Strategi Penghimpunan dan Pengelolaan Tabungan Pada PD. BKK (Badan Kredit Kecamatan) Karanganyar Binder1

(1)

commit to user

i

STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN TABUNGAN PADA PD. BKK (BADAN KREDIT KECAMATAN) KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Progam Diploma III Keuangan Perbankan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

DISUSUN OLEH : BUDI SARTOMO

F3608079

PROGAM DIPLOMA III KEUANGAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user


(3)

commit to user


(4)

commit to user

iv MOTTO

Bermimpilah, dan segera bangun untuk mewujudkannya

(Penulis)

Kemarin adalah kenangan, hari ini adalah kenyataan dan esok adalah sebuah misteri, maka jalanilah hidupmu dengan kebaikan dan kasih sayang.

(Penulis)

Selalu positif dalam berfikir dan bertindak, selalu berusaha bangkit disaat terjatuh, dan selalu berdo’a setelah usaha.


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan kepada :

1. Ibu dan ayahku yang telah berjuang sekuat tenaga dan sepenuh jiwa demi kesuksesanku.

2. Adik-adikku (Efika & Andri) yang kusayangi.

3. Teman-teman seperjuangan Keuangan dan Perbankan


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-NYA sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan lancar. Penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN TABUNGAN PADA PD. BKK (BADAN KREDIT KECAMATAN) KARANGANYAR.

Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Progam Diploma III Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam proses penulisan Tugas Akhir penulis mendapatkan banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung:

1. Dr. Wisnu Untoro, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Nurul istiqomah, SE, MSi, selaku Ketua Jurusan Diploma III Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Dra. Izza Mafruah, MSi selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan.

4. Linggar Ikhsan Nugroho, SE, selaku Dosen Pembimbing Magang dan Tugas Akhir yang selalu memberikan arahan serta bimbingan dalam penulisan Tugas Akhir.


(7)

commit to user

vii

5. Segenap Direksi serta karyawan PD. BKK Karanganyar yang telah

memberikan ilmu serta pengalaman selama praktek magang kerja.

6. Seluruh Dosen serta Staf Pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah membekali penulis berbagai ilmu dan pengetahuan.

7. Ibu dan ayah penulis yang telah memberikan dukungan baik moril maupun spirituil.

8. Teman-teman seperjuangan DIII Keuangan Perbankan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

9. Teman-teman Kelompok Kerja Teater Gadhang, terima kasih atas

pengalamannya.

10. Teman-teman kos Pak Khodir yang memberikan bantuan dan dukungan. 11. Teman-teman Adipati (Anak didik ipa tiga) terima kasih persahabatannya. 12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu menyelesaikan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis menerima saran serta kritik yang bersifat membangun. Dengan segala keterbatasan yang ada, penulis berharap tugas akhir ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya.

Surakarta, 2011


(8)

commit to user

viii DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak ... ii

Halaman persetujuan ... iii

Halaman pengesahan ... iv

Motto ... v

Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Daftar isi ... ix

Daftar tabel ... xi

Daftar gambar... xii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar belakang ...1

B.Batasan masalah...4

C.Tujuan penulisan ...4

D.Manfaat penulisan...4

E.Metode penulisan ...5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Pengertian Bank...8

B.Fungsi Bank ...10

C.Peran Bank dalam sistem keuangan...11

D.Pengertian Tabungan ...13

E.Pengertian Simpanan Deposito ...16

F.Penghimpunan Dana ...19

G.Penggunaan Dana ...20

BAB III PEMBAHASAN A.Profil perusahaan ...27


(9)

commit to user

ix

C.Strategi penghimpunan tabungan...52 D.Pengelolaan tabungan ...55

BAB IV PENUTUP

A.Kesimpulan ...60 B.Saran ...62 Daftar Pustaka


(10)

commit to user

x

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Aktiva pasiva PD BKK Karanganyar ...55 Tabel 3.2 Alokasi dana yang di himpun PD. BKK Karanganyar...58


(11)

commit to user

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Bagan struktur organisasi PD BKK Karanganyar ...32 Gambar 3.2 Bagan Pool Of Funds ...59


(12)

commit to user ABSTRAK

STRATEGI PENGHIMPUNAN DAN PENGELOLAAN TABUNGAN PADA PD. BKK (BADAN KREDIT KECAMATAN) KARANGANYAR

BUDI SARTOMO F3608079

Salah satu kegiatan perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat. Selain menghimpun dana bank juga perlu mengelolanya dengan baik agar dana tersebut tidak menjadi beban bagi bank. Perbankan dituntut aktif dalam menawarkan produknya, salah satunya produk tabungan. Seperti kita ketahui simpanan dari masyarakat merupakan salah satu sumber pendapatan bagi perbankan. Hal ini menjadi perhatian bagi pihak perbankan untuk pandai-pandai dalam memasang strategi dalam menawarkan produk simpanannya serta mengelolanya untuk keuntungan perusahaan, karena setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat oleh pihak perbankan dana tersebut dapat diputar untuk memperlancar kegiatan operasional.

Metode pembahasan tugas akhir ini menggunakan metode penelitian yang berupa desain penelitian, jenis data dan sumber data berupa data primer dan data sekunder, sedangkan teknik pegumpulan data yaitu metode observasi, metode wawancara, metode studi pustaka. Metode pembahasan yang digunakan peneliti adalah Deskriptif. Lokasi penelitian ada pada PD. BKK Karanganyar. Obyek kajian dalam penelitian ini adalah strategi penghimpunan dan pengelolaan tabungan pada PD. BKK (Badan Kredit Kecamatan) Karanganyar.

Hasil pembahasan peneliti menjelaskan tentang Strategi yang dilakukan PD. BKK Karanganyar dalam menghimpun dana dari masyarakat serta pengelolaannya.

Dari hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa strategi penghimpunan dana pada PD. BKK Karanganyar yaitu menggunakan metode mendatangi nasabah, kemitraan serta promosi dan undian berhadiah bagi masyarakat. Sedangkan sistem pengelolaannya dialokasikan pada sektor kredit dan investasi atau penempatan pada bank umum. Teknik pengelolaannya sendiri menggunakan metode pool of funds.


(13)

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Pengertian uang secara luas adalah sesuatu yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran hutang atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Dengan kata lain bahwa uang merupakan alat yang digunakan dalam melakukan pertukaran baik barang maupun jasa dalam suatu wilayah tertentu saja. Secara umum uang tidak hanya berfungsi sebagai alat tukar, akan tetapi juga memiliki fungsi-fungsi lainnya seperti sebagai alat satuan hitung, penimbun kekayaan atau sebagai standar pencicilan hutang. Kemudian uang biasanya hanya dapat dipergunakan dalam satu wilayah tertentu misalnya negara, karena bisa saja satu mata uang tertentu tidak berlaku di negara lain dan sebaliknya, namun bisa saja satu mata uang negara tertentu berlaku di semua negara seperti mata uang US Dollar (Kasmir:2004).

Berbicara tentang uang tentu tidak lepas dari lembaga keuangan, dikarenakan aktivitas utama perbankan adalah menghimpun dana dari masyarakat yang dikenal dengan istilah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan dana dengan cara membeli dari masyarakat luas. Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi kepada


(14)

commit to user

2 masyarakat untuk menanamkan dananya dalam bentuk simpanan. Agar masyarakat bersedia menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan

dan tentunya kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk

menanamkan dananya.

Seseorang yang memiliki kelebihan dana tentu mempunyai banyak pilihan untuk mengalokasikan dana yang dimiliki, baik digunakan untuk memenuhi kebutuhan sekarang maupun di gunakan sebagai cadangan terhadap kebutuhan masa mendatang, dengan kata lain uang tersebut dapat diinvestasikan dalam berbagai hal, diantaranya dapat dilakukan dengan cara menabung. Menabung merupakan salah satu pilihan tepat untuk dapat mengamankan harta yang dimiliki disamping adanya jenis investasi perbankan lainnya. Selain aman dana yang di tabung juga bertambah karena mendapatkan bunga atau balas jasa dari bank. Meskipun bunga tabungan tidak begitu besar dibandingkan deposito, surat berharga atau jenis investasi lainnya akan tetapi menabung lebih diminati oleh masyarakat luas, karena dapat diuangkan sewaktu-sewaktu (liquid) dan

prosedur penarikan yang tidak sulit. Disamping mudah dan

menguntungkan tabungan juga dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. Dalam hal ini perbankan dituntut aktif dalam menawarkan


(15)

commit to user

3 produk tabungan di tengah persaingan lembaga keuangan yang semakin ketat dari waktu ke waktu. Seperti kita ketahui simpanan dari masyarakat merupakan salah satu sumber pendapatan bagi perbankan. Hal ini menjadi perhatian bagi pihak perbankan untuk pandai-pandai dalam memasang

strategi dalam menawarkan produk simpanannya, karena setelah

memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh pihak perbankan dana tersebut dapat diputar untuk memperlancar kegiatan operasional perbankan dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan istilah kredit (lending).

Kota Karanganyar merupakan salah satu wilayah yang potensial

bagi perbankan khususnya lembaga keuangan mikro dalam

mengembangkan usahanya. Karena seperti diketahui Kota Karanganyar adalah daerah agraris yang masyarakatnya sebagian besar petani dan pedagang, disamping pegawai swasta yang bekerja di pabrik-pabrik yang banyak tersebar dan mendominasi mata pencaharian masyarakat di daerah karanganyar, sehingga masih banyak kebutuhan finansial masyarakat Karanganyar yang belum semuanya terpenuhi. Hal tersebut tentunya menjadi perhatian bagi lembaga keuangan di Karanganyar tidak terkecuali oleh PD. BKK Karanganyar dalam melayani kebutuhan finansial masyarakat sekitar Kota Karanganyar. Termasuk dalam menghimpun tabungan, sudah barang tentu PD. BKK Karanganyar mempunyai target dan strategi khusus untuk dapat meraih dana dari masyarakat semaksimal mungkin serta mengelolanya untuk kepentingan perusahaan.


(16)

commit to user

4 Dari uraian singkat di atas menjadi gambaran bagi penulis untuk

mengetahui lebih dalam bagaimana strategi penghimpunan dan

pengelolaan dana dari masyarakat berupa tabungan pada PD. BKK Karanganyar. Maka penulis tertarik untuk memilih judul tugas akhir.

