Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons AGIL

Dalam sistem Parsons, level-level itu di satukan dalam dua cara. Pertama, setiap level yang lebih rendah memberikan kondisi-kondisi, energi yang diperlukan bagi level-level yang lebih tinggi. Kedua, level- level yang lebih tinggo mengendalikan level-level di bawahnya di dalam hierarki itu. Dari segi lingkungan sistem tindakan, level paling rendah, lingkungan fisik dan organic, meliputi aspek-aspek nonsimbolik tubuh manusia, anatomi dan fisiologinya. 29 Parsons menemukan jawabannya bagi masalah ketertiban di dalam fungsionalisme struktural, yang menurutnya bekerja sama sekumpulan asumsi berikut ini: 1. Sistem-sistem mempunyai khasiat ketertiban dan kesalingtergantungan bagian-bagiannya. 2. Sistem-sistem cenderung menuju ketertiban, atau keseimbangan yang terpelihara sendiri. 3. Sistem-sistem mungkin statis atau terlibat dalam suatu proses perubahan yang teratur. 4. Sifat dasar satu bagian dari sistem mempunyai dampak pada bentuk yang dapat diambil bagian-bagian lain. 5. Sistem-sistem memelihara batas-batas dengan lingkungan- lingkungannya. 29 George Ritzer, Douglas J Goodman, Teori Sosiologi Modern Edisi 6 Jakarta: Kencana , 2011.411. 6. Alokasi dan integrasi adalah dua proses fundamental yang diperlukan untuk tercapainya keadaan seimbang tertentu suatu sistem. 7. Sistem-sistem cenderung menuju pemeliharaan sendiri yang melibatkan pemeliharaan perbatasan dan hubungan bagian- bagian dengan keseluruhan, pengendalian variasi-variasi lingkungan, dan pengendalian terhadap tendensi-tendensi pengubahan sistem dari dalam. Asumsi-asumsi di atas membuat Parsons menjadikan analisis atas struktur masyarakat yang teratur sebagai prioritas yang pertama. Sistem Sosial Suatu sistem sosial didasarkan pada suatu pluralitas para aktor individual yang berinteraksi satu sama lain di dalam suatu situasi yang setidaknya mempunyai suatu aspek fisik atau lingkungan, para aktor yang termotivasi dalam kaitannya kea rah “optimisasi kepuasan” dan relasi mereka dengan situasi-situasinya saling meliputi, didefinisikan dan dimediasi dalam kerangka suatu sistem symbol-simbol yang terstruktur dan dianut bersama secara budaya. Parsons menggunakan kompleks peran-status sebagai unit dasar sistem itu. Kompleks tersebut bukan suatu aspek para aktor juga bukan aspek interaksi, tetapi lebih tepatnya merupakan suatu komponen struktural sistem sosial itu. Status mengacu kepada suatu posisi sruktural di dalam sistem sosial, dan peran adalah apa yang dilakukan sang aktor di dalam posisi demikian, yang dilihat di dalam konteks signifikansi fungsionalnya untuk sistem yang lebih besar. Sang aktor dipandang bukan dalam kerangka pemikiran-pemikiran dan tindakan melainkan setidaknya di dalam kerangka posisi di dalam sistem sosial itu tidak lebih dari sebundel status dan peran. Masyarakat Suatu sistem sosial yang spesifik dan penting secara khusus ialah masyarakat, suatu kolektifitas yang relative swasembada dengan para anggota yang mampu memuaskan semua kebutuhan individu dan kolektif dan hidup seluruhnya di dalam kerangkanya sendiri. Sebagai seorang fungsionalis struktural, Parsons membedakan empat struktur, atau subsistem, yang ada di dalam masyarakat dari segi fungsi-fungsi AGIL yang dijalankannya. Ekonomi adalah subsistem yang berfungsi menyesuaikan masyarakat kepada lingkungan melalui kerja, produksi, dan alokasi. Melalui fungsi itu, ekonomi menyesuaikan lingkungan kepada kebutuhan-kebutuhan masyarakat, dan ia membantu masyarakat beradaptasi kepada realitas-realitas eksternal tersebut. Polity atau sistem politis melaksanakan fungsi pencapaian tujuan dengan mengejar tujuan- tujuan masayarakat dan memobilisasi para aktor dan sumber-sumber daya menuju tujuan itu. Sistem kepercayaan misalnya, di sekolah-sekolah, keluarga menangani fungsi latensi dengan menularkan kebudayaan norma-norma dan nilai-nilai kepada para aktor dan memungkinkan mereka menginternalisasikan. Terakhir, fungsi integrasi dilaksanakan oleh komunitas masyarakat misalnya, hukum yang mengoordinasi berbagai komponen masyarakat. 