commit to user 58
4.4. Geometrik, Lalu-lintas dan Kondisi Lingkungan
a. Geometrik, Pengaturan Lalu-lintas dan kondisi Lingkungan
Informasi untuk diisi pada bagian atas Form SIG-1: 1
Umum Isilah tanggal, Dikerjakan oleh, Kota, Simpang, Hal dan Waktu pada judul
formulir. 2
Ukuran kota Masukkan jumlah penduduk perkotaan ketelitian 0,1 jt penduduk
3 Fase dan waktu sinyal
Pada kotak-kotak di bawah judul Formulir SIG-1 untuk menggambar diagram diagram fase yang ada jika ada. Masukkan waktu hijau g dan waktu antar
hijau IG yang ada pada setiap kotak, dan masukkan waktu siklus dan waktu hilang total LTI=
∑IG untuk kasus yang ditinjau jika ada. 4
Belok kiri Iangsung Tunjukkan dalam diagram-diagram fase dalam pendekat-pendekat mana
gerakan belok kiri langsung diijinkan atau tidak gerakan membelok tersebut dapat dilakukan dalam semua fase tanpa memperhatikan sinyal
Pada bagian tengah dari formulir SIG I untuk membuat sketsa simpang tersebut dan masukkan semua data masukan geometrik yang diperlukan:
a Denah dan posisi dari pendekat-pendekat, pulau-pulau lalu-lintas, garis henti,
penyeberangan pejalan kaki, marka lajur dan marka panah. b
Lebar ketelitian sampai sepersepuluh meter terdekat dari bagian pendekat yang diperkeras, tempat masuk dan ke luar. Informasi ini juga dimasukkan
dibagian bawah formulir. c
Panjang lajur dengan panjang terbatas ketelitian sampai meter terdekat d
Gambar suatu panah yang menunjukkan arah Utara pada sketsa.
commit to user 59
Keterangan: Kolom 1
: Kode pendekatan yang digunakan untuk penempatan arah Utara,Selatan, Barat dan Timur.
Kolom 2 : Tipe lingkungan jalan COM = Komersial, RES = Permukiman,
RA = Akses terbatas. Kolom 3
:Tingkat Hambatan Samping Tinggi: Besar arus berangkat padatempat masuk dan keluar
berkurang oleh karena aktivitas disamping jalan padapendekat seperti angkutan umum berhenti,perjalan kaki berjalan sepanjang
ataumelintasipendekat,keluar-masuk halaman disamping jalan Rendah: Besar arus berangkat pada tempat masuk dan keluar
tidak berkurang oleh hambatan samping dari jenis-jenis yang disebutkan diatas.
Kolom 4 : Median
jika terdapat median pada bagian kanan dari garis henti dalam pendekat.
Kolom 5 : Kelandaian kelandaian dalam , naik = +; turun = -.
Kolom 6 :Belok Kiri Langsung
LTOR diijinkan YaTidak pada pendekat. Kolom 7
: Jarak ke Kendaraan Parkir jarak normal antara garis-henti dan kendaraan pertama yang
diparkir disebelah hulu pendekat. Kolom 8
:Lebar Pendekat W
A
merupakan lebar dari bagianpendekat diperkeras, diukur dibagian tersempit disebelah hulu m.
Kolom 9 : Lebar Pendekat W
MASUK
merupakan lebar dari bagian pendekat yang diperkeras, diukur pada garis henti m.
Kolom 10 : Lebar Pendekat W
LTOR
merupakan dari bagian pendekat yang diperkeras, yang digunakan untuk belok kiri langsung.
Kolom 11 : Lebar Pendekat W
E
merupakan lebar dari bagian yang diperkeras, yang digunakan dalam perhitungan kapasitas
yaitu dengan pertimbangan terhadap W
A
,W
MASUK
, W
LTOR
dan gerakan lalu lintas membelok,m.
commit to user 60
Tabel 4.19. Formulir SIG I Proliman Balapan
HariTanggal : Kamis 01 November 2012 Ukuran Kotajumlah penduduk isi dalam jutaan :
g = 22
g = 10
g = 20
g = 35
IG= 3
IG= 3
IG= 3
IG = 3
Tipe Hambatan
B elo k kiri Jarak ke
Ko de lingkungan
Sam ping M edian kelandaian langsung
kendaraan P endekat M asuk
Belo k kiri lg s.
