Jadi besar sampel minimum yang diperlukan untuk satu kelompok adalah 38 orang.
4.4 Teknik Pengumpulan data
Responden pada penelitian analitik ini adalah pemain badminton rutin dan bukan pemain badminton terpilih sebagai sampel pada survei ini. Responden
diwawancarai oleh seorang pewawancara untuk mengumpulkan informasi yang tercakup dalam tabel wawancara data sampel serta bagi memenuhi kriteria inklusif
dan eksklusif. Berat badan dan tinggi badan diukur untuk menilai indeks massa tubuh IMT responden. Instrumen yang digunakkan untuk mengukur faal paru adalah
spirometri. Responden diatur dalam posisi berdiri tegak lurus kepala menghadap ke depan, pakaian dilonggarkan. Kemudian diberikan instruksi kepada responden, bila
mouth piece telah dimasukkan ke mulut responden, kemudian inspirasi dan ekspirasi secara normal sebanyak 2 kali, kemudian inspirasi dalam dan kemudian ekspirasi
dengan cepat dalam waktu 1 detik. Setelah itu, dipasang nose clip pada hidung responden dan disuruh responden melaksanakan manuver. Manuver diulang sebanyak
2 kali lagi. Hasil yang terbaik diambil sebagai hasil spirometri melalui spirogram. Nilai variabel yang diukur adalah kapasitas vital paksa KVP dengan skala numerik
dalam bentuk persentase. Nilai persentase yang dicatat dibandingkan antara pemain badminton dan bukan pemain badminton.
4.5 Pengolahan dan Analisis Data
Dalam penelitian ini, data yang dikumpul digolongkan berdasarkan nilai forced vital capacity untuk masing-masing kelompok pemain badminton dan bukan
pemain badminton. Kemudian data dimasukkan ke dalam „Statistic Package of Social Science‟ SPSS. Kemudian hipotesis diuji dengan menggunakan uji beda dua mean
Universitas Sumatera Utara
independen T test karena tujuannya untuk membandingkan mean antara kapasitas vital paru pada pemain badminton dan bukan pemain badminton yang mempunyai
data independen. Syarat yang harus terpenuhi merupakan data berdistribusi normal, kedua kelompok data independen, dan variabel yang dihubungkan berbentuk numerik
dan kategorik. Prinsip t test adalah melihat perbedan variasi kedua kelompok. Oleh karena itu, pada pengujian diperlukan informasi varian kedua kelompok. Pada SPSS
kita dapat menganalisis uji t dengan fasilitas analisis yang dilanjutkan dengan perbandingan mean. Jika nilai p kurang dari 0.05 maka hipotesa diterima manakala
nilai p lebih dari 0.05 maka hipotesa ditolak.
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2010 hingga 18 Oktober 2010 di ruangan skills lab Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Total sampel sebanyak 80 orang yaitu 40 orang pemain badminton dan 40 orang bukan pemain badminton diambil untuk mengetahui
perbandingan faaal paru antara yang bermain badminton dan yang tidak bermain badminton. Berdasarkan faal paru masing-masing kelompok yang dikumpul maka
dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 5.1.1.1 Ruang Skills Lab Fakultas Kedokteran USU
Ruang skills lab didirikan pada bangunan lantai tiga Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. Ruangan ini didirikan untuk mahasiswa-mahasiswa FK USU dalam melaksanakan kegiatan praktikum skills lab sesuai jadwal kegiatan yang dibimbing
fasilitator. Alat-alat medis seperti spirometri, manikin, alat-alat bedah dan alat-alat medis
yang digunakan untuk setiap kegiatan skills lab sesuai materi pembelajaran disediakan oleh Fakultas Kedoketeran USU.
Pada penelitian ini, uji faal paru telah dilakukan di ruangan Skills Lab dengan menggunakan spirometri milik Fakultas Kedokteran USU . Sampel hadir di ruangan
Skills Lab untuk uji faal paru.
5.1.2. Karakteristik Individu
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Skills Lab Fakultas Kedoketeran USU yang dimulai dari bulan September sampai Oktober. Peserta penelitian terbagi dua yaitu
Universitas Sumatera Utara