PENGARUH AKTIVITAS PADA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA

ABSTRAK
PENGARUH AKTIVITAS PADA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP HASIL BELAJAR
FISIKA SISWA
Oleh
Eda Bayu Citra Dewi

Pengelolaan proses pembelajaran yang efektif dan efisien merupakan titik awal
keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dan bermuara pada meningkatkan
prestasi belajar siswa, Hampir setiap proses permbelajaran mengalami hambatan
dan kendala dalam pelaksanannya. Rumusan masalah dari penelitian ini adakah
pengaruh aktivitas pada model pembelajaran berbasis sains teknologi masyarakat
terhadap hasil belajar fisika siswa. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
aktivitas belajar fisika siswa pada materi impuls dan momentum terhadap hasil belajar
fisika siswa. Desain eksperimen pada penelitian ini menggunakan bentuk One Shoot Case
Study. Penelitian ini dilakukan di SMAYPPL Bandar Lampung, yang menggunakan satu
kelas eksperimen (kelas XI IPA 1). Pada awal penelitian diberikan soal pretest dan
penerapan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat pada kelas sampel sebagai
kelas eksperimen dalam pembalajaran dilakukan observasi dengan diberikan angket
aktivitas belajar. Selanjutnya kelas eksperimen diberikan post test untuk mengetahui hasil
belajar siswa.


Eda Bayu Citra Dewi
Kemudian untuk menguji pengaruh dilakukan uji linearitas, dan regresi linear
sederhana data aktivitas terhadap hasil belajar siswa.

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh linear yang positif dan
signifikan antara aktivitas terhadap hasil belajar fisika siswa dengan kontribusi
determinan sebesar 29.9% dan persamaan regresinya adalah
Y’ = 25.965 + 0.841X.
Kata kunci: Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat, Aktivitas dan Hasil
Belajar.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Panjang Bandar Lampung pada tanggal 13 September
1988. Penulis merupakan anak ketujuh dari tujuh bersaudara sebagai putri dari
pasangan Bapak Karyono dan Ibu Sumiasri.
Penulis menempuh jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Dwi Warna
Panjang, tahun 1993 diselesaikan tahun 1994, Sekolah Dasar (SD) N 1 Srengsem
Bandar Lampung diselesaikan tahun 2000, Sekolah Menengah Pertama (SMP)

Gula Putih Mataram (GPM) Lampung Tengah diselesaikan tahun 2003, dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) YPPL Panjang Bandar Lampung diselesaikan
tahun 2006. Pada tahun 2007, penulis juga terdaftar sebagai mahasiswa di
Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (PMIPA) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Lampung.
Pada tahun 2011 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL)
pada semester 8P (Juli – September) di Sekolah Menengah Atas (SMA) N 8
Bandar Lampung.

PERSEMBAHAN

Dengan kerendahan hati, teriring doa dan syukur kehadirat Allah SWT, Penulis
mempersembahkan karya sederhana ini sebagai tanda bakti dan kasih cinta yang
tulus dan mendalam kepada:
1. Ayah dan Ibu tercinta, dengan ketulusan doa, keringat dan air mata serta kasih
sayang tanpa putus, senantiasa memberikan dorongan untuk keberhasilan dan
kebahagiaan penulis.
2. Kakak-kakak tersayang.
3. Suami tercinta Albet Causar yang selalu setia menemani serta memberikan

semangat untuk keberhasilan dan kebahagiaan penulis.
4. Anak tersayang Aqilla Nafesah Balqis Al-Causar.
5. Sahabat-sahabat yang senantiasa ada untukku.
6. Para pendidik yang kuhormati.
7. Almamater tercinta.

MOTO
“Baginya (setiap manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya secara
bergiliran di depan dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka. Dan apabila Allah menghendaki
keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya. Sekali-kali
tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
(QS.Ar-Ra’d:11)
“Hidup dengan melakukan kesalahan akan tampak lebih terhormat daripada selalu
benar karena tidak melakukan apa-apa.”
(Goerge Bernard Shaw)

SANWACANA


Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena kasih sayang dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika di Universitas
Lampung.

Pada kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.
3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika.
4. Bapak Drs. I Dewa Putu Nyeneng,M.Sc, selaku Pembimbing Akademik dan
sekaligus pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada
penulis.
5. Bapak Dr. Chandra Ertikanto, M.Pd, selaku Pembimbing II atas keikhlasannya
memberikan bimbingan, saran, dan motivasi.
6. Bapak Drs. Nengah Maharta, M.Si., selaku pembahas yang banyak
memberikan kritik serta masukan yang bersifat positif dan konstruktif.
7. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Jurusan Pendidikan MIPA.

8. Bapak Wiwik Tri Martiani, S.Pd. selaku Kepala SMA YPPL Panjang Bandar

Lampung beserta jajaran yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian.
9. Ibu Susilowati Urip Sari, S.Pd., selaku Guru Mitra dan murid-murid kelas XI
IPA SMA YPPL Panjang Bandar Lampung atas bantuan dan kerjasamanya.
10. Ayah dan ibu tercinta serta suami dan anakku inspirator terbesar dalam hidup
penulis, terima kasih untuk perhatian, doa dan kasih sayang yang tak terhingga
selama ini. Juga kakak dan mba tersayang yang selalu mendukung penulis.
11. Teman seperjuangan di Progam studi. Fisika’07 atas bantuan dan
kebersamaannya.
12. Seluruh keluarga Program studi. Fisika bersatu semoga selalu menjadi
keluarga besar.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua,
serta berkenan membalas semua budi yang diberikan kepada penulis dan semoga
skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 25 Februari 2015
Penulis

