Estimasi Probabilitas Gambaran Umum Muda Tama Gallery

Dimana a :Waktu optimis b :Waktu pesimis m :Waktu realistis Menurut Render dan Heizer2004:80, metode PERT mengikuti enam langkah dasar, yaitu: 1. Mendefinisikan proyek dan menyiapkan struktur pecahan kerja. 2. Membangun hubungan antara kegiatan dan memutuskan kegiatan mana yang harus terlebih dahulu dan kegiatan mana yang harus mengikuti yang lain. 3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan keseluruhan kegiatan. 4. Menetapkan perkiraan waktu untuk tiap kegiatan. 5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan inilah yang disebut jalur kritis. 6. Menggunakan jaringan untuk membantu perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek.

F. Estimasi Probabilitas

Menghitung perkiraan probabilitas penyelesaian proses produksi dengan cara menghitung varian standar Handoko,1999:408. Rumus variasi standard normal Z adalah : Z = Dimana : Z = Estimasi probabilitas Td = Waktu penyelesaian yang dijadwalkan Te = Waktu penyelesaian yang diharapkan σTe= Deviasi standar untuk Te Nil ai σTe didapatkan dengan menjumlahkan varian masing-masing kegiatan kritis : √ ∑ dan σ 2 Te = 2 6        a b Dimana : Te = Waktu penyelesaian yang diharapkan a = Waktu optimis b = Waktu pesimis BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Muda Tama Gallery

1. Sejarah Singkat Perusahaan Dan Lokasi Perusahaan Muda Tama Gallery merupakan perusahaan warisan leluhur yang sudah ada sejak jaman kerajaan Mataram. Pada tahun 1978, bapak Supri Haryanto yang masih merupakan kerabat keraton Yogjakarta belajar kepada bapak Sapto Hudoyo di Yogjakarta. Di sana bapak Supri Haryanto belajar tentang dasar –dasar membuat kerajinan dari bahan dasar tembaga sehingga menjadi kerajinan tembaga yang mempunyai nilai seni tinggi. Beliau belajar cara-cara membuat kerajinan tembaga seperti menempa, mengukir, memahat dan lain-lain. Di sana beliau juga diajari bagaimana cara memasarkan produk-produk dari tembaga tersebut. Pada tahun 1981 bapak Supri Haryanto mulai mencoba untuk berwiraswasta sendiri dengan mendirikan perusahaan sendiri di kampung halamannya yaitu di desa Tumang kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali. Dalam mendirikan perusahaannya beliau mendapat bantuan dari Pemda Kabupaten Boyolali melalui instansi –instansi terkait. Juga tidak terlepas dari dukungan masyarakat sekitar sehingga Muda Tama Gallery dapat berkembang sampai sekarang dan menjadi cikal bakal perusahaan sejenis di daerah tersebut. Muda Tama Gallery awalnya hanya bergerak di dalam pembuatan alat-alat dapur tradisional yang terbuat dari bahan baku tembaga saja. Namun dalam perkembangannya, perusahaan ini beralih dari kerajinan alat-alat dapur tradisional menjadi kerajinan interior dan eksterior yang meliputi berbagai hiasan dan seni ukir. Dan sekarang lambat laun tidak hanya menggunakan bahan baku dari tembaga saja, tetapi juga menggunakan bahan dari kuningan dan alumunium. Sampai sekarang di desa Tumang telah bermunculan puluhan perusahaan yang sejenis dengan Muda Tama Gallery. Para pemilik perusahaan yang berdiri sendiri tersebut awalnya merupakan karyawan atau pengrajin di Muda Tama Gallery. Namun seiring dengan semakin tingginya permintaan konsumen terhadap kerajinan tembaga, kuningan dan aluminium, maka akhirnya mereka memilih untuk mendirikan perusahaan sendiri. Hal tersebut justru menjadi nilai positif bagi desa Tumang karena desa tersebut menjadi desa wisata yang terkenal sebagai sentra atau pusat kerajinan dari tembaga, kuningan dan alumunium. Dan juga bagi Muda Tama Gallery sendiri menganggap para kompetitor tersebut bukan sebagai halangan untuk kemajuan akan tetapi justru sebagai tantangan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan. Muda Tama