BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
Proses pengambilan data untuk penelitian ini telah dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2010 hingga 18 Oktober 2010 di ruangan skills lab Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara. Total sampel sebanyak 80 orang yaitu 40 orang pemain badminton dan 40 orang bukan pemain badminton diambil untuk mengetahui
perbandingan faaal paru antara yang bermain badminton dan yang tidak bermain badminton. Berdasarkan faal paru masing-masing kelompok yang dikumpul maka
dapat disimpulkan hasil penelitian dalam paparan di bawah ini.
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 5.1.1.1 Ruang Skills Lab Fakultas Kedokteran USU
Ruang skills lab didirikan pada bangunan lantai tiga Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara. Ruangan ini didirikan untuk mahasiswa-mahasiswa FK USU dalam melaksanakan kegiatan praktikum skills lab sesuai jadwal kegiatan yang dibimbing
fasilitator. Alat-alat medis seperti spirometri, manikin, alat-alat bedah dan alat-alat medis
yang digunakan untuk setiap kegiatan skills lab sesuai materi pembelajaran disediakan oleh Fakultas Kedoketeran USU.
Pada penelitian ini, uji faal paru telah dilakukan di ruangan Skills Lab dengan menggunakan spirometri milik Fakultas Kedokteran USU . Sampel hadir di ruangan
Skills Lab untuk uji faal paru.
5.1.2. Karakteristik Individu
Penelitian ini telah dilakukan di Ruang Skills Lab Fakultas Kedoketeran USU yang dimulai dari bulan September sampai Oktober. Peserta penelitian terbagi dua yaitu
Universitas Sumatera Utara
responden yang tidak bermain badminton sebagai kontrol dan yang bermain badminton secara regular. Peserta penelitian yang tidak bemain badminton adalah
mahasiswa FK USU manakala peserta pemain badminton adalah pemain badminton
yang bermain di Gedung Cikal secara regular setiap minggu.
Mahasiswa dipilih dari setambuk 2008 sampai 2011. Jumlah mahasiswa kira 1835 orang. Di antara mahasiswa tersebut sebanyak 40 orang yang memenuhi kriteria
inklusif dan eksklusif dipilih sebagai kontrol. Pemain badminton yang bermain di Dewan Cikal adalah lebih kurang 150
orang namun yang bermain regular adalah hanya lebih kurang 60 orang. Di antara 60 orang itu yang dipilih sebagai responden adalah 40 orang yang memenuhi kriteria
inklusif dan eksklusif. Dari keseluruhan responden gambaran karakteristik responden yang diamati
adalah berdasarkan umur, jenis kelamin, kelompok berat badan dan tinggi badan, keparahan merokok menurut indeks brinkman IB dan kebiasaan bermain
badminton. Karakteristik sampel pada penelitian ini berdasarkan jenis kelamin adalah
sama pada pemain badminton maupun bukan pemain badminton yaitu laki-laki dengan jumlah 40 pemain badminton dan 40 bukan pemain badminton.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Bukan Pemain Badminton dan Pemain Badminton berdasarkan Umur
Pemain Badminton Bukan Pemain
Badminton
Umur Frekuensi
Persentase Frekuensi
Persentase
20 7
17,5 9
22,5 21
8 20,0
10 25,0
22 11
27,5 5
12,5 23
9 22,5
9 22,5
24 3
7,5 4
10,0 25
26 27
1 1
2,5 2,5
3 7,5
Total 40
100 40
100
Tabel 5.2. Distribusi Normal Data Responden berdasarkan Umur Tes Normalitas Kolmogorov Smirnov
Umur Statistik
Df Sig
0,162 80
0,000
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Bukan Pemain Badminton dan Pemain Badminton berdasarkan umur
Berdasarkan tabel 5.1. dapat dilihat bahwa frekuensi karakteristik responden bukan pemain badminton berdasarkan umur yang terbanyak adalah 21 tahun berjumlah 10
sampel 25,0 sedangkan bagi pemain badminton adalah umur 22 tahun berjumlah 11 sampel 27,5. Frekuensi karakteristik responden bukan pemain badminton
berdasarkan umur yang terkecil adalah 25 tahun berjumlah 3 sampel 7,5, sedangkan bagi pemain badminton adalah umur 26 tahun dan 27 tahun masing-
masing 1 sampel 2,5. Berdasarkan tabel 5.2, distribusi data sampel berdasarkan umur antara pemain badminton dan bukan pemain badminton berbeda bermakna
karena nilai signifikansi adalah 0,000sig 0,05.