Eda Bayu Citra Dewi


DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

3.1. Contoh Lembar Pengamatan Aktivitas .................................................... 20
3.2. Contoh Lembar Pengamatan Hasil............................................................ 22
3.3. Kriteria Koefisien Realibilitas................................................................... 24
3.4. Alpha Crobanch’s...................................................................................... 25
4.1. Hasil Uji Validitas Soal............................................................................. 32
4.2. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................ 33
4.3. Hasil Uji Normalitas ............................................................................... 34
4.4. Hasil Uji Linieritas ................................................................................... 34
4.5. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana.......................................................... 35
4.6. Hasil Fhitung Aktivitas Belajar .................................................................... 36
4.7. Data Aktivitas............................................................................................ 38
4.8. Data Hasil Belajar ..................................................................................... 38

DAFTAR GAMBAR


Gambar

Halaman

2.1. Alur Penelitian ...................................................................................

16

3.1. Desain One Shot Case Study ..............................................................

19

4.1. Diagram Aktivitas dan Hasil Belajar ................................................

40

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian.................................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 3
E. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Aktivitas Belajar .................................................................................... 5
B. Hasil Belajar ......................................................................................... 6
C. Sains Teknologi Masyarakat ................................................................. 7
D. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 14
E.


Anggapan Dasar dan Hipotesis .......................................................... 17

III. METODE PENELITIAN
A. Populasi Penelitian .............................................................................. 18
B.

Sampel Penelitian ............................................................................... 18

C.

Desain Penelitian ................................................................................ 18

D.

Prosedur Penelitian ............................................................................. 19

xi
E.

Jenis Data ............................................................................................ 19


F.

Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 19

G.

H.

1.

Teknik Tes ...................................................................................... 19

2.

Metode Pengambilan Data Aktivitas Belajar Siswa ...................... 20

3.

Metode Pengambilan Data Hasil Belajar Siswa ............................. 22


Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 23
1.

Validitas ......................................................................................... 23

2.

Reliabilitas ..................................................................................... 24

Teknik Analisis Data........................................................................... 26
1. Uji Normalitas ................................................................................ 27
2. Uji Linieritas .................................................................................. 27
3. Uji Regresi Linear Sederhana ........................................................ 28
4. Pengujian Hipoteis ......................................................................... 30

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A.

Hasil Penelitian ................................................................................. 31

B.

Hasil Uji Instrument .......................................................................... 32
1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas................................................ 32
2. Hasil Uji Normalitas ...................................................................... 33
3. Hasil Uji Linieritas ......................................................................... 34
4. Hasil Uji Regresi ............................................................................ 35
5. Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 36

C.

Pembahasan ....................................................................................... 39

V. KESIMPULAN DAN SARAN
A.

Kesimpulan ....................................................................................... 43

B.

Saran ................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA

xii
LAMPIRAN
1.

Silabus ................................................................................................ 47

2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sains Tenologi Masyarakat ...... 50

3.

Kisi-kisi Pretest ................................................................................... 68

4.

Soal Pretest.......................................................................................... 72

5.

Kunci Pretest ....................................................................................... 73

6.

Kisi-kisi Soal Post test ........................................................................ 75

7.

Soal Post Test...................................................................................... 84

8.

Kuci Soal Post Test ............................................................................. 88

9.

Buku Siswa ......................................................................................... 95

10. Lembar Aktivitas Siswa .................................................................... 104
11. Analisis Aktivitas .............................................................................. 105
12. Analisis Hasil Belajar ....................................................................... 106
13. Hasil Analisis Data ........................................................................... 108
14. Persentase Aktivitas .......................................................................... 112

1

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena
pendidikan dapat membentuk manusia yang cerdas dan berkualitas. Oleh karena itu
sudah semestinya pembangunan disektor pendidikan menjadi prioritas utama
pemerintah.
Guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan, perlu memilih
strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Pengelolaan proses pembelajaran yang
efektif merupakan titik awal keberhasilan pembelajaran yang muaranya akan
meningkatkan prestasi belajar siswa. Peran seorang guru adalah fasilitator dalam
pembelajaran, selain guru hendaknya mampu mengembangkan suasana belajar
mengajar yang dapat menumbuhkan minat, rasa percaya diri serta sikap dan perilaku
yang kreatif dan inovatif pada diri siswa.
Dalam proses belajar mengajar, hendaknya siswa lebih banyak dilibatkan untuk aktif
agar diperoleh hasil belajar yang baik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
dengan guru bidang studi mata pelajaran Fisika di SMA YPPL Bandar Lampung,
diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata uji blok mata pelajaran Fisika kelas XI IPA

2
adalah 50. Berdasarkan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan di
SMA YPPL Bandar Lampung untuk mata pelajaran Fisika yaitu 65, dapat teramati
bahwa nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas XI IPA di SMA YPPL Bandar
Lampung tergolong rendah.

Rendahnya hasil belajar siswa karena beberapa faktor, di antaranya siswa
menganggap mata pelajaran Fisika merupakan salah satu mata pelajaran sains yang
sulit untuk dipahami, kurangnya minat untuk mengikuti pelajaran Fisika dikarenakan
sistem pembelajaran monoton yang dilakukan oleh guru.

Selain faktor tersebut, rendahnya hasil belajar siswa juga dipengaruhi oleh rendahnya
aktivitas belajar siswa yang disebabkan karena kurangnya keterlibatan siswa dalam
proses belajar mengajar, kurangnya keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat
dan bertanya, dan kurangnya tanggung jawab siswa dalam menyelesaikan tugas.

Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) dapat menjadi alternatif pilihan
dalam pelaksanaan pembelajaran. Pendekatan STM memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyadari hubungan antara sains yang dipelajari dengan apa yang
ditemui dalam kehidupan sehari-hari yang mempunyai komponen sains dan teknologi
masyarakat. Menyadari hubungan tersebut diharapkan siswa dapat merasakan
manfaat belajar dan merasakan betapa dekat apa yang ia pelajari dengan apa yang ia
temui dalam kehidupan. Dalam aplikasi di kehidupan sehari-hari siswa terlatih untuk
lebih berpikir kritis dan bertindak sesuai dengan ilmu yang diperoleh.

3
Pengalaman menyelesaikan berbagai masalah yang muncul ketika melaksanakan
proses pembelajaran diharapkan juga dapat mengembangkan kreativitas, kemampuan
berpikir dan pengetahuan konsep siswa tentang suatu materi. Sehingga dengan
proses pembelajaran yang baik diharapkan dapat meningkatkan mutu akademik dan
membentuk siswa yang memiliki karakter, dengan menggunakan model pembelajaran
Sains Teknologi Masyarakat pada materi Impuls dan Momentum.
B. Rumusan Masalah
Adakah pengaruh aktivitas belajar fisika siswa pada model pembelajaran berbasis
sains teknologi masyarakat terhadap hasil belajar fisika siswa.
C. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengaruh aktivitas belajar siswa pada model pembelajaran berbasis sains
teknologi masyarakat terhadap hasil belajar fisika siswa .

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Dapat mengetahui model pembelajaran yang lebih baik untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
2. Menjadi alternatif baru bagi guru dalam menyajikan materi pembelajaran yang
dapat diterapkan di kelas untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa.
3. Sebagai penambahan wawasan ilmu pengetahuan bagi peneliti dengan terjun
langsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan

4
kemampuan dan keterampilan meneliti serta pengetahuan lebih mendalam
terutama pada bidang yang dikaji.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah:
1. Sains teknologi masyarakat (STM) merupakan pendekatan yang mengikut
sertakan murid-murid dalam penentuan tujuan, perencanaan, pelaksanaan, cara
mendapatkan informasi, dan dalam evaluasi. Yang dipakai sebagai penata dalam
pendekatan STM adalah isu-isu dalam masyarakat yang ada kaitannya dengan
sains teknologi dan masyarakat.
2. Aktivitas belajar siswa adalah kegiatan belajar yang dilakukan siswa dalam proses
pembelajaran meliputi aspek perilaku yang relevan dengan kegiatan pembelajaran
Sains Teknologi Masyarakat pada materi Impuls dan Momentum
3. Hasil belajar adalah bukti kemampuan atau keberhasilan kognitif siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalambentuk
nilai ketika evaluasi pembelajaran dilakukan menggunakan pretest dan post test.
4. Subjek penelitian ini pada siswa kelas XI IPA SMA YPPL Bandar Lampung
Semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014.
5. Materi yang diberikan pada penelitian ini adalah Impuls dan Momentum dengan
menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan Impuls dan Momentum,
dapat menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Aktivitas belajar
Pendidikan tradisional sama sekali tidak menggunakan asas aktivitas dalam proses
belajar mengajar. Para siswa hanya mendengarkan dan menelanmentah-mentah halhal apa saja yang telah disampaikan oleh guru. Padahal untuk lebih memahami dan
menguasai konsep pembelajaran siswa harus aktif dan melakukan banyak aktivitas
seperti halnya bertanya, mengerjakan latihan, dan mencari jawaban atas masalahmasalah yang ditemui dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan apa yang
diungkapkan oleh Rousseau dalam Sardiman (2004:96)
Segala pengetahuan harus diperoleh dengan pengamatan sendiri,
pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri, dengan
fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis.
Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa sangat penting dalam proses belajar agar
prestasi siswa dapat optimal. Siswa akan dapat meningkatkan prestasinya karena
didalam aktivitas berpikir dan berbuat sebagai suaturangkaian yang tidak dapat
dipisahkan.

6
Sedangkan belajar menurut Slameto (2003: 2) adalah:
Suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Keikutsertaan siswa dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan kegiatan dalam
belajar sendiri. Aktivitas belajar diartikan sebagai pengembangan diri melalui
pengalaman bertumpu pada kemampuan diri belajar di bawah bimbingan tenaga
pengajar. Menurut Sardiman (2004: 99) adalah:
Aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Pada
kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait, contohnya seorang
sedang membaca, secara fisik kelihatannya membaca tetapi mungkin pikiran
dan sikap mentalnya tidak tertuju pada buku yang dibacanya.
Sehingga aktivitas belajar dapat diartikan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dimana
semua yang mereka lakukan maupun yang mereka pikirkanberhubungan dengan
materi pelajaran yang sedang dipelajari.
B. Hasil Belajar

Diakhir suatu proses pembelajaran, maka siswa akan memperoleh suatu hasil belajar.
Hasil belajar tampak apabila terjadi perubahan tingkah laku pada diri siswa yang
dapat diamati dan diukur dalam bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.
Menurut (Slameto 1991:131) hasil belajar itu sendiri meliputi 3 aspek yaitu:
(1) Keilmuan dan pengetahuan, konsep atau fakta (kognitif)
(2) Kepribadian atau sikap (afektif)
(3) Keterampilan atau penampilan (psikomotor).

7
Sedangkan Hasil belajar dalam kecakapan kognitif memiliki beberapa tingkatan
yaitu:
1. Informasi non verbal
2. Informasi fakta dan pengetahuan verbal
3. Konsep dan prinsip
4. Pemecahan masalah dan kreatifitas

Nilai aspek kognitif diperoleh dari pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, dan
sintesis siswa yang dievaluasi di setiap akhir pembelajaran. Hasil evaluasi kemudian
dianalisis dan disajikan dalam bentuk hasil belajar siswa.
Menurut Dimyati (2002: 3-4) bahwa:
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil
belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan
puncak proses belajar.
Hasil belajar pada satu sisi adalah berkat tindakan guru suatu pencapaian tujuan
pembelajaran. Pada sisi lain, merupakan peningkatan kemampuan mental siswa.
Hasil belajar dapat dibedakan menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring.
Dampak pengajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti yang tertuang dalam angka
rapor, angka dalam ijazah, atau kemampuan melompat setelah latihan.