Gallery tidak hanya terkenal di dalam negeri saja. Di luar negeri perusahaan ini juga sudah cukup dikenal oleh para pecinta seni di berbagai negara. Hal ini dibuktikan dengan jumlah permintaan kerajinan tembaga, kuningan dan aluminium dari luar negeri yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Karena manajemen yang baik dari tahun ke tahun maka Muda Tama Gallery telah memperoleh berbagai penghargaan. Penghargaan tersebut antara lain : a. Anugerah Upakarti oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1993. b. Anugerah Upa Pradana oleh Gubernur Jawa Tengah pada tahun 1993. c. Top Eksekutif of The Year Jawa-Bali pada tahun 1997. d. Peringkat I dalam rangka bulan mutu dan produktivitas tahun 2004. e. Serta beberapa piagam penghargaan lainnya. Hal tersebut terus berkembang setelah adanya media cetak dan elektronik yang ikut berperan aktif dalam membantu mempromosikan tentang keberadaan Muda Tama Gallery secara lengkap. Muda Tama Gallery beralamatkan lengkap di dukuh Banaran, desa Tumang, kecamatan Cepogo kabupaten Boyolali 57371 dengan nomor telepon 0276 323456 dan fax +62276323366. Serta beralamatkan email di : mudatama_galeriyahoo.com. Ini merupakan lokasi Sedangkan galeri perusahaan terletak sekitar 1 kilometer dari perusahaan induk, yaitu di pintu masuk ke desa Tumang. 2. Visi Dan Misi Perusahaan Visi dan Misi dari perusahaan Kerajinan Tembaga dan kuningan Muda Tama Gallery adalah : a. Untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan pendapatan daerah dari perdagangan dan pariwisata terutama di kota Boyolali. b. Untuk mengurangi pengangguran, yaitu dengan menyediakan lapangan pekerjaan dan ikut meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama penduduk sekitar. 3. Struktur Organisasi Perusahaan Dalam melaksanakan kegiatannya Muda tama Gallery menggunakan sistem organisasi komando di mana hanya ada satu pimpinan yang mempunyai kekuasaan mutlak untuk mengatur jalannya perusahaan. Selain itu perusahaan ini memiliki beberapa staf dan ahli desain yang dapat membantu tugas pimpinan perusahaan. Secara umum struktur organisasi di Muda Tama Gallery adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Struktur Organisasi Muda Tama Gallery Sumber : Muda Tama Gallery Dari gambar di atas maka dapat dijelaskan definisi tugas dan tanggung jawab masing- masing bagian adalah sebagai berikut : a. Direktur Perusahaan 1 Menjadi penanggung jawab utama bagi Muda Tama Gallery. 2 Mengatur jalannya seluruh aktivitas perusahaan. KARYAWAN atau PENGRAJIN Bagian Administratif dan Keuangan Bagian Desain Bagian Produksi dan Quality Control Bagian Gudang Direktur Perusahaan Pemilik Perusahaan 3 Direktur sebagai pemilik perusahaan dan mempunyai hak mutlak tentang perusahaan. 4 Memberi motivasi kepada seluruh bawahannya. 5 Menentukan kebijakan-kebijakan yang dibutuhkan oleh perusahaan. b. Bagian Desain 1 Bagian desain bertugas membuat desain dan mal suatu produk kerajinan. 2 Bagian desain harus mampu membuat desain-desain khusus yang dikehendaki oleh pemesan. 3 Bagian desain harus memiliki jiwa seni yang tinggi dan mampu mengembangkan ide-ide kreatifnya untuk membuat desain produk yang baru dan menarik. 4 Membantu direktur dalam pengawasan produksi . 5 Memberi pengarahan dan penjelasan kepada karyawan terutama yang masih baru. c. Bagian Administratif Dan Keuangan Bertugas menjalankan seluruh kegiatan administrasi perusahaan yang berhubungan dengan kegiatan dokumentasi data-data penting bagi perusahaan termasuk mencatat transaksi-transaksi yang dilakukan oleh perusahaan. Bagian ini juga bertanggung jawab atas keuangan pada perusahaan Muda Tama Gallery. d. Bagian Produksi Dan Quality Control 1 Menjalankan proses produksi dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kesepakatan dan tujuan yang telah ditetapkan. 2 Bertugas mengawasi jalannya proses produksi dan melaksanakan Quality Control terhadap produk-produk yang dihasilkan. 3 Bertanggung jawab kepada direktur atas baik buruknya suatu produk kerajinan. 4 Member motivasi kepada karyawan atau pengrajin agar dapat meningkatkan produktivitasnya. e. Bagian Gudang 1 Bertanggung jawab atas keamanan produk-produk yang ada di gudang maupun di showroom. 2 Menjaga dan merawat peralatan-peralatan produksi yang dimiliki perusahaan. 3 Melaksanakan kegiatan packing terhadap produk-produk yang akan dikirim ke pemesan. 4 Mencatat bahan-bahan yang masuk atau dibeli perusahaan serta produk- produk jadi yang telah keluar. f. Karyawan Atau Pengrajin Karyawan atau pengrajin bertugas melaksanakan perintah dari direktur atau kepala bagian produksi dalam pembuatan produk. Hal ini meliputi kegiataan menempa, memotong, mengelas, memahat, mewarnai, mengkilapkan dan kegiatan produksi lainnya. 4. Pengembangan Karyawan Dan Aspek Penggajian a. Jumlah Karyawan Adapun jumlah karyawan di perusahaan Muda Tama Gallery adalah sebagai berikut : 1 Pemilik Pimpinan perusahaan : 1 Orang 2 Bagian Desain : 3 Orang 3 Bagian Administrasi dan Keuangan : 2 Orang 4 Bagian Gudang : 2 Orang 5 Bagian Produksi : 2 Orang 6 Bagian Qualiy Control : 2 Orang 7 Karyawan Harian Pengrajin :43 Orang Jumlah :55 Orang b. Jam Kerja Dalam melaksanakan kegiatan proses produksinya Muda Tama Gallery menerapkan satu shif kerja. Semua karyawan bekerja setiap hari mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 dengan jam istirahat satu kali yaitu pukul 12.00 – 13.00. Sedangkan untuk hari minggu sebagian karyawan diijinkan libur secara bergantian. c. Sistem Penggajian Di perusahaan Muda Tama Gallery hanya ada satu sistem penggajian. Sistem penggajian tersebut dilakukan secara mingguan dan dilaksanakan pada hari sabtu. d. Fasilitas Dan jaminan Sosial Sebagai kompensasi atas hasil kerja karyawan, perusahaan juga memberikan fasilitas dan jaminan sosial untuk menunjang kesejahteraan karyawan sebagai berikut : 1 Fasilitas Perusahaan a Mushola b Tempat parkir c Ruang Istirahat d Mess e Toilet f Obat-obatan yang lengkap 2 Jaminan Sosial a Perusahaan mendatangkan tenaga medis dari kecamatan maupun dari kabupaten setiap bulannya b Perusahaan menanggung seluruh biaya pengobatan karyawan bila mengalami kecelakaan kerja c Pemberian sumbangan kepada karyawan dan keluarganya yang mengalami musibah d Pemberian bea siswa bagi anak karyawan yang berprestasi e Pemberian dana sosial bagi masyarakat sekitar Muda Tama Gallery Selain itu, untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dan demi kemajuan perusahaan maka perusahaan telah menerapkan berbagai sistem dan pemberian tunjangan kepada karyawan, antara lain : a Penerapan K 3 Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Muda Tama Gallery merupakan perusahaan yang menggunakan peralatan kerja yang bisa membahayakan karyawan jika salah dalam penggunaannya seperti mesin las, gerenda, pemotong plat, tungku pembakar dan lain-lain. Maka dari itu perusahaan mewajibkan karyawannya menggunakan masker, sarung tangan, penutup telinga dan pelindung mata saat menggunakan peralatan kerja tersebut. b Penerapan 5 R Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin Slogan 5 R merupakan program yang dicanangkan oleh Dinas Perindustrian kabupaten Boyolali kepada semua perusahaan kerajinan tembaga di desa Tumang. Program ini bertujuan agar perusahaan bisa meningkatkan mutu produknya. 