Strategi pengelolaan dana pada pd. Bkk karanganyar Cabang kantor pusat operasional (kpo) ii dina

(1)

commit to user

i

CABANG KANTOR PUSAT OPERASIONAL (KPO) II

TUGAS AKHIR

Disusun Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh : Dina Fitriah Anggraeny

F3609027

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012


(2)

commit to user


(3)

commit to user


(4)

commit to user

v MOTTO

 Berdoa kepada Tuhan, percaya pada diri sendiri, kalahkan, singkirkan, dan hancurkan rintangan itu.

(Penulis)  Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok adalah harapan.


(5)

commit to user

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan untuk : 1.Ayah dan Ibu tercinta yang selalu memberi

motivasi dan doa.

2.Kakak dan adik tersayang, Rudin dan Nia 3. Deny yang selalu memberikan

dorongan dan semangat selama proses belajar mengajar. Terimakasih ataspengorbanan dan kasih sayangnya. 4.Sahabat-sahabatku, Erny, Ayu, Metta,

Herlina, Desi, Hapsari, Dian, Andreas, Agus, Cristian, Respati, Adi.

5.Teman-teman jurusan Keuangn dan Perbankan angkatan 2009.


(6)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr. wb

Puji syukur rpenulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “STRATEGI PENGELOLAAN DANA PADA PD. BKK KARANGANYAR CABANG KANTOR PUSAT OPERASIONAL(KPO) II”. Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Program Diploma III Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis memperoleh banyak petunjuk, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Kresno Saros aPribadi, M.Si, selaku Ketua Program Diploma III Keuangan dan Perbankan.

3. Bapak Ariyanto Adi Nugroho, SE, selaku Dosen Pembimbing Akademik 4. Bapak Nugroho Saputro, SE, selaku Dosen Pembimbing Magang dan

Tugas Akhir.

5. Para dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan pimbingannya selama proses belaja rmengajar

6. Bapak Manis Subakir, SE.MSi, selaku Direktur Utama PD. BKK Karanganyar.


(7)

commit to user

viii Karanganyar.

8. Ibu Sri Sunarti, SE, selaku Pembimbing Magang di PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II.

9. Seluruh karyawan PD. BKK KARANGANYAR Cabang KPO II (pakTarmo, Bu Ninik, Pak Sri, Mas Andre, Mas Danang, Mas Basuki, Mas Wahyu, Mbak Hesty, Mbak Anggun, Mbak Diyah)

10. Keluarga yang telah member dukungan dan motivasi.

11. Sahabat tercinta (Erny, Ayu, Metta, Herlina, Desi, Agus, Andreas, Cristian, Respati, Adi, Dian, Hapsari, Dian Gendut) yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada penulis.

12. Semua pihak yang telah membantu namun tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan tugas akhir ini terdapat banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Penulis berharap agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembacanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Surakarta, Mei 2012


(8)

commit to user

ix HalamanJudul

Abstraksi

Halaman Persetujuan ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Motto ... iii

Halaman Persembahan ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... vii

Daftar Gambar ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat penelitian ... 4


(9)

commit to user

x

A. Bank ... 8

B. Bank Perkreditan Rakyat ... 9

C. Sumber Dana ... 11

D. Penyaluran Dana ... 14

E. Strategi Pengelolaan Dana ... 19

BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 28

B. Laporan Magang Kerja ... 38

C. Pembahasan ... 39

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51 DaftarPustaka


(10)

commit to user

xi

Gambar 2.1 Pool of Founds Approach ... 24 Gambar 2.2 Asset Allocation Approach ... 26 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II ... 31


(11)

commit to user ABSTRAKSI

STRATEGI PENGELOLAAN DANA PADA PD. BKK KARANGANYAR CABANG KANTOR PUSAT OPERASIONAL (KPO) II

DINA FITRIAH ANGGRAENY F3609027

Dunia perbankan mengalami perkembangan yang cukup pesat pada saat ini. Agar dapat bersaing dipasaran, maka bank harus dikelola dengan baik dan benar, terutama dalam hal pengelolaan dana. Dana yang telah dihimpun harus dikelola dengan baik. Dalam penegelolaan dana dibutuhkan strategi-strategi yang tepat agar dana yang telah dihimpun dapat disalurkan tepat pada sasarannya sehingga dapat memberikan keuntungan bagi bank. PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II juga memiliki strategi-strategi yang dilakukan untuk mengelola dana yang telah dihimpun.

Penelitian ini ditekankan pada cara dalam mengelola dana yang dihimpun agar dapat disalurkan dengan tepat. Pengumpulan data dilakukan dengan mengamati secara langsung dan wawancara dengan Pimpinan Cabang dan para karyawan PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II. Pada pembahasan digunakan metode diskriptif, yaitu dengan membahas cara pengelolaan dana.

Dana yang dihimpun oleh PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II berasal dari modal sendiri, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, dan dari masyarakat. Strategi yang digunkan PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II dalam mengelola dana adalah dengan pendekatan Pool of Founds Approach, selain itu, Dana dialokasikan berdasarkan tingkat prioritas penggunaannya. Pengeluaran dana dilakukan seselektif mungkin agar dana yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan bank.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan adalah sumber dana yang dihimpun oleh PD. BKK Karanganyar berasal dari modal sendiri, modal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah, serta dana dari masyarakat. Dana yang telah dihimpun kemudian dikelola dengan metode Pool of Founds Approach, yaitu semua dana dijadikan sebagai dana tunggal yang dialokasikan tanpa memperhitungkan sifat masing-maing komponen dana.


(12)

commit to user

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi ini, dunia perbankan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Bagi suatu Negara, bank dapat dikatakan sebagai darahnya perekonomian, sehingga peranannya sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Dunia perbankan begitu penting, oleh karena itu bank hendaknya dikelola dengan baik, sehingga dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai.Tujuan perbankan adalah untuk membantu mendorong pertumbuhan ekonomi pada suatu negara.

Berdasarkan UU No. 10 tahun 1998, bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari mayarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk lainnya dalam rangka memenuhi taraf hidup rakyat banyak.

Berdasarkan penjelasan diatas fokus operasional kegiatan bank memiliki tiga fungsi yaitu sebagai lembaga intermediasi / perantara, meningkatkan faedah dana masyarakat melalui kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, dan mempermudah transaksi atau lalu lintas pembayaran. Berdasarkan fungsinya, perbankan dibedakan menjadi Bank Sentral, Bank Umum, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).


(13)

commit to user

2

Bank Umum dan BPR memiliki kegiatan yang tidak jauh berbeda yaitu menghimpun dan menyalurkan dana ke masyarakat, yang membedakan adalah ruang lingkup kegiatannya. Kegiatan usaha BPR lebih terbatas dibandingkan dengan Bank Umum. BPR tidak diperkenankan untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti menghimpun dana dalam bentuk giro, ikut serta dalam lalu lintas pembayaran, dan melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing.

Kegiatan pokok BPR adalah menyalurkan kredit kepada masyarakat yang pada umumnya belum terjangkau oleh bank-bank umum. Untuk dapat melakukan kegiatannya, BPR memerlukan dana yang cukup. Semakin besar dana yang dimiliki oleh suatu bank, maka semakin banyak pula kegiatan yang dapat dilakukan. Dana yang diperoleh pada dasarnya lebih banyak disalurkan untuk kredit usaha mikro dan menengah.

Pengelolaan dana membutuhkan strategi-strategi agar dana yang dikeluarkan dapat tepat sasaran. Apabila kredit yang disalurkan kepada masyarakat lebih dari 80 % dari total asset, maka dapat mempengaruhi likuiditas bank yang bersangkutan. Dana yang masuk hendaknya harus seimbang dengan dana yang dikeluarkan oleh pihak bank, baik dari segi waktu maupun besarannya.

Dana yang diperoleh hendaknya dapat dikelola dengan baik. Pengelolaan aktiva dan pasiva suatu bank harus memperhatikan karakteristik dari dana yang dihimpun, berlaku pula sebaliknya, sehingga penempatan dana tepat pada sasaran dan dapat memberikan keuntungan bagi bank tersebut.


(14)

commit to user

3

Tidak sedikit lembaga keuangan yang tidak dapat menjalankan kegiatannya dikarenakan kesalahan dalam memanage dana yang diperolehnya. Dana yang diperoleh cenderung tidak dapat berputar dengan baik. Dana yang dihimpun dan dana yang disalurkan tidak seimbang. Bank tidak dapat mengelola dananya sehingga dana yang disalurkan cenderung lebih besar dari pada dana yang dihimpun, dan sebaliknya. Kasus pada Bank Summa yang salah dalam mengalokasikan dananya, sehingga tidak dapat memenuhi kewajibannya terhadap nasabah. Sehingga pada akhirnya bank tersebut dinyatakan gagal dalam kliring. Hal ini sangat merugikan para nasabahnya terutama nasabah yang dananya tidak dapat diambil.