C. Sains Teknologi Masyarakat

STM sangat relevan dengan inovasi pendidikan yang mengarah pada pengembangan
kecakapan hidup, selain memberi peluang kepada peserta didik untuk belajar secara
terpadu, kontekstual, dan sesuai dengan kebutuhan nyata, dengan STM anak-anak

8
diajarkan untuk cakap mengarungi kehidupannya sesuai dengan tahap-tahap
perkembangan usia mereka. STM pada hakekatnya akan membimbing peserta didik
untuk berpikir global dan bertindak lokal maupun global dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi sehari-hari. Masalah-masalah yang berada di
masyarakat dibawa ke dalam kelas untuk dicari pemecahannya menggunakan
pendekatan STM secara terpadu dalam hubungan timbal balik antar elemen-elemen
sains, lingkungan, teknologi dan masyarakat.
Maronta dalam Anomin (2006 : 2) menyatakan bahwa:
Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat (STM) adalah pembelajaran dengan
penekanan pada konsep-konsep dan proses belajar sains dan teknologi yang
melibatkan siswa dalam aktivitas mengidentifikasi, menganalisa, dan
menemukan isu-isu dan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari.
Menurut Rusmansyah (2006 : 1) bahwa:
Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM) merupakan salah satu
pendekatan pembelajaran yang dapat memberikan harapan untuk menciptakan
manusia yang berkualitas dan peka terhadap masalah-masalah yang timbul
dimasyarakat. Pendekatan ini dimaksudkan untuk menjembatani kesenjangan
antara kemajuan iptek, membanjirnya informasi ilmiah dalam dunia
pendidikan, dan nilai-nilai iptek itu sendiri dalam kehidupan masyarakat seharihari.
Para ahli banyak bependapat tentang pengertian-pengertian pendekatan Sains
Teknologi (STM) walaupun kalimatnya berbeda tetapi pada intinya pendapat mereka
adalah sama. Prayekti (2002 : 777) dan Poedjiadi (2005 : 203) menyatakan bahwa
pendidikan sains dengan menggunakan pendekatan STM adalah suatu bentuk
pengajaran yang tidak hanya menekankan pada kemampuan menyelesaikan masalah
menggunakan konsep-konsep sains yang diperoleh dalam pendidikan sesuai dengan

9
jenjangnya saja tetapi juga menekankan pada pengenalan produk teknologi yang ada
disekitarnya beserta dampaknya, mampu menggunakan produk teknologi dan
memeliharanya, kreatif membuat hasil teknologi yang disederhanakan dan mampu
mengambil keputusan berdasarkan nilai serta menumbuhkan rasa tanggung jawab
sosial terhadap dampak sains dan teknologi yang terjadi di masyarakat.
Widyatiningtyas (2009 : 11) menyatakan:
Sains merupakan suatu tubuh pengetahuan (body of knowledge) dan proses
penemuan pengetahuan. Teknologi merupakan suatu perangkat keras ataupun
perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan masalah bagi pemenuhan
kebutuhan manusia. Sedangkan masyarakat adalah sekelompok manusia yang
memiliki wilayah, kebutuhan, dan norma-norma tertentu. Sains, teknologi dan
masyarakat satu sama lain saling berinteraksi.
Menurut Poedjiadi (2005 : 123) bahwa:
Tujuan dari pendekatan STM adalah untuk membentuk individu yang memiliki
literasi sains dan teknologi serta memiliki kepedulian terhadap masalah
masyarakat dan lingkungannya. seseorang yang memiliki literasi sains dan
teknologi, adalah yang memiliki kemampuan menyelesaikan masalah
menggunakan konsep-konsep sains yang diperoleh dalam pendidikan sesuai
jenjangnya, mengenal produk teknologi yang ada di sekitarnya beserta
dampaknya, mampu menggunakan produk teknologi dan memeliharanya,
kreatif membuat hasil teknologi yang disederhanakan dan mampu mengambil
keputusan berdasarkan nilai.
Lebih lanjut, Rusmansyah (2006 : 3) menyatakan:
Tujuan pendekatan STM ini secara umum adalah agar para peserta didik
mempunyai bekal pengetahuan yang cukup sehingga ia mampu mengambil
keputusan penting tentang masalah-masalah dalam masyarakat dan sekaligus
dapat mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang diambilnya.

Berdasarkan pendapat Poedjiadi dan Rusmansyah di atas dapat disimpulkan tujuan
pendekatan STM terhadap peserta didik adalah:

10
1) Mampu menghubungkan realitas sosial dengan topik pembelajaran di dalam
kelas
2) Menggunakan berbagai jalan/perspektif untuk mensikapi berbagai
isu/situasi yang berkembang di masyarakat berdasarkan pandangan ilmiah
3) Menjadikan dirinya sebagai warga masyarakat yang memiliki tanggung
jawab sosial.
Berdasarkan uraian tersebut, penerapan STM pada pembelajaran sains di sekolah
dapat mendorong siswa berpartisipasi langsung dan proaktif dalam upaya pemecahan
masalah atau isu yang dihadapi, serta menyadari implikasi sosial dan manfaat sains
dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan STM mendorong tumbuhnya nilai dan
kesadaran akan tanggung jawab sosial dan pribadi pada peserta didik sebagai warga
masyarakat sekaligus juga sebagai warga negara. Sebagai suatu pendekatan
pembelajaran, pendekatan STM memiliki karakteristik-karateristik tertentu yang
membedakannya dengan pendekatan pembelajaran yang lain.
Rusmansyah (2006 : 99) menjelaskan sepuluh karakreritik pendekatan STM yaitu:
(1) Identifikasi masalah oleh murid yang mempunyai dampak negatif, masalah
ini dapat pula dimuculkan oleh guru; (2) Menggunakan masalah yang ada di
masyarakat yang ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan alam sebagai
wahana untuk menyampaikan materi pokok; (3) Meningkatkan pembelajaran
ilmu pengetahuan alam melampaui jam pelajaran di kelas; (4) Meningkatkan
kesadaran murid akan dampak iptek; (5) Memperluas wawasan murid mengenai
sains lebih dari sesuatu yang perlu dikuasai untuk lulus ujian; (6)
Mengikutsertakan murid untuk mencari informasi ilmiah atau informasi
teknologi; (7) Mengenalkan peranan sains dalam masyarakat; (8) Memfokuskan
pada kasus yang erat hubungannya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi;
(9) Meningkatkan kesadaran murid akan tanggung jawab sebagai warga negara
dalam memecahkan masalah yang muncul di masyarakat terutama yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi; (10) Sains merupakan
pengalaman yang menyenangkan bagi murid.

