si pemakai. Hal tersebut pun penulis maknai sebagai gambaran keuletan dan rasionalisme pola pikir masyarakat Jepang. Pada bagian cerita tersebut tersirat sebuah
sikap yang menyatakan bahwa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah, jimat hanyalah sebagai media yang memperlancar usaha dan keinginan si pemakai. Kekuatan
terbesar tetap terdapat pada akal manusia. Dengan akal dan usahanya, manusia dapat mengatur siasat dan cara menggunakan media penolong tersebut secara tepat. Dan hal
tersebut yang tergambar dalam usaha kozoosan pada saat menghadapi kesaktian yamanba. Dengan pemikiran dan siasat, kozoosan yang dalam posisi lemah dan terancam,
mampu menciptakan rintangan yang tepat untuk mengalahkan kekuatan yamanba, sehingga ketiga jimat yang dibawanya mampu dia gunakan untuk menyelamatkan
hidupnya.
3.3 Persamaan dan Perbedaan Dongeng Timun Emas dan Dongeng Sanmai no Ofuda
Setelah menganalisis dan membandingkan struktur cerita dongeng Timun Emas dan dongeng Sanmai no Ofuda, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat beberapa
persamaan dan perbedaan dari struktur cerita dan latar budaya dalam kedua dongeng tersebut. Persamaan dan perbedaan tersebut adalah sebagai berikut.
3.3.1 Persamaan Struktur Cerita
Dari struktur ceritanya, persamaan yang terdapat dalam dongeng Timun Emas dan dongeng Sanmai no Ofuda adalah sebagai berikut.
1 Tema yang diceritakan dalam dongeng Timun Emas, dan dalam dongeng Sanmai no
Ofuda sama, yaitu mengenai perjuangan seorang anak yang berusaha menyelamatkan jiwanya dengan menggunakan benda-benda ajaib.
2 Objek yang diperjuangkan oleh subjek dalam kedua dongeng tersebut adalah keselamatan diri jiwa. Dalam dongeng Timun Emas, Mbok Rondo dan Timun Emas,
sebagai subjek cerita berusaha memperjuangkan keselamatan jiwa Timun Emas dari ancaman raksasa. Begitu pula dalam dongeng Sanmai no Ofuda, kozoosan sebagai
subjek cerita berusaha memperjuangkan keselamatan jiwanya dari ancaman yamanba. 3 Yang menjadi penggerak usaha subjek untuk memperjuangkan objek, atau dikenal
dengan istilah sender, dalam kedua dongeng tersebut adalah ancaman makhluk jahat yang akan memakan subjek. Dalam dongeng Timun Emas, makhluk jahatnya adalah
raksasa, dan dalam Sanmai no Ofuda, makhluk jahatnya adalah yamanba. 4 Baik dalam dongeng Timun Emas maupun dalam dongeng Sanmai no Ofuda yang
menjadi pihak opposant penentang adalah makhluk pemakan manusia yang memiliki kesaktian.
5 Baik dalam dongeng Timun Emas maupun dalam dongeng Sanmai no Ofuda diceritakan bahwa subjek dapat mengalahkan opposant penentang dengan benda
terakhir yang berubah menjadi tempat yang menenggelamkan opposant penentang tersebut. Dalam dongeng Timun Emas, raksasa sebagai pihak opposant penentang
mati tenggelam dalam lautan lumpur panas, dan dalam dongeng Sanmai no Ofuda, yamanba sebagai pihak opposant penentang mati tenggelam di sungai.
6 Di akhir cerita subjek berhasil mencapai tujuannya dan memperoleh hasil dari apa yang telah diperjuangkan dengan gigih. Dalam dongeng Timun Emas, Timun Emas
berhasil menyelamatkan diri dari raksasa dan kembali ke rumah Mbok Rondo, dan dalam dongeng Sanmai no Ofuda, kozoosan berhasil menyelamatkan diri dari kejaran
yamanba dan kembali ke kuil oshoosan.
3.3.2 Persamaan Unsur Budaya