Gambaran video Program Talkshow Indonesia Lawyer Club TV One

13

4.2 Program Talkshow Indonesia Lawyer Club TV One

4.2.1 Gambaran video

Gambar 4.8 Indonesia Lawyer Club ILC merupakan program talkshow dari stasiun televisi swasta TV One dipandu oleh jurnalis Karni Ilyas. Episode tayangan tanggal 20 mei 2014 mengambil topik “Sudden Death : Jokowi” yang membahas tentang rekam jejak serta visi misi Jokowi sebagai calon presiden RI ke-7. Narasumber yang hadir yaitu Aria Bima, Fadli Zon, Tjahyo Kumolo, Effendi Gazali, serta Prof. Tjipta Lesmana. - Segmen 1 : Aria Bima dengan Fadli Zon Gambar 4.9 14 Aria Bima sebagai ketua DPP Partai PDI- P Partai demokrasi Indonesia menyatakan Jokowi sebagai figur yang dikehendaki oleh rakyat Indonesia terlihat dari kesungguhan dalam bekerja terkait track record yang dicapai selama menjabat sebagai pemerintah sehingga memiliki tingkat popularitas dan elektibilitas yang cukup tinggi. Indonesia tidak membutuhkan sosok pemimpin yang pandai dalam berpidato melainkan cepat dalam mengambil keputusan. Persoalan bangsa Indonesia dari sabang sampai merauke dapat diselesaikan oleh ideologi dari sosok pemimpin didalam kekuasaan. Partai PDI –P pernah menang dalam pemilu 1999, setelah 10 tahun partai mempelajari dari sikap kritis masyarakat tentang pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sehingga partai melihat Jokowi sebagai calon pemimpin yang pantas untuk bangsa Indonesia. Gambar 4.10 FadliZon sebagai wakil ketua umum partai Gerindra memberikan pendapat bangsa Indonesia membutuhkan sosok presiden yang berasal dari pemimpin partai bukan petugas partai. Menurut pandangan Fadli Zon, Petugas partai seperti Jokowi dianggap tidak dapat menjalankan dengan baik visi misi yang telah dibangun bersama partai dalam menyelesaikan 15 permasalahan bangsa Indonesia. Sosok Soekarno sebagai presiden RI ke-1 dianggap sebagai pemimpin nasional dan internasional karena memiliki pengalaman dalam hubungan internasional yang baik. Elektibilitas Jokowi dikenal cukup tinggi dalam masyarakat akan tetapi tidak memiliki pengalaman dalam menjalin hubungan internasional sehingga berpengaruh terhadap masa depan bangsa Indonesia di bidang ekonomi, politik, budaya, dsb. - Segmen 2 : Tjahyo Kumolo Host memberikan pertanyaan terhadap Tjahyo Kumolo terkait masa pemerintahan Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta yang hanya berlangsung selama 1,5 tahun. Pembuktian dalam membangun kota Jakarta belum terlihat akan tetapi sudah mencalonkan diri sebagai presiden. Perihal ini dapat mempengaruhi prestasi dalam pemerintahan yang dilakukan oleh Jokowi. Gambar 4.11 Tjahyo Kumolo sebagai Sekjen Partai PDI – P menjelaskan proses seseorang menjadi kepala daerah serta presiden telah diatur oleh Undang – Undang yang berlaku. Jokowi selama menjabat sebagai gubernur DKI 16 Jakarta selama 1,5 tahun telah melakukan pembenahan terhadap kota Jakarta seperti penanganan terhadap banjir, transportasi, perumahan kumuh, dsb. Partai PDI – P menunjuk Jokowi untuk mencalonkan diri sebagai presiden dilihat dari kritik masyarakat yang didapat terkait track record selama menjabat sebagai pemerintah. Pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat adalah orang yang cepat dalam mengambil keputusan serta melakukan tindakan. Jokowi tetap dapat melakukan perkembangan terhadap kemajuan kota Jakarta meskipun nantinya menjabat sebagai presiden RI ke-7. - Segmen 3 : Effendi Gazali dengan Tjahyo Kumolo Gambar 4.12 Effendi Gazali sebagai pakar komunikasi politik memberikan pernyataan Jokowi dianggap sebagai petugas partai serta adanya isu dimasyarakat mengenai “capres boneka”. Isu tersebut dapat mempengaruhi kinerja Jokowi jika menjabat sebagai presiden RI. Tjahyo Kumolo memberikan tanggapan Jokowi sebagai petugas partai dianggap sebagai kader terbaik dalam partai sehingga diusung sebagai calon presiden RI. Is u mengenai “capres boneka” dapat dianggap hanya sebagai isu belaka karena Jokowi jika terpilih menjadi presiden RI tidak akan 17 menerima bantuan dari pihak luar negeri dengan persyaratan tertentu. Pihak partai PDI – P menganjurkan untuk Jokowi melakukan konsultasi dengan ketua umum dalam menjalankan tugas. - Segmen 4 : Prof. Tjipta Lesmana dengan Aria Bima Gambar 4.13 Prof. Tjipta Lesmana merupakan pakar komunikasi politik memberikan pendapat dalam susunan visi misi Jokowi sebagai presiden RI akan menjalankan sistem program trisakti yang menyangkut ekonomi, politik serta kebudayaan. Pada jaman pemerintahan Megawati Soekarnoputri tahun 2001 – 2004 visi misi mengenai trisakti tidak dijalankan sehingga BUMN negara Indonesia dijual kepada pihak luar negeri. Aria Bima menanggapi konsep trisakti yang tertera dalam visi misi Jokowi merupakan pembaruan bukan turunan dari masa kepemimpinan Ibu Megawati. Pada jaman pemerintahan Ibu Megawati aset BUMN negara dijual kepada pihak luar negeri karena tidak adanya pertanggung jawaban kerusakan BUMN oleh pemerintah sebelumnya. 18

4.2.2 Analisa Framing

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Ideologi Politik Jokowi di Media Massa (Studi Kasus Pemberitaan di Metro TV, TV One, dan Kompas TV)

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Ideologi Politik Jokowi di Media Massa (Studi Kasus Pemberitaan di Metro TV, TV One, dan Kompas TV) T1 362010009 BAB I

0 1 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Ideologi Politik Jokowi di Media Massa (Studi Kasus Pemberitaan di Metro TV, TV One, dan Kompas TV) T1 362010009 BAB II

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Framing Ideologi Politik Jokowi di Media Massa (Studi Kasus Pemberitaan di Metro TV, TV One, dan Kompas TV) T1 362010009 BAB V

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Pesan Berita Televisi Metro Tv dalam Pemberitaan Kasus Pengeboman Gereja di Solo T1 362008019 BAB IV

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Nazaruddin dalam Bingkai Media Metro TV dan TV One (Analisis Framing Nazaruddin Pada Media Metro TV dan TV One)

0 0 14

KORUPSI DALAM KONSTRUKSI MEDIA: ANALISIS WACANA KRITIS PEMBERITAAN KORUPSI DI TELEVISI SWASTA NASIONAL TV ONE DAN KOMPAS TV -

0 1 48

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis Video Dokumenter Kompas TV “Sianida di Kopi Mirna” T1 BAB IV

0 1 9

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penggunaan Bahasa Jawa di TV Lokal: Analisis Wacana Kritis Program Acara Kuthane Dhewe dan Campursarinan Kompas TV Jawa Tengah T1 BAB IV

0 0 8

ETIKA PEMBERITAAN PARTAI POLITIK DI TELEVISI (KASUS PEMBERITAAN PARTAI DEMOKRAT DI METRO TV DAN TV ONE)

0 0 10