17 8
Saat elektroda tercelup secara bersamaan stopwatch dihidupkan untuk menghitung waktu proses.
9 Setiap perubahan yang terjadi selama poses diamati meliputi tejadinya
perubahan warna, endapan, adanya gelembung, dan pH. 10
Proses elektrokoagulasi diulang dengan variasi waktu 30, 60, 90, dan 120 menit.
11 Setelah dilakukan proses elektrokoagulasi, kemudian limbah hasil
perlakuan elektrokoagulasi disaring dan filtratnya dianalisis dengan menggunakan AAS.
c. Optimasi Variasi pH
1 Sebanyak 500 mL limbah cair elektroplating yang sudah diukur kadar
awal logam kadmiumnya dimasukkan ke dalam beaker glass ukuran 1000 mL.
2 Magnetic bar dimasukkan ke dalam beaker glass yang sudah berisi
limbah cair elektroplating. 3
pH larutan diatur dengan cara menambahkan NH
4
OH 3M dikit demi sedikit sampai mencapai pH yang diinginkan dengan menggunakan pipet
tetes. Pengaturan pH ini dilakukan sambil diaduk. 4
Variasi pH yang digunakan adalah pH limbah awal 2,5, 4, 8, dan 10. 5
Beaker glass ditempatkan tepat di tengah magnetic stirer. 6
Magnetic stirer dihidupkan dengan kecepatan putaran skala 7 pada rpm tertentu.
18 7
Pelat elektroda Al-Al yang didapatkan pada optimasi sebelumnya, diatur jarak 1 cm dengan menggunakan alat penjepit antara anoda dan katoda.
8 Elektroda dihubungkan ke power supply dengan tegangan 1 V
menggunakan penjepit buaya. Pelat elektroda di kutub negatif sebagai katoda dan pelat elektroda di kutub positif sebagai anoda.
9 Pelat elektroda dicelupkan sepanjang 4 cm ke dalam limbah cair
elektroplating. 10
Saat elektroda tercelup secara bersamaan stopwatch dihidupkan untuk menghitung waktu proses.
11 Setiap perubahan yang terjadi selama poses diamati meliputi tejadinya
perubahan warna, endapan, adanya gelembung, dan pH. 12
Proses elektrokoagulasi dilakukan pada waktu proses 30 menit yang diperoleh pada optimasi sebelumnya.
13 Setelah dilakukan proses elektrokoagulasi, kemudian limbah hasil
perlakuan elektrokoagulasi disaring dan filtratnya dianalisis dengan menggunakan AAS.
d. Optimasi Variasi Rapat Arus
1 Sebanyak 500 mL limbah cair elektroplating yang sudah diukur kadar
awal logam kadmiumnya dimasukkan ke dalam beaker glass ukuran 1000 mL.
2 Magnetic bar dimasukkan ke dalam beaker glass yang sudah berisi
limbah cair elektroplating.
19 3
pH larutan diatur dengan cara menambahkan NH
4
OH 3M hingga mencapai pH 10 yang diperoleh pada optimasi sebelumnya.
4 Beaker glass ditempatkan tepat di tengah magnetic stirer.
5 Magnetic stirer dihidupkan dengan kecepatan putaran skala 7 pada rpm
tertentu. 6
Pelat elektroda Al-Al yang didapatkan pada optimasi sebelumnya, diatur jarak 1 cm dengan menggunakan alat penjepit antara anoda dan katoda.
7 Rapat arus diatur dengan variasi 0,00125 ; 0,00375 ; 0,00625 ; dan
0,00875 Acm
2
. 8
Elektroda dihubungkan ke power supply dengan tegangan yang telah disesuaikan dengan kuat arus menggunakan penjepit buaya. Pelat
elektroda di kutub negatif sebagai katoda dan pelat elektroda di kutub positif sebagai anoda.
9 Pelat elektroda dicelupkan sepanjang 4 cm ke dalam limbah cair
elektroplating. 10
Saat elektroda tercelup secara bersamaan stopwatch dihidupkan untuk menghitung waktu proses.
11 Setiap perubahan yang terjadi selama poses diamati meliputi tejadinya
perubahan warna, endapan, adanya gelembung, pH. 12
Proses elektrokoagulasi dilakukan pada waktu 30 menit yang diperoleh pada optimasi sebelumnya.
20 13
Setelah dilakukan proses elektrokoagulasi, kemudian limbah hasil perlakuan elektrokoagulasi disaring dan filtratnya dianalisis dengan
menggunakan AAS.
E. Teknik Analisis Data