Alasan Pemilihan Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Perlindungan Konsumen Produk Industri Rumah Tangga (P.I.R.T) T1 312006021 BAB I

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Manusia mempunyai kebutuhan yang beragam seiring dengan peningkatan kesejahteraannya. Beberapa kebutuhan manusia antara lain, kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder. Salah satu dari sekian banyak kebutuhan tersebut adalah kebutuhan pangan atau makanan. Kebutuhan akan pangan merupakan kebutuhan primer atau pokok bagi setiap masyarakat disamping kebutuhan sandang dan papan. Makanan mempunyai peranan yang sangat luas bagi kehidupan, karena kehidupan manusia tidak dapat melepaskan diri dari kebutuhan akan makanan. Manusia dapat hidup karena mendapat asupan gizi yang cukup dari makanan yang dikonsumsinya. Kebutuhan akan pangan merupakan kebutuhan primer atau pokok bagi setiap masyarakat disamping kebutuhan sandang dan papan. Makanan mempunyai peran yang sangat luas bagi kehidupan, karena kehidupan manusia tidak dapat lepas dari kebutuhan akan makanan. Manusia dapat hidup karena mendapat asupan gizi dari makanan yang dikonsumsinya. Hal itulah yang memacu para pengusaha yang bergerak dalam bidang produksi dan pengolahan bahan makanan untuk memproduksi makanan bagi masyarakat konsumen dalam jumlah yang besar. Pada era modem seperti ini banyak industri makanan dan minuman tumbuh berkembang. Salah satu industri yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman adalah home industry. Home 2 industry makanan dan minuman merupakan salah satu industri yang sangat potensial dan memiliki prospek yang baik untuk ditumbuh kembangkan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya home industry yang tersebar secara luas diseluruh pelosok tanah air meski dalam jenis dan skala usaha yang berbeda- beda. Berbagai inovasi diciptakan dengan membuat berbagai bentuk atau macam kreasi hasil home industry seperti roti, donat, keripik, bolu dan sebagainya. Faktor yang mendukung tumbuh kembangnya home industry adalah hampir semua bahan baku yang digunakan tersedia didalam negri, dan dipasarkan dalam negri, dikonsumsi olehmasyarakat secara luas dan memberikan kontribusi bagi pengembangan masyarakat kecil dan menengah. Dalam upaya menumbuhkembangkan industri tersebut, maka pemerintah melalui berbagai instansi terkait melakukan berbagai upaya pembinaan, baik yang bersifat teknis produksi, manajemen pemasaran maupun melalui peraturan yang ada untuk menjamin tersediannya pangan bagi masyarakat. Berbagai peraturan yang berkaitan dengan pangan, tidak terlepas dari perlindungan konsumen, agar dapat mengkonsumsi makanan dengan aman. Pangan yang aman, bermutu dan bergizi sangat penting peranannya bagi pertumbuhan, pemeliharaan, dan peningkatan derajat kesehatan serta peningkatan kecerdasan masyarakat. Tetapi dalam kenyataan dilapangan produsen home industry kurang memahami perizinan peredaran prodiksi panagn home industry. Dan kurang memahami tata cara pemohonan izin 3 peredaran produk pangan home industry. Oleh karena itu dinas kesehatan kota salatiga perlu mensosialisasikan bentuk-bentuk perizinan dan tata cara permohonan izin memproduksi berbagai jenis panagan home industry. Berdasarkan UU RI No.7 Tahun 1999 tentang pangan mengatur bahwa tujuan pengaturan, pembinaan dan pengawasan pangan adalahuntuk tersedianya pangan yang memenuhi persyaratan keamanan, mutu dan gizi bagi kepentingan kesehatan manusia. Mengingat hal tersebut diatas maka SP-IRT Sertifikat Produksi Industri Rumah Tangga dan izin Dinas Kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas Industri Rumah Tangga pangan, meletakkan Industri Rumah Tangga pangan dalam posisi strategis dan sehat. Bertolak dari luas dan kompleknya hubungan antara produsen dan konsumen, serta banyaknya mata rantai penghubung keduanya, maka untuk melindungi konsumen sebagai pemakai akhir dari produk barang danatau jasa membutuhkan berbagai aspek hukum agar benar-benar dapat dilindungi dengan adil. Dalam hal ini peranan negara sangat dibutuhkan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan guna melindungi kepentingan konsumen pada umumnya. Pemerintah membuat peraturan perundang-undangan yang mengatur kepentingan konsumen yaitu undang-undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen selanjutnya disingkat denngan undang-undang Perlindungan Konsumen, diundangkanpada tanggai 20 april 1999 dan dinyatakan berlaku mulai tanggai 20 april 2000 satu tahun setelah Undang- Undang tersebut dikeluarkan. Dengan berlakunya undang-undang 4 perlindungan konsumen tersebut, maka ketentuan dalam perundang-undangan sebelumnya masih dapat berlaku sejauh belum diatur yang baru menurut undang-undang tersebut atau jika tidak bertentangan dengan undang-undang tersebut. Undang-Undang No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen ini dapat dijadikan payung umbrella act bagi perundang-undangan lain yang bertujuan untuk melindungi konsumen, baik yang sudah ada maupun yang masih akan dibuat nanti. 1 Dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen diatur tentang perbuatan yang d ilarang bagi pelaku usaha yakni. “Pelaku usaha dilarang memproduksi danatau memperdagangkan barang danatau jasa yang tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan peundang- undangan.” Larangan yang dimaksudkan untuk mengupayakan agar setiap barang danatau jasa yang beredar dimasyarakat merupakan produk yang layak edar, antara lain asai usul, kualitas sesuai dengan informasi pengusaha baik melalui label, etiket, iklan dll. 2 Adanya undang-undang yang mengatur perlindungan konsumen tidak dimaksudkan untuk mematikan usaha para pelaku usaha. Undang-Undang Perlindungan Konsumen justru bisa mendorong iklim usaha yang sehat serta mendorong lahirnya perusahaan yang tangguh dalam menghadapi persaingan yang ada dengan menyediakan barangjasa yang berkualitas. Dalam penjelasan umum Undang-Undang Perlindungan 1 Janus Sidabolok, Hukum Perlindungan Konsumen di Indonesia, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2010. 2 Miru, Ahmadi dan Sutarman Yodo, Hukum Perlindungan Konsumen, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008, hlm. 65 5 Konsumen disebutkan bahwa dalam pelaksanaannya akan tetap memerhatikan hak dan kepentinganpelaku usaha kecil dan menengah. 3 Selain alasan pemilihan judul yang didasarkan pada hal tersebut diatas, penulis juga akan memberikan perbandingan dengan skripsi yang pernah ditulis. Salah satunya skripsi milik Kikis Barunawanto yang berjudul “Peran Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Dalam Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Usaha Ke cil Produk Makanan Berkemasan”. Skripsi milik Kikis Barunawanto mengangkat mengenai :  Bagaimana upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dalam mewujudkan perlindungan konsumen sebagai pembina dan pengawas usaha kecil produk makanan berkemasan ?  Faktor-faktor apa saja yang menghambat upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang dalam melakukan pembinaan dan pengawasan, khususnya usaha kecil makanan berkemasan ? Dari paparan diatas mendorong penulis untuk mengangkat peran dinas kesehatan kota salatiga terhadap pembinaan produsen pangan home indusrty dalam rangka melindungi konsumen. Judul yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : “Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga Dalam Melakukan Perlindungan Konsumen Produk Industri Rumah Tangga P.I.R.T” 3 Happy Susanto, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, Visimedia, Jakarta, 2008, hlm.4. 6 Untuk memperjelas pemahaman tentang judul dibawah ini penulis berikan definisi operasional judul sebagai berikut:

1. Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga

Adalah segala kegiatan yang diselenggarakan dalam pembinaan produsen pangan home industry. 2. Perlindungan Konsumen Segala upaya yang menjamin adanya kepaetian hukum untuk memberi perlindungan kepada konsumen. 4

3. Konsumen

Adalah setiap orang yang memanfaatkan barang yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.? 5

4. Home Industry

Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Sedangkan home industry dapat diartikan industri rumahan dimana suatu kegiatan memproduksi berupa barang dan jasa yang dilakukan dirumah dalam skala kecil. 6

B. Latar Belakang Masalah

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Perlindungan Konsumen Produk Industri Rumah Tangga (P.I.R.T)

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Perlindungan Konsumen Produk Industri Rumah Tangga (P.I.R.T) T1 312006021 BAB II

1 1 22

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Perlindungan Konsumen Produk Industri Rumah Tangga (P.I.R.T) T1 312006021 BAB IV

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perempuan dalam Menopang Keberlanjutan Hidup Rumah Tangga di Kelurahan Kumpulrejo Kota Salatiga T1 352010003 BAB I

0 0 7

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Konsumen Pengguna Jasa Karaoke Keluarga Kota Salatiga T1 BAB I

0 0 18

T1 Judul Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Pengawasan terhadap Peredaran Vaksin

0 0 10

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Pengawasan terhadap Peredaran Vaksin T1 BAB III

0 0 3

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Pengawasan terhadap Peredaran Vaksin T1 BAB II

0 0 49

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Dinas Kesehatan Kota Salatiga dalam Melakukan Pengawasan terhadap Peredaran Vaksin T1 BAB I

0 0 11

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perlindungan Hukum terhadap Perempuan (Istri) Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga T1 BAB I

0 0 14