Aspek Semantik Analisis Struktural Puisi

24 Klausa le père par le fer yang dimaksud yaitu le père par l’épée ayah dengan pedang. Kata besi fer dapat diartikan sebagai bahan baku untuk menggantikan unsur dari pedang yang terbuat dari besi. d Personifikasi Peyroutet 1994 :79 berpendapat bahwa personifikasi adalah « …procédé de substitution qui permet de donner figure humaine aux abstractions, aux animaux, aux objets », prosedur substitusi yang menggambarkan binatang-binatang, benda-benda mati dan tidak bernyawa mempunyai sifat-sifat manusia. Contoh : 21 avec quelle rigueur, Destin, tu me poursuis Dengan begitu cepat, Takdir, mengejarku Jean Racine, Phèdre e Hiperbola L’hyperbole est un écart de style fondé sur la substitution d’un mot ou d’une expression B à un mot ou une expression A normalement attendu, de façon à exagérer : B dit plus que A Peyroutet, 1994 :74. Hiperbola menggunakan suatu ungkapan B terhadap suatu ungkapan A yang bertujuan untuk melebih-lebihkan : B lebih daripada A. Contoh : 23 Ȏ million de Christ aux yeux sombres et doux La messe et les premières communions se célébrèrent aux cent mille autels de la cathédrale Toute lune est atroce et tout soleil amer Jutaan mata Yesus yng lembut dan sendu Misa dan komuni pertama Merayakan di seratus ribu altar gereja 25 Semua bulan yang bengis dan semua matahari yang getir Arthur Rimbaud f Antitesis Menurut Peyroutet 1994 :100 l’antithèse oppose des mots, des phrases, ou des ensemble plus vastes dont les sens est inverse ou le devient. Antitesis melawankan kata, frasa, atau kesatuan kalimat sehingga artinya bertentangan. Dengan kata lain, terdapat dua istilah yang saling bertentangan di dalam satu kalimat. Contoh : 24 triste amante des morts, elle hait les vivants Kematian kekasih yang menyedihkan, dia benci orang-orang yang hidup Voltaire, La Henriade g Ironi Peyroutet 1994 :76 mengatakan bahwa l’ironie est une antiphrase dont le but est la raillerie. Ironi adalah antifrasis yang tujuannya untuk mengejek. Contoh : 25 rien n‟était si beau, si leste, si brillant Si bien ordonné que les deux armées Tidak begitu tampan, begitu cekatan, begitu pintar Begitu rapi daripada dua tentara yang lain Voltaire, Candide, chapitre 3

C. Analisis Semiotik Puisi

Tujuan utama dari menganalisis puisi yaitu untuk mendapat makna yang terkandung di dalamnya. Karya sastra itu merupakan struktur yang bermakna. 26 Hal ini mengingat bahwa karya sastra itu merupakan sistem tanda yang mempunyai makna yang mempergunakan medium bahasa Pradopo, 2007:121. Untuk mengetahui arti dari tanda-tanda tersebut diperlukan adanya analisis, yang disebut dengan analisis semiotik. Kata semiotik berasal dari bahasa Yunani semeiôn yang berarti tanda. Sedangkan semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda dan segala yang berhubungan dengannya. Peirce 1978:120 mengatakan bahwa semiotik adalah sinonim dari logika yang mempelajari bagaimana orang bernalar melalui tanda-tanda. Penalaran melalui tanda-tanda tersebut mengupayakan manusia untuk berfikir dan memberi makna pada suatu hal. Berikut pendapat Peirce via Budiman, 2005 :49 mengenai tipologi tanda : “A sign or representamen is something which stands to somebody for something … creates in the mind of that persone an equivalent sign, or perhaps a more developed sign. That sign which it creates I call the interpretant of the first sign. The sign stand for something is object […] ” “Suatu tanda atau representamen merupakan sesuatu yang menggambarkan sesuatu bagi seseorang … di dalam benak orang itu tercipta suatu tanda lain yang sama atau mugkin suatu tanda yang lebih berkembang. Tanda yang tercipta tersebut saya sebut sebagai interpretan dari tanda yang pertama. Tanda yang menggantikan sesuatu disebut objek […] ” Objek Representamen Interpretant Bagan 1: Hubungan representamen, interpretan, dan objek 27 Kemudian Peirce 1978, membedakan tiga jenis tanda sebagai berikut: 1. Ikon icone Ikon adalah tanda yang memiliki karakter yang membuatnya bermakna, tanpa dipengaruhi oleh kehadiran objeknya, akan tetapi dikaitkan dengan suatu kemiripan yang secara potensial dimilikinya. Seperti foto mewakili apa yang dipotret atau goresan tinta mewakili grafis, skema, atau peta geografis. Kemudian Peirce mengklasifikasikan ikon menjadi tiga jenis, yaitu imagi, diagram, dan metafora. Ketiga jenis itu dapat muncul bersamaan dalam sebuah teks. a Imagi atau ikon topologis dapat diketahui apabila tanda-tanda yang ada didasarkan atas kemiripan yang menyangkut sifat spasial yang bisa berupa profil atau bentuk dari tanda acuannya. b Ikon diagramatis, ialah ikon yang didasarkan pada kemiripan analogis dan rasional yakni antara dua unsur tekstual dan hubungan kedua unsur yang diacu menunjukan kemiripan. c Ikon metaforis, yaitu suatu meta-tanda yang ikonisitasnya menunjukan adanya metafora dari tanda acuannya, dan memiliki kemiripan atau similaritas diantara objek-objek dari dua tanda simbolis. 2. Indeks indice Indeks adalah tanda yang memiliki kaitan fisik, eksistensial antara representamen dengan objeknya sehingga seolah-olah akan kehilangan karakter yang menjadikannya tanda jika objeknya dipindahkan atau