Memahami Makna Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Husnuzzan

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 85 sebagainya mungkin dapat diatasi dengan berbagai bantuan dari pihak lain. Akan tetapi, kerugian nonmateri, seperi hilangnya rasa aman dan nyaman, hidup dalam ketakutan, hingga hilangnya nyawa dengan sia-sia, tentu saja idak dapat digani atau dibayar dengan benda yang sangat mahal sekalipun. Maka, untuk mencegah hal tersebut, idak ada jalan atau cara lain yang harus ditempuh kecuali dengan selalu menjalankan perintah agama serta aturan- aturan yang berlaku di masyarakat, baik yang tertulis berupa peraturan-peraturan pemerintah, maupun yang idak tertulis berupa nilai-nilai moral-eik yang ada di masyarakat. Akivitas 2: Amai berbagai gejala di atas Buatlah kemungkinan-kemungkinan apa penyebab semua fenomena itu terjadi Apa kemungkinan-kemungkinan yang bisa kamu lakukan untuk mencegah atau mengurangi semua itu? Memperkaya Khazanah Peserta Didik

A. Memahami Makna Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Husnuzzan

1. Pengendalian Diri Mujāhadah an-Nafs Pengendalian diri atau kontrol diri Mujāhadah an-Nafs adalah menahan diri dari segala perilaku yang dapat merugikan diri sendiri dan juga orang lain, seperi sifat serakah atau tamak. Dalam literatur Islam, pengendalian diri dikenal dengan isilah aś-śaum, atau puasa. Puasa adalah salah satu sarana mengendalikan diri. Hal tersebut berdasarkan hadis Rasulullah saw. yang arinya: “Wahai golongan pemuda Barangsiapa dari antaramu mampu menikah, hendaklah dia nikah, kerana yang demikian itu amat menundukkan pemandangan dan amat memelihara kehormatan, tetapi barangsiapa idak mampu, maka hendaklah dia puasa, kerana puasa itu menahan nafsu baginya.” H.R. Bukhari Jadi, jelaslah bahwa pengendalian diri diperlukan oleh seiap manusia agar dirinya terjaga dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. Dapatkah kamu memberikan contoh perilaku yang menunjukkan sikap pengendalian diri? Diskusikan dengan teman-temanmu 2. Prasangka Baik ¦usnu§§an Prasangka baik atau ¥usnu§§an berasal dari kata Arab yaitu ¥usnu yang arinya baik, dan §an yang arinya prasangka. Jadi prasangka baik atau posiive thinking dalam terminologi Islam dikenal dengan isilah ¥usnu§§an. Secara diunduh dari psmk.kemdikbud.go.idpsmk Kelas X SMAMASMKMAK 86 isilah ¥usnu§§an adalah sikap orang yang selalu berpikir posiif terhadap apa yang telah diperbuat oleh orang lain. Lawan dari sifat ini adalah buruk sangka su’u§§an, yaitu menyangka orang lain melakukan hal-hal buruk tanpa adanya buki yang benar. Dalam ilmu akhlak, ¥usnu§§an dikelompokkan ke dalam iga bagian, yaitu ¥usnu§§an kepada Allah Swt. ¥usnu§§an kepada diri sendiri, dan ¥usnu§§an kepada orang lain. Prasangka baik adalah sifat sangat pening dimiliki oleh seiap orang yang beriman. Sebaliknya, prasangka buruk adalah sifat yang harus dijauhi dan dihindari. Mengapa demikian? Bisakah kamu menjelaskan dan mengemukakan dampak posiif dari perilaku ¥usnu§§an, serta dampak negaif dari perilaku su’u§§an? 3. Persaudaraan ukhuwwah Persaudaraan ukhuwwah dalam Islam dimaksudkan bukan sebatas hubungan kekerabatan karena faktor keturunan, tetapi yang dimaksud dengan persaudaraan dalam Islam adalah persaudaraan yang diikat oleh tali aqidah sesama muslim dan persaudaraan karena fungsi kemanusiaan sesama manusia makhluk Allah Swt.. Kedua persaudaraan tersebut sangat jelas dicontohkan oleh Rasulullah saw., yaitu mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dan kaum An¡ar, serta menjalin hubungan persaudaraan dengan suku-suku lain yang idak seiman dan melakukan kerja sama dengan mereka

B. Ayat-Ayat al-Qur’ān tentang Pengendalian Diri, Prasangka Baik, dan Persaudaraan