Teknik Pembentukan Tim Pengendali Kebakaran Tingkat Masyarakat (Fire Brigade)
6.3 Teknik Pembentukan Tim Pengendali Kebakaran Tingkat Masyarakat (Fire Brigade)
Pengorganisasian masyarakat diperlukan untuk pengembangan kelompok brigade kebakaran hutan dan lahan (fire brigade) di tingkat masyarakat dalam rangka membantu menanggulangi kebakaran hutan dan lahan sejak dini di wilayahnya [lihat Box 16].
88 Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan
Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan 89
Mengingat kendala yang dihadapi dalam upaya pemadaman adalah terlambatnya informasi tentang terjadinya kebakaran yang diperoleh petugas dan sulitnya akses menuju lokasi sehingga pada saat petugas datang api sudah meluas dan sulit dipadamkan. Sehingga fungsi utama fire brigade di tingkat masyarakat ini adalah untuk:
1. Mendukung upaya kegiatan pencegahan kebakaran hutan dan lahan melalui kegiatan pemantauan dan pengawasan di areal desanya;
2. Melakukan tindakan operasional pemadaman secepat mungkin di wilayahnya;
3. Mendukung kegiatan penanganan lahan bekas terbakar/pasca kebakaran;
4. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait pengendalian kebakaran hutan dalam rangka kegiatan pencegahan, pemadaman dan pasca kebakaran.
Fire brigade dapat dibentuk dari kelompok-kelompok pengelola lahan yang ada di suatu desa. Kepala Desa berfungsi sebagai penanggung jawab dan LSM serta instansi dinas terkait pengendali
Box 16
Fire Brigade Teluk Harimau
Pada bulan april 2003, melalui dukungan dan bimbingan dari Wetlands Internasional Indonesia Program (Project CCFPI) bekerjasama dengan LSM Pinse, Jambi di Desa Sungai Rambut Kec. Rantau Rasau Kab. Jabung Timur Jambi telah terbentuk kelompok brigade kebakaran hutan dan lahan yang berbasiskan masyarakat lokal. Selanjutnya kelompok ini diberi nama Fire Brigade Teluk Harimau. Brigade ini mempunyai 4 pengurus inti yaitu ketua, wakil ketua, sekretaris dan bendahara serta
24 anggota. Adapun misinya adalah melakukan operasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayahnya, Melakukan pencegahan dan pemantauan, penanggulangan dan penanganan paska kebakaran hutan dan melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Latar belakang pembentukannya adalah untuk mendukung kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di wilayah TN Berbak yang dilaporkan telah mengalami kerusakan mencapai 27.062 ha akibat kebakaran. Dalam kegiatannya selalu dilakukan tindakan penyegaran melalui kegiatan pembinaan dan latihan rutin anggota brigade serta upaya peningkatan kesejahteraan anggota.
kebakaran sebagai pengarah dan pembimbing.
Bab 6. Teknik Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut
Bab 6. Teknik Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut
LSM Kepala Desa
(Pengarah/pembimbing) (Penanggungjawab)
Instansi Dinas Terkait (Pengarah/pembimbing)
Koordinator
Bendahara Seksi Operasional Seksi Logistik Sekretaris
Regu Pengendali Kebakaran
Regu Pengendali Kebakaran
Regu Pengendali Kebakaran
Struktur organisasi kelompok brigade kebakaran
Untuk optimalisasi fire brigade, perlu dilakukan kegiatan pelatihan secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam tindakan pengendalian kebakaran. Dibutuhkan dukungan sarana dan prasarana serta peralatan pengendalian kebakaran yang memadai serta upaya-upaya untuk meningkatkan kesejahteraan para anggota fire brigade.
Struktur organisasi yang dapat dikembangkan dalam pembentukan kelompok brigade kebakaran dapat dilihat pada bagan sebagai berikut :
Peran dan tugas Pengarah/Pembimbing : • LSM : Sebagai fasilitator, memberikan arahan, bimbingan serta pelatihan
dalam kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan; • Instansi Dinas terkait : memberikan arahan, bimbingan dan pelatihan
dalam kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan serta memberikan dukungan dana, sarana dan prasarana kegiatan pengendalian
kebakaran hutan dan lahan.
90 Panduan Pengendalian Kebakaran Hutan
Bab 6. Teknik Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut
Peran dan tugas Koordinator : • Memimpin dan bertanggungjawab terhadap jalannya organisasi; • Menyusun rencana kerja tahunan kegiatan pengendalian kebakaran; • Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam kegiatan pengendalian
kebakaran hutan dan lahan; • Membuat laporan evaluasi pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
Peran dan tugas Bendahara : • Bekerjasama dengan koordinator mencari dukungan dana; • Mengatur dan mengelola keuangan organisasi; • Membuat pembukuan keuangan.
Peran dan tugas Sekretaris : • Mewakili koordinator jika berhalangan; • Melakukan kegiatan administrasi; • Membuat dokumentasi.
Peran dan tugas Seksi Operasional Pemadaman : • Mengkoordinir kegiatan pencegahan, pemadaman dan paska kebakaran; • Memimpin kegiatan pemadaman; • Mengatur persiapan dan strategi pemadaman.
Peran dan tugas Seksi Logistik : • Mengkoordinir penyediaan konsumsi dan akomodasi di setiap kegiatan; • Mengkoordinir penyediaan peralatan, sarana dan prasarana dalam operasi
pemadaman. Peran dan tugas Regu Pengendali Kebakaran :
• Mendukung kegiatan pencegahan dan paska kebakaran; • Melakukan kegiatan operasional pemadaman; • Merawat sarana dan prasarana pemadam kebakaran; • Mengkomunikasikan hasil-hasil kegiatannya dengan pihak-pihak terkait
dalam brigade kebakaran.