Strategi Penghimpunan dan Pengelolaan Tabungan pada PD. BKK

(Badan Kredit Kecamatan) Karanganyar

B. Batasan masalah

1. Bagaimana strategi penghimpuan tabungan dari masyarakat pada PD. BKK Karanganyar?

2. Bagaimana sistem pengelolaan tabungan pada PD. BKK Karanganyar?

C. Tujuan penulisan

1. Mengetahui strategi penghimpunan tabungan pada PD. BKK

Karanganyar.

2. Mengetahui sistem pengelolaan tabungan pada PD. BKK Karanganyar.

D. Manfaat penulisan

1. Bagi penulis

Mampu menganalisa serta mempelajari bidang keuangan dan perbankan yang terkonsentrasi pada salah satu lembaga keuangan mikro yaitu Badan Kredit Kecamatan serta menjadikan pengalaman

dan bahan pembelajaran untuk penulisan karya tulis dimasa


(17)

commit to user

5 2. Bagi perguruan tinggi

Menghasilkan lulusan yang menguasai ilmu teoritis dan ilmu praktis di tengah ketatnya persaingan dunia kerja serta memberikan kepercayaan bagi masyarakat dan dunia pendidikan bahwa perguruan tinggi adalah salah satu tempat menimba ilmu yang dapat di andalkan dan mencetak lulusan yang mampu bersaing di bidangnya.

3. Bagi perusahaan/perbankan

Menjadi bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan & kebijakan yang akan di terapkan dimasa mendatang serta bahan evaluasi terhadap kinerja pegawai bank tersebut.

4. Bagi masyarakat

Memberikan wawasan dan gambaran bagi masyarakat dalam memilih lembaga keuangan yang dipercayai untuk menginvestasikan dananya.

5. Bagi pihak lain

Sebagai bahan bacaan serta refrensi penulisan karya ilmiah.

E. Metode penulisan

1. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan penulis yaitu menggunakan desain survey, dengan cara melakukan penelitian kepada obyek secara


(18)

commit to user

6 langsung. Cara ini dilakukan untuk mengetahui strategi penghimpunan dan pengelolaan tabungan pada PD. BKK (Badan Kredit Kecamatan) Karanganyar.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitian tugas akhir ini mengambil lokasi di PD. BKK Karanganyar yang beralamat di JL. Lawu no. 44 Karanganyar pada periode penelitian tanggal 7 Februari hingga 4 Maret 2011.

3. Jenis dan sumber data

a) Data primer

Merupakan data yang di peroleh langsung dari narasumber, yang di amati serta di catat oleh peneliti.

b) Data sekunder

Merupakan data yang pengumpulannya dilakukan oleh peneliti. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara melakukan pencarian terhadap data-data yang diperoleh dari buku, dokumen, dan sumber lainnya.

4. Teknik pengumpulan data

a) Observasi

Dengan melakukan pengamatan kepada obyek secara langsung untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.


(19)

commit to user

7

b) Wawancara

Dengan mengadakan tanya jawab kepada pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan topik penelitian yaitu divisi tabungan pada PD. BKK Karanganyar.

c) Studi pustaka

Dilakukan dalam bentuk pengumpulan data-data dari berbagai sumber yang berhubungan dengan topik pembahasan dalam penulisan ini untuk memperoleh dasar teoritis yang relevan.


(20)

commit to user 8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank

Menurut Undang-Undang RI No. 10 tahun 1998 Tanggal 10

November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Hasibuan (2005) Bank adalah lembaga keuangan,

pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas

pembayaran, stabilitas moneter, serta dinamisator pertumbuhan

perekonomian.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

perubahan atas undang-undang Nomor 7/1992 tentang Perbankan, lembaga keuangan bank terdiri atas bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank umum dan bank perkreditan rakyat dapat memilih untuk melaksanakan kegiatan usahanya atas dasar prinsip bank konvensional atau bank berdasarkan prinsip syariah.


(21)

commit to user

9

1. Bank umum

Bank umum didefinisikan oleh Undang-Undang Nomor 10

tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2. Bank Perkreditan Rakyat/BPR

Bank Perkreditan Rakyat didefinisikan oleh

Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensinal dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit dibandingkan dengan kegiatan bank umum. Kegiatan BPR hanya meliputi kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana. Kegiatan operasional BPR sesuai peraturan pemerintah RI Nomor 71 tahun 1992 tentang pendirian Bank Perkreditan Rakyat, pasal 4 yang menyatakan “BPR dapat didirikan di daerah pedesaan di wilayah kecamatan di luar ibukota negara, ibukota propinsi, ibukota madya, dan ibukota

kabupaten”. Di samping itu, mengingat pada saat diterapkan Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 banyak terdapat lembaga-lembaga keuangan terutama di pedesaan yang mempunyai kegiatan seperti Bank Perkreditan Rakyat, maka lembaga-lembaga keuangan tersebut diberikan status sebagai BPR yang tata caranya diterapkan

dengan peraturan pemerintah. Lembaga keuangan tersebut


(22)

commit to user

10 B. Fungsi Bank

Secara umum, fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agen of trust, agen of development, agen of service.(Sigit & Totok, 2006)

1. Agen of trust

Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan bersedia menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank tidak akan bankrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan tersebut dapat ditarik kembali oleh nasabah. Pihak bank sendiri akan bersedia menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa debitor tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan mengelola dana pinjaman dengan baik, debitur mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban lainnya pada saat jatuh tempo.

2. Agen of development

Kegiatan perekonomian masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan


(23)

commit to user

11 baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. Kegiatan bank tersebut

memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, kegiatan

distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa

kegiatan investasi-distribusi-konsumsi tidak lepas dari adanya

penggunaan uang. Kelancaran kegiatan investasi-distribusi-konsumsi ini

tidak lain adalah kegiatan pembangunan perekonomian suatu

masyarakat.

3. Agen of service

Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

C. Peran Bank dalam sistem keuangan

Bank mempunyai peran yang penting dalam sistem keuangan, yaitu:

1. Pengalihan aset (asset transmutation)

Bank dan lembaga keuangan bukan bank akan memberikan pinjaman kepada pihak yang membutuhkan dana dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati. Sumber dana pinjaman tersebut diperoleh dari pemilik dana yaitu unit surplus yang jangka waktunya dapat diatur


(24)

commit to user

12 sesuai dengan keinginan pemilik dana. Dalam hal ini bank dan lembaga keuangan bukan bank telah berperan sebagai pengalih aset yang likuid dari unit surplus (lender) kepada unit defisit (borrowers). Dalam kasus lain, pengalihan aset dapat pula terjadi jika bank dan lembaga keuangan bukan bank menerbitkan sekuritas sekunder (giro, deposito berjangka, dana pensiun, dan sebagainya) yang kemudian di beli oleh unit surplus dan selanjutnya ditukarkan dengan sekuritas primer (saham, obligasi, promes, commercial paper dan sebagainya) yang diterbitkan oleh unit defisit.

2. Transaksi (transaction)

Bank dan lembaga keuangan bukan bank memberikan berbagai kemudahan kepada pelaku ekonomi untuk melakukan transaksi barang dan jasa. Dalam ekonomi modern, transaksi barang dan jasa tidak pernah terlepas dari transaksi keuangan. Transaksi keuangan selalu diperlukan baik secara langsung dalam jual beli barang jadi, maupun dalam transaksi jual beli bahan mentah dan setengah jadi dalam proses produksi. Produk-produk yang dikeluarkan oleh bank dan lembaga keuangan bukan bank (giro, tabungan, deposito, saham dan sebagainya)

merupakan pengganti uang dan dapat digunakan sebagai alat

pembayaran.

3. Likuiditas (liquidity)

Unit surplus dapat menempatkan dana yang dimilikinya dalam bentuk produk-produk berupa giro, tabungan, deposito dan sebagainya. Produk-produk tersebut masing-masing mempunyai tingkat likuiditas


(25)

commit to user

13 yang berbeda-beda. Untuk kepentingan likuiditas para pemilik dana

dapat menempatkan dananya sesuai dengan kebutuhan dan

kepentingannya. Dengan demikian, lembaga keuangan memberikan fasilitas pengelolaan likuiditas kepada pihak yang mengalami surplus likuiditas. Di sisi lain lembaga keuangan juga akan dapat memberikan fasilitas tambahan likuiditas kepada pihak-pihak yang mengalami kekurangan likuiditas. Dengan kata lain, lembaga keuangan secara bersamaan menyalurkan likuditas, dengan cara menyalurkan dana dari pihak yang mengalami kelebihan likuditas.

4. Efisiensi (efficiency)

Bank dan lembaga keuangan bukan bank dapat menurunkan biaya transaksi dengan jangkauan pelayanan. Peranan bank dan lembaga keuangan bukan bank sebagai broker adalah menemukan peminjam dan pengguna modal tanpa mengubah produknya. Disini mereka hanya

memperlancar dan mempertemukan pihak-pihak yang saling

membutuhkan.

D. Pengertian Tabungan

Menurut Kasmir (2004) Tabungan merupakan simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Syarat-syarat penarikan tertentu maksudnya adalah sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati antara bank dengan penabung. Kemudian dalam hal sarana atau alat penarikan juga


(26)

commit to user

14 tergantung dengan perjanjian antara keduanya yaitu bank dan penabung, antara lain :

a. Buku Tabungan

Yaitu buku yang dipegang oleh nasabah, dimana berisi catatan saldo tabungan, penarikan, penyetoran dan pembebanan-pembebanan yang mungkin terjadi. Buku ini digunakan pada saat penarikan sehingga langsung dapat mengurangi saldo yang ada dibuku tabungan tersebut.

b. Slip penarikan

Merupakan formulir penarikan dimana nasabah cukup menulis nama, nomor rekening, jumlah uang serta tanda tangan nasabah untuk menarik sejumlah uang. Slip penarikan ini biasanya digunakan bersamaan dengan buku tabungan.

c. Kwitansi

Merupakan bukti penarikan yang dikeluarkan oleh bank yang fungsinya sama dengan slip penarikan, dimana tertulis nama penarik, nomor penarik, jumlah uang dan tanda tangan penarik. Alat ini juga dapat digunakan secara bersamaan dengan buku tabungan.

d. Kartu yang terbuat dari plastik

Yaitu sejenis kartu kredit yang terbuat dari plastik yang dapat digunakan untuk menarik sejumlah uang dari tabungan, baik bank maupun di mesin Automated Telller Machine (ATM). Mesin


(27)

commit to user

15 ATM ini biasanya tersebar ditempat-tempat yang strategis. Dalam praktik perbankan di Indonesia terdapat beberapa jenis-jenis tabungan. Perbedaan jenis tabungan ini hanya terletak daripada fasilitas yang diberikan kepada penabung. Dengan demikian penabung mempunyai banyak pilihan. Hal-hal lain yang belum tercantum diatur oleh bank penyelenggara dan sesuai dengan ketentuan BI. Pengaturan sendiri oleh masing-masing bank agar tabungan dibuat semenarik mungkin sehingga nasabah bank tertarik untuk menabung di bank yang mereka inginkan. Setiap bank dapat menyelenggarakan tabungan, baik bank pemerintah maupun bank swasta dan semua bank umum serta bank perkreditan rakyat (BPR).

