Sumber Masalah Membuat Keputusan Moral Menekankan Penyelesaian

20 partai yang menjadi pemimpin mana bisa menjalankan visi dan misi dengan baik? sedangkan apabila pemimpin partai yang menjadi presiden jelas bisa karena dia yang menyetujui keputusan visi apa yang akan dibentuk. Sehingga lebih cepat dalam mengambil keputusan dalam persoalan. ” Effendi Gazali mengatakan “ Saya setuju dengan pendapat mas Fadli Zon, apabila calon presiden berasal dari petugas partai apakah dapat mengambil keputusan secara sendiri? Jika harus laporan dengan Ibu Mega sebagai ketua umum dalam mengambil keputusan apakah tidak mempengaruhi kinerja sebagai presiden RI?”

b. Sumber Masalah

Diagnose Causes : Pencitraan Jokowi dibingkai secara negatif oleh program acara ILC. Jokowi dianggap belum dapat mencalonkan diri sebagai presiden RI. Masa jabatan Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta hanya dijalankan selama 1,5 tahun. Partai PDI – P menunjuk Jokowi sebagai calon presiden RI yang berasal dari petugas partai yang merupakan kader terbaik bukan pimpinan partai. Karni Ilyas mengatakan “Jokowi itu terpilih menjadi gubernur DKI Jakarta hanya menjalakan masa jabatan selama 1,5 tahun padahal periodenya selama 5 tahun. Pembuktian dalam membangun kota Jakarta juga belum terlihat, tapi partai langsung mengusung saja menjadi calon presiden. Jika terpilih menjadi presiden apakah dapat menangani permasalahan negara?”

c. Membuat Keputusan Moral

Make Moral Judgement : Pengambilan keputusan moral menyangkut isu “capres boneka” terhadap Jokowi. Prinsip dalam mengambil keputusan yang diambil oleh Jokowi harus melalui ketua umum partai PDI – P sementara menjabat sebagai presiden RI harus cepat dalam mengambil keputusan sendiri. Jokowi dianggap besandar pada pihak asing dalam 21 menyelesaikan permasalahan dalam negara selama menjabat sebagai presiden RI. Effendi Gazali mengatakan “ Isu capres boneka terhadap Jokowi sudah menyebar di kalangan masyarakat. Jika dalam mengambil keputusan Jokowi tidak dapat berjalan sendiri melainkan harus melalui Ibu Mega, ini bisa jadi masalah dalam masyarakat karena gak bisa tegas dalam mengambil keputusan. Memangnya yang mau jadi presiden Jokowi atau Ibu Mega? Lain hal lagi dalam misi Jokowi akan menerima bantuan negara asing dalam menyelesaikan masalah negara, ini artinya bersandar pada kekuatan asing. Bagaimana pihak perwakilan Jokowi menanggapinya? ”

d. Menekankan Penyelesaian

Treatment Recommendation : Penyelesaian masalah dalam program ILC menggambarkan Jokowi ditunjuk sebagai presiden RI oleh partai PDI – P yang merupakan kader terbaik dari partai. Visi misi trisakti yang diterapkan oleh Jokowi sama dengan jaman pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Pada tahun 2001 – 2004 program trisakti tidak dijalankan dengan benar. BUMN negara dijual kepada pihak asing sehingga menambah permasalahan dalam negara. Prof. Tjipta Lesmana mengatakan “ Visi yang dibangun Jokowi menerapkan program trisakti yang menyakut ekonomi, politik, sama budaya. Pada masa pemerintahan Ibu Mega tahun 2001- 2004 sama seperti ini juga, akan tetapi program ini sama sekali tidak dijalankan , malahan BUMN negara dijual ke pihak asing secara tidak jelas. Jika Jokowi terpilih menjadi presiden RI akankah melakukan hal yang sama ?” Program Indonesian Lawyer Club ILC dari stasiun televisi TV One membingkai Jokowi yang merupakan anggota kader terbaik partai tidak layak sebagai calon presiden RI. Pihak pendukung Jokowi kurang ditonjolkan dalam 22 memberikan argumen. Wartawan menggiring persepsi masyarakat agar tidak mendukung Jokowi sebagai presiden RI. Pesan – pesan yang diberikan mengenai kesalahan Jokowi dalam dunia pemerintahan dijadikan topik pembahasan yang penyelesaiannya berupa argumen negatif.

4.3 Program Talkshow AIMAN Kompas TV

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Ideologi Politik Jokowi di Media Massa (Studi Kasus Pemberitaan di Metro TV, TV One, dan Kompas TV)

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Ideologi Politik Jokowi di Media Massa (Studi Kasus Pemberitaan di Metro TV, TV One, dan Kompas TV) T1 362010009 BAB I

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Ideologi Politik Jokowi di Media Massa (Studi Kasus Pemberitaan di Metro TV, TV One, dan Kompas TV) T1 362010009 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Ideologi Politik Jokowi di Media Massa (Studi Kasus Pemberitaan di Metro TV, TV One, dan Kompas TV) T1 362010009 BAB V

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Pesan Berita Televisi Metro Tv dalam Pemberitaan Kasus Pengeboman Gereja di Solo T1 362008019 BAB IV

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nazaruddin dalam Bingkai Media Metro TV dan TV One (Analisis Framing Nazaruddin Pada Media Metro TV dan TV One)

0 0 14

KORUPSI DALAM KONSTRUKSI MEDIA: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KORUPSI DI TELEVISI SWASTA NASIONAL TV ONE DAN KOMPAS TV -

0 1 48

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Video Dokumenter Kompas TV “Sianida di Kopi Mirna” T1 BAB IV

0 1 9

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Bahasa Jawa di TV Lokal: Analisis Wacana Kritis Program Acara Kuthane Dhewe dan Campursarinan Kompas TV Jawa Tengah T1 BAB IV

0 0 8

ETIKA PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI TELEVISI (KASUS PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT DI METRO TV DAN TV ONE)

0 0 10