METODE PENELITIAN

Pemborosan Kapasitas Mesin Produksi bulan Januari 2008 - bulan Mei 2009

Pemborosan Kapasitas Mesin (%)

Bulan ke-

Pemborosan Kapasitas Mesin Produksi (%) Batas Maximal Izin (%)

Gambar 4.3 Penggambaran Pemborosan Kapasitas Mesin Produksi bulan Januari 2008 sampai bulan Mei 2009.

4.2.3.b Sistem Jaringan

Jaringan pipa transmisi mengalir air dari intake ke reservoir yang dikelola PDAM Kartasura terdapat pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8 Jaringan Pipa Transmisi Mengalir Air dari Intake ke Reservoir.

Sumber Dipasang NO.

Dana (Tahun)

I. Cabang

APBN 1986 Kartasura

Sumber data : Bagian Teknik PDAM Tirta Makmur Sukoharjo

Jaringan pipa distribusi yang dikelola PDAM Kartasura dari reservoir ke pelanggan terdapat pada Tabel 4.9.

Tabel 4.9 Jaringan Pipa Distribusi dari Reservoir ke Pelanggan Diameter

Panjang Dipasang

Material

Sumber Dana

(mm) (m) (Tahun)

PDAM/SWASTA

PVC

PDAM/SWASTA

103110 Sumber data : Bagian Teknik PDAM Tirta Makmur Sukoharjo

4.2.3.c Organisasi dan Sumber Daya Manusia

PDAM Kartasura dipimpin oleh satu kepala cabang. PDAM ini juga memiliki 1 staf ahli keuangan, 1 staf pembantu keuangan, 1 staf ahli teknis (koordinator teknik), 2 staf pembantu teknis, dan 3 staf administrasi. Secara organisasi, Kepala cabang membawahi 1 staf ahli teknis, dan 1 staf ahli keuangan (koordinator umum). Kepala cabang bertugas mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang terkait dengan masalah yang ada di PDAM Kartasura. Staf ahli teknis bertugas mengkoordinir pembantu staf ahli, memperbaiki, memasang, dan segala macam kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan produksi maupun distribusi air ke pelanggan. Staf ahli keuangan (koordinator umum) bertugas mengkoordinir seluruh kegiatan yang berhubungan dengan administrasi dan keuangan.

Diagram struktur organisasi dan tata kerja PDAM Kartasura dapat dilihat pada Gambar 4.4 dan jumlah pegawai PDAM dijabarkan pada Tabel 4.10.

Kepala Cabang PDAM Kartasura

Staf Pembantu Staf Pembantu

Staf

Keuangan Teknik

Administrasi

Gambar 4.4 Struktur Organisasi dan Tata Kerja PDAM Kartasura

Tabel 4.10 Jumlah Pegawai PDAM Berdasarkan Tingkat Pendidikan

JUMLAH Pendidikan

(STM/SMK/SMA)

(S2)

(D3)

Jumlah Pegawai

9 (orang)

4.2.3.d Kualitas, Kuantitas, dan Kontinuitas Air PDAM Kartasura 4.2.3.d.1 Kualitas Air PDAM

Berdasarkan hasil penelitian Sri wulandari,2009. Disimpulkan bahwa :

a. Dari uji fisika maka air sampel sudah memenuhi sebagai air bersih sedangkan dari uji kimia ada beberapa sampel yang tidak memenuhi standar kualitas air a. Dari uji fisika maka air sampel sudah memenuhi sebagai air bersih sedangkan dari uji kimia ada beberapa sampel yang tidak memenuhi standar kualitas air

b. Tingkat kesehatan masyarakat di Kecamatan Kartasura yang berhubungan dengan air cukup rendah. Hal ini dapat dilihat dari kuesioner yang diolah dengan menggunakan program Statistical Product and Service Serqual (SPSS) versi 15 berbasis windows. (Sri wulandari.2009). Terlampir

4.2.3.d.2 Kuantitas Air PDAM

Kuantitas air yang dimaksud adalah besarnya debit air yang keluar dari kran masing-masing pengguna air bersih PDAM. Melalui data teknis kita biasa mengambil keterangan tentang kuantitas yang tertahankan oleh PDAM. Unsur yang berpengaruh penting dalam data teknis mengenai kuantitas air PDAM yaitu persentase air yang tidak dipertanggungjawabkan, persentase air yang dipertanggungjawabkan, efektivitas kemampuan mesin produksi maupun distribusi.

4.2.3.d.3 Kontinuitas Air PDAM

Hasil konsultasi dengan Kepala Cabang PDAM Kartasura yaitu: Distribusi air dibuka selama 24 jam, akan tetapi akan ditutup apabila ada perbaikan, gangguan pada pipa dan rutinitas membersihkan pipa. Perbaikan-perbaikan pipa berupa :

a. PDAM Kartasura memperbaiki pipa-pipa pelanggan, perbulan perbaikan- perbaikannya yaitu : - Perbaikan pipa ¾ inch berlangsung selama 5 menit langsung di tempat. Perbaikan tersebut selama sebulan ada 10 perbaikan di 1 tempat. - Perbaikan pipa 2 inch langsung di tempat. Perbaikan tersebut selama sebulan ada

5 perbaikan di 1 tempat. - Perbaikan pipa 4 inch langsung di tempat. Perbaikan tersebut selama sebulan ada 2 perbaikan di 1 tempat.

- Perbaikan pipa 2 inch berlangsung selama 1 jam langsung di tempat. Perbaikan tersebut selama sebulan ada 5 perbaikan.

b. Pengurasan reservoir dilakukan per 1,5 bulan pada siang hari selama 3 jam mulai dari jam 10 pagi sampai jam 13 siang.

c. Pembersihan pipa primer dilakukan satu bulan sekali.

d. PDAM melakukan Wash out. Satu proses wash out dilakukan selama 3 jam terjadi di malam hari. Kegiatan ini dimulai dari jam 20.00 sampai jam 24.00.

