No. 1 Tahun 2017 Edisi Januari P

Volume 22 No. 1 Tahun 2017 Edisi Januari P

ERSPEKTIF

desentralisasi tetap kentara mewarnai pembangunan provinsi. Pola hubungan antar tingkat pemerintahan, Indonesia yang berprinsip negara kesatuan. Ini adalah khususnya antara provinsi dan kabupaten/kota agenda penting untuk menghilangkan kesan bahwa dianggap penting karena menyangkut efektifitas penguatan Gubernur sebagai wakil pemerintahan kinerja pemerintahan dalam melayani masyarakatnya. pusat atau kepala wilayah administratif adalah

proses resentralisasi yang mengutamakan agenda- Rekomendasi

agenda pemerintah pusat dan melemahkan otonomi Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat provinsi dan kabupaten/kota. Penguatan Gubernur dan diposisikan sebagai intermediate government secara normatif tetap harus dibaca dalam satu maka diperlukan pengaturan lebih jauh agar terjadi tarikan napas, yakni sebagai penguatan Gubernur penguatan hubungan antar pemerintah guna efektiitas wakil pemerintahan pusat atau kepala wilayah kinerja pemerintahan. administratif dan sekaligus sebagai kepala daerah

otonom, termasuk relasi Gubernur secara horizontal DAFTAR PUSTAKA dengan Bupati/Walikota yang juga sebagai kepala Peraturan Perundang-undangan:

daerah otonom. Pengaturan ini berisi azas-azas Undang-Undang Dasar 1945. penuntun dan anasir-anasir pokok tentang batasan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang peran Gubernur sebagai wakil pemerintahan pusat

Otonomi Daerah.

atau kepala wilayah administratif, sebagai kepala Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang daerah otonom, dan dalam relasi horisontalnya

Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dengan kabupaten-kota, serta yang paling penting

Dari Kolusi, Korupsi, dan Nepotisme. adalah keseimbangan yang harus dimainkan di antara Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang peran ganda itu.

Pemerintahan Daerah.

Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat dirangkum Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2011 tentang sebuah strategi penguatan peran Gubernur yang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 memuat pergerakan bertahap desentralisasi wewenang

Tahun 2010 tentang Tatacara Pelaksanaan Tugas kementerian dan lembaga non kementerian ke tangan

dan Wewenang Serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah,

Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah termasuk pemetaan kapasitas dan agenda perbaikan

Provinsi.

kapasitas perangkat serta sistem pendukungnya.

Strategi ini dapat dipandang sebagai suatu gerakan Buku:

“Desentralisasi Generasi Kedua” di mana penguatan Asshiddiqie, Jimly, 2005, Format Kelembagaan hubungan antar pemerintah dan keseimbangan peran

Negara dan Pergeseran Kekuasaan Dalam UUD Gubernur menjadi agenda pokoknya.

1945, Yogyakarta: FH UII Press. Bovens, M.A.P. (et.all), 1987, Rechts Staaten Sturing,

PENUTUP

Zwolle: W.E.J. Tjeenk Willing.

Kesimpulan

Effendi, Lutfi, 2004, Pokok-Pokok Hukum Pola hubungan antara Gubernur dengan Bupati/

Administrasi, Malang: Bayumedia Publishing. Walikota dalam kaitannya dengan pelaksanaan Halim, Hamzah, 2009, Persekongkolan Rezim Politik tata pemerintahan yang baik adalah bahwa dalam

Lokal, Study Atas Relasi Antara Eksekutif dan pelaksanaan peran Gubernur sebagai wakil

Legislatif, Makassar: Pukap Indonesia. pemerintah pusat, maka hubungan antara Gubernur Huda, Ni’matul, 2007, Pengawasan Pusat Terhadap dengan Bupati/Walikota bersifat bertingkat di

Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan mana Gubernur dapat melakukan peran pembinaan

Daerah, Yogyakarta: FH UII Press. dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Kaloh, J., 2002, Mencari Bentuk Otonomi Daerah, pemerintahan daerah. Sebaliknya Bupati/Walikota

Jakarta: Rineka Cipta.

dapat melaporkan permasalahan yang terjadi dalam Lubis, M. Solly, 2002, Hukum Tata Negara, Bandung: penyelenggaraan pemerintahan di daerah, termasuk

Mandar Maju.

dalam hubungan antar kabupaten/kota dengan

Muh. Hasrul, Penataan Hubungan Kelembagaan Antara Pemerintah Provinsi Dengan Pemerintah Kabupaten/Kota

Marbun, S.F. dan Moh. Mahfud, 2000, Pokok-Pokok Thoha, Miftah, 2004, Birokrasi dan Politik di Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta:

Indonesia. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Liberty.

Utrech, E., 1990, Pengantar Hukum Administrasi Marbun, S.F. dkk., 2001, Dimensi-Dimensi Pemikiran

Negara Indonesia, Jakarta: Ichtiar Baru. Hukum Administrasi Negara, Yogyakarta: UII Press.

Jurnal:

Moeliono, Anton dkk., 1989, Kamus Besar Bahasa Abdullah, Kasman, “Penyelenggaraan Pemerintahan Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

Dalam Konsep Good Governance”, Jurnal Ridwan H.R., 2002, Hukum Administrasi Negara,

Meritokrasi, Vol. 1 No. 1, Makassar, 2002. Yogyakarta: UII Press.

Hoessein, Bhenyamin, “Kebijakan Desentralisasi”, Sedarmayanti, 2004, Good Governance

Jurnal Administrasi Negara, Vol. 1 No. 02 Tahun (Kepemerintahan Yang Baik), Bagian Kedua,

2002.

Bandung: Mandar Maju.