Tepung Ubi Jalar Ungu

18

D. Tepung Ubi Jalar Ungu

Dalam budi daya dan usaha pertanian, ubi jalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Ubi itulah yang menjadi produk utamanya. Adapun kedudukan tanaman ubi jalar dalam tatanama sistematika sebagai berikut: Divisio : Spermatophyta Sub-divisio : Angiospermae tumbuhan berbunga Kelas : Dicotyledoneae berbiji belah atau berkeping dua Bangsa : Tubiflorae Family : Convolvulaceae kangkung-kangkungan Genus : Ipomoea Spesies : Ipomoea batatas Famili Convolvuaceae yang sudah umum dibudidayakan selain ubi jalar adalah kankung air Ipomoea aquatica dan kangkung darat Ipomoea reptans . Tidak hanya itu, masih ada kangkung pagar atau kangkung hutan Ipomoea fistulosa , rincik bumi Ipomoea quamoqlit , dan Ipomoea triloba yang tumbuh liar Suparman, 2003. Ubi jalar merupakan salah satu makanan yang bisa menunjang progam perbaikan gizi masyarakat. Nilai kalorinya cukup tinggi, yaitu 123 kalori 100 gram. Ubi jalar berkulit tipis dan berkadar air tinggi sehingga perlu penanganan secara seksama selama proses panen, pengankutan, dan penyimpanan sebelum dimanfaatkan. Apabila kulit tipis tersebut rusak, maka akan mudah sekali mikroorganisme bakteri, jamur, dll masuk kedalam ubi, sehingga ubi akan cepat rusak Tri Nugraha dkk, 1993. Ubi jalar ungu Ipomoea batatas blackie merupakan sumber karbohidrat yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan pengganti beras bahan baku industri pangan maupun non pangan. Ubi jalar ungu mengandung antosianin yang merupakan salah satu senyawa antioksidan selain betakaroten hl ini merupakan kelebihan dari ubi jalar ungu. Antosianin termasuk dalam kelompok flavonoid yang penyebarannya luas diantara spesies tanaman, merupakan pigmen berwarna yang umumnya terdapat di bunga berwarna merah, ungu dan biru. Diklasifikasikan ubi jalar 19 menurut spesiesnya adalah putih, ungu, merah, kuning dan jingga Yuwono, dkk, 2010. Ubi jalar ungu mengandung antosianin berkisar ± 519 mg100 gr berat basah Kumalaningsih, 2006 dalam Apriliyanti, 2010. Kandungan gizi ubi jalar ungu dapat dilihat pada Tabel 2.8. Tabel 2.8 Komposisi Kimia Ubi Jalar Ungu Sumber: Suprapta 2003. Ubi jalar ungu Ipomoea batatas blackie merupakan tumbuhan merambat yang hidup disegala cuaca, didaerah pegunungan maupun di pantai, komoditas ini telah banyak di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sehingga mudah didapat, harganya relatif murah, tidak memberikan efek merugikan bagi kesehatan, memiliki kulit dan daging yang berwarna ungu sehingga kaya akan pigmen antosianin yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan varietas lain sehingga dapat digunakan sebagai pewarna baik untuk minuman maupun untuk makanan Jusuf, et al ., 2008 dalam Apriliyanti, 2010. Parameter Jumlah Zat pati 12,64 Gula reduksi 0,30 Lemak 0,94 Protein 0,77 Air 70,46 Abu 0,84 Serat 3 Vitamin C 21,43 mg100 g Antosianin 110,51 mg100 g 20 Ubi jalar ungu biasanya disebut Ipomoea batatas blackie karena mempunyai kulit dan daging umbi yang berwarna ungu kehitaman ungu pekat. Ubi jalar ungu mengandung pigmen antosianin yang lebih tinggi dibandingkan dengan ubi jalar jenis lainnya Sri Kumalaningsih, 2006. Kandungan antosianin pada ubi jalar ungu lebih tinggi dibandingkan dengan ubi jalar yang berwarna putih, kuning dan jingga. Selain kaya akan gizi ubi jalar ungu ini juga dapat dibuat tepung yang berfungsi untuk membuat diversifikasi pangan dan semacamnnya. Tepung ubi jalar ungu mudah dibuat dengan menggunakan peralatan yang sederhana. Cara pembuatan tepung ubi jalar ungu secara garis besar adalah sebagai berikut: sortasi umbi yaitu bagian yang busuk dan terkena serangan hama boleng dibuang, dicuci, dikupas, diiris tipis atau disawut secara manual atau menggunakan alat, dijemur atau dikeringkan menggunakan alat pengering pada suhu 60 C hingga kering kadar air mencapai 7. Kemudian digiling dan dikemas dengan kantong plastik atau disimpan dalam toples ditutup rapat. Untuk menghasilkan tepung