Populasi dan Sampel penelitian Variabel penelitian Definisi Operasional

48 Tabel 3.1 Jadwal pelaksanaan penelitian No Hari, Tanggal Jam Materi 1. Selasa, 17 Februaru 2015 07.15-07.55 07.55-08.35 Pretest 2. Jumat, 20 Februari 2015 07.55-08.35 Unsur-unsur Lingkaran 3. Senin, 23 Februari 2015 12.35-13.05 13.05-13.45 Unsur-unsur Lingkaran Keliling Lingkaran 4. Selasa, 24 Februari 2015 07.15-07.55 07.55-08.35 Luas Lingkaran 5. Jumat, 27 Februari 2015 07.55-08.35 Sudut Pusat dan Sudut Keliling 6. Senin, 2 Maret 2015 12.35-13.05 13.05-13.45 Hubungan Sudut Pusat, Juring, dan Busur Lingkaran 7. Jumat, 6 Maret 2015 07.55-08.35 Posttest

C. Populasi dan Sampel penelitian

1. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Wates tahun pelajaran 20142015 yaitu sebanyak 7 kelas. 2. Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII D yang dipilih secara acak dari 7 kelas.

D. Variabel penelitian

Variabel bebas penelitian ini adalah pembelajaran dengan pendekatan saintifik berbasis teori kecerdasan majemuk. Sedangkan variabel terikatnya adalah kemampuan berpikir kritis matematis dan kemandirian belajar pada materi Lingkaran.

E. Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman variabel penelitian, penelitian ini memberi batasan definisi operasional sebagai berikut: 49 1. Keefektifan pembelajaran matematika adalah tingkat pencapaian tujuan pembelajaran berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik berbasis teori kecerdasan majemuk dikatakan efektif ditinjau dari kemampuan berpikir kritis matematis apabila: a nilai rata-rata posttest lebih dari nilai rata-rata pretest; dan b persentase nilai siswa yang mencapai lebih dari 75, lebih dari 75. Sedangkan dikatakan efektif ditinjau dari kemandirian belajar siswa apabila: a rata- rata skor angket akhir lebih dari rata-rata skor angket awal; dan b persentase skor angket siswa yang mencapai kategori minimal Baik, lebih dari 75. 2. Pembelajaran matematika dengan pendekatan saintifik berbasis teori kecerdasan majemuk dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa. b. Guru mempersiapkan siswa untuk memulai pelajaran dan membuat suasana kelas menjadi kondusif. c. Siswa diberi apersepsi untuk mengingatkan materi yang diperlukan saat pembelajaran. d. Siswa diberi motivasi terkait aplikasi materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari yang pernah mereka alami. e. Siswa diberi informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai. f. Siswa mengamati masalah yang disajikan oleh guru. 50 g. Siswa diberi kesempatan untuk memberi pertanyaan dari masalah yang disajikan. h. Pembentukan kelompok heterogen berdasarkan hasil kecerdasan majemuk siswa seperti dalam Lampiran B. 12. i. Siswa mendikusikan LKS yang diberikan oleh guru secara berkelompok. j. Siswa mengumpulkan informasi terkait materi yang sedang dipelajari. k. Siswa menalar materi yang sedang dipelajari bersama teman sekelompoknya. l. Satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas sedangkan kelompok yang lain memperhatikan dan menyampaikan komentarnya. m. Siswa membuat kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan n. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila masih ada materi yang belum dipahami. o. Siswa mengerjakan kuis. p. Siswa diberi pekerjaan rumah untuk dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. q. Siswa diberi informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya. r. Guru menutup pelajaran dengan berdoa dan salam. 3. Kemampuan berpikir kritis matematis merupakan kemampuan siswa dalam: 51 a. Mengidentifikasi permasalahan. b. Menyeleksi informasi untuk menyelesaikan masalah. c. Menilai kebenaran suatu pertanyaan. d. Menyatakan argumen. e. Menarik kesimpulan. Siswa menunjukkan sikap kemanadirian belajar dengan indikator sebagai berikut sebagai berikut. a. Tidak tergantung pada orang lain. b. Dapat mengontrol diri. c. Percaya diri. d. Memiliki motivasi. e. Bertanggung jawab.

F. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Teknik Scaffolding Terhadap Kemampuan Berpikir Logis Matematis Siswa

6 54 244

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERBASIS CONCEPT MAP DAN MIND Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Pendekatan Saintifik Berbasis Concept Map Dan Mind Mapping Ditinjau Dari Komunikasi Matematis Kelas VIII SMP Negeri 1

0 2 16

KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI GAYA BELAJAR DENGAN METODE GUIDED Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Ditinjau dari Gaya Belajar dengan Metode Guided Discovery pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.

0 3 18

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR MAHASISWA MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INVESTIGASI.

0 0 53

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS KECERDASAN MAJEMUK DITINJAU DARI KEYAKINAN SISWA TERHADAP MATEMATIKA DAN P RESTASI BELAJAR SISWA SMP KELAS VII.

1 4 396

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KLATEN.

1 12 176

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP.

1 1 339

PERBANDINGAN EFEKTIVITAS PENDEKATAN METAKOGNITIF BERBASIS MASALAH KONTEKSTUAL DAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMA.

0 0 113

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI HEURISTIK POLYA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMK PGRI 1 SENTOLO.

2 2 241

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP.

0 1 64