat Mesin Pertaian, Modifikasi Alsin, Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Pengembangan

Bimbningan Teknis Pengembangan Alat Mesin Pertanian, terselenggaranya Demontrasi Alat dan Mesin Pertanian di Tingkat Petani, Uji Petik Alsintan yang beredar di tingkat

Alsintan,

terlelenggaranya terlelenggaranya

26. Kegiatan Penanganan Pasca Panen Tanaman Pangan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp.596.150.000,- realisasi Rp.569.279.000,- atau 95,49%. Output kegiatan adalah Gerakan Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan, Akselerasi Penanggulangan Susut Hasil Pascapanen Tanaman Pangan, Ujicoba Perhitungan Susut Hasil Pascapanen Tanaman Pangan, Adopsi Teknologi Penanganan Pascapanen Tanaman Pangan, Penerapan Teknologi Sarana Pascapanen Combine Harvester. Outcome kegiatan adalah diterapkannya penanganan pascapanen tanaman pangan yang baik dan benar, tertanganinya Susut Hasil Pascapanen Tanaman Pangan, terfasilitasinya uji coba perhitungan penanganan susut Hasil Pascapanen Tanaman Pangan, petugas mampu membina petani penerima bantuan sarana pascapanen dalam pengelolaannya, teknologi sarana pasca panen combine harvester dapat diterapkan di tingkat petani.

27. Kegiatan Pengembangan Benih Hortikultura dan Aneka Tanaman di BPB Hortikultura

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp.927.980.000,- dan realisasi Rp.918.684.900,- atau 99%. Output kegiatan adalah Cadangan Benih Untuk Bantuan Masyarakat, Perbanyakan Benih Buah-Buahan, Pemeliharaan Pohon Induk Buah-buahan BPBH dan Sub Unit BPBH, Ketersediaan Benih Tanaman Hias Induk Koleksi, Ketersediaan Benih Krisan, Ketersediaan Benih Tanaman Anggrek, Ketersediaan Benih Tanaman Obat, Pemeliharaan Pohon Induk Tanaman Hias, Anggrek, Obat dan Langka. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya penyediaan benih buah, sayuran, florikultura dan obat di BPBH dan Sub Unit BPBH.

28. GCB Model Pengembangan Usahatani Hortikultura Terpadu Berbasis Konservasi di DAS Citarum (GCB)

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp.938.862.100,- dan realisasi Rp.890.515.521,- atau 94,85%. Output kegiatan adalah Rapat Koordinasi/Evaluasi Kegiatan Pengembangan Usahatani Hortikultura Terpadu Berbasis Konservasi di DAS Hulu Citarum, Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Tanaman Buah, Registrasi Penilaian Kebun Buah-buahan, Penguatan Kelembagaan Buah, Sekolah Lapangan Good Agriculture Praktices (SL-GAP) Buah. Outcome kegiatan adalah Meningkatnya luas kebuan komoditas hortikultura seluas 15 Ha di lahan kritis pada DAS Hulu Citarum.

29. Kegiatan Penguatan Ekonomi Masyarakat Petani Di Lingkungan Penghasilan

Hasil Pertanian Tembakau/lingkungan Industri Hasil Tembakau Dalam Rangka Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Pemberdayaan Petani (DBHCHT)

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Petanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp.900.000.000,- dan realisasi Rp. 895.617.200,- atau 99,51%. Output kegiatan adalah kajian Residu dan Kontaminan Bahan Kimia Pada Produk Hortikultura di Jawa Barat, Identifikasi dan Sosialisasi Sistem Mutu Pangan Organik di Jawa Barat, Pertemuan Pelaku Usaha di Jawa Barat, Rapat Persiapan Penguatan Ekonomi Masyarakat dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan melalui Pemberdayaan Usaha Pertanian Tingkat Provinsi, Rapat Persiapan Penguatan Ekonomi Masyarakat dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Usaha Pertanian Tingkat Kabupaten/Kota, Bimbingan Teknis Penguatan Ekonomi Masyarakat dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan melalui Pemberdayaan Usaha Pertanian di 15 Kabupaten /Kota, Bimbingan Teknis Pemasaran Hasil Pertanian Komoditas Strategis di Jawa Barat, Pelatihan Peningkatan Nilai tambah dan daya Saing Produk Pertanian di Jawa Barat, Mengikuti Pameran Dalam Negeri. Outcome kegiatan adalah Meningkatkannya Pemanfaatan Teknologi Penerapan Sistem (GHP, GMP) Pengolahan Hasil Pertanian Oleh Para Pelaku Usaha Sebesar 5%, Meningkatnya Permintaan Terhadap Produk Pertanian Asal Jawa Barat di Pasar Domestik dan Internasional 5%, Meningkatnya Ketersediaan Alat Mesin Pertanian Pengolahan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Petanian Tanaman Pangan dengan anggaran Rp.900.000.000,- dan realisasi Rp. 895.617.200,- atau 99,51%. Output kegiatan adalah kajian Residu dan Kontaminan Bahan Kimia Pada Produk Hortikultura di Jawa Barat, Identifikasi dan Sosialisasi Sistem Mutu Pangan Organik di Jawa Barat, Pertemuan Pelaku Usaha di Jawa Barat, Rapat Persiapan Penguatan Ekonomi Masyarakat dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan melalui Pemberdayaan Usaha Pertanian Tingkat Provinsi, Rapat Persiapan Penguatan Ekonomi Masyarakat dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan Melalui Pemberdayaan Usaha Pertanian Tingkat Kabupaten/Kota, Bimbingan Teknis Penguatan Ekonomi Masyarakat dalam Rangka Penanggulangan Kemiskinan melalui Pemberdayaan Usaha Pertanian di 15 Kabupaten /Kota, Bimbingan Teknis Pemasaran Hasil Pertanian Komoditas Strategis di Jawa Barat, Pelatihan Peningkatan Nilai tambah dan daya Saing Produk Pertanian di Jawa Barat, Mengikuti Pameran Dalam Negeri. Outcome kegiatan adalah Meningkatkannya Pemanfaatan Teknologi Penerapan Sistem (GHP, GMP) Pengolahan Hasil Pertanian Oleh Para Pelaku Usaha Sebesar 5%, Meningkatnya Permintaan Terhadap Produk Pertanian Asal Jawa Barat di Pasar Domestik dan Internasional 5%, Meningkatnya Ketersediaan Alat Mesin Pertanian Pengolahan Hasil Tanaman Pangan dan Hortikultura

30. Kegiatan Aplikasi Teknologi Prosesing Pengawetan Hijauan Pakan Ternak dan Kompos

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 240.350.000,-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 234.002.500,- atau sekitar 97,36 %. Output termanfaatkanya bahan pakan ternak domba berupa silase untuk cadangan pakan ternak domba di musim kemarau dan pupuk kompos. Outcome terpenuhinya ketersediaan pakan ternak domba dan peningkatan produksi tanaman kebun rumput hasil pemupukan kompos.

31. Kegiatan Bimbingan Teknologi Demonstrasi Farm

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp.575.050.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 519.039.143,- atau sekitar 90,26 %. Output kegiatan adalah meningkatnya peran teknologi dalam pengembangan peternakan di 7 wilayah. Outcome kegiatan adalah Penerapan teknologi pengolahan pakan ternak dan kotoran ternak wilayah Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Subang, Purwakarta, Kota Tasikmalaya, Pangandaran, Indramayu, Sumedang, Bogor dan Ciamis.

32. Kegiatan CLTH-kajian Konservasi Sapi Pasundan di Kawasan Geopark Ciletuh

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertenakan, dengan anggaran sebesar Rp. 44.650.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 44.137.600,- atau sekitar 98,85 %. Output kegiatan adalah dokumen kajian konservasi sapi pasundan di Kawasan Geopark Ciletuh. Outcome kegiatan adalah dokumen pengembangan konservasi sapi pasundan di kawasan Geopark Ciletuh.

33. Kegiatan CLTH-kegiatan Sekolah Lapang Teknologi Budidaya Sapi Pasundan di Sekitar Kawasan Geopark Ciletuh

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertenakan dengan anggaran sebesar Rp. 88.050.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 83.604.940,- atau sekitar 94,95 %. Output kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan peternak sapi teknologi budidaya sapi pasundan di kawasan Geopark Ciletuh Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertenakan dengan anggaran sebesar Rp. 88.050.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 83.604.940,- atau sekitar 94,95 %. Output kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan peternak sapi teknologi budidaya sapi pasundan di kawasan Geopark Ciletuh

34. Kegiatan Diseminasi Teknologi Peternakan dan Pembinaan Kelompok Ternak Domba

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertenakan dengan anggaran sebesar Rp. 226.500.000, dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 201.615.472,- atau sekitar 89,01 %. Output kegiatan adalah penerapan teknologi peternakan di 18 kelompok. Outcome kegiatan adalah peningkatan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan peternak dalam bidang teknologi peternakan berupa pembuatan Silase, kompos padat, nPupuk organik cair (POC), suplemen Organik Cair (SOC) dan biogas.

35. Kegiatan GCB-penataan Kawasan Peternakan Di Hulu Das Citarum

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertenakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 660.175.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 400.378.000, - sekitar atau 60,65%. Output kegiatan adalah terkelolanya limbah peternakan di Hulu DAS Citarum di 10 (sepuluh) kelompok. Outcome kegiatan adalah telah diterapkannya pengelolaan limbah ternak sapi perah di 10 kelompok di Hulu DAS Citarum Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung serta berkurangnya pencemaran Hulu DAS Citarum dari limbah kotoran ternak sapi perah.

36. Kegiatan Pengembangan di UPTD BPPT Sapi Potong Ciamis

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertenakan dengan anggaran sebesar Rp. 1.034.879.000,- dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 835.110.000,- atau sekitar 80,70%. Output kegiatan adalah tersebarnya informasi (diseminasi) teknologi good farming practice (GFP) dan good breeding practice (GBP) ternak sapi Pasundan melalui pelaksanaan kegiatan magang anggota kelompok ternak, bimbingan teknis motivator kelompok peternak, pertemuan inseminator dan monitoring kelompok ternak sapi potong. Outcome kegiatan adalah peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan petugas inseminator dan anggota kelpmpok ternak sapi potong di Jawa Barat.

37. Kegiatan Pengembangan UPTD BPPT Unggas Jatiwangi Sebagai Pusat Pengembangan Teknologi Bibit Ternak Unggas Berkualitas

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertenakan. Tujuannya meningkatnya produktivitas dan kualitas produk peternakan. Alokasi anggaran sebesar Rp. 967.500.000,- dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai

99,06%. Output Direkomendasikannya ayam sentul dan itik rambon di UPTD. BPPPT Unggas Jatiwangi sebagai sumber daya genetik ternak unggas oleh tim ahli tim pemurnian ternak (Fapet UNPAD). Outcome kegiatan adalah replikasi generasi atau turunan ke 4 (F4) ayam sentul dari 3.983 ekor menjadi 4.516

ekor dan replikasi generasi atau turunan ke 4 (F4) itik rambon dari 1.044 menjadi 1.486 ekor.

38. Kegiatan Updating Petugas IB Jawa Barat

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertenakan dengan anggaran sebesar Rp. 304.577.900,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 297.352.900,- atau sekitar 97,63 %. Output kegiatan adalah terseleksinya petugas IB yang bisa melaksanakan IB dengan S/C 1,5 dari 365 orang Inseminator, 205 orang PKB dan 123 orang ATR. Outcome kegiatan adalah diperolehnya angka kelahiran hasil IB dengan target 64 % sapi potong, 65 % sapi perah dan 51 % kerbau.

39. Kegiatan Penyediaan Pakan Ternak dan Kebutuhan Dasar Budidaya Ternak Domba Lainnya di UPTD BPPT Domba Margawati dan SUPPTD Bunihayu

Kegiatan ini dilaksanakan oleh UPTD Balai Perbibitan dan Pengembangan Ternak Domba Margawati dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 3.169.460.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp. 3.162.648.140,- atau sekitar 99,79 %. Output diperolehnya angka pertambahan berat badan ternak domba sebesar 65 gram/ekor/hari Outcome terseleksinya bibit ternak domba di UPTD sebanyak 100 ekor sebagai ternak unggul yang sesuai SNI.

40. Kegiatan Pengembangan Budidaya Peternakan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertenakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 900.000.000 dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 789.415.599,- atau sekitar 87,71%. Output : teridentifikasinya 200 ekor pedet hasil IB dari 6 kabupaten/kota sesuai spesifikasi bibit unggul dan terseleksinya 5 (lima) orang petugas IB berprestasi tingkat Jawa Barat.

Outcome : terseleksinya 3,06 % bibit unggul pedet hasil IB dari kelahiran pedet di 6 Kabupaten/Kota dan termotivasinya 5 (lima petugas) IB untuk menghasilkan sesuai kriteria target 1,5 S/C di 6 Kabupaten/Kota.

41. Kegiatan Penyediaan Pakan dan Kebutuhan Dasar Lainya di UPTD BPPT Sapi Potong Ciamis

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertenakan dengan anggaran sebesar Rp. 2.267.956.000,- dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 2.258.291.250,- atau sekitar 99,57 %. Output diperolehnya perkembangan akibat pertumbuhan; peningkatan jumlah akseptor yang diIB dari 150 ekor menjadi 200 ekor, peningkatan jumlah sapi bunting > 65% dari target 65%, peningkatan jumlah sapi melahirkan >40% dari tagrget 40%, dan peningkatan jumlah populasi dari 375 ekor menjadi 440 ekor Outcome meningkatnya produksi pedet (anak sapi) hasil kelahiran dari 44 ekor menjadi 80 ekor per tahun.

42. Kegiatan Penyediaan Pakan Dan Kebutuhan Dasar Lainnya Di BPT Sapi Perah & HMT Cikole Lembang

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 2.987.097.500 dengan realisasi penyerapan keuangan Rp 2.978.434.300,- atau sekitar 99,71 %. Output diperolehnya peningkatan produktivitas susu dari 17,4 liter/ekor/hari menjadi 18,79 liter/ekor/hari. 300.000 liter/tahun menjadi 545.647 liter/tahun. Outcome Meningkatnya produksi susu 300.000 liter/tahun menjadi 545.647 liter/tahun.

43. Kegiatan Penyediaan Pakan Dan Kebutuhan Dasar Pembibitan Ternak Sapi Perah Di UPTD BPPIB-TSP Bunikasih

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 4.026.811.010,- dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 4.023.097.010,- atau sekitar 99,91 %. Output diperolehnya peningkatan prosentase kelahiran dari 62 % menjadi 64 % dan menurunnya prosentase kematian dari 5 % menjadi 4 %.

Outcome meningkatnya produksi ternak sapi perah dari 13 liter/ekor/hari menjadi 14 liter/ekor/hari.

44. Kegiatan Penyediaan Pakan Ternak Unggas Di UPTD BPPT Unggas Jatiwangi

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan. Tujuannya meningkatnya produktivitas dan kualitas porduk peternakan (ayam buras Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan. Tujuannya meningkatnya produktivitas dan kualitas porduk peternakan (ayam buras

45. Kegiatan Konservasi Dan Pengembangan Sapi Pasundan Di BPPT Sapi Potong Ciamis

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 598.620.000,- dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 598.295.000,- atau setara dengan 99,95 %. Output kegiatan adalah termigrasinya bibit sapi Pasundan 45 ekor dari wilayah basis eksistensi sapi Pasundan di Jawa Barat untuk pembentukan populasi dasar dan pengembangan pemurnian di UPTD BPPT Sapi Potong Ciamis. Outcome kegiatan adalah tersedianya bibit sapi Pasundan hasil penjaringan untuk dilakukan pemuliaan ternak melalui pola perkawinan terstruktur, terhadap setiap generasi (keturunan) dengan Pejantan Unggul yang berbeda hingga memperoleh tingkat kemurnian sapi Pasundan 96.87% pada generasi ke lima (F5).

46. Kegiatan Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan. Kegiatan Kontes Ternak Tingkat Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 700.000.000, dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 666.553.375,- atau sebesar 95,22%. Output : 1) Ditetapkannya bibit-bibit Sapi Perah, Sapi Potong, Domba Garut, Kambing PE dan Ayam Pelung melalui Surat Keterangan Layak Bibit (SKLB) untuk 9 Ekor bibit Sapi Perah, 9 Sapi potong, 12 Ekor Domba Garut, 6 Ekor kambing PE ; 2) Teridentifikasinya ternak pedet sapi perah dan sapi potong hasil pelaksanaan IB sebanyak 200 Ekor. Outcome : Termotivasinya 333 Orang peternak pembibit untuk memelihara dan mengembangkan bibit ternak bersertifikat.

47. Kegiatan Pengembangan Inseminasi Buatan Ternak Sapi Perah Di BPPIB-TSP Bunikasih

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 425.940.000,- realisasi anggaran mencapai Rp 422.555.000,- atau sekitar 99,21%. Output kegiatan adalah termanfaatkannya Sarana pemelihara ternak 1 (satu) set, bibit Sapi Perah Unggul 250 Dosis, tersedianya Embrio 30 Dosis dan Cetakan Bahan Sosialisasi dan Sarana Recording 1 (Satu) Set. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penerapan Good Breeding Practices dan Good Farming Practices di BPPIB TSP Bunikasih.

48. Kegiatan Pengembangan Kawasan Peternakan Di Jawa Barat

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 806.904.000,- dengan realisasi anggaran

sebesar Rp.739.303.000,- atau sekitar 91,62%. Output kegiatan adalah tersusunnya Dokumen Rancangan Peraturan Gubernur tentang Kawasan Peternakan Jawa Barat sebanyak 1 dokumen, teridentifikasinya lahan untuk keperluan peternakan dan Dokumen Masterplan pengembangan kawasan peternakan Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Pembangunan peternakan Jawa Barat berbasis pada Kawasan.

49. Kegiatan Pengembangan Perbibitan Ternak

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran Rp. 407.317.500,- dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 392.808.350,- atau sekitar 96,44%. Output : Teridentifikasinya performa sapi pasundan di 11 kabupaten. Outcome kegiatan adalah terkonservasinya Sumber Daya Genetik (SDG) sapi pasundan di 7 kelompok pada 11 kabupaten.

50. Kegiatan Pemberdayaan Peternak Melalui Magang Budidaya Ternak Domba di UPTD BPPT Domba Margawati

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 427.500.000,-, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 411.301.000,- atau sekitar 96,21 %.

Output kegiatan adalah terakomodirnya peserta magang budidaya ternak domba sebanyak 220 Orang di 22 kelompok ternak domba tersebar di 27 kabupaten/kota Jawa Barat Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan ketrampilan budidaya ternak domba pada 220 orang peternak.

51. Kegiatan Pengembangan UPTD BPTSP dan HMT Sebagai Pusat Pengembangan Teknologi Sapi Perah Dan Hijauan Makanan Ternak Berkualitas

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 1.058.207.325,- dengan realisasi penyerapan keuangan sebesar Rp. 1.056.913.744,- atau sekitar 99,88 %. Output kegiatan adalah tersertifikasinya produk oleh susu oleh Lembaga Sertifikasi IPB, Peningkatan kualitas pakan terna sapi perah, Peningkatan kualitas ternak.

Outcome kegiatan adalah Meningkatnya persentase bibit ternak yang berkriteria dari 93,73% menjadi 94,85%.

52. Kegiatan Pengembangan Usaha Integrasi Sentra Pengembalaan Sapi Potong dan Domba di Jawa Barat

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran Rp. 415.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 398.771.431,- atau sekitar 96,08 %. Output kegiatan adalah terlaksananya integrasi usaha sentra pengembalaan ternak sapi potong dan domba di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Ketersediaan usaha integrasi pengembangan ternak sapi potong dan domba berbasis pengembalaan di 5 lokasi yaitu di Kelompok yang berada di wilayah kabupaten Garut, Tasikmalaya, Subang, Indramayu, dan Ciamis. Kegiatan yang dilaksanakan diantaranya pelaksanaan kegiatan workshop perbengkelan alat dan mesin peternakan.

53. Kegiatan Pembibitan Domba di Sentra Peternakan Rakyat (3 Kabupaten)

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 632.930.250,- dengan realisasi keuangan mencapai Rp. 603.713.450,- atau sekitar 95,38%. Output kegiatan adalah terdapatnya masyarakat peternak yang memelihara 1.500 ekor domba di sentra peternakan rakyat di 3 kabupaten. Outcome kegiatan adalah termotivasinya 11,79 prosen peternak untuk melakuan pembibitan ternak sapi perah di Sentra Peternakan Rakyat (66 orang peserta Sekolah lapang dan meningkatnya pengetahuan tentang pembibitan sebanyak 21 orang.

54. Kegiatan Pembibitan Sapi Perah di Sentra Peternakan Rakyat di Tujuh Kabupaten

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 887.715.500,- dengan realisasi keuangan mencapai Rp.