5. Aspek Produksi a. Bahan Produksi Dalam melaksanakan kegiatan produksinya, Muda Tama Gallery menggunakan bahan baku utama maupun bahan baku penunjang, antara lain : 1 Bahan Baku Utama a Tembaga berupa plat dengan berbagai ukuran ketebalan b Kuningan berupa plat dengan berbagai ukuran ketebalan c Alumunium berupa plat maupun kawat 2 Bahan Baku Penunjang a Kertas b Getah damar jabung c Pasir merah d Kain e Vernis f Zat kimia berupa Sn, Hcl, H 2 So 2 , H 2 So 4 g Batu hijau b. Mesin Dan Peralatan 1 Mesin a Gerinda b Mesin selep c Blower dan tungku pembakaran d Kompresor e Genset 2 Peralatan a Palu besi ondhel b Palu kayu gandhen c Suwul alas besi d Jantur penyangga suwul e Tatah atau alat pahat f Gunting logam g Las karbit h Kain jeans i Amplas j Spidol k Jangka ukuran besar l Sikat logam c. Proses Produksi Secara umum proses produksi kerajinan tembaga, kuningan maupun tembaga di perusahaan Muda Tama Gallery adalah sebagai berikut : 1 Persiapan bahan baku Persiapan bahan baku merupakan kegiatan paling awal dari keseluruhan proses produksi. Dalam hal ini persiapannya meliputi persiapan bahan baku utama, bahan baku penunjang serta peralatan yang akan digunakan selama proses produksi. 2 Pembuatan desain dan mal Desain merupakan gambar secara lengkap, rinci dan utuh dari produk yang akan dibuat yaang digambarkan dalam skala yang kecil. Sedangkan mal adalah gambaran atau pola bagian-bagian tertentu produk sebelum dibuat dan ukurannya sama dengan ukuran produk yang dikehendaki. Mal ini berfungsi sebagai alat ukur atau cetakan agar bahan yang dipotong ukurannya bisa konsisten. 3 Pemotongan bahan Setelah pembuatan mal, maka proses selanjutnya adalah memotong plat sesuai dengan ukuran mal tersebut. Alat-alat yang digunakan adalah gunting plat, meteran, penggaris dan juga jangka. Pemotongan plat tembaga harus dilakukan secara teliti agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang tinggi. 4 Pembentukan Bahan-bahan yang sudah dipotong kemudian dibentuk dengan cara ditempa secara bertahap dengan palu kayu gandhen sampai bahan tersebut berubah bentuk menjadi cekung dan siap disambung dengan bahan lain agar bisa membentuk sebuah bejana. Proses penyambungan ini menggunakan las karbit dan dilakukan secara teliti dan rapi agar bentuk produk yang dihasilkan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Untuk mempermudah pembentukan maka bahan yang telah dilas dibakar di tungku pembakaran dengan menggunakan blower. Setelah dibakar kemudian bahan ditempa lagi secara terus menerus sampai bentuknya sesempurna mungkin. 5 Tekstur dan pemahatan Tekstur dan pemahatan merupakan proses produksi yang sangat penting. Karena keindahan sebuah produk biasanya lebih banyak muncul dari tekstur yang rapi serta motif pemahatan yang menarik. Pembuatan tekstur dilakukan dengan cara menempa permukaan produk yang diinginkan dengan menggunakan alat pukul khusus berupa palu besi yang ujungnya mempunyai motif tertentu. Palu besi ini disebut juga ‖ondhel”. Sedangkan pemahatan dilakukan dengan cara memahat permukaan produk tersebut dengan alat pahat berupa tatah yang ujungnya juga mempunyai motif yang berbeda-beda. Pemahatan dilakukan untuk membuat gambar timbul atau relief. 6 Finishing awal Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu memeriksa apakah terjadi perubahan bentuk setelah mengalami berbagai proses. Jika terjadi perubahan maka produk tersebut harus ditempa lagi sampai bentuknya pulih kembali. Setelah itu produk yang hampir jadi tersebut dicuci dengan air asam jawa agar benar-benar bersih. 7 Nyireng pewarnaan Proses ini yaitu mewarnai produk dengan cara menyikat dan mengolesi seluruh permukaan dengan larutan Sn dan Hcl. Proses ini dilakukan sampai warna permukaan menjadi hitam pekat sesuai warna yang dikehendaki. 8 Pencucian Pencucian dilakukan agar kotoran dan sisa-sisa larutan nyireng hilang dari bokor. Pencucian ini hanya menggunakan detergen dan air biasa. 