Dari hasil analisis tersebut dapat diketahui bahwa terdapat satu butir instrumen yang tidak valid yaitu pada butir instrumen pengetahuan
tentang pajak pernyataan p10. Sehingga butir pernyataan yang digunakan dalam penelitian adalah sebanyak 30 butir pernyataan, yaitu 6 butir
pernyataan pada instrumen Kepatuhan Wajib Pajak, 16 butir pernyataan pada instrumen Pengetahuan tentang Pajak, 4 butir pernyataan pada
instrumen Sanksi Pajak, 4 butir pernyataan pada instrumen Pemeriksaan Pajak.
2. Uji Reliabilitas Instrumen Menurut Syofian Siregar 2012 reliabilitas adalah untuk
mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula. Pada penelitian ini pengujian reliabilitas penelitian menggunakan teknik Alpha Cronbach.
Menurut Syofian Siregar 2012 suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach bila
koefisien reliabilitas �
, .
Berikut adalah tabel hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS versi 17.0.
Tabel 3.8. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kepatuhan Wajib Pajak
Reliability Statistics
Cronbach s Alpha
N of Items .726
6
Sumber: Data yang diolah
Dari tabel 3.8. dapat diketahui bahwa nilai Cronbach ’s Alpha dari
instrumen Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,726, lebih besar dari 0,6 sehingga instrumen Kepatuhan Wajib Pajak adalah reliabel.
Tabel 3.9. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pengetahuan tentang Pajak
Sumber: Data yang diolah
Dari tabel 3.9. dapat diketahui bahwa nilai Cronbach ’s Alpha dari
instrumen Pengetahuan tentang Pajak sebesar 0,918, lebih besar dari 0,6 sehingga instrumen Pengetahuan tentang Pajak adalah reliabel.
Tabel 3.10. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Sanksi Pajak
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .862
4
Sumber: Data yang diolah
Dari tabel 3.10. dapat diketahui bahwa nilai Cronbach ’s Alpha
dari instrumen Sanksi Pajak sebesar 0,862, lebih besar dari 0,6 sehingga instrumen Sanksi Pajak adalah reliabel.
Tabel 3.11. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pemeriksaan Pajak
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items .746
4
Sumber: Data yang diolah
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items .918
16
Dari tabel 3.11. dapat diketahui bahwa nilai Cronbach ’s Alpha
dari instrumen Pemeriksaan Pajak sebesar 0,746, lebih besar dari 0,6 sehingga instrumen Pemeriksaan Pajak adalah reliabel.
J. Analisis Data
1. Menilai Model Fit Untuk menilai model fit menggunakan cara goodness of fit test yaitu
dengan melihat nilai correctly classification. Nilai correctly classification ini akan menunjukkan seberapa besar model mampu menghasilkan “true
outcome” atau suatu nilai secara akurat. Maksimum nilai yang dihasilkan adalah 100, semakin mendekati 100 maka model tersebut semakin
bagus. 2. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial Uji parsial dilakukan untuk melihat apakah masing-masing
variabel independen secara terpisah mempengaruhi variabel dependen. Uji parsial dalam penelitian ini dilakukan dengan uji Z-Stat
menggunakan program Stata versi 11.0 . Hipotesis dalam uji Z-Stat adalah sebagai berikut:
H0 = Variabel independen tidak mempengaruhi variabel dependen H1 = Variabel independen mempenaruhi variabel dependen
Dalam menentukan menerima atau menolah H0 dengan melihat nilai p|z| pada masing-masing variabel independen. H0 ditolak apabila
p|z| alfa pengujian. H0 diterima apabila p|z| alfa pengujian. b. Uji Serentak
Uji serentak dalam penelitian ini digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen serentak mempengaruhi variabel
dependen. Uji
serentak dilakukan
dengan likelihood
ratio menggunakan program Stata versi 11.0 . Hipotesis dalam pengujian
likelihood rasio adalah sebagai berikut: H0 = semua variabel independen secara serentak tidak mempengaruhi
variabel dependen H1 = semua variabel independen secara serentak memepengaruhi
variabel dependen Dalam menentukan menerima atau menolak H0 dengan melihat nilai
probchi2. H0 ditolak apabila nilai probchi2 alfa pengujian. H0 diterima apabila nilai probchi2 alfa pengujian.
3. Marginal Effect Marginal Effect digunakan untuk menunjukkan besar pengaruh
variable independen terhadap variable dependen. Dalam pengujian marginal effect sekaligus dilakukan pengujian tanda untuk mengetahui
apakah variabel independen memberikan efek positif atau negatif terhadap variabel dependen.
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Sejarah Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa
Yogyakarta Perjalanan reformasi birokrasi nampaknya tidak terasa sudah
dimulai sejak tahun 2002 yang dimasinisi oleh Departemen Keuangan dan Direktorat Jenderal Pajak sebagai lokomotifnya. Tentunya hal ini
tidak mengagetkan dengan dimulainya Direktorat Jenderal Pajak sebagai instasi percontohan reformasi birokrasi dalam memberikan
pelayanan prima dan pelaksanaan good governance mengingat kedudukan Direktorat Jenderal Pajak sebagai instasi yang sangat
strategis. Modernisasi Direktorat Jenderal Pajak di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta dimulai pada tanggal 6 November 2007 dengan diresmikannya gedung sekaligus pembentukan Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa Yogyakarta dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah II oleh Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Pada saat yang sama dibentuk 5 Kantor Pelayanan Pajak KPP
Pratama di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah
Istimewa Yogyakarta,
yaitu sebagai
berikut:
1 KPP Pratama Yogyakarta 2 KPP Pratama Sleman
3 KPP Pratama Bantul 4 KPP Pratama Wonosari
5 KPP Pratama Wates b. Visi Misi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Daerah Istimewa
Yogyakarta Visi
“Menjadi institusi penghimpun penerimaan negara yang terbaik demi menjanmin kedaulatan dan kemand
irian negara” Misi
“
Menjamin penyelenggaraan negara yang berdaulat dan mandiri dengan:
1 mengumpulkan penerimaan berdasarkan kepatuhan pajak sukarela
yang tinggi dan penegakan hukum yang adil; 2
pelayanan berbasis
teknologi modern
untuk kemudahan
pemenuhan kewajiban perpajakan; 3
aparatur pajak yang berintegritas, kompeten dan profesional; dan; 4
kompensasi yang kompetitif berbasis sistem manajemen kinerja. ”
c. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Daerah Istimewa Yogyakarta Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik
Indonesia No. 132PMK.012006 tanggal 22 Desember 2006 tentang