4.3 Hasil Kepuasan Pelanggan PDAM Kartasura

Hasil Kepuasan Pelanggan PDAM Kartasura dapat dilihat pada table 4.11 berikut ini :

Tabel 4.11 Hasil Kepuasan Pelanggan PDAM Kartasura SCORE

Pemasangan sambungan baru tepat

3.19 waktu sesuai jadwal yang dijanjikan

Air yang disalurkan sudah terjamin

3.06 jumlah dan tekanan yang cukup

Air yang disalurkan sudah terjamin

3.21 dalam 24 jam

Air yang

disalurkan

terjamin

2.76 kualitasnya (tidak keruh)

Petugas pembaca meter air telah

3.42 melakukan tugasnya dengan tepat

Meter air yang rusak diperbaiki

3.15 secepatnya

SKOR KEANDALAN

KESIGAPAN/RESPON PDAM telah melayani pembayaran

7 pelanggan air dan non-air

3.29 PDAM telah menyelesaikan pengaduan

3.02 pelanggan dengan segera

SKOR KESIGAPAN

JAMINAN

9 Karyawan PDAM ramah dan sopan

10 Citra PDAM di masyarakat baik

3.26 SKOR JAMINAN

KENYAMANAN LOKET PEMBAYARAN

11 Ruang tunggu pembayaran/loket bersih

2.95 Prasarana yang tersedia pada ruang

2.88 tunggu cukup dan nyaman

Loket pembayaran cukup luas untuk

2.90 melayani pelanggan

SKOR KENYAMANAN LOKET

EMPATI Pelanggan tidak mengalami kesulitan

3.29 dalam pembayaran rekening

15 menyampaikan pengaduan kepada

3.05 PDAM Pelanggan telah disampaikan mengenai

2.85 informasi tentang tarif

17 Pelanggan telah diberitahu oleh PDAM 17 Pelanggan telah diberitahu oleh PDAM

18 sebelumnya tentang air yang tidak

2.38 lancar/pemberhentian aliran air

SKOR EMPATI

TANGIBLE/NYATA

2.93 Penampilan pegawai PDAM bersih dan

19 Kantor PDAM bersih dan nyaman

SKOR TANGIBLE/NYATA

KESELURUHAN

Sumber data : Laporan Coorporate Plan PDAM Tirta Makmur Kabupaten Sukoharjo

Tingkat kepuasan pelanggan diukur dan dinilai dengan skor 1 s/d <1,5 termasuk kategori Sangat Buruk/very poor, nilai 1,5 s/d <2,5 kategori Buruk/Poor, nilai 2,5 s/d < 3,5 kategori Cukup/Average, nilai 3,5 s/d <4,5 kategori Baik/Good, dan nilai 4,54 s/d 5 kategori Sangat Baik/Excellent. Kriteria dari kategori penilaian kepuasan pelanggan diusulkan oleh PDAM Sukoharjo.

Aspek pelayanan yang dinilai meliputi keandalan, kesigapan, jaminan, empati, dan Tangible (nyata). Meskipun demikian, survei kepuasan pelanggan juga menampung keluhan, saran, atau komentar pelanggan. Lima aspek penilaian diatas diusulkan oleh PDAM Sukoharjo. Berdasarkan hasil survei dapat disimpulkan bahwa dari skala penilaian 1–5, score untuk tingkat keandalan sebesar 3,13. Nilai dari kesigapan PDAM sebesar 3,16. Jumlah jaminan sebesar 3,33. Skor Kenyamanan loker dari hasil kuesioner pelanggan sebesar 2,91. Skor empati PDAM Kartasura sebesar 2,87. Total skor tangible adalah 3,06. Nilai dari hasil-hasil kuesioner yang terendah yaitu skor Aspek pelayanan yang dinilai meliputi keandalan, kesigapan, jaminan, empati, dan Tangible (nyata). Meskipun demikian, survei kepuasan pelanggan juga menampung keluhan, saran, atau komentar pelanggan. Lima aspek penilaian diatas diusulkan oleh PDAM Sukoharjo. Berdasarkan hasil survei dapat disimpulkan bahwa dari skala penilaian 1–5, score untuk tingkat keandalan sebesar 3,13. Nilai dari kesigapan PDAM sebesar 3,16. Jumlah jaminan sebesar 3,33. Skor Kenyamanan loker dari hasil kuesioner pelanggan sebesar 2,91. Skor empati PDAM Kartasura sebesar 2,87. Total skor tangible adalah 3,06. Nilai dari hasil-hasil kuesioner yang terendah yaitu skor

Nilai indeks kepuasan pelanggan (Customer Satisfaction Index/CSI) untuk pelanggan 3,08. Nilai indeks ini masih dalam kategori Cukup/Average, dan masih terdapat cukup ruang untuk meningkatkannya menjadi Baik/Good atau Sangat Baik (Very Good).

4.4 Perhitungan Efisiensi Penagihan dengan Memantau Keuangan Penerimaan

Penagihan pembayaran rekening pelanggan bulan Juli 2009 PDAM Kartasura dapat dilihat pada Tabel 4.12 berikut ini :

Tabel 4.12 Penagihan Pembayaran Rekening Pelanggan bulan Juli 2009 PDAM Kartasura

Sumber data : Laporan Penagihan Pembayaran bulan Juli 2009

Bulan Juni 2009

Februari 2009 Jumlah

303000 136453300 Jumlah pelanggan

Berdasarkan Rumus 2.7 penagihan PDAM Kartasura di bulan Juli 2009 dengan memantau keuangan penagihan pada pelanggan di setiap bulan pembayaran mereka. Perhitungannya sebagai berikut:

1. Bulan Juni 2009 Efisiensi Penagihan = 111.677.950 / 136.453.300 x 100 % = 82 % (2.7)

2. Bulan Mei 2009 Efisiensi Penagihan = 19.312.550 / 136.453.300 x 100 % = 14 % (2.7)

3. Bulan April 2009 Efisiensi Penagihan = 4.164.650 / 136.453.300 x 100 % = 3 %

4. Bulan Maret 2009 Efisiensi Penagihan = 995.150 / 136.453.300 x 100 % = 1 %

5. Bulan Februari 2009 sampai bulan Desember 2008 Efisiensi Penagihan = 303.000 / 136.453.300 x 100 % = 0.22 %

Berdasarkan Rumus 2.8, perhitungan efisiensi penagihan dengan memantau jumlah pelanggan yang membayar PDAM Kartasura di bulan Juli 2009. Perhitungannya sebagai berikut:

1. Bulan Juni 2009 Efisiensi Penagihan = 2621 / 3.068 x 100 % = 85.43 %

2. Bulan Mei 2009 Efisiensi Penagihan = 359 / 3.068 x 100 % = 11.70 %

3. Bulan April 2009 Efisiensi Penagihan = 72 / 3.068 x 100 % = 2.35 %

4. Bulan Maret 2009 Efisiensi Penagihan = 13 / 3.068 x 100 % = 0.42 %

5. Bulan Februari 2009 sampai bulan Desember 2008 Efisiensi Penagihan = 3 / 3.068 x 100 % = 0.1 %

4.5 Analisis Cakupan Pelayanan PDAM Kartasura

Cakupan pelayanan PDAM Kartasura merupakan hasil dari pembagian jumlah penduduk yang terlayani terhadap jumlah penduduk dikali dengan 100%.

