Volume dan Kapasitas paru-paru Tingkat ekspirasi istirahat

badan inklusi. Bronkus dan bronkiolus mengandung otot polos dan dipersarafi oleh saraf otonom. Syaifuddin, 2001

2.2.3 Volume dan Kapasitas paru-paru

Metode yang sederhana untuk meneliti ventilasi paru-paru dengan merekam volume pergerakan udara yang masuk dan ke luar paru-paru dinamakan spirometri. Spirogram memperlihatkan perubahan dalam volume paru-paru pada berbagai keadaan pernapasan. Ada empat volme paru, dan bila semua dijumlahkan maka sama dengan volume maksimal paru mengembang. Syaifuddin, 2001 Dalam peristiwa siklus paru-paru diperlukan penyatuan dua volume atau lebih. Kombinasi seperti ini disebut kapasitas paru-paru. Jenis-jenis kapasitas paru-paru itu, yakni kapasitas inspirasi, kapasitas sisa fungsional, kapasitas vital, dan kapasitas total paru. Kapasitas inspirasi sama dengan volume tidal ditambah dengan volume cadangan inspirasi. Kira-kira 3500ml jumlah udara yang dapat dihirup oleh seseorang, mulai pada tingkat ekspirasi normal dan mengembangkan paru-parunya sampai jumlah maksimum. Kapasitas sisa fungsional sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah volume sisa. Jumlah udara yang tersisa di dalam paru-paru pada akhir ekspirasi normal kira-kira 2300ml. Guyton, 2006 Seterusnya, kapasitas vital sama dengan volume cadangan ditambah dengan volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. Jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru setelah ia mengisinya sampai batas maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya yaitu sekitar 4600ml. Kapasitas total paru adalah volume maksimum pengembangan paru-paru dengan usaha inspirasi yang sebesar-besarnya, kira-kira 5800ml. Syaifuddin, 2001 Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Tingkat ekspirasi istirahat

Ventilasi paru-paru normal hampir sepenuhnya dilakukan oleh otot-otot inspirasi. Pada waktu otot inspirasi berelaksasi sifatnya elastik. Paru-paru dan toraks mengempis secara pasif. Bila semua otot berelaksasi kembali ke keadaan istirahat maka volume udara di dalam paru-paru sama dengan kapasitas sisa fungsional, 2300ml. Syaifuddin, 2001 Volume sisa adalah udara yang tidak bias dikeluarkan dari paru-paru, bahkan dengan ekspirasi yang kuat pun tidak bisa dikeluarkan. Fungsinya menyediakan udara dalam alveolus untuk mereaksikan darah di antara dua siklus pernapasan. Seandainya tidak ada udara sisa maka konsentrasi oksigen dan karbon dioksida di dalam darah akan naik dan turun secara jelas sehingga setiap pernapasan akan merugikan proses pernapasan. Syaifuddin, 2001 Glottis adalah otot yang mengabduksikan laring hingga berkontraksi pada permulaan inspirasi sehingga menarik pita suara saling menjauh dan membuka glottis. Terdapat refleks kontraksi otot-otot abduktor yang menutup glottis dan mencegah aspirasi makanan cairan dan muntah ke dalam paru-paru. Pada penderita yang tidak sadar, penutupan glottis semakin tidak sempurna sehingga muntah dapat masuk ke dalam trakea dan menyebabkan aspirasi pneumonia. Syaifuddin, 2001

2.2.5 Volume respirasi per menit