824.702.500,- atau sekitar 92,90%. Output kegiatan adalah terdapatnya masyarakat peternak yang memelihara 1.213 ekor sapi perah dan sapi potong 4.465 ekor di sentra peternakan rakyat di tujuh kabupaten. Outcome kegiatan adalah termotivasinya 5,26 prosen peternak untuk melakuan pembibitan ternak sapi perah di 7 lokasi Sentra Peternakan Rakyat (sekolah lapang 140 orang dan meningkatnya pengetahuan sebanyak 20 orang dalam rangka pengamatan model SPR di luar Jawa Barat).

55. Kegiatan Peningkatan Mutu Sapi Perah ke Belanda

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 603.726.500,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 444.936.124,- 73,70 %. Output kegitan adalah adanya kerjasama kesepakatan antara Pemerintah Belanda dengan Pemerintah Indonesia (Pemerintah Provinsi Jawa Barat) untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sapi perah di Jawa Barat melalui teknologi pemberian pakan. Outcome kegiatan adalah diterapkannya teknologi pemberian pakan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas sapi perah di Kabupaten Kuningan dan Garut; Meningkatnya produksi susu di 2 model koperasi persusuan sebanyak 20% di Koperasi Susu Saluyu Kuningan dan KPGS Cikajang Garut.

56. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Peternakan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 834.000.000 dan realisasi Rp. 761.123.425,- atau sekitar 91.26%. Output kegiatan adalah terevaluasinya kinerja kelompok agribisnis peternakan di Jawa Barat. Outcome meningkatnya kinerja Sumber Daya dan Kelembagaan Peternak, sesuai Up dating data Kelembagaan peternakan di Jawa Barat terdapat 5.596 kelompok peternak, untuk mengukur kinerja dilakukan evaluasi terhadap 32 kelompok peternak yang tersebar di 17 Kabupaten/kota di Jawa Barat, dan dihasilkan 26 kelompok berprestasi. Evaluasi kinerja kelompok peternak pada tahun 2016 ini diaparesiasi melalui Keputusan Gubernur Nomor 002.6/Kep.1027-BKD/2016. Efek atau dampak kegatan ini : • Peningkatan usaha kelompok terdiri dari peningkatan jenis usaha serta

kapasitas tampung lokasi yang ada dikelompok tersebut. • Adanya landasan meningkatkan kepercayaan dunia usaha dan lembaga keuangan untuk membuka peluang kemitraan, kerjasama maupun kredit perbankan.

• Para anggota kelompok dapat melaksanakan manajemen kelembagaan usaha peternakan, pengembangan status kelembagaan usaha peternakan serta pelaksanaan kemitraan yang saling menguntungkan dan berkeadilan.

• Meningkatnya peluang kerjasama/kemitraan guna memperkuat sendi- sendi kelompok/gapok sebagai wadah mandiri yang dapat menjadi pegangan bagi pencapaian kesejahteraan para anggotanya.

57. Kegiatan Pengujian Bibit Dan Hasil Teknologi Pembibitan Di UPTD Balai Perbibitan Dan Pengembangan Inseminasi Buatan (BPPIB) Ternak Sapi Perah Bunikasih

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 123.500.000,- dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 118.644.000,- atau setara dengan 96,07 %. Output kegiatan adalah diperolehnya peningkatan prosentase kelahiran dari 62 % menjadi 64 %. Outcome kegiatan adalah meningkatnya calon bibit ternak sapi perah dari 6 ekor menjadi 15 ekor.

58. Kegiatan Pengujian Dan Peningkatan Performance Ternak Domba Di UPTD BPPT Domba Margawati Dan SUPPTD Bunihayu

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 497.100.000,-, dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 477.371.081,- atau 96,03 %. Output kegiatan adalah termanfaatkannya bibit unggul non garut 35 ekor, kaji terap pakan ternak domba; tersebarnya informasi teknologi peternakan dan peralatan perkandangan dan budidaya berupa leaflet. Outcome kegiatan adalah ditetapkannya rumpun domba Priangan.

59. Kegiatan Pengujian Di BPPT Sapi Potong Ciamis

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 512.920.000,- dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 502.237.150,- atau sekitar 97,92 %. Output kegiatan adalah termanfaatkannya bibit ternak sapi Pasundan hasil pemurnian generasi kesatu (F1) sebanyak 25 ekor, aplikasi/ penggunaan pakan ternak sapi Pasundan tahap I pada 20 ekor feed intake di atas 90% dan tahap II pada

45 ekor yang berbasis pada energi terkonsumsi TDN (total digestible nutrient) sebesar 60%, pengujian analisis penyakit mewaris pada sapi Pasundan 52 ekor, sertifikasi kualitas produksi semen beku sapi Pasundan, 45 ekor yang berbasis pada energi terkonsumsi TDN (total digestible nutrient) sebesar 60%, pengujian analisis penyakit mewaris pada sapi Pasundan 52 ekor, sertifikasi kualitas produksi semen beku sapi Pasundan,

60. Kegiatan Pengujian Mutu Pakan Secara Laboratories di Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak Cikole – Lembang

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran. Kegiatan Pengujian Mutu Pakan secara laboratoris di BPMPT Cikole Lembang tujuannya adalah meningkatkan fungsi Balai Pengujian Mutu Pakan Ternak dalam kegiatan pelayanan pengujian pakan ternak secara laboratories selama 12 bulan. Alokasi anggaran sebesar Rp. 393.300.000,- dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 344.301.034,- atau setara dengan 87,54 %. Output kegiatan adalah terukurnya kualitas pakan ternak yang baik di masyarakat peternak pada pengujian terhadap 10 sampel pakan ternak melalui aktif dan pasif service dan pelaksanaan assessment Akreditasi untuk 8 parameter uji. Outcome kegiatan adalah adanya peningkatan produksi dan populasi ternak melalui pemberian pakan yang berkualitas.

61. Kegiatan Peningkatan Produksi Pakan Ternak

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dengan anggaran sebesar Rp. 580.000.000,- dengn realisasi keuangan sebesar Rp. 541.883.629,- atau sekitar 93,43 % . Output kegiatan adalah 1) dipahaminya regulasi dan kegiatan bidang pakan oleh 30 orang peserta dari

27 Kabupaten/Kota; 2) Dipahaminya Permen No 19 Th. 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Pakan dan Kepmentan No. 240/Kpts/OT.210/4/2003 tentang Pedoman Cara Pembutan Pakan Yang Baik kepada 60 orang peserta pelaku usaha pakan skala besar, menengah dan kecil; 3) Dipahaminya SOP pemberian pakan untuk ruminansia besar, ruminansia kecil dan unggas dan rekomendasi ransum pakan stándar SNI kepada 5 UPTD Pembibitan dan Pengembangan; 4) Terujinya 60 sampel pakan yang beredar di masyarakat, kelompok dan pelaku usaha di 27 Kabupaten/Kota; 5). Dipahaminya pengetahuan tentang teknologi pemanfaatan pakan hijauan berkualitas

(Indigofera) dan cara pengawetan pakan yang baik pada 10 kelompok ternak sapi perah di kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.; Outcome kegiatan adalah 1) Terekomendasikannya pendaptaran pakan ternak dari 11 pelaku usaha pakan skala besar; 2) Diperolehnya sertifikat ISO 2009 pada 3 (tiga) UPTD Pembibitan dan 1 (satu) UPTD Pengujian Mutu Pakan; 3) Tersedianya kelompok peternak pembudidaya indigofera dan diterapkannya pengawetan hijauan pakan ternak (silase) di 10 kelompok di Kabupaten Bandung Barat.

b. Permasalahan

(1) Pembayaran nilai kompensasi penggunaan lahan PTPN VIII di Blok Pejaten Desa Tarumajaya Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung sesuai dengan Perjanjian

SP/V.3/1071/XII/2014 – Nomor:119/4334/Disnak/Prasar/2014 tanggal 1 Desember 2014 antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan PT Perkebunan Nusantara VIII tentang Pengelolaan Peternakan Komunal Terintegrasi dan Berwawasan Lingkungan dalan Rangka Gerakan Citarum Bestari dengan nilai Rp. 790.154.248,- (tujuh ratus sembilan puluh juta seratus lima puluh empat ribu dua ratus empat puluh delapan rupiah) saat ini belum dapat direalisasikan. Hal ini disebabkan terdapat perbedaan nilai antara Perjanjian Kerjasama (PKS) dan Hasil Appraisal PPTK Gambung selaku Konsultan Jasa Penilai Publik (KJPP). Anggaran yang tersedia dalam DPA Kegiatan GCB- Penataan Kawasan peternakan di Hulu DAS Citarum sebesar Rp. 229.500.000,-

Kerjasama (PKS)

Nomor

(2) Panjangnya musim penghujan Yang berakibat semakin lamanya musim basah di Jawa Barat yang berakibat semakin tingginya jumlah kasus penyakit Avian Influenza di lapangan.

(3) Pada tahun 2016 timbul 2 kasus Rabies yaitu : 1). Desa Bantapanjang Kec. JampangTengah Kab Sukabumi yang menimbulkan koorban jiwa 1 orang; dengan status hewan Pembawa Rabies tidak diketemukan; 2). Kelurahan Cipanengah, Kec. Lembursitu Kota Sukabumi; kasus pada manusia tidak diketemukan tetapi kasus pada Hewan Positip.

c. Solusi

(1) Dilakukan pembahasan ulang terhadap nilai kompensasi penggunaan lahan Blok Pejaten untuk pembangunan kandang komunal.

(2) Fokus Pengendalian Avian Influenza ditekankan pada Early Detect Early Report dan Early Response, dimana penekananan pencegahan lebih kepada Biosecurity, dan pengendalian kasus agar tidak lebih menyebar ke lokasi lain.

(3) Kasus yang terjadi di Jampang Tengah yang mengakibatkan korban pada manusia akibat tidak dilaporkannya secara dini kasus penggigitan pada manusia, koordinasi dengan Dinas Kesehatan tingkat Provinsi dan Kabupaten lebih di tingkatkan dnegan pelaksnaan Focus Grup Discussion yang diadakan pada bulan April 2016. Peningkatan cakupan vaksinasi di daerah kasus dan Sosialisasi Pengendalian Rabies kepada masyarkat.

2) Program Pemberdayaan Sumber Daya Pertanian

Program ini dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan melalui 28 kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar RP 43.713.660.055,- dan realisasi anggaran sebesar Rp 43.411.638.521,- atau 99,31%. Dengan Outcome meningkatnya sumberdaya dan kelembagaan pertanian serta Kualitas jumlah Petugas, meningkatnya jumlah lapangan kerja, tersedianya sarana dan prasarana pertanian, tersedianya Desain Calon Kontruksi Cetak Sawah di Jawa Barat, tercapainya Kemantapan Kompetensi SDM Perkebunan.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Clth-pengembangan Tanaman Kelapa

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.199.470.000 dan realisasi sampai dengan bulan Desember 2016 sebesar Rp. 194.166.500 (97,43%). Output: kegiatan adalah Profil Pengembangan Perkebunan di Kawasan Ciletuh Kabupaten Sukabumi, Bimbingan Teknis Budidaya Tanaman Kelapa pada 2 Kelompok Tani di Desa Mekarlaksana Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi serta Budidaya Tanaman Kelapa di Desa Mekarlaksana Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi.

2. Kegiatan Dbh-cht Pemberdayaan Sdm dan Penguatan Kelembagaan Petani Tembakau

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 452.940.000 dan realisasi sampai dengan bulan Desember 2016 sebesar Rp. 448.290.000 (98,97%). Output kegiatan adalah Pelatihan Penguatan Kelembagaan petani sebanyak 8 kelas; Desiminasi Teknologi Pengolahan Tanaman Tembakau sebanyak 4 kelompok tani; peningkatan kualitas petani tembakau sebanyak 10 orang; rapat Koordinasi Daerah sebanyak 60 orang.

3. Kegiatan Pengawalan Loan Wismp

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.185.600.000,- realisasi Rp.174.072.600,- atau 93,79%. Output kegiatan adalah Meningkatkan pengetahuan dan sikap petugas dalam penguatan kelembagaan dan pengembangan agribisnis. Outcome kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan sikap petugas dalam penguatan kelembagaan dan pengembangan agribisnis petugas kabupaten dan kelompok tani P3A/GP3A sebanyak 36 orang.

4. Kegiatan Pelatihan Pertanian di Balai Pelatihan Pertanian

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 559.100.000 dan realisasi sebesar Rp.558.805.000,- atau 99,95%. Output kegiatan adalah Baseline Survey, Legalisasi Kelembagaan GP3A, Fasilitasi Pembentukan Unit Keuangan Mikro pada GP3A/IP3A melalui Pelatihan dan Magang, Lokakarya Peningkatan/Penguatan Sistem dan Jejaring Informasi Usahatani GP3A yang berkelanjutan, Pelatihan Penggunaan Dana Investasi, Workshop percepatan, Peluang dan Prospek, Pengelolaan Proyek dan Bantuan Teknis Administrasi, Pelaksanaan WISMP APL-2 mendukung kegiatan WISMP APL-

2. Outcome kegiatan adalah Peningkatan kemandirian pangan dan pencapaian produksi pertanian sebesar 5%.

5. Kegiatan Pelatihan Wirausahawan Baru

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 2.840.905.000 dan realisasi sebesar Rp.2.824.205.000,- atau 99,41%. Output kegiatan adalah Perbanyakan modul, Pelatihan kewirausahaan bagi non aparatur calon Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 2.840.905.000 dan realisasi sebesar Rp.2.824.205.000,- atau 99,41%. Output kegiatan adalah Perbanyakan modul, Pelatihan kewirausahaan bagi non aparatur calon

6. Kegiatan Pengembangan Sumber Daya dan Kelembagaan Pertanian

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 3.004.040.000,- realisasi Rp. 2.945.375.000,- atau 98,05%. Output kegiatan adalah Rakor Perencanaan Penyusunan kebutuhan pupuk bersubsidi, Koordinasi Tim KP3 tingkat Provinsi, fasilitasi tim KP3 tingkat Provinsi, Evaluasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Manajemen Pengelolaan Alsintan tingkat Provinsi jawa barat, Rakor Penyusunan Database Alsintan Tingkat Provinsi Jawa Barat, Monitoring dan Pembinaan Kelompoktani Penerima Bantuan Alsintan, Monitoring Peredaran Pupuk dan Pestisida, Rakor Penyusunan RDKK, Pengujian Sampel Pupuk dan Pestisida, Rapat koordinasi Kredit Program dan PUAP, Pengembangan kinerja penyelia mitra tani (PMT), Penyelia Mitra Tani Berprestasi, LKM-A

Intermediasi kredit program, Pengembangan Asuransi Usahatani Padi, Peningkatan Kapasitas LKM-A, Peningkatan Motivasi P3A Mitra Cai/GP3A, Monitoring dan Pembinaan P3A dan GP3A di Jawa Barat, Monitoring dan Evaluasi Jaringan Irigasi Tersier, Jitut dan Jides, Rakor Aspek Pengelolaan Sumberdaya Air, Pembuatan Aplikasi Database P3A dan GP3A di Jawa Barat, Pembuatan Gambar Peta Jaringan Tersier, Jitut dan Jides, Monitoring dan Pengawalan Cetak sawah, Rakor Aspek Pengelolaan Sumberdaya Lahan, Pembuatan WebGIS Peta Dokumen

Berprestasi,

Pertanian Pangan Berkelanjutan, Pembuatan Gambar Peta Lahan Kering/Hortikultura di Jawa Barat, Workshop Aplikasi Database P3A/GP3A, Rapat Koordinasi dan Evaluasi Kegiatan Bidang Sumberdaya. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas petugas, penyuluh, dan petani yang ada di 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

Perencanaan

Perlindungan

Lahan

7. Kegiatan Peningkatan Kapasitas WUB Bidang Peternakan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 567.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 546.552.200,-

96,39%. Output kegiatan adalah tersosialisasikannya peluang usaha bidang peternakan kepada masyarakat Jawa Barat, terlaksananya pembinaan dari pelaku usaha, terlaksananya monev WUB, terlaklsananya honor pembina pelaku usaha non PNS, Outcome kegiatan adalah terselenggaranya sosialisasi kegiatan WUB, terselenggaranya pembinaan wira usaha baru, terlaksananya monitoring dan evaluasi kinerja peserta WUB dan terlaksananya proses pembinaan WUB dan oleh para pelaku usaha. Hasil kegiatan sosialisasi WUB Bidang peternakan adalah meningkatnya pelaku usaha dapat mengakses fasilitas usaha, setiap tahunnya dari tahun 2013-2018 Dinas Peternakan mendapat target 750 orang. Tahun 2016 Dinas Peternakan telah melaksanakan kegiatan dan pelaku usaha yang dapat mengakses fasilitas usaha sebayak 808 orang yang terdiri dari Kabupaten bandung 100 orang, Bandung Barat 171 orang, Bekasi 21 orang, Bogor 16 orang, Ciamis 27 orang, Cianjur 13 orang, Cirebon 12 orang, Garut 81 orang, Indramayu 10 orang, Karawang

7 orang, Kuningan 11 orang, Majalengka 42 orang, Pangandaran 12 orang, Purwakarta18 orang, Subang 52 orang, Sukabumi 22 orang, Sumedang 42 orang, Tasikmalaya 43 orang, Kota Bandung 68 orang, Kota Bogor 8 orang, Kota Cimahi 7 orang, Kota Cirebon 8 orang, Kota Depok 4 orang, Kota Sukabumi 7 orang, Kota Tasikmalaya 4 orang dan, Kota Bekasi 2 orang.

8. Kegiatan Pelatihan Teknis Peternakan di Balai Pelatihan Peternakan Cikole Lembang

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak/ masyarakat peternakan. Alokasi anggaran sebesar Rp. 1.391.786.000,- dengan realisasi penyerapan mencapai Rp. 1.365.260.950,- atau sebesar 98,09 %. Output dipahaminya materi pelatihan teknis peternakan oleh 409 peserta melalui 8 jenis pelatihan yaitu pelatihan refreshing data statistik peternakan, agribisnis ternak sapi perah, agribisnis ternak sapi potong, agribisnis ternak domba, agribisnis ternak unggas, pengolahan limbah kotoran ternak, seleksi dan tatacara pemotongan hewan qurban, dan teknologi pengolahan hasil ternak. Outcome diperolehnya peserta yang memahami materi pelatihan Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak/ masyarakat peternakan. Alokasi anggaran sebesar Rp. 1.391.786.000,- dengan realisasi penyerapan mencapai Rp. 1.365.260.950,- atau sebesar 98,09 %. Output dipahaminya materi pelatihan teknis peternakan oleh 409 peserta melalui 8 jenis pelatihan yaitu pelatihan refreshing data statistik peternakan, agribisnis ternak sapi perah, agribisnis ternak sapi potong, agribisnis ternak domba, agribisnis ternak unggas, pengolahan limbah kotoran ternak, seleksi dan tatacara pemotongan hewan qurban, dan teknologi pengolahan hasil ternak. Outcome diperolehnya peserta yang memahami materi pelatihan

9. Kegiatan Perencanaan Program Pelatihan Peternakan Di Balai Pelatihan Peternakan Cikole Lembang

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat. Kegiatan Perencanaan Program Pelatihan tujuannya tersusunnya kurikulum dan modul pelatihan, serta tersediannya hasil survey kebutuhan pelatihan dan monitoring evaluasi pelatihan. Alokasi anggaran sebesar Rp. 236.100.000,- dengan realisasi penyerapan keuangan mencapai Rp. 234.674.028,- atau sekitar 99,40 %. Output kegiatan adalah tersedianya kurikulum dan modul untuk 2 jenis pelatihan yaitu pelatihan agribisnis ternak sapi perah dan pelatihan agribisnis ternak domba serta tersedianya data kebutuhan jenis pelatihan untuk tahun 2017. Outcome kegiatannya adalah digunakannya kurikulum dan modul pelatihan agribisnis ternak sapi perah dan pelatihan agribisnis ternak domba di tahun 2017 serta terekomendasikannya 7 jenis pelatihan untuk tahun 2017.

10. Kegiatan CLTH Penyuluhan Pertanian Pedesaan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan jumlah anggaran Rp 216.000.000,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 215.546.500,00 atau sebesar 99,79 %. Output kegiatan adalah terbentuknya Pos Penyuluhan Desa di Lokasi Agropark Ciletuh Kabupaten Sukabumi sebanyak 13 posluhdes. Outcome kegiatan adalah meningkatnya Pos Penyuluhan Desa sebagai pos kordinasi pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di tingkat desa.

11. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 268.512.750,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 257.582.474,00 atau sebesar 95,93 %. Output kegiatan adalah tersusunnya 4 (empat) dokumen yaitu Programa Penyuluhan Pertanian, Laporan Seminar Program Penyuluhan Pertanian, Laporan Rapat Koordinasi Penyusunan Program Penyuluhan Pertanian, dan Laporan Rapat Koordinasi Pengawalan dan Pendampingan Upaya Khusus Peningkatan Produksi Padi, Jagung dan

Kedelai. Outcome kegiatan adalah terselenggaranya kegiatan penyuluhan pertanian secara terstruktur dan terarah sesuai dengan kondisi kebutuhan sasaran penyuluhan yakni para pelaku utama dan pelaku usaha, dan meningkatnya pengetahuan, keterampilan, sikap dan profesionalisme para penyuluh pertanian dalam pengawalan dan pendampingan teknologi sesuai rekomendasi untuk meningkatkan produksi/produktivitas 7 komoditas pertanian (Padi, Jagung, Kedelai, Bawang Merah, Sapi Potong dan Tebu) melalui optimalisme penyelenggaraan penyuluhan pertanian.

12. Kegiatan Komisi Penyuluhan Pertanian, Perikanan Dan Kehutanan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 275.408.540,00 Realisasi anggaran sebesar Rp 260.690.847,00 atau sebesar

94.66 %. Output kegiatan adalah terselenggaranya rapat-rapat Komisi Penyuluhan dan Rumusan bahan kebijakan penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Outcome kegiatan ini adalah adanya bahan masukan khususnya dalam rangka perumusan bahan kebijakan penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, sehingga penyelenggaraan penyuluhan dapat berjalan sesuai dengan kondisi kebutuhan sasaran.

13. Kegiatan Koordinasi Kelembagaan Penyuluh Perikanan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 182.024.370,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 180.983.370,00 atau sebesar 99.43%. Output kegiatan adalah terfasilitasinya pembentukan Pengurus DPD IPKANI Provinsi Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi, eksistensi dan peran penyuluh serta meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian penyuluh dan masyarakat di Jawa Barat, melalui organisasi profesi penyuluh perikanan IPKANI Provinsi Jawa Barat.

14. Kegiatan Koordinasi Ketenagaan Penyuluhan Perikanan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 179.945.910,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 173.436.550,00 atau sebesar 96.38%. Output kegiatan adalah Terlaksananya Pelatihan Bagi penyuluh Perikanan Swadaya (60 Orang). Outcome kegiatan adalah meningkatnya kompetensi penyuluh perikanan swadaya di Jawa Barat.

15. Kegiatan Pendampingan Pengembangan Produk Hortikultura di Jawa Barat Selatan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 180.000.000,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 179.701.500,00 atau sebesar 99,83 %. Output kegiatan adalah terlatihnya 60 orang penyuluh dalam pengembangan produk hotikultura Jawa Barat Selatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya wawasan dan pengetahuan penyuluh dalam pengawalan dan pendampingan pengembangan produk hortikultura di Jawa Barat Selatan.

16. Kegiatan Penyelenggaraan Temu Penyuluh dan Mimbar Sarasehan KTNA Tingkat Provinsi Jawa Barat

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan, dengan jumlah anggaran sebesar Rp 2.500.001.535,00 Realisasi anggaran sebesar Rp 2.443.776.035 atau sebesar 97.75 %. Output kegiatan adalah terfasilitasinya pertemuan penyuluh tingkat Provinsi Jawa Barat sebanyak 5.408 orang penyuluh, undangan dan panitia, dan terfasilitasinya pertemuan petani melalui mimbar saresehan KTNA tingkat Provinsi Jawa Barat sebanyak 225 orang petani. Outcome kegiatan adalah meningkatnya semangat motivasi, kinerja dan profesinalisme penyuluh untuk mengakselerasi pencapaian swasembada pangan melalui pendampingan penyuluh dalam pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan dan meningkatnya peran serta KTNA dalam meningkatkan pembangunan pertanian dengan tersusunnya kesepakatan tentang pemecahan masalah dan penyusunan rencana kegiatan dalam pelaksanaan usaha tani – nelayan.

17. Kegiatan Pemberdayaan SDM Pelaku Usaha Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 493.200.000,- dan realisasi anggaran Rp. 492.663.600 (99,89 %). Output: kegiatan adalah pelatihan SDM Pelaku Usaha Perkebunan sebanyak 400 orang.

18. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Pelaku Usaha Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 440.650.000,- dan realisasi anggaran Rp.

414.055.918 (93,96 %). Output: kegiatan adalah rapat kerja dan musyawarah daerah asosiasi sebanyak 5 asosiasi; sosialisasi dan validasi data kelompoktani di 18 kab/kota; pelatihan penguatan kelembagaan petani sebanyak 5 kelompok; dukungan agenda provinsi / nasional sebanyak 2 kali.

19. Kegiatan Pendukungan Permodalan Usaha Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 460.970.000,- dan realisasi anggaran Rp. 460.150.000 (99,82 %). Output: kegiatan adalah Pertemuan Akses Permodalan di 18 Kabupaten / kota.

20. Kegiatan Penumbuhan Wirausaha Baru Bidang Perkebunan (RAM IP)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 988.720.000 ,- dan realisasi anggaran Rp. 988.322.000 (99,96 %). Output: kegiatan adalah pelatihan Wirausaha Baru Bidang Perkebunan sebanyak 350 orang.

21. Kegiatan Penataan Lahan dan Pengembangan Kawasan Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 998.100.000,- dan realisasi anggaran Rp. 995.431.613 (99.73%). Output: kegiatan adalah Jumlah dokumen pengembangan perkebunan melalui penataan lahan berbasis neraca kebun sebanyak 1 dokumen; Jumlah dokumen analisis kemampuan daya dukung lahan ( Carriying Capacity Ratio/ CCR) sebanyak 1 dokumen; Jumlah pelaksanaan demplot penataan dan penerapan teknologi pelestarian lahan kopi, pala, lada dan kakao sebanyak 5 lokasi (demplot kopi di Kabupaten Bandung Barat dan Kuningan, demplot pala dan lada di Kabupaten Kuningan, demplot kakao di Kabupaten Karawang); Jumlah pelaksanaan demplot optimasi lahan kopi, teh, cengkeh dan kelapa sebanyak 8 ha (2 ha lahan kopi di Kabupaten Garut, 2 ha lahan teh di Kabupaten Garut, 2 ha lahan cengkeh di Kabupaten Ciamis dan 2 ha lahan kelapa di Kabupaten Tasikmalaya).

22. Kegiatan Pengembangan dan Pengelolaan Prasarana Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.473.300.000,- dan realisasi anggaran Rp.

470.453.000 (99.40%). Output: kegiatan adalah Dokumen Rekayasa Pengembangan Sumberdaya Air di lahan perkebunan sebanyak 19 dokumen.

23. Kegiatan Pengendalian Degradasi Sumber Daya Perkebunan dan Gangguan Usaha Perkebunan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 999.000.000,- dan realisasi anggaran Rp. 985.209.000 (98.62 %). Output: kegiatan adalah Penanganan Pelestarian DAS Cimanuk dan Cipunagara di 3 Kabupaten dengan penanaman komoditas perkebunan masing – masing 10 Ha yaitu penanaman bibit cengkeh yakni Kabupaten Sumedang, Garut dan Subang dan Kegiatan Antisipasi Perubahan Iklim berupa penanaman komoditas perkebunan yaitu penanaman Bibit Cengkeh masing – masing 25 Ha di 5 Kabupaten yakni Kabupaten Purwakarta, Tasikmalaya, Majalengka, Sukabumi dan Cianjur, Pelestarian DAS Citarum Hulu (GCB) seluas 25 Ha yaitu penanaman bibit cengkeh di Kabupaten Bandung.

24. Kegiatan DBHCHT Pengendalian Sumber Daya Tanaman Tembakau

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 499.360.000,- dan realisasi anggaran Rp. 498.855.000 (99,90%). Output: kegiatan adalah Jumlah persediaan buku dan peta optimasi lahan sebanyak 1 (satu) dokumen; Jumlah pelaksanaan bimbingan dan pengawasan konservasi lahan sebanyak 13 (tiga belas) lokasi ; Jumlah pelaksanaan demplot konservasi lahan sebanyak 3 (tiga) lokasi (Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut dan Kabupaten Tasikmalaya).

25. Kegiatan Penyelenggaraan Hari Krida Pertanian (HKP) Petani dan Nelayan di Jawa Barat

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp 742.012.450,00 dan Realisasi anggaran sebesar Rp 737.591.400,00 atau sebesar 99,40 %. Output kegiatan adalah terfasilitasinya pertemuan petani dan nelayan sebanyak 600 orang dalam peningkatan pembangunan pertanian. Outcome kegiatan adalah Tercapainya sinergitas dan kesepakatan (komitmen) antara pemerintah dengan masyarakat tani dan pelaku usaha dalam mewujudkan swasembada padi, jagung, dan kedelai.

26. Kegiatan Peningkatan Kesejahteraan Ketenagaan Penyuluhan Pertanian

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 23.052.468,00 Realisasi anggaran sebesar Rp 23.038.347.487,00 atau sebesar 99,94 %. Output kegiatan adalah terfasilitasinya honor 7 orang tenaga administrasi, terfasilitasinya honor dan BOP THL-TBPPD sebanyak 1.000 orang, terlathnya penyuluh THL-TBPP dan THL-TBPPD sebanyak 400 orang dalam 4 angkatan, terfasiltasinya Uang Kerja Bimbingan bagi THL-TBPP sebanyak 1.593 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan wawasan serta kinerja penyuluh THL-TBPP dan TBPPD dalam meningkatkan produksi/produktivitas pelaku utama dan pelaku usaha.

27. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan Pertanian

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp 780.401.250. Realisasi anggaran sebesar Rp 780.401.250,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 779.354.500,00 atau sebesar 99,87 %. Output kegiatan adalah terlaksananya pembinaan BP3K/BPP sebanyak sebanyak 12 BP3K/BPP dan 15 posluhdes. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kapasitas BP3K/BPP dan posluhdes dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi sebagai pos kordinasi pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di Kecamatan dan Desa.

28. Kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Penyuluhan Perikanan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan dengan alokasi anggaran sebesar Rp 546.644.250,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 544.090.199,00 atau sebesar 99.53%. Output kegiatan adalah terfasilitasinya Sinergitas Penyuluh Perikanan serta terfasilitasinya Lomba Kelompok Mandiri (KPM). Outcome kegiatan adalah meningkatnya koordinasi dan sinergi kegiatan Pusat dengan Daerah sehingga dapat berjalan dengan baik, serta terbangunnya kemandirian kelompok masyarakat di sektor kelautan dan perikanan serta pengembangan kelompok usaha makro/kecil di sektor tersebut.

3) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tanaman, Ternak dan Ikan

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat melalui 10 kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar RP. 22.452.360.050,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 22.202.878.237,- atau 98,8%. Dengan Outcome adalah Terkendalinya serangan OPT, Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan pelaku usaha perkebunan dalam perlindungan tanaman serta meningkatnya produksi hasil perkebunan:

a. Pelaksanaan program

1. Kegiatan Aplikasi Teknologi Pengendalian Hama Terpadu

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 491.629.000,- dan realisasi anggaran Rp. 482.608.600,- (98.17 %). Output kegiatan adalah pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman kopi, pengendalian Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) pada tanaman teh, kegiatan penerapan PHT pada tanaman kopi, kegiatan pembinaan dan pelaporan data SIMAKIT di 14 kab/kota. Outcome kegiatan adalah serangan OPT komoditi perkebunan terkendali, serta diperolehnya data hama dan penyakit pada tanaman perkebunan. Permasalahan yang terjadi adalah karena adanya pergantian PPTK sehingga ada keterlambatan dalam satu kali pencairan anggaran, anggaran tidak mencukupi. Solusi yang diambil adalah efisiensi anggaran yang tersedia.

2. Kegiatan Kegiatan DBHCHT - Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Tembakau

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 472.470.000,- dan realisasi anggaran Rp. 458.725.875 (97,09%). Output kegiatan adalah transfer informasi teknologi pengendalian OPT tembakau oleh petani yang tersebar di 4 kabupaten; pengendalian OPT tembakau di 4 kabupaten. Outcome kegiatan adalah petani mampu dan mau menerapkan teknologi pengendalian OPT tembakau yang ramah lingkungan; menurunnya intensitas serangan OPT tembaku sampai di bawah ambang toleransi (intensitas serangan < 5%) sehingga secara ekonomis tidak merugikan petani. Permasalahan yang terjadi adalah dapat dikatakan tidak terdapat permasalahan yang berarti baik dari aspek proses realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 472.470.000,- dan realisasi anggaran Rp. 458.725.875 (97,09%). Output kegiatan adalah transfer informasi teknologi pengendalian OPT tembakau oleh petani yang tersebar di 4 kabupaten; pengendalian OPT tembakau di 4 kabupaten. Outcome kegiatan adalah petani mampu dan mau menerapkan teknologi pengendalian OPT tembakau yang ramah lingkungan; menurunnya intensitas serangan OPT tembaku sampai di bawah ambang toleransi (intensitas serangan < 5%) sehingga secara ekonomis tidak merugikan petani. Permasalahan yang terjadi adalah dapat dikatakan tidak terdapat permasalahan yang berarti baik dari aspek proses realisasi

3. Kegiatan Pengujian Dan Pengembangan Sarana Teknologi PHT

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp. 495.177.050,- dan realisasi anggaran Rp. 483.381.090,- (97,62 %). Output kegiatan adalah Pertemuan teknis BPTP/Pertemuan Nasional, Eksplorasi musuh alami dan identifikasi OPT, Pengembangan agens hayati di BPTP, Pengembangan bahan pestisida nabati/nimba, Klinik hama dan penyakit perkebunan, Monitoring,evaluasi dan pelaporan kegiatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan pelaku usaha perkebunan dalam perlindungan tanaman serta meningkatnya produksi hasil perkebunan di 14 Kabupaten/ Kota.

4. Kegiatan DBHCHT Pembinaan Kemampuan Dan Keterampilan Kerja Masyarakat Petani Di Lingkungan Industri Tembakau Dan/atau Daerah Penghasil Bahan Baku Industri Hasil Tembakau (DBHCHT)

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.4.943.980.000,- realisasi Rp.4.912.562.080,- atau 99,36%. Output kegiatan adalah Terselenggaranya Pertemuan

Koordinasi/Evaluasi, Orientasi Kepemanduan Demplot Pengendalian OPT Pascapanen Hortikultura Ramah Lingkungan, Demplot Pengendalian OPT Pascapanen Hortikultura Ramah Lingkungan, Lokakarya Petugas Pendamping Demplot Pengendalian OPT Pascapanen Hortikultura Ramah Lingkungan, Penyusunan Buku Pembuatan Pestisida Nabati dan Perbanyakan Agens Hayati Ramah Lingkungan. Outcome kegiatan adalah Terlatihnya Petani Tentang Teknologi Pengendalian OPT Pascapanen Hortikultura Ramah Lingkungandari 15 Kabupaten/Kota Penghasil Bahan Industri Tembakau : Sukabumi, Cianjur, Bandung, Bandung Barat, Garut, Sumedang, Karawang, Subang, Majalengka, Kuningan, Cirebon, Ciamis, Tasikmalaya, Pangandaran dan Kota Banjar.

5. Kegiatan Pengamatan Dan Pengendalian OPT Tanaman Pangan dan Hortikultura Di Jawa Barat

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp.11.264.500.000,- dengan realisasi Rp.11.262.300.000,- atau 99,98%. Output kegiatan adalah Penguatan Metode Peramalan, Pengamatan dan Pengendalian OPT Tanaman Pangan dan Hortikultura Tingkat Wilayah, Honorarium Tenaga Teknis Non PNS THL POPT, Persiapan Kegiatan, Monitoring dan Evaluasi Kegiatan, Pengembangan Kelembagaan RPHD di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah Terkendalinya serangan OPT seluas 115.039 Ha dan Dampak Perubahan Iklim (DPI) seluas 41.055 Ha.

6. Kegiatan Pengendalian Penyakit Ternak Domba Di UPTD BPPTD Margawati Garut

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 137.000.000,-, realisasi anggaran sebesar Rp. 136.663.000,- atau 99,75 %. Output kegiatan adalah menurunnya angka kematian ternak dari 15% ditahun 2015 menjadi 8% di tahun 2016. Outcome kegiatan adalah prosentase anak domba yang lahir hidup (Lamb Crop) di UPTD sebesar 110%.

7. Kegiatan Pengamatan Penyakit Hewan Dan Pengawasan Obat Hewan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 705.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 682.099.950,- atau sekitar 96,75 %. Output kegiatan adalah diketahuinya pola penggigitan hewan menular rabies di 27 kabupaten/kota, teridentifikasinya manajemen resiko pengendalian penyakit anthrax, diketahuinya tingkat prevalensi Brucellosis, diterapkannya ISIKHNAS pada pengamatan penyakit hewan menular strategis di 27 kabupaten/kota, diketahuinya pola peredaran obat hewan di tingkat pengecer.

Outcome kegaiatan adalah tersedianya peta penyakit hewan menular strategis untuk bahan pengendalian PHMS di Jawa Barat.

8. Kegiatan Penyediaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit Hewan Cikole

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.215.000.000,- realisasi anggaran mencapai

Rp. 1.177.209.100,- atau sekitar 96,89 %. Output kegiatannya adalah terlayaninya pemeriksaan kesehatan hewan sebanyak 1.500 ekor pasien/ hewan di RSH. Outcome kegiatannya adalah Meningkatnya status kesehatan hewan di Wilayah kerja Rumah Sakit Hewan (RSH).

9. Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat sebesar Rp. 1.609.804.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 1.550.033.200,- atau sekitar 96,29%. Output adalah diperolehnya angka cakupan vakisnasi dan draft Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Pengawasan Lalulintas Hewan dan Produk Hewan, terkoordinasinya pengawasan lalulitas hewan dan produk hewan antar provinsi (Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali). Outcome adalah penurunan kasus Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) di Jawa Barat sebanyak 5 %.

10. Kegiatan Pengujian Dan Penyidikan Penyakit Hewan, Obat Hewan Dan Pangan Asal Hewan Di BP3HK Cikole Lembang

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar Rp. 1.117.800.000,- dengan realisasi penyerapan mencapai sebesar Rp. 1.057.295.342,- atau sekitar 94,59 %, sedangkan realisasi fisiknya 100 % yang sudah dilaksanakan. Output kegiatan adalah jumlah sampel pelayanan aktif dan pelayanan pasif tahun 2016 sebesar 3.000 sampel pangan asal hewan, 26.000 sampel penyakit hewan; pemeriksaan lalu lintas hewan dan produk hewan di SUP Pos Pemeriksaan Hewan Losari sebanyak 7.500.000 ekor, SUP Pos Pemeriksaan Hewan Banjar 7.000.000 ekor dan di SUP Pos Pemeriksaan Hewan Gunung Sindur 3.000.000 ekor; reakreditasi 8 pengujian penyakit hewan dan kesmavet, penambahan 8 ruang lingkup pengujian penyakit hewan dan kesmavet. Outcome kegiatan adalah diperolehnya data hasil pengujian penyakit hewan dan pengujian kualitas produk hewan di 26 kabupaten/kota serta data lalu lintas hewan/ternak dan pangan asal hewan; dipertahankannya 8 ruang lingkup pengujian penyakit hewan dan kesmavet serta bertambahnya 8 ruang lingkup pengujian penyakit hewan dan kesmavet.

b. Permasalahan

(1) Belum diketahuinya pola penggigitan Hewan Penular Rabies akibat belum optimalnya penanganan dan pelaporan kasus penggigitan, baik oleh masyarakat, petugas kesehatan mau pun petugas kesehatan hewan;

(2) Masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang bahaya rabies dan PHMS lainnya (3) Masih lemahnya deteksi dini penggigitan HPR sehingga terjadi 2 kasus positif

rabies pada anjing liar di Kab Sukabumi dan Kota Sukabumi; (4) Pengujian brucellosis dilaksanakan oleh beberapa laboratorium veteriner yaitu BP3HK Cikole, Bvet Subang dan Bbalitvet Bogor. Namun sampai saat ini hasil pengujian tersebut belum dikaji secara akademik sehingga belum diketahui real prevalensi brucellosis

(5) Sejak tahun 2009 sudah 9 tahun tidak muncul kasus positif anthrax pada hewan. Namun risiko munculnya kasus tersebut tetap tinggi akibat meningkatnya lalulintas hewan dan produk hewan ke Jawa Barat. Perlu pengkajian risiko munculnya anthrax pada hewan di Jawa Barat;

(6) Pengendalian PHMS di Jawa Barat dinilai masih belum optimal. Hal ini disebabkan belum optimalnya penyediaan dan kapasitas petugas, sarana prasarana, serta biaya operasional.