9 10
5 9
4 3
2 4
6 8
10 12
20 tahun
21 tahun
22 tahun
23 tahun
24 tahun
25 tahun
26 tahun
27 tahun
pemain badminton bukan pemain badminton
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Bukan Pemain Badminton dan Pemain Badminton berdasarkan Kelompok Berat
Badan
Pemain Badminton
Bukan Pemain Badminton
Berat Badankg
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
41-50 3
7,5 4
10,0 51-60
14 35,0
13 32,5
61-70 16
40,0 16
40,0 71-80
6 15,0
5 12,5
81-90 1
2,5 2
5,0 Total
40 100
40 100
Tabel 5.4. Distribusi Normal Data Responden berdasarkan Kelompok Berat Badan
Tes Normalitas Kolmogorov Smirnov
Berat Badan Statistik
Df Sig
.076 80
.200
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Bukan Pemain Badminton dan Pemain Badminton berdasarkan Kelompok Berat
Badan
Berdasarkan tabel 5.3. dapat diketahui bahawa distribusi frekuensi karakteristik sampel bukan pemain badminton dan pemain badminton berdasarkan
kelompok berat badan terbanyak masing-masing adalah dari kelompok 61-70 kilogramkg yang berjumlah 16 sampel 40,0, sedangkan distribusi frekuensi
sampel berdasarkan kelompok berat badan yang tekecil adalah dari kelompok berat badan 81-90 kilogramkg berjumlah 2 sampel 5,0 dan 1 sampel 2,5 masing-
masing. Berdasarkan tabel 5.4, distribusi data sampel berdasarkan berat badan antara pemain badminton dan bukan pemain badminton tidak berbeda bermakna karena nilai
signifikansi adalah 0,200 sig 0,05.
4 13
16
5 2
2 4
6 8
10 12
14 16
18
41-50 51-60
61-70 71-80
81-90 pemain badminton
bukan pemain badminton
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Bukan Pemain Badminton dan Pemain Badminton berdasarkan Kelompok Tinggi
Badan
Pemain Badminton
Bukan Pemain Badminton
Tinggi badan cm
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
156-160 3
7,5 161-165
5 12,5
5 12,5
166-170 16
40,0 8
20,0 171-175
7 17,5
14 35,0
176-180 5
12,5 6
15,0 181-185
186-190 190-195
3 1
7,5 2,5
3 3
1 7,5
7,5 2,5
Total 40
100 40
100
Tabel 5.6. Distribusi Normal Data Responden berdasarkan Kelompok Tinggi Badan
Tes Normalitas Kolmogorov Smirnov
Tinggi Badan Statistik
Df Sig
.105 80
.028
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.3. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Bukan Pemain Badminton dan Pemain Badminton berdasarkan Kelompok Tinggi
Badan
Karakteristik sampel bukan pemain badminton dan pemain badminton berdasarkan kelompok tinggi badan pada penelitian ini dapat dilihat pada jadual 5.5.
Rata-rata sampel bukan pemain badminton mempunyai kelompok tinggi badan 171- 175 yang berjumlah 14 sampel 35,0, manakala sampel pemain badminton
mempunyai kelompok tinggi badan 166-170 yang berjumlah 16 sampel 40,0. Frekuensi nilai terkecil pada sampel bukan pemain badminton adalah kelompok
tinggi badan 191-195 yang berjumlah 1 sampel 2,5 sedangkan nilai terkecil sampel pemain badminton adalah pada kelompok tinggi badan 186-190 yang
berjumlah 1 sampel 2,5. Berdasarkan tabel 5.6, distribusi sampel berdasarkan tinggi badan antara pemain badminton dan bukan pemain badminton berbeda
bermakna karena nilai signifikansi adalah 0,028 sig 0,05.
