28 Dengan kerja kelompok, diharapkan siswa memiliki rasa kerja
samagotong royong yang kuat antar anggota kelompok. 7 Tak terduga surprise
Pembina harus bisa mengatur situasi agar kejutan berlangsung lancar. Kejutan ini dapat membuat siswa merasa kaget dan senang
sehingga siswa merasa diperhatikan oleh pembina dan teman- temannya.
8 Demonstrasiperagaan Demonstrasi dapat menarik perhatian siswa, misalnya saat
pembina menunjukkan cara membuat simpul, menggunakan kompas, dan lain-lain.
9 Menirukan Usia Siaga adalah kondisi dimana siswa masih suka meniru
apapun yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Pembina harus berhati-hati dalam perilaku dan ucapannya agar tidak ditiru yang
tidak baik. 10 Pengamatan
Pengamatan diperlukan bagi Siaga untuk menyelidiki sesuatu, misalnya kehidupan satwa di sekitar siswa. Dengan pengamatan,
siswa mendapatkan pengalaman hidup yang berharga.
C. Pengaruh Ekstrakulikuler pramuka terhadap kemandirian siswa
Banyak faktor yang mempengaruhi kemandirian, salah satunya adalah ekstrakulikuler kepramuka. Ekstrakulikuler kepramukaan merupakan faktor
29 yang tidak dapat diabaikan begitu saja karena tanpa adanya ekstrakulikuler
kepramukaan maka akan berdampak pada rendahnya kemandirian siswa. Kaitannya dengan ektrakulikuler pramuka, menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia Pusat Bahasa Depdiknas, 2005:235 ekstrakulikuler pramuka adalah organisasi untuk para pemuda yang mendidik anggotannya dalam
berbagai keterampilan, disiplin, kepercayaan diri, saling tolong menolong, dan kemandirian. Sejalan dengan proses pendidikan ekstrakulikuler pramuka
yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antar manusia Team DAP, 2012:39. Proses
pendidikan ekstrakulikuler pramuka menggunakan metode khusus yang membuat masing masing pribadi menjadi penggerak utama dalam
pengembangan dirinya sendiri, untuk menjadi orang yang mandiri, siap membantu sesamanya, bertanggungjawab dan merasa terpanggil membantu
mereka dalam membentuk suatu sistem nilai yang berdasarkan pada asas-asas spritual, sosial dan personal sebagaimana dinyatakan dalam satya dan darma
pramuka Fajar Suharto, 2011:340. Ektrakulikuler pramuka sebagai wadah pembinaan generasi muda merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh
untuk mengembangkan sikap kemandirian itu sendiri, karena salah satu tujuannya adalah menumbuhkan sikap kemandirian. Esktrakulikuler pramuka
akan sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemandirian. Apabila ekstrakulikuler kepramukaan itu tidak ada di sekolah dasar, akan berakibat
kurangnya kemandirian siswa, sehingga akan berdampak negatif pada perkembangan perilaku siswa dimasa depan.
30
D. Kerangka Pikir
Dalam sebuah masyarakat yang mengalami kemajuan adalah kemauan masyarakat itu sendiri dalam berusaha mensejahterakan anggotanya.
Kebutuhan masyarakat saat ini adalah kemandirian yang dapat menciptakan keandalan masing-masing individu. Kemandirian dalam masyarakat penting
karena masyarakat menganggap seseorang yang mandiri adalah orang yang bermanfaat bagi orang lain atau tidak merespon orang lain, sedangkan
seseorang yang tidak mandiri adalah orang yang akan merugikan diri sendiri dan orang di sekitarnya. Maka dari itu penting diajarkan kemandirian anak
sejak usia dini agar kelak anak berhasil dalam kehidupan. Sekolah merupakan alternatif orang tua yang diharapkan mampu
mengajarkan kemandirian anak sedini mungkin melalui kegiatan yang diberikan, salah satunya melalui ekstrakulikuler pramuka. Melalui
ekstrakulikuler pramuka, anak belajar kepribadian bahkan mengajarkan anak kreatif dan mandiri dengan sendirinya sejak awal. Ektrakulikuler pramuka ini
memberikan kesempatan anak untuk berinteraksi, mengekplor diri dengan lingkungannya secara aktif dan berkesinambungan tanpa mengesampingkan
aturan yang berlaku. Oleh sebab itu, ekstrakulikuler pramuka dijadikan salah satu cara untuk mengajarkan kemandirian anak melalui kegiatan-kegiatannya.
Elly Sri Melinda 2013: 2 mengemukakan bahwa keaktifan mengikuti ekstrakulikuler pramuka mempengaruhi sikap disiplin, berani, menghargai
orang lain, peduli lingkungan, cinta alam dan kemandirian. Sejalan dengan proses pendidikan ekstrakulikuler pramuka yang membentuk peserta didik
31 agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik
antar manusia Team DAP, 2012:39. Berdasarkan kerangka pikir di atas dapat ditetapkan desain penelitian
sebagai berikut:
Gambar 1: Kerangka Pengaruh Kerja Kedua Variabel
E. Hipotesis Penelitian