Wujud Unsur-unsur Intrinsik dalam Roman Monnè, Outrages, et Défis

89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB sebelumnya, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Wujud Unsur-unsur Intrinsik dalam Roman Monnè, Outrages, et Défis

karya Ahmadou Kourouma Berdasarkan tahapan alur, maka alur yang digunakan oleh pengarang dalam roman ini adalah alur campuran dan termasuk dalam kategori le récit réaliste karena ceritanya tang menggambarkan kejadian di dunia nyata, yaitu berupa penjajahan Prancis di tanah Afrika. Adapun roman ini memiliki lima tahapan penceritaan, tahap awal pemunculan konflik, kemudian tahap peningkatan konflik, lalu dilanjutkan dengan tahap klimaks dan tahap terakhir yaitu tahap penyelesaian. Cerita berakhir dengan fin tragique sans espoir karena hingga akhir cerita wilayah Soba tetap berada dibawah kekuasaan pemerintah kolonial Prancis dan tidak merdeka sepenuhnya dari penjajahan Prancis seperti yang diharapkan oleh Djigui Keita. Roman Monnè, Outrages, et Défis karya Ahmadou Kourouma tentang perjuangan Soba untuk lepas dari Prancis yang menguasai daerah tersebut setelah kemerdekaan pasca Perang Dunia ke-2. Soba dipimpin oleh seorang raja bernama Djigui Keita yang telah memimpin wilayah tersebut lebih dari 100 tahun lamanya. Cerita roman Monnè, Outrages, et Défis karya Ahmadou Kourouma berlatar di sebuah kota bernama Soba di Mali, Afrika Barat. Masa cerita selama sekitar 100 tahun, yaitu pada akhir abad XIX, ketika Prancis menjajah kawasan Sub-Sahara Afrika, dan berakhir beberapa tahun setelah Perang Dunia II, sebelum dekolonisasi pada tahun 1960. Kehidupan sosial di dalamnya didominasi dengan kehidupan kerajaan dengan ambisi mempertahankan tahta dan kekuasaan serta perang melawan penjajah. Keseluruhan unsur yang meliputi alur, tokoh, dan latar kemudian diikat oleh tema guna mewujudkan keterkaitan satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini alur cerita yang digerakkan oleh tokoh Djigui Keita sebagai tokoh utama dan tokoh tambahan seperti Béma Moussokoro dan penerjemah Soumaré dapat menjadi penentu dalam perkembangan alur. Selanjutnya dalam alur, interaksi antartokoh tersebut terjadi dalm suatu tempat, waktu, dan suatu lingkungan sosial masyarakat tertentu. Adapun melalui keterkaitan antarunsur intrinsik berupa alur, penokohan dan latar, maka dapat diketahui tema yang mengangkat ceita. Adapun tema roman ini adalah kolonialisme, yang melibatkan Prancis sebagai penjajah dan rakyat serta pemimpin Soba sebagai terjajah. Tema tambahan dalam roman ini adalah perebutan kekuasaan, perangkonflik eksternal maupun internal, dan penindasan rakyat kecil. Dengan demikian keterkaitan antarunsur intrinsik tersebut saling terjalin dalam mewujudkan perpaduan cerita.

2. Analisis Poskolonial dalam Roman Monnè, Outrages, et Défis Karya