Jenis Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian Teknik Pengumpulan data

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian analitik dengan desain cross-sectional karena akan dicari hubungan antara faal paru pada pemain badminton dan bukan pemain badminton dimana observasi dan pengukuran dilaksanakan sekaligus pada satu saat tertentu. Penelitian analitik bermaksud penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel. Desain cross-sectional merupakan penelitian yang melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu dan hanya melakukan pengukuran satu kali sahaja.

4.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Pengukuran dilakukan pada waktu istirahat sampel karena jika dilakukan pada atau setelah aktivitas akan mempengaruhi nilai spirometri yang diukur. Tempat penelitian yang dipilih adalah Dewan Badminton Cikal, Jalan dr. Mansur karena banyak pemain badminton yang melakukan latihan di sana dan lokasinya yang berada di pusat kota dan status ekonomi mereka yang menegah ke atas. Bagi sampel bukan pemain badminton, penelitian dilakukan di kampus Universitas Sumatera Utara karena didapati kebanyakan mahasiswa tidak berolahraga secara rutin. Waktu penelitian dilaksanaan mulai bulan Oktober hingga November 2011 yaitu selama 2 bulan. Universitas Sumatera Utara

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi penelitian

Populasi yang dipilih adalah laki-laki yang termasuk dalam kategori umur diantara 20-30 tahun serta tidak merokok atau merokok dengan Indeks BrinkmanIB 0-200 batangtahun. Bagi pemain badminton mestilah bermain badminton minimal sekali dalam seminggu secara rutin manakala untuk yang bukan pemain badminton adalah tidak bermain badminton atau olahraga lain sama sekali atau secara rutin. Kedua populasi yang dipilih dipastikan tidak ada riwayat pembedahan toraks ataupun abdominal, riwayat penyakit jantung atau paru dan kondisi neuromuskular. 4.3.2 Sampel penelitian 4.3.2.1 Kriteria inklusif dan eksklusif Kriteria inklusif bagi sampel pemain badminton adalah : 1. Pria. 2. Berumur 20-30 tahun. 3. Tidak merokok atau merokok dengan IB 200 4. Aktif berolahraga minimal sekali seminggu secara rutin 5. Bersedia untuk melakukan pemeriksaan faal paru Kriteria inklusif bagi bukan pemain badminton adalah : 1. Pria 2. Berumur 20-30 tahun 3. Tidak merokok atau merokok dengan IB 200 4. Tidak berolahraga secara rutin atau sama sekali Universitas Sumatera Utara 5. Bersedia untuk melakukan pemeriksaan faal paru Kriteria eksklusif bagi kedua kelompok sampel adalah: 1. Kelainan paru 2. Obesitas atau overweight 3. Riwayat operasi abdominal atau toraks 4. Riwayat kelainan kardiovaskular 5. Riwayat kelainan bentuk toraksa atau tulang belakang

4.3.3.2 Perkiraan Besar Sampel

S ampel ditarik melalui non-probability sampling iaitu dengan lebih spesifik secara consecutive sampling. Cara ini paling baik karena semua subyek yang datang dan memenuhi kriteria inklusif dan eksklusif yang telah disebutkan di atas akan berpartisipasi dalam penelitian sehingga jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi. Jumlah sampel minimal akan dihitung dengan menggunakan rumus : dengan: n1 : besar sampel minimum pada populasi pertama n2 : besar sampel minimum pada populasi kedua Zα : nilai distribusi normal baku tabel Z pada α tertentu Zβ : nilai distribusi normal baku tabel Z pada α tertentu P1 : harga proporsi di populasi pertama P2 : harga proporsi di populasi kedua P : 12 P1+P2 Universitas Sumatera Utara Q : 1-P Q1 : 1-P1 Q2 : 1-P2 Berdasarkan rumus tersebut, maka: dengan Zα = 1.96 Zβ = 0.842 P1 = 0.5 P2 = 0.2 P = ½ 0.5 + 0.2 = 0.35 Q = 1 – 0.35 = 0.65 Q1= 1 – 0.5 = 0.5 Q2 = 1 – 0.2 = 0.8 n1 = n2 = n = 37.91 n = 38 Universitas Sumatera Utara Jadi besar sampel minimum yang diperlukan untuk satu kelompok adalah 38 orang.

4.4 Teknik Pengumpulan data

Responden pada penelitian analitik ini adalah pemain badminton rutin dan bukan pemain badminton terpilih sebagai sampel pada survei ini. Responden diwawancarai oleh seorang pewawancara untuk mengumpulkan informasi yang tercakup dalam tabel wawancara data sampel serta bagi memenuhi kriteria inklusif dan eksklusif. Berat badan dan tinggi badan diukur untuk menilai indeks massa tubuh IMT responden. Instrumen yang digunakkan untuk mengukur faal paru adalah spirometri. Responden diatur dalam posisi berdiri tegak lurus kepala menghadap ke depan, pakaian dilonggarkan. Kemudian diberikan instruksi kepada responden, bila mouth piece telah dimasukkan ke mulut responden, kemudian inspirasi dan ekspirasi secara normal sebanyak 2 kali, kemudian inspirasi dalam dan kemudian ekspirasi dengan cepat dalam waktu 1 detik. Setelah itu, dipasang nose clip pada hidung responden dan disuruh responden melaksanakan manuver. Manuver diulang sebanyak 2 kali lagi. Hasil yang terbaik diambil sebagai hasil spirometri melalui spirogram. Nilai variabel yang diukur adalah kapasitas vital paksa KVP dengan skala numerik dalam bentuk persentase. Nilai persentase yang dicatat dibandingkan antara pemain badminton dan bukan pemain badminton.

4.5 Pengolahan dan Analisis Data