Kasus-kasus seperti ini menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan berkurang. Padahal bisnis perbankan merupakan bisnis kepercayaan. Pada dasarnya banyak bank yang mengalami kesulitan. Bank yang dapat mengelola dananya dengan benar akan bertahan dan berkembang, tetapi bank yang tidak dapat mengelola dananya dengan benar pasti akan mengalami kemunduran.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, penulis tertarik untuk melakukan analisa mengenai pengelolaan dana. Adapun bank yang menjadi objek penelitian adalah PD. BKK Karanganyar KPO II. Oleh karena itu penulis memilih judul dalam tugas akhir ini “STRATEGI PENGELOLAAN DANA PADA PD. BKK KARANGANYAR CABANG KANTOR PUSAT OPERASIONAL (KPO) II”.


(15)

commit to user

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Darimanakah sumber dana PD. BKK KARANGANYAR Cabang Kantor

Pusat Operasional (KPO) II ?

2. Bagaimana strategi PD. BKK Karanganyar Cabang Kantor Pusat Operasional (KPO) II dalam mengelola dana ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui sumber dana pada PD. BKK Karanganyar Cabang Kantor Pusat Operasional (KPO) II.

2. Mengetahui strategi yang dilakukan PD. BKK Karanganyar Cabang Kantor Pusat Operasional (KPO) II dalam mengelola dana.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Penulis

Guna menambah wawasan tentang dunia perbankan, serta untuk membandingkan teori yang diperoleh selama perkuliahan dengan praktik di lapangan yang dilakukan.


(16)

commit to user

5

2. Bagi Bank

Bagi PD. BKK KARANGANYAR cabang Kantor Pusat Operasional (KPO) II, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan bahan pertimbangan dalam pengelolaan dana.

3. Bagi pihak lain

Sebagai suatu informasi guna memperluas pengetahuan tentang dunia perbankan, serta sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

E. Metodologi

1. Desain Penelitian

Merupakan rencana dan struktur penelitian yang dilakukan sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian.Desain penelitian yang dilakukan adalah desain kasus, yaitu dengan membuat diskripsi/ analisis yang terbatas pada kasus.

2. Obyek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi obyek adalah PD. BKK KARANGANYAR Cabang Kantor Pusat Operasional (KPO) II yang beralamat di Jl. Lawu Komplek Perkantoran, Cangakan.


(17)

commit to user

6

3. Jenis dan Sumber Data a. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah data kualitatif, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar.

b. Sumber Data 1)Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian. Berupa wawancara kepada pihak terkait.

2)Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung, meliputi sejarah dan perkembangan perusahaan, dan literatur yang berkaitan dengan penelitian.

4. Teknik Pengumpulan Data a. Metode Wawancara

Wawancara yang dilakukan melalui interaksi secara langsung dengan nara sumber melalui kegiatan tanya jawab.

b. Metode Kepustakaan

Metode kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku-buku dan literature yang berhubungan dengan tema yang diangkat guna menjadi acuan dalam penelitian ini.


(18)

commit to user

7

c. Metode Observasi

Metode observasi dilakukandengan cara mengamati secara langsung suatu objek dari masalah yang diteliti.

5. Teknik Pembahasan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Diskriptif yaitu untuk menjelaskan atau menggambarkan objek penelitian secara utuh berdasarkan data – data yang diperoleh. Sehingga dapat memperoleh data secara lengkap mengenai strategi pengelolaan dana pada PD. BKK Karanganyar Cabang Kantor Pusat Operasional (KPO) II.


(19)

commit to user

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank

1. Pengertian Bank

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang telah diubah dengan Undang – Undang No. 10 Tahun 1998, perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut bank, mencakup kelembagaan kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Maka dapat dikatakan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Johadi (2009:1) fokuskegiatan bank antara lain :

a. Menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana dalam bentuk simpanan (funding).

b. Menyalurkan dana ke masyarakat dalam bentuk kredit (lending). c. Memberikan jasa-jasa bank lainnya.


(20)

commit to user

9

2. Jenis – Jenis Bank

Menurut UU No. 10 tahun 1998, jenis bank dibedakan menjadi dua, yakni :

a. Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sifat jasa yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa perbankan yang ada.

b. Bank Perkreditan Rakyat ( BPR )

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya, jasa perbankan yang ditawarkan jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan bank umum.

B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Menurut UU No. 7 tahun 1992 pasal 1 ayat 6, BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran (kliring). Pasal 21 ayat 2 menyatakan bentuk hukum BPR dapat


(21)

commit to user

10

berupa salah satu perusahaan daerah, koperasi, perseroan terbatas, dan bentuk lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.

Kuncoro dan Suhardjono (2002) mengatakan bahwaBPR telah dikenal sejak jaman sebelum kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani dan Bank Dagang Desa atau Bank Pasar. Dalam kegiatan operasionalnya, Bank Perkreditan Rakyat melakukan usaha – usaha sebagai berikut :

1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. 2) Memberikan kredit.

3) Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam peraturan pemerintah.

4) Menempatkan dananya dalam bentuk Srtifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.

Disamping usaha tersebut, terdapat larangan bagi Bank Perkreditan Rakyat sesuai dalam pasal 14 UU No. 7 Tahun 1992, yang meliputi :

1) Menerima simpana dalam bentuk giro, dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran.

2) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing 3) Melakukan penyertaan modal

4) Melakukan usaha lain diluar usaha sebagaimana yang dimaksud dalam UU No. 7 Tahun 1992, pasal 13, seperti yang telah diurakan diatas.


(22)

commit to user

11

Pada dasarnya BPR adalah salah satu jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil, dan menengah dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan masyarakat yang membutuhkan.Tujuan dari BPR adalah guna menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional kearah peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Dengan sasaran melayani kebutuhan petani, peternak, nelayan, pedagang, pengusaha kecil, pegawai dan pensiunan (Kuncoro dan Suhardjono: 2002).

Dalam kegiatannya, Bank Perkreditan Rakyat tidak berbeda dengan Bank Umum, yakni menghimpun dana (Funding) dan menyalurkan dana (Lending). Hal yang membedakan BPR dengan Bank Umum adalah jenis simpanan masyarakat, dimana Bank Perkreditan Rakyat tidak melakukan kegiatan simpanan dalam bentuk giro. Sedangkan hal lain yang menjadi persamaan kedua bank adalah BPR juga dapat melaksanakan usaha berdasarkan prinsip syariah sebagaimana Bank Umum. Dalam hal ini BPR tidak menerbitkan L/C ( Letter of Credit ) untuk mempermudah transaksi perdagangan internasional.

C. Sumber Dana

Pencarian sumber dana tergantung pada tujuan dana tersebut digunakan dan seberapa besar dana yang dibutuhkan. Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya (Kuncoro dan Suhardjono: 2002).


(23)

commit to user

12

Dana untuk membiayai operasi suatu bank dapat diperoleh dari berbagai sumber. Dana yang tersedia sangat beragam dengan berbagai persyaratan pula. Kuncoro dan Suhardjono (2002) mengatakan bahwa dalam mencari sumber-sumber dana bank harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti kemudahan untuk memperolehnya, jangka waktu sumber dana, dan biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut. Adapun jenis sumber – sumber dana bank antara lain :

1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri (dana pihak pertama)

Dana pihak pertama ini merupakan sumber dana dari modal sendiri, terdiri dari setoran modal dari pemegang saham, cadangan-cadangan bank, dan laba bank yang belum dibagi.

2. Dana yang bersumber dari lembaga lain (dana pihak kedua)

Dana pihak kedua merupakan sumber dana yang diperoleh dari pemerintah.

3. Dana yang berasal dati masyarakat luas (dana pihak ketiga)

Dana yang bersumber dari masyarakat luas atau dana pihak ketiga ini merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Pencarian dana dari sumber ini relative paling mudah jika dibandingkan dengan sumber lainnya.

Sesuai dengan UU No. 7 Tahun 1992 pasal 13, dana masyarakat yang boleh dihimpun oleh BPR adalah simpana deposito, tabungan, dan bentuk


(24)

commit to user

13

lainnya dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. Pada dasarnya ada tiga jenis dana yang dihimpun, yaitu :

a. Giro

Rekening giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk penarikan tunai atau bilyet girountuk memindahbukukan, sedangkan cek atau bilyet giro digunakan oleh pemiliknya sebagai alat pembayaran.

b. Simpanan tabungan (Saving Deposit)

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan syarat tertentu yang telah disepakati, dan tidak dengan cek atau bilyet giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu. c. Simpanan deposito (Time Deposit)

Simpanan deposito merupakan simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara deposan dengan bank.Dana yang berasal dari deposito pada umumnya adalah dana mahal, sehingga bank harus menempatkan dana tersebut dalam investasi yang lebih menguntungkan, misalnya dalam bentuk kredit. Saat ini deposito yang ditawarkan yaitu deposito berjangka dan sertifikat deposito.

