Penyaluran Dana Strategi pengelolaan dana pada pd. Bkk karanganyar Cabang kantor pusat operasional (kpo) ii dina

commit to user 14 dapat dipindah tangankan. Sedangkan sertifikat deposito status kepemilikannya adalah atas tunjuk, pembayaran bunga diperhitungkan pada awal pembukaan rekening,dan dapat diperjualbelikan kepada pihak lain.

D. Penyaluran Dana

Selain kegiatan menghimpun dana funding, BPR juga melakukan kegiatan penyaluran dana lending, yakni kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Penempatan dana BPR diarahkan sedemikian rupa agar pada saat diperlukan semua kepentingan nasabah dapat terpenuhi. Kuncoro dan Suhardjono 2002 mengatakanbahwa penggunaan dana bank pada umumnya dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu : 1. Aktiva yang tidak menghasilkan non earning assets Aktiva yang tidak menghasilkan merupakan penempatan dana oleh bank ke dalam asset yang tidak menghasilkan keuntungan secara finansial. Penempatan tersebut harus dilakukan oleh bank untuk memenuhi kewajiban kepada nasabah dan untuk kepentingan bank tersebut. Penanaman tersebut terdiri dari : a. Primary reserve Prioritas utama penggunaan dana bank adalah untuk memenuhi kebutuhan cadangan primer. Primary reserve merupakan cadangan primer yang wajib dipelihara bank demi memenuhi kewajiban likuiditasnya. commit to user 15 Pada dasarnya cadangan primer digunakan untuk : 1 Likuiditas wajib minimum. 2 Transaksi dengan bank koresponden. 3 Penarikan dana oleh deposan. 4 Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat. 5 Memenuhi kebutuhan lainnya untuk mendukung kegiatan operasional sehari-hari. b. Pananaman dana dalam aktiva tetap Penanaman dana dalam aktiva tetap terdiri dari dua kelompok, yaitu : 1 Aktiva tetap dan inventaris kantor 2 Aktiva tetap dibedakan menjadi dua, yakni aktiva tetap tidak bergerak seperti gedung dan tanah, dan aktiva tetap yang bergerak seperti kendaraan dan sebagainya. 3 Pesediaan barang percetakan Merupakan percetakan yang digunakan dalam aplikasi-aplikasi produk bank. Pengalokasian dana dalam bentuk aktiva tetap dan inventaris dibiayai oleh modal sendiri yang dimiliki bank yang jumlahnya tidak boleh melebihi ketetapan dati Bank Indonesia. Penanaman dalam aktiva tetap ini sangat diperlukan oleh bank karena digunakan sebagai sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan oprasional bank. Besarnya penanaman dalam aktiva tetap tergantung dari kebutuhan bank tersebut. commit to user 16 2. Aktiva yang menghasilkan earning assets Aktiva yang menghasilkan merupakan penempatan dana kedalam aset yang menghasilkan pendapatan bagi bank sehingga dapat menutup biaya- biaya yang dikeluarkan oleh bank. Bank mengharapkan adanya selisih margin keuntungan dari kegiatan pengumpulan dana dan penyaluran dana, oleh karena itu aktiva ini ditempatkan kedalam sektor-sektor yang menghasilkan pendapatan tinggi bagi bank. Penanaman tersebut terdiri dari : a. Secondary Reserve Prinsipnya sebagai pendukung apabila cadangan primer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang sifatnya jangka pendek dan kebutuhan lainnya yang tidak dapat diprediksi. Yang tergolong dalam secondary reserve antara lain surat-surat berharga yang diperjual belikan dipasar uang, seperti wesel, cek, SBPU, SBI, dan sebagainya. Tujuan dari secondary reserve bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan, tatapi sabagai penyelamatan ketika terjadi penarikan dana secara besar-besaran rush oleh para nasabah. Besarnya secondary reserve tergantung pada kebijaksanaan menejemen masing-masing bank. b. Pinjaman yang diberikan kredit Kegiatan menyalurkan dana yang utama adalah memberikan kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari berbagai jenis tergantung dari kemampuan bank, demikina pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan. commit to user 17 Dalam memberikan kredit, bank dituntut agar mendapatkan keuntungan yang besarsehingga dapat menutup seluruh biaya yang dikeluarkan, baik dana yang ditempatkan pada sektor yang menghasilkan maupun dana yang tidak menghasilkan, biaya overhead dan biaya operasional lain, serta target margin keuntungan yang hendak dicapai. Kegiatan menyalurkan dana dalam bentuk kredit mendominasi penggunaan dana bank karena usaha perkreditan merupakan sumber penghasilan utama bagi bank. Keuntungan yang diperoleh dari penempatan dalam bentuk kredit cenderung lebih besar, sehingga risiko yang dihadapi juga tergolong besar. Menurut Kasmir 2005, secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi : 1. Kredit Investasi Kredit yang diberikan kepada para pengusaha yang melakukan investasi. Jangka waktu yang diberikan relative panjang, yaitu diatas dari 1 tahun. 2. Kredit Modal Kerja Kredit yang diberikan sebagai modal usaha. Jangka waktu yang diberikan relative pendek, yaitu tidak lebih dari 1 tahun. 3. Kredit Perdagangan Kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas usaha. commit to user 18 4. Kredit Produktif Kredit yang diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai. 5. Kredit Konsumtif Kredit yang diberikan untuk keperluan pribadi, seperti keperluan konsumsi, baik pangan, sandang, maupun papan. 6. Kredit Profesi Kredit yang diberikan kepada kalangan professional seperti dosen, dokter, atau pengacara. Kredit berdasarkan cara pelunasan dibedakan menjadi tiga, yaitu kredit dengan angsuran tetap, kredit dengan plafon yang semakin menurun secara periodik, dan kredit dengan plafon tetap. Untuk meminimalkan resiko kredit bank melakukan serangkaian analisa untuk melihat keyakinan dari calon nasabah yang akan deberikan kredir tersebut, yakni dengan menggunakan prinsip 5C, character, capacity, capital, condition, dan collateral. c. Investasi dana jangka panjang Dana yang tersisa kemudian digunakan untuk kegiatan investasi. Investasi bagi bank mempunyai beberapa tujuan, antara lain untuk memperoleh keuntungan, penyelamatan kredit dari suatu usaha yang sedang bermasalah, perluasan bidang usaha, dan sebagainya. Kelebihan dana yang ditempatkan ke dalam investasi ini berasal dari alokasi dana commit to user 19 kredit yang tidak sepenuhnya terpakai. Kelebihan dana tersebut disebut sebagai investment portfolio atau portepel investasi. Dalam melakukan penanaman dana, bank akan selalu melakukan analisa profitabilitydan safety bagi bank, sehingga setiap kejadian yang akan timbul telah dipersiapkan langkah pengamanannya.Bank harus dapat menentukan penggunaan dana, seberapa besar dana yang dibutuhkan, sehingga dana yang ditempatkan tersebut dapat tepat pada sasaran.Faktor yang menjadi pertimbangan dalam penanaman dana jangaka panjang antara lain tingkat bunga, keamanan dan kualitas, marketability, jangka waktu, harapan masa depan, dan diversivikasi.

E. Strategi Pengelolaan Dana