BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian dan Karakteristik Nelayan
Pekalongan
Kota Pekalongan terletak didataran rendah Pantai Utara pulau Jawa dengan ketinggian ±1m di atas permukaan laut dan posisi geografis antara -6
5 ’42”-6
55’44” Lintang Selatan dan 109
37’55”-109
Batas-batas wilayah administratif sebagai berikut: 42’19” Bujur Timur serta berkoordinat fiktif
510,00 – 518,00 km membujur dan 517,75 – 526,75 km melintang.
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah Selatan : Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang
Sebelah Barat : Kabupaten Pekalongan
Sebela Timur : Kabupaten Batang
Jarak terjauh dari Utara ke Selatan ± 9 km, dan dari Barat ke Timur ± 7 km, Luas daerah Pekalongan 45,25 km
2 .
Pembangunan usaha Perikanan di Kotamadya Dati II Pekalongan di titik bertakan pada sub sektor Perikanan. Hal ini disebabkan oleh usaha perikanan darat
khususnya usaha budidaya ikan air tawar dan air payau tidak memungkinkan dikembangkan dengan baik, mengingat situasi dan kondisi Kodya Pekalongan yang
berada di daerah pantai. Usaha pengembangan budi daya air tawar sangat sulit dilaksanakan karena sempitnya lahan serta sulitnya memperoleh sumber air tawar
untuk kolam ikan. Usaha pengembangan budi daya air payau tambak, juga 24
Universitas Sumatera Utara
mengalami hambatan, yaitu sempitnya lahan karena terdesak oleh pemukiman penduduk. Luas kolam di Kotamadya Pekalongan 0,1 Ha dengan kemampuan produksi
rata-rata 62,8 tontahun, sedangkan luas perairan umumnya yang berasal dari sungai adalah seluas 37,84 Ha dengan hasil produksi 2,10 tontahun. Oleh karena itu ditinjau
secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa usaha perikanan darat di Kodya Pekalongan belum berarti jika dibandingkan dengan usaha perikanan lautnya.
Kegiatan usaha perikanan laut di Kotamadya Pekalongan secara keseluruhan di pusatkan di sekitar Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan PPNP yang
terletak di desa Panjang Wetan, Kota Pekalongan Utara, Kotamadya Dati II Pekalongan. Pelabuhan ini merupakan prasarana usaha Perikanan Laut paling penting
di wilayah kerja Dinas Perikanan Kotamadya Dati II Pekalongan. Status Pelabuhan Khusus Perikanan yang diberikan pada pelabuhan
Pekalongan pada 1974 yaitu sejak SK Menteri Perhubungan RI Nomor: KM.1880Phb1974 pada tanggal 16 Juli 1974, tentang perubahan status dari
Pelabuhan Umum PU menjadi Pelabuhan Khusus Perikanan PKP. Selanjutnya dengan keputusan Menteri Pertanian RI Nomor: 310Kptsorg1978 tanggal 25 Mei
1978, Pelabuhan Perikanan Pekalongan dimasukkan dalam klasifikasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan PPNP merupakan Unt Pelaksana Teknis UPT
yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur Jenderal Perikanan DJP. Pelabuhan tersebut mempnyai fungsi dalam melaksanakan
pengelolaan sarana pelabuhan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Pusat Pengembangan Masyarakat Nelayan 2. Tempat berlabuh kapal Perikanan
3. Tempat Pendaratan ikan hasil tangkapan 4. Tempat untuk memperlancar kegiatan kapal-kapal perikanan.
5. Pusat Pemasaran dan distribusi ikan hasil tangkapan. 6. Pusat Pelaksanaan Pembinaan mutu hasil Perikanan
7. Pusat Pelaksanaan penyuluhan dan Pengumpulan Data. Disamping itu ada peraturan daerah seperti Peraturan Daerah Propinsi tingkat I
Jawa Tengah No.1 tahun 1984 tentang Tempat Pelelangan Ikan TPI. Selanjutnya Pemerintah mengeluarkan Peraturan PP No. 2 tahun 1990 tanggal 20 Januari 1990
tentang Perum Prasarana Perikanan Samudera PPPS yang meliputi juga Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan PPNP.
1. Kependudukan
Kesejahteraan penduduk merupakan sasaran utama dari pembangunan sebagaimana tertuang dalam GBHN. Pembangunan yang dilaksanakan adalah dalam
rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya. Untuk itu pemerintah telah melaksanakan berbagai usaha dalam rangka memecahkan berbagai masalah
kependudukan. Usaha-usaha yang mengarah pada pemerataan penyebaran penduduk telah dilaksanakan pemerintah dengan cara transmigrasi, sedangkan usaha untuk
menekan laju pertumbuhan penduduk telah dilakukan pemerintah dengan program KB yang dimulai sejak awal 1970-an.
Universitas Sumatera Utara