Besar Persentase cakupan pelayanan (CP) : CP = jumlah penduduk yang terlayani / jumlah penduduk total x 100%

Perhitungan cakupan pelayanan (CP) tahun 2006 : CP th.2006 = Jumlah penduduk yang terlayani th.2006 / Jumlah penduduk

th.2006 x 100% = 10.062 / 88.346 x 100% = 11.39%

Perhitungan cakupan pelayanan (CP) tahun 2007 : CP th.2007 = Jumlah penduduk yang terlayani th.2007 / Jumlah penduduk

th.2007 x 100% = 11400 / 88.968 x 100% = 12.81%

Perhitungan cakupan pelayanan (CP) tahun 2008 : CP th.2008 = Jumlah penduduk yang terlayani th.2008 / Jumlah penduduk th.2008 x 100% = 11.695 / 90.011 x 100% = 12.99%

Perhitungan cakupan pelayanan (CP) bulan April tahun 2009 : CP April th.09 = Jumlah penduduk yang terlayani April th.2009 / Jumlah

penduduk April th.2009 x 100% = 12568 / 97.543 x 100% = 12.98%

Hasil perhitungan dapat digambarkan pada Tabel 4.13 berikut :

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Besar Persentase Cakupan Pelayanan PDAM Kartasura dari Tahun 2006 sampai bulan April Tahun 2009.

Jumlah

Jumlah Luas

Kepadatan

Penduduk

CP Jumlah Pertumbuhan Tahun

Jumlah

Jumlah

Penduduk Wilayah

Penduduk

Yang

(%) Pelanggan Pelanggan (Jiwa)

(Jiwa/KM)

Besar cakupan pelayanan yang telah dikerjakan oleh PDAM Kartasura sebesar 12,98 %. Program Coorporate Plan merencanakan bahwa cakupan pelayanan rata-rata meningkat sebesar 1,33% pertahun. Hal ini belum memenuhi sasaran dan strategi dari PDAM Kartasura. Cakupan pelayanan PDAM Kartasura dapat diperbesar melalui penambahan kapasitas produksi. Namun demikian, kendala Besar cakupan pelayanan yang telah dikerjakan oleh PDAM Kartasura sebesar 12,98 %. Program Coorporate Plan merencanakan bahwa cakupan pelayanan rata-rata meningkat sebesar 1,33% pertahun. Hal ini belum memenuhi sasaran dan strategi dari PDAM Kartasura. Cakupan pelayanan PDAM Kartasura dapat diperbesar melalui penambahan kapasitas produksi. Namun demikian, kendala

tahun 2008 mencapai 2996,5 m 3 .

4.6 Analisis Kehilangan Air PDAM bulan Januari 2008 sampai bulan Mei 2009

Angka kehilangan air dari bulan Januari 2008 sampai bulan Mei 2009 dapat dilihat pada Tabel 4.14.

Tabel 4.14 Data Teknis Produksi, Penggunaan, dan Kehilangan Air PDAM bulan

Januari 2008 sampai bulan Mei 2009

Z A B C Ca Cb Cc Cd Ce D E Ea Eb Ec Ed Ee Ef F (A-B-C-D-E) F (dari laporan)

Sumber data : Laporan bulan Januari 2008 sampai bulan Mei 2009 Teknik PDAM Kartasura

Keterangan : Z

: Bulan (bulan ke-)

A 3 : Produksi (m )

B 3 : Air yang di rekening/penggunaan (m )

C 3 : Kehilangan air di bagian distribusi untuk operasional (m ) Ca : Perbaikan pipa sambungan rumah dan distribusi (m 3 ) Cb : Pencucian pipa distribusi (m 3 ) Cc : Pengiriman tangki air (m 3 ) Cd : Pemasangan sambungan rumah (m 3 ) Ce : Pembongakaran sambungan rumah (m 3 )

D 3 : Kehilangan air non operasional (m )

E 3 : Kehilangan air di bagian produksi (m ) Ea : Pengurasan di reservoir (m 3 ) Eb : Back wash (m 3 ) Ec : Melarutkan kaporit (m 3 ) Ed : Melarutkan Tawas (m 3 ) Ee : Pemakaian air di kamar mandi (m 3 )

F 3 : Kehilangan air yang tidak dipertanggungjawabkan (m )

Pergerakan nilai kehilangan air yang tidak dipertanggungjawabkan oleh PDAM Kartasura dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Kehilangan Air yang Tidak Dipertanggungjawabkan

Kehilangan air (%)

(bulan Januari 2008 - bulan Mei 2009)

batas maks iz in (% ) P ros entas e k ehilangan air terhadapY ang tidak dipertanggung jawab

Bulan ke-

Gambar 4.5 Kehilangan Air yang Tidak Dipertanggungjawabkan dari bulan Januari 2008 sampai bulan Mei 2009

Dari grafik di atas, PDAM Kartasura dalam kurun waktu hampir 1,5 tahun (bulan Januari 2008 – bulan Mei 2009) memiliki persentase kehilangan air yang tidak dipertanggungjawabkan melampaui batas yang diizinkan oleh PDAM. Batas izin persentase kehilangan air terhadap yang tidak dipertanggungjawabkan sebesar 25%.

Data persentase kehilangan air terhadap yang tidak dipertanggungjawabkan dapat menunjukkan tingkat pengurangan debit air yang keluar ke pelanggan secara tidak langsung. Para teknis PDAM telah melakukan perhitungan yang sangat detail mengenai kehilangan air yang dapat dipertanggungjawabkan akan tetapi tingkat Data persentase kehilangan air terhadap yang tidak dipertanggungjawabkan dapat menunjukkan tingkat pengurangan debit air yang keluar ke pelanggan secara tidak langsung. Para teknis PDAM telah melakukan perhitungan yang sangat detail mengenai kehilangan air yang dapat dipertanggungjawabkan akan tetapi tingkat

Kehilangan air yang dapat dipertanggungjawabkan bisa berupa:

1. Kehilangan air di bagian produksi (untuk opersional)

a. pengurasan di reservoir

b. Pencucian pipa transmisi

c. Melarutkan kaporit

d. Melarutkan tawas

e. Over flow

f. Pemakaian air di kamar mandi

2. Air yang di rekening

3. Kehilangan air di bagian distribusi (untuk operasional)

a. Perbaikan pipa sambungan rumah dan distribusi

b. Pencucian pipa distribusi

c. Pengiriman tangki air

d. Pemasangan sambungan rumah baru

4. Kehilangan air non operasional

a. Kepekaan water meter pelanggan Kepekaan water meter pelanggan biasanya sebesar 0,2 - 0,3.