Keluar P endekat
jalan
+-
parkir m W
A
W
ENTRY
W
LTOR
W
EX IT
co m resra Ting g iR end ah Ya Tidak YaTid ak
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
U
com R
Y Y
5.30 5.30
1.00 5.55
S
com T
Y Y
8.90 6.90
2.00 5.30
T
com R
Y Y
5.40 4.40
1.00 5.55
B
com R
Y T
5.50 3.50
2.00 5.40
Ket :
diisi manual lihat keterangan kolom
FORMULIR SIG-I : Simpang : Proliman Balapan
Tabel Formulir SIG - I
Waktu s iklus : c
- GEOMETRI - PENGATURAN LALULINTAS
Perihal : 4 fase Periode : Jam puncak pagi
KONDISI LAPANGAN
99
Waktu hilang total :
LTI = ∑ IG = 12
Lebar P endekat m
Ditangani oleh : Antonius Bangkit T.N
SKETSA SIMPANG
Kota : Surakarta
SIMPANG BERSINYAL
FASE SINYAL YANG ADA Gambarka n Sket Fase
0.94 - LINGKUNGA N
commit to user 61
Tabel 4.20. Formulir SIG I Proliman Banjarsari
HariTanggal : Sabtu, 03 November 2012 Ukuran Kotajumlah penduduk is i dalam jutaan :
g = 15
g = 22
g = 25
g = 20
IG= 3
IG= 3
IG= 3
IG = 3
T ipe Ham batan
B elo k kiri Jarak ke
Ko de lingkungan
Samping M edian kelandaian langsung
kendaraan Pendekat M asuk
Belo k ki ri lg s.
Keluar P endekat
jalan
+-
parkir m W
A
W
ENT RY
W
LTOR
W
EX IT
co m resra Ting g iRendah Ya Tid ak Ya Tid ak
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
U
com T
Y Y
4.80 3.30
1.50 8.30
S
com T
Y Y
8.50 4.50
4.00 4.80
T
com R
T T
4.80 3.30
1.50 4.90
B
com R
T T
4.90 3.40
1.70 4.80
Ket :
diisi manual lihat keterangan kolom
FORMULIR SIG-I : Simpang : Proliman Banjarsari
Tabel Formulir SIG - I
Waktu siklus : c - GEOMETRI
- PENGATURAN LALULINTAS Perihal : 4 f ase
Periode : Jam puncak pagi
KONDISI LAPANGAN
90
Waktu hilang total :
LTI = ∑ IG = 12
Lebar P endekat m
Ditangani oleh : Antonius Bangkit T.N
SKETSA SIMPANG
Kota : Surakarta
SIMPANG BERSINYAL
FASE SINYAL YANG ADA Ga mba rkan Ske t Fase
0.94 - LINGKUNGAN
commit to user 62
Keterangan: Kolom 1
: Kode pendekatan yang digunakan untuk penempatan arah Kolom 2
: Tipe lingkungan jalan COM = Komersial, RES = Permukiman, RA = Akses terbatas.
Kolom 3 : Tingkat Hambatan Samping
Tinggi: Besar arus berangkat padatempat masuk dan keluar berkurang oleh karena aktivitas disamping jalan pada pendekat
seperti angkutan umum berhenti, perjalan kaki berjalan sepanjang atau melintasi pendekat, keluar-masuk halaman disamping jalan
Rendah: Besar arus berangkat pada tempat masuk dan keluar tidak berkurang oleh hambatan samping dari jenis-jenis yang
disebutkan diatas. Kolom 4
: Median jika terdapat median pada bagian kanan dari garis hentidalam
pendekatan. Kolom 5
: Kelandaian kelandaian dalam , naik = +; turun = -. Kolom 6
: Belok Kiri Langsung LTOR diijinkan YaTidak pada pendekat.
Kolom 7 : Jarak ke Kendaraan Parkir
jarak normal antara garis-henti dan kendaraan pertama yang diparkir disebelah hulu pendekatan.
Kolom 8 : Lebar Pendekat W
A
merupakan lebar dari bagianpendekat diperkeras, diukur dibagian tersempit disebelah hulu m.
Kolom 9 : Lebar Pendekat W
MASUK
merupakan lebar dari bagian pendekat diperkeras, diukur pada garis henti m.
Kolom 10 : Lebar Pendekat W
LTOR
merupakan dari bagian pendekat yang diperkeras, yang digunakan untuk belok kiri langsung.