11
Beberapa karakteristik tersebut di atas, dapat didefinisikan bahwa karakteristik utama
pendekatan STM adalah pengungkapan masalah atau isu sosial teknologi di awal
pembelajaran. Pembelajaran STM bermula dari pengungkapan isu atau masalah sosial
teknologi. Pembelajaran mengutamakan keaktifan siswa sedangkan guru hanya
berperan sebagai fasilitator saja. Pengungkapan permasalahan di awal pembelajaran
dapat membantu siswa mengonstruksi pengetahuan serta mengenalkan peranan sains
dalam kehidupan kepada siswa. Dengan menganalisis permasalahan yang dihadirkan,
diharapkan siswa dapat membuat suatu keputusan. Belajar dari suatu yang nyata akan
membantu siswa memahami materi pelajaran. Rusmansyah (2006 : 100) merangkum
perbedaan antara pembelajaran sains dengan pendekatan STM dan pembelajaran
sains lainnya sebagai berikut:
Tabel 2.1. Perbedaan Pembelajaran Pendekatan STM dengan Pembelajaran
Sains Lainnya
No

Pembelajaran pendekatan STM

Pembelajaran sains lainnya

1

Sesuai dengan kurikulum dan berkaitan
dengan
permasalahan
yang
dihadapi
masyarakat
serta
berusaha
menjawab
permasalahan tersebut
Multidisipliner,melibatkan berbagai aspek dan
keilmuan dalam pembelajarannya

Konsep berasal
kurikulum

Topik/arah/fokus ditentukan siswa atau oleh
isu/masalah yang ada di lingkungan sekitar
Pembelajaran dimulai dengan aplikasi sains
(teknologi) dalam masyarakat
Guru berperan sebagai fasilitator
Menggunakan sumber daya yang ada di
lingkungan
Tugas utama siswa adalah mencari, mengolah,
dan menyimpulkan

Topik/arah/fokus ditentukan oleh guru

2

3
4
5
6
7

dari

teks

sesuai

Monodisipliner dan diajarkan secara
terpisah

Pembelajaran dimulai dari konsep,
prinsip, kemudian contoh
Guru sebagai pemberi informasi
Menggunakan sumber daya yang ada di
sekolah
Tugas utama siswa adalah memahami
isi buku teks

12
Pendekatan STM terdiri dari serangkaian tahap pembelajaran. Keterlaksanaan setiap
tahap sangat mendukung dan menentukan keberhasilan pembelajaran secara
keseluruhan. Poedjiadi (2005 : 126-132) menyatakan:
Beberapa tahapan pembelajaran dengan pendekatan STM yaitu: pendahuluan,
pembentukan konsep, aplikasi konsep, pemantapan konsep, dan
penilaian/evaluasi.

Tahap pertama yaitu pendahuluan. Tahap ini membedakan STM dengan pendekatan
pembelajaran yang lainnya. Pada tahap ini dikemukakan isu atau masalah yang ada di
masyarakat. Siswa diharapkan dapat menggali masalah sendiri, namun apabila guru
tidak berhasil memperoleh tanggapan dari siswa, maka masalah dapat saja
dikemukakan oleh guru. Guru memfasilitasi siswa untuk lebih mendalami
permasalahan. Dalam tahap ini guru melakukan apersepsi berdasarkan kenyataan
yang dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Guru dapat juga melakukan
eksplorasi melalui pemberian tugas untuk melakukan kegiatan di luar kelas secara
berkelompok. Pengungkapan masalah pada awal pembelajaran memungkinkan siswa
mengonstruksi pengetahuannya sejak awal. Selanjutnya konstruksi pengetahuan ini
akan terus dibangun dan dikokohkan pada tahap pembentukan dan pemantapan
konsep.

Tahap kedua adalah tahap pembentukan konsep. Pada tahap pembentukan konsep
guru dapat melakukan berbagai metode pembelajaran misalnya demonstrasi, diskusi,
bermain peran, dan sebagainya. Pendekatan STM juga memungkinkan diterapkannya
berbagai pendekatan seperti pendekatan keterampilan proses, pendekatan sejarah,

13
pendekatan kecakapan hidup, dan pendekatan lainnya. Selama melakukan berbagai
aktivitas pada tahap pembentukan konsep siswa diharapkan mengalami perubahan
konsep menuju arah yang benar sampai pada akhirnya konsep yang dimiliki sesuai
dengan konsep para ilmuwan. Pada akhir tahap pembentukan konsep, siswa telah
dapat memahami apakah analisis terhadap masalah yang disampaikan pada awal
pembelajaran telah sesuai dengan konsep para ilmuwan.

Tahap ketiga adalah tahap aplikasi konsep. Berbekal pemahaman konsep yang benar
siswa diharapkan dapat menganalisis isu dan menemukan penyelesaian masalah yang
benar. Konsep-konsep yang telah dipahami siswa dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, siswa dapat menggunakan produk teknologi
listrik dengan benar karena menyadari bahwa produk-produk listrik tersebut
berpotensi menimbulkan kebakaran atau bahaya yang lain, misalnya bahaya akibat
terjadinya hubungan arus pendek. Contoh yang lain siswa menjadi hemat dalam
menggunakan beraneka sumber energi dalam kehidupan sehari-hari setelah
mengetahui terbatasnya energi saat ini.