4.6.1. Analisis Trend Antara Volume Produksi dengan Jumlah Air Bersih yang Terlayani Oleh PDAM Kartasura dari bulan Januari 2008 sampai bulan Mei 2009.

Trend antara volume produksi dengan jumlah air bersih yang terlayani oleh PDAM Kartasura dapat dilihat pada gambar 4.6 dibawah ini :

Volume Produksi terhadap Jumlah Air Bersih yang Terlayani

(bulan Januari 2008 - bulan Mei 2009)

Jumlah Air Bersih yang

digunakan pelanggan (m 3 )

y = 0.0565x + 58158 R 2 = 0.0139 63381.00 60000.00

Volume Produksi (m 3 )

Gambar 4.6 Hubungan Antara Volume Produksi terhadap Jumlah Air Bersih yang Terlayani

Kesimpulan grafik di atas :

1. Volume air yang diproduksi meningkat maka penggunaan pelanggan memiliki kecenderungan meningkat pula.

2. Tingkat peningkatan jumlah air bersih yang terlayani terhadap volume produksi cukup besar. Nilai perbandingan peningkatan jumlah air bersih yang terlayani terhadap produksi air yaitu + 0,0565.

3. Nilai perbandingan peningkatan produksi air terhadap jumlah air bersih yang terlayani yaitu 1/ 0,0565 = 17,7. 17,7 artinya peningkatan jumlah air

bersih terlayani sebesar 1 m 3 akan berdampak PDAM Kartasura meningkatkan volume produksi sebesar 17,7 m 3 .

4. Grafik hubungan antara ‘Jumlah Air Bersih yang Terlayani’ terhadap ‘Produksi Air’ (bulan Januari 2008–bulan Mei 2009) menghasilkan fungsi y = 0,0565.x + 58158.

4.6.2. Analisis Trend Antara Volume Produksi dengan Jumlah Kehilangan Air di Bagian Produksi PDAM Kartasura dari bulan Januari 2008 sampai bulan Mei 2009.

Trend antara volume produksi dengan jumlah kehilangan air di bagian produksi PDAM Kartasura dapat dilihat pada gambar 4.7 dibawah ini :

Volume Produksi terhadap Kehilangan Air Dibagian Distribusi

(bulan Januari 2008 - bulan Mei 2009)

Kehilangan Air

di Bagian Distribusi (m 3 )

y = 0.02 94 x - 15 67 .9

Volume Produksi (m 3 )

Gambar 4.7 Hubungan Antara Volume Produksi terhadap Kehilangan Air di Bagian Distribusi

Dengan melihat grafik hubungan (volume air produksi – volume kehilangan air di bagian distribusi) dapat diketahui bahwa :

1. Air yang di produksi meningkat maka kehilangan air di bagian distribusi memiliki kecenderungan meningkat pula.

2. Nilai perbandingan peningkatan kehilangan air di bagian distribusi terhadap produksi air yaitu + 0,0294. Tingkat peningkatan relatif besar.

Hal itu disebabkan apabila setiap produksi air meningkat sebesar 100 m 3 maka kehilangan air di bagian distribusi sebesar 2,94 m 3 . Nilai kerugian

dari PDAM apabila dirupiahkan dengan harga golongan R2 yaitu Rp. 1.100 x 2,94 = Rp 2.334,- .

3. Kerugian PDAM apabila dalam satu bulan rata-rata memproduksi air sebanyak 102.273 m 3 (bulan Januari 2008 – bulan Mei 2009) yaitu :

Rp 2.334,- x 102.273: 100 = Rp 2.387.051,82,-.

4. Grafik hubungan antara ‘Kehilangan Air di Bagian Distribusi’ terhadap ‘produksi air’ (bulan Januari 2008 – bulan Mei 2009) menghasilkan fungsi y = + 0,0294.x – 1567,9.

4.6.3. Analisis Trend Antara Volume Produksi dengan Jumlah Kehilangan Air di Bagian Produksi pada bulan Januari 2008 sampai bulan Mei 2009.

Trend antara volume produksi dengan jumlah kehilangan air di bagian produksi dapat dilihat pada gambar 4.8 berikut :

Volume Produksi terhadap Kehilangan Air di Bagian Produksi

(Januari 2008 - Mei 2009)

Kehilangan Air

di Bagian Produksi (m 3 ) 1000 800

y = -0.0034x + 772.64 500

114000 116000 118000 120000 Volume Produksi (m 3 )

Gambar 4.8 Hubungan Antara Volume Produksi terhadap Kehilangan Air di Bagian Produksi

Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Volume air yang diproduksi meningkat, kehilangan air di bagian produksi memiliki kecenderungan menurun.

2. Tingkat penurunan trend terlalu kecil. Nilai perbandingan penurunan kehilangan air di bagian produksi terhadap volume produksi air yaitu – 0,0034.

3. Grafik hubungan antara ‘Kehilangan Air di Bagian Produksi’ terhadap ‘Volume Produksi Air’ (bulan Januari 2008–bulan Mei 2009) menghasilkan fungsi y = - 0.0034.x + 772,6.

4.6.4. Analisis Trend Antara Volume Produksi dengan Jumlah Kehilangan Air Non Operational pada bulan Januari 2008 sampai bulan Mei 2009.

Trend antara volume produksi dengan jumlah kehilangan air non operational dapat dilihat pada gambar 4.9 berikut :

Volume Produksi terhadap Kehilangan Air Non Operasional

Kehilangan Air Non Operasional (m 3 )

(bulan Januari 2008 - bulan Mei 2009)

y = -0.005x + 1455.1 979 800

Volume Produksi (m 3 )

Gambar 4.9 Hubungan Antara Volume Produksi terhadap Kehilangan Air Non Operasional

Kesimpulan grafik di atas :

1. Makin banyak air yang diproduksi, makin sedikit kehilangan air non- operasional.

2. Tingkat penurunan terlalu kecil. Nilai perbandingan penurunan kehilangan air non-operasional terhadap produksi air yaitu – 0,005.

3. Grafik hubungan antara ‘Kehilangan Air Non-Operasional’ terhadap ‘Produksi Air’ (bulan Januari 2008–bulan Mei 2009) menghasilkan fungsi y = -0.005.x + 1455,1.