(7) Arus lalulintas hewan dan produk hewan yang dibawa masuk, keluar atau melalui Jawa Barat setiap tahun semakin meningkat. Namun sampai dengan saat ini Jawa Barat belum mempunyai pengaturan tentang persyaratan pemasukan/pengeluaran, prosedur pemasukan/pengeluaran, penerbitan sertifikat veteriner.

(8) Masih ada perbedaan cara melaksanakan pemeriksaan hewan dan produk hewan yang dilakukan oleh Pos Pemeriksaan ( Check Point) jawa Barat, jawa Tengah dan Jawa Timur.

(9) Masih adanya produsen yang belum memiliki ijin usaha dan masih ada obat hewan ilegal yang beredar di tingkat pengecer. Hal ini disebabkan belum tersosialisasikannya peraturan registrasi obat hewan.

c. Solusi

(1) Peningkatan kapasitas petugas kesehatan hewan untuk melaksanakan

deteksi dini, penanganan dan pelaporan kasus penggigitan HPR (2) Peningkatan koordinasi dengan dinas kesehatan dan unit lainnya untuk mengevaluasi pola penggigitan HPR (3) Sosialisasi PHMS ke masyarakat

(4) Pengkajian manajemen risiko penyakit (5) Bantuan sarana pemberantasan PHMS (6) Penysunan draft Peraturan Gubernur Jawa Barat tentang Pengawasan

Lalulintas Hewan dan Produk Hewan (7) Peningkatan koordinasi dengan Provinsi Jawa Tengah (8) Peningkatan kapasitas petugas Check Point (9) Sosialisasi peraturan obat hewan dan penertiban usaha obat hewan

4.30 Urusan Kehutanan

Pembangunan urusan bidang kehutanan dengan kebijakan peningkatan produktifitas hutan dan pengembangan aneka usaha kehutanan, serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, capaian kinerjanya melalui indikator yaitu : Meningkatnya produksi kayu, Meningkatnya produksi kayu, Jumlah Hutan rakyat bersertifikat Lestari, Jumlah indutri kehutanan yang tertib perijinannya, Jumlah industri primer kehutanan, Peningkatan produksi kayu olahan, Tertib penatausahaan hasil hutan, Jumlah kelompok pelaku aneka usaha kehutanan, Peningkatan penerimaan retribusi Tahura Ir. H. Djuanda, Peningkatan produksi aneka usaha kehutanan, Jumlah obyek wisata alam hutan yang produktif, Jumlah kelompok kerja penunjang imbal jasa lingkungan, Tingkat partisipasi Masyarakat Desa Sekitar Hutan dalam pengelolaan hutan.

Pencapaian indikator kinerja tersebut pada tahun 2016 jumlah produksi kayu di Jawa Barat sebesar 1.814.215 m 3 dan jumlah Produksi olahan Kayu dan Non Kayu dengan sebesar 868.912,56 m 3 dari olahan kayu gergaji, veneer, barecore dan blockboard dan Jumlah Lebah Madu sebesar 34.229 Liter. Indikator kinerja tersebut dicapai melalui program dan kegiatan antara lain:

1) Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

Pada program ini terdapat 19 Kegiatan yang dilaksankan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dan Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 9.184.483.240,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 8.814.000.508,- (95,97%), Outcome kegiatan adalah meningkatnya aneka usaha ekonomi produktif sekitar hutan & pengelolaan kehutanan. Program ini dilaksanakan melalui beberapa kegiatan, sebagai berikut:

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Kegiatan CGB-Pembinaan kelompok Tani Sekitar Hutan di DAS Citarum

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 500.000.000-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. Rp. 496.600.200,- (99,32 %). Output kegiatan adalah terselenggaranya pembinaan kelompok tani sekitar hutan sebanyak 630 orang Outcome kegiatan adalah meningkatnya kapasitas kelompok tani sekitar hutan pada DAS Citarum.

2. Kegiatan Monitoring Pemanfaatan Hasil Hutan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 398.300.000,- (99,58 %). Output kegiatan evaluasi RTT Tahun 2015 di

13 KPH, monitoring RTT Tahun 2016 di 13 KPH, evaluasi pembangunan IPHHK sebanyak 15 IPHHK. Outcome kegiatan adalah optimalisasi pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan serta tertibnya perijinan industri hasil hutan.

3. Peningkatan Tertib Peredaran Hasil Hutan Dan Iuran Kehutanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 300.000.000-, realisasi anggaran sebesar Rp. 299.823.000,- (99,94 %). Output terlaksananya sosialisasi tata cara pemungutan dan penyetoran PNBP di Jawa Barat sebanyak 60 orang, terlaksananya sosialisasi penata usaha hasil hutan kayu dan non kayu sebanyak sebanyak 60 orang, terlaksananya monitoring peredaran dokumen hasil hutan di IPHHK/TPT sebanyak 1 kegiatan, terlaksananya monitoring peredaran dokumen hasil hutan di Divisi Komersial Kayu Jawa Barat sebanyak

1 kegiatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan, pemahaman petugas pemungut PNBP dan SIPUHH dalam rangka tertib.

4. Kegiatan Peningkatkan Pemanfaatan Jasa Lingkungan dan Wisata Alam Hutan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 399.224.000,- (99,81 %). Output kegiatan adalah terkoordinasinya pengelolaan jasa lingkungan dan wisata alam sebanyak 50 orang, termonitornya pengelolaan obyek wisata alam hutan di 15 lokasi di 8 lokasi, terpantaunya pemanfaatan sumber mata air, tersosialisasikannya pengelolaan ekowisata mangrove di Kabupaten Indramayu sebanyak 100 orang, meningkatnya kemampuan masyarakat di Kabupaten Indramayu mengolah hasil hutan mangrove menjadi cindera mata, meningkatnya kemampuan masyarakat sekitar Kebun Raya Kuningan mengolah bahan alam menjadi cindera mata sebanyak 30 orang, meningkatnya kemampuan interpretasi masyarakat sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sebanyak 30 orang, terevaluasinya pengelolaan wisata alam hutan. Outcome kegiatan adalah bahan pengembangan pengeloaan obyek wisata alam hutan, tersedianya bahan pengembangan pemanfaatan sumber Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 400.000.000-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 399.224.000,- (99,81 %). Output kegiatan adalah terkoordinasinya pengelolaan jasa lingkungan dan wisata alam sebanyak 50 orang, termonitornya pengelolaan obyek wisata alam hutan di 15 lokasi di 8 lokasi, terpantaunya pemanfaatan sumber mata air, tersosialisasikannya pengelolaan ekowisata mangrove di Kabupaten Indramayu sebanyak 100 orang, meningkatnya kemampuan masyarakat di Kabupaten Indramayu mengolah hasil hutan mangrove menjadi cindera mata, meningkatnya kemampuan masyarakat sekitar Kebun Raya Kuningan mengolah bahan alam menjadi cindera mata sebanyak 30 orang, meningkatnya kemampuan interpretasi masyarakat sekitar Kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sebanyak 30 orang, terevaluasinya pengelolaan wisata alam hutan. Outcome kegiatan adalah bahan pengembangan pengeloaan obyek wisata alam hutan, tersedianya bahan pengembangan pemanfaatan sumber

5. Kegiatan Pengembangan Aneka Usaha Kehutanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 590.000.000-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 585.409.250,- (99,22 %). Output kegiatan adalah bimtek aneka usaha kehutanan sebanyak 160 orang, pameran aneka usaha kehutanan sebnayak

4 kali, monitoring aneka usaha kehutanan sebanyak 2 kali, lokakarya aneka usaha kehutanan sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan adalah terfasilitasinya kapasitas pelaku aneka usaha kehutanan.

6. Kegiatan WUB Penciptaan Wirausahaan Baru Sektor Kehutanan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000-, realisasi anggaran sebesar Rp. 974.340.000,- (97,43 %). Output kegiatan calon wirausaha baru sektor kehutanan yang terlatih sebanyak 320 orang, pameran sebanyak 1 kali, calon wirausaha baru sektor kehutanan yang terseleksi sebanyak 200 orang. Outcome kegiatan adalah terfasilitasinya proses pencetakan wirausaha baru sektor kehutanan.

7. Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Kelompok Tani Sekitar Hutan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 800.000.000-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 758.921.100,- (94,87 %). Output kegiatan adalah terselenggaranya pembinaan kelembagaan kelompok tani sekitar hutan dan kawasan lindung sebanyak 210 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengetahuan dan kemampuan kelompok tani serta partisipasi masyarakat desa sekitar hutan dan kawasan lindung dalam pembangunan kehutanan.

8. Kegiatan Pengembangan Obyek Data Tarik Wisata Alam Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda

Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dialokasikan anggaran sebesar sebesar Rp. 379.270.000-, realisasi anggaran sebesar Rp.

360.395.926,- (95,02 %). Output kegiatan adalah terselenggaranya promosi wisata Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda melaui partisipasi pameran sebanyak 10 kali, terselenggaranya aktraksi seni budaya tradisional di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda sebanyak 5 kali, terselenggaranya event Tahura Ir. H. Djuanda sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya tarik wisata dan meningkatnya jumlah pengunjung Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.

9. Kegiatan Pengembangan Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu

sKegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 457.000.000-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 451.428.250,- (98,78 %). Output kegiatan adalah pengawasan dan pengendalian penatausahaan hasil hutan pada TPK dan TPKH Perum Perhutani Divreg Jabar dan Banten sebanyak 10 KPH, Lokakarya penatausahaan hasil hutan bukan kayu sebanyak 50 orang, FGD penatausahaan hasil hutan bukan kayu sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan adalah terkendalinya penatausahaan hasil hutan dan iuran kehutanan.

10. Kegiatan Pengembangan Pelayanan Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan

Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 830.000.000-, realisasi anggaran sebesar Rp. 806.661.250,- (97,19 %). Output kegiatan adalah terselenggaranya terselenggaranya pelatihan pengolahan hasil hutan kayu rakyat sebanyak 30 orang, terlaksananya pelatihan pengolahan hasil hutan bukan kayu sebanyak

30 orang, terlaksananya forest festival sebanyak 1 kali, terlaksananya forest market sebanyak 2 kali. Outcome kegiatan adalah terlaksananya pelayanan pengolahan hasil hutan serta tersedianya sarana promosi dan pemasaran hasil hutan sebanyak 1 kegiatan.

11. Kegiatan Pengembangan Pelayanan Usaha Hasil Hutan Kayu dan Bukan Kayu

Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 700.000.000-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 605.310.308,- (86,47 %). Output kegiatan adalah terlaksananya rakor pemasaran hasil hutan kayu dan bukan kayu sebanyak 4 kali, terlaksananya demo pengolahan hasil hutan bukan kayu sebanyak 30 orang, terfasilitasinya promosi hasil hutan kayu dan bukan kayu sebanyak 2, terlaksananya pelayanan distribusi hasil hutan dan bukan kayu di Jawa Barat selama 1 tahun Outcome kegiatan adalah terlaksananya pelayanan distribusi hasil hutan, fasilitasi pertumbuhan dan pengembangan teknologi pengolahan, serta promosi hasil hutan kayu dan bukan kayu.

12. Kegiatan Pembentukan Unit Manajemen Hutan Rakyat Lestari

Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000-, dan realisasi anggaran sebesar Rp. 959.918.000,- (95,99 %). Output kegiatan adalah terbentuknya Unit Manajemen Hutan Rakyat Lestari sebanyak 3 unit, sertifikasi PHBML Manajemen Hutan Rakyat Lestari sebanyak 1 unit Outcome kegiatan adalah meningkatnya produksi hutran rakyat lestari.

13. Kegiatan RTM-Piloting Penanggulangan Kemiskinan Mellaui Pemberdayaan Masyarakat Desa Hutan

Kegiatan dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 237.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.

195.821.750,- (82,45 %). Output kegiatan adalah terlaksananya identifikasi calon peserta dan sosialisasi pelatihan penangkaran bunga anggrek sebanyak

30 orang, terlaksananya pelatihan penangkaran bunga anggrek sebanyak 1 kegiatan, terlaksananya pembinaan dan pendampingan kelompok penangkaran bunga anggrek sebanyak 25 orang, terlaksananya pembinaan dan evaluasi perkembangan penangkar satwa burung sebanyak 25 orang, terlaksananya pembinaan kelompok kerajinan kreatif sebanyak 25 orang, terlaksananya pembinaan kelompok lebah madu sebanyak 25 orang Outcome kegiatan adalah meningkatnya keterampilan masyarakat sekitar hutan.

14. Kegiatan Pembinaan Wilayah Kerja Penyuluhan Kehutanan Tahun 2016

Kegiatan dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 213.750.000,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 208.307.079,00 atau sebesar 97.45%. Output kegiatan adalah terbinanya 450 orang penyuluh kehutanan dan pejabat yang menangani penyuluh kehutanan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja dan kapasitas penyuluh kehutanan dalam pelaksanaan penyuluhan kehutanan sesuai dengan tupoksinya.

15. Kegiatan Penyusunan Program Penyuluhan Kehutanan Tahun 2016

Kegiatan dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 128.250.000,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 124.755.658 atau sebesar 97.28%. Output kegiatan adalah tersusunnya 1 (satu) Dokumen Programa Penyuluhan Kehutanan Provinsi Jawa Barat sebagai acuan penyelenggaraan kegiatan penyuluhan kehutanan tingkat provinsi. Outcome kegiatan adalah semakin terarah dan terukurnya kegiatan penyuluhan kehutanan sesuai kondisi dan kebutuhan pelaku utama dan pelaku usaha dalam pembangunan kehutanan.

16. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Sumber daya Manusia Penyuluh Tahun 2016

Kegiatan dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 183.375.000,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 179.533.007,00 atau sebesar 97.90%. Output kegiatan adalah meningkatnya kapasitas sumber daya manusia penyuluh sebanyak 30 orang dan meningkatnya kapasitas Penyuluh Kehutanan Swadaya Masyarakat (PKSM) sebanyak 30 orang.

Outcome kegiatan adalah semakin meningkatnya kapasitas dan wawasan sumber daya manusia penyuluhan kehutanan di Jawa Barat.

17. Kegiatan Lomba Wana Lestari 2016

Kegiatan dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi Kegiatan dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

18. Kegiatan Pengembangan Kelembagaan Penyuluhan Tahun 2016

Kegiatan dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 196.925.000,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 176.130.000,00 atau sebesar Rp 89.44 %. Output kegiatan adalah terselenggaranya Musyawarah Ikatan Penyuluh Kehutanan Indonesia (IPKINDO) DPW Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 dengan peserta sebanyak

40 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya peran IPKINDO dalam mengkoordinasikan para penyuluh kehutanan untuk berkontribusi dalam pembangunan kehutanan.

19. Kegiatan Pemberdayaan Penyuluhan Di Sekitar Das Citarum (gcb) Tahun 2016

Kegiatan dilaksanakan oleh Sekretariat Badan Koordinasi Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp 450.000.000,00. Realisasi anggaran sebesar Rp 426.968.735,00 atau sebesar 94.88%. Output kegiatan adalah (1) terselenggaranya pendampingan pemberdayaan penyuluhan untuk 25 orang (15 penyuluh kehutanan dan 10 PKSM); (2) terbentuknya 10 Pos Penyuluhan Pedesaan (POSLUHDES) di 10 desa di sekitar DAS Citarum; (3) terbentuknya

10 demplot Jamur Kayu percontohan di 10 desa di sekitar DAS Citarum; (4) terpeliharanya 7 billboard di 7 kecamatan di sekitar DAS Citarum; (5) terselenggaranya Gerakan Gotong Royong di sekitar DAS Citarum sebanyak 7 kali yang diikuti oleh 42 orang di 7 desa di sekitar DAS Citarum. Outcome kegiatan adalah semakin meningkatnya kegiatan penyuluhan di sekitar DAS Citarum sehingga dapat meningkatkan kebersihan dan pelestarian lingkungan dan hutan di sekitar DAS Citarum.

4.31 Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Keempat terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral adalah Rasio Elektrifikasi Rumah mencapai 96,20% pada tahun 2016 telah mampu melampaui target sebesar 84 – 86%. Indikator kinerja tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pembinaan, Pengembangan Sumberdaya Mineral, Geologi dan Air Tanah

Program ini memiliki 16 (enam belas) kegiatan yang dilaksanakan melalui Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat. Program ini memiliki indikator berupa Persentase usaha pertambangan yang melaksanakan Good Minning Practise sebesar 50% dan persentase luas zona aman pada cekungan air tanah (65,45%). Program ini dilaksanakan oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.4.700.769.750 ,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.850.580.442 ,- atau 81,91%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Pertambangan Umum, Pemanfaatan Batubara dan Air Tanah di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah I Cianjur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.450.000.000 ,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.447.565.000 ,- (99,46%). Output kegiatan adalah bimbingan pengawasan dan pengandalian (Binwasdal) Pengusahaan

Pertambangan Umum sebanyak 40 lokasi, Pengguna Pemanfaatan Batubara sebanyak 10 titik pengguna dan Pengambilan dan Pemanfaatan Air Tanah 200 titik. Outcome kegiatan adalah terbinanya, terawasinya dan terkendalinya pengusahaan pertambangan umum, pemanfataan batubara dan air tanah 6 Kab/Kota.

2. Kegiatan Binwasdal Pengusahaan Pertambangan Umum, Pemanfaatan Batubara dan Air Tanah di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah II Purwakarta

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.225.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.215.141.761,- (95,62%). Output kegiatan adalah Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.225.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.215.141.761,- (95,62%). Output kegiatan adalah

3. Kegiatan Binwasdal Pengusahaan Pertambangan Umum, Pemanfaatan Batubara dan Air Tanah di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah III Bandung

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.300.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 298.231.075,- (99.41%) menghasilkan 3 (tiga) Output.

terlaksananya Binwasdal pengusahan pertambangan umum di 3 (tiga) Kababupaten yaitu, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang. Kedua, terlaksananya Binwasdal pemanfaatan batubara di 5 (lima) Kabupaten/Kota yaitu, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang. Ketiga adalah terlaksananya Binwasdal pemanfaatan air tanah di 5 (lima) Kabupaten/Kota yaitu, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang. Outcome kegiatan adalah tercapainya Binwasdal pengusahaan pertambangan umum dengan target 30 lokasi tambang, serta pemanfaatan batubara dengan target 35 pemanfaat Batubara ( Stock File) dan Pemanfaatan Air Tanah dengan target 300 titik sumur.

Pertama adalah

4. Kegiatan Binwasdal Pengusahaan Pertambangan Umum, Pemanfaatan Batubara dan Air Tanah di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah IV Tasikmalaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.200.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.167.452.756,- (83,73%). Output kegiatan adalah terlaksananya kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian pengusahaan pertambangan, pemanfaatan batubara dan air tanah di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar. Outcome kegiatan adalah terbinanya dan terkendalinya kegiatan pengusahaan pertambangan umum, pengusahaan pemanfaatan air tanah dan batubara.

5. Kegiatan Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Pertambangan Umum, Pemanfaatan Batubara dan Air Tanah di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah V Cirebon

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- realisasi sebesar Rp.145.159.003,- (96,77%). Output kegiatan adalah terkendalinya 155 titik pemanfaatan air tanah, terbinanya kegatan usaha pertambangan di 35 lokasi tambang, tertibnya kegiatan penggunaan pemanfaatan batubara dan usaha penimbunan di 4 (empat) lokasi pengguna dan stock file batubara. Outcome kegiatan adalah tersusunnya evaluasi dan pelaporan hasil pembinaan, pengawasan, dan pengendalian air tanah, tambang, dan batubara.

6. Kegiatan Pembangunan Sarana Air Baku Bersumber dari Air Tanah Dalam di wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah II Purwakarta

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.13.525.050,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.5.753.000,- (42,54%). Output kegiatan adalah teRp.enuhinya air baku bagi masyarakat untuk 300 KK. Outcome kegiatan adalah teRp.enuhinya air bersih bagi masyarakat rawan air bersih ( tidak dapat dilaksanakan karena mengalami kendala dari sisi kesiapan lahan untuk lokasi pembangunan).

7. Kegiatan Pembangunan Sarana Air Baku Bersumber dari Air Tanah Dalam di wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah III Bandung

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.25.170.00,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.19.830.000,- (78,78%). Output kegiatan adalah teRp.enuhinya air baku bagi masyarakat untuk 250 KK. Outcome kegiatan adalah teRp.enuhinya air bersih bagi masyarakat rawan air bersih ( tidak dapat dilaksanakan karena mengalami kendala dari sisi kesiapan lahan untuk lokasi pembangunan).

8. Kegiatan Pembangunan Sarana Air Baku Bersumber dari Air Tanah Dalam di wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah IV Tasikmalaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.27.367.700,- dan realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.27.367.700,- dan realisasi

9. Kegiatan Pembangunan Sarana Air Baku Bersumber dari Air Tanah Dalam di wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah V Cirebon

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.22.582.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.5.247.000,- (23,24%). Output kegiatan adalah teRp.enuhinya air baku bagi masyarakat untuk 100 KK. Outcome kegiatan adalah teRp.enuhinya air bersih bagi masyarakat rawan air bersih.

10. Kegiatan Pengelolaan Sektor Mineral, Geologi dan Air tanah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.363.375.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.318.283.680,- (87,59%). Output kegiatan adalah laporan kegiatan. Outcome kegiatan adalah terlaksananya rapat pengelolaan sektor.

11. Kegiatan Penataan Wilayah Ijin Usaha Pertambangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.475.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.415.194.916,- (87,41%). Output kegiatan adalah penyusunan database pertambangan, pelaksanaan workshop data mineral bukan logam dan penyusunan wilayah ijin usaha pertambangan. Outcome kegiatan adalah 1) tersusunya basic data pertambangan; 2) terinventarisirnya data mineral non logam dan batuan dalam menentukan wilayah ijin usaha pertambangan di Jawa Barat; 3) pembuatan sistem informasi pertambangan, 4) teridentifikasinya data mineral logam dan batuan.

12. Kegiatan Penyelidikan Umum Sumber Daya Mineral di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.730.000.000,- dan realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.730.000.000,- dan realisasi

13. Kegiatan Evaluasi Zona Konservasi Air Tanah di CAT Kritis

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.810.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.490.132.800,- (60,51%). Output kegiatan adalah rapat kegiatan, evaluasi data dan informasi CAT Bandung – Soreang, CAT Bogor dan CAT Bekasi – Karawang. Outcome kegiatan adalah dokumen laporan akhir data dan informasi CAT Bandung – Soreang, CAT Bekasi – Karawang dan CAT Bogor.

14. Kegiatan Pemantauan Fluktuasi Muka Air Tanah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.380.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.327.315.500,- (86,14%). Output kegiatan adalah pembuatan sumur pantau beserta alat telemetry di Sukabumi dan evaluasi sumur pantau. Outcome kegiatan adalah teRp.antaunya muka air tanah dan terbangunnya sumur pantau telemetry.

15. Kegiatan CLTH - Pembuatan Sarana Air Baku Bersumber dari Air Tanah Dalam

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.28.750.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.24.875.000,- (86,52%). Output kegiatan adalah sosialisasi dan terlaksananya pembuatan Sarana air baku/air bersih bersumber dari air tanah dalam 5 (lima) unit. Kegiatan pembangunan sarana air baku tidak terlaksana. Outcome Kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena karena mengalami kendala dari sisi kesiapan lahan untuk lokasi pembangunan.

16. Kegiatan CLTH – Kajian Hydrogeologi Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.500.000.000,- dan realisasi Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.500.000.000,- dan realisasi

b. Permasalahan

(1) Fungsi pembinaan, pengawasan dan pengendalian menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi yang dilakukan oleh para Inspektur tambang yang jumlahnya masih kurang dibandingkan dengan jumlah IUP yang ada di wilayah Provinsi Jawa Barat;

(2) Pelaksanaan pembinaan, pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh Kab/Kota kepada para pemegang IUP belum berjalan optimal; (3) Pengguna air tanah semakin meningkat, pembuatan sumur imbuhan sebagai upaya pengimbuhan kembali air tanah belum optimal karena membutuhkan biaya yang besar, sehingga para pengguna air tanah melakukan upaya konservasi air tanah secara bertahap, banyaknya

pengguna air tanah yang memanfaatkan air tanah melebihi debit yang diijinkan, banyaknya pengguna air tanah yang tidak memiliki ijin, sehingga tidak terevaluasi dan tidak terkendali penggunaan airnya;

(4) Masih banyak para pemegang IUP yang belum memahami dan memenuhi kewajiban-kewajibannya; (5) Kegiatan pembuatan sarana air baku bersumber dari air tanah dalam tidak dapat dilaksanakan karena mengalami kendala dari sisi kesiapan lahan, lokasi pembangunan bantuan tersebut harus diatas lahan aset Pemerintah Provinsi maka harus merubah dulu uraian pekerjaan di dalam DPA, sisa waktu yang tersedia dalam tahun anggaran berjalan tidak memungkinkan untuk terlaksananya pekerjaan tersebut mulai dari proses pengadaan sampai pekerjaan fisiknya.

(6) Beberapa kegiatan tidak dapat dilaksanakan karena mengalami kendala dari sisi kesiapan lahan untuk lokasi pembangunan.

c. Solusi :

(1) Melaksanakan koordinasi secara intensif dengan Kab/Kota dan Pemerintah Pusat dalam upaya penataan pengelolaan usaha pertambangan di Jawa Barat dan melaksanakan rencana aksi, koordinasi dan supervisi tata kelola sektor Pertambangan Mineral dan Batubara;

(2) Dilakukan pengurangan debit untuk Zona Kritis dan Rawan bagi pengguna (2) Dilakukan pengurangan debit untuk Zona Kritis dan Rawan bagi pengguna

(3) Anggaran yang tidak terserap di silpakan dan direncanakan akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2017.

2) Program Pembinaan,

Ketenagalistrikan Dan Pemanfaatan Energi

Pengembangan

Program ini memiliki 9 (sembilan) kegiatan yang dilaksanakan melalui Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran Rp.23.268.537.250 dan realisasi anggaran sebesar Rp.22.300.317.036 (95,84%). Program ini memiliki indikator berupa Tingkat Rasio Elektrifikasi Rumah target sebesar 84 – 86% pada tahun 2016. Menurut data Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral per September 2016 rasio elektrifikasi di Jawa Barat adalah sebesar 96,20% pada bulan September. Dengan tercapainya angka rasio elektrifikasi sebesar 96,20% ini maka telah mampu melampaui target yang ditetapkan di dalam renstra dinas.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah I Cianjur

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.729.113.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.658.222.500,- (98,10%). Output kegiatan adalah terlaksananya Evaluasi program lisdes TA 2014 – 2015 di 3 (tiga) kabupaten, terlaksananya inventarisasi data rumah yang belum berlistrik di 3 (tiga) kabupaten dan 3 (tiga) kota dan terlaksananya inventarisasi data infrastruktur ketenagalistrikan di 3 (tiga) kabupaten dan

3 (tiga) Kota. Outcome kegiatan adalah tercapainya data infrastruktur ketenagalistrikan untuk peningkatan rasio elektrifikasi di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah I Cianjur 100%.

2. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah II Purwakarta

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.532.166.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.468.674.476,- (98,20%). Output kegiatan adalah terlaksananya evaluasi program lisdes 2014-2015 di 4 (empat) kabupaten dan 1 (satu) kota, terlaksananya inventarisasi data rumah belum berlistrik di 4 (empat) Kabupaten dan 1 (satu) kota dan terlaksananya inventarisasi data infrastruktur ketenagalistrikan di 5 (lima) Kab/Kota. Outcome kegiatan adalah adanya dokumen evaluasi program lisdes 2014-2015, dokumen inventarisasi data rumah belum berlistrik dan dokumen infrastruktur ketenagalistrikan di Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kota Bekasi.

3. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah III Bandung

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran alokasi anggaran sebesar Rp.3.229.236.250,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.207.206.915,- (99.32%). Output kegiatan adalah, terlaksananya evaluasi program lisdes 2014-2015 di 3 (tiga) paket, yaitu Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Cimahi, Sumedang, terlaksananya inventarisasi data rumah belum berlistrik di 4 (empat) paket, yaitu Kota Bandung dan Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang, dan terlaksananya inventarisasi data infrastruktur ketenagalistrikan di 4 (empat) paket, yaitu Kota Bandung dan Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang. Outcome kegiatan adalah Tercapainya data infrastruktur ketenagalistrikan 100%.

4. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah IV Tasikmalaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.787.953.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.665.896.250,- (96,78%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Evaluasi program lisdes 2014-2015, terlaksananya identifikasi dan verifikasi data rumah belum berlistrik dan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.787.953.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.665.896.250,- (96,78%). Output kegiatan adalah Terlaksananya Evaluasi program lisdes 2014-2015, terlaksananya identifikasi dan verifikasi data rumah belum berlistrik dan

5. Kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi di Wilayah Kerja UPTD ESDM Wilayah V Cirebon

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.682.664.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.3.482.805.221,- (94,57%). Output kegiatan adalah 1) identifikasi dan verifikasi data rumah belum berlistrik wilayah Kota Cirebon; 2) identifikasi dan verifikasi data rumah belum berlistrik Kabupaten Cirebon; 3) identifikasi dan verifikasi data rumah belum berlistrik Kabupaten Indramayu; 4) identifikasi dan verifikasi data rumah belum berlistrik Kabupaten Majalengka; 5) identifikasi dan verifikasi data rumah belum berlistrik Kabupaten Kuningan; 6) inventarisasi data infrastruktur ketenagalistrikan wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu;

7) inventarisasi data infrastruktur ketenagalistrikan wilayah Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Kuningan;

8) evaluasi kegiatan listrik pedesaan tahun 2014 – 2015 di Kota Cirebon dan Kabupaten Cirebon; 9) evaluasi kegiatan listrik pedesaan tahun 2014 – 2015 di Kabupaten Indramayu; 10) evaluasi kegiatan listrik pedesaan tahun 2014

– 2015 di Kabupaten Majalengka; 11) evaluasi kegiatan listrik pedesaan tahun 2014 – 2015 di Kabupaten Kuningan. Outcome kegiatan adalah

tercapainya data infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah kerja UPTD ESDM Wilayah V Cirebon 100%.

Infrastruktur Energi dan Ketenagalistrikan di Jawa Barat

6. Kegiatan

Pengembangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.852.375.500,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.684.173.948,- (90,92%). Output kegiatan adalah 1) Pelaksanaan sosialisasi bidang energi dan ketenagalistrikan 5 (lima) kali ; 2) Rapat tim teknis bidang ketenagalistrikan

40 kali; 3) Penyusunan aplikasi penerbitan rekomendasi teknis perizinan ketenagalistrikan 1 (satu) aplikasi; 4) Penyusunan aplikasi penerbitan sertifikat laik operasi di Jawa Barat, 1 (satu) aplikasi; 5) Updating aplikasi sistem informasi ketenagalistrikan, 1 (satu) aplikasi; 6) Penyusunan Roadmap pengembangan jaringan listrik menuju RE Jawa Barat 100% 1

(satu) dokumen; 7) Pelaksanaan lokakarya pengembangan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan 1 (satu) kegiatan; 8) Pengadaan media publikasi, promosi dan sosialisasi perizinan, sertifikasi dan persetujuan tarif ketenagalistrikan 1 (satu) kegiatan; 9) Pembuatan bahan tayang proses perizinan dan sertifikasi ketenagalistrikan 1 (satu) kegiatan; 10) Pelaksanaan acara apresiasi inovasi energi Jawa Barat 1 (satu) kegiatan. Outcome kegiatan adalah tercapainya rasio elektrifikasi dalam program pengembangan infrastruktur energi dan ketenagalistrikan di Jawa Barat.

7. Kegiatan Penyusunan Rencana Umum Energi Daerah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.494.014.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.368.301.857,- (74,55%). Output kegiatan adalah 1) Rapat persiapan, koordinasi, evaluasi dan pelaporan kegiatan; 2) Rapat pokja penyusunan Rencana Umum Energi Daerah 6 (enam) kali; 3) Workshop penyusunan bahan rencana umum energi daerah 1 (satu) kegiatan; 4) Penyusunan bahan rencana umum energi daerah provinsi Jawa Barat, 1 (satu) kegiatan. Outcome kegiatan adalah terdokumentasinya penyusunan rencana umum energi daerah.

8. Kegiatan GCB - Pengembangan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran alokasi anggaran sebesar Rp.2.028.462.400,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.799.053.592,- (88,69%). Output kegiatan adalah 1) Workshop pengembangan pemanfaatan EBT 2 (dua) kali; 2) Rapat kerja pengembangan pemanfaatan EBT di 5 (lima) wilayah UPTD 10 (sepuluh) kali; 4) Penerapan konversi tenaga surya di 3 UPTD (Cianjur, Purwakarta, Tasikmalaya, 3 (tiga) kegiatan; 5) Revitalisasi PLTMH di Kabupaten Bandung Barat dan Tasikmalaya 2 (dua) kegiatan; 6) Survey dan inventarisasi potensi dan pemanfaatan energi di Jawa Barat 1 (satu) dokumen; 7) Pengadaan media publikasi dan promosi pengembangan pemanfaatan EBT 1 (satu) kegiatan;

8) Kerjasama pengembangan pemanfaatan EBT 1 (satu) kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pemanfaatan energi baru terbarukan.

9. Kegiatan Peningkatan Upaya Konservasi dan Penghematan Energi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan anggaran sebesar alokasi anggaran sebesar Rp.932.552.100,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.857.807.277,- (91,98%). Output kegiatan adalah 1) Pelaksanaan rapat kerja peningkatan upaya konservasi dan penghematan energi 5 (lima) kali; 2) Pembuatan media promosi, publikasi dan sosialisasi konservasi dan penghematan energi

1 (satu) kegiatan; 4) Sosialisasi peningkatan upaya konservasi dan penghematan energi pada OPD Provinsi dan kabupaten/kota 1 (satu) kegiatan; 5) Pengkajian penerapan konsep konservasi dan Green Energy di wilayah perkotaan 1 (satu) dokumen; 6) Audit energi bangunan pada sektor publik 1 (satu) dokumen; 7) Bimbingan teknis audit energi 1 (satu) dokumen. Outcome kegiatan adalah meningkatnya efisiensi dan pengurangan konsumsi energi listrik pada bangunan sektor publik di pemerintah provinsi, kabupaten/kota dan masyarakat.

b. Permasalahan dan Solusi

(1) Dampak terbitnya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dimana dalam pasal 298 ayat (5) disebutkan bahwa belanja hibah kepada masyarakat hanya dapat diberikan kepada badan, lembaga, dan organisasi kemasyarakatan yang berbadan hukum Indonesia, sehingga mekanisme pemberian bantuan listrik kepada masyarakat miskin di Jawa Barat yang selama ini dilaksanakan melalui prosedur hibah harus dikaji kembali dan adanya evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri pada Tahun 2016 bahwa pelaksanaan program listrik perdesaan pada tahun berikutnya harus dilaksanakan melalui mekanisme bantuan sosial dan didukung dengan terbitnya Permendagri No. 14 Tahun 2016 tentang Perubahan Pertama Atas Permendagri No. 32 Tahun 2011 tentang Pedoman

Pemberian Hibah dan Bansos yang Bersumber dari APBD; (2) Kegiatan Rencana Umum Energi Daerah, permasalahan yang ada adalah belum ditetapkannya Rencana Umum Nasional (RUEN) oleh Pemerintah Pusat menimbulkan ketidakpastian terhadap arahan kebijakan pengembangan energi sebagai acauan penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Sesuai dengan Undang – Undang Nomor 30 Tahun 2007, RUED ditetapkan dengan mengacu kepada RUEN;

(3) Untuk Kegiatan GCB - Pengembangan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan, status lahan untuk pekerjaan pembangunan instalasi biogas (3) Untuk Kegiatan GCB - Pengembangan Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan, status lahan untuk pekerjaan pembangunan instalasi biogas

(4) Terdapat kesulitan input data dalam hal penggunaan aplikasi pelaporan penggunaan energi yang telah disediakan dan kurangnya kesadaran pada pengelola gedung/kantor/bangunan untuk melakukan penghematan energi.

c. Solusi :

(1) Pada Tahun Anggaran 2016 untuk Program Pembinaan, Pengembangan Ketenagalistrikan dan Pemanfaatan Energi melalui Kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi di Wilayah Kerja UPTD ESDM lebih

difokuskan pada evaluasi program tersebut pada tahun anggaran 2014 dan 2015. Evaluasi tersebut meliputi Inventarisasi data rumah yang belum berlistrik dan inventarisasi data infrastruktur ketenagalistrikan. Keluaran dari kegiatan tersebut adalah terbitnya daftar Calon Penerima Calon Lokasi (CPCL) untuk pelaksanaan kegiatan Akselerasi Peningkatan Rasio Elektrifikasi pada Tahun Anggaran 2017;

(2) Optimalisasi penyusunan dokumen RUED dan intensifikasi koordinasi dengan Dewan Energi Nasional; (3) Proses hibah diserahkan kepada pemegang HGU (PTPN atau PERHUTANI); atau Proses hibah diserahkan kepada kelompok tani/ternak dengan perjanjian kerjasama/kesepakatan yang dapat dipertanggungjawabkan antara pihak yang berkepentingan;

(4) Diadakan sosialisasi dan pelatihan secara berkala dalam penggunaan aplikasi penggunaan energi.

3) Program Pembinaan, Pengembangan Panas Bumi Dan Migas

Program ini memiliki 1 (satu) kegiatan yang dilaksanakan melalui Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat. Program ini memiliki indikator berupa Jumlah Wilayah Kerja Panas Bumi yang beRp.roduksi sebanyak 6 (enam) wilayah kerja dan Jumlah Wilayah Kerja Migas yang Diusahakan (beRp.roduksi) sebanyak 4 (empat) wilayah kerja pada tahun 2015. Program ini dilaksanakan oleh Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat melalui 1 (satu) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.950.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.862.586.156,- atau 90,80%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pengelolaan Dan Pengembangan Panas Bumi Dan Migas Di Jawa Barat

Kegiatan Pengelolaan dan Pengembangan Panas Bumi dan Migas di Jawa Barat, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat dengan alokasi

realisasi sebesar Rp.862.586.156,- (90.80%). Output kegiatan adalah 1) 1 (satu) dokumen laporan pelaksanaan koordinasi; 2) Konsultasi dan sosialisasi pengelolaan panas bumi di Jawa Barat; 3) 1 (satu) dokumen laporan koordinasi; 4) Konsultasi pengelolaan migas bumi ke KKS Migas di Jawa Barat; 5) 1 (satu) laporan Peningkatan Kapasitas Industri Geothermal ( Direct Use) dan MIGAS di Jawa Barat; 6) 20 Buku tentang Geothermal; 7) 1 (satu) dokumen laporan pelaksanaan Sosialisasi Pendidikan Dasar Panas Bumi di Jawa Barat (5 kali kelas dan 1 kali Fieldtrip). Outcome kegiatan adalah 1) Terciptanya koordinasi dan sinkronisasi pengelolaan, pemanfaatan dan pengembangan panas bumi dan migas di Jawa Barat dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; 2) Meningkatnya peran pemerintah daerah dalam mendukung program pemerintah dalam upaya meningkatkan investasi, kesempatan kerja dan pendapatan daerah dari sektor MIGAS terhadap kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Jawa Barat; 3) Meningkatnya fungsi daerah dalam dukungan terhadap kegiatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian dalam bidang energi khususnya di sektor Kapasitas Industri Geothermal ( Direct Use) dan MIGAS untuk kesinambungan pembangunan nasional dalam rangka peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat;

4) Memberikan ilustrasi kisah sukses dan pengalaman dari berbagai pemangku kepentingan dari pemerintah pusat, organisasi panas bumi, akademisi, peneliti, dan industri yang dapat menjadi referensi dasar pemikiran/pengambilan keputusan generasi ahli geothermal selanjutnya, serta timbulnya pemahaman, rasa memiliki, tumbuhnya kesadaran dan kebanggaan terhadap panas bumi masyarakat di sekitar lokasi pengembangan panas bumi.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan :

Kewenangan sangat terbatas dengan terbitnya Undang – Undang Nomor 21 Tahun 2014 tentang Panas Bumi dan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pemerintah Daerah.

2. Solusi :

Meningkatkan koordinasi dan fasilitasi dengan pemerintah pusat, Kabupaten/Kota serta stakeholder.

4.32 Urusan Pariwisata

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kelima terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Pariwisata dilakukan melalui kebijakan pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya dan ziarah) dalam konteks destinasi wisata Jawa – Bali. Urusan Pariwisata Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kelima terhadap penyelenggaraan urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Pariwisata dilakukan melalui kebijakan pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya dan ziarah) dalam konteks destinasi wisata Jawa –Bali dengan pencapaian jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada tahun 2016 sebanyak 4.428.094 orang dan jumlah kunjungan wisatawan Nusantara sebanyak 58.728.666 orang.

Indikator kinerja Urusan Pariwisata tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut:

1) Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Program Pengembangan Destinasi Wisata, pada tahun 2016 program ini dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat melalui 28 kegiatan dengan total alokasi anggaran Rp.10.174.370.000 dan realisasi anggaran Rp.9.151.245.739,- atau 89,94%. Outcome Program ini adalah meningkatnya kualitas dan kuantitas objek wisata.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Dokumen Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan (Geo Wisata. Geo Heritage & Comdev) di Kawasan Ciletuh Kabupaten Sukabumi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.499.172.500,- atau 99,83%. Output kegiatan adalah koordinasi, konsultasi dan sosialisasi hal kegiatan penyusunan dokumen kebijakan pembangunan berkelanjutan (Geowisata, Geo Heritage dan Comdev) di Kawasan Ciletuh Kabupaten Sukabumi. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

2. Kegiatan Ciletuh Geopark Festival

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.500.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.2.449.026.750 atau 97,96%. Festival Geopark Ciletuh menampilkan antara lain gelaran seni budaya bersama para stakeholder Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.500.000.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.2.449.026.750 atau 97,96%. Festival Geopark Ciletuh menampilkan antara lain gelaran seni budaya bersama para stakeholder

3. Kegiatan CLTH KKP Kajian Potensi Budaya di 14 Desa Kawasan Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.276.022.500,- atau 92,01%. Output kegiatan adalah tersedianya Buku Potensi Seni Budaya Kawasan Ciletuh di 15 desa Kecamatan Ciemas dan Kecamatan Ciracap Kabupaten Sukabumi. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

4. Kegiatan CLTH KKP Pelaksanaan Aksi Sadar Wisata 14 Desa Kawasan Ciletuh (80 Orang) Kabupaten Sukabumi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.138.662.500,- atau 92,44%. Output kegiatan adalah CLTH KKP Pelaksanaan Aksi Sadar Wisata 14 Desa Kawasan Ciletuh (80 Orang) Kabupaten Sukabumi. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

5. Kegiatan Clth Kkp Pelatihan Pengemasan Produk

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.145.640.000,- atau 97,09%. Output kegiatan adalah meningkatkan kemampuannya di bidang pengemasan produk. Outcome meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

6. Kegiatan CLTH KKP Pelatihan Sapta Pesona 14 Desa Kawasan Ciletuh (40 Orang) Kabupaten Sukabumi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.148.025.000,- atau 98,90%. Outcome Meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

7. Kegiatan CLTH KKP Pemberdayaan Masyarakat Dukungan Culture: Pelatihan Seni Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.211.205.000,- atau 84,48%. Output kegiatan adalah meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian tradisional. Outcome meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

8. Kegiatan CLTH KKP Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pelatihan Tour Guide

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.233.510.000,- atau 93,40%. Output kegiatan adalah CLTH KKP Pemberdayaan Masyarakat melalui Pelatihan Tour Guide, pada tanggal 17 sampai dengan 20 Mei 2016 di Kabupaten Sukabumi. Outcome meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

9. Kegiatan CLTH KKP Peningkatan Kemampuan Berbahasa Asing Bagi Pengelola Home Stay di Kawasan Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.145.105.000,- atau 96,74%. Output kegiatan adalah CLTH KKP Peningkatan Kemampuan Berbahasa Asing bagi Pengelola Home Stay di 14 Desa Kawasan Ciletuh. Outcome terlatihnya kemampuan berbahasa asing bagi pengelola Home Stay di Kawasan Ciletuh.

10. Kegiatan Sosialisasi Pengembangan Pelatihan dan Kemitraan Pada Rumah Angklung

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.184.502.000,- atau 97,11%. Output kegiatan adalah peningkatan peran dan fungsi musik angklung sebagai wahana pewarisan seni tradisi dan kontemporer bagi generasi muda. Outcome terwujudnya potensi angklung berbasis kemitraan dan peningkatan kualitas SDM seni angklung.

11. Kegiatan Sosialisasi Standar Usaha Pariwisata

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.95.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.79.332.000,- atau 83,51%. Output kegiatan adalah sosialisasi standar usaha pariwisata. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

12. Kegiatan Studi Pengelolaan Geowisata dan Partisipasi pada International Confrence On Global Geopark

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.598.750.000,- dan realisasi sebesar Rp.1.282.194.976,- atau 80,20%. Output kegiatan adalah studi pengelolaan Geowisata dan partisipasi pada Internasional Conference on Global Geopark. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

13. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Berbahasa Asing bagi Pengelola Homestay di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.142.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.128.960.000,- atau 90,50%. Output kegiatan adalah meningkatkan kualitas berbahasa asing di Jawa Barat. Outcome meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

14. Kegiatan West Java Adventure Offroad

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.142.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.133.935.000,- atau 93,99%. Output kegiatan adalah Ciletuh Geopark Festival. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

15. Kegiatan Produk Kreatif Desa Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.198.520.000,- pada anggaran perubahan terjadi perubahan nama kegiatan menjadi Workshop Produk Kreatif Desa Budaya, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.198.520.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.193.822.000,- atau 97,63%. Output kegiatan adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam melestarikan Desa Budaya Outcome Terwujudnya kreativitas inovasi kreatif bagi pengembangan desa budaya.

16. Kegiatan Workshop Produk Kreatif Desa Budaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.198.520.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.193.822.000,- atau 97,63%. Output kegiatan adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam melestarikan desa budaya. Outcome terwujudnya kreativitas inovasi kreatif bagi pengembangan desa budaya.

17. Kegiatan Workshop Standarisasi Penjurian Seni Pertunjukan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar R.p190.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.187.505.000,- atau 98,69%. Output kegiatan adalah meningkatkan citra kesenian Jawa Barat, khususnya seni pertunjukan sehingga mampu bersaing dengan pertunjukan dari daerah lain. Outcome terwujudnya kualitas SDM seniman di Jawa Barat.

18. Kegiatan Workshop Teknik Penulisan Skenario Film

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan

19. Kegiatan Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.140.850.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.72.475.000,- atau 51,46%. Output kegiatan adalah Gerakan Sadar Wisata dan Sapta Pesona. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

20. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.145.272.562,- atau 96,85%. Output kegiatan adalah Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata Jawa Barat. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

21. Kegiatan Pencetakan 100.000 Wirausaha Baru Bidang Pariwisata

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.125.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.094.571.000,- atau 97,30%. Output kegiatan adalah meningkatkan pelatihan dan perekrutan wirasusaha bru di Jawa Barat.

Outcome meningkatnya kualitas dan kompetensi SDM pariwisata dan kebudayaan Jawa Barat.

22. Kegiatan Pembinaan dan Pengawasan Standar Usaha Pariwisata dan TDUP

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.95.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.90.499.028,- atau 95,26%. Output kegiatan adalah Pembinaan dan Pengawasan Standar Usaha Pariwisata dan TDUP. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

23. Kegiatan Penghargaan Usaha Kepariwisataan Terhadap Pelaku Usaha Kepariwisataan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.169.773.100,- atau 89,35%. Output kegiatan adalah Penghargaan Usaha Kepariwisataan terhadap pelaku usaha Kepariwisataan. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

24. Kegiatan Penyusunan Bahan Peraturan Tindak Lanjut RIPPARP.ROV Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.427.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.420.461.323,- atau 98,35%. Output kegiatan adalah bahan peraturan tindak lanjut Perda 15 tahun 2015 tentang RIPPARP.ROV serta sosialisasi Perda 15 tahun 2015 di 2 BKPP. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

25. Kajian Pengembangan Pariwisata Gunung Padang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.199.500.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp.194.517.500,00 atau 97,50%. Output kegiatan adalah Kajian Pengembangan Pariwisata Gunung Padang. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

26. Pencetakan Buku Pesona Wisata Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.149.750.000,00 dan realisasi anggaran sebesar Rp.144.206.000,00 atau 96,30%. Output kegiatan adalah Pencetakan Buku Pesona Wisata Jawa Barat. Outcome terwujudnya peningkatan daya tarik wisata Jawa Barat sebagai destinasi wisata andalan.

27. Sosialisasi RIPPARP.ROV Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.147.000.000,00 dan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.147.000.000,00 dan

b. Permasalahan

(1) Belum memadainya fasilitas pendukung pariwisata sebagai pengembangan potensi pariwisata berkelanjutan terhadap faktor pendukung dan infrastruktur pariwisata, aksesibilitas menuju obyek wisata dan pengemasan kawasan-kawasan wisata di Jawa Barat.

(2) Belum

pelaksanaan pengembangan kepariwisataan Jawa Barat oleh seluruh stakeholder kepariwisataan dan masih kurangnya kualitas infrastruktur menuju Obyek Wisata di Jawa Barat sehingga menyebabkan aksesbilitas ODTW di Jawa Barat. Hal ini turut mempengaruhi minat dan tingkat kunjungan wisatawan ke Jawa Barat. Permasalahan lainnya adalah masih kurangnya kesadaran masyarakat khususnya di sekitar obyek wisata dalam hal mendukung kondusivitas lingkungan yang dapat menarik minat calon wisatawan.

optimalnya

keteRp.aduan

(3) Masih perlu ditingkatkannya peran serta aktif masyarakat dan seluruh stakeholder pariwisata dalam meningkatkan perkembangan kepariwisataan daerah bersama-sama dengan pemerintah; masih perlu ditingkatkannya

“will” dan kebijakan local yang mendukung tumbuhnya kepariwisataan daerah oleh pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Barat.

c. Solusi

(1) Pengembangan potensi pariwisata harus disertai dengan peningkatan sarana dan prasarana penunjang seperti aksesibitas jalan yang terintegrasi antar kawasan pariwisata, optimalisasi sarana dan prasarana transportasi, penyedia hotel dan restoran di sekitar tempat wisata, penyedia pusat

informasi pariwisata dan rekreasi serta fasilitas perdagangan sebagai bagian pengembangan pariwisata.

(2) Melakukan koordinasi dan sinergisasi dengan lebih intensif dengan Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai upaya memonitor dan melaksanakan pengandalian terhadap pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan yang

diharapkan /direncanakan. (3) Meningkatkan “awareness” kepariwisataan melalui berbagai upaya pembinaan dan sosialisasi “sapta pesona” dan “sadar wisata” kepada

masyarakat dan para penentu kebijakan di semua tatanan pemerintahan;

Meningkatkan kuantitas upaya pembinaan kepada para pelaku pariwisata melalui pelatihan teknis seperti kepada para pengemudi taksi, “guide”,

masyarakat di sekitar obyek wisata, dan seluruh “front-liner” yang terlibat dalam dunia usaha pariwisata; meningkatkan peran serta asosiasi pariwisata

dalam upaya pengembangan kepariwisataan Jawa Barat melalui berbagai kegiatan yang bersifat koordinatif dan praktis; dan melakukan sosialisasi

“sadar wisata” kepada masyarakat secara berkelanjutan dan berkesinambungan; memberdayakan komunitas pariwisata (Kelompok

Pengerak Pariwisata/KOMPEPAR) yang ada di seluruh Jawa Barat; dan meningkatkan kerjasama dan kerja bersama dengan Badan Promosi Pariwisata Jawa Barat dan asosiasi serta pelaku jasa pariwisata Jawa Barat.

2) Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan pada tahun 2016 program ini dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat melalui 19 kegiatan dengan total anggaran Rp.11.609.060.000,- dan realisasi anggaran Rp.9.237.228.279,- atau 79,57%. Outcome program ini adalah terpromosikannya pariwisata Jawa Barat melalui event di dalam dan luar negeri, media cetak dan elektronik.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Sosialisasi Kegiatan Seni Budaya dan Pariwisata Jawa Barat melalui Media Cetak dan Elektronik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.491.121.000,- atau 98,22%. Output kegiatan adalah Sosialisasi Kegiatan Seni Budaya dan Pariwisata Jawa Barat melalui Media Cetak dan Elektronik. Outcome terciptanya dukungan promosi pariwisata melalui peningkatan media pariwisata Jawa Barat.

2. Kegiatan Promosi Pariwisata TeRp.adu Jawa Barat Dalam Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.819.885.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.315.833.804,- atau 72,30%. Output kegiatan adalah Promosi TeRp.adu Jawa Barat Dalam Negeri meliputi : Familiarization Tour; Pendukungan Jawa Barat Travel Exchange; Promosi Pariwisata Jawa Barat di

Bali dan Promosi Pariwisata Jawa Barat di PATA Travel Mart. Outcome terpromosikannya pariwisata Jawa Barat melalui event di luar negeri.

3. Kegiatan Promosi TeRp.adu Jawa Barat Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.475.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.828.730.024,- atau 56,19%. Output kegiatan adalah Promosi TeRp.adu Jawa Barat Luar Negeri meliputi : Promosi TeRp.adu Jawa Barat Luar Negeri meliputi : West Java Famtour - Australia dan Promosi Pariwisata Jawa Barat di Singapura. Outcome terpromosikannya pariwisata Jawa Barat melalui event di luar negeri.

4. Kegiatan Pengembangan Sarana Promosi Pariwisata Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.125.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.070.275.663,- atau 95,14%. Output kegiatan adalah Promosi Pariwisata melalui TV Bandara (Jawa Barat, Banten, Lampung, Bali, Batam, Jakarta dan Makasar); Pembuatan Peta Promosi Seni, Budaya dan Pariwisata Jawa Barat; Penggandaan Bahan Promosi dan Pengadaan Cinderamata. Outcome terciptanya dukungan promosi pariwisata melalui peningkatan media pariwisata Jawa Barat.

5. Kegiatan Pameran Citra Pariwisata Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.189.700.000,- atau 99,84%. Output kegiatan adalah Pameran Citra Pariwisata Jawa Barat. Outcome terpromosikannya potensi daerah Jawa Barat di event nasional melalui sarana promosi yang representativ di Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat.

6. Kegiatan Peragaan Pembuatan Kerajinan Khas Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.237.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.236.305.000,- atau 99,50%. Output kegiatan adalah Peragaan Pembuatan Kerajinan Khas Jawa Barat. Outcome terpomosikannya potensi daerah Jawa Barat di event nasional melalui sarana promosi yang representativ di Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat.

7. Kegiatan Pameran Produk Unggulan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.190.000.000,- atau 100%. Output kegiatan adalah Peragaan Pembuatan Kerajinan Khas Jawa Barat. Outcome terpromosikannya potensi daerah Jawa Barat di event nasional melalui sarana promosi yang representativ di Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat.

8. Kegiatan Parade Busana Daerah Nusantara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.71.250.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.63.250.000,- atau 88,77%. Output kegiatan adalah Parade Busana Daerah Nusantara. Outcome terpromosikannya potensi daerah Jawa Barat di event nasional melalui sarana promosi yang representativ di Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat.

9. Kegiatan Ciletuh Familiarization Tour

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.348.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.295.108.793,- atau 84,80%. Output kegiatan adalah Pendukungan Ciletuh Familiarization Tour. Outcome terpromosikannya pariwisata Jawa Barat melalui event di dalam negeri.

10. Kegiatan Ciletuh KKP Penyusunan Paket Wisata Geopark Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.258.417.646,- atau 25,84%. Output kegiatan adalah CLTH KKP Penyusunan/pencetakan Paket Wisata, Pencetakan informasi Geopark Ciletuh palabuhan ratu, penyusunan guide book, Koordinasi dengan pihak terkait untuk penetapan tim Penyusun dan uji lapangan penyusunan paket wisata Geopark Ciletuh Palabuhanratu. Outcome terciptanya dukungan promosi pariwisata melalui peningkatan media pariwisata Jawa Barat.

11. Kegiatan Ciletuh Lomba Visualisasi Geopark Ciletuh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.244.206.407,- atau

97,68%. Output kegiatan adalah Terbentuknya Tim Juri Lomba Visualisasi Geopark Ciletuh dari berbagai unsur terkait, yang terdiri 2 (dua) jenis lomba dan terpilihnya 10 finalis Lomba Logo dan 1 (satu) orang pemenang Lomba Logo Geopark Ciletuh. Outcome terciptanya dukungan promosi pariwisata melalui peningkatan media pariwisata Jawa Barat.

12. Kegiatan Mojang Jajaka Jawa Barat : Sunda, Cirebon dan Melayu Betawi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.938.744.179,- atau 93,87%. Output kegiatan adalah Mojang Jajaka Jawa Barat : Sunda, Cirebon dan Melayu Betawi, berasal dari Kabupaten dan Kota di Jawa Barat yang kemudian diseleksi dan dilakukan test kemampuan berbahasa, berbusana, kepribadian kesehatan, kemampuan wawasan pariwisata, kebudayaan dan menguasai salah satu bahasa asing internasional. Outcome menjadikan Mojang dan Jajaka Jawa Barat sebagai duta Jawa Barat dalam berbagai event pada forum-forum

Internasional untuk memperkenalkan potensi pariwisata dan budaya di Jawa Barat.

Jawa

Barat, nasional

bahkan

13. Kegiatan Festival Kuliner Khas Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- atau 100%. Output kegiatan adalah Festival Kuliner Khas Jawa Barat. Outcome terpromosikannya potensi daerah Jawa Barat di event nasional melalui sarana promosi yang representativ di Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat.

14. Kegiatan Pembuatan Baligho Promosi Seni,Budaya,dan Pariwisata Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.218.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.104.613.000,- atau 47,88%. Output kegiatan adalah Pembuatan Baligo Promosi Seni, Budaya dan Pariwisata Jawa Barat. Outcome terciptanya dukungan promosi pariwisata melalui peningkatan media pariwisata Jawa Barat.

15. Kegiatan Pameran Batik Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.171.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.171.000.000,- atau 100%. Output kegiatan adalah Pameran Batik Jawa Barat. Outcome terpromosikannya potensi daerah Jawa Barat di event nasional melalui sarana promosi yang representativ di Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat.

16. Kegiatan Partisipasi temu expo wisata nusantara

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.142.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.136.913.500,- atau 96,08%. Output kegiatan adalah Partisipasi Temu Expo Wisata Nusantara. Outcome terpromosikannya pariwisata Jawa Barat melalui event di dalam.

17. Kegiatan Pengembangan dan penyajian data dan informasi pemasaran pariswisata Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.698.000.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.611.396.208,- atau 87,59%. Output kegiatan adalah Pengelolaan dan pengembangan website selama 12 bulan, pengelolaan TIC selama 12 bulan, koordinasi dan rapat revitalisasi website dan

maupun eksternal (MPU/Kemenpar/Sekber). Outcome terciptanya dukungan promosi pariwisata melalui peningkatan media pariwisata Jawa Barat.

18. Kegiatan Lomba Lukis Payung Geulis

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar sebesar Rp.142.500.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.142.170.000,- atau 99,77%. Output kegiatan adalah Lomba Lukis Payung Geulis. Outcome terpromosikannya potensi daerah Jawa Barat di event nasional melalui sarana promosi yang representative di Balai Pengelolaan Anjungan Jawa Barat.

19. Kegiatan Penayangan Iklan Layanan Masyarakat Promosi Wisata Jawa Barat di Media Elektronik

Kegiatan ini dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.979.925.000,- dan realisasi anggaran sebesar Rp.1.899.443.055,- atau 95,94%. Output kegiatan adalah Penayangan Iklan Layanan Masyarakat Promosi Pariwisata Jawa Barat di Media Elektronik meliputi : Iklan Promosi Pariwisata Jawa Barat di TV Swasta Nasional; Iklan Promosi Pariwisata Jawa Barat di TV Lokal dan Iklan Layanan Masyarakat di Radio. Outcome terciptanya dukungan promosi pariwisata melalui peningkatan media pariwisata Jawa Barat.

b. Permasalahan

(1) Mendorong upaya peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara ke Jawa Barat karena berbagai faktor pendukung /infrastruktur pariwisata dan masalah aksesibilitas menuju obyek wisata yang

belum memadai serta upaya promosi yang masih belum terintegrasi baik dengan Pemerintah Pusat, antar instansi pemerintah di Provinsi, assosiasi pariwisata maupun industri pariwisata.

c. Solusi

(1) Mengoptimalisasi sumber daya yang dimiliki untuk kepentingan promosi pariwisata seperti meningkatkan peran dan kualitas “content” situs web dan peran Tourist Information Centre (TIC) yang dimiliki; meningkatkan varietas

media promosi dan frekuensi promosi yang dilakukan, menjalin kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan kepariwisataan, meningkatkan kerjasama dengan pihak pers, merintis kerjasama di bidang pemasaran pariwisata dengan stakeholder pariwisata baik di dalam maupun luar negeri serta meningkatkan kemitraan dengan Badan Promosi Pariwisata Jawa Barat.

(2) Perlu ditingkatkan penyebaran bahan promosi cetak, perluasan media campaign melalui elektronik, meningkatkan kegiatan melalui event di dalam dan luar negeri, dukungan sarana promosi yang representativ, meningkatkan kerjasama program pemasaran dan melanjutkan diplomasi budaya dan

pariwisata.

