Rangkaian Driver Beban Motor DC

oleh mikrokontroller pada port 0 tersebut sesuai dengan tombol yang diguakan misalnya jika tombol 1 yang ditekan maka datanya akan dikeluarkan melalui port0.0 dari mikrokontroller . Setelah itu sinyal tersebut diterima oleh 4N25 sehingga infra red akan memancarkan sinyal tersebuit ke photo transistor , sehingga opto-coupler akan ON. Kemudian sinyal tersebut dikirimkan oleh 4N25 ke transistor BC 547 dengan demikian BC 547 akan aktif sebagai saklar posisi ON. Lalu data tersebut diteruskan ke IN 4002 yang merupakan suatu dioda 2 A yang digunkan untuk menyearahkan tegangan yang dikirim data . Data yang dikirimkan tersebut akan mengaktifkan relay sehingga relay menjadi ON., dimana pada awalnya relay dalam kondisi Normally Close akan berubah aktif menjadi Normally Open . Pada saat relay aktif pada kondisi ON, maka relay bertindak sebagai saklar dan mengalirkan tegangan 220 V AC terhadap beban lampu yang digunakan , sehingga beban lampu tersebut akan menyala . Tetapi pada saat tombol remote control beban lampu tersebut ditekan untuk yang kedua kalinya, maka lampu akan padam . Hal ini dapat dilakukan dengan membuat program yang dapat melakukan perintah seperti itu lihat analisa program .

3.1.5. Rangkaian Driver Beban Motor DC

Rangkaian driver motor DC ini merupakan rangkaian yang mengendalikan motor DC untuk aktif. Adapun peran motor DC dalam perancangan alat ini adalah digunakan sebagai motor untuk mengerakkan pintu bergerak menutup dan membuka . Dalam Universitas Sumatera Utara perancangan rangkaian driver motor DC ini digunakan komponen sebagai berikut : Opto- coupler 4N25, transistor BC 547 , Dioda IN4002, Relay, Resistor 1 k dan limit switch . . Gambar 3.7 Rangkaian Driver Motor DC Perancangan motor DC ini pada dasarnya hampir sama dengan rangkaian driver beban lampu. Hanya saja pada perancangan driver motor DC ini menggunakan 2 buah driver untuk mengontrol gerakan sebuah motor DC. Adapun tujuan penggunaan 2 buah driver adalah masing-masing untuk driver bertugas pengontrolan gerakan putaran kekanan dan putaran ke kiri . Pada perancangan driver motor DC ini juga menggunakan dua buah limit switch , dimana jika limit swich tersebut tertekan maka secara otomatis ia akan memutuskan tegangan yang mengalir ke driver, sehingga motor tersebut akan Universitas Sumatera Utara berhenti berputar. Hal pemutusan tegangan tersebut dapat diatur dari perintah program yang digunakan lihat analisa program . Jika mikrokontroller mengirimkan perintah untuk mengaktifkan 4N25, maka optocoupler akan aktif karena photo transistor menerima sinyal yang dikirimkan oleh infra red pada opto-coupler . Kemudian data tersebut dikiirimkan oleh 4N25 ke transistor BC 547 dengan demikian BC 547 dalam posisi ON atau aktif sebagai saklar . Lalu data tersebut diteruskan ke IN 4002 yang merupakan suatu dioda 2 A yang digunakn untuk menyearahkan tegangan yang dikirim data . Dengan adanya data tersebut akan mengaktifkan realay menjadi normally open. Jika tidak ada data yang dikirim maka relay tetap pad posisi normally close. Pada saat relay aktif pada kondisi normally open , maka relay bertindak sebagai saklar dan mengalirkan tegangan 5 V terhadap beban motor yang digunakan, sehingga beban motor DC 1 tersebut akan bergeser ke kanan posisi membuka . Pada saat pintu membuka , apabila pintu menekan limit switch 1 , maka putaran motor tersebut otomatis berhenti . Hal yang sama juga terjadi pada driver yang satu lagi , hanya saja driver ini berfungsi untuk mengontrol motor DC untuk berputar kekiri pintu tertutup , Pada saat pintu menutup , apabila pintu menekan limit switch 2 , maka putaran motor tersebut otomatis berhenti . Sedangkan tombol yang digunakan untuk mengirim data membuka pintu adalah tombol 5 dan untuk pintu adalah nomor 6.

1.2. Perancangan Software