4.7 Analisis Tingkat Keminatan Masyarakat ‘Bukan Pelanggan’ PDAM di Kecamatan Kartasura

Hasil Kuesioner Tingkat Keminatan Masyarakat ‘bukan pelanggan’ PDAM di Kecamatan Kartasura terdapat pada Tabel 4.15.

Tabel 4.15 Hasil Kuesioner dari Segi Kemauan Penduduk di Kecamatan Kartasura Untuk Berlangganan Air Bersih/PDAM

Tidak Tidak Minat

Berdasarkan hasil kuesioner masyarakat yang berdomisili di Kartasura sebanyak

36 responden yang bukan pelanggan PDAM, ternyata tingkat persentase keminatan ingin berlangganan PDAM sekitar 38,89%. Tingkat keinginan masyarakat yang bukan pelanggan PDAM masih cukup besar sehingga realisasi penambahan pelayanan penyambungan instalasi baru dan kapasitas produksi di PDAM perlu ditingkatkan. Banyak alasan yang dilontarkan oleh masyarakat yang belum berlangganan PDAM di Kartasura. Alasan tersebut yaitu harga air PDAM mahal, air sumur sudah bersih, air PDAM tidak praktis, biaya sambungan PDAM mahal, dan pengaliran air PDAM tidak lancar. Alasan-alasan di atas yang banyak dipilih responden dapat dilihat pada Tabel 4.16.

Tabel 4.16 Hasil Kuesioner Alasan Ketidak-minatan Untuk Berlangganan Air PDAM Kartasura

No. Alasan ketidakminatan Berlangganan Frekuensi

1 Harga air mahal

2 Air sumur sudah bersih

3 Tidak praktis

4 Biaya sambungan mahal

5 Takut tidak lancar

6 Tidak tahu

Total

Hasil kuesioner yang digunakan untuk analisis skripsi ini hanya variabel keminatan dan alasan ketidak-minatan untuk berlangganan air PDAM Kartasura. Hasil Kuesioner pada lampiran selain itu tidak digunakan dalam pengolahan data.

Usaha yang perlu dilakukan pihak PDAM Kartasura dalam memaksimalkan pelayanan baik untuk pelanggan secara khusus maupun calon pelanggan yaitu

1. Menyesuaikan tarif air PDAM sesuai golongan. Pengelompokkan pelanggan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan realita di lapangan.

2. Memberikan tarif sambungan baru sesuai kemampuan calon pelanggan.

3. Menerapkan sistem kredit pembayaran sambungan baru bagi calon pelanggan yang tidak mampu.

4. Membuat forum sosialisasi/sistem marketing yang bisa memberitahu masyarakat bahwa air PDAM Kartasura sudah memenuhi standar kualitas, kuantitas,dan kontinuitas.

4.8 Analisis SWOT Internal PDAM Kartasura

Analisis SWOT internal PDAM Kartasura di bagi 4 aspek:

1. Aspek Teknis dan Operasional.

Aspek Teknis dan operasional dapat dilihat di Tabel 4.17.

Tabel 4.17 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Teknis dan Operational.

KEKUATAN/

NILAI No.

NILAI BOBOT TOTAL

(K/L)

I Aspek Teknis dan Operasional

1 Ketersediaan air baku

Sumber air baku terkait

oleh banyak pengguna. Sumber air masih berupa sumur-sumur sekitar yang dibatasi penggunaannya.

2 Sistem produksi

Sistem produksi berbiaya

mahal karena memerlukan pengolahan dan

sistem

pompa tersendiri untuk pengambilan air.

3 Sistem distribusi

Sistem distribusi sebagian

menggunakan pompa, dan sistem jaringan banyak yang telah berusia tua/rusak,

tidak mempunyai reservoir yang memadai dan belum ada sistem zoning pelayanan

4 Kualitas air

Berdasarkan pemeriksaan

bersih telah memenuhi syarat air bersih.

5 Kuantitas air

Jaminan pelanggan untuk

mendapatkan kuantitas air bersih

sesuai

kebutuhannya. Kehilangan air

dipertanggungjawabkan masih

besar

sehingga debit

air

di

tempat pelanggan makin tempat pelanggan makin

6 Kontinuitas air

Total jam operasi distribusi

mengalir selama 24 jam. Banyaknya

perbaikan-

perbaikan dan perawatan- perawatan

menggunakan

sistem

konvensional (mengorbankan pendistribusian pelanggan)

7 Kehilangan air

masih relatif tinggi

Jumlah

45 - 0.35

2. Aspek Keuangan dan Administrasi.

Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.18.

Tabel 4.18 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Keuangan dan Administrasi

KEKUATAN/

NILAI No.

NILAI BOBOT TOTAL

(K/L)

II Aspek Keuangan dan Administrasi

1. Tarif Air

Tarif PDAM masih rendah

Lemah

2 8 - 0.16

sehingga tidak

kegiatan investasi

2 7 0.14 administrasi

2. Aspek kinerja

aspek administrasi selama lima tahun terakhir (2003- 2007) menunjukkan nilai rata-rata berkisar pada 12 dari nilai maksimal sebesar 15

3. Efisiensi Penagihan

bulan Juli 2009 sebesar 82 % untuk penagihan satu bulan sebelumnya

jumlah

22 -0.09

Analisis SWOT internal untuk aspek keuangan dan administrasi tidak meninjau aspek kinerja keuangan, aspek Return on Asset (ROA), dan Return on Invesment

(ROI), Operating Ratio (rentabilitas),dan turnover Asset (rentabilitas). Hal ini bertujuan untuk menjaga kerahasiaan keuangan perusahaan PDAM Kartasura.

3. Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia.

Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.19.

Tabel 4.19 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia

KEKUATAN/

NILAI No.

