commit to user
19
kredit  yang  tidak  sepenuhnya  terpakai.  Kelebihan  dana  tersebut  disebut sebagai investment portfolio atau portepel investasi.
Dalam  melakukan  penanaman  dana,  bank  akan  selalu  melakukan  analisa profitabilitydan safety bagi bank, sehingga setiap kejadian yang akan timbul telah
dipersiapkan langkah pengamanannya.Bank harus dapat menentukan penggunaan dana,  seberapa  besar  dana  yang  dibutuhkan,  sehingga  dana  yang  ditempatkan
tersebut  dapat  tepat  pada  sasaran.Faktor  yang  menjadi  pertimbangan  dalam penanaman  dana  jangaka  panjang  antara  lain  tingkat  bunga,  keamanan  dan
kualitas, marketability, jangka waktu, harapan masa depan, dan diversivikasi.
E. Strategi Pengelolaan Dana
Totok  dan  Sigit  2006  mengatakan  bahwa  dana  yang  dihimpun merupakan dana yang bersal dari deposan sehingga akan menimbulkan kewajiban
bagi  bank  untuk  membayar  imbal  jasa  yang  berupa  bunga.  Dana  yang  berhasil dihimpun oleh bank akan menjadi beban apabila dana tersebut tidak dialokasikan
untuk  tujuan-tujuan  yang  produktif.  Dengan  demikian  bank  harus  mampu menempatkan  dananya  dalam  bentuk  yang  paling  menguntungkan.  Penempatan
dana dan strategi bank dalam menempatkan dana berdasar pada tujuan bank, yaitu untuk  mencapai  tingkat  profitability  yang  besar  dan  untuk  mempertahankan
kepercayaan  dari  masyarakat.  Untuk  mempertinggi  tingkat  profitabilitas,  bank dituntut untuk mengalokasikan dananya kedalam aktiva produktif.
commit to user
20
Dana-dana  yang  berhasil  dihimpun  akan  disalurkan  dalam  berbagai macam  bentukdengan tujuan untuk  memperoleh  keuntungan. Agar dana tersebut
dapat  menghasilkan  keuntungan  bagi  bank,  maka  biaya  yang  dikeluarkan  dari penghimpunan  dana  harus  lebih  kecil  daripada  penerimaan  yang  diperoleh  dari
penyaluran  dana.  Selisih  antara  tingkat  bunga  pinjaman  dan  tingkat  bunga simpanan disebut “spread”.
Apabila  tingkat  bunga  pinjaman  lebih  rendah  daripada  tingkat  bunga simpanan,  maka  disebut  “negative-spread”.Pemikiran  inilah  yang  melandasi
penerapan  tingkat  bunga  pinjaman  yang  lebih  besar  daripada  tingkat  bunga simpananTotok dan Sigit: 2006.
Totok  dan  Sigit  2006  mengatakan  bahwa  sebelum  dana  dialokasikan, bank harus mempertimbangkan berbagai hal, antara lain :
1. Risiko dan hasil
Jenis  aktiva  yang  dipilih  oleh  bank  danpengalokasian  dana  selalu berkaitan  dengan  aspek  risiko  dan  rate  of  return  penerimaan  dari  aktiva
tersebut.  Bank  menginginkan  bentuk  aktiva  yang  memiliki  risiko  rendah namun  dapat  menghasilkan  rate  of  return  setinggi  mungkin.  Bank  dapat
memperoleh  penerimaan  untuk  membiayai  seluruh  biaya  operasional  bank seperti biaya bunga, dan biaya tenaga kerjamelalui aktiva produktif, selain itu
bank juga dapat memperoleh keuntungan. Semakin  tinggi  rate  of  return  yang  diperoleh  dari  suatu  aktiva,  maka
semakin  tinggi  pula  tingkat  risiko  yang  ditanggung  dan  sebaliknya.  Oleh
commit to user
21
karena  itu  bank  akan  menentukan  terlebih  dahulu  tingkat  risiko  yang  akan ditanggung.  Secara  umum  janis-jenis  risiko  yang  terkait  dengan  usaha  bank
meliputi : a.
Risiko likuiditas liquidity risk Risiko  yang  dihadapi  oleh  bank  dalam  rangka  memenuhi
kebutuhan likuiditasnya. Bank perlu memenuhi kebutuhan likuiditas untuk berbagai  tujuan  seperti  penarikan  dana  simpanan  oleh  nasabah,
penyediaan  dana  untuk  fasilitas  kredit,  pemenuhan  reserve  requirement, dan lain-lain.
Apabila  likuiditas  yang  disediakan  lebih  besar  daripada  yang diperlukan,  maka  bank  akan  rugi  karena  kelebihan  dana  tersebut
merupakan  dana  tidak  produktif  yang  sebenarnya  dapat  dialokasikan dalam bentuk aktiva lain yang lebih produktif.
b. Risiko kredit credit risk
Risiko  yang  dihadapi  bank  kerena  menyalurkan  dananya  dalam bentuk  pinjaman  kepada  masyarakat.  Karena  berbagai  sebab,  debitor
mungkin saja tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada bank. Penyaluran  kredit  diarahkan  ke  beberapa  sektor  ekonomi,  antara
lain sektor pertanian, pertambangan, perdagangan, perindustrian, jasa-jasa, dan properti. Pada umumnya bank telah memiliki pengalaman sektor apa
saja  yang  paling  menguntungkan  untuk  dibiayai.  Dengan  demikian pemilihan  sektor  ekonomi  yang  akan  dibiayai  akan  berdasar  pada
commit to user
22
kriteriabesar kecilnya tingkat risiko yang dapat diterima oleh bank. Sektor pertanian  pada  umumnya  kurang  diminati  oleh  perbankan,  hal  ini
dikarenakan  bisnis  pertanian  mempunyai  tingkat  risiko  relative  sangat tinggi dibandingkan sektor lain.
Cara yang dipergunakan oleh suatu bank dalam mengurangi risiko kredit adalah dengan melakukan analisis secara mendalam terhadap calon
nasabah yang akan diberikan kredit. Analisis tersebut mencakup 5C, yaitu Character,  Capital,  Capacity,  Condition,  dan  Collateral.  Dengan
melakukan  analisis  5C  bank  akan  mempunyai  keyakinan  bahwa  kredit yang diberikan akan tepat sasaran.
c. Risiko investasi investment risk
Risiko yang dihadapi bank berupa kerugian kerena penurunan dari nilai surat berharga yang dimiliki oleh bank.
d. Risiko operasi operating risk
Risiko  yang  dihadapi  oleh  bank  yang  berkaitan  dengan  kebijakan penghimpunan dana dan penggunaan dananya dalam rangka memperoleh
penerimaan.  Risiko  ini  meliputi  kemungkinan  kerugian  akibat  perubahan struktur  biaya  operasional  bank  atau  kegagalan  dalam  meluncurkan
produk-produk baru kepada masyarakat.
commit to user
23
e. Risiko kecurangan fraud risk
Risiko  yang  dihadapi  oleh  bank  karena  kerugian  akibat  adanya ketidakjujuran,  penipuan,  atau  perilaku  tidak  baik  lain  yang  dilakukan
oleh nasabah, karyawan bank, pejabat bank, atau pihak lain. f.
Risiko fidusiari fiduciary risk Risiko
yang dihadapi
bank karena
memberikan jasa
perwaliamanatan kepada nasabah perorangan atau badan. 2.
Jangka waktu dan Likuiditas Bank  memerlukan  berbagai  bentuk  aktiva  yang  disesuaikan  dengan
keperluan  kegiatan  usahanya,  oleh  karena  itu  bank  memilih  berbagai  macam bentuk  akiva  dengan  mempertimbangkan  jangka  waktu  aktiva  tersebut  dapat
dijadikan alat likuid. Bank mengalokasikan dana jangka pendek dalam bentuk aktiva  yang  tingkat  lukuiditasnya  cukup  tinggi,  sehingga  pada  waktu
kewajibannya jatuh
tempo, bank
dapat memenuhinya.Bank
perlu mengalokasikan  sebagian  dananya  dalam  bentuk  aktiva  tetap,  seperti
bangunan,  mobil,  tanah,  dan  komputer  untuk  menunjang  kegiatan operasionalnya.