Deposito berjangka status kepemilikannya adalah atas nama, pembayaran bunga dilakukan setiap bulan pada tanggal jatuh tempo bunga atau pada saat jatuh tempo pokok, selain itu deposito berjangka tidak


(25)

commit to user

14

dapat dipindah tangankan. Sedangkan sertifikat deposito status kepemilikannya adalah atas tunjuk, pembayaran bunga diperhitungkan pada awal pembukaan rekening,dan dapat diperjualbelikan kepada pihak lain.

D. Penyaluran Dana

Selain kegiatan menghimpun dana (funding), BPR juga melakukan kegiatan penyaluran dana (lending), yakni kegiatan menjual dana yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Penempatan dana BPR diarahkan sedemikian rupa agar pada saat diperlukan semua kepentingan nasabah dapat terpenuhi. Kuncoro dan Suhardjono (2002) mengatakanbahwa penggunaan dana bank pada umumnya dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu :

1. Aktiva yang tidak menghasilkan (non earning assets)

Aktiva yang tidak menghasilkan merupakan penempatan dana oleh bank ke dalam asset yang tidak menghasilkan keuntungan secara finansial. Penempatan tersebut harus dilakukan oleh bank untuk memenuhi kewajiban kepada nasabah dan untuk kepentingan bank tersebut. Penanaman tersebut terdiri dari :

a. Primary reserve

Prioritas utama penggunaan dana bank adalah untuk memenuhi kebutuhan cadangan primer. Primary reserve merupakan cadangan primer yang wajib dipelihara bank demi memenuhi kewajiban likuiditasnya.


(26)

commit to user

15

Pada dasarnya cadangan primer digunakan untuk : 1) Likuiditas wajib minimum.

2) Transaksi dengan bank koresponden. 3) Penarikan dana oleh deposan.

4) Memenuhi permintaan kredit dari masyarakat.

5) Memenuhi kebutuhan lainnya untuk mendukung kegiatan operasional sehari-hari.

b. Pananaman dana dalam aktiva tetap

Penanaman dana dalam aktiva tetap terdiri dari dua kelompok, yaitu : 1) Aktiva tetap dan inventaris kantor

2) Aktiva tetap dibedakan menjadi dua, yakni aktiva tetap tidak bergerak seperti gedung dan tanah, dan aktiva tetap yang bergerak seperti kendaraan dan sebagainya.

3) Pesediaan barang percetakan

Merupakan percetakan yang digunakan dalam aplikasi-aplikasi produk bank.

Pengalokasian dana dalam bentuk aktiva tetap dan inventaris dibiayai oleh modal sendiri yang dimiliki bank yang jumlahnya tidak boleh melebihi ketetapan dati Bank Indonesia. Penanaman dalam aktiva tetap ini sangat diperlukan oleh bank karena digunakan sebagai sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan oprasional bank. Besarnya penanaman dalam aktiva tetap tergantung dari kebutuhan bank tersebut.


(27)

commit to user

16

2. Aktiva yang menghasilkan (earning assets)

Aktiva yang menghasilkan merupakan penempatan dana kedalam aset yang menghasilkan pendapatan bagi bank sehingga dapat menutup biaya-biaya yang dikeluarkan oleh bank. Bank mengharapkan adanya selisih (margin) keuntungan dari kegiatan pengumpulan dana dan penyaluran dana, oleh karena itu aktiva ini ditempatkan kedalam sektor-sektor yang menghasilkan pendapatan tinggi bagi bank. Penanaman tersebut terdiri dari : a. Secondary Reserve

Prinsipnya sebagai pendukung apabila cadangan primer tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan likuiditas yang sifatnya jangka pendek dan kebutuhan lainnya yang tidak dapat diprediksi. Yang tergolong dalam secondary reserve antara lain surat-surat berharga yang diperjual belikan dipasar uang, seperti wesel, cek, SBPU, SBI, dan sebagainya. Tujuan dari secondary reserve bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan, tatapi sabagai penyelamatan ketika terjadi penarikan dana secara besar-besaran (rush) oleh para nasabah. Besarnya secondary reserve tergantung pada kebijaksanaan menejemen masing-masing bank.

b. Pinjaman yang diberikan (kredit)

Kegiatan menyalurkan dana yang utama adalah memberikan kredit. Kredit yang diberikan oleh bank terdiri dari berbagai jenis tergantung dari kemampuan bank, demikina pula dengan jumlah serta tingkat suku bunga yang ditawarkan.


(28)

commit to user

17

Dalam memberikan kredit, bank dituntut agar mendapatkan keuntungan yang besarsehingga dapat menutup seluruh biaya yang dikeluarkan, baik dana yang ditempatkan pada sektor yang menghasilkan maupun dana yang tidak menghasilkan, biaya overhead dan biaya operasional lain, serta target margin keuntungan yang hendak dicapai. Kegiatan menyalurkan dana dalam bentuk kredit mendominasi penggunaan dana bank karena usaha perkreditan merupakan sumber penghasilan utama bagi bank.

Keuntungan yang diperoleh dari penempatan dalam bentuk kredit cenderung lebih besar, sehingga risiko yang dihadapi juga tergolong besar. Menurut Kasmir (2005), secara umum jenis-jenis kredit yang ditawarkan meliputi :

1. Kredit Investasi

Kredit yang diberikan kepada para pengusaha yang melakukan investasi. Jangka waktu yang diberikan relative panjang, yaitu diatas dari 1 tahun.

2. Kredit Modal Kerja

Kredit yang diberikan sebagai modal usaha. Jangka waktu yang diberikan relative pendek, yaitu tidak lebih dari 1 tahun.

3. Kredit Perdagangan

Kredit yang diberikan kepada para pedagang dalam rangka memperlancar atau memperluas usaha.


(29)

commit to user

18

4. Kredit Produktif

Kredit yang diberikan untuk diusahakan kembali sehingga pengembalian kredit diharapkan dari hasil usaha yang dibiayai.

5. Kredit Konsumtif

Kredit yang diberikan untuk keperluan pribadi, seperti keperluan konsumsi, baik pangan, sandang, maupun papan.

6. Kredit Profesi

Kredit yang diberikan kepada kalangan professional seperti dosen, dokter, atau pengacara.

Kredit berdasarkan cara pelunasan dibedakan menjadi tiga, yaitu kredit dengan angsuran tetap, kredit dengan plafon yang semakin menurun secara periodik, dan kredit dengan plafon tetap.

Untuk meminimalkan resiko kredit bank melakukan serangkaian analisa untuk melihat keyakinan dari calon nasabah yang akan deberikan kredir tersebut, yakni dengan menggunakan prinsip 5C, character, capacity, capital, condition, dan collateral.

c. Investasi dana jangka panjang

Dana yang tersisa kemudian digunakan untuk kegiatan investasi. Investasi bagi bank mempunyai beberapa tujuan, antara lain untuk memperoleh keuntungan, penyelamatan kredit dari suatu usaha yang sedang bermasalah, perluasan bidang usaha, dan sebagainya. Kelebihan dana yang ditempatkan ke dalam investasi ini berasal dari alokasi dana


(30)

commit to user

19

kredit yang tidak sepenuhnya terpakai. Kelebihan dana tersebut disebut sebagai investment portfolio atau portepel investasi.

Dalam melakukan penanaman dana, bank akan selalu melakukan analisa profitabilitydan safety bagi bank, sehingga setiap kejadian yang akan timbul telah dipersiapkan langkah pengamanannya.Bank harus dapat menentukan penggunaan dana, seberapa besar dana yang dibutuhkan, sehingga dana yang ditempatkan tersebut dapat tepat pada sasaran.Faktor yang menjadi pertimbangan dalam penanaman dana jangaka panjang antara lain tingkat bunga, keamanan dan kualitas, marketability, jangka waktu, harapan masa depan, dan diversivikasi.

E. Strategi Pengelolaan Dana

Totok dan Sigit (2006) mengatakan bahwa dana yang dihimpun merupakan dana yang bersal dari deposan sehingga akan menimbulkan kewajiban bagi bank untuk membayar imbal jasa yang berupa bunga. Dana yang berhasil dihimpun oleh bank akan menjadi beban apabila dana tersebut tidak dialokasikan untuk tujuan-tujuan yang produktif. Dengan demikian bank harus mampu menempatkan dananya dalam bentuk yang paling menguntungkan. Penempatan dana dan strategi bank dalam menempatkan dana berdasar pada tujuan bank, yaitu untuk mencapai tingkat profitability yang besar dan untuk mempertahankan kepercayaan dari masyarakat. Untuk mempertinggi tingkat profitabilitas, bank dituntut untuk mengalokasikan dananya kedalam aktiva produktif.