NILAI BOBOT TOTAL

(K/L)

III Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia

1. Struktur Organisasi

organisasi tenaga kerja baru sesuai permendagri No.2 tahun 2007

3 Kualitas SDM

Latar belakang pendidikan

Lemah

2 2.0 - 0.04

pegawai belum menunjang kegiatan

operational

perusahaan

4 Penegakan Aturan

Penegakan aturan kepada

bekerja sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan

5 Fasilitas Perusahaan

1 1.5 - 0.015 pelatihan

6 Program Pendidikan dan

Program pendidikan yang

kurang dan untuk program pelatihan hanya memenuhi undangan pelatihan yang diselenggarakan dari pihak luar

7 Sistem penilaian kinerja

Sistem penilaian kinerja

karyawan. PDAM belum karyawan. PDAM belum

1 1.5 - 0.015 kerja

8 Budaya kerja dan etos

pekerja telah sesuai dengan latar pendidikan mereka. Budaya kerja perusahaan dipandang

9 Tim Manajerial

Direktur cabang periode

berpengalaman memimpin cabang–cabang PDAM di Sukoharjo

selama

tahun. Koordinator umum merupakan lulusan sarjana dan telah bekerja di PDAM pusat selam 3 tahun.Tim manajerial cukup memadai untuk mencapai visi misi perusahaan

1 1.5 - 0.015 pegawai

10 Tingkat kesejahteraan

Gaji pokok masih kurang

Lemah

dari 700 ribu per bulan untukl pegawai staf yang telah bekerja 2 tahun. Gaji pokok mereka masih di bawah

UMR

(Upah

Minimum Regional)

11 Jenjang karir dan

1 1.5 - 0.015 rencana karir

Satu orang dari 7 pegawai

Lemah

yang naik jabatan kurun waktu 2 tahun.

12 Hasil survei pegawai

menunjukkan score 3,08.

tingkat

kepuasan pegawai yang diharapkan PDAM sebesar >3,5

Jumlah

18 - 0.1

4. Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat.

Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.20.

Tabel 4.20 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat

No. URAIAN KETERANGAN

KEKUATAN/

NILAI BOBOT NILAI

KELEMAHA

TOTAL

N (K/L)

IV Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat

1 Pelayanan Hasil survei pelayanan rekening

1 3 0.03 pembayaran

Kuat

sudah memuaskan rekening 2 Pelayanan Baru

Hasil

1 3 0.03 pelayanan sambungan rumah baru cukup baik

3 Pelayanan Hasil

pelayanan pengaduan

cukup

cepat 4 Daftar Tunggu

Perusahaan

1 2 - 0.02 daftar tunggu calon pelanggan sebagai media pengaturan atau ketertiban

5 Biaya Biaya

relatif terjangkau baru 6 Forum

1 2 - 0.02 Komunikasi

Dalam membuat keputusan yang

lemah

penting sudah melibatkan unsur pelanggan

akademis, namun belum bisa mengkomunikasi

keinginan

seluruh pelanggan khususnya dalam hal tarif

7 Forum komunikasi PDAM belum memiliki program

1 2 - 0.02 calon pelanggan

lemah

khusus untuk mensosialisasikan produk yang berkualitas dan pelanggan–pelanggan yang puas akan pelayanan mereka

Jumlah 15 0.01

4.9. Analisis SWOT Eksternal PDAM Kartasura

Analisis SWOT eksternal PDAM Kartasura di bagi 4 aspek:

1. Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat.

Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.21.

Tabel 4.21 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat.

TOTAL I Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat

KETERANGAN

ANCAMAN

NILAI BOBOT NILAI

(P/A)

1 Dukungan Tingkat Persentase minat

2 4 0.08 Masyarakat

masyarakat untuk menjadi pelanggan sebesar 38,89 %

2 Daya Beli Kemampuan masyarakat untuk

2 4 0.08 Masyarakat

membayar konsumsi air cukup tinggi

3 Pola Pemakaian Kesadaran masyarakat untuk

1 4 0.04 Air

menggunakan air bersih PDAM cukup tinggi.Volume pemakaian mencapai 72.251 m3 (penggunaan maksimum di tahun 2008)

4 Cakupan Persentase cakupan pelayanan

2 4 0.08 Pelayanan

sekitar 10,81% dari jumlah penduduk

5 Konflik Adanya konflik kepentingan A 2 4 - 0.08 Masyarakat

dalam masyarakat di sekitar sumber air baku antara kebutuhan untuk air bersih dengan kebutuhan pertanian

Pesaing Kecenderungan mayarakat untuk A 1 4 - 0.04 6 memakai sumur sendiri. berdasarkan pengujian fakultas teknik UNS, air sumur masyarakat masih layak digunakan sebagai air bersih akan tetapi sebagian besar telah tercemar oleh bakteri coliform.

7 Sistem penyediaan Masyarakat membuat dan A 2 3 - 0.06 air bersih

mengelola sumber air secara masyarakat

swadaya 8 Supplier/pem

Tersedia cukup supplier yang

1 3 0.03 mendukung ketersediaan barang dan jasa untuk operational perusahaan

jumlah 30 0.13

2. Aspek Pemerintahan Pusat, Pemda dan badan Pengawasan.

Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.22.

Tabel 4.22 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Teknis dan Operational.

TOTAL II Aspek Pemerintahan Pusat, Pemda dan badan Pengawasan

KETERANGAN

ANCAMAN

NILAI BOBOT NILAI

(P/A)

1 Dukungan Dana Adanya dukungan dana dari

4 7 0.28 Pemerintahan Daerah dan Pusat 2 Dukungan

4 4 0.16 Kebijakan Pemkab

Adanya dukungan dan arah

kebijakan dari eksekutif dan dan DPRD

DPRD 3 Dukungan Pemkab

1 4 0.04 terhadap kebijakan

Dukungan Pemkab terhadap

kebijakan tarif cukup memadai tarif 4 Dukungan Badan

3 7 0.21 Pengawasan

Adanya dukungan aspek

manajerial perusahaan yang baik dari Badan Pengawas

5 Kebijakan Kenaikan harga BBM dan TDL, A 4 8 - 0.32 Pemerintah

Penegakan peraturan pengambilan air dan Kenaikan

jumlah 30 0.37

3. Aspek Hukum.

Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.23.

Tabel 4.23 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Hukum.

No

PELUANG/

TOTAL III

NILAI BOBOT NILAI

(P/A)

Aspek Hukum

1 Peraturan Daerah Perusahaan diatur dengan

4 7 0.28 peraturan dengan, dan telah diselaraskan dengan perundangan yang baru

2 UU Otonomi Masyarakat di sekitar sumber air A 1 4 0.04 Daerah

baku dan pemerintahan Kabupaten Pemilik Sumber semakin kritis dengan menuntut peningkatan kontribusi perusahaan

3 UU Sumber Daya Peruntukan air baku yang paling

2 4 0.08 Air

utama adalah untuk mencukupi kebutuhan air bersih

4 UU Perlindungan Adanya peraturan yang A 1 5 0.05 Konsumen

memungkinkan masyarakat/pelanggan mengajukan gugatan sesuai dengan UU perlindungan konsumen

5 PP No. 16 tahun Peraturan Pemerintah tentang

pengembangan SPAM (sistem penyediaan air minum) yang akan diberlakukan bulan Januari 2008

jumlah 25 0.37

4. Aspek Topografi, Geografis, Tata ruang, dan Lingkungan.

Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.24.