Kolom 11 : Lebar Pendekat W
E
merupakan lebar dari bagian yang diperkeras, yang digunakan dalam perhitungan kapasitas
yaitu dengan pertimbangan terhadap W
A
,W
MASUK
, W
LTOR
dan gerakan lalu lintas membelok,m.
commit to user 63
b. Data Arus Lalu Lintas SIG – II
Data survei arus lalu lintas Simpang Lima Balapan dan Banjarsari pada jam puncak pagi dan jam puncak siang hari dilapangan dilakukan setiap 15 menit
selama 2 jam. Dimulai pagi hari pukul 06.00-08.00 dan siang hari pukul 12.00- 14.00. Pada simpang ini ternyata jam sibuk pada saat pagi hari,maka data tersebut
akan dijadikan acuan sebagai pembanding bila dilakukan beberapa skenario design ulang bila diperlukan. Data berupa volume arus kendaraan yang melewati
simpang tersebut.Arus kendaraan yang terdiri dari kendaraan bermotor dan kendaraan tak bermotor, kemudian data dijadikan dalam satuan smpjam dengan
menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997 MKJI 1997.
Cara memasukkan hasil survei arus lalu lintas dengan menggunakan MKJI 1997 lebih akurat dan efisien dari pada menghitung dengan secara manual.
Setelah dimasukkan hasil survei didalam MKJI 1997 khususnya dalam SIG II diketahui besarnya arus lalu lintas yang melewati Simpang tersebut pada jam
puncak. Hasil survei data arus lalu lintas Simpang tersebut pada jam puncak pagi dan jam puncak siang dapat di lihat dalam tabel dibawah ini .
commit to user 64
Tabel 4.21.Formulir SIG II Proliman Balapan
Arus Rasio
Kode Arah
UM P
UM
=
Pendekat
UM MV kend
kend kend
kend Kiri Kanan
kend
jam
Terlindung Terlawan
jam
Terlindung Terlawan
jam
Terlindung Terlawan
jam
Terlindung Terlawan
P
LT
P
RT
jam 1
2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12 13 14 15 16
17 18
U
LT tanpa LTOR
0.000 LTOR
60 60
575 115 635 195
0.257 3
ST 153
59 1131 126
1284 150 5
RT 270 270
5 7
7 1473 295
1748 413 0.545
7
Total
483 389 5
7 7
3179 536 3667 758
15 0.0041
S
LT tanpa LTOR 0 0.000
LTOR 48
48 243
49 291
97 0.152
5 ST
355 156 10
7 3677 254
4042 430 6
RT 68
68 210
42 278 110
0.173 2
Total
471 272 10
7 4130 345
4611 637 13 0.0028
T
LT tanpa LTOR 0 0.000
LTOR 126 126
276 55
402 181 0.296
4 ST
250 250 544 109
794 259 5
RT 81
81 15
20 358
72 454 172
0.281 8
Total
457 457 15
20 1178 236
1650 612 17 0.0103
B
LT tanpa LTOR 0 0.000
LTOR 192 192
192 554 111
746 303 0.437
ST 137 137
6 8
753 151 896 295
2 RT
47 47
135 27
182 94
0.136 7
Total
376 376 192
6 8
1442 288 1824 692
9 0.0049
Ta bel Formulir SIG - II
SIMPANG BERSINYAL
emp terlawan = 1,3 Periode : Jam puncak pagi
Kend.tak bermotor
Arus LaluLintas Kendaraan Bermotor MV
Kendaraan RinganLV Total
emp terlindung = 0,2
Kendaraan Bermotor Berbelok
Rasio
emp terlindung = 1,0 Simpang : Proliman Balapan
Kendaraan BeratHV
emp terlindung = 1,3
Sepeda MotorMC
Perihal : 4 fase Kota : Surakarta
HariTanggal : Kamis 01 November 2012 Ditangani oleh : Antonius Bangkit T
ARUS LALULINTAS Formulir SIG-II :
smpjam smpjam
smpjam smpjam
emp terlaw an = 1,0 emp terlawan = 0,4
MV
commit to user 65
Tabel 4.22.Formulir SIG II Proliman Banjarsari
Arus Rasio