30 L I A G Gambar 1.2 Masyarakat, Subsistem-subsistem, dan Imperatif-imperatif fungsionalnya. Sistem Budaya Parsons membayangkan kebudayaan sebagai kekuatan utama yang mengikat berbagai unsure dunia sosial, atau dalam peristilahannya, sistem tindakan. budaya menengahi interaksi di kalangan para aktor dan mengintegrasikan kepribadian dan sistem-sistem sosial. Oleh karena itu, di dalam sistem sosial kebudayaan terwujud dalam norma-norma dan nilai- nilai, dan di dalam sistem kepribadian kebudayaan diinternalisasikan oleh sang aktor. Akan tetapi, sistem budaya bukan hanya suatu bagian dari 30 Jeorge Ritzer, Douglas J Goodman, Teori Sosiologi Modern Edisi 6 Jakarta: Kencana, 2011.hal 127. Sistem Kepercayaan Komunitas Masyarakat Ekonomi Pemerintahan sistem-sistem lain; ia juga mempunyai suatu eksistensi terpisah berupa persediaan sosial social stock pengetahuan, symbol-simbol, dan ide-ide. Aspek-aspek sistem budaya tersebut tersedia bagi sistem-sistem sosial adan kepribadian, tetapi mereka bukan bagian darinya.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan menganalisis dan mendapatkan data yang berkaitan dengan obyek penelitian. Serta menyajikan hasil penelitian ini. 31 Menurut Moeloeng menjelaskan bahwa: penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian secara holistic dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks, khususnya yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Sedangkan menurut David Williams menyatakan:”penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara ilmiah. 32 Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam menggali data dan informasi mengenai obyek penelitian diatas menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif umumnya bertujuan untuk mempelajari secara mendalam suatu individu, kelompok, institusi atau 31 Deddy Mulyana, Metodologi Penelitian Kualitatif Paradigma Baru Ilmu Komunikasi dan Sosial Lainnya Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2008.145. 32 Lexy J Moelong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007,6. masyarakat tertentu tentang latar belakang, keadaan atau kondisi, faktor- faktor atau interaksi sosial yang terjadi di dalamnya. 33 Peneliti memandang penggunaan metode penelitian deskriptif sangat sesuai untuk digunakan dalam penelitian ini. Karena metode penelitian kualitatif deskriptif bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena atau permasalahan serta kejadian yang berada di dalam masyarakat dengan bertumpu kepada prosedur penulisan untuk menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau tulisan dari orang atau pelaku sebagai obyek dalam sebuah penelitian.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di balai nelayan kali mireng yang berada di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Balai nelayan tersebut memiliki anggota yang terdiri dari tiga desa yakni, Manyar rejo, Sidorukun dan Sidomukti. Waktu penelitian di lakukan pada awal bulan oktober 2016. Adapun alasan kenapa peneliti mengambil lokasi di desa Sidomukti karena selain masuk ke dalam anggota balai nelayan, desa Sidomukti juga masuk ke dalam mayoritas nelayan paling banyak dari kedua desa diatas. Sehingga diharapkan agar peneliti bisa lebih menggali informasi yang lebih mendalam. 33 Bambang Sanggona, Metode Penelitian Hukum Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada, 2003,36.

