15
a. Optimasi Kombinasi Elektroda
1 Sebanyak 500 mL limbah cair elektroplating yang sudah diukur kadar
awal logam kadmiumnya dimasukkan ke dalam beaker glass ukuran 1000 mL.
2 Magnetic bar dimasukkan ke dalam beaker glass yang sudah berisi
limbah cair elektroplating. 3
Beaker glass ditempatkan tepat di tengah magnetic stirer. 4
Magnetic stirer dihidupkan dengan kecepatan putaran skala 7 pada rpm tertentu .
5 Pelat elektroda dipasang dengan kombinasi Al-Al, Fe-Fe, Al-Fe, Fe-Al
diatur jarak 1 cm dengan menggunakan alat penjepit antara anoda dan katoda.
6 Elektroda dihubungkan ke power supply dengan tegangan 1 V
menggunakan penjepit buaya. Pelat elektroda di kutub negatif sebagai katoda dan pelat elektroda di kutub positif sebagai anoda.
7 Pelat elektroda dicelupkan sepanjang 4 cm ke dalam limbah cair
elektroplating. 8
Saat elektroda tercelup secara bersamaan stopwatch dihidupkan untuk menghitung waktu proses.
9 Setiap perubahan yang terjadi selama poses diamati meliputi tejadinya
perubahan warna, endapan, adanya gelembung, dan pH. 10
Proses elektrokoagulasi ini dilakukan selama 60 menit.
16 11
Setelah dilakukan proses elektrokoagulasi, kemudian limbah hasil perlakuan elektrokoagulasi disaring dan filtratnya dianalisis dengan
menggunakan AAS. Konsentrasi logam Cd yang ada di dalam limbah hasil perlakuan elektrokoagulasi disebut konsentrasi Cd sisa.
12 Data ini digunakan untuk menentukan efisiensi pengurangan logam-
logam dalam limbah cair elektroplating.
b. Optimasi Variasi Waktu Proses Elektrokoagulasi
1 Sebanyak 500 mL limbah cair elektroplating yang sudah diukur kadar
awal logam kadmiumnya dimasukkan ke dalam beaker glass ukuran 1000 mL.
2 Magnetic bar dimasukkan ke dalam beaker glass yang sudah berisi
limbah cair elektroplating. 3
Beaker glass ditempatkan tepat di tengah magnetic stirer. 4
Magnetic stirer dihidupkan dengan kecepatan putaran skala 7 pada rpm tertentu.
5 Pelat elektroda Al-Al yang didapatkan pada optimasi sebelumnya, diatur
jarak 1 cm dengan menggunakan alat penjepit antara anoda dan katoda. 6
Elektroda dihubungkan ke power supply dengan tegangan 1 V menggunakan penjepit buaya. Pelat elektroda di kutub negatif sebagai
katoda dan pelat elektroda di kutub positif sebagai anoda. 7
Pelat elektroda dicelupkan sepanjang 4 cm ke dalam limbah cair elektroplating.
17 8
Saat elektroda tercelup secara bersamaan stopwatch dihidupkan untuk menghitung waktu proses.
9 Setiap perubahan yang terjadi selama poses diamati meliputi tejadinya
perubahan warna, endapan, adanya gelembung, dan pH. 10
Proses elektrokoagulasi diulang dengan variasi waktu 30, 60, 90, dan 120 menit.
11 Setelah dilakukan proses elektrokoagulasi, kemudian limbah hasil
perlakuan elektrokoagulasi disaring dan filtratnya dianalisis dengan menggunakan AAS.
c. Optimasi Variasi pH