(31)

commit to user

20

Dana-dana yang berhasil dihimpun akan disalurkan dalam berbagai macam bentukdengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Agar dana tersebut dapat menghasilkan keuntungan bagi bank, maka biaya yang dikeluarkan dari penghimpunan dana harus lebih kecil daripada penerimaan yang diperoleh dari penyaluran dana. Selisih antara tingkat bunga pinjaman dan tingkat bunga simpanan disebut “spread”.

Apabila tingkat bunga pinjaman lebih rendah daripada tingkat bunga simpanan, maka disebut “negative-spread”.Pemikiran inilah yang melandasi penerapan tingkat bunga pinjaman yang lebih besar daripada tingkat bunga simpanan(Totok dan Sigit: 2006).

Totok dan Sigit (2006) mengatakan bahwa sebelum dana dialokasikan, bank harus mempertimbangkan berbagai hal, antara lain :

1. Risiko dan hasil

Jenis aktiva yang dipilih oleh bank danpengalokasian dana selalu berkaitan dengan aspek risiko dan rate of return (penerimaan) dari aktiva tersebut. Bank menginginkan bentuk aktiva yang memiliki risiko rendah namun dapat menghasilkan rate of return setinggi mungkin. Bank dapat memperoleh penerimaan untuk membiayai seluruh biaya operasional bank seperti biaya bunga, dan biaya tenaga kerjamelalui aktiva produktif, selain itu bank juga dapat memperoleh keuntungan.

Semakin tinggi rate of return yang diperoleh dari suatu aktiva, maka semakin tinggi pula tingkat risiko yang ditanggung dan sebaliknya. Oleh


(32)

commit to user

21

karena itu bank akan menentukan terlebih dahulu tingkat risiko yang akan ditanggung. Secara umum janis-jenis risiko yang terkait dengan usaha bank meliputi :

a. Risiko likuiditas (liquidity risk)

Risiko yang dihadapi oleh bank dalam rangka memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Bank perlu memenuhi kebutuhan likuiditas untuk berbagai tujuan seperti penarikan dana simpanan oleh nasabah, penyediaan dana untuk fasilitas kredit, pemenuhan reserve requirement, dan lain-lain.

Apabila likuiditas yang disediakan lebih besar daripada yang diperlukan, maka bank akan rugi karena kelebihan dana tersebut merupakan dana tidak produktif yang sebenarnya dapat dialokasikan dalam bentuk aktiva lain yang lebih produktif.

b. Risiko kredit (credit risk)

Risiko yang dihadapi bank kerena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman kepada masyarakat. Karena berbagai sebab, debitor mungkin saja tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada bank.

Penyaluran kredit diarahkan ke beberapa sektor ekonomi, antara lain sektor pertanian, pertambangan, perdagangan, perindustrian, jasa-jasa, dan properti. Pada umumnya bank telah memiliki pengalaman sektor apa saja yang paling menguntungkan untuk dibiayai. Dengan demikian pemilihan sektor ekonomi yang akan dibiayai akan berdasar pada


(33)

commit to user

22

kriteriabesar kecilnya tingkat risiko yang dapat diterima oleh bank. Sektor pertanian pada umumnya kurang diminati oleh perbankan, hal ini dikarenakan bisnis pertanian mempunyai tingkat risiko relative sangat tinggi dibandingkan sektor lain.

Cara yang dipergunakan oleh suatu bank dalam mengurangi risiko kredit adalah dengan melakukan analisis secara mendalam terhadap calon nasabah yang akan diberikan kredit. Analisis tersebut mencakup 5C, yaitu Character, Capital, Capacity, Condition, dan Collateral. Dengan melakukan analisis 5C bank akan mempunyai keyakinan bahwa kredit yang diberikan akan tepat sasaran.

c. Risiko investasi (investment risk)

Risiko yang dihadapi bank berupa kerugian kerena penurunan dari nilai surat berharga yang dimiliki oleh bank.

d. Risiko operasi (operating risk)

Risiko yang dihadapi oleh bank yang berkaitan dengan kebijakan penghimpunan dana dan penggunaan dananya dalam rangka memperoleh penerimaan. Risiko ini meliputi kemungkinan kerugian akibat perubahan struktur biaya operasional bank atau kegagalan dalam meluncurkan produk-produk baru kepada masyarakat.


(34)

commit to user

23

e. Risiko kecurangan (fraud risk)

Risiko yang dihadapi oleh bank karena kerugian akibat adanya ketidakjujuran, penipuan, atau perilaku tidak baik lain yang dilakukan oleh nasabah, karyawan bank, pejabat bank, atau pihak lain.

f. Risiko fidusiari (fiduciary risk)

Risiko yang dihadapi bank karena memberikan jasa perwaliamanatan kepada nasabah perorangan atau badan.

2. Jangka waktu dan Likuiditas

Bank memerlukan berbagai bentuk aktiva yang disesuaikan dengan keperluan kegiatan usahanya, oleh karena itu bank memilih berbagai macam bentuk akiva dengan mempertimbangkan jangka waktu aktiva tersebut dapat dijadikan alat likuid. Bank mengalokasikan dana jangka pendek dalam bentuk aktiva yang tingkat lukuiditasnya cukup tinggi, sehingga pada waktu kewajibannya jatuh tempo, bank dapat memenuhinya.Bank perlu mengalokasikan sebagian dananya dalam bentuk aktiva tetap, seperti bangunan, mobil, tanah, dan komputer untuk menunjang kegiatan operasionalnya.

Pendekatan dalam penelolaan aktiva dan pasiva dapat menggunakan beberapa pendekatan dasarantara lain :

1. Pool of founds approach

Dana yang telah berhasil dihimpun pada dasarnya memiliki karakteristik yang beragam menurut jangka waktu, sumber dana tersebut


(35)

commit to user

24

berasal, dan lain-lain. Pendekatan Pool of founds memperlakukan dana tersebut sebagai dana tunggal tanpa memperhitungkan sifat dari masing-masing komponen pembentuk dana.Dalam hal ini pengelolaan dana tidak begitu kompleks dan perhitungan biaya dana relatif lebih sederhana.

Dana dialokasikanberdasarkan prioritas penggunaannya sesuai dengan kebijkan bank dan strategi manajemennya. Metode Pool of Founds Approachditerima oleh kalangan perbankan pada era 1930an sampai 1940an ketika bank-bank di kawasan Eropa mengalami krisis likuiditas.

Pendekatan ini dapat digambarkan seperti berikut :

Gambar 2.1 Pool of Founds Approach

(Sumber : Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 2006)

P o o l O f f o u n d s Cadangan Primer Cadangan sekunder Kredit yang disalurkan Surat Berharga Aktiva Tetap Modal sendiri Pinjaman jangka panjang Pinjaman jangka pendek Tabungan Giro Deposito


(36)

commit to user

25

2. Asset AllocationApproach

Pendekatan ini merupakan kebalikan dari pendekatan pool of founds. Perlakuan terhadap dana yang mempunyai karakteristik berbeda-beda sebagai dana tunggal dianggap tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam kenyataanya masing-masing sumber dana memiliki sifat tersendiri, sehingga pengalokasiannya harus secara individual dengan memepertimbangkan karakteristik dari masing-masing sumber dana.

Dana jangka pendek hendaknya digunakan dalam aktiva jangka pendek berupa alat-alat likuid. Dana jangka menengah dan panjang digunakan dalam bentuk aktiva yang likuiditasnya lebih rendah. Aktiva tetap hendaknya berasal dari modal sendiri. Dengan pendekatan ini diharapkan bank tidak akan mengalami kesulitan likuiditas di masa yang akan datang.

Pengalokasian dana pada metode Asset Allocation ini cenderung lebih besar ke kredit dan atau penanaman dalam surat-surat berharga yang memiliki keuntungan lebih tinggi. Penekanan terhadap likuiditas dialihkan ke profitabilitas, sehingga jumlah rata-rata cadangan likuiditas yang dimiliki bank mengalami penurunan.


(37)

commit to user

26

Pendekatan ini dapat digambarkan seperti berikut :

Gambar 2.2 Asset Allocation Approach

(Sumber: Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, 2006)

Lembaga yang bertugas dan bertanggungjawab terhadap pengambilan keputusan dan kebijakan dalam meneglola aktiva dan pasiva adalah ALCO (Asset Liability Comittee). Pada umumnya ALCO trediri dari ketua, sekretaris, dan anggota, dengan jumlah keseluruhan sebanyak 4-7 orang (Dahlan: 2005).

Cadangan Primer

Cadangan Sekunder

Kredit yang disalurkan

Surat Berharga

Aktiva Tetap

Modal sendiri Pinjaman jangka

panjang Pinjaman jangka

pendek Deposito Tabungan


(38)

commit to user

27

Tugas ALCO antara lain sebagai berikut:

1. Menetukan kebutuhan pendanaan dan pengalokasian dana.

2. Memperkirakan kebutuhan dan target kredit, serta sumber-sumber dana. 3. Memantau posisi likuiditas dan permodalan bank serta jasa bank. 4. Menetapkan kebijakan likuiditas.