C. Pemilihan Subyek Penelitian

Peneliti menggunakan Informan dalam penelitian ini terdiri dari delapan anggota balai nelayan kali mireng yang berada di Kecamatan Manyar. Salah satu dari delapan informan tersebut ada yang menjabat sebagai ketua rukun nelayan Desa Sidomukti, beliau bernama Isharul yang berusia 35 tahun. Isharul sudah menjabat sebagai ketua rukun nelayan sejak satu tahun terakhir dan masa jabatannya kurang 4 tahun lagi, karena untuk pergantian ketua sendiri dilakukan selama 5 tahun sekali. Danjuga kepala desa Sidomukti Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Alasan peneliti memilih informan tersebut diharapkan dapat menggali informasi yang lebih mendalam dan aktual, karena sangat penting mengetahui kehidupan masyarakat nelayan di sekitar terminal pelabuhan dalam aspek ekonomi, kesehatan dan sosial yang ada di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Tehnik pemilihan dalam penelitian ini menggunakan snowball yakni, suatu teknik yang multitahapan, didasarkan pada analogi bola salju, yang dimulai dengan bola salju yang kecil kemudian membesar secara bertahap karena ada penambahan salju ketika digulingkan dalam hamparan salju. Ini dimulai dengan beberapa orang atau kasus, kemudian meluas berdasarkan hubungan-hubungan terhadap responden. responden sebagai sampel yang mewakili populasi, kadang tidak mudah didapatkan langsung di lapangan. untuk dapat menemukan sampel yang sulit diakses, atau untuk memperoleh informasi dari responden mengenai permasalahan yang spesifik atau tidak jelas terlihat di dunia nyata, maka teknik snowball merupakan salah satu cara yang dapat diandalkan dan bermanfaat dalam menemukan responden yang dimaksud. 34

D. Tahap-Tahap Penelitian

Dalam melakukan penelitian tentang bagaimana kehidupan masyarakat nelayan di sekitar terminal pelabuhani Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik diperlukan langkah- langkah penelitian sebagai berikut: a. Pra Penelitian Tahap ini merupakan tahap awal sebelum peneliti terjun ke lapangan untuk menggali informasi dan data 35 . Tahap pra penelitian digunakan oleh peneliti sebelum masuk ke lapangan obyek studi. Pada tahap ini peneliti terlebih dahulu merumuskan kerangka teoritis dan juga persiapan peneliti baik menggali informasi awal mengenai obyek yang akan diteliti dan juga membuat perencanaan penelitian yang matang seperti persiapan properti atau alat yang dibutuhkan atau berupa surat-izin yang diperlukan dalam penelitian. 34 Widodo, E, Mukhtar, Konstruksi ke Arah Penelitian Deskriptif. Yogyakarta: Avyrouz, 200 .71. 35 Kasiram, Metode Penelitian Kualitatif-Kuantitatif Malang: Uin Maliki Press, 2010, 281 b. Pelaksanaan Penelitian Pada tahap pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggali data dan informasi sedalam mungkin sesuai dengan yang dibutuhkan dan juga berkenaan dengan tema penelitian yang sudah dibuat. Tentunya dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data yang telah dirancang dan juga berbagai instrument yang telah disiapkan agar mendapat hasil yang maksimal dalam usaha memperoleh data dan informasi yang diperlukan. Ketika peneliti masuk di dalam proses penelitian yang perlu diperhatikan oleh peneliti adalah menjalin hubungan interaksi terlebih dahulu dengan subyek atau informan, dengan begitu akan mempermudah peneliti didalam penggalian data. Tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan oleh peneliti dalam proses penggalian data dan digunakan untuk memperoleh data yang berhubungan dengan permasalahan yang diangkat oleh peneliti. c. Tahap Analisi Data Pada tahap ini, peneliti akan mengadakan suatu analisis dari data data yang sudah diperoleh oleh peneliti dilapangan. Yang mana data yang didapatkan oleh peneliti dapat menjawab permasalahan yang sedang dikaji oleh peneliti. Sebagaimana data yang diperoleh oleh peneliti