3
Konsepsi Framing memiliki tujuan untuk menggiring persepsi khalayak agar sama dengan wartawan. Pembingkaian program acara terlihat dari pemilihan tema
yang merujuk pada penentuan judul, kemudian mengurangi dan melebihkan beberapa fakta yang terkait. Suatu program talkshow mendominasi pesan melalui nara sumber
yang memiliki pemikiran sama dengan wartawan. Media televisi berperan dalam pemberitaan Jokowi sebagai presiden RI.
Wartawan dari masing – masing media televisi memiliki cara berbeda dalam
menggiring persepsi khalayak. Program talkshow seperti Mata Najwa Metro TV, Indonesian Lawyer Club TV One, serta Aiman Kompas TV memiliki pembahasan
yang berbeda mengenai Jokowi. Pesan pada program talkshow tersebut dibingkai sesuai dengan persepsi masing
– masing wartawan melalui narasumber yang terkait.
4.1 Program Talkshow Mata Najwa METRO TV
4.1.1 Gambaran video
Gambar 4.1
Mata Najwa merupakan program talkshow bertemakan hukum dan politik yang disiarkan melalui stasiun televisi Metro TV. Program yang dipandu oleh
jurnalis Najwa Shibab mengungkap pencitraan politik Jokowi melalui visi misi yang dilontarkan pada masa menjadi kandidat calon presiden RI ke-7.
4
Episode tayangan acara mata najwa tanggal 28 Mei 2014 dengan topik “Siapkah Jokowi” menghadirkan beberapa narasumber yang tergabung dalam
partai politik sebagai pihak
pro
dan
kontra
terhadap visi misi Jokowi. Narasumber yang hadir yaitu Anies Baswedan, Mohammad Mahfud,
Maruarar Sirait, Fadli Zon, Adian Napitupulu, serta Ahmad Yani. -
Segmen 1 2 : Anies Baswedan dengan Mohammad Mahfud
Gambar 4.2
Anies Baswedan mengatakan selama 15 tahun setelah masa reformasi negara Indonesia membutuhkan kebaruan dalam model kepemimpinan. Faktor visi
Jokowi mempengaruhi ekspresi ideologis sebagai calon presiden dalam merubah permasalahan negara seperti dari segi kesehatan, pangan, pendidikan serta
infrastruktur. Jokowi dipandang sebagai calon pemimpin yang melakukan pekerjaan secara nyata memiliki latar belakang serta
track record
pemerintahan yang baik.
5
Gambar 4.3
Mohammad Mahfud mengungkapkan bahwa Jokowi dalam melakukan pidato sebagai calon presiden tidak pernah menyampaikan tentang visi yang telah
diterapkan. Implementasi kebijakan tidak dapat terlihat dalam mengontrol masa depan bangsa Indonesia secara terencana. Retorika atau pandangan kinerja
Jokowi selama masuk dalam dunia pemerintahan disegani oleh masyarakat akan tetapi substansi retorika yang dijalankan tidak terlihat.
-
Segmen 3 : Maruarar Sirait dengan Fadli Zon
Gambar 4.4
Maruarar Sirait sebagai ketua umum DPP Partai PDI-Perjuangan Partai demokrasi Indonesia memberikan penilaian terhadap Jokowi sebagai orang yang
6
sederhana, merakyat, serta tegas. Sifat merakyat diartikan dengan tindakan Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta turut andil dalam menanggapi
permasalahan yang sedang terjadi dan berada ditengah masyarakat. Isu negatif terhadap Jokowi sebagai capres boneka dan tunduk pada kekuatan asing
ditanggapi sebagai perihal yang harus dilihat oleh masyarakat secara tindakan yang akan dilakukan yaitu menolak bantuan dari negara asing apabila mendapat
persyaratan. Kinerja Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta cukup terlihat dengan beberapa tindakan yang telah dilakukan seperti penanggulangan banjir, tingkat
kemacetan berkurang, dsb.
Gambar 4.5
Fadli Zon sebagai wakil ketua umum Partai Gerindra berpendapat Indonesia harus memiliki pemimpin yang sifatnya tidak ambisius artinya Jokowi harus
menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta baru menjadi calon presiden. Visi yang dipakai oleh Jokowi dianggap bukan hasil pemikiran sendiri
melainkan hanya sekedar
statement.
7
-
Segmen 4 : Adian Napitupulu dengan Ahmad Yani
Gambar 4.6
Adian Napitupulu sebagai perwakilan politikus partai PDI – Perjuangan
Partai demokrasi Indonesia menyatakan Jokowi merupakan sosok pemimpin yang berpikir besar dan bertindak besar. Visi misi yang telah dibuat tidak
disampaikan secara
detail
karena menginginkan masyarakat melihat tindakan yang akan dilakukan bukan semata
– mata hanya pembicaraan.
Gambar 4.7
Ahmad Yani sebagai perwakilan politikus partai PPP Partai Persatuan Pembangunan memberikan pendapat bahwa Jokowi belum menepati janji yang
8
diberikan selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Negara Indonesia tidak cukup dipimpin oleh seorang pemimpin dengan pedoman pencitraan.
4.1.2 Analisa Framing Metro TV merupakan stasiun televisi swasta di Indonesia yang