45
3. Analisis hubungan variabel X dan variabel Y
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket berupa skor mentah maka untuk pengolahan data tersebut terlebih dahulu harus dikonversikan ke nilai T-
Skor sehingga diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.3
Daftar Data Penelitian
Kategori Variabel X
Variabel Y
Jumlah Responden 131
131 Skor Rata-rata
51 50
Skor Tertinggi 75
70 Skor Terendah
21 20
Standar Deviasi 8,3
7,1
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan uji chi kuadrat, hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diteliti berdistribusi normal atau tidak, hal ini
digunakan untuk menentukan jenis statistik yang digunakan pada langkah selanjutnya
1 Uji Normalitas Variabel X
Hasil perhitungan chi kuadrat diperoleh χ
2
= 9,39. Diperoleh p-v = -0,0003, ternyata p-v 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
penyebaran skor variabel X berdistribusi normal pada taraf nyata α= 0,05 2
Uji Normalitas Variabel Y Hasil
perhitungan chi kuadrat diperoleh χ
2
= 22,26. Diperoleh p-v = 0,033, ternyata p-v 0,05 maka dapat dikatakan bahwa
penyebaran skor variabel X berdistribusi normal pada taraf nyata α= 0,05
b. Uji Homogenitas
46 Adapun rumus rumus uji F adalah sebagai berikut:
2 2
K B
S S
F
Siregar S, 2004,hlm.167 Diketahui data variabel X:
∑X = 6665
∑X2 = 351877 ∑X2 = 44422225
∑XY = 337904
N = 131
Selanjutnya data tersebut dikonsultasikan ke dalam rumus:
1 .
.
2 2
2
n n
X X
n S
Diketahui data variabel Y: ∑Y
= 6528 ∑Y2 = 338220
∑Y2 = 42614784
N = 131
Selanjutnya data tersebut dikonsultasikan ke dalam rumus:
1 .
.
2 2
2
n n
X X
n S
Maka :
2 2
K B
S S
F
Dimana:
2 B
S
= varian terbesar;
2 K
S = varian terkecil P-value
= 0,185 α = 0,05, maka berada pada penerimaan homogen, artinya kedua kelompok homogen pada taraf signifikasi 0,185
.
c. Analisis Linieritas dan Regresi Sederhana
47 1
Analisis Regresi Linier Sederhana Hasil perhitungan persamaan regresi linier variabel X dan variabel Y
diperoleh harga koefisien a sebesar 26,84 dan koefisien b sebesar 0,45 sehingga diperoleh persamaan regresi
̂= 26,84 + 0,45.X 2
Analisis Linieritas dan Keberartian Regresi Hasil Perhitungan untuk Linieritas dan Regresi Sederhana diperoleh sebagai
berikut: Tabel 4.4
Hasil Analisis Varians ANAVA Regresi Sumber Varians
dk JK
JKR F
p-v Regresi a
Regresi ab Residu
1 1
129 69
, 325303
99 ,
2597 15514,3
- 99
, 2597
118,43 21,94
Total 131
Tuna Cocok Galat
27 102
2440873,44 -2425359,14
90402,72 23778,03
3,80
Pengujian keterkaitan hipotesis yang diuji H : ρ = 0, diperoleh F = 21,94.
Hasil perhitungan tersebut kemudian didistribusikan ke dalam rumus: t
tabel
p- v = α
1
– α
1
- α
2
2 2
1 2
2 1
2
x x
x x
h
Karena p-v = - 0,215, berarti p-v 0,05, maka Ho ditolak, yang artinya ada ikatan linier, antara X dengan Y. Pengujian kelinieran karena galat,
hipotesis yang diuji H : ρ = 0 diperoleh F = 3,80. Hasil perhitungan tersebut
kemudian disubsitusikan kedalam rumus: p-
v = α
1
– α
1
- α
2
2 2
1 2
2 1
2
x x
x x
h
Diperoleh p-v = -0,198 0,005, berarti p-v 0,05, maka Ho ditolak, yang artinya ada hubungan linier, jadi Galat tidak merubah kelinieran regresi
48 antara X dengan Y. Pemeriksaan keberartian regresi diperoleh
04 ,
5
a
S
dan
02 ,
b
S
.
Hasil perhitungan tersebut, kemudian disubsitusikan, ke dalam rumus:
1 2
1 2
1 1
t t
t t
v p
h
Untuk t
a
diperoleh p-v= 0,02 0,05 maka koefisien a sangat bermakna dalam regresi
̂= a + b.X, sedangkan untuk t
b
diperoleh p-v= 0,009 0,05,
maka koefisien b sangat bermakna dalam menjelaskan regresi ̂= a + b.X.
d. Perhitungan koefisien korelasi