Sedangkan untuk syarat-syarat menabung seperti jumlah setoran, umur penabung maupun kelengkapan dokumen, tergantung bank yang bersangkutan. Jumlah setoran baik untuk setoran minimal waktu pertama kali menabung maupun setoran selanjutnya serta jumlah minimal yang harus tersedia di buku tabungan tersebut, juga diserahkan kepada bank penyelenggara. Pengambilan tabungan merupakan jumlah maksimal yang harus ditarik, yaitu tidak melebihi saldo dan frekuensi penarikan dalam setiap harinya, apakah setiap saat atau setiap hari tergantung bank yang bersangkutan. Syarat-syarat untuk ditutupnya tabungan oleh bank dapat dilakukan oleh nasabah sendiri atau ditutup oleh bank karena alasan tertentu.

Persaingan ketat dalam penghimpunan dana melalui tabungan


(28)

commit to user

16 tabungan. Cara-cara tersebut antara lain dengan hadiah atas tabungan, fasilitas asuransi atas tabungan, fasilitas kartu ATM, dan fasilitas kartu debet. Ditinjau dari segi keluwesan penarikan dana simpanan dalam tabungan ini berada di tengah-tengah antara giro dan deposito berjangka. Tabungan dapat ditarik dengan cara-cara dan dalam waktu yang relatif lebih fleksibel dibandingkan dengan deposito berjangka, namun masih kalah

fleksibel apabila dibandingkan dengan rekening giro. Sebagai

konsekuensinya, besarnya bunga yang diberikan atas saldo tabungan ini pun berada di tengah-tengah antara giro dan deposito berjangka. Ditinjau dari sisi bank, penghimpunan dana melalui tabungan termasuk lebih murah daripada deposito tapi lebih mahal dibandingkan giro.

E. Pengertian Simpanan Deposito

Merupakan simpanan jenis ketiga yang dikeluarkan oleh bank.

Berbeda dengan dua jenis simpanan sebelumnya dimana simpanan deposito mengandung unsur jangka waktu (jatuh tempo) lebih pendek dan tidak dapat ditarik setiap saat atau setiap hari. Menurut undang-Undang No.10 Tahun

1998 dalam Kasmir (2004) yang dimaksud dengan deposito adalah

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank. Artinya jika

nasabah deposan menyimpan uangnya untuk jangka waktu 3 bulan, maka uang tersebut baru dapat dicairkan setelah jangka waktu tersebut berakhir dan sering disebut dengan tanggal jatuh tempo. Sebagai contoh jika seorang deposan mendepositokan uangnya tanggal 7 Maret 2008 untuk 3 bulan mendatang, maka tanggal jatuh temponya adalah setelah 3 bulan yaitu


(29)

commit to user

17 tanggal 7 Juni 2008 dan apabila dicairkan sebelum tanggal tersebut, maka deposan akan dikenakan denda (penalty rate) yang besarnya ditentukan dari bank yang bersangkutan.

Sarana atau alat untuk menarik uang yang disimpan di deposito sangat tergantung dari jenis depositonya. Artinya setiap jenis deposito mengandung beberapa perbedaan sehingga diperlukan sarana yang berbeda pula. Sebagai contoh untuk deposito berjangka menggunakan bilyet deposito, sedangkan untuk sertifikat deposito menggunakan sertifikat deposito.

Adapun jenis –jenis deposito yang ada di indonesia adalah:

1. Deposito berjangka

Merupakan deposito yang diterbitkan menurut jangka waktu tertentu. Jangka waktu deposito biasanya bervariasi mulai dari 1, 2, 3, 6, 12, 18 sampai dengan 24 bulan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama baik perorangan maupun lembaga. Artinya di dalam bilyet deposito tercantum nama seseorang atau lembaga. Bunga deposito dapat ditarik setiap bulan atau setelah jatuh tempo (jangka waktu) sesuai

jangka waktunya, baik ditarik tunai maupun non tunai

(pemindahbukuan) dan dikenakan pajak dari jumlah bunga yang diterimanya. Jumlah yang disetorkan dalam bentuk bulat dan ada batas minimalnya. Penarikan deposito sebelum jatuh tempo dikenakan penalty rate (denda). Insentif diberikan untuk jumlah nominal yang besar baik berupa spesial rate maupun insentif seperti hadiah atau cendramata


(30)

commit to user

18 lainnya. Insentif juga dapat diberikan kepada nasabah yang loyal terhadap bank tersebut. Deposito berjangka yang diterbitkan dalam valuta asing, biasanya diterbitkan oleh bank devisa. Perhitungan, penerbitan, pencairan dan bunga dilakukan menggunakan kurs devisa umum. Penerbitan deposito berjangka dalam valas biasanya diterbitkan dalam valas yang kuat seperti US dollar, Yen Jepang atau DM Jerman.

2. Setifikat deposito

Merupakan deposito yang diterbitkan dengan jangka waktu 2, 3, 6, 12 dan 24 bulan. Sertifikat deposito diterbitkan atas unjuk dalam bentuk sertifikat dan dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan kepada pihak lain. Pencairan bunga sertifikat deposito dapat dilakukan dimuka, baik tunai maupun non tunai. Penerbitan nilai setifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai nominal dan biasanya dalam jumlah bulat. Sehingga nasabah dapat membeli dalam lembaran banyak untuk jumlah nominal yang sama.

3. Deposito on call

Merupakan deposito yang berjangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari satu bulan. Diterbitkan atas nama dan biasanya dalam jumlah yang besar misalnya 50 juta rupiah (tergantung bank yang bersangkutan). Pencairan bunga dilakukan pada saat pencairan deposito on call sebelum deposit on call dicairkan terlebih dahulu 3 hari sebelumnya nasabah sudah memberitahukan bank penerbit. Besarnya bunga biasanya dihitung perbulan dan biasanya untuk menentukan bunga dilakukan negosiasi antara nasabah dengan pihak bank.


(31)

commit to user

19 F. Penghimpunan dana

Kegiatan usaha yang utama dari suatu bank adalah penghimpunan dan penyaluran dana. Penyaluran dana dengan tujuan untuk memperoleh

penerimaan akan dapat dilakukan apabila dana telah dihimpun.

Penghimpunan dana dari masyarakat perlu dilakukan dengan cara-cara tertentu sehingga efisien dan dapat disesuaikan dengan rencana penggunaan dana tersebut. Keberhasilan suatu bank dalam memenuhi maksud itu dipengaruhi antara lain oleh hal-hal berikut:

1. Kepercayaan masyarakat pada bank yang bersangkutan yaitu gambaran sebuah bank secara umum di mata masyarakat sangat mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat pada bank tersebut. Banyak faktor yang mempengaruhi gambaran sebuah bank di mata masyarakat, seperti pelayanan, keadaan keuangan, berita-berita di media masa tentang bank tersebut, dan lain-lain. Semakin tinggi tingkat kepercayaan masyarakat pada sebuah bank, maka semakin tinggi pula kemungkinan bank tersebut untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan efisien dan sesuai rencana penggunaan dananya (Sigit & Totok:2006).

2. Perkiraan tingkat pendapatan yang akan diperoleh (expected rate of

return) oleh penyimpan dana lebih tinggi dibandingkan dari alternatif

investasi lain dengan tingkat resiko yang seimbang. Semakin tinggi tingkat pendapatan yang diperkirakan oleh calon penyimpan dana ini, maka semakin mudah sebuah bank untuk menarik dana dari calon penyimpan dananya (Sigit & Totok:2006).


(32)

commit to user

20

3. Resiko penyimpanan dana, apabila sebuah bank dapat memberikan

tingkat kepastian yang tinggi atas dana masyarakat untuk dapat ditarik lagi sesuai waktu yang telah diperjanjikan, maka masyarakat semakin bersedia untuk menempatkan dananya di bank tersebut (Sigit & Totok:2006).

4. Pelayanan yang baik akan membuat penyimpan dana merasa dihargai, diperhatikan, dan dihormati, sehingga merasa senang untuk terus bertransaksi keuangan dengan bank tersebut. Pelayanan ini bisa berupa pelayanan dari petugas bank, pemberi hadiah, atau pemberi fasilitas yang lain (Sigit & Totok:2006).

G. Penggunaan Dana

Dana yang berhasil dihimpun oleh bank justru akan menjadi beban apabila dibiarkan begitu saja tanpa ada usaha alokasi untuk tujuan-tujuan produktif. Dana yang telah dihimpun bukanlah dana yang semuanya murah tapi sebagian besar adalah dana dari deposan yang menimbulkan kewajiban bagi bank untuk membayar imbal jasa berupa bunga. Berdasarkan kebutuhan itu dan juga untuk memperoleh penerimaan bank dalam rangka menutup biaya-biaya lain serta mendapatkan keuntungan, maka bank berusaha mengalokasikan dananya dalam berbagai bentuk aktiva dengan berbagai macam pertimbangan. Sebelum bank memutuskan untuk memilih suatu bentuk aktiva tertentu dalam mengalokasikan dana yang telah berhasil dihimpun, banyak hal yang harus dipetimbangkan. Meskipun pertimbangan tersebut mencakup banyak hal, terdapat 3 hal utama yang menjadi perhatian bank yaitu resiko, hasil dan jangka waktu ( Sigit & Totok,2006).