4.33 Urusan Perindustrian

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan Perindustrian dilakukan melalui kebijakan peningkatan unit usaha industri kecil dan menengah serta kemitraan antar industri dan peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif, telematika, agro, tekstil dan produk tekstil serta industri komponen otomotif dan alas kaki) dengan pencapaian indikator kinerja pada tahun 2016 yaitu ; peningkatan nilai produksi IKM sebesar 15 persen; peningkatan jumlah SDM IKM yang bersertifikat sebanyak 3.000 orang, pertumbuhan industri manufaktur pada PDRB Jawa Barat sebesar 185,80 Triliun Rupiah dan peningkatan jumlah unit usaha IKM sebanyak 202.955 unit usaha dan peningkatan jumlah wirausaha baru sebanyak 9.000 orang. Indikator kinerja Urusan Perindustrian tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut :

1) Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah memiliki indikator Pertumbuhan Industri Manufaktur pada PDRB Jawa Barat sebesar 185.80 Triliun Rupiah; Peningkatan jumlah unit usaha IKM sebanyak 202.955 unit usaha, pada tahun 2016 program ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui 20 kegiatan dengan total anggaran Rp.14.384.557.200,- dan realisasi anggaran Rp.12.882.339.801,- atau 89,56%. Outcome program ini adalah tersedianya data perusahaan dalam rangka pemberdayaan masyarakat, peningkatan pemahaman pelaku usaha IKM terhadap produk bersih, meningkatnya daya saing pelaku usaha melalui sertifikasi produk, meningkatnya kreatifitas dan kualitas produk ITP, border Jawa Barat (Jabar Ngagaya), meningkatnya kualitas kemasan IKM, meningkatnya akses pasar IKM dalam negeri, meningkatnya daya saing IKM di pasar, tercapainya keanekaragaman resep makanan berbahan baku lokal di Jawa Barat, meningkatnya daya saing IKM anyaman mending/pandan Jawa Barat, meningkatnya penguasaan teknologi di lingkungan Sub Unit demi peningkatan layanan kepada IKM, penumbuhan kewirausahaan industri kecil, meningkatnya kualitas desain produk, meningkatnya sinergitas pelaku usaha industri kreatif di Jawa Barat, meningkatnya akses pasar dalam negeri para pelaku usaha industri kreatif, meningkatkan sinergitas pelaku usaha industri kreatif dalam negeri, meningkatnya daya saing produk IKM melalui Sertifikasi Halal, meningkatnya penguasaan teknologi bagi IKM dan tersedianya dokumen perencanaan pengembangan industri.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan Kemampuan IKM Bidang Ilmatatel

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.450.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.419.424.950,- atau 93.21%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri telematika sebanyak 30 orang, terlatihnya sumber daya manusia industri konveksi sebanyak 100 orang, fasilitasi sertifikasi SNI produk TPT kepada 5 (lima) IKM dan dokumen company profile pengembangan industri Ilmatatel. Outcome kegiatan adalah fasilitasi standarisasi produksi industri Ilmatatel.

2. Kegiatan Peningkatan Kemampuan IKM bidang IAKK

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.450.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.346.784.187,- atau 77,06%. Output kegiatan adalah sosialisasi standar mutu produk garam kepada 150 orang, penyusunan dokumen profil unggulan aneka kerajinan dan fasilitasi sertifikasi SNI kepada

3 (tiga) IKM. Outcome kegiatan adalah fasilitasi standarisasi produksi industri aneka, kerajinan dan kimia.

3. Kegiatan Peningkatan Kemampuan IKM Bidang Agro

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.250.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.243.201.675,- atau 97,28%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia demi pengembangan industri agro bagi 75 orang. Outcome kegiatan adalah fasilitasi standardisasi produksi industri agro.

4. Kegiatan Pengembangan Industri Kerajinan Jawa Barat (DEKRANASDA)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.4.000.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.3.138.771.985,- atau 78,47%. Output kegiatan adalah rapat koordinasi dengan pelaku usaha IKM Jawa Barat, Weekend Fair kepada

20 orang, sosialisasi pameran kepada 100 orang, terlatihnya sumber daya manusia industri tentang kewirausahaan kepada 30 orang, terlatihnya sumber daya manusia industri dalam workshop dan pendampingan kepada 120 orang dan terlatihnya sumber daya manusia pada keahlian fotografi dan desain 20 orang, sosialisasi pameran kepada 100 orang, terlatihnya sumber daya manusia industri tentang kewirausahaan kepada 30 orang, terlatihnya sumber daya manusia industri dalam workshop dan pendampingan kepada 120 orang dan terlatihnya sumber daya manusia pada keahlian fotografi dan desain

5. Kegiatan Jabar Motekar (Bantuan Barang/Peralatan dan Sosialisasi)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.276.134.000,- atau 92,04%. Output kegiatan adalah sosialisasi Jabar Motekar kepada 300 orang. Outcome kegiatan adalah penumbuhan pelaku usaha IKM.

6. Kegiatan Kerjasama Industri dan Perdagangan Ekosistem Industri Unggulan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.400.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.395.598.663,- atau 98,91%. Output kegiatan adalah terlaksananya fasilitasi sertifikasi HAKI kepada 25 IKM di 4 (empat) wilayah. Outcome kegiatan adalah standardisasi dan sertifikasi produksi industri.

7. Kegiatan Penguatan Industri Berbasis Fashion

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.106.548.000,- atau 71,03%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri fashion bagi 20 orang dan terlatihnya sumber daya manusia industri TPT kepada 20 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya fasilitasi standardisasi produksi bagi industri berbasis fashion.

8. Kegiatan Jabar Ngagaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.810.405.000,- atau 81,04%. Output kegiatan adalah penyelenggaraan Jabar Ngagaya yang melibatkan 700 orang. Outcome kegiatan adalah fasilitasi standarisdasi produksi industri tekstil dan produk tekstil.

9. Kegiatan Peningkatan Layanan Rumah Kemasan dan Fasilitasi Layanan Kemasan Produk IKM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.900.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.885.891.102,- atau 98,43%. Output kegiatan adalah diseminasi wawasan tentang kemasan kepada 100 IKM. Outcome kegiatan adalah fasilitasi kemasan kepada pelaku usaha.

10. Kegiatan Peningkatan Layanan Mobil Kemasan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.190.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.182.385.366,- atau 95,99%. Output kegiatan adalah sosialiasi kemasan kepada IKM Pangan, TPT dan Alas kaki sebanyak 5 (lima) kegiatan. Outcome kegiatan adalah fasilitasi kemasan kepada pelaku usaha IKM Pangan, TPT dan Alas Kaki.

11. Kegiatan Partisipasi Pameran Produk Kerajinan Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.68.327.000,- atau 91,10%. Output kegiatan adalah partisipasi pameran produk kerajinan bagi 10 pelaku usaha. Outcome kegiatan adalah penumbuhan jumlah pelaku usaha produk kerajinan.

12. Kegiatan Dukungan Sertifikasi Halal Produk IKM Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.2.600.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.2.567.294.000,- atau 98,74%. Output kegiatan adalah terlaksananya sosialisasi Sertifikasi Halal kepada 362 IKM Jawa Barat dan Sertifikasi Halal produk IKM sebanyak 1000 unit. Outcome kegiatan adalah meningkatnya daya saing produk IKM Jawa Barat.

13. Kegiatan Penyelenggaraan Festival Keanekaragaman Makanan Berbahan Baku Lokal Kopi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.584.557.200,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.560.386.443,- atau 98,47%. Output kegiatan adalah festival keanekaragaman makanan berbahan baku lokal diikuti 150 IKM dan

Festival Kopi diikuti oleh 150 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penggunaan teknologi IKM pengolahan makanan dan minuman.

14. Kegiatan Penguatan Standardisasi Mutu IKM Pengolahan Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.350.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.328.830.500,- atau 93,95%. Output kegiatan adalah terlatihnya pemahaman sumber daya manusia industri mengenai standardisasi mutu IKM pengolahan pangan bagi 120 IKM. Outcome kegiatan adalah peningkatan fasilitasi standardisasi produksi Industri pengolahan pangan.

15. Kegiatan Dukungan Kompetisi Desain Produk Furniture/Meubel Rotan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.295.555.500,- atau 98,52%. Output kegiatan adalah kompetisi desain produk furniture/meubeul rotan diikuti oleh 150 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penggunaan teknologi industri hasil hutan dan perkebunan.

16. Kegiatan Pengembangan Industri Bata Merah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.128.252.500,- atau 85,50%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri bata merah kepada 40 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penggunaan teknologi industri bata merah.

17. Kegiatan RTM - Pengembangan Makanan Olahan Berbahan Baku Lokal di Wilayah II

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.144.106.990,- atau 96,07%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri mengenai pengembangan makanan olahan berbahan baku lokal di wilayah II kepada 60 rumah tangga miskin.

Outcome kegiatan adalah penumbuhan wirausaha baru IKM makanan olahan berbahan baku lokal di Wilayah II.

18. Kegiatan Jabar Otofest 2016

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.600.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.571.947.300,- atau 95,32%. Output kegiatan adalah Jabar Otofest diikuti 40 peserta dan seminar industri otomotif Jawa Barat diikuti 75 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penggunaan teknologi pada industri otomotif/komponen otomotif.

19. Kegiatan Kajian Analisis Pemetaan Industri Manufaktur di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.172.865.500,- atau 86,43%. Output kegiatan adalah dokumen kajian analisis pemetaan industri manufaktur di Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penggunaan teknologi pada industri otomotif/komponen otomotif.

20. Kegiatan Pengembangan Industri Berbasis Logam, Teknologi Informasi dan ELektronika

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.285.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.239.629.150,- atau 84,08%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri bidang telematika dan elektronika bagi 25 pelaku usaha dan terlatihnya sumber daya manusia industri logam dan mesin bagi 25 pelaku usaha serta sosialisasi industri logam dan mesin kepada

75 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penggunaan teknologi pada industri telematika dan industri otomotif/komponen otomotif.

b. Permasalahan

(1) Masih rendahnya rantai pasok dengan produk pendukungnya; (2) Masih rendahnya modal produksi pelaku usaha IKM; dan (3) Rendanya daya saing komoditi lokal.

c. Solusi

(1) Pengembangan kerjasama industri kecil, menengah dan besar dalam rangka penguatan rantai pasok produk dan produk pendukung; (2) Perlu pengembangan kerjasama dengan lembaga keuangan dan institusi lain

sehingga memberikan kemudahan akses informasi pembiayaan; (3) Pengembangan atmosfer usaha; dan (4) Peningkatan daya saing komoditi lokal melalui desain kemasan, dll.

2) Program Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Program Penataan Struktur dan Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri memiliki indikator Peningkatan nilai produksi IKM sebesar 15 persen; pada tahun 2016 program ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui 22 kegiatan dengan total anggaran Rp.3.247.000.000,- dan realisasi anggaran mencapai Rp. 2.878.267.146,- atau 88,64%. Outcome program ini adalah meningkatnya kualitas produk IKM, peningkatan penguasaan Teknologi Industri, meningkatnya kualitas desain dan penguasaan teknologi produksi IKM, peningkatan kapasitas lembaga usaha IKM, penumbuhan wirausaha baru, meningkatnya daya saing IKM, dan meningkatnya kompetensi pelaku IKM.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Pelatihan Manajemen dan Teknologi Produksi yang Ramah Lingkungan di Wilayah Citarum

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.225.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.195.707.500,- atau 86,98%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia pengembangan industri TPT bagi 30 orang, terlatihnya sumber daya manusia industri kerajinan bagi 30 orang dan terlatihnya sumber daya manusia industri makanan bagi 30 orang. Outcome kegiatan adalah penumbuhan wirausaha baru sekitar wilayah Citarum.

2. Kegiatan Pelatihan Industri Garmen

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.275.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.259.690.000,- atau 94,43%. Output kegiatan adalah Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.275.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.259.690.000,- atau 94,43%. Output kegiatan adalah

3. Kegiatan Pelatihan Pembuatan Cinderamata Wilayah Priangan Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.60.800.000,- atau 81,07%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri kerajinan (pembuatan cinderamata) di wilayah Priangan Barat kepada 20 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya keterampilan SDM IKM kerajinan.

4. Kegiatan Pelatihan Kerajinan Batu Mulia

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.63.795.000,- atau 85,06%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri kerajinan batu mulia bagi 20 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya keterampilan SDM IKM kerajinan.

5. Kegiatan GCB – Pelatihan Kerajinan Bambu

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.152.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.113.530.000,- atau 74,69%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri kerajinan bambu kepada 60 IKM. Outcome kegiatan adalah penumbuhan wirausaha baru kerajinan bambu.

6. Kegiatan Pelatihan Teknologi Produksi Garam Krosok dengan Sistem Intensifikasi (Ramsol)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.71.236.500,- atau 94,98%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri bidang teknologi produksi garam krosok dengan sistem intensifikasi (Ramsol) kepada 20 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas produk IKM garam.

7. Kegiatan Pelatihan Teknologi Penyamakan Kulit Artikel Crazy Horse Bahan Sepatu dan Tas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.138.894.500,- atau 92,60%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri kulit dan produk kulit mengenai Teknologi Penyamakan Kulit Artikel Crazy Horse Bahan Sepatu dan Tas bagi

40 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas produk IKM berbahan baku kulit.

8. Kegiatan Pelatihan Peningkatan Mutu Produk Genteng di Kabupaten Majalengka

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.63.659.000,- atau 84,88%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri genteng mengenai Peningkatan Mutu Produk Genteng di Kabupaten Majalengka kepada 20 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas produk IKM genteng.

9. Kegiatan Pelatihan Peningkatan Usaha IKM Keramik dan Gerabah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.59.171.500,- atau 78,90%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri mengenai peningkatan usaha IKM keramik dan gerabah bagi 20 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penggunaan teknologi pada IKM Keramik dan Gerabah.

10. Kegiatan Pelatihan Keterampilan Pengolahan Bahan Baku Standar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.62.763.500,- atau 83,68%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri mengenai pengolahan bahan baku standar kepada 20 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya keterampilan SDM IKM.

11. Kegiatan Peningkatan Kemampuan Teknologi dan Layanan Jasa di Sub Unit Pengembangan IKM

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.570.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.544.302.451,- atau 95,49%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri tentang teknologi dan layanan kepada 120 IKM dan terlaksananya bimbingan teknis kepada 40 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas produk IKM.

12. Kegiatan Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Produksi Olahan Pangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.99.960.000,- atau 99,96%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri pangan mengenai penerapan manajemen produksi olahan pangan kepada 120 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas produk IKM olahan pangan.

13. Kegiatan Pelatihan Pengembangan Industri Furniture/Meubel

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.246.225.000,- atau 82,08%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri mengenai pengembangan industri furniture/meubel kepada 105 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas produk IKM pangan.

14. Kegiatan Bimbingan Teknis Produk Olahan Pangan Berbasis Kopi dan Teh

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.70.335.000,- atau 93,78%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri pangan mengenai produk olahan pangan berbasis kopi dan teh kepada 20 IKM. Outcome meningkatnya kualitas produk IKM minuman berbasis kopi dan teh.

15. Kegiatan GCB – Pelatihan Pemanfaatan Limbah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.136.540.000,- atau 91,03%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri mengenai pemanfaatan limbah bagi 60 IKM. Outcome kegiatan adalah penumbuhan wirausaha baru yang memanfaatkan limbah.

16. Kegiatan Bimbingan Teknis Standardisasi Mutu Produk Olahan Pangan Berbahan Baku Lokal

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.67.060.000,- atau 89,41%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri mengenai standardisasi mutu produk olahan pangan berbahan baku lokal kepada 30 IKM. Outcome meningkatnya kualitas produk IKM olahan pangan.

17. Kegiatan Pelatihan Desain Anyaman

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.64.925.000,- atau 86,57%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri mengenai desain anyaman bagi

20 IKM. Outcome kegiatan meningkatnya kualitas produk IKM Kerajinan berbasis anyaman.

18. Kegiatan Pelatihan Pembuatan Barang Jadi Kulit

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.136.130.000,- atau 90,75%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri mengenai pembuatan barang jadi kulit terhadap 40 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas produk IKM kulit dan produk kulit.

19. Kegiatan Bimtek Produk Olahan Berbasis Buah

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.50.405.100,- atau 67,21%. Output kegiatan adalah Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.50.405.100,- atau 67,21%. Output kegiatan adalah

20. Kegiatan Pelatihan Desain Anyaman di Kampung Kreatif

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.128.150.000,- atau 85,43%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri mengenai desain anyaman kepada

40 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kualitas produk IKM kerajinan.

21. Kegiatan Pelatihan Kerajinan Bambu

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.56.250.000,- atau 75,00%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia industri kerajinan bambu kepada 20 IKM. Outcome kegiatan adalah penumbuhan wirausaha baru IKM kerajinan berbasis bambu.

22. Kegiatan Peningkatan Keterampilan IKM di lingkungan Geopark Ciletuh (TPT, Kerajinan dan Olahan Makanan Minuman)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.200.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.188.737.095,- atau 94,7%. Output kegiatan adalah terlatihnya sumber daya manusia IKM TPT kepada 20 orang, terlatihnya sumber daya manusia IKM Kerajinan kepada 20 orang dan terlatihnya sumber daya manusia IKM makanan olahan kepada 20 orang. Outcome kegiatan adalah penumbuhan wirausaha baru IKM TPT, kerajinan dan olahan makanan minuman.

b. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

(1) Masih rendahnya rantai pasok produk dengan produk pendukungnya; dan (2) Masih rendahnya modal produksi pelaku usaha IKM.

2. Solusi

(1) Perlu pengembangan kerjasama industri kecil, menengah dan besar dalam rangka penguatan rantai pasok produk dan produk pendukung dan pengembangan atmosfer usaha; dan

(2) Perlu pengembangan kerjasama dengan lembaga keuangan dan institusi lain sehingga memberikan kemudahan akses informasi pembiayaan.

4.34 Urusan Perdagangan

Pencapaian indikator kinerja daerah pada Misi Kedua terhadap penyelenggaraan urusan pemerintahan Provinsi Jawa Barat untuk urusan perdagangan dilakukan melalui kebijakan pengembangan peningkatan perdagangan ekspor dan pengembangan pasar luar negeri, peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis serta menata distribusi barang yang efektif dan efisien serta penggunaan produk dalam negeri, peningkatan pengembangan dan perlindungan sarana dan prasarana perdagangan dan pasar tradisional dengan pencapaian indikator yaitu jumlah pasar yang ditingkatkan kondisinya sebanyak 25 unit; jumlah kerjasama perdagangan sebanyak 5 buah; terkendalinya inflasi Jawa Barat dengan target lebih kecil dari inflasi nasional, peningkatan nilai ekspor non migas Jawa Barat per tahun sebesar 2,75 persen; peningkatan jumlah eksportir Jawa Barat per tahun sebesar 125 Triliun dan penurunan nilai impor Jawa Barat sebesar 2,5 persen serta jumlah UTTP sebanyak 6.831.222 buah dan BDKT sebanyak 3.900 buah serta peningkatan cakupan pengawasan barang beredar sebesar 1,5 persen. Indikator kinerja Urusan Perdagangan tersebut dicapai melalui Program dan Kegiatan sebagai berikut :

1) Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. Program Peningkatan dan Pengembangan Sistem Perdagangan Dalam Negeri memiliki indikator Jumlah pasar yang ditingkatkan kondisinya sebanyak 25 unit; jumlah kerjasama perdagangan sebanyak 5 buah; terkendalinya inflasi Jawa Barat dengan target lebih kecil dari inflasi nasional, pada tahun 2016 program ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui 10 kegiatan dengan

realisasi anggaran Rp.5.911.279.222,- atau 91,17%. Outcome program ini adalah meningkatnya akses pasar IKM, kemitraan antar pelaku usaha IKM Jawa Barat, meningkatnya kapasitas kelembagaan pelaku usaha, meningkatkan pemanfaatan pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG), pengembangan dan pemanfaatan pasar lelang, meningkatnya jumlah pasar tradisional, meningkatnya penggunaan hasil produk dalam negeri, meningkatnya pemahaman distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat, meningkatnya pemahaman pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM), dan meningkatkan jumlah pelaku usaha.

total

anggaran

Rp.6.483.776.576,-

dan dan

1. Kegiatan Pameran Dagang Dalam Rangka Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.500.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.491.650.000,- atau 98,33%. Output kegiatan adalah terlaksananya lomba foto, lomba poster, sosialisasi kepada 54 orang dan partisipasi pameran dagang sebanyak 1 (satu) kali. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penggunaan produk dalam negeri.

2. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Kerjasama Perdagangan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.97.895.000,- atau 97,90%. Output kegiatan adalah terlaksananya partisipasi pameran di 2 (dua) provinsi. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penggunaan produk dalam negeri.