ubi jalar ungu yang baik, sawut atau irisan umbi direndam terlebih dahulu didalam larutan Na metabisulfit sebelum dijemur atau dikeringkan. Tepung ubi jalar dapat disimpan selama ± 6 bulan Antarlina dan J.S Utomo, 1999. Sifat fisik dan kimia tepung ubi jalar ungu dapat dilihat pada Tabel 2.9. Tabel 2.9 Sifat Kimia Tepung Ubi Jalar Ungu Parameter Tepung Ubi Jalar Ungu Air 2,78 Abu 5,31 Lemak 0,81 Protein 2,79 Serat kasar 4,72 Karbohidrat 83,81 Sumber : Susilawati dan Medikasari 2008. Tepung ubi jalar ungu dapat dibuat secara langsung dari ubi jalar ungu yang dihancurkan dan kemudian dikeringkan, tetapi dapat pula dibuat dari gaplek ubi jalar ungu yang dihaluskan digiling dan kemudian diayak. Pembuatan tepung ubi jalar ungu dilakukan dengan cara pengeringan atau 21 penjemuran irisan tipis daging ubi jalar ungu yang telah dikupas dan dicuci bersih. Menurut Hartoyo 1999 optimasi pengeringan tepung ubi jalar dengan pengering oven adalah pada suhu 60 C selama 10 jam, sedangkan dengan pengering cabinet dryer adalah pada suhu 60 C selama 5 jam, dengan pengering tipe drum drum dryer adalah suhu 110 C. Setelah kering, irisan ini dihancurkan dan diayak sampai menjadi tepung dengan tingkat kehalusan tertentu 80-100 mesh. Tepung ubi jalar bisa diaplikasikan untuk pembuatan kue, es krim, sirup dan campuran adonan tepung. Kelebihan dari tepung ubi jalar adalah warna produk yang beranekaragam, mengikuti warna daging umbi bahan bakunya. Proses yang tepat dapat menghasilkan tepung dengan warna sesuai warna umbi bahan. Sebaliknya, proses yang kurang tepat akan menurunkan mutu tepung, dimana tepung yang dihasilkan akan berwarna kusam, gelap, atau kecoklatan. Untuk menghindari hal tersebut, menurut Widowati 2009 merendam hasil irisan penyawutan dalam sodium bisulfat 0,3 selama kurang lebih satu jam. Hal ini dilakukan untuk mencegah adanya kontak antara bahan dengan udara, yang dapat menyebabkan terjadinya reaksi pencoklatan. Pada produk ubi jalar, sebagian β-karoten yang terkandung dalam bahan 40 dapat rusak karena proses pengeringan penjemuran. Selain sebagai senyawa pembentuk pigmen, β-karoten merupakan bahan pembentuk vitamin A dalam tubuh, sedangkan antosianin memiliki kaemampuan sebagai antimugenik dan antikarsinogenik . Selain itu kandungan antosianin juga memiliki fungsi dalam mencegah gangguan fungsi hati, antihipertensi, dan dapat menurunkan kadar gula darah antihiperglisemik Hasim dan Yusuf, 2008. Menurut Tarwotjo 2003 ubi jalar ungu mengandung antioksidan yang kuat untuk menetralisir keganasan radikal bebas penyebab penuaan dini dan mencegah penyakit kanker serta gangguan jantung. Selain itu zat gizi lain yang banyak terdapat dalam ubi jalar adalah energi, vitamin C, vitamin B 6 piridoksin yang berperan penting dalam kekebalan tubuh. Kandungan mineral dalam ubi jalar seperti fosfor, kalsium, mangan, zat besi dan serat 22 yang larut dapat menyerap kelebihan lemakkolesterol dalam darah dengan cara mengikat asam empedu sehingga mencegah reabsorbsi dari usus dan meningkatkan ekskresi asam empedu dalam feses. Serat ubi jalar merupakan oligosakarida, serat larut yang banyak menyerap cairan sehingga dapat mencegah sembelit. Menurut Muchtadi 1989, konsumsi serat larut dalam jumlah yang cukup akan membuat konsistensi feses berubah menjadi besar dan lunak karena kemampuan serat untuk menyerap air, sehingga waktu transit dikurangi. Antosianin merupakan salah satu jenis antioksidan alami. Antioksidan alami yang terkandung pada ubi jalar ungu dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam tubuh yang menyebabkan penuaan dini dan beragam penyakit yang menyertainya seperti penyakit kanker, jantung, tekanan darah tinggi, dan katarak. Radikal bebas dihasilkan dari reaksi oksidasi molekuler dimana radikal bebas yang akan merusak sel dan organ-organ yang kontak dengannya Sibuea, 2003. Menurut Pokorny 2001, antosianin yang diisolasi dari ubi jalar ungu mempunyai aktivitas antioksidan yang kuat.

E. Tepung Kanji Pati