Kampung batik Laweyan Komparasi

commit to user b. Kekurangan 1 Kondisi sekarang terlalu padat oleh perumahan apalagi karena berdekatan dengan pasar Klewer sehingga aktivitas pasar membikin penat keadaan. Jadi kurang tepat bagi wisatawan yang bertujuan wisata untuk bersantai dan mendapatkan ketenangan suasana.

2. Kampung batik Laweyan

Laweyan merupakan kawasan sentra industri yang sudah ada sejak jaman kerajaan Pajang 1546 M. Karya seni traditional batik terus ditekuni masyarakat Laweyan sampai sekarang. Suasana kegiatan membatik di Laweyan tempo dulu banyak didominasi oleh keberadaan para juragan batik sebagai pemilik usaha batik. Sebagai langkah strategis untuk melestarikan seni batik, dalam era sekarang kampung Laweyan didesain sebagai kampung batik terpadu dengan memanfaatkan lahan seluas kurang lebih 24 Ha yang terdiri dari 3 blok. Konsep pengembangan terpadu dimaksudkan untuk memunculkan nuansa batik dominan yang secara langsung akan mengantarkan para pengunjung pada keindahan seni batik. Pengelola kampung batik Laweyan diorientasikan untuk menciptakan suasana wisata dengan konsep rumahku adalah galeriku. Artinya rumah memiliki fungsi ganda sebagai showroom sekaligus rumah produksi. Kroncong, karawitan dan rebana merupakan jenis kesenian tradisional yang banyak ditemukan di masyarakat Laweyan. Di kampung ini juga dapat commit to user ditemukan Makam Kyai Ageng Henis dan Sutowijoyo Panembahan Senopati, bekas pasar Laweyan. Bekas Bandar Kabanaran, makan Jayengrana Prajurit Untung Suropati, Langgar Merdeka, Langgar Makmoer dan rumah H. Samanhudi pendiri Serikat Dagang Islam.Laweyan juga terkenal dengan bentuk bangunan khususnya arsitektur rumah para juragan batik yang dipengaruhi arsitektur tradisional Jawa, Eropa, Cina dan Islam. Bangunan-bangunan tersebut dilengkapi dengan pagar tinggi atau “beteng” yang menyebabkan terbentuknya gang-gang sempit spesifik seperti kawasan Town Space. Kelengkapan khasanah seni kampung batik Laweyan tersebut menjadi sebab tingginya frekuensi kunjungan wisata dari dinas dan institusi pendidikan, swasta, mancanegara. http:www.rileks.com, 2010 Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan kampung batik Laweyan. a. Kelebihan 1 Akses sarana dan prasarana jauh lebih lengkap dikarenakan posisi berada ditengah kota. 2 Penataan ruang lebih rapi, terlihat dari bangunan,toko, dan sarana prasarana yang tersedia yang mengangkat konsep dengan konsep rumahku adalah galeriku. 3 Suasana kampung lebih terasa tradisional dibanding kampung Kauman. commit to user b. Kekurangan 1 Kekurangan kampung Laweyan tidak jauh beda dengan kampung Kauman sebagai kampung wisata batik yakni kurang luasnya akses jalan dan kurang bernuansa alam yang mampu menciptakan suasana lebih santai seperti desa Kliwonan. commit to user

BAB III KONSEP PERANCANGAN

A. Konsep Karya

1. Konsep dasar

Hasil akhir dari konsep karya yang dibuat bukan hanya karya fotografi murni. Namun karya dibuat dalam bentuk poster dengan teknik digital imaging dan fotografi desain, dan secara keseluruhan konsep yang diterapkan adalah keasrian alam. Konsep ini dipilih karena desa Kliwonan sebagai desa wisata batik memeliki kelebihan dalam keindahan serta keasrian alamnya dan ini tidak dimiliki oleh kampung batik lainnya. Dengan mengangkat kekhasan lokal dalam konsep, diharapkan karya yang dihasilkan mampu menciptakan studium dimata pemandang. Studium merupakan suatu kesan keseluruhan secara umum, yang akan mendorong seorang pemandang segera menilai sebuah foto.Sehingga dengan konsep ini diharapkan mampu menghasilkan karya visual yang menarik dan mendukung promosi. Tema-tema yang diangkat digabungkan dalam pendeskripsian keadaan kawasan industri batik dan keadaan desa Kliwonan. Gaya visual yang simple, nature dan mendekati kenyataan keadaan wilayah desa Kliwonan dipilih untuk mampu menyampaikan pesan promosi secara efektif, persuasif, dan artistik.

2. Gaya desain

Dengan menggunakan kekuatan fotografi, gaya desain dimunculkan untuk membentuk karakter visual. Mengacu pada konsep dasar karya yang