Sarana dan Prasarana
4.6. Sarana dan Prasarana
Secara umum sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik. Bila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak mampu mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana, oleh karena itu sektor sarana prasarana menjadi sektor yang dianggap penting dalam proses perencanaan suatu wilayah. Selain itu, sektor ini mendukung berjalannya aktivitas masyarakat dan aktivitas ekonomi suatu wilayah yang mayoritas bergerak di sektor industri rumah tangga.
Berdasarkan data-data yang kami peroleh dari survei lapanganberikut data sarana dan prasarana lingkungan permukiman yang terkait kegiatan industri di dalam lingkungan permukiman:
4.6.1. Sarana Pendidikan Sarana pendidikan memiliki bermacam-macam jenis tingkat pendidikan yaitu Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Perguruan Tinggi (PT). Di kawasan studi sendiri sudah memiliki sarana pendidikan yang lengkap mulai dari TK sampai dengan perguruan tinggi.
Sumber : Survei Lapangan 2014
Gambar 4.19. Peta Persebaran Sarana Pendidikan
Untuk sarana pendidikan memiliki jumlah pada masing-masing sarana sebagai berikut untuk TK berjumlah 20 unit, SD berjumlah 23 unit, SMP berjumlah 5 unit, SMA berjumlah 6 unit sedangkan untuk PT berjumlah 2 unit. Sedangkan, untuk kondisi dari sarana pendidikan yang ada mayoritas memiliki kondisi yang cukup baik.
Sumber:Survei Lapangan2014
Gambar 4.20. SMA 7 Surakarta
Sumber : Survei Lapangan 2014 Gambar 4.21. SMP Muhammadiyah 8 Surakarta
4.6.2. Sarana Kesehatam Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) sarana kesehatan berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatana masyarakat. Menurut SNI ada 7 sarana kesehatan yang harus ada di lingkungan permukiman yaitu posyandu, balai pengobatan warga, puskesmas, puskesmas pembantu, tempat praktek dokter dan apotik. Di kawasan studi sudah memiliki 5 jenis sarana kesehatan yaitu klinik, posyandu, puskesmas pembantu, puskesmas dan rumah sakit.
Sumber : Survei Lapangan 2014 Gambar 4.22. SMP Muhammadiyah 8 Surakarta
Untuk sarana kesehatan pada kawasan studi memiliki jumlah pada setiap sarana kesehatan sebagai berikut, untuk klinik berjumlah 2 unit, posyandu berjumlah 4 unit, puskesmas berjumlah 1 unit, pustu Untuk sarana kesehatan pada kawasan studi memiliki jumlah pada setiap sarana kesehatan sebagai berikut, untuk klinik berjumlah 2 unit, posyandu berjumlah 4 unit, puskesmas berjumlah 1 unit, pustu
4.6.3. Sarana Perdagangan Berdasarkan SNI jenis sarana perdagangan di bagi menjadi 4 yaitu, toko/warung, pertokoan, pusat pertokoan atau pasar lingkungan dan pusat perbelanjaan dan niaga. Untuk kondisi eksisting yang ada di kawasan studi memiliki beberapa toko/warung dan pertokoan yang tersebar di wilayah studi. Sedangkan, untuk pasar lingkungan hanya terdapat 1 pasar lingkungan yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso Kelurahan Danukusuman.
Sumber : Survei Lapangan 2014 Gambar 4.23. Peta Persebaran Sarana Perdagangan
Sumber : Survei Lapangan 2014 Gambar 4.24. Kondisi Pasar Hardjodaksino
4.6.4. Sarana Pemasaran Produk Industri Kreatif Rumah Tangga Sarana pemasaran produk yang ada di kawasan studi berupa toko/kios. Sarana pemasaran produk merupakan sarana pendukung kegiatan pemasaran dan distribusi dari produk industri kreatif rumah tangga yang berada di kawsan studi. Toko tempat pemasaran produk tersebar di jalan-jalan utama kawasan studi yang berdekatan dengan lokasi pelaku industri.
Sumber : Survei Lapangan 2014 Gambar 4.25. Peta Persebaran Toko Pemasaran Produk
Toko sebagai sarana pemasaran produk merupakan komponen yang penting untuk pemasaran dan distribusi produk. Meskipun kebanyakan produk industri kreatif di kawasan studi didistribusikan melalui disrtibutor dan pemasaran lebih banyak melalui cara pemesanan langsung, adanya toko sebagai tempat pemasaran memberikan alternatif untuk mempromosi produk dan memberikan nilai originalitas dan kekhasan dari produk yang dihasilkan industri kreatif yang ada di kawasan studi.
