Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Victor Hugo, Paul Verlaine dan Stéphane Mallarmé pun mengakui kejeniusan Rimbaud. Tahun 1871-1873, Arthur Rimbaud memiliki hubungan sesama jenis dengan penyair aliran simbolisme, Paul Verlaine. Perselingkuhan itu terjadi saat istri Verlaine sedang hamil. Putusnya hubungan mereka ditandai dengan penembakan lengan Rimbaud oleh Verlaine, saat Verlaine dalam keadaan mabuk. Setelah itu, Rimbaud menyelesaikan Une Saison en Enfer. Kemudian, ia menyelesaikan Illuminations saat berpacaran dengan penyair German Nouveau di London http:www.Indoprogress.html. Selain menjadi penyair, Rimbaud juga suka menjelajahi dunia. Ia pergi ke Mesir, Afrika, dan Asia dengan menumpang berbagai kapal. Rimbaud juga pernah datang ke Jawa bergabung dengan pasukan VOC. Ia meninggal di Marseille dalam usia 37 tahun karena kanker tulang yang menggerogoti kaki kanannya. Salah satu puisi Rimbaud yang banyak memukau para penyair yaitu Le Bateau Ivre. Puisi itu merupakan salah satu puisi dari kumpulan puisi pertamanya yang berjudul Poésies. Puisi tersebut ditulis di Charville, sebelum keberangkatannya ke Paris, pada akhir bulan September 1871. Secara umum, Le Bateau Ivre bercerita tentang perjalanan sebuah kapal yang kemudian tenggelam di lautan dengan penulisan yang penuh imajinasi dan simbol. Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa Rimbaud sering berlayar dari satu negara ke negara lain. Puisi ini juga telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris. Keistimewaan puisi itu diakui oleh Paul Verlaine dalam buku L’Herne Arthur Rimbaud yang mengatakan bahwa : « De toute l’œuvre en vers de Rimbaud, œuvre dont je me réjouis, dans la tristesse de la mort précoce de cet unique poète, d’avoir inauguré en quelque sorte la gloire, -- je crois qu’on peut, avec moi, préférer Le Bateau Ivre. » Verlaine juga menambahkan bahwa puisi tersebut dapat membekukan para pembaca dengan semua bentuk kecantikan simbol dan permainan kebebasan berfantasi yang Rimbaud buat L‟Herne Arthur Rimbaud : 1993. Di dalam puisi ini juga, Rimbaud menceritakan tentang keadaan di laut, pemikirannya tentang salju, air pasang, matahari, dan angin ribut dengan pemilihan katadiksi dan penggunaan majas yang sangat cantik. Oleh karena itu, peneliti memilih puisi Le Bateau Ivre untuk dijadikan subjek penelitian ini. Menurut Pradopo 2007:108, sajak karya sastra merupakan sebuah struktur. Struktur di sini dalam arti bahwa karya sastra itu merupakan susunan unsur-unsur yang bersistem, yang antara unsur-unsurnya terjadi hubungan yang timbal balik, saling menentukan. Unsur-unsur dalam sebuah puisi tersebut yaitu, unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Berdasarkan keterangan di atas, Le Bateau Ivre bercerita tentang perjalanan sebuah kapal yang kemudian tenggelam di lautan dengan penulisan yang penuh imajinasi dan simbol. Maka dari itu, diperlukan analisis terhadap unsur-unsur intrinsik yang meliputi aspek bunyi, aspek metrik, aspek sintaksis, dan aspek semantik. Dan kemudian untuk menganalisis tanda-tanda yang terdapat dalam puisi, diperlukan analisis lanjutan menggunakan analisis semiotik berupa ikon, indeks, dan simbol. Dengan penggunaan analisis struktural- semiotik tersebut, maka akan diketahui makna secara keseluruhan tentang isi puisi tersebut.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan di atas, permasalahan-permasalahan yang dapat diangkat dalam menganalisis puisi “Le Bateau Ivre” karya Arthur Rimbaud antara lain : 1. Unsur-unsur intrinsik yang berupa aspek bunyi, aspek, metrik, aspek sintaksis, dan aspek semantik yang terdapat dalam puisi “Le Bateau Ivre” karya Arthur Rimbaud. 2. Unsur semiotik yang berupa ikon, indeks, dan simbol yang terdapat dalam puisi “Le Bateau Ivre” karya Arthur Rimbaud. 3. Pemilihan katadiksi yang terdapat dalam puisi “Le Bateau Ivre” karya Arthur Rimbaud. 4. Majas yang terdapat dalam puisi “Le Bateau Ivre” karya Arthur Rimbaud. 5. Permainan kata yang terdapat dalam puisi “Le Bateau Ivre” karya Arthur Rimbaud.

C. Batasan Masalah

Mengingat masalah-masalah yang muncul sangat kompleks, maka diperlukan pembatasan masalah agar kajiannya lebih fokus dan mendalam. Batasan masalahnya, antara lain: 1. Wujud unsur-unsur intrinsik yang berupa aspek bunyi, aspek metrik, aspek sintaksis, dan aspek semantik dalam puisi “Le Bateau Ivre” karya Arthur Rimbaud. 2. Wujud aspek semiotik yang meliputi ikon, indeks, dan simbol dalam puisi “Le Bateau Ivre” karya Arthur Rimbaud.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah tersebut, rumusan masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana wujud unsur-unsur intrinsik yang berupa aspek bunyi, aspek metrik, aspek sintaksis, dan aspek semantik dalam puisi “Le Bateau Ivre” karya Arthur Rimbaud? 2. Bagaimana wujud aspek semiotik yang meliputi ikon, indeks, dan simbol dalam puisi “Le Bateau Ivre” karya Arthur Rimbaud?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ditentukan sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan wujud unsur-unsur intrinsik yang berupa aspek bunyi, aspek metrik, aspek sintaksis, dan aspek semantik dalam puisi “Le Bateau Ivre ” karya Arthur Rimbaud. 2. Mendeskripsikan wujud aspek semiotik yang meliputi ikon, indeks, dan simbol dalam puisi “Le Bateau Ivre” karya Arthur Rimbaud.

F. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti berharap hasil penelitian dapat bermanfaat secara teoritis maupun praktis: 1. Secara teoretis, analisis struktural-semiotik ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu sastra di Indonesia khususnya penerapan teori struktural-semiotik dalam puisi. 2. Secara praktis: a. Diharapkan dapat berguna sebagai bahan ajar pengajaran sastra dalam hal struktural-semiotik dalam sebuah puisi. b. Diharapkan dapat menambah apresiasi mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Prancis dalam memahami karya sastra.