Tabel 4.24 Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Topografi, Geografis, Tata Ruang, dan Lingkungan.

No

NILAI BOBOT NILAI .

KEKUATA

TOTAL IV Aspek Topografi, Geografis, Tata ruang, dan Lingkungan

URAIAN

KETERANGAN

N/KELEMA

HAN (K/L)

1 Kondisi Topografi Kondisi topografis di wilayah A 4 4 0.16 daerah pelayanan

pelanggan yang terlayani sebagian kecil dapat dilakukan dengan sistem gravitasi

2 Kondisi Geografis Sebagian wilayah Kab.Sukoharjo

4 4 0.16 merupakan daerah penyangga kota Surakarta dan daerah pertumbuhan pemukiman

3 Lingkungan Banyaknya konversi lahan A 2 3 - 0.06 terbuka menjadi bangunan- bangunan berdampak pada ketersediaan air baku

4 Tata Ruang Sudah ada RUTK (rencana umum

2 4 0.08 tata ruang dan tata kota)

jumlah 15 0.02

4.10. Strategi Alternatif

Berdasarkan analisis SWOT, usaha yang dapat dilakukan PDAM Kartasura secara internal dalam mewujudkan pelayanan terbaik pada pelanggan yaitu:

1. Aspek Teknis dan Operasional.

Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.25.

Tabel 4.25 Usaha PDAM Kartasura Secara Spesifik Berdasarkan Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Teknis dan Operational.

No. URAIAN

Usaha PDAM Kartasura

I Aspek Teknis dan Operasional

1 Ketersediaan

1. Membangun sumur baru yang jauh dengan air baku

pemukiman (kelemahan dan peluang)

2. Membuat sumber-sumber air baru yang tidak mengganggu stabilitas lingkungan. Contoh sumber baru adalah air dari waduk, air dari sungai, dan air dari danau. (kelemahan dan ancaman)

2 Sistem

1. Sistem pengairan menggunakan sistem gravitasi produksi

bumi. (kelemahan dan peluang)

2. Mencari sumber energi alternatif yang hemat biaya. Contohnya: angin, gravitasi air, dan bio- energi. (kelemahan dan ancaman)

3 Sistem

1. Membuat sistem zoning area. (kelemahan dan distribusi

peluang)

2. Maksimalkan penggunaan sistem gravitasi (kelemahan dan ancaman)

3. Melakukan proses perawatan yang lebih efektif. (kelemahan dan peluang)

4 Kualitas air

1. Menyediakan teknologi pembuatan air siap minum. (kekuatan dan peluang)

2. Sosialisasi kualitas air PDAM.(kekuatan dan peluang)

5 Kuantitas air

1. Meningkatkan kapasitas produksi dan distribusi. (kelemahan dan peluang)

2. Sistem zoning area untuk mengetahui area kehilangan air. Hal ini dilakukan agar mempercepat proses perawatan pipa atau perbaikan pipa. (kelemahan dan peluang)

3. Mengatur penyetelan kapasitas produksi dan distribusi agar efektif dalam penggunaannya. (kelemahan dan peluang)

6 Kontinuitas

1. Menyediakan sumber air alternatif. Saat perbaikan air

dan perawatan dapat memakai sumber air alternatif. (kelemahan dan peluang)

2. Membuat teknologi perawatan dan perbaikan yang lebih baik. (kelemahan dan peluang)

3. Pembuatan sistem saluran air alternatif untuk menyalurkan air bersih saat perbaikan atau perawatan. (kelemahan dan peluang)

7 Kehilangan

1. Membuat sistem zoning. (kelemahan dan peluang) air

2. Mengkontrol daerah yang diperkirakan sering terjadi kebocoran. (kelemahan dan peluang)

3. Mengurangi kehilangan air saat pemasangan, penutupan, perbaikan, dan perawatan. (kelemahan dan peluang)

2. Aspek Keuangan dan Administrasi. Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.26.

Tabel 4.26 Usaha PDAM Kartasura Secara Spesifik Berdasarkan Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Keuangan dan Administrasi

No. URAIAN

Usaha PDAM Kartasura

II Aspek Keuangan dan Administrasi

1. Tarif Air

1. Menaikkan harga yang sesuai dengan kesejahteraan

PDAM dengan pelayanan yang diberikan ke pelanggan. (kelemahan dan peluang)

pegawai

2. Aspek kinerja

1. Mengatur penagihan pembayaran yang efektif. administrasi

(kekuatan dan peluang).

2. Pembukuan laporan harus sesuai dengan standar operasional. (kekuatan dan peluang).

3. Memberikan bonus bagi pegawai yang kinerjanya sangat baik agar bidang lain termotivasi. (kekuatan dan peluang)

3. Efisiensi

1. Memberi reaward bagi yang tepat waktu dalam Penagihan

pembayaran. (kelemahan dan peluang)

2. Memberi nomor antrian kepada pelanggan saat proses penagihan. (kelemahan dan peluang)

Analisis SWOT intenal untuk aspek keuangan dan administrasi tidak meninjau aspek kinerja keuangan, aspek Return on Asset (ROA) dan Return on Invesment

(ROI), Operating Ratio ( Rentabilitas),dan turnover Asset (rentabilitas). Hal ini bertujuan untuk menjaga kerahasiaan keuangan perusahaan PDAM Kartasura.

3. Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia.

Aspek organisasi dan sumber daya manusia dapat dilihat di Tabel 4.27.

Tabel 4.27 Usaha PDAM Kartasura Secara Spesifik Berdasarkan Hasil Analisis

SWOT dalam Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia

No. URAIAN

Usaha PDAM Kartasura

III Aspek Organisasi dan Sumber Daya Manusia

1. Struktur

1. Menyusun sistem organisasi sesuai dengan Organisasi

kebutuhan pekerjaan. (kuat dan peluang)

2 Kualitas SDM

1. Memberi pelatihan spiritual maupun intelektual. (kelemahan dan peluang)

2. Mengambil pegawai secara lebih selektif dan objektif. (kelemahan dan peluang)

3. Penempatan kerja sesuai keahlian. (kelemahan dan peluang)

4. Menyeleksi calon pegawai secara lebih selektif. (kelemahan dan peluang)

3 Penegakan

1. Membuat sangsi apabila pegawai membuat Aturan

kesalahan. (kekuatan dan peluang)

4 Fasilitas

1. Menambah tempat tunggu yang lebih nyaman Perusahaan

bagi pelanggan. (kelemahan dan peluang)

2. Menambah ruangan khusus untuk meletakkan data-data penting perusahaan. (kelemahan dan peluang)

3. Menambah pompa produksi dan distribusi. (kelemahan dan peluang)

4. Pengadaan

sistem

administrasi online.