9 Nyelep mengkilapkan Nyelep yaitu mengkilapkan permukaan logam dengan cara menggosok terus menerus sampai warna logam menjadi mengkilap. Alat yang digunakan yaitu gerinda dan dinamo yang ujungnya berupa gulungan kain jeans. Agar permukaan logam mudah mengkilap maka harus menggunakan batu hijau yang dihaluskan untuk kemudian di gosok-gosokkan pada permukaan tersebut. 10 Finishing akhir Finishing akhir yaitu melapisi produk kerajinan dengan vernis. Dalam hal ini vernis yang digunakan vernis jenis Ripe2000. Kemudian dijemur dibawah terik matahari sampai benar-benar kering 11 Packing Setelah produk sudah jadi dan siap dipasarkan, langkah selanjutnya adalah pengepakan packing. Pengepakan dilakukan dengan cara membungkus produk dengan kertas koran, membungkus dengan kardus kemudian memasukkannya dalam kotak kayu. Hal ini dilakukan agar saat pengiriman tidak terjadi kerusakan pada produk. d. Jenis Dan Macam-macam Produk 1 Copper handycraft kerajinan tembaga a Kaligrafi b Relief lukisan c Guci d Vas bunga berbagai model dan ukuran e Bokor berbagai ukuran f Lampu dinding g Lampu gantung h Patung i Alat dapur j Alat makan k Meja dan kursi l Tempat payung m Wastafel n Asbak o Bathub bak mandi p Kubah masjid q Tulisan nama instansi r Serta hiasan interior maupun eksterior lainnya 2 Brass handycraft kerajinan kuningan a Vas bunga berbagai model dan ukuran b Bokor berbagai ukuran c Alat dapur d Alat makan e Tulisan nama instansi f Serta hiasan interior maupun eksterior lainnya 3 Alumunium handycraft kerajinan aluminium a Kaligrafi b Relief lukisan c Guci d Vas bunga berbagai model dan ukuran e Bokor berbagai ukuran f Lampu dinding g Lampu gantung h Alat dapur i Alat makan j Wastafel k Asbak l Bathub bak mandi mKubah masjid n Tulisan nama instansi o Serta hiasan interior maupun eksterior lainnya 6. Aspek Pemasaran Pemasaran adalah hal yang sangat penting dalam perusahaan. Agar perusahaan dapat bertahan dan dapat berkembang maka pemasaran harus dilakukan secara tepat dan serius. Sampai saat ini perusahaan Muda Tama Gallery bisa dikatakan telah melakukan kegiatan pemasaran yang bagus. Beberapa cara yang dilakukan perusahaan Muda Tama Gallery untuk meningkatkan volume penjualan produknya antara lain : a Kerjasama dengan showroom- showroom lain. Untuk meningkatkan penjualan Muda Tama Gallery menjalin kerjasama dengan galeri atau showroom lain di berbagai kota besar. Showroom tersebut diantaranya yaitu : 1 Di Bali : Oriental 2 Di Bandung : Gapura 3 Di Jepara : Kartini Shop 4 Di Semarang : Fio Jaya Met and Smit Olindo Gapura b Mengikuti beberapa pameran kesenian atau expo Selain bekerjasama dengan showroom lain, sering kali Muda Tama Gallery mengikuti pameran baik tingkat propinsi maupun tingkat nasional. Pameran-pameran tersebut biasanya diadakan di Bali, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang serta kota besar lainnya di Indonesia. Dalam mengikuti pameran biasanya perusahaan mendirikan stand dengan membawa beberapa sampel produk kerajinan serta membagikan brosur yang berisi tentang gambaran umum perusahaan dan produk- poduknya. c Membuat blog dan website Blog dan website dibuat agar memudahkan calon pembeli yang ingin mengetahui secara detail tentang produk-produk yang dihasilkan Muda Tama Gallery. Pada awalnya blog dan website dibuat untuk para pembeli dari luar negeri saja. Namun hal ini juga memungkinkan bagi para pembeli dari dalam negeri yang memilih membeli produk lewat blog atau website tersebut. Website resmi dari Muda tama Gallery adalah www.mudatamastudio.com dan www.suprametalcraft.com . d Bekerja sama dengan ekspotir Dalam hal ini eksportir lah yang mencari konsumen dari luar negeri. Kemudian pihak eksportir memesan langsung produk yang diinginkan ke Muda Tama Gallery. Selanjutnya perusahaan hanya mengantar produk yang dipesan sampai ke eksportir saja.

B. Laporan Magang Kerja