mengurus rumah tangga daerah yaitu meliputi segenap kewenangan pemerintahan kecuali beberapa urusan yang dipegang oleh Pemerintah Pusat seperti: 1 Hubungan luar negeri; 2.
Pengadilan; 3 Moneter dan keuangan; 4 Pertahanan dan keamanan; 5 agama; 6 perencanaan Nasional dan pengendalian pembangunan nasional secaa makro; 7 Sistem administrasi negara
dan lembaga perekonomian negara; 8 Pembinaan dan pemberdayaan sumber daya manusia; 9 Pendayaan teknologi tinggi yang strategis; 10 Konversi; 11 Standarisasi Nasional .
Tujuan yang hendak dicapai dalam penyerahan urusan ini adalah menumbuhkembangkan daerah dalam berbagai bidang, meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, menumbuhkan
kemandirian daerah dan meningkatkan daya saing daerah. dengan demikian, dampak pemberian otonomi ini tidak hanya terjadi pada organisasi administratif lembaga pemerintahan daerah saja,
akan tetapi berlaku juga pada masyarakatpublik, badan atau lembaga swasta dalam berbagai bidang. Dengan otonomi ini terbuka kesempatan bagi pemerintahan daerah secara langsung
membangun kemitraan dengan publik dan pihak swasta daerah yang bersangkutan dalam berbagai bidang.
Secara lebih spesifik, ada enam tujuan negara-negara berkembang menerapkan kebijakan desentralisasi dan otonomi daerah, yaitu: 1 untuk pendidikan politik; 2 untuk latihan
kepemimpinan politik; 3 untuk memelihara stabilitas politik; 4 untuk mencegah konsentrasi kekuasaan dipusat; 5 untuk memperkuat akuntabilitas politik; 6 untuk meningkatkan kepekaan
elite terhadap kebutuhan masyarakat.
23
6. Metodologi Penelitian
Berangkat dari uraian diatas, maka inti pelaksanaan otonomi daerah adalah terdapatnya kekuasaan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan
pemerintahan sendiri atas dasar prakarsa, kreatifitas dan peran aktif masyarakat dalam rangka mengembangkan dan memajukan daerahnya. disini masyarakat tidak saja dapat menentukan
nasibnya sendiri melalui pemberdayaan masyarakat, melainkan yang utama adalah berupaya untuk memperbaiki nasibnya sendiri serta menikmati kekayaan potensi Sumber daya alam
daerahnya melalui berbagai pembangunan daerah.
6.1. Metode Penelitian
23
Edie Toet Hendratno, Negara kesatuan, desentralisasi dan federalisme. Jakarta: Graha Ilmu, 2009, hal.67.
Universitas Sumatera Utara
Metode adalah satu set prinsip-prinsip atau kriteria-kriteria yang dengannya para peneliti dapat meneliti kebenaran dari prosedur-prosedur penelitian. Metode penelitian menuntun dan
mengarahkan pelaksanaan penelitian agar hasilnya sesuai realitas.
24
6.2 Jenis penelitian
Metode Penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode Deskriptif. Metode Penelitian
Deskriptif ini merupakan proses pemecahan suatu permasalahan yang diselidiki dengan menggambarkan maupun menerangkan keadaan sebuah objek ataupun subjek penelitian
seseorang, lembaga, maupun masyarakat pada saat sekarang dengan berdasarkan fakta-faktayang ada.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, karena penelitian ini akan memecahkan masalah penelitian dengan terlebih dahulu memaparkan hal yang akan diteliti dalam hal ini
adalah proses desentralisasi dan Otonomi daerah dan kemudian ditelaah dan diproses untuk menghasilkan suatu pembahasan yang berujung pada kesimpulan penelitian. pendekatan ini juga
lebih menekankan analisisnya pada proses pengambilan keputusan secara induktif dan juga deduktif serta analisis pada fenomena yang sedang diamati dengan menggunakan metode ilmiah.
6.3 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Di Kantor Bupati Asahan, jalan Jenderal Sudirman No.5 Kisaran.
6.4 Teknik pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data dalam suatu penelitian yang dapat digunakan antara lain, penelitian perpustakaan library research, yang sering disebut metode dokumentasi,
dan penelitian lapangan, seperti wawancara, angket dan observasi.
25
24
Ulber Silalahi, Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama, 2009, hal.76.
Dalam mengumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, digunakan teknik pengumpulan data primer
dan data sekunder.
25
Tatang M. Amirin, Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000, hal.130.
Universitas Sumatera Utara
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan. Dalam penelitian ini data primer didapatkan melalui wawancara mendalam kepada informanpihak yang
berhubungan dengan masalah penelitian. b. Data sekunder adalah semua data yang diperoleh melalui studi kepustakaan .Studi
kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.
Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian, karangan- karangan ilmiah, tesis dan disertasi, peraturan-peraturan, serta sumber-sumber tertulis
baik tercetak maupun tertulis lainnya yang dalam penelitian ini berkaitan dengan desentralisasi.
6.5 Teknik Analisa Data