Menurut statusnya, nelayan dapat dibagi menjadi: 1. Nelayan Pemilik, terbagi menjadi nelayan pemilik perahu tak bermotor, dan
nelayan pemilik kapal motor yang sering disebut toke. 2. Nelayan Juragan, adalah pengemudi pada perahu bermotor atau sebagai kapten
kapal motor. 3. Nelayan buruh, adalah pekerja penangkap ikan pada perahu motor atau pada kapal
motor.
2.4. Penelitian Terdahulu
Penelitian-penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:
1. Penelitian Bustami Mahyuddin 2001 yang berjudul “Peranan Tempat Pelelangan Ikan terhadap Peningkatan Pendapatan Nelayan di Pelabuhan Ratu” menyatakan
bahwa proses pelelangan ikan maka nelayan dapat diuntungkan dengan adanya harga jual ikan standar. Selain itu pembeli memperoleh keuntungan karena harga
beli ikan yang cukup wajar. Sedangkan pemerintah daerah mendapat keuntungan berupa PAD. Kemudian masyarakat secara tidak langsung akan merasakan denyut
perekonomian karena adanya aktivitas pelelangan ini. 2. Penelitian Zaim Mukaffi 2004 yang berjudul ”Peranan Tempat Pelelangan Ikan
terhadap pendapatan nelayan di Pelabuhan Muncar”, hasil analisa menggunakan uji beda dua rata-rata, penelitian ini menguji pendapatan nelayan yang menjual di TPI
dan nelayan yang tidak menjual di TPI.
Universitas Sumatera Utara
Pendapatan Nelayan TPI
Ikan Hasil Tangkapan
Sortasi Ikan
Kesimpulannya menyatakan bahwa ada perbedaan pendapatan antara nelayan yang menjual ikannya melalui fasilitas TPI maupun tidak.
Dari aspek sosial-budaya terlihat bahwa masyarakat nelayan berkomunikasi satu sama lain dan mereka
memperoleh informasi di TPI sehingga pada akhirnya akan merubah sikap dan perilaku ke arah yang lebih positif. Masyarakat nelayan sangat mendambakan
terselenggaranya pelalangan ikan sesuai dengan peraturan yang ada.
2.5. Kerangka Pemikiran
Adapun Kerangka pemikiran penelitian ini, dapat dilihat pada Gambar 1 adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Penentuan Harga dan Pelelangan
Universitas Sumatera Utara
2.6. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka hipotesis yang akan menjadi
pedoman awal dalam penelitian adalah:
1. Faktor-faktor modal, jumlah jam melaut, pengalaman melaut dan jumlah tangkap mempengaruhi Pendapatan Nelayan.
2. Terdapat perbedaan pendapatan antar Tempat Pelelangan Ikan di Percut dan Pekalongan.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ditentukan secara purposive di daerah Tempat Pelelangan Ikan di Percut dan di Pekalongan. Daerah Percut ini dipilih sebagai lokasi penelitian,
karena disana banyak aktivitas lokasi dan kegiatan nelayan. Memilih Tempat Pelelangan Ikan Memilih Pekalongan sebagai perbandingan, karena Tempat
Pelelangan Ikan Pekalongan merupakan Tempat Pelelangan Ikan terbaik pada tahun 2006, dan sampai saat ini tetap menjalankan proses pelelangan dalam menentukan
harga ikan tangkapan nelayan.
3.2. Sumber Data dan Teknik Penentuan Sampel 3.2.1. Sumber Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer melalui kuesioner dan observasi langsung ke lapangan serta
wawancara untuk mengetahui: jumlah modal melaut, jumlah jam melaut, jumlah ikan yang di tangkap, harga ikan, jumlah tanggungan keluarga, umur nelayan, tingkat
pendidikan, jumlah konsumsi sehari-hari serta data lain yang mendukung penelitian. Data Sekunder diperoleh dari berbagai instansi pemerintah, telaah internet,
studi pustaka serta data hasil penelitian terdahulu dan literatur yang di lihat relevan dalam mendukung penelitian ini.
18
Universitas Sumatera Utara