Motor DC Transistor Sebagai Saklar

Gambar 2.9. Format Sinyal Remote Control Sony

2.3. Motor DC

Motor merupakan mesin yang mengubah tegangan DC menjadi gerakan yang berupa putaran dari torsi motor. Gambar 2.10. Prinsip Kerja Motor Bila penghantar dibentuk seperti gambar diatas, maka gaya yang dihasilkan pada kedua sisi penghantar yang tegak lurus dengan arah medan magnet akan menghasilkan torsi yang menyebabkan penghantar berputar . dari gambar diatas terlihat bahwa penghantar tegak lurus terhadap medan magnet. Ada tiga jenis motor DC yaitu wound-field , magnet-permanen , dan motor printed- circuit. Daya dari motor DC dari 0,02 sampai 100 hp dan cocok digunkkan dalam berbagai aplikasi termasuk robotic dan mesin CNC Computer Numerical Control . Keuntungan dengan menggunakan motor DC yaitu menghasilkan tenagan putaran yang lebih pada saat kecepatan rendah dibandingkan saat kecepatan tinggi. Universitas Sumatera Utara Hal ini terjadi sejak motor DC mampu mempercepat beban dengan cepat mulai dari saat berhenti. Dan juga motor DC mampu menghasilkan tenaga putaran yang membalik sehingga menjadi lambat motornya menjadi lambat motornya menjelang mendekati posisi sebenarnya. Tenaga putaran yang diteruskanmaju akan tinggi saat motor berhenti atau kecepatannya rendah. Kecepatan tenaga putaran dengan motor DC mampu mendekati letak yang diinginkan sehingga motor akan melambat bebannya dan mencegah untuk tidak melampaui batas. Prinsip sederhana dari motor DC wound-field adalah sama prinsip dari motor DC konvensional. Motor ini diatur oleh tegangan dinamo. Sedangkan motor DC magnet permanent menggunakan magnet secara konstan sebagai sumber arus. Motor DC magnet permanent mempunyai beberapa keuntungan dibandingkan wound-field diantaranya yaitu peningkatan efisiensi, kecilnya ukuran,tenaga putaran yang tinggi dan rendahnya tenaga input.

2.4. Transistor Sebagai Saklar

Transistor selain berfungsi sebagai penguatan dapat juga berfungsi sebagai saklar.Apabila transistor berfungsi sebagai saklar artinya transistor dioperasikan pada dua titik kerja yaitu daerah jenuh, maka resitansi antara kolektor dan emitter sangat kecil, maka transistor tersebut seperti sebuah saklar yang sedang menutup On . Sedangkan apabila transistor dalam keadaan cut off, maka resistansi antara kolektor dan emitter sangat besar Universitas Sumatera Utara , sehingga transistor bekerja sebagai sebuah saklar yang membuka Off . Rangkaiannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Ra Rc Ia Rc Ra Rc Ia a b Rc Gambar 2.11 a. Transistor pada saat tidak menghantar b. Transistor pada saat menghantar Saat transistor pada keadaan cut-off terbuka Vi= V = 0 Volt, I.R = 0 mA, sehingga tidak ada arus yang mengalir melalui Rc kecuali arus bocor kolektor emitter. Selanjutnya tegangan V in diberikan ke basis pada transistor, maka transistor akan menjadi hidup , maka besar arus basis dapat dihitung sebagai berikut : I B = V BB - V BE R B I C = V CC - V CE R C Dimana : I C = Arus kolektor A I B = Arus Basis A Universitas Sumatera Utara V BE = Tegangan antara basis dengan Emitter V V CC = Tegangan Sumber V Vce = Tegangan antara kolektor dan emitter V Gambar 2.12. Karakteristik transistor

2.5. Relay