Lingkungan sosial yang mampu mendukung analisa tokoh bisa berupa lingkungan keluarga Zaimar, 1990: 58
3. Latar
L’espace
Latar menurut http:espacefrancais.com merupakan unsur dalam suatu teks naratif yang mampu mendeskripsikan tempat, waktu, dan keadaan sosial yang
mendukung semua kejadian yang ada dalam suatu cerita. Ubersfeld 1996: 113 menjelaskan bahwa latar merupakan limage dan la contre-épreuve dalam suatu
kondisi nyata. Barthes 1981: 7 menguraikan bahwa cerita dalam berbagai karaya sastra
dikategorikan ke dalam tiga jenis latar, “De plus, ces formes presques infinit, le récit est présent dans tous les temps,
dans tous les lieux, dans toutes les sociétés.”
“Terlebih lagi, dalam bentuk-bentuk karya sastra yang hampir tidak terbatas, sebuah cerita dihadirkan dalam segala bentuk waktu, tempat, dan juga keadaan
sosial”. Berdasarkan pemaparan tersebut, latar dalam sebuah cerita terbagi menjadi
latar tempat, latar waktu, dan latar sosial, yang dijelaskan seperti berikut ini: a.
Latar tempat le lieu Menurut Ubersfeld 1996: 114-115 latar tempat memberikan gambaran
yang presisi dan detail mengenai indikasi tempat yang ada di dalam cerita. Dalam suatu cerita, latar tempat dapat dibangun sesuai imajinasi pengarang atau pun
dideskripsikan secara tepat seperti kondisi asli yang ada di kehidupan nyata. Biasanya kondisi asli yang dideskripsikan menggambarkan tempat-tempat tertentu
sehingga dalam proses analisis pun mampu mempermudah penggambaran kondisi masyarakat yang tinggal di tempat tersebut.
b. Latar waktu le temps
Ubersfeld 1996: 152 mengungkapkan bahwa kesulitan analisa mengenai latar waktu berada di rumitnya pengemasan waktu itu sendiri. Kerangka waktu yang
ada dalam suatu cerita adalah ringkasan dari petunjuk waktu yang ada dalam sejarah, petunjuk waktu yang nyata dalam kehidupan, dan petunjuk waktu
mengenai peristiwa-peristiwa penting yang sudah terjadi. c.
Latar sosial l’espace sosial
Menurut Schmitt dan Viala 1982: 169 suatu teks selalu mengandung unsur historis dan sosial. Bukan berarti apabila suatu bahasa menunjukkan suatu kondisi
sosial tertentu, namun dengan penggambaran keadaan sosial-historis yang tepat mampu memberikan keadaan representatif teks tersebut.
4. Tema Le thème