Kode Arah
UM P
UM
=
Pendekat
UM MV kend
kend kend
kend Kiri Kanan
kend
jam
Terlindung Terlawan
jam
Terlindung Terlawan
jam
Terlindung Terlawan
jam
Terlindung Terlawan
P
LT
P
RT
jam 1
2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12 13 14
15 16
17 18
U
LT tanpa LTOR
0.000 LTOR
59 59
671 134
730 193
0.212 22
ST 179
179 2
3 1541 308
1722 490 38
RT 134
134 1431 195
1565 229 0.251
6
Total
372 372
2 3
3643 637 4017 912
66 0.0164
S
LT tanpa LTOR 0 0.000
LTOR 63
63 233
47 296
110 0.122
12 ST
355 355
4 5
677 135
1036 496 14
RT 253
253 208
42 461
295 0.327
2
Total
671 671
4 5
1118 224 1793 900
28 0.0156
T
LT tanpa LTOR 0 0.000
LTOR 112
112 112
864 173
346 976
285 458
0.353 17
ST 257
257 257
6 8
8 564
113 226
827 378
490 15
RT 72
72 72
363 73
145 435
145 217
0.179 1
Total
441 441
6 8
8 1791 358
716 2238 807 1165
33 0.0147
B
LT tanpa LTOR 0 0.000
LTOR 62
62 62
247 49
99 309
111 161
0.216 4
ST 202
202 202
8 10
10 517
103 207
727 316
419 10
RT 43
43 43
3 4
4 211
42 84
257 89
131 0.173
4
Total
307 307
307 11
14 14
975 195
390 1293 516 711
18 0.0139 smpjam
smpjam smpjam
smpjam emp terlaw an = 1,0
emp terlawan = 0,4
MV
Kota : Surakarta HariTanggal : Sabtu, 03 November 2012
Ditangani oleh : Antonius Bangkit T.N ARUS LALULINTAS
Formulir SIG-II :
Kendaraan Bermotor Berbelok
Rasio
emp terlindung = 1,0 Simpang : Proliman Banjarsari
Kendaraan BeratHV
emp terlindung = 1,3
Sepeda MotorMC
Perihal : 4 fase
Ta bel Formulir SIG - II
SIMPANG BERSINYAL
emp terlawan = 1,3 Periode : Jam puncak pagi
Kend.tak bermotor
Arus LaluLintas Kendaraan Bermotor MV
Kendaraan RinganLV Total
emp terlindung = 0,2
commit to user 75
46 Keterangan:
Kolom 1 : Kode pendekat terdiri arah Utara, Selatan, Barat, Timur.
Kolom 2 :Arah arus kendaraan terdiri LTLTOR
belok kiribelok kiri langsung, ST lurus, RT belok kanan. Kolom 3
: Jumlah arus kendaraanjam pada kendaraan ringan LV. Kolom 4
: Hasil kali kendaraanjam dengan emp terlindung = 1,0 pada kendaraan ringan LV smpjam.
Kolom 5 : Hasil kali kendaraanjam dengan emp terlawan = 1,0
pada kendaraan ringan LV smpjam. Kolom 6
: Jumlah arus kendaraanjam pada kendaraan berat HV. Kolom 7
: Hasil kali kendaraanjam dengan emp terlindung = 1,3 pada kendaraan berat HV smpjam.
Kolom 8 : Hasil kali kendaraanjam dengan emp terlindung = 1,3
pada kendaraan berat HV smpjam. Kolom 9
: Jumlah arus kendaraanjam pada sepeda motor MC. Kolom 10 : Hasil kali kendaraanjam dengan emp terlindung = 0,2
pada sepeda motor MC smpjam. Kolom 11
: Hasil kali kendaraanjam dengan emp terlindung = 0,4 pada sepeda motor MC smpjam.
Kolom 12 : Hasil total seluruh kendaraanjam.
Kolom 13 : Hasil total seluruh kendaraan terlindung smpjam.
Kolom 14 : Hasil total seluruh Kendaraan terlawan smpjam.
Kolom 15 : Rasio kendaraan belok kiri P
LT
.
jam smp
Total jam
smp LT
P
LT
= Kolom 16
: Rasio kendaraan belok kanan P
RT
jam smp
Total jam
smp RT
P
RT
= Kolom 17
: Jumlah arus kendaraan tak bermotor UM. Kolom 18
: Rasio kendaraan tak bermotor P
UM
.
MV UM
P
UM
=
commit to user 75
4.5. Data Waktu Antar Hijau dan Waktu Hilang