3. Kegiatan Pengembangan Pasar Rakyat dan Festival Pasar Rakyat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.3.500.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.3.170.009.071,- atau 90,57%. Output kegiatan adalah sosialisasi kepada 80 pengelola pasar desa, sosialisasi kepada 80 pedagang, sosialisasi kepada 80 pengelola pasar desa, sosialisasi kepada 120 orang lingkup perdagangan, lomba pasar rakyat sehat, festival pasar rakyat bagi 6 (enam) pasar, identifikasi pasar rakyat dan penyelenggaraan bazar yang diikuti oleh 240 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jumlah pasar rakyat yang ditingkatkan kondisinya.

4. Kegiatan Pengembangan Pasar Kerajinan pada Inacraft

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.300.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.282.824.101,- atau 94,27%. Output kegiatan adalah terlaksananya partisipasi pameran yang diikuti oleh 12 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya penggunaan produk dalam negeri.

5. Kegiatan Pelayanan Informasi Harga Kepokmas

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.92.240.000,- atau 92,24%. Output kegiatan adalah dokumen pengolahan data informasi harga kepokmas di Jawa Barat selama 4 (empat) triwulan. Outcome kegiatan adalah terkendalinya distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan stabilitas harga.

6. Kegiatan Pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM) Kepokmas di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.622.276.576,- realisasi anggaran sebesar Rp. 1.441.499.050,- atau 88,86%. Output kegiatan adalah dukungan OPM sebanyak 2 (dua) kali, sosialisasi pelaksanaan Operasi Pasar Murah (OPM) Kepokmas di Jawa Barat kepada 75 orang, dokumen kajian OPM sebanyak 1 (satu) kali, rapat koordinasi TPID yang diikuti oleh 60 orang dan rapat hari besar keagamaan sebanyak 54 orang. Outcome kegiatan adalah menjamin kecukupan distribusi kebutuhan pokok masyarakat sebagai dukungan pengendalian inflasi Jawa Barat.

7. Kegiatan Forum Komunikasi PeRp.upukan di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.150.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.137.876.750,- atau 91,92%. Output kegiatan adalah Forum Komunikasi PeRp.upukan di Jawa Barat diikuti oleh 50 orang. Outcome kegiatan adalah menjamin kecukupan distribusi kebutuhan pokok masyarakat.

8. Kegiatan Pengembangan Pelaksanaan Sistem Resi Gudang (SRG) di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.71.640.250,- atau 95,52%. Output kegiatan adalah sosialisasi pemanfaatan SRG sebanyak 3 (tiga) kali dan monitoring SRG ke 11 kabupaten/kota. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengembangan dan pemanfaatan Sistem Resi Gudang (SRG).

9. Kegiatan Prognosa Kebutuhan Pokok Masyarakat di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.61.500.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.58.900.000,- atau 95,77%. Output kegiatan adalah dokumen penelitian prognosa kebutuhan pokok sampai triwulan 4 (empat). Outcome kegiatan adalah menjamin kecukupan distribusi kebutuhan pokok masyarakat sebagai dukungan pengendalian inflasi Jawa Barat.

10. Kegiatan Pengembangan Pasar Lelang di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.66.745.000,- atau 88,99%. Output kegiatan adalah terlaksananya Focus Group Discussion pengembangan pasar lelang kepada

15 orang dan terlaksananya simulasi pasar lelang komoditi agro kepada 40 orang. Outcome kegiatan adalah menjamin kecukupan distribusi kebutuhan pokok masyarakat.

2) Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor

Program ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat. program ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui 12 kegiatan dengan total anggaran Rp.2.771.350.000,- dan realisasi anggaran Rp.2.658.222.740,- atau 95,92%. Outcome program ini adalah teridentifikasinya aktivitas impor, meningkatnya pengawasan barang impor, meningkatnya jumlah eksportir Jawa Barat, meningkatkan nilai dan volume ekspor serta jaringan informasi eksporHasil Industri dan Pertambangan Jawa Barat, dan meningkatnya kinerja ekspor Jawa Barat.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Peningkatan Akses Pasar ke Luar Negeri

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.550.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.459.366.400,- atau 94,15%. Output kegiatan adalah fasilitasi partisipasi pameran di Jakarta, Wilayah Asia dan Australia kepada 52 IKM. Outcome kegiatan adalah meningkatnya akses pasar pelaku usaha produk unggunan Jawa Barat di luar negeri.

2. Kegiatan Identifikasi Potensi Ekspor Produk Tanhut dan Penelusuran Asal Barang Ekspor Tanhut

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.96.591.600,- atau 96,59%. Output kegiatan adalah dokumen data perusahaan yang melakukan kegiatan ekspor produk hasil pertanian dan kehutanan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jumlah eksportir produk hasil pertanian dan kehutanan di Jawa Barat.

3. Kegiatan Pelatihan Akses dan Survei Pasar melalui Internet untuk Pasar Ekspor Produk Hasil Tanhut

Kegiatan ini yang dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.155.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.151.083.280,- atau 97,47%. Output kegiatan adalah meningkatnya kemampuan eksportir mengenai akses dan survei pasar melalui internet untuk pasar ekspor produk hasil pertanian dan kehutanan sebanyak 30 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jumlah eksportir produk hasil pertanian dan kehutanan di Jawa Barat.

4. Kegiatan Pelatihan Prosedur Ekspor Produk Hasil Tanhut

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.71.536.000,- atau 95,38%. Output kegiatan adalah meningkatnya kemampuan eksportir mengenai prosedur ekspor produk hasil tanhut sebanyak 20 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jumlah eksportir produk hasil pertanian dan kehutanan di Jawa Barat.

5. Kegiatan Monitoring dan Verifikasi Pemegang Angka Pengenal Importir (API)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.147.100.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.146.816.818,- atau 99,81%. Output kegiatan adalah terlaksananya monitoring dan verifikasi kepada 120 pemegang Angka Pengenal Importir (API). Outcome kegiatan adalah monitoring aktifitas importir Jawa Barat.

6. Kegiatan Forum Koordinasi dan Implementasi Kebijakan Impor di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.166.250.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.163.329.400,- atau 98,24%. Output kegiatan adalah terlaksananya forum koordinasi dan implementasi kebijakan impor di Jawa Barat diikuti oleh 280 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pengawasan barang impor di Jawa Barat.

7. Kegiatan Bimbingan Teknis Pemahaman Ketentuan Asal Barang ( Rules of Origin) Indonesia bagi Eksportir di Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 74.700.000,- atau 99,60%. Output kegiatan adalah terlaksananya bimbingan teknis pemahaman ketentuan asal barang ( Rules of Origin) Indonesia bagi eksportir di Jawa Barat kepada 40 eksportir/calon eksportir. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jumlah eksportir Jawa Barat.

8. Kegiatan Verifikasi dan Penelusuran Asal Barang Ekspor Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.48.780.000,- atau 97,56%. Output kegiatan adalah terlaksananya penyusunan dokumen verifikasi dan penelusuran asal barang ekspor Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya pasar eksportir Jawa Barat.

9. Kegiatan Penyusunan Petunjuk Pasar Ekspor ke Negara Non Tradisional (Timur Tengah)

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.97.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.94.240.000,- atau 97,15%. Output kegiatan adalah terlaksananya penyusunan 200 dokumen petunjuk pasar ekspor ke negara non tradisional. Outcome kegiatan adalah meningkatnya nilai ekspor Jawa Barat.

10. Kegiatan Penyusunan Database Importir Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.100.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.98.924.519,- atau 98,92%. Output kegiatan adalah terlaksananya persiapan penyusunan database importir Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah penurunan nilai impor di Jawa Barat.

11. Kegiatan Forum Kinerja Ekspor Jawa Barat

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.181.000.000 dengan realisasi anggaran sebesar Rp.178.309.453,- atau 98,15%. Output kegiatan adalah terlaksananya terlaksananya Forum Kinerja Ekspor Jawa Barat bagi 200 orang. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kinerja ekspor Jawa Barat.

12. Kegiatan Pelatihan Strategi Pemasaran Ekspor Produk Hasil Tanhut

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.75.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.74.545.000,- atau 99.39%. Output kegiatan adalah terlaksananya terlaksananya Pelatihan Strategi Pemasaran Ekspor Produk Hasil Tanhut kepada 20 calon eksportir. Outcome kegiatan adalah meningkatnya jumlah eksportir Jawa Barat.

3) Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Program ini dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat melalui 9 (sembilan) kegiatan dengan total anggaran Rp.7.769.000.000,- dan realisasi anggaran Rp.7.541.132.897,- atau 97,07%. Outcome program ini adalah meningkatnya

kuantitas produk dan meningkatnyaPerlindungan Konsumen dan Keamanan Pasar Dalam Negeri.

a. Pelaksanaan Program

Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai Kemetrologian Karawang

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.200.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 1.195.420.000,- atau 99,62%. Output kegiatan adalah terlaksananya pelayanan Tera Ulang di 5 (lima) Kabupaten/Kota, pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.200.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp. 1.195.420.000,- atau 99,62%. Output kegiatan adalah terlaksananya pelayanan Tera Ulang di 5 (lima) Kabupaten/Kota, pelayanan Tera/Tera Ulang, Pengujian, Kalibrasi, Pengendalian, UTTP dan BDKT di

Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai Kemetrologian Bandung

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,0- realisasi anggaran sebesar Rp.959.401.113,- atau 95,94%. Output kegiatan adalah terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 5 (lima) Kabupaten/Kota, pelayanan Tera/Tera Ulang, pengujian, kalibrasi, pengendalian, UTTP dan BDKT di wilayah Bandung selama 4 (empat) triwulan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya perlindungan konsumen melalui Pelayanan Tera/Tera Ulang UTTP, Pengujian BDKT di wilayah Balai Kemetrologian Bandung.

3. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Balai Kemetrologian Cirebon

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.999.665.000,- atau 99.97%. Output kegiatan adalah terlaksananya pelayanan Tera Ulang di 5 (lima) Kabupaten/Kota, pelayanan Tera/Tera Ulang, pengujian, kalibrasi, pengendalian, UTTP dan BDKT di wilayah Cirebon selama 4 (empat) triwulan. Outcome kegiatan adalah terlaksananya pelayanan tera dan tera ulang UTTP serta pengujian BDKT di 5 (lima) Kabupaten/Kota se Wilayah III Cirebon.

Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai Kemetrologian Bogor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.500.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.1.497.335.500,- atau 99,82%. Output adalah terlaksananya Pelayanan Tera Ulang di 6 (enam) Kabupaten/Kota, pelayanan Tera/Tera Ulang, pengujian, kalibrasi, pengendalian, UTTP dan BDKT di wilayah Bogor selama 4 (empat) triwulan. Outcome kegiatan terpenuhinya perlindungan konsumen dalam hal kebenaran hasil pengukuran.

Pengembangan Pelayanan Kemetrologian Balai Kemetrologian Tasikmalaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.900.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.897.673.933,- atau 99,74%. Output kegiatan adalah terlaksananya pelayanan Tera Ulang di 5 (lima) Kabupaten/Kota, pelayanan Tera/Tera Ulang, pengujian, kalibrasi, pengendalian, UTTP dan BDKT di wilayah Tasikmalaya selama 4 (empat) triwulan. Outcome kegiatan adalah terlaksananya pelayanan kemetrologian di masyarakat.

6. Kegiatan Pengelolaan Standar Ukuran dan Laboratorium Balai Kemetrologian Tasikmalaya

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.114.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.107.299.249,- atau 94,12%. Output kegiatan adalah terlaksananya pengelolaan standar ukuran dan Laboratorium Balai Kemetrologian Tasikmalaya selama 4 (empat) triwulan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya unjuk kerja standar ukuran dan laboratorium.

7. Kegiatan Pengawasan Barang Beredar di Pasar

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.1.000.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.883.082.282,- atau 88,31%. Output kegiatan adalah pengawasan barang beredar di 81 titik. Outcome kegiatan adalah meningkatnya perlindungan konsumen dan keamanan pasar dalam negeri dalam distribusi produk.

8. Kegiatan Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Laboratorium Balai Kemetrologian Bogor

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.390.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.373.136.420,- atau 95,68%. Output kegiatan adalah terlaksananya pengelolaan standar ukuran dan Laboratorium Balai Kemetrologian Karawang selama 4 (empat) triwulan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya unjuk kerja standar ukuran dan laboratorium.

9. Kegiatan Peningkatan Pemahaman Wawasan Perlindungan Konsumen

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.665.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.628.119.400,- atau 94,45%. Output kegiatan adalah sosialisasi perlindungan konsumen kepada 300 peserta. Outcome kegiatan adalah peningkatan cakupan pengawasan barang beredar.

b. Permasalahan

(1) Terbatasnya pengawasan barang/jasa pada pasar-pasar tradisional dan toko modern serta di pusat pembelanjaan dan pertokoan; (2) Terbatasnya SDM Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen; dan (3) Terbatasnya partisipasi pada even-even pameran dalam dan luar negeri.

c. Solusi :

(1) Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota perlu memberikan perhatian terhadap pentingnya melaksanakan

perlindungan konsumen dan pengawasan terhadap barang yang beredar baik di pasar tradisional maupun di toko modern;

(2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil Perlindungan Konsumen (PPNS PK) dan Petugas Pengawas Barang dan Jasa (PPPBJ) didorong untuk ditambah jumlahnya mengingat semakin beragamnya barang yang beredar yang perlu diawasi baik produk luar negeri maupun produk lokal;

(3) Para pelaku harus lebih bertanggung jawab atas produk/barang yang dihasikannya serta menjadikan konsumen yang mandiri, cerdas serta selalu

teliti sebelum memutuskan untuk mengkonsumsi suatu produk maka kegiatan perlindungan konsumen harus terus dilaksanakan; dan

(4) Partisipasi aktif pada even pameran dalam dan luar negeri yang mengangkat komoditi unggulan Jawa Barat.

4.35 Urusan Ketransmigrasian

Pembangunan bidang ketransmigrasian di Jawa Barat pada tahun 2016 telah memperlihatkan kinerja yang dapat dilihat dari realisasi pengiriman transmigrasi dalam rangka kerjasama antar daerah. Provinsi Jawa Barat telah mengimplementasikan kerjasama dengan Provinsi daerah penempatan transmigrasi, pada tahun 2016 Provinsi Jawa Barat telah menempatkan calon transmigran ke berbagai daerah penempatan di Indonesia sebanyak 217 kepala keluarga atau 758 jiwa dari target penempatan calon transmigran sebanyak 267 kepala keluarga.

Dalam rangka sinkronisasi program dan kegiatan ketransmigrasian antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah diimplementasikan dengan dilaksanakannya penandatanganan naskah kerjasama bidang ketransmigrasian pada tahun 2016 sebanyak 9 naskah Kesepakatan Bersama (MoU) antara Provinsi Jawa Barat selaku daerah pengirim dengan Provinsi daerah penerima, adapun naskah Perjanjian Kerjasama Antar Daerah (KSAD) antara Kabupaten di Provinsi Jawa Barat dengan Kabupaten daerah penempatan sebanyak 23 KSAD.

Keberhasilan dan capaian kinerja tersebut didukung dengan pelaksanaan program dan kegiatan sebagai berikut :

1) Program Pengembangan Transmigrasi

Program Pengembangan Transmigrasi memiliki indikator berupa Jumlah tindak lanjut kerjasama antar provinsi dibidang ketransmigrasian serta Jumlah calon transmigran, masyarakat kawasan transmigrasi lokal ( Resettlement) dan masyarakat sekitar yang dilatih, program ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dan Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah melalui 7 (tujuh) kegiatan dengan total alokasi anggaran sebesar Rp.2.107.767.500 dan realisasi anggaran sampai dengan bulan Desember sebesar Rp.2.087.267.666 atau setara dengan 99,03%.

a. Pelaksanaan Program

1. Kegiatan Sosialisasi Program Transmigrasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.404,540,000 dan realisasi sebesar Rp.388.885.473 atau setara dengan 96,13%. Output kegiatan adalah fasilitasi sosialisasi program transmigrasi sebanyak 11 kali, rapat forum komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) sebanyak 1 kali. Outcome kegiatan adalah Kabupaten/Kota memahami mekanisme program transmigrasi sesuai dengan kaidah-kaidah dan prinsip ketransmigrasian.

2. Kegiatan Pelaksanaan Kerjasama Antar Daerah (KSAD) Bidang Transmigrasi

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.617,072,500 dan realisasi anggaran sebesar Rp.521.491.375 atau setara dengan 84,51%. Output kegiatan adalah fasilitasi kerjasama antar daerah bidang ketransmigrasian sebanyak

1 (satu) kali, tindak lanjut kerjasama antar daerah (KSAD) bidang transmigrasi 3 (tiga) Provinsi, evaluasi keberhasilan transmigran 3 (tiga) Provinsi, Jabar Mengembara 1 (satu) Provinsi. Outcome kegiatan adalah terfasilitasinya warga transmigran Jawa Barat sesuai dengan KSAD.

3. Kegiatan Pembinaan dan Supervisi Masyarakat Transmigrasi Lokal

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.203,280,000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.202.187.205 atau setara dengan 99,46%. Output pembinaan dan supervisi masyarakat transmigrasi lokal di 21 UPT. Outcome kegiatan adalah berkembangnya usaha ekonomi produktif kawasan transmigrasi lokal dan kawasan sekitarnya.

4. Kegiatan Rapat Evaluasi Pemberdayaan Masyarakat Transmigran Lokal

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.83.625.000 dan realisasi anggaran sebesar Rp.83.143.200 atau setara dengan 99,42%. Output kegiatan adalah rapat evaluasi masyarakat transmigrasi lokal ( resettlement) sebanyak 1 (satu) kali. Outcome kegiatan adalah berkembangnya usaha ekonomi produktif kawasan transmigrasi lokal dan kawasan sekitarnya.

5. Kegiatan Pengembangan Lahan Praktek (Demplot) Pelatihan Ketransmigrasian dan Kewirausahaan

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.407.500.000 dan realisasi sebesar Rp.407.424.000 atau setara dengan 99.98%. Output kegiatan Optimalisasi Fungsi Lahan Praktek (Demplot) pelatihan ketransmigrasian dan kewirausahaan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana unit percontohan pelatihan ketransmigrasian dan kewirausahaan Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.407.500.000 dan realisasi sebesar Rp.407.424.000 atau setara dengan 99.98%. Output kegiatan Optimalisasi Fungsi Lahan Praktek (Demplot) pelatihan ketransmigrasian dan kewirausahaan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya sarana dan prasarana unit percontohan pelatihan ketransmigrasian dan kewirausahaan

6. Kegiatan Pelatihan Calon Transmigran

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat dengan anggaran Rp.391.750.000 dan realisasi sebesar Rp.389.732.000 atau setara dengan 99,48% Output kegiatan adalah pelatihan calon transmigran sebanyak 2 (dua) angkatan. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kemampuan dan keterampilan transmigran asal Jawa Barat yang ditempatkan di luar Jawa serta terbentuknya wirausaha baru di daerah penempatan.

7. Kegiatan Penyelenggaraan Bidang Ketransmigrasian

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Biro Pengembangan Sosial Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Barat dengan alokasi anggaran sebesar Rp.50.000.000,- realisasi anggaran sebesar Rp.44.409.252 atau 88,82 % Output kegiatan adalah tersusunnya 12 ( dua belas ) kesepakatan bersama (MoU) antara pemerintah provinsi daerah asal/pengirim dengan pemerintah daerah tujuan/penempatan sebagai dasar dilaksanakannya alokasi penempatan transmigran asal Jawa Barat. Outcome kegiatan adalah meningkatnya kerjasama antara pemerintah provinsi daerah asal/pengirim dengan pemerintah daerah tujuan/penempatan sebagai dasar dilaksanakannya alokasi penempatan transmigran asal Jawa Barat.

b. Permasalahan

(1) Kegiatan Pengarahan, pemindahan dan pemberdayaan transmigrasi, secara umum animo masyarakat untuk bertransmigrasi cukup tinggi

sedangkan target penempatan yang dialokasikan oleh Kemnakertrans RI setiap tahunnya berkurang, selain itu dari jumlah animo yang besar tersebut sebagian besar memilih lokasi di wilayah Sumatera dan Kalimantan Barat, sehingga jumlah target yang ditetapkan tidak seluruhnya dapat diisi. Warga masyarakat translok kurang dalam pemahaman kewirausahaan serta pertumbuhan ekonominya rendah.

(2) Keterlambatan penyampaian keputusan Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI (2) Keterlambatan penyampaian keputusan Dirjen Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI

c. Solusi

(1) Memberikan sosialisasi dan pemahaman kepada masyarakat, serta peningkatan kemampuan dan keterampilan di bidang wirusaha melalui pelatihan.

(2) Perlu dilakukan koordinasi yang intensif antara pemerintah pusat dengan pemerintahan daerah asal/pengirim maupun dengan pemerintah daerah tujuan/penempatan.