Sumber : Survei Lapangan 2014 Gambar 4.26. Kondisi Sarana Toko Pemasaran Produk Industri Kreatif
4.6.5. Prasarana Pengelolaan Limbah Industri Kreatif Rumah Tangga
Berdasarkan pengamatan lapangan dan sebaran kuisioner kepada pelaku industri, untuk pengelolaan limbah di kawasan studi belum dibedakan antara limbah industri dan limbah rumah tangga, baik limbah cair maupun limbah padat.
Untuk pengelolaan limbah cair di kawasan studi belum tersedia instalasi pengolahan limbah cair. Saat ini, limbah cair dari industri beberapa dibuang ke saluran sanitasi pribadi (safety tank) meskipun sebagian besar lainnya dibuang ke saluran drainase tanpa melalui pengolahan. Sedangkan untuk limbah padat, terdapat sistem pembuangan sampah yang dikelola oleh petugas kebersihan kelurahan yang kemudian sampah diangkut ke TPS sebelum dibuang ke TPA.
Sarana TPS di kawasan terdapat 5 TPS yang tersebar di setiap kelurahan. Berikut adalah peta persebaran TPS di kawasan studi:
Sumber : Survei Lapangan 2014 Gambar 4.27. Peta Persebaran TPS di kawasan studi
Sumber : Survei Lapangan 2014 Gambar 4.28. Kondisi Tempat Pembuangan Sementara
Kondisi dari lima TPS tersebut bisa dikatakan sudah baik, hanya saja, daya tampung TPS masih relatif kecil untuk menampung limbah di kawasan studi yang didominasi limbah padat industri yang cukup banyak.
4.6.6. Prasarana Jaringan Drainase Saluran drainase di kawasan studi terdiri dari saluran drainase tersier berupa saluran tertutup di area pemukiman, saluran drainase sekunder berupa gorong-gorong besar dan saluran drainase primer berupa aliran sungai/kali. Berikut adalah peta jaringan drainase di kawasan studi:
Sumber : Survei Lapangan 2014 Gambar 4.29. Peta Jaringan Drainase di Kawasan Studi
Sumber : Survei Lapangan 2014 Gambar 4.30. Kondisi Prasarana Drainase
Kondisi saluran drainase di kawasan studi sudah cukup baik, hal ini dibuktikan dari hasil wawancara masyarakat yang menyatakan belum pernah terjadi permasalahan terkait saluran drainase. Hanya saja, karena digunakan sebagai tempat pembuangan limbah cair, menyebabkan pencemaran air drainase dan menimbulkan bau tak sedap di sekitar saluran drainase.
4.6.7. Prasarana Jaringan Listrik Kebutuhan akan energi listrik terus diperlukan dari waktu ke waktu sejalan dengan roda perekonomian daerah. Energi listrik sebagian besar dimanfaatkan atau digunakan oleh kegiatan rumah tangga. Selanjutnya, 4.6.7. Prasarana Jaringan Listrik Kebutuhan akan energi listrik terus diperlukan dari waktu ke waktu sejalan dengan roda perekonomian daerah. Energi listrik sebagian besar dimanfaatkan atau digunakan oleh kegiatan rumah tangga. Selanjutnya,
Jaringan utama listrik yang ada di kawasan studi merupakan jaringan dengan tegangan menengah. Jaringan ini diarahkan untuk mengikuti jaringan jalan utama Kota Surakarta. Sistem jaringan listrik yang merupakan jaringan listrik Jawa-Madura yang mengalir di atas permukaan dan mengikuti jalan. Ada dua jenis jaringan yang ada di kawasan studi yaitu jaringan listrik sekunder dan tersier.
Sumber : Survei Lapangan 2014 Gambar 4.31. Kondisi Prasarana Drainase
Jaringan listrik sudah menjangkau seluruh wilayah di kawasan studi dengan kondisi yang cukup baik. Belum pernah terjadi gangguan Jaringan listrik sudah menjangkau seluruh wilayah di kawasan studi dengan kondisi yang cukup baik. Belum pernah terjadi gangguan
Listrik yang digunakan untuk proses produksi indutri kreatif rumah tangga masih bergabung dengan listrik untuk rumah tangga, belum dibedakan listrik untuk kebutuhan industri. Hampir semua industri menggunakan listrik untuk proses produksi kecuali industri blangkon yang tidak mengunakan listrik untuk proses produksi.
4.6.8. Prasarana Komunikasi Prasarana komunikasi menjadi salah satu prasarana yang harus
ada untuk mendukung kegiatan industri kreatif rumah tangga. Selain untuk komunikasi antar pelaku industri, prasarana komunikasi juga diperlukan untuk pemasaran produk industri kreatif.
Semua wilayah di kawasan studi udah terjangkau jaringan komunikasi baik jaringan telepon kabel maupun jaringan komunikasi seluler. Meskipun di kawasan studi tidak terdapat pemancar sinyal seluler namun kawasan studi sudah terjangkau jaringan komunikasi seluler. Kondisi jaringan yang ada di kawasan studi memiliki kualitas yang cukup baik