5. Mengembangkan sistem dan prosedur.


(39)

commit to user

28

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah berdirinya Badan Kredit Kecamatan (BKK)

Badan Kredit Kecamatan (BKK) Karanganyar dibentuk pada tanggal 19 April 1972 dengan SK Gubernur Provinsi Jawa Tengah pada tanggal 4 September 1969 No. Dsa 6/226/1969 dan tanggal 19 September 1970 No. Dsa 6/232/1970. PD. BKK Karanganyar merupakan hasil mergeryang pendiriannyaberdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor : 539/58/2010 tanggal 6 September 2010 tentang persetujuan penggabungan usaha (merger) dari PD. BKK Jatipuro, PD. BKK Karanganyar, PD. BKK Mojogedang, PD. BKK Kebakkramat, PD. BKK Kerjo, dan PD. BKK Gondangrejo yang disyahkan berdasarkan Akta Notaris No. 9 tanggal 1 Oktober 2010 dan dibuat oleh Dewi Cahyani Eddy Sud, SH.

BKK Karanganyar merupakan lembaga keuangan perusahaan daerah milik pemerintah yang kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar 51% dan pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar sebesar 49%. PD. BKK Karanganyar bergerak dalam bidang jasa perbankan yang diberi tugas untuk menghimpun dana dari masyarakat berupa


(40)

commit to user

29

tabungan dan deposito, dan menyalurkannya dalam bentuk kredit sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku.

Tujuan dari didirikannya PD. BKK Karanganyar adalah untuk mendorong pertumbuhan perekonomian dan membangun daerah disegala bidang, serta sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. PD. BKK Karanganyar berkomitmen untuk selalu menjaga kepercayaan yang telah dibina dengan seluruh mitra usaha, dan nasabah yang telah senantiasa bersama-sama bersinergi dalam meraih kesuksesan serta tujuan bersama sesuai dengan selogannya “Mitra Usaha Anda Menuju Sukses”.

2. Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar

Kabupaten Karanganyar merupakan kabupeten di provinsi Jawa Tengah yang beribukota Karanganyar, sekitar 14 km sebelah timur kota Surakarta. Secara administratif, Kabupaten Karanganyar terdiri dari 17 kecamatan, 162 Desa, dan 15 kelurahan, dengan ketinggian daerah bervariasi antara 105-2000m dpl. Kabupaten Karanganyar merupakan daerah dengan julukan bumi INTANPARI (Industry, Pertanian, Perdagangan, dan Pariwisata).

Industri, pertanian, perdagangan, dan pariwisata merupakan potensi-potensi yang dimiliki oleh Karanganyar. Mulai dari industri skala kecil sampai skala besar, komoditas peternakan, perkebunan, pertanian, usaha mikro, UMKM, pasar, serta berbagai macam obyek wisata dan sector jasa.


(41)

commit to user

30

Dengan potensi yang dimiliki, dan dengan dukungan sarana dan prasarana serta kultur masyarakat dengan gotong royongnya, maka dapat terwujud KARANGANYAR TENTRAM dengan laju pertumbuhan ekonomi yang meningkat pesat.

3. Visi dan Misi Perusahaan Visi :

a. Membangun PD. BKK Karangayar menjadi lembaga keuangan yang sehat, kuat, dan prima untuk menjadi BPR.

b. Menjadikan PD. BKK Karanganyar sebagai lembaga keuangan yang kompetitif dan berdayaguna bagi masyarakat, pengelola, dan pemilik. Misi :

a. Menyediakan produk-produk sesuai dengan keperluan masyarakat yang mudah, murah, megarah supaya dapat meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat.

b. Menjadi mitra usaha mikro kecil dan menengah dilingkungan masyarakat pedesaan.

c. Memberikan kontribusi kepada pemegang saham senagai salah satu sumber PAD.

4. Menejemen Perusahaan

Dalam memimpin perusahaan, PD. BKK Karanganyar menggunakan prinsip kepemimpinan top downdan buttom up, sehingga komunikasi yang terjadi dapat dari berbagai arah baik secara horizontal maupun vertikal. Kerja


(42)

commit to user

31

keras, kejujuran, disiplin, serta profesionalisme adalah budaya yang selalu dibina. Dalam menjalankan kegiatannya, direksi selalu berpedoman pada rencana kerja yang telah ditetapkan, serta mengacu pada perundang-undangan tentang perbankan yang berlaku saat ini.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II. (Sumber : Buku Panduan PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II)

Job description :

a. Kepala Cabang

PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II dalam melaksakan kegiatannya dipimpin oleh pimpinan cabang. Adapun tugas seorang pimpinan cabang adalah membantu direksi dalam menyusun perencanaan,


(43)

commit to user

32

pelaksanaan, koordinasi dan pengawasan operasional wilayah kerja kantor cabang.

Fungsi :

1) Melaksanakan menejemen PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II berdasarkan kebijaksanaan umum dari direksi.

2) Menetapkan kebijakan-kebijakan untuk melaksanakan pengurusan dan pengelolaan di kantor cabang.

3) Menyusun dan menyampaikan RKAP kantor cabang.

4) Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada direksi sesuai dngan ketentuan yang berlaku.

5) Melaksanakan RKPAP kantor cabang wilayah kerjanya.

6) Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban tahuna kepada direksi.

7) Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggung jawaban akhir masa jabatan kepada direksi apabila terjadi pergantian jabatan.

b. Kasi Pelayanan

Tugas seorang kasi pelayanan pada PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II antara lain :

1) Melakukan koordinasi antara kasir dan pembuku dalam setiap akhir periode tutup kas.


(44)

commit to user

33

3) Bertanggung jawab kepada pimpinan cabang mngenai laporan keuangan dan kualitas pelayanan terhadap nasabah.

4) Ikut serta dalam memberikan pelayanan kepada nasabah. c. Kasi Pemasaran

Tugas kasi pemasaran pada PD. BKK Karanganyar antara lain : 1) Bertanggung jawab atas dana yang dikeluarkan.

2) Melaksanakan koordinasi dan pengawasan terhadap kinerja seksi kredit dan seksi dana.

3) Mengatur perencanaan besarnya penghimpunan dana dan penyaluran kredit.

4) Melaksanakan pengelolaan manajemen problem loan.

5) Bertanggung jawab kepada pimpinan cabang atas performing loan efek dari kredit yang telah dikeluarkan.

d. Seksi Pembukuan

Tugas seksi pembukuan pada PD. BKK Karanganyar anatara lain : 1) Membuat laporan arus kas yang masuk dan keluar.

2) Membuat laporan kas harian, bulanan, dan tahunan. 3) Melakukan pengecukan ulang terhadap laporan keuangan. 4) Ikut memberikan pelayanan kepada nasabah.

e. Kasir

Tugas seorang kasir pada PD. BKK Karanganyar antara lain: 1) Melakukan pengecekan kebenaran laporan kas harian.


(45)

commit to user

34

2) Bertanggung jawab atas semua uang yang dipegang oleh kasir.

3) Menerima, mengolah, dan memberikan informasi kepada masyarakat mengenai produk BKK.

4) Melayani nasabah yang akan melakukan transaksi dengan sopan, ramah, dan cermat.

f. Seksi Kredit

Tugas seksi kredit pada PD. BKK Karanganyar antara lain: 1) Memasarkan produk kredit yang dihasilkan oleh BKK. 2) Melakukan analisis kredit dan realisasi kredit.

3) Melakukan pemantauan kredit yang sudah direalisasi.

4) Melakukan penarikan angsuran kredit dengan mendatangi langsung nasabah.

5) Menangani kredit macet atau performing loan. g. Seksi Dana

Tugas seksi dana pada PD. BKK Karanganyar antara lain : 1) Memasarkan produk tabungan dan deposito.

2) Mengumpulkan dan mengelola dana pihak ketiga sebagai modal kredit.

3) Bertanggung jawab atas semua nasabah tabungan dan deposito. 4) Melakukan pengelolaan rekening nasabah dengan baik dan benar.


(46)

commit to user

35

5. Produk dan Layanan

Produk yang ditawarkan oleh PD. BKK Karanganyar antara lain : a. Produk Kredit

Adapun kredit yang ditawarkan kepada masyarakat antara lain : 1) Kredit Pegawai

Kredit yang diperuntukan bagi para pegawai dengan jangka waktu maksimal 60 bulan guna lebih memperdayakan penggunaan gaji. Sitem pembayaran dari kredit pegawai ini adalah dengan cara potong gaji.

2) Kredit Umum

Kredit yang diperuntukan bagi pengusaha kecil dan menengah yang usahanya dibidang industri, pertanian, perdagangan, serta jasa guna mengembangkan usahanya.

3) Kredit Musiman

Kredit yang diperuntukan bagi para petani, dengan jangka waktu yang diberikan maksimal 60 bulan.

4) Kredit Perumahan

Merupakan kredit yang diberikan pada masyarakat guna pembelian rumah.


(47)

commit to user

36

b. Produk Simpanan

Simpanan yang ditawarkan antara lain : 1) Tabungan Masyarakat Desa (TAMADES)

Tabungan Masyarakat Desa (Tamades) merupakan simpanan yang diperuntukan bagi masyarakat umum.

Ketentuan umum Tamades :

a) Diperuntukan bagi perorangan, badan, dan yayasan.

b) Setiap penabung memperoleh buku tabungan yang sah setelah ditandatangani pejabat PD. BKK Karanganyar.

c) Setoran pertama minimal sebesar Rp 10.000,00 untuk penabung umum, dan Rp 5.000,00 untuk pelajar.

d) Saldo minimal sebesar Rp 10.000,00 kecuali tutup rekening. e) Besarnya suku bunga Tamades disesuaikan dengan ketentuan yang

berlaku di PD. BKK Kranganyar.

f) Bunga dihitung atas dasar saldo setiap akhir bulan dengan batasan minimum Rp 10.000,00.

g) Setiap penabung berhak mengikuti undian Tamades dengan ketentuan saldo Rp 10.000,00 mendapat satu kupon undian.

h) Setiap penabung yang akan tutup rekening dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 5.000,00.


(48)

commit to user

37

2) Tabungan Wajib

Tabungan wajib merupakan simpanan yang diperuntukan bagi masyarakat yang memanfaatkan jasa kredit dari PD. BKK Karanganyar.

3) Deposito

Deposito adalah simpanan dengan keterikatan masa dana berjangka waktu tertentu agar investasinya sama yang menguntungkan dan tingkat suku bunga yang kompetitif serta nominal awal deposito sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah). Deposito yang ditawarkan PD. BKK Karanganyar, antara lain:

a) Deposito berjangka 01 bulan dengan bunga sebesar 8 % b) Deposito berjangka 03 bulan dengan bunga sebesar 9 % c) Deposito berjangka 06 bulan dengan bunga sebesar 10 % d) Deposito berjangka 09 bulan dengan bunga sebesar 11 % e) Deposito berjangka 12 bulan dengan bunga sebesar 12 %

Selain Tamades, Tabungan wajib, dan Deposito, PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II juga melayani Pembayaran Pajak Bumi Bangunan (PBB) untuk kelurahan-kelurahan yang berada di daerah kabupaten karanganyar.


(49)

commit to user

38

B. Laporan Magang Kerja

Pelaksanaan kegiatan magang kerja dilaksanakan penulis di PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II yang beralamat di Jl. Lawu Komplek Perkantoran, Cangakan. Pelaksanaan magang dilaksanakan selama satu bulan dimulai pada tanggal 1 Februari 2012 - 29 februari 2012.

Aktivitas magang kerja disesuaikan dengan jam karyawan:

1. Senin – Kamis : 08.00 – 15.00 WIB 2. Jumat : 08.00 – 14.00 WIB

3. Sabtu : 08.00 – 12.00 WIB

4. Jam istirahat menyesuaikan dengan karyawan Berdasarkan aktivitas magang kerja di PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II penulis mendapatkan kesempatan belajar dalam kegiatan operasional, dengan perincian kegiatan magang sebagai berikut :

1. Melayani nasabah

Pada saat magang kerja penulis diberi tugas untuk melayani nasabah yaitu dalam pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan). Nasabah yang hendak membayar PBB menerahkan Surat Setoran Pajak (SPP) yang kemudian oleh penulis diproses lebih lanjut.

2. Penarikan angsuran

Penulis bersama salah satu karyawan BKK melakukan penarikan angsuran ke rumah-rumah nasabah di daerah Kabupaten Karanganyar.


(50)

commit to user

39

3. Realisasi kredit

Penulis diberi tugas untuk memasukan data nasabah yang telah direalisasi kreditnya ke dalam buku register permohonan dan realisasi kredit.

4. Merekap transaksi tabungan

Penulis diberi tugas untuk menulis transaksi tabungan ke dalam buku transaksi tabungan.

Kegiatan magang tersebut dibantu oleh beberapa pegawai, antara lain :

1. Hendro Haji Kristianto, SE, MM (pimpinan cabang KPO II)

2. Andrian pugarwanto, ST (bagian kredit)

3. Anggun setyoningsih, SE (bagian pembukuan)

4. Danan Jaya T.R, ST (bagian kredit)

5. Sri sunarti, SE (bagian pembukuan)

6. Sutarmo, SE (bagian kredit)

(Aktivitas magang kerja terlampir)

C. Pembahasan

1. Sumber dana pada PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II.

Kegiatan suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik apabila perusahaan tersebut memiliki dana yang cukup. Semakin besar dana yang dimiliki, semakin luas pula kegiatan yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Dana dapat diperoleh dari berbagai Sumber. Adapun sumber dana pada


(51)

commit to user

40

Perusahaan Daerah Badan Kredit Kecamatan (PD. BKK) Karanganyar Cabang KPO II pada umumnya terdiri dari :

a. Dana pihak pertama

PD. BKK Karanganyar merupakan hasil mergerdengan PD. BKK Kebakkramat, PD. BKK Gondangrejo, PD. BKK Mojogedang, PD. BKK Kerjo, dan PD. BKK Jatipuro, sehingga modal utama PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II berasal dari kantor pusat. Untuk BKK Karanganyar Cabang KPO II sendiri mendapatkan dana sekitar kurang lebih Rp 100.000.000,00.

b. Dana pihak kedua

Dana pihak kedua berasal pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebesar 51% dan pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar sebesar 49%. c. Dana pihak ketiga

Dana pihak ketiga yang dihimpun oleh PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II berasal dari masyarakat. Dana tersebut berupa tabungan dan deposito.

1) Tabungan

Ada tiga jenis tabungan pada PD. BKK Karanganya Cabang KPO II, yaitu :

a) Tabungan wajib

Tabungan wajib merupakan tabungan yang khusus diperuntukkan bagi masyarakat yang menggunakan jasa kredit dari


(52)

commit to user

41

PD. BKK Karangnanyar Cabang KPO II. Tabungan wajib ini dibuka pada saat awal nasabah mengambil jasa kredit. Besaran tabungan wajib tergantung dari jumlah pinjaman, dengan ketentuan 5 % dari jumlah plafon. Bunga yang diberikan adalah bunga tetap sebesar 7 % ysng dibayarkan tiap tahun. Tabungan wajib hanya dapat diambil saat nasabah telah melunasi pinjamannya.

Contoh Kasus :

Nasabh menerima kredit sebesar Rp 50.000.000,00, maka tabungan wajib nasabah sebesar :

5 % x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00

Tabungan akan mendapatkan bunga per tahun sebesar 7 %, yaitu sebesar :

7 % x Rp 2.500.000,00 = Rp 175.000,00 / tahun Bunga per bulan : Rp 175.000,00 = Rp 14. 583,33

12

Saldo tabungan wajib tidak dikenakan biaya administrasi tiap bulannya.

b) Tabungan pasif

Tabungan pasif adalah tabungan milik nasabah yang tidak ada aktifitas rekening selama kurang lebih dua tahun. Tabungan


(53)

commit to user

42

pasif tidak mendapatkan bunga tiap tahunnya, melainkan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 5.000,00 / bulan.

c) Tabungan Masyarakat Desa (TAMADES)

Tamades merupakan simpanan yang diperuntukan bagi masyarakat umum. Masyarakat yang tidak menggunakan jasa kredit PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II juga dapat memiliki simpanan Tamades. Setoran pertama minimal sebesar Rp 10.000,00 untuk penabung umum, dan Rp 5.000,00 untuk pelajar. Sedangkan saldo minimumnya sebesar Rp 10.000,00. Bunga yang diberikan adalah bunga tetap sebesar 7 % per tahun.

Contoh Kasus :

Nasabh membuka TAMADES dengan saldo awal Rp 50.000,00, maka perhitungan bunga yang akan diperoleh nasabah sebagai berikut :

Bunga yang diberikan sebesar :

7 % x Rp 50.000,00 = Rp 35.000,00 per tahun Bunga per bulan : Rp 35.000,00 = Rp 2.916,66

12

Saldo Tamades akan dikenakan biaya administrasi sebesar Rp 500,00 setiap bulannya.


(54)

commit to user

43

2) Deposito

Deposito adalah simpanan dengan keterikatan masa dana berjangka waktu tertentu agar investasinya sama yang menguntungkan dan tingkat suku bunga yang kompetitif. Bunga deposito yang berlaku saat ini mengalami penurunan sebesar 1 %, dikarenakan menurunnya tingkat bunga pinjaman.