Tahap keempat adalah tahap pemantapan konsep. Pada tahap ini, guru melakukan
pelurusan terhadap konsepsi siswa yang keliru. Pemantapan konsep ini penting untuk
dilakukan mengingat sangat besar kemungkinan guru tidak menyadari adanya
kesalahan konsepsi pada tahap pembelajaran sebelumnya. Pemantapan konsep
penting sebab mempengaruhi retensi materi siswa.

14
Tahap kelima adalah tahap evaluasi/penilaian. Kegiatan penilaian dilakukan untuk
mengetahui ketercapaian tujuan belajar dan hasil belajar yang telah diperoleh siswa.
Berbagai kegiatan penilaian dapat dilakukan mengingat beragamnya hasil belajar
yang diperoleh siswa melalui pembelajaran dengan pendekatan STM. Sistem
penilaian yang dianjurkan digunakan yaitu penilaian portofolio. Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa pembelajaran STM menuntut siswa untuk selalu aktif
dalam setiap tahap pembelajarannya. Selama pembelajaran guru hanya berperan
sebagai fasilitator. Keaktifan siswa pada setiap tahap pembelajaran diarahkan untuk
tercapainya kemampuan-kemampuan tertentu dalam diri siswa.

D. Kerangka Pemikiran
Penerapan Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dalam kegiatan
pembelajaran memungkinkan siswa belajar lebih aktif dan efektif. Pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat merupakan
pembelajaran menggunakan masalah yang terintegrasi dari dunia nyata yang
dikaitkan dengan konsep materi pelajaran disekolah. Dalam materi Impuls dan
Momentum di SMA YPPL Bandar Lampung terdapat standar kompetensi yang
menuntut siswa untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip pengukuran dalam
menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
Mencapai standar kompetensi yang diinginkan, dibutuhkan perhatian yang serius dan
kreatifan dari siswa. Dalam proses kegiatan pembelajaran menggunakan model Sains
Teknologi Masyarakat siswa dilatih untuk berani mengungkapkan pendapat dan

15
mampu mempertanggung jawabkannya. Siswa akan ditumbuhkan juga suatu
pemikiran tentang sains terhadap perubahan teknologi yang berkembang sesuai
kebutuhan yang ada dimasyarakat dengan harapan potensi untuk maju pada diri siswa
dapat tergali. Siswa yang benar-benar aktif dalam pembelajaran ini akan mampu
memahami konsep-konsep fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapannya di kelas diadakan tes berupa tes penguasaan konsep untuk mengetahui
konsep siswa setelah mengikuti pembelajaran, siswa juga berdiskusi untuk
melakukan identifikasi masalah, pemecahan masalah yang kemudian hasil diskusi
dari kerja kelompok dipersentasikan di depan kelas. Dalam kegiatan ini siswa dibagi
menjadi beberapa kelompok dan diberi kebebasan berekspresi mengembangkan
kemampuannya. Pada pembelajaran ini siswa dituntut untuk saling bekerja sama dan
bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompoknya serta melakukan kerja ilmiah
di dalam kelompoknya.
Berdasarkan pengalaman belajar yang dialami siswa dalam penerapan model
pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat, siswa terbiasa dan terlatih
mengindentifikasi masalah serta memecahkan masalah. Dengan kebiasaan ini
pemahaman konsep siswa akan tahan lama karena siswa terbiasa menemukan konsep
sendiri. Hal ini akan meningkatkan aktivitas dan motivasi siswa ini akan
mencerminkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa.

16
Alur penelitian dapat ditampilkan pada gambar 2.1
Guru (Pembelajaran STM)

Membagi
Kelompok

Siswa
Aktivitas Siswa
1.
2.

3.
4.
5.

6.

Interaksi siswa dalam PBM
dalam kelompok
Keberanian siswa dalam
bertanya dan
mengemukakan pendapat
Partisipasi siswa dalam
PBM
Motivasi dan semangat
dalam mengikuti PBM
Interaksi antar siswa
selama kegiatan PBM
(disikusi kelas)
Hubungan siswa dengan

Hasil belajar
(kognitif)
Kelompok :
Tertulis :
1. Menulis pendapat
2. Menulis laporan
secara sistematis
4.Keterampilan
menggambar
5. Terorganisasi

Analisis Data

Kesimpulan

Gambar 2.1 Alur Penelitian

Individual :
Lisan
1. Menyatakan
pendapat
2. Bertanya
3. Ekspresi muka
4. Menyatakan
ide

17
E. Anggapan Dasar dan Hipotesis
1. Anggapan Dasar
a. Semua siswa kelas XI IPA SMA YPPL Bandar Lampung memiliki permasalahan
yang sama yaitu cenderung pasif dalam proses pembelajaran.
b. Setiap sampel yang diteliti memperoleh materi yang sama.
c. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar fisika selain variabel yang
diteliti tidak berpengaruh atau diabaikan.
2.

Hipotesis Tindakkan

Berdasarkan latar belakang masalah dan kerangka teoritis, maka hipotesis tindakan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas belajar fisika siswa pada model
pembelajaran berbasis sains teknologi masyarakat terhadap hasil belajar siswa.
H1: ada pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas belajar fisika siswa pada model
pembelajaran berbasis sains teknologi masyarakat terhadap hasil belajar siswa.

Adapun kriteria pengujian hipotesis adalah:
Hipotesis 1
1. Jika nilai Sig.(2-tailed)> (0,05) maka terima H0
2. Jika nilai Sig.(2-tailed)< (0,05) maka tolak H0

18

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA SMA YPPL Bandar Lampung
tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri tiga kelas yaitu dari kelas XI1 sampai dengan
kelas XI3 dengan jumlah siswa 96 dengan siswa perempuan 51 dan siswa laki-laki 45
siswa.

B. Sampel Penelitian
Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yang
digunkan dari populasi yang terdiri dari 3 kelas diambil 1 kelas yaitu XI IPA SMA
YPPL Bandar Lampung sebagai sampel.
C. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran pada siswa
kelas XI IPA SMA YPPL Bandar Lampung. Desain penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah One-Shot Case Study.

19
Secara prosedur rancangan desain penelitian seperti ditunjukkan dalam ilustrasi
berikut ini :
X

O

Gambar 3.1 Desain One-Shot Case Study
Keterangan:
X : Treatment (Pembelajaran sains teknologi masyarakat)
O : Observasi (Aktivitas dan Hasil Belajar)
(Sugiyono, 2010: 110)

D. ProsedurPenelitian
Penelitian diawali dengan pemberian tugas memberikan perlakuan yaitu penerapan
model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat pada kelas sampel sebagai kelas
ekperimen. Dalam pembelajaran dilakukan observasi dengan diberikan angket
aktivitas belajar. Selanjutnya kelas ekperimen diberikan post test untuk mengetahui
hasil belajar siswa. Kemudian menganalisis data dan membuat kesimpulan.
E. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, terdiri dari data kognitif
berbentuk hasil belajar fisika dan data afektif berupa aktivitas belajar siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Tes
Dalam penelitian ini, pada masing-masing subpokok bahasan dilakukan dengan
menggunakan pembelajaran STM (Sains Teknologi Masyarakat). Setelah dilakukan
perlakuan STM (Sains Teknologi Masyarakat), dilakukan tes hasil belajar.

20
Setelah mengikuti tes hasil belajar, siswa akan meperoleh suatu skor yang besarnya
ditentukan dari banyaknya soal yang dapat dijawab dengan benar. Untuk
mempermudah dalam pengolahan data skor yang diperoleh dibuat dalam bentuk nilai
dengan rumus:
Nilai 

skor mentah
 100%
skor maksimum

2. Metode pengambilan data aktivitas siswa
Pengumpulan data aktivitas siswa dilakukan selama pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Pengumpulan data aktivitas siswa
dilakukan dengan penyapuan per sepuluh menit. Dengan memberi tanda ceklist ( √ )
pada setiap aspek aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Data aktivitas diperoleh berdasarkan prilaku yang relevan dengan tujuan
pembelajaran yang diharapkan (on task).
Tabel 3.1 Contoh lembar pengamatan aktivitas pada pembelajaran STM.
As pek Aktivitas Yang Diamati
NO

NAMA

1


b


















































BILLY MUCHTAR



















BRENADETA PUTRI AMANDA



















7

DEDEN ADITIYA SETIAWAN



















8





































































ERISTA ISKANDAR

























FAIRUS SALIM

























HAIFA GHAIDA

























14

HILMI RIFALDO WICAKSONO

























15

IRVAN YULINDA

























16

KARTIKA SARI

























M. HABIBI JEMI GAMA

























MEILINA PUTRI RAHMAWATI

























9
10
11
12
13

17
18

KELOMPOK 1

6

KELOMPOK 2

5

b




ARDI FRANJAYA















ASTI RAHWENI

























DESMITA KURNIAWATY





DIAN PERMATASARI



DWITIYA MAHADIKA

….



4

ANNISA SALSABILA

…..

c

4
b


3



a


AMALIA ROMANA

c

3
a


2

b


2
a


1

a


c

c

a


b

c

21
Aspek yang diamati yaitu prilaku yang relevan dengan kegiatan pembelajaran antara
lain:
1. Interaksi siswa selama PBM dalam kelompok
Indikator:
a. Berdiskusi memecahkan masalah
b. Bekerjasama mengerjakan LKK
c. Bertanggung jawab terhadap kelompoknya
2. Keberanian siswa dalam bertanya dan mengemukakan pendapat
Indikator:
a. Penyampaian pendapat atau pertanyaan tidak terbata-bata
b. Bertanya sesuai dengan materi materi pembelajaran
c. Berpendapat sesuai dengan materi pembelajaran
3. Partisipasi siswa dalam PBM
Indikator:
a. Memperhatikan petunjuk guru
b. Mengikuti petunjuk guru
c. Melakukan kegiatan sains teknologi masyarakat
4. Motivasi dan semangat dalam mengikuti PBM
Indikator:
a. Menyelesaikan tugas kelompok
b. Semangat dalam mengikuti pelajaran
c. Menggunakan buku referensi

22
5. Interaksi antar siswa selama kegiatan PBM (diskusi kelas)
Indikator:
a. Berinteraksi dengan temannya secra baik
b. Menghargai pendapat teman
c. Memberi tangggapan positif terhadap pendapat teman
6. Hubungan siswa dengan guru selam kegiatan belajar mengajar
Indikator:
a. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
b. Melakukan perintah guru
c. Mendengarkan penjelasan guru

Proses selanjutnya masing-masing indikator dikategorikan menjadi empat yaitu:
siswa memperoleh skor 4 jika 3 indikator terlaksana, siswa memperoleh skor 3 jika 2
indikator terlaksana, siswa memperoleh skor 2 jika 1 indikator terlaksana dan siswa
memperoleh skor 1 jika tidak satupun indikator terlaksana.
3. Metode pengambilan data hasil belajar siswa
Selanjutnya untuk mempermudah pengamatan, diilustrasikan dalam data berikut :
Tabel 3.2 Format data tes hasil belajar dengan perlakuan menggunakan pembelajaran
sains teknologi masyarakat.