(33)

commit to user

21 1. Resiko dan hasil

Pengalokasian dana selalu berkaitan dengan aspek resiko dan “rate of return“ dari aktiva tersebut. Pada dasarnya bank menginginkan bentuk aktiva yang beresiko serendah mungkin namun dapat menghasilkan penerimaan atau rate of return setinggi mungkin. Kalau dimungkinkan setiap badan usaha menginginkan agar semua dananya diwujudkan dalam aktiva produktif (earning

asset) dan bukan non earning asset. Dengan adanya aktiva produktif

ini, maka bank dapat memperoleh penerimaan untuk membiayai keseluruhan kegiatan operasional. Kenyataan yang dihadapi bank dan juga setiap investor adalah adanya hubungan yang searah antara tingkat rate of return dari setiap pilihan bentuk investasi atau aktiva. Semakin tinggi rate of return yang mungkin dapat diperoleh dari suatu aktiva maka semakin tinggi pula tingkat resiko yang ditanggungnya dan sebaliknya. Apabila menggunakan istilah lain, semakin tinggi produktivitas suatu aktiva, maka semakin tinggi pula tingkat resikonya. Menyadari situasi tersebut, suatu bank biasanya terlebih dahulu menentukan tingkat resiko tertentu yang bersedia di tanggung. Setelah menentukan tingkat resiko, kemudian menentukan alternatif bentuk aktiva yang diinginkan. Tingkat resiko yang diharapkan tidaklah mungkin sama dengan nol, karena pada dasarnya tidak ada bentuk aktiva yang sama sekali tidak beresiko. Di sisi lain, bank tidak mungkin untuk mengabaikan faktor resiko ini. Apabila


(34)

commit to user

22 resiko yang ditanggung dari suatu investasi terlalu tinggi dan tentu saja disertai dengan kemungkinan rate of return yang sangat tinggi pula, maka kegiatan tersebut lebih merupakan suatu spekulasi dan bukan lagi investasi. Kegiatan spekulasi ini sangat tidak sesuai dengan prinsip “kehati-hatian” (prudential banking) yang dianut oleh perbankan di Indonesia dan di negara-negara lain di dunia.

2. Jangka waktu dan Likuiditas

Dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank menyangkut berbagai macam jangka waktu pengembaliannya. Disamping itu, bank juga memerlukan berbagai bentuk aktiva disesuaikan dengan keperluan kegiatan usahanya. Berdasarkan pertimbangan tersebut,

bank memilih berbagai macam bentuk aktiva dengan

mempertimbangkan jangka waktu aktiva tersebut dapat dijadikan alat likuid. Adanya sumber-sumber dana jangka pendek menuntut agar bank mengalokasikan sejumlah tertentu dananya dalam bentuk aktiva

yang tingkat likuiditasnya cukup tinggi, sehingga sewaktu

kewajibannya jatuh tempo bank mempunyai cukup alat likuid untuk memenuhi kewajibannya.

Secara lebih rinci, alokasi dari dana yang telah berhasil dihimpun oleh bank dapat diklasifikasikan dalam bentuk-bentuk berikut ini :

a. Cadangan Likuiditas

Sesuai dengan namanya, aktiva ini terutama ditunjukan


(35)

commit to user

23 konsekuensinya, resiko dari aktiva ini tergolong rendah dan bank tidak dapat terlalu banyak mengharapkan adanya penerimaan dalam jumlah yang tinggi dari aktiva ini, bahkan kadang-kadang aktiva ini disebut aktiva tidak produktif (idle fund) cadangan likuiditas ini terdiri atas dua kategori, yaitu :

1) Cadangan primer (primary reserves)

Cadangan primer bisa dalam bentuk uang kas, saldo pada bank sentral, saldo pada bank lain, dan warkat dalam proses penagihan. Aktiva ini ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan Reserve Requirement yang ditentukan oleh bank sentral dan juga untuk kegiatan usaha sehari-hari seperti penarikan dana oleh nasabah, penyelesaian kliring, pemberian kredit, kewajiban yang akan jatuh tempo.

2) Cadangan sekunder

Di Indonesia, aktiva ini dapat berupa Surat Berharga Pasar Uang ( SBPU), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Utang Negara, dan Sertifikat deposito. Salah satu akibat adanya serangan paket

deregulasi perbankan sejak tahun 1980-an adalah

diperkenalkannya Surat Berharga Pasar Uang. SBPU merupakan surat-surat berharga jangka pendek yang dapat diperjualbelikan dengan cara didiskonto oleh bank Indonesia. Fasilitas diskonto adalah penyediaan dana jangka pendek oleh BI dengan cara pembelian promes dan wesel yang diterbitkan oleh bank-bank atas dasar diskonto. Pada saat suatu bank mempunyai kelebihan


(36)

commit to user

24 likuiditas, bank tersebut dapat membeli berbagai macam SBPU, dan menjualnya kembali pada saat mengalami kekurangan likuiditas. Penempatan dana dalam bentuk cadangan sekunder ini terutama ditujukan untuk memperoleh kebutuhan likuiditas jangka pendek yang sebelumnya telah dapat diperkirakan seperti

penarikan simpanan dan pencairan kredit serta untuk

memperoleh penerimaan. Meskipun kebutuhan dana jangka pendek ini dapat diperkirakan sebelumnya, namun sering kali terjadi kebutuhan likuiditas mendadak dalam jumlah yang cukup besar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, bank membentuk cadangan sekunder berupa surat berharga jangka pendek yang mudah diperjualbelikan. Mengingat aktiva ini memungkinkan adanya penerimaan yang relatif lebih tinggi daripada cadangan primer, maka aktiva ini mengandung resiko yang sedikit lebih tinggi daripada cadangan primer.

b. Penyaluran Kredit

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

kewajibannya setelah jangka waktu tertentu. Kewajiban tersebut dapat berupa pokok pinjaman, bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Salah satu kegiatan utama lembaga keuangan termasuk bank adalah menyalurkan dana kepada masyarakat. Penerimaan yang utama dari bank diharapkan dari penyaluran kredit. Mengingat


(37)

commit to user

25 penyaluran kredit ini tergolong aktiva produktif atau tingkat penerimaannya tinggi, maka sebagai konsekuensinya penyaluran kredit juga mengandung resiko yang relatif lebih tinggi daripada jenis aktiva lainnya. Ditinjau dari segi likuiditasnya, penyaluran kredit mempunyai tingkat likuiditas yang lebih rendah daripada cadangan primer dan sekunder. Lebih lanjut likuiditas penyaluran kredit juga bervariasi tergantung pada jangka waktu kredit dan kolektibilitas atau kemungkinan tertagihnya. Sebagai salah satu bentuk dari penyaluran kredit yang jangka waktunya pendek adalah pemberian pinjaman kepada bank lain yang sedang mengalami kesulitan likuiditas atau pinjaman berupa call money.

c. Investasi

Alokasi dana pada aktiva dengan rate of return yang cukup tinggi selain dapat berupa penyaluran kredit, dapat juga berupa investasi. Investasi dapat berupa penanaman dana dalam surat-surat berharga jangka menengah dan panjang, atau berupa penyertaan langsung pada badan usaha lain. Bentuk dari surat berharga tersebut antara lain adalah saham dan obligasi. Hal yang perlu di ingat tentang penyertaan langsung adalah bahwa berdasarkan UU No.7 Tahun 1992 bank hanya boleh melakukan penyertaan pada dua jenis badan usaha, yaitu lembaga keuangan dan debitor yang kreditnya macet dan sifat penyertaannya adalah sementara. Seperti halnya penyaluran kredit, karena rate of return dari aktiva ini relatif tinggi atau dengan kata lain investasi ini tergolong aktiva produktif, maka aktiva ini juga


(38)

commit to user

26 mengandung resiko yang relatif lebih tinggi juga dibandingkan cadangan primer dan sekunder.

d. Aktiva Tetap dan Inventaris

Aktiva tetap dan Inventaris tergolong sebagai aktiva yang tidak produktif dalam menghasilkan penerimaan dan oleh Bank Indonesia dipandang sebagai aktiva yang resikonya cukup tinggi. Resiko ini dikaitkan dengan kemungkinan rusak, terbakar, atau hilangnya dari aktiva tetap dan inventaris. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pembatasan penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris agar tingkat kesehatan bank tetap terjaga. Hal ini berarti bahwa ketika menanamkan dana dalam aktiva tetap dan inventaris bank harus membiayainya dari modal sendiri, sehingga jika aktiva itu rusak, hilang, atau terbakar tidak akan membebani kewajiban bank tersebut kepada pihak lain. Meskipun aktiva ini tidak produktif, tidak likuid, dan cukup beresiko, bank tetap perlu mengalokasikan dananya untuk aktiva ini karena bank memerlukan kantor, mobil, komputer, dan lain-lain untuk kegiatan usahanya.


(39)

commit to user 27 BAB III

PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya BKK

Pada tanggal 19 April 1972 di bentuklah BKK dengan dasar SK Gubernur provinsi Jawa Tengah pada tanggal 4 September 1969 No.Dsa 6/226/1969 dan tanggal 19 September 1970 No.Dsa 6/232/1970. BKK dibentuk guna meningkatkan perekonomian rakyat yang saat itu masih dalam masa-masa yang sulit, karena akses terhadap bank-bank umum masih minim. Masyarakat lebih banyak tergantung dengan rentenir, sehingga dengan adanya BKK ini akses masyarakat terhadap lembaga keuangan dapat lebih mudah dan tidak bergantung pada rentenir lagi.

a. Sejarah PD BKK Karanganyar Merger

Didirikan berdasarkan surat keputusan Gubernur Jawa tengah nomor: 539/58/2010 tanggal 6 September 2010 tentang persetujuan penggabungan usaha (merger) PD BKK Jatipuro. PD

BKK Karanganyar, PD BKK Mojogedang, PD BKK

Kebakkramat, PD BKK Kerjo, PD BKK Gondangrejo ke dalam

PD Badan Kredit Kecamatan Karanganyar (PD BKK


(40)

commit to user

28 berdasarkan akta notaris No.9 tanggal 1 Oktober 2010 yang dibuat oleh Dewi Cahyani Eddy Sud,SH di Karanganyar.

Dengan di bentuknya PD BKK Karanganyar (merger) maka saat ini PD BKK Karanganyar memiliki kantor pusat di Jl. Lawu No.44 Jetis, Karanganyar atau biasa disebut KPO (Kantor Pusat

Operasional)1, dan demi menunjang semua kegiatan

operasionalnya maka PD BKK Karanganyar membuka 3 kantor kas baru, yakni di Palur, Colomadu, dan Karangpandan. Selain itu kantor kas juga berfungsi untuk memperluas daerah pemasaran dan

juga mempermudah akses nasabah terhadap PD BKK

Karanganyar.

b.Gambaran Umum Kabupaten Karanganyar

Karanganyar merupakan kabupaten di propinsi Jawa Tengah yang beribu kota di Karanganyar, sekitar 14 km sebelah timur kota Surakarta. Secara administrasi Kabupaten Karanganyar terdiri dari 17 kecamatan, 162 desa, dan 15 kelurahan dengan ketinggian antara 105-2000 m dpl.

Kabupaten Karanganyar merupakan daerah dengan julukan

bumi INTANPARI (Industri, Pertanian, Perdagangan, dan

Pariwisata). INTANPARI menggambarkan dari potensi yang dimiliki oleh Karanganyar bagi lembaga keuangan yang berada disekitar karanganyar, potensi tersebut antara lain:


(41)

commit to user

29 1) Potensi Industri : Potensi industri skala kecil sampai

skala besar.

2) Potensi pertanian : Komoditas peternakan, perkebunan, pertanian.

3) Potensi perdagangan : Usaha mikro, UMKM, pasar.

4) Potensi pariwisata : Banyak terdapat obyek wisata dan sektor jasa.

Dengan potensi yang ada dan dukungan sarana prasarana serta kultur masyarakat dengan gotong royongnya maka dapat terwujud KARANGANYAR TENTRAM, hingga laju pertumbuhan ekonomi dapat meningkat dengan pesat.

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

1) Membangun PD. BKK Karanganyar menjadi lembaga

keuangan yang sehat, kuat, dan prima untuk menuju BPR.

2) Menjadikan PD. BKK Karanganyar sebagai lembaga

keuangan yang kompetitif dan berdaya guna bagi masyarakat, pengelola dan pemilik.


(42)

commit to user

30 b. Misi

1) Menyediakan produk-produk sesuai dengan keperluan

masyarakat yang mudah, murah, mengarah supaya dapat meningkatkan perekonomian dan pendapatan masyarakat.

2) Menjadi mitra usaha mikro, kecil dan menegah dilingkungan masyarakat pedesaan.

3) Memberikan kontribusi kepada pemegang saham sebagai

salah satu sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah)

c. Komitmen perusahaan

Sesuai dengan slogan kami mitra usaha anda menuju sukses, serta tidak lepas dari visi serta misi perusahaan kami serta didukung situasi dan kondisi ekonomi yang kurang kondusif saat ini. Pengembangan kegiatan di sektor usaha kecil sangat kurang dalam permodalan untuk itu kami sangat berbangga hati menjadi mitra usaha anda yang terpercaya.

Tanpa adanya dukungan dari semua pihak, baik nasabah, mitra usaha, debitur, baik dari sektor pemerintah, swasta maupun masyarakat dalam bidang permodalan kami tidak akan pernah berhenti mencari terobosan, inovasi, serta teknologi yang baru yang bertujuan untuk perbaikan produk dan kinerja perusahaan perbankan kami yang berorientasi kepada pelayanan nasabah untuk itu kami akan selalu menjadi mitra usaha anda menuju sukses.


(43)

commit to user

31 3. Produk – produk PD. BKK Karanganyar

PD. BKK Karanganyar memiliki 2 produk, yaitu simpanan

dan kredit. Produk–produk dari PD. BKK Karanganyar disesuaikan dengan kebutuhan dari nasabah. Produk simpanan PD. BKK Karanganyar antara lain :

a. Tabungan Masyarakat Desa : tabungan ini adalah produk tabungan dari PD. BKK Karanganyar yang diperuntukkan untuk umum.

b. Tabungan Wajib : tabungan wajib adalah tabungan yang

diwajibkan bagi nasabah yang mendapatkan pinjaman.

c. Deposito Berjangka : produk deposito berjangka pada dasarnya sama dengan deposito pada umumnya, yang bunganya sesuai dengan ketentuan dari PD. BKK Karanganyar. Jangka waktu deposito berjangka ini adalah 1, 2, 3, 6, dan 12 bulan.

Semua simpanan nasabah pada PD. BKK Karanganyar

dijamin oleh Pemerintah Daerah, hal ini guna menghilangkan keragu-raguan masyarakat yang ingin menyimpan dananya pada PD BKK Karanganyar.

Sedangkan untuk produk kredit adalah sebagai berikut:

a. Kredit pegawai : kredit yang di berikan kepada pegawai

perusahaan, yang perusahaannya tersebut telah menjalin

kesepakatan dengan PD. BKK Karanganyar, terutama kesepakatan mengenai potong gaji, karena sistem pembayaran dari kredit pegawai ini menggunakan sistem potong gaji.


(44)

commit to user

32 c. Kredit musiman : kredit yang pembayarannya musiman (lebih dari 1 bulan) misalkan 3 bulan sekali, biasanya kredit jenis ini disalurkan kepada petani.

d. Kredit perumahan (KPR) : kredit yang diberikan untuk pembalian perumahan.

4. Struktur organisasi PD. BKK Karanganyar

a. Bagan Struktur organisasi PD. BKK Karanganyar

Dewan Pengawas

Direksi

Staf Ahli Satuan Kerja Audit

Intern (SKAI)

Bi da ng Kredi t Bi dang Da na Bi da ng

Umum

Sub Bi da ng

Penga wa s Kredi t Sub Bidang Penyaluran /Account officer Sub Bidang Akuntansi Sub Bidang Kas Sub Bidang Sumber Daya Manusia dan Sekertariat Sub Bidang Penghimpu nan Dana Sub Bidang Perencanaan, pelaporan dan teknologi informasi Pemimpin Kantor Pusat Pemimpin Cabang Kantor Kas Seksi Pemasaran nn Seksi Pelayanan Kantor Kas Seksi Pemasaran Seksi Pelayanan


(45)

commit to user

33 Gambar. 3.1 Bagan struktur organisasi PD. BKK Karanganyar

Sumber: PD. BKK Karanganyar

b.JobDescription

1) Dewan pengawas :

a) Melaksanakan pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan

terhadap PD. BKK Karanganyar.

b) Penyusunan tata cara pengawasan dan pengelolaan PD. BKK Karanganyar.

c) Pengawasan atas pengurusan PD. BKK Karanganyar.

d) Penetapan kebijakan anggaran dan keuangan PD. BKK

Karanganyar.

2) Direksi :

a) Pembinaan dan pengendalian terhadap staff ahli, satuan kerja audit intern, bidang, sub bidang, kantor pusat operasional, cabang, berdasarkan asas keseimbangan dan keserasian.

b) Pelaksanaan manajemen PD. BKK Karanganyar

berdasarkan kebijakan umum pemegang saham yang

ditetapkan oleh Dewan Pengawas.

c) Penetapan kebijakan untuk melaksanakan pengurusan dan pengelolaan PD. BKK Karanganyar berdasarkan kebijakan


(46)

commit to user

34 umum Pemegang Saham yang ditetapkan oleh Dewan Pengawas.

d) Penyusunan dan penyampaian RKAP dan perubahannya

setelah disetujui Dewan Pengawas untuk mendapat

pengesahan RUPS.

e) Penyusunan dan penyampaian laporan bulanan, laporan

keuangan tahunan dan laporan lainnya yang diperlukan di sampaikan kepada badan Pembina provinsi dan badan Pembina kabupaten/kota.

f) Penyusunan dan pengumuman laporan keuangan di

sampaikan kepada Pembina provinsi dan badan Pembina kabupaten /kota.

g) Penyampaian laporan pertanggungjawaban tahunan kepada

pemegang saham melalui dewan pengawas.

h) Penyampaian laporan akhir masa jabatan kepada pemegang saham melalui dewan pengawas.

3) Staf ahli :

a) Membantu tugas-tugas Direksi sesuai dengan keahliannya.

b) Memberikan saran dan pertimbangan yang obyektif


(47)

commit to user

35 4) Satuan kerja audit intern:

a) Membantu Direksi untuk menjabarkan secara operasional perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan atas hasil audit.

b) Membuat analisa dan penelitian di bidang keuangan,

akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya melalui

pemeriksaan dan pemantauan.

c) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang di review kepada semua tingkatan manajemen.

d) Mengidentifikasi segala kemungkinan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana serta meningkatkan kegiatan yang ada di PD. BKK Karanganyar.

e) Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah dan atau tindakan yang perlu diambil sesuai bidang tugasnya.

5) Bidang umum:

a) Merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan dan

mengevaluasi serta melaporkan penyelenggaraan kegiatan administrasi, hukum, organisasi dan tata laksana serta

hubungan masyarakat, pengelolaan personalia, dan


(48)

commit to user

36

b) Perencanakan, pengkoordinasian, pelaksanakan,

pengevaluasian dan pelaporkan penyelenggaraan kegiatan administrasi, hukum, organisasi dan tata laksana serta

hubungan masyarakat, pengelolaan personalia, dan

pengelolaan perlengkapan PD. BKK Karanganyar.

c) Penatausahaan urusan surat menyurat dan kearsipan.

d) Penyediaan dan pengadaan peralatan.

e) Pemeliharaan barang-barang inventaris milik PD. BKK

Karanganyar secara efektif dan efisien .

f) Pendataan kebutuhan pegawai, administrasi pegawai dan pendidikan pegawai.

g) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai

langkah-langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu diambil sesuai bidang tugasnya.

Bidang umum terdiri dari :

a) Sub bidang sumber daya manusia dan sekretariat:

(1) Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan bidang administrasi, evaluasi

pengelolaan kepegawaian serta melaporkan

penyelenggaraan kegiatan bidang kesekretariatan,


(49)

commit to user

37 laksana serta hubungan masyarakat, dan pengelolaan perlengkapan PD. BKK Karanganyar serta tugas-tugas lain yang di berikan oleh atasannya.

(2) Pengkoordinasian pengawasan dan pengarahan terhadap kegiatan dan pelaksanaan tugas administrasi, hukum, organisasi dan tata laksana serta hubungan masyarakat, dan pengelolaan perlengkapan PD. BKK Karanganyar.

(3) Pelaksanaan kegiatan administrasi, urusan rumah

tangga, hukum dan hubungan masyarakat, perencanaan

dan pengelolaan perlengkapan serta melaksanakan

kegiatan sosial.

(4) Penatausahaan urusan surat menyurat dan kearsipan.

(5) Penyediaan dan pengadaan peralatan .

(6) Pemeliharaan barang-barang inventaris milik PD. BKK Karanganyar secara efektif dan efisien.

(7) Pendataan kebutuhan pegawai, administrasi pegawai dan pendidikan pegawai.

(8) Pemberian saran dan pertimbangan tentang langkah-langkah dan atau tindakan-tindakan sesuai bidang tugasnya.


(50)

commit to user

38

b) Sub bidang perencanaan, pelaporan dan teknologi

informasi:

(1) melakukan koordinasi, perencanaan, evaluasi,

pemasukan dan elektronik serta melaporkan kebijakan yang berhubungan dengan sistem teknologi informasi.

(2) Pengkoordinasian perencanaan pemasukan data ke

dalam data elektronik.

(3) Pelaksanaan pemasukan dan pengolahan data kedalam data elektronik.

(4) Pengevaluasian pelaksanaan dan pelaporan di bidang pengolahan data elektronik.

(5) Pemberian saran dan pertimbangan dan/atau tindakan yang perlu diambil di bidang tugasnya.

(6) Pemasukan laporan perbankan ke dalam data elektronik.

(7) Membuat tugas-tugas yang berkaitan dengan data

elektronik.

c) Sub bidang akuntansi:

(1) Melakukan pengkoordinasian kegiatan pemasukan dan pengeluaran data serta melakukan penerimaan dan pembukuan dari cabang dan bidang lain.


(51)

commit to user

39

(2) Pengkoordinasian dan pengarahan kegiatan dan

pelaksanaan tugas.

(3) Penelitian kebenaran laporan kas harian.

(4) Penghitungan rasio likuiditas.

(5) Penyusunan laporan keuangan.

6) Bidang kredit:

a) Melaksanakan segala kegiatan yang berhubungan dengan

pemberian, penagihan, pengadministrasian dan pemantauan kolekbilitas kredit.

b) Pelaksanaan perencanaan kredit.

c) Penyelengaraan usaha perkreditan dengan prinsip kehati-hatian.

d) Pemberian rekomendasi permohonan kredit yang di ajukan calon nasabah.

e) Pembinaan debitur.

f) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai

langkah-langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu di ambil dibidang tugasnya.

Bidang kredit terdiri dari :


(52)

commit to user

40

(1) Melakukan koordinasi kegiatan pengawasan dan

penyaluran kredit, penyelamatan dan penyelesaian kredit bermasalah.

(2) Pengawasan penyaluran kredit.

(3) Pemeliharaan portofolio kredit.

(4) Penyelesaian kredit yang telah di lakukan melalui agunan yang diambil alih (AYDA) dan hapus buku.

(5) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah-langkah dan atau tindakan-tindakan yang perlu di ambil dibidang tugasnya.

b) Sub bidang penyaluran (account officer):

(1) Melakukan identifikasi dan seleksi calon nasabah.

(2) Pemberian informasi kepada pejabat di atasnya dalam rangka pengambilan keputusan kredit.

(3) Pemantau terhadap pembiayaan kredit.

(4) Pemberi informasi terhadap kredit yang harus di agunan yang di ambil alih ( AYDA ).

(5) Pemberi saran dan pertimbangan mengenai langkah


(53)

commit to user

41 7) Bidang dana:

a) Melakukan usaha dan koordinasi pengembangan dana dan pembinaan hubungan nasabah PD. BKK Karanganyar serta menjaga likuiditas.

b) Penyelenggaraan usaha pengembangan dana.

c) Pelaksanaan pengelola administrasi keluar masuk dana.

d) Pengelolaan rekening nasabah.

e) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai langkah dan atau tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya

Bidang dana terdiri dari :

a) Sub bidang kas:

(1) Melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan pemasukan dan pengeluaran uang.

(2) Pengkoordinasian dan mengarahkan kegiatan dan

pelaksanaan tugas.

(3) Penelitian kebenaran administrasi dan laporan kas harian.


(54)

commit to user

42 (5) Pemberian saran dan pertimbangan mengenai

langkah-langkah dan /atau tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya.

b) Sub bidang penghimpunan dana:

(1) Melakukan koordinasi kegiatan-kegiatan pengarahan

dana masyarakat.

(2) Pengerahan dana masyarakat.

(3) Pendorong tumbuhnya kepercayaan masyarakat.

(4) Pemberi saran dan pertimbangan mengenai

langkah-langkah dan/atau tindakan-tindakan yang perlu diambil dibidang tugasnya.

B. Gambaran umum tabungan

1. Pembukaan rekening

Salah satu sumber dana bank yaitu dana simpanan dari masyarakat atau lebih dikenal dengan tabungan. Hal tersebut juga berlaku di PD. BKK Karanganyar yang selalu mengutamakan pelayanan pada nasabah penabung, karena tabungan adalah satu dari beberapa sumber pendapatan bank. Nasabah yang ingin membuka rekening dapat langsung datang ke PD. BKK Karanganyar. Pembukaan rekening tabungan dapat dilakukan oleh perorangan, perusahaan yang berbadan hukum, yayasan, CV, Firma, dan lain-lain.


(55)

commit to user

43 Setiap penabung akan memiliki sebuah buku tabungan. Sistem penghimpunan dan pengelolaan tabungan tahap yang pertama adalah pembukaan rekening tabungan oleh calon penabung.

Adapun prosedur pembukaan rekening tabungan pada PD. BKK Karanganyar yaitu:

a. Nasabah datang dengan membawa dan menyerahkan kartu

identitas yang masih berlaku.

b. Petugas menyiapkan kartu contoh tanda tangan, surat pernyataan, buku tabungan, dan slip penyetoran untuk diisi oleh calon nasabah dan dicek kebenarannya. Mencatat kedalam buku tamades untuk mendapatkan nomer rekening baru.

c. Petugas memasukan data nasabah tabungan baru kedalam

komputer dan mencatat transakasi setoran pertama, lalu diprint pada buku tabungan.

d. Setelah diteliti oleh petugas, penabung menyetorkan setoran pertama kepada kasir dengan membawa buku, slip setoran.

e. Kasir menerima bukti penyetoran beserta kelengkapannya dan meneliti kebenarannya jumlah uang tunai dengan yang tertera pada slip setoran kemudian mencatat pada pembukuan kasir.

f. Berdasarkan bukti penyetoran yang telah di sahkan kasir, setelah memeriksa kebenaran pembukuan dan mengecek kebenaran


(56)

commit to user

44 pengisian data maka penanggung jawab menambahkan tanda tangan pada slip setoran dan buku tabungan.

g. Setelah selesai proses administrasi berkas maka buku tabungan di serahkan kepada nasabah sedangkan slip setoran dan kartu contoh tanda tangan disimpan bank.

2. Jenis-jenis tabungan yaitu:

a. Tabungan wajib

Simpanan yang diwajibkan kepada pengambil kredit

dengan ketentuan 10% dari plafond (pokok pinjaman) yang dibayarkan secara bersamaan dengan angsuran kredit.

b.Tamades

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan

menurut syarat tertentu yang disepakati bersama dan dapat diambil sewaktu-waktu.

c. Tabungan Deposito

Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank yang bersangkutan. Tabungan Deposito Berjangka dibagi dalam 1, 2, 3, 6, 9, dan 12 bulan dengan tingkat suku bunga yang berbeda.


(57)

commit to user

45 3. Penyetoran

Penyetoran tabungan tidak harus dilakukan oleh penabung itu sendiri, akan tetapi dapat dilakukan oleh pihak ketiga dengan persetujuan pemilik tabungan dan konsekuensi jumlah yang telah disetor, tidak dapat diambil kembali oleh penyetor tanpa surat kuasa penabung. Penyetoran dapat dilakukan dengan cara setoran tunai atau setoran dengan warkat sendiri.

Adapun prosedur penyetoran secara tunai adalah sebagai berikut :

a. Nasabah datang pada petugas tabungan dengan membawa buku tabungan dan mengisi slip setoran yang telah disediakan.

b. Petugas tabungan memeriksa kelengkapan slip penyetoran

antara lain:

1) Nomor rekening

2) Nama nasabah

3) Jumlah uang pada terbilang dengan angka

4) Tanda tangan

c. Petugas kasir menerima setoran tunai dan mencocokkan dengan jumlah yang tertera pada slip setoran dan meneruskan kepada petugas rekening dan membubuhkan stempel.

d. Petugas rekening mencatat penyetoran pada data tabungan yang ada pada komputer lalu di print pada buku tabungan.


(58)

commit to user

46 Untuk penyetoran dengan setoran warkat sendiri adalah dengan cara membawa cek, bilyet giro dan warkat lainnya yang tertariknya adalah bank sendiri atau bunga deposito yang dimasukan kedalam rekening tabungan. Adapun prosedur penyetoran dengan setoran warkat sendiri adalah sama dengan prosedur penyetoran secara tunai hanya yang membedakan dalam slipnya. Untuk penyetoran dengan warkat sendiri menggunakan slip pemindahbukuan.

4. Pengambilan

Setiap pengambilan tunai atau beban rekening tabungan seseorang penabung harus menggunakan slip pengambilan untuk keamanannya, penandatanganan slip pengambilan harus dihadapan petugas tabungan.

Adapun prosedur pengambilan tabungan secara tunai adalah:

a. Nasabah datang kepada petugas tabungan dengan membawa

buku tabungan dan bukti identitas untuk kemudian mengisi slip pengambilan.

b. Petugas tabungan meminta dan memeriksa kartu identitas dan

mencocokkan dengan tandatangan yang ada di slip

pengambilan.

c. Petugas rekening memeriksa saldo tabungan, apabila masih cukup untuk kemudian membukukan jumlah pengambilan pada


(59)

commit to user

47 data tabungan yang ada pada komputer lalu di print pada buku tabungan.

d. Pengawas memeriksa kebenaran pembukuan setelah benar

memberikan fiat bayar pada slip pengambilan.

e. Sesuai fiat bayar pengawas, kasir membayar kepada penabung dan menyerahkan buku tabungan dan membubuhkan pada slip pembayaran.

f. Untuk jumlah saldo minimal setelah pengambilan pada tabungan adalah Rp. 10.000,00

5. Perhitungan bunga

Besarnya bunga yang diberikan oleh PD. BKK

Karanganyar dalam tabungan pada saat penulis mengadakan praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut:

a. Tabungan 9 % per tahun

b.Deposito Berjangka

1 bulan 7 %

3 bulan 8 %

6 bulan 9 %

9 bulan 10 %


(60)

commit to user

48 6. Pembayaran Bunga

a. Setiap akhir bulan secara otomatis akan menambah pada rekening yang ada pada data yang ada di komputer dan langsung efektif menambah saldo tabungan.

b. Setiap akhir tahun takwim secara otomatis akan menambah pada rekening yang ada pada data yang ada di komputer dan langsung efektif menambah saldo tabungan.

c. Bagi penabung yang ingin berhenti atau menutup tabungannya maka bunga dapat dibayarkan bersamaan dengan pembayaran pokok tabungan.

d. Lain-lain:

1) Apabila terjadi perubahan suku bunga, maka perubahan tersebut segera diberlakukan atas tabungan pada saat berlakunya tabungan.

2) Tabungan dapat dijadikan jaminan kredit pada bank yang bersangkutan.

3) Sebagai motivasi penabung, dapat ikut disertakan dalam undian dengan syarat-syarat yang di tentukan oleh pihak bank.

4) Penabung yang tidak ada mutasi baik penyetoran maupun pengambilan dalam kurun waktu tertentu dapat digolongkan penabung pasif.


(61)

commit to user

49 7. Penutupan rekening

Penutupan rekening tabungan dapat terjadi disebabkan oleh beberapa hal yaitu:

a. Tabungan pasif menjadi nihil

Terhadap penabung yang tergolong pasif, dapat dikenakan biaya administrasi apabila penabung tidak mengaktifkan kembali tabungannya. Maka dengan pembebanan biaya administrasi tersebut menyebabkan saldo rekening tabungan menjadi nihil.

b.Penabung meninggal dunia

Jika penabung meninggal dunia dan ahli warisnya atau yang

ditunjuk untuk menerima kembali saldo tabungannya telah

mengambil saldo tabungannya maka tabungannya akan ditutup.

c. Atas permintaan penabung sendiri

Penutupan rekening tabungan atas permintaan sendiri dapat dilakukan secara tertulis atau lisan. Adapun prosedur penutupan rekening tabungan secara umum adalah sebagai berikut:

1) Nasabah datang kepada petugas tabungan dengan membawa

buku tabungan dan bukti identitas untuk menutup rekening tabungan. Slip pengambilan diisi dengan jumlah saldo yang tersisa.


(62)

commit to user

50 2) Petugas tabungan meminta dan memeriksa kartu identitas atau surat kuasa dan mencocokan dengan tanda tangan pada slip pengambilan.

3) Petugas rekening memeriksa jumlah saldo tabungan pada data di komputer kemudian dikurangi dengan biaya penutupan lalu memasukannya ke dalam data komputer dan meneruskannya ke penanggung jawab.

4) Pengawas memeriksa kebenaran data yang ada pada komputer, setelah itu membukukan fiat atas penutupan rekening.

5) Sesuai fiat bayar pengawas, kasir membayar jumlah yang

tertera pada slip pengambilan pada penabung dan

membubuhkan stempel pada slip pengambilan.

8. Kegiatan operasional di daerah-daerah

Selain pelaksanaan kegiatan operasinal yang dilakukan di kantor, PD. BKK Karanganyar juga melayani kegiatan operasionalnya di daerah-daerah dengan cara mendatangi nasabah dari rumah ke rumah diwilayah sekitar kecamatan karanganyar.

Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah:

a. Melayani pembukaan rekening tabungan, penyetoran, dan


(63)

commit to user

51 b. Melayani pembukaan rekening Tamades seri B atau Deposito

berjangka serta pengambilannya.

c. Melayani pembayaran angsuran pinjaman

Setelah melakukan kegiatan tersebut, petugas akan kembali ke kantor untuk melaporkan hasilnya dan ditulis dalam slip jurnal lalu dimasukkan kedalam komputer.

9. Laporan mutasi harian

Laporan mutasi harian disusun setiap hari setelah jam kasir ditutup. Tujuan penyusunan laporan harian untuk mengetahui jumlah mutasi penyetoran dan pengambilan, baik untuk nasabah maupun nilai nominalnya.

Adapun cara penyusunan laporan mutasi harian adalah sebagai berikut:

a. Pada awal tutup kas, petugas rekening menyusun rekapitulasi penyetoran dan pengambilan.

b. Mengisi saldo awal, jumlah penyetoran dan pengambilan serta menghitung saldo akhir tabungan. Hasil perhitungan dicocokan dengan mutasi data yang ada di komputer.

c. Pengawas memeriksa kebenaran penyusunan laporan kemudian menandatanganinya.


(64)

commit to user

52 C. Strategi penghimpunan tabungan

1. Penghimpunan Tabungan

PD. BKK Karanganyar selalu mengutamakan pelayanan kepada nasabah, hal tersebut tergambar baik dari sub bidang kas dan sub

bidang penghimpunan dana. Keduanya senantiasa memberikan

pelayanan yang optimal kepada para nasabah. Adapun strategi yang dilakukan dalam menghimpun tabungan yaitu:

a. Mendatangi nasabah langsung

Sub penghimpunan dana mencari nasabah dengan cara mendatangi langsung masyarakat serta menawarkan produknya, salah satunya dengan cara datang pada acara-acara dan kegiatan masyarakat ataupun datang langsung ke rumah-rumah calon nasabah di sekitar Kota Karanganyar, sehingga nasabah yang didapat juga lebih pasti. Calon nasabah dapat membuka rekening langsung dengan melengkapi persyaratan pembukaan rekening baru tanpa harus pergi ke PD. BKK Karanganyar dan secara rutin bidang dana datang melayani nasabah yang akan menabung. Hal tersebut tentu menjadi keunggulan PD. BKK Karanganyar dibandingkan bank lainnya karena mereka menggunakan sistem jemput bola sehingga lebih dekat kepada masyarakat dan mengetahui kebutuhan masyarakat


(65)

commit to user

53 b. Kemitraan

PD. BKK Karanganyar juga menjalin kemitraan dengan instansi pendidikan diantaranya yaitu SDN 02 Karanganyar, setiap seminggu sekali sie tabungan datang untuk melayani murid-murid yang ingin menabung di PD.BKK Karanganyar. Dengan demikian secara tidak langsung PD. BKK Karanganyar telah mengajak anak usia dini untuk belajar menabung. Kegiatan tersebut merupakan sebuah modal penting dalam menghadapi persaingan dengan lembaga keuangan lain karena PD. BKK Karanganyar telah menjalin kemitraan kepada masyarakat serta membuka jaringan usaha yang dapat berkembang dengan baik. Selain itu sektor UMKM juga menjadi sasaran pasar bagi PD. BKK Karanganyar dengan sistem yang sama yaitu mendatangi langsung dan memenuhi kebutuhan investasi para nasabahnya. Strategi ini tentu sangat menguntungkan kedua belah pihak, baik bank maupun nasabah. Nasabah tentu merasa dihargai atas pelayanan yang diberikan dan tertarik untuk menabung karena mendapatkan kemudahan dalam proses transaksi. Bagi pihak bank juga dapat mengembangkan usahanya dengan semakin banyak nasabah yang

tertarik pada produk-produk yang ditawarkan. PD. BKK

Karanganyar tidak pernah berhenti mencari terobosan, inovasi, serta teknologi yang baru yang bertujuan untuk memperbaiki produk dan kinerja perusahaan perbankan yang berorientasi pada


(66)

commit to user

54 kepada pelayanan nasabah karena PD. BKK Karanganyar akan selalu menjadi mitra usaha masyarakat.

c. Promosi dan undian berhadiah

Selain dengan kedua cara di atas PD. BKK Karanganyar juga melakukan promosi serta undian berhadiah melalui media informasi bagi setiap penabung. Setiap nasabah penabung berhak untuk diikutkan dalam undian yang dilaksanakan PD. BKK Karanganyar setiap tahun/akhir periode dengan ketentuan yang diatur oleh bank. Cara ini dilakukan untuk merangsang minat masyarakat untuk menyimpan dananya di PD. BKK karanganyar.

Dari ketiga strategi penghimpunan tabungan tersebut cukup efektif bagi bank, terbukti dana yang berhasil dihimpun tumbuh dan berkembang. Meskipun PD. BKK Karanganyar belum genap satu tahun beroperasi setelah merger namun pada periode 31 Januari 2011-28 Februari 2011 dana dari simpanan masyarakat berupa tabungan tumbuh sebesar Rp. 122.039.414 dari sebelumnya Rp. 1.093.965.679 menjadi Rp. 1.216.005.093, pada periode yang sama sektor kredit juga tumbuh sebesar Rp. 470.120.617 dari sebelumnya Rp. 5.299.309.772 menjadi Rp. 5.769.430.389. Hal ini tentu menjadi hal positif bagi perkembangan PD. BKK Karanganyar dalam bersaing dengan lembaga keuangan lainnya.