Produk deposito berjangka yang ditawarkan kepada masyarakat ada berbagai jenis, antara lain :

a) Deposito berjangka 1 bulan, dengan bunga 7 % b) Deposito berjangka 3 bulan, dengan bunga 8 % c) Deposito berjangka 6 bulan, dengan bunga 9 % d) Deposito berjangka 9 bulan, dengan bunga 10 % e) Deposito berjangka 12 bulan, dengan bunga 11 % Contoh Kasus :

Nasabah yang memiliki deposito berjangka 3 bulan sebesar Rp 50.000.000,00 dengan bunga sebesar 8 %. Perhitungannya sebagai berikut :

Bunga sebelum pajak yang diperoleh nasabah tiap bulan sebesar :

8 % x Rp 50.000.000,00 = 0.6 % x Rp 50.000.000,00 = Rp 300.000,00


(55)

commit to user

44

Bunga yang akan diterima nasabah :

Rp 300.000,00 – ( Rp 300.000,00 x 20 %) = Rp 240.000,00 Karena jumlah deposito nasabah diatas Rp 7.500.000,00, maka akan dikenakan tarif pph sebesar 20 %.

2. Strategi PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II dalam pengelolaan

dana.

Kegiatan perusahaan akan berjalan dengan baik apabila dana yang dimiliki dapat dapat dikelola dengan benar. Dana yang dihimpun dari masyarakat akan menimbulkan kewajiban bagi bank, oleh karena itu dana hendaknya dikelola dengan baik agar kewajiban-kewajiban bank terhadap nasabah dapat terpenuhi. Agar dana yang dikelola dapat disalurkan tepat sasaran, maka dibutuhkan strategi-srategi dalam mengelolanya.

Strategi yang digunakan untuk mengelola dana dapat dilakukan dengan berbagai cara, selain melalui pengendalian dalam menyalurkan dana (kredit), dapat dilakukan puladengan menaikan dan atau menurunkan tingkat suku bunga tabungan dan deposito. Seperti yang telah dilakukan oleh PD. BKK Karanganyar, yaitu menurunkan tingkat suku bunga pinjaman dan simpanan.

Pada dasarnya, kemampuan suatu bank dalam meminimumkan bunga simpanan tergantung pada reaksi nasabah terhadap perubahan tingkat bunga. Semakin sensitif nasabah terhadap perubahan tingkat bunga, maka akan


(56)

commit to user

45

semakin sulit pula bank untuk meminimumkan tingkat bunga. Hal inilah yang tejadi pada PD. BKK Karanganyar.

Contoh Kasus :

Pada bulan Maret 2012 PD. BKK Karanganyar menurunkan tingkat suku bunga pinjaman.Suku bunga pinjaman yang semula sebesar 2 % kini menjadi 1,8 %. Dengan penurunan tingkat bunga pinjaman ini maka tingkat suku bunga simpanan juga mengalami penurunan. Kebijakan penurunan tingkat suku bunga ini diambil dengan beberapa perhitungan, yaitu dengan melihat perkembangan pasar dan perbandingan dengan bank lainnya. Kebijakan yang dilakukan oleh PD. BKK Karanganyar ini merupakan salah satu langkah agar tidak kehilangan nasabahnya. Dengan demikian, dana yang telah dihimpun oleh bank dapat disalurkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Dana yang telah dihimpun PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II kemudian dialokasikan ke berbagai bidang. Dana dialokasikan dengan tujuan yang berbeda. Selain untuk mendapatkan keuntungan, dana yang dialokasikan juga bertujuan untuk menunjang kegiatan dari perusahaan. PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II mengalokasikan dananya ke cadangan kas, kredit, dan aktiva tetap dan inventaris kantor, biaya bunga, dan biaya tenaga kerja.


(57)

commit to user

46

a. Cadangan Kas

Cadangan kas digunakan untuk memenuhi semua transaksi pengambilan tunai yang dilakukan oleh nasabah. Kelebihan kas kemudian disimpan di kantor pusat dalam bentuk tabungan atau yang biasa disebut dengan AKA (Antar Kantor Aktiva). Bunga yang diperoleh dari tabungan AKA tersebut menjadi salah satu sumber pendapatan bagi PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II yang kemudian dapat digunakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan perusahaan. Pada saat cadangan kas di kantor tidak dapat memenuhi kewajiban terhadap nasabah yang sifatnya mendesak, cadangan AKA dapat digunakan untuk memenuhinya.

b. Pinjaman / Kredit

Berdasarkan UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Pada dasarnya besaran bunga yang diberikan PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II kepada kreditur berkisar antara 1,5 % - 2 % per bulan, yang kemudian mengalami penurunan dari 2 % menjadi 1,8 %.Kredit yang ditawarkan antara lain :


(58)

commit to user

47

1) Kredit Pegawai

Kredit pegawai diperuntukan bagi para pegawai negeri maupun pegawai swasta. Pembayaran kredit dilakukan dengan system potong gaji.

2) Kredit Umum

Kredit umum diberikan kepada masyarakat umum. Pembayaran kredit dilakukan setiap bulan sesuai tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan.

3) Kredit Musiman

Kredit musiman diperuntukan bagi para petani, dengan jangka waktu yang diberikan maksimal 60 bulan.

4) KPR (Kredit Perumahan)

Kredit ini diperuntukan bagi masyarakat yang hendak membeli rumah.

PD. BKK Karanganyar menggunakan prinsip 5C dalam penyaluran kredit. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko yang dihadapi dan agar kredit yang disalurkan dapat tepat sasaran. Prinsip 5C yang digunakan antara lain :

1) character, yaitu melihat karakter dari calon debitur apakah layak atau tidak untuk diberi pinjaman.

2) capacity, yaitu menilai kemampuan nasabah dalam membayar hutangnya dikemudian hari.


(59)

commit to user

48

3) capital, yaitu melihat modal yang dimiliki oleh calon nasabah.

4) condition, yaitu melihat kondisi perekonomian saat ini dan kondisi perekonomian calon nasabah yang dijadikan tolak ukur dalam pemberian kredit.

5) collaterall, yaitu melihat jaminan yang dijaminkan oleh calon nasabah. Jaminan inilah yang akan menentukan besarnya kredit yang dapat diberikan.

c. Aktiva Tetap dan Inventaris Kantor

Selain untuk cadangan kas dan kredit, PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II juga menyalurkan dananya dalam bentuk aktiva tetap, yaitu berupa tanah dan gedung, dan inventaris kantor. Biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya-biaya penyusutan merupakan biaya yang termasuk dalam pengeluaran ini.

d. Biaya Bunga

Biaya bunga merupakan beban bunga yang harus dikeluarkan oleh bank. Biaya bunga yang dimaksud adalah bunga kepada nasabah.

e. Biaya Tenaga Kerja

Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank guna membayar upah tenaga kerja.

Dana yang dihimpun oleh PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II digunakan sebagai dana tunggal yang kemudian disalurkan ke berbagai bidang


(60)

commit to user

49

dengan berbagai macam tujuan tanpa memperhitungkan sifat dari masing-masing komponen pembentuk dana seperti jangka waktu, dan sumber dana. Dana yang telah diperoleh dikelola sebaik mungkin agar dapat mencapai tujuan bank, yaitu selain memperoleh keuntungan, juga untuk melayani masyarakat. Dana dialokasikan berdasarkan priorotas penggunaannya.Pengeluaran dana dilakukan seselektif mungkin, dengan memperhatikan tingkat kebutuhannya.

Pada saat cadangan kas tidak dapat memenuhi kebutuhan bank, maka bank dapat menggunakan AKA (Antar Kantor Aktiva) yang disimpan di kantor pusat. Penggunaan AKA hanya dilakukan saat keadaan benar-benar terdesak, yaitu saat terjadi realisasi kredit yang cukup besar.

Kebanyakan bank sering menetapkan kebijakan perkreditan yang ekspansif. Kebijakan ini pula yang ditetapkan oleh PD. BKK karanganyar. Disaat bank memiliki kelebihan dana kemudian menetapkan kebijakan perkreditan yang ekspansif dengan menentukan target kredit yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Hal ini mengakibatkan kredit yang disalurkan kurang selektif. Kejadian seperti inilah yang kemudian dapat menimbulkan kredit macet.


(61)

commit to user

50

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Dana yang dihimpun oleh PD. BKK Karanganyar cabang KPO II berasal dari modal sendiri, modal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah, serta dana dari masyarakat. Dana yang dihimpun dari masyarakat berupa tabungan dan deposito. Dana yang telah dihimpun kemudian disalurkan dalam berbagai bidang dengan berbagai tujuan. PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II menyalurkan dananya ke persediaan kas, kredit, dan aktiva tetap dan inventaris.

2. Dana yang diperoleh kemudian dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Untuk mengelola, PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II menggunakan prinsip pool of founds approach, yaitu dana yang berhasil dihimpun oleh bank dijadikan sebagai dana tunggal yang kemudian dialokasikan untuk berbagai macam tujuan tanpa memperhitungkan sifat masing-masing komponen pembentuk dana. Dana yang diperoleh akan dikelola sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan bank, yaitu untuk memperoleh keuntungan dan untuk melayani masyarakat luas. Dana dialokasikan berdasarkan prioritas penggunaannya.


(62)

commit to user

51

Pengeluaran dana dilakukan seselektif mungkin agar dana yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan bank..

B. Saran

1. PD. BKK Karanganyar seharusnya menempatkan dananya dengan memperhatikan karakteristik sumber dana misalkan jangka waktu dan likuiditasnya, serta sesuai dengan pertimbangan rate of return dan biaya. Kebutuhan dana jangka pendek sebaiknya dipenuhi dari sumber dana jangka pendek, dan sebaliknya, sehingga bank tidak akan mengalami kesulitan likuiditas. Dimana saat bank harus melunasi kewajibannya, dana telah tersedia.

2. PD. BKK Karanganyar harus lebih memperhatikan pengelolaan dana khususnya dalam hal penyaluran kredit ke masyarakat, hendaknya prinsip 5C dijalankan dengan baik sehingga dana yang dikeluarkan dapat memberikan keuntungan bagi bank dan dapat mengurangi risiko terjadinya kredit macet.

3. PD. BKK Karanganyar hendaknya memberikan tingkat suku bunga pinjaman yang relatif rendah agar dapat mempermudah dalam pencarian nasabah. Sehingga dana yang dimiliki dapat tersalurkan dengan baik dan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih bagi bank.


(1)

commit to user

46

a. Cadangan Kas

Cadangan kas digunakan untuk memenuhi semua transaksi pengambilan tunai yang dilakukan oleh nasabah. Kelebihan kas kemudian disimpan di kantor pusat dalam bentuk tabungan atau yang biasa disebut dengan AKA (Antar Kantor Aktiva). Bunga yang diperoleh dari tabungan AKA tersebut menjadi salah satu sumber pendapatan bagi PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II yang kemudian dapat digunakan untuk menunjang kegiatan-kegiatan perusahaan. Pada saat cadangan kas di kantor tidak dapat memenuhi kewajiban terhadap nasabah yang sifatnya mendesak, cadangan AKA dapat digunakan untuk memenuhinya.

b. Pinjaman / Kredit

Berdasarkan UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Pada dasarnya besaran bunga yang diberikan PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II kepada kreditur berkisar antara 1,5 % - 2 % per bulan, yang kemudian mengalami penurunan dari 2 % menjadi 1,8 %.Kredit yang ditawarkan antara lain :


(2)

commit to user

47

1) Kredit Pegawai

Kredit pegawai diperuntukan bagi para pegawai negeri maupun pegawai swasta. Pembayaran kredit dilakukan dengan system potong gaji.

2) Kredit Umum

Kredit umum diberikan kepada masyarakat umum. Pembayaran kredit dilakukan setiap bulan sesuai tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan.

3) Kredit Musiman

Kredit musiman diperuntukan bagi para petani, dengan jangka waktu yang diberikan maksimal 60 bulan.

4) KPR (Kredit Perumahan)

Kredit ini diperuntukan bagi masyarakat yang hendak membeli rumah.

PD. BKK Karanganyar menggunakan prinsip 5C dalam penyaluran kredit. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko yang dihadapi dan agar kredit yang disalurkan dapat tepat sasaran. Prinsip 5C yang digunakan antara lain :

1) character, yaitu melihat karakter dari calon debitur apakah layak atau

tidak untuk diberi pinjaman.

2) capacity, yaitu menilai kemampuan nasabah dalam membayar


(3)

commit to user

48

3) capital, yaitu melihat modal yang dimiliki oleh calon nasabah.

4) condition, yaitu melihat kondisi perekonomian saat ini dan kondisi

perekonomian calon nasabah yang dijadikan tolak ukur dalam pemberian kredit.

5) collaterall, yaitu melihat jaminan yang dijaminkan oleh calon nasabah.

Jaminan inilah yang akan menentukan besarnya kredit yang dapat diberikan.

c. Aktiva Tetap dan Inventaris Kantor

Selain untuk cadangan kas dan kredit, PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II juga menyalurkan dananya dalam bentuk aktiva tetap, yaitu berupa tanah dan gedung, dan inventaris kantor. Biaya pemeliharaan dan perbaikan, serta biaya-biaya penyusutan merupakan biaya yang termasuk dalam pengeluaran ini.

d. Biaya Bunga

Biaya bunga merupakan beban bunga yang harus dikeluarkan oleh bank. Biaya bunga yang dimaksud adalah bunga kepada nasabah.

e. Biaya Tenaga Kerja

Merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank guna membayar upah tenaga kerja.

Dana yang dihimpun oleh PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II digunakan sebagai dana tunggal yang kemudian disalurkan ke berbagai bidang


(4)

commit to user

49 dengan berbagai macam tujuan tanpa memperhitungkan sifat dari masing-masing komponen pembentuk dana seperti jangka waktu, dan sumber dana. Dana yang telah diperoleh dikelola sebaik mungkin agar dapat mencapai tujuan bank, yaitu selain memperoleh keuntungan, juga untuk melayani

masyarakat. Dana dialokasikan berdasarkan priorotas

penggunaannya.Pengeluaran dana dilakukan seselektif mungkin, dengan memperhatikan tingkat kebutuhannya.

Pada saat cadangan kas tidak dapat memenuhi kebutuhan bank, maka bank dapat menggunakan AKA (Antar Kantor Aktiva) yang disimpan di kantor pusat. Penggunaan AKA hanya dilakukan saat keadaan benar-benar terdesak, yaitu saat terjadi realisasi kredit yang cukup besar.

Kebanyakan bank sering menetapkan kebijakan perkreditan yang ekspansif. Kebijakan ini pula yang ditetapkan oleh PD. BKK karanganyar. Disaat bank memiliki kelebihan dana kemudian menetapkan kebijakan perkreditan yang ekspansif dengan menentukan target kredit yang harus dicapai dalam waktu tertentu. Hal ini mengakibatkan kredit yang disalurkan kurang selektif. Kejadian seperti inilah yang kemudian dapat menimbulkan kredit macet.


(5)

commit to user

50 BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Dana yang dihimpun oleh PD. BKK Karanganyar cabang KPO II berasal

dari modal sendiri, modal dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Daerah, serta dana dari masyarakat. Dana yang dihimpun dari masyarakat berupa tabungan dan deposito. Dana yang telah dihimpun kemudian disalurkan dalam berbagai bidang dengan berbagai tujuan. PD. BKK Karanganyar Cabang KPO II menyalurkan dananya ke persediaan kas, kredit, dan aktiva tetap dan inventaris.

2. Dana yang diperoleh kemudian dikelola sedemikian rupa sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki. Untuk mengelola, PD. BKK

Karanganyar Cabang KPO II menggunakan prinsip pool of founds

approach, yaitu dana yang berhasil dihimpun oleh bank dijadikan sebagai

dana tunggal yang kemudian dialokasikan untuk berbagai macam tujuan tanpa memperhitungkan sifat masing-masing komponen pembentuk dana. Dana yang diperoleh akan dikelola sedemikian rupa sehingga mencapai tujuan bank, yaitu untuk memperoleh keuntungan dan untuk melayani masyarakat luas. Dana dialokasikan berdasarkan prioritas penggunaannya.


(6)

commit to user

51 Pengeluaran dana dilakukan seselektif mungkin agar dana yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan bank..

B. Saran

1. PD. BKK Karanganyar seharusnya menempatkan dananya dengan

memperhatikan karakteristik sumber dana misalkan jangka waktu dan likuiditasnya, serta sesuai dengan pertimbangan rate of return dan biaya. Kebutuhan dana jangka pendek sebaiknya dipenuhi dari sumber dana jangka pendek, dan sebaliknya, sehingga bank tidak akan mengalami kesulitan likuiditas. Dimana saat bank harus melunasi kewajibannya, dana telah tersedia.

2. PD. BKK Karanganyar harus lebih memperhatikan pengelolaan dana

khususnya dalam hal penyaluran kredit ke masyarakat, hendaknya prinsip 5C dijalankan dengan baik sehingga dana yang dikeluarkan dapat memberikan keuntungan bagi bank dan dapat mengurangi risiko terjadinya kredit macet.

3. PD. BKK Karanganyar hendaknya memberikan tingkat suku bunga

pinjaman yang relatif rendah agar dapat mempermudah dalam pencarian nasabah. Sehingga dana yang dimiliki dapat tersalurkan dengan baik dan dapat menghasilkan keuntungan yang lebih bagi bank.