23
Tabel 3.2 Contoh lembar pengamatan hasil belajar pada pembelajaran STM
No

Nama

1

1 AMALIA ROMANA
2 ANNISA SALSABILA
3 ARDI FRANJAYA

2

Skor Yang Diperoleh
3
4
5
6

7

8

9

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

0

10

10

0

10

10

10

0

10

10

10

10

10

10

10

0

10

0

10

4 ASTI RAHWENI
5 BILLY MUCHTAR

10

10

10

10

10

10

10

0

10

10

10

10

0

10

0

0

0

10

10

10

6 BRENADETA PUTRI AMANDA
7 DEDEN ADITIYA SETIAWAN

10

0

0

10

10

10

0

0

10

0

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

8 DESMITA KURNIAWATY
9 DIAN PERMATASARI

0

10

10

10

10

10

10

0

10

10

0

10

10

0

10

10

10

0

10

10

10 DWITIYA MAHADIKA
11 ERISTA ISKANDAR

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

12 FAIRUS SALIM
13 HAIFA GHAIDA

10

10

10

10

0

0

10

0

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

10

14 HILMI RIFALDO WICAKSONO
15 …..

10

10

10

10

0

0

0

0

0

0

Skor Hasil
Belajar

1 00
70
80
90
60
50
1 00
80
70
1 00
1 00
70
1 00
40

G. Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Pengujian validitas lembar observasi digunakan rumus korelasi product moment
dengan rumus:
r xy =

n.  XY  ( X )( Y )
{n  X 2  ( X ) 2 }{n  Y 2 ( Y ) 2 }

Keterangan:
r xy = Koefisien korelasi yang menyatakan validitas
X = Skor butir soal
Y = Skor total
n = Jumlah sampel
(Arikunto, 2007: 72)

24
Dengan kriteria pengujian apabila rhitung  rtabel dengan   0,05 maka alat ukur
tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila r hitung  rtabel maka alat ukur tersebut
tidak valid.

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS
17.00 dengan kriteria uji bila Corrected Item – Total Correlation lebih besar
dibandingkan dengan 0,3 maka data merupakan construct yang kuat (valid).
2. Reliabilitas
Langkah selanjutnya adalah mencari harga reliabilitas instrument. Perhitungan ini
didasarkan pada pendapat Arikunto (2007: 109) yang menyatakan bahwa untuk
menghitung reliabilitas dapat digunakan rumus alpha, yaitu:
2
 n   i 
r11  
1  2 
 i 
 n  1 

Keterangan:

r11
i

i2
n

= Koefisien reliabilitas yang dicari
2

= Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians total
= banyaknya item angket

Harga r11 yang diperoleh diimplementasikan dengan indeks reliabilitas, dengan
kriteria sebagai berikut:

25
Tabel 3.3 Kriteria koefisien Reabilitas
Koefisien Korelasi
0,810 – 1,000
0,610 – 0,800
0,410 – 0,600
0,210 – 0,400
Negative – 0,200

Kualifikasi
SangatTinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
SangatRendah
(Arikunto, 2001:75)

Dimana:

 X i   X i  / N
N
2

i2 

2

Keterangan:
2
Xi
= Kuadrat skor total

Xi
N

= Skor total
= Banyaknya responden

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana alat
pengukurannya dapat dipercaya atau apa diandalkan. Instrumen dikatakan reliable
jika digunakan beberapa kali dalam waktu yang berbeda untuk mengukur obyek yang
sama akan menghasilkan data yang relative sama.

Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan
pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan
menggunakan program SPSS. Pada program ini digunakan metode Alpha Cronbach’s
yang diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach’s 0 sampai 1.
Menentukan besarnya koefisien alpha, maka digunakan ukuran kemantapan alpha
yang diinterprestasikan sebagai berikut:

26
Tabel 3.4 Kriteria Nilai Alpha Cronbach’s
No Nilai Alpha Cronbach’s
1
0,00 - 0,20
2
0,21 - 0,40

Keterangan
Kurang reliabel
Agak reliabel

3

0,41 - 0,60

Cukup reliabel

4

0,61 - 0,80

Reliabel

5

0,81 - 1, 00

Sangat reliabel

(Saputri, 2010: 30)
Setelah instrumen valid dan reliabel, kemudian disebarkan pada sampel yang
sesungguhnya. Skor total setiap siswa diperoleh dengan menjumlahkan skor setiap
nomor soal.
H. Teknik Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar pengumpulan data
berbentuk tabel yang diperoleh dari skor ujian (observasi) untuk hasil belajar.
Menganalisis peningkatan hasil belajar siswa digunakan skor hasil ujian observasi,
dengan menilai hasil dari jawaban siswa pada LKS (Lembar Kerja Siswa) yang telah
diberikan dengan mengacu pada penskoran untuk argumen yang telah dijelaskan di
teknik pengumpulan data. Peningkatan skor hasil belajar merupakan indikator adanya
peningkatan atau penurunan hasil belajar pada pembelajaran fisika. Setelah mengikuti
tes hasil belajar, siswa akan meperoleh suatu skor yang besarnya ditentukan dari
banyaknya soal yang dapat dijawab dengan benar. Penilaian aktivitas dapat dilihat
dengan menggunakan angket.

27
1.

Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan terhadap hasil tes akhir (observasi) dari hasil belajar siswa.
Caranya adalah menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujiannya yaitu:
Ho : Data terdistribusi normal
H1 : Data terdistribusi tidak normal
Dasar dari pengambilan keputusan uji normalitas, dihitung dengan metode kolmogrov
smirnov berdasarkan pada besaran probabilitas atau nilai

,

nilai yang digunakan adalah 0,05 dengan pedoman pengambilan keputusan sebagai
berikut:
1. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05 maka H1 diterima dengan
artian bahwa data tidak terdistribusi secara normal.
2. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dengan
artian bahwa data terdistribusi normal.
2.

Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan
yang linear atau tidak secara signifikan. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat
dalam analisis korelasi atau regresi linear. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 17.0 dengan metode Test for Linearity pada taraf signifikan 0,05.Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity)
lebih dari 0,05.
(Priyatno, 2010: 73)

28
3. Uji Regresi Linier Sederhana

Uji regresi linier sederhana dilakukan untuk menghitung persamaan regresinya.
Dengan menghitung persamaan regresinya maka dapat diprediksi seberapa tinggi
nilai variabel terikat jika nilai variabel bebas diubah-ubah serta untuk mengetahui
arah hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat apakah positif atau
negatif.
Persamaan yang harus diselesaikan dalam regresi linier sederhana, yaitu:

Keterangan :
: Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
: Harga Y bila X = 0 (harga konstnta)
: Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel dependen y