(kelemahan dan peluang)

5. pengadaan komputer khusus teknisi untuk perhitungan teknis dari data teknis setiap hari. (kelemahan dan peluang)

5 Program

1. Melakukan studi banding ke cabang-cabang Pendidikan dan

PDAM Sukoharjo lainnya. (kelemahan dan pelatihan

peluang)

2. Mendatangi undangan seminar atau pelatihan dari luar yang berhubungan dengan PDAM. (kelemahan dan peluang)

3. Membuat program pelatihan sendiri. (kelemahan dan peluang)

6 Sistem

1. Membuat sistem rapor untuk setiap pegawai. penilaian

(kelemahan dan peluang)

kinerja

2. Mendisiplinkan absensi. (kelemahan dan peluang)

7 Budaya kerja

1. Mempekerjakan pegawai sesuai dengan keahlian dan etos kerja

mereka. (kelemahan dan peluang)

2. Membuat peraturan penegakan. (kelemahan dan peluang)

8 Tim Manajerial

1. Menyeleksi tim menejerial secara ketat. (kekuatan dan peluang)

2. Mencari tim manajerial yang handal. (kekuatan dan peluang)

3. Memberi pelatihan khusus kepada tim menejerial. (kekuatan dan peluang)

4. Memanfaatkan

kemampuan tim untuk mewujudkan visi dan misi PDAM. (kekuatan dan peluang)

9 Tingkat

1. Meningkatkan gaji pegawai sesuai kinerja kesejahteraan

mereka. (kelemahan dan peluang) mereka. (kelemahan dan peluang)

2. Meningkatkan gaji sesuai kebijakan pemda setempat. (kelemahan dan peluang)

10 Jenjang dan

1. Memberikan jenjang karir dan rencana karir. rencana karir

(kelemahan dan peluang)

11 Hasil survei

1. Meningkatkan kepuasan pelanggan dengan pegawai

memperhatikan

produk

dan pelayanan.

(kelemahan dan peluang)

4. Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat.

Aspek ini dapat dilihat di Tabel 4.28.

Tabel 4.28 Usaha PDAM Kartasura Secara Spesifik Berdasarkan Hasil Analisis SWOT dalam Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat

No. URAIAN

Usaha PDAM Kartasura

IV Aspek Hubungan Langganan dan Hubungan Masyarakat

1 Pelayanan

1. Memberi nomor urut. (kekuatan dan pembayaran rekening

peluang)

2. Menambah tempat tunggu antrian. (kekuatan dan peluang)

3. Memberi

pelayanan yang ramah. (kekuatan dan peluang)

4. Menambah pegawai administrasi apabila kapasitas pengantrian melebihi batas antrian. (kekuatan dan peluang)

2 Pelayanan Baru

1. Memasang SR baru tepat waktu. (kekuatan dan peluang)

2. sistem pembayaran dan pendaftaran secara on line. (kekuatan dan peluang)

3. sistem pembayara SR baru secara kredit.

(kekuatan dan peluang)

3 Pelayanan Pengaduan

1. Membentuk tim khusus untuk pengaduan

24 jam. (kekuatan dan peluang)

4 Daftar Tunggu

1. Memberi daftar tunggu. (kelemahan dan peluang)

5 Biaya penyambungan

1. Tarif SR baru harus diaktifkan sesuai baru

dengan kemampuan dan kemauan pelanggan. (kelemahan dan peluang)

6 Forum Komunikasi

1. Memberi lembar komunikatif atau angket pelanggan

atau kotak saran dan kritik.. (kelemahan dan peluang)

1. Mengatur jadwal sosialisasi sesuai dengan calon pelanggan

7 Forum komunikasi

agenda calon pelanggan. (kelemahan dan peluang)

2. Membentuk tim khusus dalam mengelola forum komunikasi calon pegawai. (kelemahan dan peluang)

Berdasarkan hasil Tabel 4.25 sampai dengan Tabel 4.28, strategi usaha PDAM Kartasura secara menyeluruh adalah sebagai berikut :

1. Penggabungan strategi kekuatan dan peluang yaitu :

a. Sosialisasi keunggulan dan promosi manfaat air bersih PDAM Kartasura

b. Memelihara kualitas serta mutu pelayanan

2. Penggabungan strategi kekuatan dan ancaman yaitu :

a. Meningkatkan kualitas kinerja perusahaan yang lebih baik

b. Meningkatkan mutu dan kualitas barang maupun pelayanan

c. Sosialisasi perbandingan kualitas sumur sekitar dengan air bersih PDAM Kartasura.

3. Penggabungan strategi kelemahan dan peluang yaitu :

a. Mengusahakan, pengembangan, dan pelatihan SDM.

b. Membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan b. Membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan

d. Membangun sistem penyediaan air besih

e. Mendirikan suatu forum umum pendapat, saran,dan kritik dari masyarakat.

f. Memperbaiki sistem penilaian kerja.

g. Memperbaiki sistem distribusi ke pelanggan

4. Penggabungan strategi kelemahan dan ancaman yaitu :

a. Menetapkan strategi bisnis baru yang lebih efisien dan efektif

b. Menetapkan keseimbangan harga dan biaya.

c. Lebih memperhatikan kualitas dan mutu pelayanan terhadap konsumen.

Posisi perusahaan:

A. Internal : Minus

B. Eksternal : Surplus Posisi perusahaan pada posisi turn around. keberadaan strategi PDAM mengalami penciutan, artinya perusahaan dapat melakukan efisiensi di semua lini serta berusaha mendapatkan dana tambahan dari investor. Strategi perencanaan PDAM Kartasura (2009-2012) meningkatkan cakupan pelayanan dengan membangun dan mengembangkan sistem penyediaan air di Baki merupakan tindakan realitis dan bijak.

Usaha untuk memaksimalkan pelayanan air bersih PDAM Kartasura yaitu hanya menggunakan penggabungan strategi kekuatan dan peluang PDAM Kartasura serta berdasar dari posisi perusahaan yaitu :

a. Sosialisasi keunggulan dan promosi manfaat air bersih PDAM Kartasura

b. Memelihara kualitas serta mutu pelayanan

c. Meningkatkan efisiensi kapasitas produksi (posisi perusahaan)

d. Meningkatkan efisiensi distribusi (posisi perusahaan)