Pendekatan  dalam  penelolaan  aktiva  dan  pasiva  dapat  menggunakan beberapa pendekatan dasarantara lain :
1. Pool of founds approach
Dana  yang  telah  berhasil  dihimpun  pada  dasarnya  memiliki karakteristik  yang  beragam  menurut  jangka  waktu,  sumber  dana  tersebut
commit to user
24
berasal,  dan  lain-lain.  Pendekatan  Pool  of  founds  memperlakukan  dana tersebut  sebagai  dana  tunggal  tanpa  memperhitungkan  sifat  dari  masing-
masing  komponen  pembentuk  dana.Dalam  hal  ini  pengelolaan  dana  tidak begitu kompleks dan perhitungan biaya dana relatif lebih sederhana.
Dana dialokasikanberdasarkan prioritas penggunaannya sesuai dengan kebijkan  bank  dan  strategi  manajemennya.  Metode  Pool  of  Founds
Approachditerima  oleh  kalangan  perbankan  pada  era  1930an  sampai  1940an ketika bank-bank di kawasan Eropa mengalami krisis likuiditas.
Pendekatan ini dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 2.1 Pool of Founds Approach Sumber : Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 2006
P o
o l
O f
f o
u n
d s
Cadangan Primer
Cadangan sekunder
Kredit yang disalurkan
Surat Berharga
Aktiva Tetap Modal sendiri
Pinjaman jangka panjang
Pinjaman jangka pendek
Tabungan Giro
Deposito
commit to user
25
2. Asset AllocationApproach
Pendekatan  ini  merupakan  kebalikan  dari  pendekatan  pool  of  founds. Perlakuan terhadap dana yang mempunyai karakteristik berbeda-beda sebagai
dana  tunggal  dianggap  tidak  sesuai  dengan  kenyataan.  Dalam  kenyataanya masing-masing
sumber dana
memiliki sifat
tersendiri, sehingga
pengalokasiannya  harus  secara  individual  dengan  memepertimbangkan karakteristik dari masing-masing sumber dana.
Dana  jangka  pendek  hendaknya  digunakan  dalam  aktiva  jangka pendek berupa alat-alat likuid. Dana jangka menengah dan panjang digunakan
dalam bentuk aktiva yang likuiditasnya lebih rendah. Aktiva tetap hendaknya berasal dari modal sendiri. Dengan pendekatan ini diharapkan bank tidak akan
mengalami kesulitan likuiditas di masa yang akan datang. Pengalokasian dana pada metode Asset Allocation ini cenderung lebih
besar ke kredit dan atau penanaman dalam surat-surat berharga yang memiliki keuntungan  lebih  tinggi.  Penekanan  terhadap  likuiditas  dialihkan  ke
profitabilitas,  sehingga  jumlah  rata-rata  cadangan  likuiditas  yang  dimiliki bank mengalami penurunan.
commit to user
26
Pendekatan ini dapat digambarkan seperti berikut :
Gambar 2.2 Asset Allocation Approach Sumber: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 2006
Lembaga  yang  bertugas  dan  bertanggungjawab  terhadap  pengambilan keputusan  dan  kebijakan  dalam  meneglola  aktiva  dan  pasiva  adalah  ALCO  Asset
Liability Comittee. Pada umumnya ALCO trediri dari ketua, sekretaris, dan anggota, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 4-7 orang Dahlan: 2005.
Cadangan Primer
Cadangan Sekunder
Kredit yang disalurkan
Surat Berharga
Aktiva Tetap Modal sendiri
Pinjaman jangka panjang
Pinjaman jangka pendek
Deposito Tabungan
Giro
commit to user
27
Tugas ALCO antara lain sebagai berikut: 1.
Menetukan kebutuhan pendanaan dan pengalokasian dana. 2.
Memperkirakan kebutuhan dan target kredit, serta sumber-sumber dana. 3.
Memantau posisi likuiditas dan permodalan bank serta jasa bank. 4.
Menetapkan kebijakan likuiditas. 5.
Mengembangkan sistem dan prosedur. 6.
Menyusun rekomendasi perubahan kebijakan manajemen bank.
commit to user
28
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan