ENSIKLOPEDIA WAYANG SEBAGAI MEDIA UNTUK MEMBENTUK MANUSIA

commit to user 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 ENSIKLOPEDIA

Dalam Kamus Kata Serapan karangan Martinus 2001, ensiklopedia berarti serangkaian buku yang berisi pengetahuan lengkap mencakup salah satu berbagai cabang pengetahuan dan disusun menurut abjad. Dikutip dari Wikipedia 2009, disebutkan bahwa kata ensiklopedia diambil dari bahasa Yunani; enkyklios paideia yang berarti sebuah lingkaran atau pengajaran yang lengkap. Maksudnya ensiklopedia itu sebuah pendidikan paripurna yang mencakup semua lingkaran ilmu pengetahuan. Perbedaan utama antara kamus dan ensiklopedia ialah bahwa sebuah kamus hanya memberikan definisi setiap entri atau lemma dilihat dari sudut pandang linguistik atau hanya memberikan kata-kata sinonim saja, sedangkan sebuah ensiklopedia memberikan penjelasan secara lebih mendalam. Lebih singkatnya, kamus adalah daftar kata- kata yang dijelaskan dengan kata-kata lainnya sedangkan sebuah ensiklopedia adalah sebuah daftar hal-hal yang kadangkala dilengkapi dengan gambar untuk lebih menjelaskan.

2.2 WAYANG SEBAGAI MEDIA UNTUK MEMBENTUK MANUSIA

YANG BERBUDI PEKERTI LUHUR Wayang berasal dari kata Bahasa Indonesia Jawa asli yang berarti bayang atau “bayang-bayang” yang berasal dari kata yang dengan mendapat awalan wa menjadi kata wayang. Kata wayang, hamayang pada waktu dulu berarti mempertunjukkan bayangan. Lambat laun menjadi pertunjukan bayang- bayang atau wayang sehingga sebenarnya pertunjukan wayang dinikmati dari balik suatu layar, sehingga penonton melihat dari bayangan tersebut. Menariknya, tamu penting biasanya duduk di sisi dimana dalang berada. Salah satu keindahan commit to user 8 dari wayang adalah permainan bayangan dan warna dari bayangan tersebut, Sugiarto, 2005. Menurut Solichin dan Ki Waluyo 2001, menyebutkan bahwa wayang dalam bentuknya yang masih sederhana adalah asli Indonesia, yang dalam proses perkembangan setelah bersentuhan dengan unsur-unsur lain, terus berkembang maju sehingga menjadi wujud dan isinya seperti sekarang ini. Berasal dari zaman animisme, wayang terus mengikuti perjalanan sejarah bangsa sampai pada masuknya agama Hindu di Indonesia sekitar abad keenam. Masuknya agama Islam pada abad ke-15 membawa perubahan besar terhadap kehidupan masyarakat Indonesia. Begitu pula wayang telah mengalami masa pembaharuan. Pembaharuan besar-besaran, tidak saja dalam bentuk dan cara pergelaran wayang, melainkan juga isi dan fungsinya. Mengenal tokoh wayang dengan segala karakternya menjadi lebih penting mengingat kecenderungan generasi penerus mulai melupakan warisan budaya bangsa. Pembangunan pendidikan pada hakikatnya merupakan pembangunan moral dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan yang bermuatan budaya mempunyai peranan yang penting dan strategis, karena pendidikan pada dasarnya merupakan suatu proses pembudayaan sikap dan perilaku. Tokoh pewayangan sebagai gambaran perwatakan manusia dapat dijadikan media untuk membentuk manusia yang berbudi pekerti luhur. Wayang mampu menampilkan nilai filosofis dan dapat menyampaikan pesan moral.

2.3 PONSEL SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN