Tuturan pelayan pada penggalan wacana 89, “Maaf Di sini dilarang merokok” mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal kemurahhatian.
Pelayan tidak memaksimalkan keuntungan pada pihak lain yaitu Benny dan Mice dengan menyuruh mereka untuk tidak merokok di cafetaria itu.
4.2.2.3 Pelanggaran Prinsip Kesantunan Bidal Keperkenaan
Prinsip kesantunan bidal keperkenaan memiliki dua subbidal yaitu 1 “Minimalkan penjelekan kepada pihak lain” dan 2 “Maksimalkan pujian kepada
orang lain”. Berikut ini tuturan dalam penggalan wacana humor kartun Benny dan Mice yang mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal keperkenaan.
90 KONTEKS : BENNY
DAN MICE
SEDANG MENGUJI
KEMAMPUAN SEORANG PENYULAP DENGAN PERMAINAN KARTU.
PENYULAP : Diingat-ingat kartunya Mas … kartu Mas sudah saya
selipkan di sini, sekarang saya kocok … kartu kamu yang ini kan
MICE :
Salah Bukan itu
BENNY :
Payaah Data 35
Tuturan Mice dalam penggalan wacana 90, “Salah Bukan itu”
mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal keperkenaan. Tuturan Mice mengandung penjelekan kepada pihak lain, yaitu penyulap. Hal ini melanggar prinsip
kesantunan bidal keperkenaan yang seharusnya memaksimalkan pujian kepada pihak lain.
91 KONTEKS : SAAT BERLANGSUNG PIALA DUNIA, BENNY
DAN MICE INGIN MEMAKAI KOSTUM KLUB SEPAK BOLA KEBANGGAAN MEREKA.
BENNY :
Kita harus pake kostum tim yang lebih hebat … MICE
: Tim apa yaa? Indonesia? Nggak mungkin
Data 9
Tuturan Mice dalam penggalan wacana 91, “Tim apa yaa? Indonesia? Nggak mungkin” mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal keperkenaan.
Tuturan Mice memaksimalkan penjelekan kepada pihak lain yaitu Indonesia. Negara Indonesia berdasarkan tuturan Mice bukanlah negara yang memiliki tim sepak bola
yang hebat. Tim sepak bola Indonesia masih jauh tertinggal kualitasnya dibanding tim sepak bola negara-negara lain.
92 KONTEKS : BENNY
DAN MICE
SEDANG SUNTUK
BEKERJA DI KANTOR. TIBA-TIBA LISTRIK PADAM,
MEREKA PUN
MENJADI BERGEMBIRA KARENANYA.
MICE :
Hari ini kayaknya males banget deh gue kerja … huh. BENNY
: Sama …
MICE :
Mati lampu? BENNY
: Cihuuuy Hidup PLN
MICE :
Cihuuuy PLN telah menyelamatkan kita dari pekerjaan yang membosankan ini …
BOS :
Ehem … ekhem … MICE
: Eh, siang Pak … PLN payah nih Pak, mau padam
listrik tidak ada pemberitahuan lebih dahulu. Data 61
Tuturan Mice pada penggalan wacana 92, “PLN payah nih Pak, mau padam listrik tidak ada pemberitahuan lebih dahulu.” mengandung pelanggaran
prinsip kesantunan bidal keperkenaan. Mice memaksimalkan penjelekan kepada pihak lain, dalam konteks ini yaitu PLN. PLN dikatakan payah oleh Mice karena
sering memadamkan listrik tanpa pemberitahuan.
93 KONTEKS : BENNY DAN MICE MENGIKUTI LOMBA
PANJAT PINANG MEMPERINGATI ULANG TAHUN KEMERDEKAAN RI. MICE YANG
BERHASIL SAMPAI DI ATAS MALAH TIDAK MENGAMBIL
BARANG-BARANG YANG
BERHARGA MAHAL, MELAINKAN HANYA SEBUAH ALAT PENGUSIR NYAMUK.
MICE :
Abis … kalo HP, DVD Player, compo, gua udah punya … yang ini belum
BENNY :
Lu kaya tapi tolol ya …
Data 45
Tuturan Benny pada penggalan wacana 93, “Lu kaya tapi tolol ya …”
mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal keperkenaan. Benny melanggar prinsip kesantunan bidal keperkenaan karena memaksimalkan penjelekan pada Mice
dengan menganggapnya orang kaya yang tolol. 94 KONTEKS :
MICE MENGANTARKAN PIZZA PESANAN BENNY KE RUMAHNYA. MICE RUPANYA
BEKERJA SEBAGAI PETUGAS DELIVERY.
BENNY :
Waah … kerjaan lo sekarang tuh, ini yaaa?
MICE :
He he iya nih … Data 8
Tuturan Benny pada penggalan wacana 94, “Waah … kerjaan lo sekarang tuh, ini yaaa?” mengandung prinsip kesantunan bidal keperkenaan. Benny
melanggar prinsip kesantunan bidal keperkenaan karena tidak meminimalkan penjelekan kepada mitra tutur, yaitu Mice, yang hanya berprofesi sebagai seorang
pengantar delivery pizza.
95 KONTEKS : BENNY DAN MICE SEDANG MENONTON
SIARAN BERITA SEPAK BOLA. SAAT BERITA BERPINDAH KE DALAM NEGERI, MEREKA
SEGERA MEMATIKAN TV.
MICE :
Paling juga berita pengurus PSSI lagi rapat …
Data 21
Tuturan Mice pada penggalan wacana 95, “Paling juga berita pengurus PSSI lagi rapat …” mengandung pelanggaran prinsip kesantunan bidal keperkenaan.
Mice tidak meminimalkan penjelekan terhadap pihak lain, dalam konteks ini yaitu PSSI, karena dinilai tidak ada perkembangan dalam dunia sepak bola Indonesia
belakangan ini.
4.2.2.4 Pelanggaran Prinsip Kesantunan Bidal Kerendahhatian