(67)

commit to user

55 Data tersebut dapat dilihat pada neraca aktiva pasiva berikut:

Aktiva 31/01/2011 28/02/2011

Kas Rp. 579.458.300 Rp. 589.460.700

Antar bank aktiva Rp.2.994.294.711 Rp.2.222.375.086 Kredit yang diberikan Rp.5.299.309.772 Rp.5.769.430.389

Pasiva 31/01/2011 28/02/2011

Tabungan Rp. 1.093.965.679 Rp. 1.216.005.093 Modal dasar Rp.15.000.000.000 Rp. 15.000.000.000 Modal belum disetor Rp.(7.143.799.154) Rp.(7.143.799.154)

Tabel 3.1 Aktiva Pasiva PD. BKK Karanganyar

Sumber: PD. BKK Karanganyar

D. Pengelolaan tabungan

1. Penyaluran kredit masyarakat (Lending)

Dana yang berhasil di himpun oleh bank justru akan menjadi beban apabila dibiarkan begitu saja tanpa ada alokasi untuk tujuan-tujuan produktif. Berdasarkan kebutuhan tersebut dan juga untuk memperoleh penerimaan bank dalam rangka menutup biaya-biaya lain serta mendapat keuntungan, maka bank harus berusaha


(68)

commit to user

56 mengalokasikan dananya. Selain memiliki aktiva dari modal sendiri untuk menciptakan produk bank, PD. BKK Karanganyar tentu memiliki sumber dana lain yang salah satunya adalah simpanan masyarakat baik tabungan maupun deposito. Alokasi pendapatan dari simpanan masyarakat pada PD. BKK Karanganyar berupa tabungan yaitu 30% sebagai likuiditas pada bank lain dan 70% dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Adapun jenis-jenis kredit pada PD. BKK Karanganyar yaitu:

a. Kredit pegawai

Kredit ini diberikan kepada pegawai, baik negri maupun swasta dengan sistem angsuran potong gaji. Dengan sistem ini nasabah mendapatkan bunga yang lebih rendah sesuai ketentuan bank 1,5% perbulan (flat). Setiap bulan pihak bank berkewajiban mengambilkan gaji pegawai yang menjadi debitur PD. BKK Karanganyar. Secara otomatis pihak bank akan memotong sebagian gaji nasabah (pegawai) dan menyerahkan kembali sisa dari setoran angsuran yang di bayarkan.

b.Kredit umum

Kredit ini di tujukan bagi masyarakat umum baik untuk kebutuhan produksi maupun konsumsi dengan bunga yang relatif lebih tinggi dibandingkan kredit pegawai yaitu 2% perbulan (flat). Biasanya kredit ini di digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif maupun tambahan modal usaha.


(69)

commit to user

57 c. Kredit musiman

Kredit ini menggunakan sistem yang berbeda dengan kredit lainnya. Dengan jangka waktu pembayaran bisa tiga bulan, enam bulan, maupun duabelas bulan, tergantung kesepakatan pihak bank dan debitur. Kredit ini biasa dinikmati oleh masyarakat yang bermata pencaharian di bidang pertanian ataupun perkebunan yang mengandalkan hasil musiman.

d.Kredit KPR

Kredit perumahan bagi nasabah yang ingin memiliki dan membeli rumah dengan sistem kredit. Biasanya jangka waktu pengembalian bisa lebih panjang dari jenis kredit lainnya.

2. Likuiditas/Penempatan pada bank lain

Seperti halnya pada penyaluran kredit, likuiditas

merupakan aktiva yang mempunyai rate of return relatif tinggi atau aktiva yang mengandung resiko cukup tinggi. Selain alokasi pada sektor kredit PD. BKK Karanganyar juga mengalokasikan dananya dalam bentuk likuiditas pada bank umum sebesar Rp. 2.994.294.711 atau sebesar 30% yaitu pada bank JATENG Karanganyar.

Alokasi dana yang di himpun PD. BKK Karanganyar per tanggal 31 Januari 2011 sebagai berikut


(70)

commit to user

58

Kas Rp. 579.458.300

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Rp. 0

ANTAR BANK AKTIVA Rp. 2.994.294.711

Penyaluran Kredit Rp. 5.299.309.772

Aktiva Tetap dan Inventaris Rp. 745.433.100

Tabel 3.2 Alokasi Dana PD. BKK Karanganyar

Sumber: PD. BKK Karanganyar

Pendekatan pengelolaan pada aktiva pasiva termasuk salah satunya tabungan pada PD. BKK Karanganyar menggunakan metode pool of fund yaitu dana yang berhasil dihimpun bank mempunyai karakteristik yang beragam menurut jangka waktu, biaya, sumber dana tersebut berasal, dan lain-lain. Pendekatan pool

of fund memperlakukan dan mengalokasikan dana tersebut sebagai

dana tunggal tanpa memperhitungkan sifat masing-masing

komponen pembuat dana. Dana tunggal ini kemudian dialokasikan untuk berbagai macam tujuan sesuai dengan strategi penggunaan dana tanpa alokasi khusus untuk suatu produk perbankkan. Seperti tergambar pada bagan pool offund 3.2 berikut:


(71)

commit to user

59 Sumber Dana Penggunaan Dana

Gambar 3.2 Pool Of Funds

Sumber : Bank dan Lembaga Keuangan Lain (Sigit & Totok,2006)

Modal sendiri

Cad. Primer

Aktiva tetap Surat berharga Deposito

Kredit disalurkan Cad. Sekunder

Pinjaman jangka pendek

Pinjaman jangka panjang

P

o

o

l

o

f

f

u

n

d

s

ds Tabungan


(1)

commit to user

57 c. Kredit musiman

Kredit ini menggunakan sistem yang berbeda dengan kredit lainnya. Dengan jangka waktu pembayaran bisa tiga bulan, enam bulan, maupun duabelas bulan, tergantung kesepakatan pihak bank dan debitur. Kredit ini biasa dinikmati oleh masyarakat yang bermata pencaharian di bidang pertanian ataupun perkebunan yang mengandalkan hasil musiman.

d.Kredit KPR

Kredit perumahan bagi nasabah yang ingin memiliki dan membeli rumah dengan sistem kredit. Biasanya jangka waktu pengembalian bisa lebih panjang dari jenis kredit lainnya.

2. Likuiditas/Penempatan pada bank lain

Seperti halnya pada penyaluran kredit, likuiditas merupakan aktiva yang mempunyai rate of return relatif tinggi atau aktiva yang mengandung resiko cukup tinggi. Selain alokasi pada sektor kredit PD. BKK Karanganyar juga mengalokasikan dananya dalam bentuk likuiditas pada bank umum sebesar Rp. 2.994.294.711 atau sebesar 30% yaitu pada bank JATENG Karanganyar.

Alokasi dana yang di himpun PD. BKK Karanganyar per tanggal 31 Januari 2011 sebagai berikut


(2)

commit to user

58

Kas Rp. 579.458.300

Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Rp. 0

ANTAR BANK AKTIVA Rp. 2.994.294.711

Penyaluran Kredit Rp. 5.299.309.772

Aktiva Tetap dan Inventaris Rp. 745.433.100

Tabel 3.2 Alokasi Dana PD. BKK Karanganyar

Sumber: PD. BKK Karanganyar

Pendekatan pengelolaan pada aktiva pasiva termasuk salah satunya tabungan pada PD. BKK Karanganyar menggunakan metode pool of fund yaitu dana yang berhasil dihimpun bank mempunyai karakteristik yang beragam menurut jangka waktu, biaya, sumber dana tersebut berasal, dan lain-lain. Pendekatan pool of fund memperlakukan dan mengalokasikan dana tersebut sebagai dana tunggal tanpa memperhitungkan sifat masing-masing komponen pembuat dana. Dana tunggal ini kemudian dialokasikan untuk berbagai macam tujuan sesuai dengan strategi penggunaan dana tanpa alokasi khusus untuk suatu produk perbankkan. Seperti tergambar pada bagan pool of fund 3.2 berikut:


(3)

commit to user

59 Sumber Dana Penggunaan Dana

Gambar 3.2 Pool Of Funds

Sumber : Bank dan Lembaga Keuangan Lain (Sigit & Totok,2006)

Modal sendiri

Cad. Primer

Aktiva tetap Surat berharga Deposito

Kredit disalurkan Cad. Sekunder

Pinjaman jangka pendek

Pinjaman jangka panjang

P o o l

o f

f u n d s

ds Tabungan


(4)

commit to user 60 BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan strategi penghimpunan dan pengelolaan tabungan yang dilakukan oleh PD. BKK Karanganyar dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi penghimpunan Tabungan meliputi a. Mendatangi nasabah

Pegawai PD. BKK Karanganyar mendatangi nasabah yang ingin menabung menggunakan sistem jemput bola. Dengan strategi ini terbukti PD. BKK Karanganyar mampu mendapatkan banyak nasabah disekitar Kota Karanganyar yang belum tersentuh pelayanan bank umum, selain itu pihak bank lebih dekat kepada nasabah dan mengetahui kebutuhan masyarakat.

b.Kemitraan

PD. BKK Karanganyar menjalin kemitraan dengan instansi pendidikan yaitu SDN 2 Karanganyar, dengan cara ini setiap seminggu sekali PD. BKK Karanganyar secara rutin menghimpun tabungan dari murid-murid sekolah.


(5)

commit to user

61 c. Promosi dan Undian Berhadiah

Cara ini dilakukan bertujuan untuk merangsang minat masyarakat untuk menyimpan dananya pada PD. BKK Karanganyar, dengan cara melakukan promosi dan undian berhadiah yang dilakukan setahun sekali/akhir periode. Jenis hadiah dan tata cara pengundian diatur oleh PD. BKK Karanganyar. Setiap nasabah yang menabung memiliki kesempatan untuk mengikuti undiah berhadiah tersebut.

2. Sistem pengelolaan Tabungan

Dana yang berhasil dihimpun PD. BKK Karanganyar tentu memiliki tujuan alokasi tertentu yaitu:

a. Kredit

Adapun alokasi kredit yang tersedia pada PD. BKK Karanganyar yaitu kredit pegawai, kredit umum, kredit musiman, dan kredit KPR.

b.Likuiditas

Selain untuk alokasi pada sektor kredit, dana yang berhasil dihimpun juga ditempatkan sebagai dana cadangan likuiditas pada bank umum yaitu bank JATENG Karanganyar.


(6)

commit to user

62

B. Saran

Dalam penulisan tugas akhir terdapat beberapa saran yang ingin penulis sampaikan bagi PD. BKK Karanganyar diantaranya:

1. PD. BKK Karanganyar harus selalu meningkatkan pelayanan dan memperluas kemitraan dengan instansi maupun institusi lainnya. Mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki dan senantiasa meningkatkan kinerja pegawai agar dapat bersaing dengan lembaga keuangan lainnya.

2. Mengembangkan teknologi informasi dalam tahap pembangunan kredibilitas perbankan yang sehat, kuat dan prima menuju BPR.