5 8
14
6 3
3 1
2 4
6 8
10 12
14 16
18
pemain badminton bukan pemain badminton
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Bukan Pemain Badminton dan Pemain Badminton berdasarkan Kebiasaan
Merokok
Pemain Badminton Bukan Pemain Badminton
Kebiasaan merokok
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
Merokok 5
12,5 12
30,0 Tidak merokok
35 87,5
28 70,0
Total 40
100 40
100
Gambar 5.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Bukan Pemain Badminton dan Pemain Badminton berdasarkan Kebiasaan
Merokok
5 35
5 10
15 20
25 30
35 40
merokok tidak merokok
pemain badminton bukan pemain badminton
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 5.7. frekuensi sampel pemain badminton yang merokok adalah sebanyak 5 sampel 12,5 dan yang sisanya tidak merokok dengan jumlah
35 sampel 87,5. Frekuensi sampel bukan pemain badminton yang merokok adalah 12 sampel 30,0, sedangkan sisanya tidak merokok berjumlah 28 sampel 70,0.
5.1.3. Hasil Analisis Data Tabel 5.8. Perbandingan Kelompok Kapasitas Vital Paru Pemain Badminton
dan Bukan Pemain Badminton
Pemain Badminton Bukan Pemain Badminton
Kapasitas Vital Paru
Frekuensi Persentase
Frekuensi Persentase
50 1
2.5 51-60
2 5.0
10 25.0
61-70 5
12.5 17
42.5 71-80
10 25.0
6 15.0
81-90 13
32.5 3
7.5 91-100
6 15.0
3 7.5
100 4
10.0 Total
40 100
40 100
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.5. Perbandingan Kelompok Kapasitas Vital Paru Pemain Badminton dan Bukan Pemain Badminton
Berdasarkan tabel 5.8 dan gambar 5.5, kelompok kapasitas vital paru yang terbesar bagi pemain badminton merupakan 81-90 berjumlah 13 sampel 32,5
sedangkan bukan pemain badminton adalah kelompok 61-70 berjumlah 17 sampel 42,5. Kelompok kapasitas terkecil bagi pemain badminton adalah kurang dari
50 sedangkan bukan pemain badminton lebih dari 100 yang masing-masing tidak ada sampel 0.
5 10
15 20
25
50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100 100
bukan pemain badminton pemain badminton
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. Rerata Kapasitas Vital Paru pada Pemain Badminton dan Bukan Pemain Badminton
Kapasitas Vital Paru Kebiasaan
Olahraga N
Rata-rata Standar
Deviasi Std error
mean Pemain
Badminton 40
83,8000 14,56233
2,30251
Bukan Pemain Badminton
40 67,4750
11,97002 1,89263
Gambar 5.6. Rerata Kapasitas Vital Paru pada Pemain Badminton dan Bukan Pemain Badminton
10 20
30 40
50 60
70 80
90
mean Std deviation
pemain badminton bukan pemain badminton
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.9. menunjukkan bahwa rata-rata kapasitas vital paru KVP pada pemain badminton adalah 83,800 SD 14,562 dan pada bukan pemain badminton
adalah 67,475 SD 11,970.
Tabel 5.10. Analisis Perbandingan Faal Paru Pemain Badminton dan bukan Pemain Badminton
T Df
Sig.2- tailed
Perbandingan faal paru pemain badminton dan
bukan pemain badminton 5,477
78 0,000
Tabel 5.10 menunjukkan bahwa dari hasil analisis statistik didapatkan hasil uji t = 5,477 dan p value 0,000 tepatnya 0,0001. Hal ini berarti faal paru pemain
badminton adalah lebih tinggi berbanding bukan pemain badminton.
Universitas Sumatera Utara
5.2 Pembahasan